Anda di halaman 1dari 6

PERJANJIAN KERJASAMA PEMBUATAN TANAMAN GREENBELT

ANTARA
SNVT PEMBANGUNAN BENDUNGAN CIMANUK CISANGGARUNG
DENGAN KELOMPOK TANI DI DESA..
NOMOR:

Pada hari ini, .tangalbulan.tahun..di


.kami yang bertandatangan dibawah ini:

I. Nama : .
Pekerjaan :
Alamat :

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama SNVT Pembangunan bendungan Cimanuk
Cisanggarung, selanjutnya disebut pihak pertama.

II. Nama : .
Pekerjaan :
Alamat :

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Kelompok Tani
Desa..Kec..Kab..sesuai dengan surat kuasa dari anggota kelompok tani di
Desa (terlampir) selanjutnya disebut pihak kedua.

Pihak Pertama dan Pihak Kedua dengan ini sepakat untuk mengadakan perjanjian kerjasama
pembuatan tanaman pada areal greenbelt sebagaimana diatur pada pasal-pasal sebagai berikut:

Pasal 1
Pengertian

1) Tanaman pokok adalah tanaman kehutanan yang diperuntukan untuk greenbelt


2) Tanaman tepi adalah tanaman di pingir jalan angkutan, jalan pemeriksanaan, alur, jurang, mata
air, sungai dan batas dengan desa
3) Tanaman pengisi adalah tanaman yang ditanam dengan tujuan membantu mengurangi sisi
negatif dari monoculture ditanam pada larikan tanaman pokok atau ditentukan dalam satu jalur
larikan
4) Tanaman sela adalah tanaman yang ditanam dengan tujuan mengendalikan hanyutan tanah
(erosi) dan menambah kesuburan tanah, ditanam diantara larikan tanaman pokok
5) Tanaman pagar adalah tanaman yang ditanam di sekeliling bidang tanaman dengan jenis
tanaman tertentu yang berfungsi sebagai pelindung (sebagai pagar) dari Bahasa gangguan
ternak
6) Tanaman sisipan adalah tanaman yang ditanam pada larikan tanaman sela dengan jenis tanaman
tertentu dan jarak tertentu

Pasal 2
Obyek perjanjian

1) Pihak pertama menguasai kawasan lahan greenbelt yang terletak pada:


Desa :
Luas :
2) Bahwa pihak kedua sanggup untuk bekerja menanam di kawasan hutan/tanah hutan tersdebut
pada pasal 2 (dua) ayat (1) perjanjian ini

Pasal 3

1) Pihak pertama memberikan pekerjaan kepada pihak kedua untuk melaksanaan penanaman
sesuai dengan ketentuan dari pihak pertama
2) Pihak pertama menetapkan luas tanah/lahan yang dikerjakan oleh pihak kedua
3) Pihak kedua tidak diperbolehkan untuk mengadakan tukar menukar tanah yang ditetapkan atau
mengalihkan hak dengan cara apapun baik antara sesame anggota kelompok tani maupun
dengan pihak ketiga, kecuali kepada ahli warisnya dengan persetujuan ketua LMDH dan pihak
pertama.

Pasal 4

1) Tumpangsari yang dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:


a. Jenis tanaman pokok : Pinus atau Kemiri
b. Jarak tanaman pokok : 3 X 3 meter
c. Jenis tanaman sela : Kopi atau Coklat, atau Buah2an
d. Tanaman tepi : Mahoni
e. Jenis tanaman pagar : Cebreng
f. Jenis tanaman pengisi : Rumput gajah
g. Jenis tanaman pertanian : Jagung
2) Kanan kiri jalur (larikan) tanaman pokok selebar masing-masing 50 cm dan kanan kiri tanaman
sela selebar masing-masing 12,5 cm harus bebas dari rumput atau tanaman pertanian
3) Areal tanaman pertanian (Semusim dan holtikultura) tidak boleh mengganggu tanaman pokok
Pasal 5

Pihak pertama berhak:

1) Menentukan cara penanaman dan pemeliharaan tanaman


2) Menghentikan dan mencabut secara sepihak pekerjaan pihak kedua yang melalaikan kewajiban
dan melanggar ketentuan ketentuan yang berlaku baik sebagai akibat tindakan perorangan
ataupun kelompok
3) Mengalihkan pekerjaan yang telah dicabut kepada pihak lain setelah meminta pertimbangan
kepada pengurus kelompok yang bersangkutan

Pasal 6
Kewajiban pihak pertama
Pihak pertama berkewajiban untuk:

1) Menyediakan semua bibit tanaman kecuali bibit tanaman pertanian


2) Membimbing, membina dan bekerjasama dengan instansi lain untuk penguatan kapasitas
kelompok tani secara rutin untuk kelancara dan peningkatan usaha kerjasama dan keberhasilan
tanaman greenbelt baik secara teknis maupun non teknis
3) Mengawasi proses jalannya kegiatan tanaman di lapangan

Pasal 7
Hak Pihak Kedua
Pihak kedua berhak:

1) Mendapatkan upah selama proses persiapan lahan sebelum areal greenbelt ditanami
2) Hasil rumput, tanaman pertanian semusim seperti sereh wangi, dan getah pinus selama
perjanjian berlangsung
3) Tanaman pokok (pinus) tetap menjadi milik pihak pertama

Pasal 8
Kewajiban Pihak Kedua
Pihak kedua berkewajiban untuk:

1) Mentaati petunjuk-petunjuk teknis dan non teknis dari pihak pertama sehubungan dengan
perjanjian ini
2) Memulai pekerjaan sebelum masa perjanjian berakhir, menyempurnakan tanaman pokok
greenbelt, membersihkan bidang tanaman dari limbah pertanian yang ada dan menatanya
dengan teratur
3) Turut menjaga tanaman pokok greenbelt
4) Tidak menggunakan bahan baku atau bahan kimia pencemar berbahaya bagi Waduk Jatigede
atau Bahan Baku Berbahaya dan Beracun (B3).

Pasal 9
Santunan Keselamatan Kerja

Apabila terjadi kecelakaan kerja pada saat pihak kedua bekerja di lokasi pekerjaan selama
berlangsung perjanjian ini, maka pihak pertama memberikan santunan sesuai dengan kemampuan.

Pasal 10
Penilaian Prestasi

Kelangsungan hubungan kerjasama ditentukan oleh penelitian prestasi berdasarkan perkembangan


tanaman yang diukur dengan presentasi tumbuh tanaman pokok greenbelt Waduk Jatigede.

1) Apabila presentasi tumbuh tanaman pokok greenbelt lebih kecil dari 50% pada masa satu tahun
pertama maka pihak pertama berhak membatalkan perjanjian dengan pihak kedua
2) Apabila presentasi tanaman greenbelt berkisar antara 50% sampai dengan 85% maka pihak
kedua berhak melanjutkan pekerjaan dengan syarat.
3) Apabila presentasi tumbuh tanaman pokok greenbelt lebih besar dari 85% maka pihak kedua
berhak melanjutkan pekerjaan tanpa syarat.

Pasal 11
Keadaan Memaksa (Force Majeur)

Kerusakan tanaman akibat bencana alam, serangan hama penyakit, maupun keadaan memaksa
lainnya seperti kebakaran merupakan beban tanggung jawab masing-masing pihak

Pasal 12
Masa Berlaku

1) Perjanjian ini mulai berlaku sejak tanggal ditandatangani kedua belah pihak dan berakhir sampai
dengan tanggalbulan..tahun
2) Perpanjangan perjanjian ini akan dilakukan oleh kedua belah pihak untuk jangka waktu satu
tahun berikutnya, dengan syarat-syarat dan peraturan yang berlaku.

Pasal 13
Perselisihan

1) Apabila terjadi perselisihan diantara kedua belah pihak, maka akan diselesaikan berdasarkan
musyawarah
2) Apabila perselisihan tidak dapat diselesaikan melalui musyawarah kekeluargaan, maka akan
diselesaikan melalui pengadilan negeri setempat

Pasal 14
Ketentuan Tambahan

1) Segala sesuatu yang belum diatur dalam perjanjian ini akan diatur dalam addendum perjanjian
tersendiri dan tidak boleh bertentangan dengan perjanjian ini
2) Segala biaya yang timbul sehubungan dengan perjanjian kerjasama ini dibebankan kepada pihak
pertama

Pasal 15
Ketentuan Penutup

Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani diatas materai yang cukup serta dibuat rangkap 2, amsing
masing dengan kekuatan hukum yang sama, untuk pihak pertama dan satu rangkap untuk pihak
kedua.

Pihak pertama Pihak Kedua

SNVT Pembangunan Bendungan Cimanuk Cisanggarung Ketua kelompok Tani

Saksi-saksi

Kepala Desa .. Ketua BKAD


-------------------------------------------------------- -------------------------------------

Anda mungkin juga menyukai