Anda di halaman 1dari 7

DAFTAR PERTANYAAN

Pertanyaan oleh Dokter Muda

1. Bagaimana cara membedakan akalasia dengan Gastroesophageal Reflux


(GER) ?
Jawaban :
Akalasia adalah merupakan suatu keadaan dimana tidak adanya
relaksasi esophagus terminal (spasme esophagus). Dimana gejala
klinisnya yang biasa ditemukan antara lain adalah disfagia, regurgitasi
setelah makan atau saat berbaring rasa terbakar atau nyeri substernal
dan penurunan berat badan. Kasus akalasia pada anak juga sangat
jarang ditemukan yaitu hanya sekitar 5%.
Gastroesophageal Reflux (GER) adalah pengembalian isi gaster ke
esophagus yang dapat disertai atau tanpa disertai dengan muntah
dan regurgitasi. Gejala klinisnya adalah muntah atau regurgitasi
yang terjadi setelah minum susu disertai dengan keadaan umum
yang baik dan tidak ditemukan adanya penurunan berat badan.
GER sering ditemukan 50% pada bayi dibawah usia 3 bulan.

Sumber : Rudolph, Colin. D., 2013, Buku Ajar Pediatri Rudolph Volume 2, Ed ke-
20, EGC, Jakarta

2. Bagaimana cara membedakan Hipertropi Phylorus Stenosis dengan


Gastroesophageal Reflux (GER) ?
Jawaban :
Hipertrofi Phylorus Stenosis adalah suatu kondisi dimana terjadi
penebalan yang abnormal dilambung bagian pylorus. Gejala
klinisnya adalah muntah projektil yang terjadi setelah makan,
penurunan berat badan, menunjukan adanya tanda-tanda
dehidrasi, perut buncit di daerah hipokandrium, tampak aktivitas
peristaltic meningkat di dinding perut dan ditemukan olive sign
positif pada pemeriksaan fisik.

17
Gastroesophageal Reflux (GER) adalah pengembalian isi gaster ke
esophagus yang dapat disertai atau tanpa disertai dengan muntah
dan regurgitasi. Gejala klinisnya adalah muntah atau regurgitasi
yang terjadi setelah minum susu disertai dengan keadaan umum
yang baik dan tidak ditemukan adanya penurunan berat badan.

Sumber : Katami A, Ghourubi G, Imanzadeh F,dkk. Olive Palpation, sonography


and Barium study in the diagnosis of Hipertrofi Phylorus Stenosis : decline in
physicians art barium. Iran J Radiol : 2009 ; 6 (2): 87-90.

3. Pada penegakan diagnosa dilakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik,


pada pemeriksaan fisik keadaan umum pasien dan pengukuran
antropometri apa yang dilakukan dan apa hasilnya pada bayi dengan
Gastroesophageal Reflux (GER) ?
Jawaban :
Pemeriksaan fisik yang dapat dilakukan pada bayi dengan GER salah
satunya adalah penampakan umum dan pengukuran antropometri.
Pemeriksaan ini digunakan untuk mengesampingkan diagnosis banding.
Pada keadaan umum anak dengan GER dapat ditemukan keadaan umum
anak yang baik, bayi masih bergerak aktif, menangis kuat dan reflek hisap
yang baik. Pada pemeriksaan antropometri dapat dilihat dari pengukuran
berat badan dan tinggi badan, pada anak dengan GER dapat ditemukan
tidak adanya penurunan berat badan dan status gizi yang baik.

Sumber : Yvan V. Pediatric gastroesophageal reflux clinical practice guidelines.


Journal of Pediatric Gastroenterology and Nutrition Vol. 49, No. 4, October 2012

Pertanyaan dari dr. Arieta R. Kawengian, Sp.A.


1. Kapan kita mencurigai pasien datang dengan GERD ?
Jawaban : Gastroesophageal Reflux Disease merupakan suatu keadaan
patologis yang disebabkan oleh kegagalan dari mekanisme antireflux untuk
melindungi mukosa esophagus terhadap refluks asam lambung dengan kadar
yang abnormal dan paparan yang berulang. Kapan kita curiga seorang anak

18
dengan GERD adalah apabila anak mengalami gejala klinis GERD yaitu
muntah yang disertai dengan penurunan berat badan, regurgitasi, heart burn,
disfagia, ditemukannya tanda tanda esophagitis dan gangguan pada system
pernafasan seperti batuk berulang, sianosis pada bayi, mengi, pneumonia
aspirasi dan berulang dan juga stridor.

Sumber : Yvan V. Pediatric gastroesophageal reflux clinical practice guidelines.


Journal of Pediatric Gastroenterology and Nutrition Vol. 49, No. 4, October 2012

2. Apakah hubungan GERD dengan psikologis ?


Jawaban : Berdasarkan uji epidemiologi menduga bahwa ada hubungan
antara GERD dengan gangguan psikologi. Adanya stress akut dapat
mempengaruhi fungsi gastrointestinal dan mencetuskan gejala pada
orang yang sehat. Namun hingga saat ini belum ada penelitian objektif
yang menyatakan bahwa psikologis berperan signifikan pada
perkembangan penyakit GERD.

Sumber : Muhammad Begawan Bestari. Penatalaksanaan Gastroesophageal


Reflux Disease (GERD). CKD 188. Vol. 38, No. 7, November 2011.

3. Apakah GERD dapat diturunkan ?


Jawaban : Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) merupakan suatu keadaan
patologis yang disebabkan oleh kegagalan dari mekanisme antireflux untuk
melindungi mukosa esophagus terhadap refluks asam lambung dengan kadar yang
abnormal dan paparan yang berulang. Etiologi dari GERD adalah organ
esophagus yang belum matang, posisi anak setelah makan, bayi yang lahir dari ibu
yang merokok dan mengkonsumsi kafein dan pemberian makanan dan minuman
yang berlebih kepada anak.

Sumber : Yvan V. Pediatric gastroesophageal reflux clinical practice guidelines.


Journal of Pediatric Gastroenterology and Nutrition Vol. 49, No. 4, October 2012

19
4. Apakah sendawa itu penting ?
Jawaban : Menyendawakan bayi setelah minum Air Susu Ibu (ASI)
ataupun Susu Formula (SF) penting dilakukan. Tujuan menyendawakan
bayi adalah mengeluarkan udara dari lambung supaya bayi tidak muntah
setelah menyusui. Ketika menyusu bayi juga ikut menelan udara yang
dapat membuat perut penuh dan tidak enak sebelum proses menyusui
selesai Lakukan setidak-tidaknya 5 menit setelah bayi menyusu atau
paling sedikit setelah bayi berpindah payudara. Ada 3 cara umum untuk
menyendawakan bayi :
1. gendong bayi dengan kuat dipundak, wajah bayi menghadap ke
belakang, beri dukungan dengan satu tangan dibokong bayi lalu tepuk
atau usap punggung bayi dengan tangan yang lain.
2. Telungkupkan bayi dipangkuan, lambung berada di salah satu kaki,
kepala bayi disandarkan pada salah satu kaki yang lain. Satu tangan
memenggangi tubuhnya dengan kuat, satu tangan lain menepuk atau
mengusap punggungnya sampai bersendawa.
3. Dudukan bayi dipangkuan, kepalanya menyandar ke depan, dada
ditahan dengan satu tangan. Pastikan kepala tidak mendongak
kebelakang. Tepuk atau gosok punggung bayi.

Sumber : Mulyani, Nina Siti. 2013. ASI dan Panduan Ibu Menyusui. Yogyakarta :
Nuha Medika.

5. Bagaimana cara membedakan Hipertropi Phylorus Stenosis dengan


Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) ?
Jawaban :
Hipertrofi Phylorus Stenosis adalah suatu kondisi dimana terjadi
penebalan yang abnormal dilambung bagian pylorus. Gejala
klinisnya adalah muntah projektil yang terjadi setelah makan,
penurunan berat badan, menunjukan adanya tanda-tanda
dehidrasi, perut buncit di daerah hipokandrium, tampak aktivitas
peristaltic meningkat di dinding perut dan ditemukan olive sign
positif pada pemeriksaan fisik.

20
Gastroesophageal Reflux Disease merupakan suatu keadaan patologis
yang disebabkan oleh kegagalan dari mekanisme antireflux untuk
melindungi mukosa esophagus terhadap refluks asam lambung dengan
kadar yang abnormal dan paparan yang berulang. Kapan kita curiga
seorang anak dengan GERD adalah apabila anak mengalami gejala
klinis GERD yaitu muntah yang disertai dengan penurunan berat
badan, regurgitasi, heart burn, disfagia, ditemukannya tanda tanda
esophagitis dan gangguan pada system pernafasan seperti batuk
berulang, sianosis pada bayi, mengi, pneumonia aspirasi dan berulang
dan juga stridor.

Sumber :
Katami A, Ghourubi G, Imanzadeh F,dkk. Olive Palpation, sonography and
Barium study in the diagnosis of Hipertrofi Phylorus Stenosis : decline in
physicians art barium. Iran J Radiol : 2009 ; 6 (2): 87-90.
Yvan V. Pediatric gastroesophageal reflux clinical practice guidelines. Journal
of Pediatric Gastroenterology and Nutrition Vol. 49, No. 4, October 2012

Pertanyaan dari dr. Ni Made Yuliari, Sp.A


1. Membedakan muntah proyektil akibat peningkatan TIK dengan HPS ?
Jawaban :
Hipertrofi Phylorus Stenosis adalah suatu kondisi dimana terjadi
penebalan yang abnormal dilambung bagian pylorus. Gejala
klinisnya adalah muntah projektil yang terjadi setelah makan yang
disertai dengan keluhan penurunan berat badan, menunjukan
adanya tanda-tanda dehidrasi, perut buncit di daerah
hipokandrium, tampak aktivitas peristaltic meningkat di dinding
perut dan ditemukan olive sign positif pada pemeriksaan fisik.
Peningkatan Tekanan Intra Kranial (TIK) didefinisikan sebagai
peningkatan tekanan di dalam rongga kranialis. Tanda gejala
adanya peningkatan TIK adalah muntah proyektil yang disertai
dengan adanya keluhan seperti nyeri kepala, kejang, penurunan
kesadaran dan papil edema

21
Sumber :
Katami A, Ghourubi G, Imanzadeh F,dkk. Olive Palpation, sonography and
Barium study in the diagnosis of Hipertrofi Phylorus Stenosis : decline in
physicians art barium. Iran J Radiol : 2009 ; 6 (2): 87-90.
Padayachy,L.,Figaji, A.A., Bullock, M.R. 2010. Intracranial Pressure
Monitoringfor Traumatic Brain Injury In The Modern Era. Childs Nerv
Syst, 26:441-452.

2. Prognosis GER ?
Jawaban : Bagi infantil, prognosis GER adalah baik, dengan kebanyakan
pasien memberi respon terhadap pengobatan konservatif dan non farmakologik.
Gejala yang berlanjutan sehingga > 18 bulan berkemungkinan untuk mendapat GER
yang kronis. Sekiranya kasus dengan komplikasi, perlunya tindakan bedah. Prognosis
untuk pembedahan adalah baik. Bagi anak yang mempunyai masalah perkembangan
dan kelainan pada motorik , manajemen untuk GER biasanya susah dengan adanya
disfungsi pada reflex menghisap dan menelan.

Sumber : Rudolph, Colin. D., 2013, Buku Ajar Pediatri Rudolph Volume 2, Ed ke-20,
EGC, Jakarta

3. Bagaimana membedakan batuk karena GERD ?


Jawaban :
Hingga saat ini mekanisme terjadinya batuk akibat GERD masih
terus diteliti. Pemahaman yang digunakan saat ini yaitu GERD
menyebabkan batuk dengan cara mengaktivasi jalur aferen reflex
batuk akibat iritasi saluran napas bawah akibat mikroaspirasi
ataupun makroaspirasi. Penelitian lain juga menduga kuat ada
stimulasi reflex batuk pada esofago-bronkial, yaitu refluks isi
lambung ke distal esophagus akan mencetuskan batuk melalui
mekanisme reflex batuk neural. Tidak ada gejala khas batuk kronik
akibat Gerd yang dapat dibedakan dengan penyebab batuk kronik
yang lainnya. Batuk bias produktif atau kering, dan batuk malam
hanya ditemukan pada sebagian kecil pasien. Cara satu-satunya

22
membedakan batuk karena GERD adalah apabila paasien datang
dengan batuk kronik yang disertai dengan tanda gejala GERD yaitu
muntah yang disertai dengan penurunan berat badan, regurgitasi, heart
burn, disfagia, ditemukannya tanda tanda esophagitis dan gangguan
pada system pernafasan seperti batuk berulang, sianosis pada bayi,
mengi, pneumonia aspirasi dan berulang dan juga stridor.

Sumber : Yvan V. Pediatric gastroesophageal reflux clinical practice


guidelines. Journal of Pediatric Gastroenterology and Nutrition Vol. 49, No. 4,
October 2012

Pertanyaan dari dr. Enny Karyani, Sp.A


1. Bagaimana membedakan GERD dengan penyakit lain ?
Jawaban : Gastroesophageal Reflux Disease merupakan suatu keadaan
patologis yang disebabkan oleh kegagalan dari mekanisme antireflux untuk
melindungi mukosa esophagus terhadap refluks asam lambung dengan kadar
yang abnormal dan paparan yang berulang. Cara membedakan GERD dengan
penyakit lain adalah apabila anak datang dengan mengalami gejala klinis
GERD yaitu muntah yang disertai dengan penurunan berat badan, regurgitasi,
heart burn, disfagia, ditemukannya tanda tanda esophagitis dan gangguan
pada system pernafasan seperti batuk berulang, sianosis pada bayi, mengi,
pneumonia aspirasi dan berulang dan juga stridor.

Sumber : Yvan V. Pediatric gastroesophageal reflux clinical practice guidelines.


Journal of Pediatric Gastroenterology and Nutrition Vol. 49, No. 4, October 2012

23

Anda mungkin juga menyukai