Anda di halaman 1dari 8

REVIEW JURNAL INTERNASIONAL

Judul Training and search during unemployment


Jurnal Journal of Public Economics 99 (2013) 4965
Tahun 2013
Penulis Johannes Spinnewijn

1. Tujuan Didefenisikan Dengan Jelas

a. Tujuan Penelitian (Halaman 49-51)

Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk membangun analitis dinamika optimal
dan konvergensi kebijakan pengangguran di hadapan pelatihan teknologi. analisis menyoroti
pada faktor-faktor penentu kebijakan pelatihan yang optimal dan bagaimana ini
mempengaruhi selama masa menganggur. Makalah ini bertujuan untuk membuat tiga
kontribusi untuk :
a) Pertama, hal itu menunjukkan bagaimana pengenalan program pelatihan perubahan
jalur optimal konsumsi pengangguran dengan mempengaruhi ketika insentif untuk
pencarian yang diinginkan.

b) Kedua, berkaitan persoalan penting ketika program pelatihan untuk sumber yang
berbeda dari hilangnya sumberdaya manusia dan pertanyaan praktek umum
menargetkan program pelatihan terhadap pengangguran jangka panjang.

c) Akhirnya, menyoroti baru pada saling melengkapi antara nilai jaminan pengangguran
diuntungkan dan nilai potensial program pelatihan sebagai bagian integral dari
kebijakan pengangguran.

b. Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian jurnal ini adalah berfokus pada Prefrensi CARA sebagai upaya
untuk membangun program pelatihan yang optimal terhadap pengangguran, serta
pengaruhnya untuk pencarian kerja bagi para peserta pelatihan tersebut.
c. Definitions of the main term

No Halaman Jumlah Definisi Istilah


1 49 2 Definisi Istilah
2 50 1 Definisi Istilah
3 51 7 Definisi Istilah
4 52 4 Definisi Istilah
5 53 1 Definisi Istilah
6 55 2 Definisi Istilah
7 56 3 Definisi Istilah
8 57 4 Definisi Istilah

2. Detil Proses Penelitian

a. Research Question was explained in (Halaman 50)

Bagaimana program pelatihan berpengaruh pada jaminan untuk mendapat pekerjaan


dan bagaimana intensitas program pelatihan harus berevolusi selama masa menganggur.
Pengenalan pelatihan membalikkan dinamika konsumsi optimal selama masa
menganggur dan membuatnya optimal untuk jangka panjang selama mencari pekerjaan
meskipun mereka mengalami depresiasi sumberdaya.

Bagaimana Penargetan program pelatihan terhadap pengangguran jangka panjang,


bagaimanapun, akan optimal hanya jika jatuh di sumberdaya manusia kecil dibandingkan
depresiasi selama pengangguran.

b. Sumber Data

Sumber data pada penelitian makalah ini tidak diterang dengan jelas oleh penulis,
sehingga menimbulkan opini yang mengambang tentang sumber data penelitianya. Penulis
tidak menjelaskan data apa saja yang digunakan untuk menjadi sebuah informasi sehingga
menjadikan informasi itu sebagai sumber data dalam penelitiannya.

c. Pemilihan Sampel

Sama halnya dengan penjabaran tentang Sumber data pada penelitiannya, Pemilihan
sampel penelitian juga tidak diterang dengan jelas oleh penulis, seperti penulis hanya
mengatakan bahwa penelitiannya berfokus pada Preferensi CARA namun tidak menjelaskan
tentang apakah Prefrensi CARA itu sendiri dan tidak menjelaskan bagaimana proses
pengambilan sampel penelitiannya (Halaman 50).
Atau pada pembahasan selanjutnya penulis merujuk pada Model pencarian informasi
kerja McCall rancangan Shimer dan Werning (2006) namun penulis tidak menjelaskan
tentang bagian mana saja yang digunakan sebagai sampel dari penelitiannya. (Halaman 50)

d. Pengembangan Hipotesis

Program pelatihan bagi para pengangguran berdampak positif sebagai modal keahlian
dalam proses pencarian kerja bagi pengangguran untuk pemecahan masalah perencanaan
sosial yang lebih baik.

3. Desain riset yang direncanakan secara menyeluruh


Hasil penelitian ini umumnya di sejalan dengan tamuan Pavoni dan Violante (2005, 2007)
dan Wunsch (2008,2009) (Halaman 50)
Mengatur masalah perencana sosial (Halaman 52-53)
Menandai secara optimal kebijakan pengangguran yang dinamis secara analitis,
menunjukkan bagaimana masalah rekursif untuk menyederhanakan preferensi CARA.
(Halaman 53-57)
menyajikan beberapa simulasi numerik dan menghitung keuntungan kesejahteraan dari
menggabungkan program pelatihan sebagai kebijakan pengangguran. (Halaman 57-60)
Melampirkan Bukti perhitungan dari penelitian dan riset penulis. (Halaman 61-64)

4. Limitations frankly revealed


Keterbatasan terus terang mengungkapkan
Menganalisis bagaimana konsumsi optimal profil mungkin tidak diimplementasikan jika
menganggur memiliki tabungan dan penggunaan tabungan ini tidak dapat dibatasi,
tabungan tidak teramati mempengaruhi set profil konsumsi yang kompatibel dengan
profil upaya pencarian kerja.

Mempertimbangkan pengenalan teknologi pelatihan tetapi bergantung pada simulasi


numerik untuk menjelaskan penggunaan optimal dari teknologi pelatihan dalam
kebijakan pengangguran.

Kebijakan pelatihan biner dan tidak dapat diimplementasikan bersama-sama dengan


upaya Pelatihan pencarian kerja.

upaya pencarian kerja, dan bermanfaat bagi peserta dengan tunjangan pengangguran
lebih tinggi bila mereka berhasil meningkatkan sumberdaya manusia sehingga dapat
diamati.
kebijakan pelatihan sebagian besar didominasi oleh kebijakan lain dalam simulasi karena
biaya tetap tinggi, Program pelatihan dan biaya pencarian kerja yang mahal. Keefektifan
pelatihan diasumsikan rendah untuk tingkat sumberdaya manusia yang rendah. Oleh
karena itu, program pelatihan tidak mencegah pengangguran jangka panjang.

5. High ethical standards applied


standar etika yang tinggi diterapkan Temuan disajikan jelas

Makalah ini dibuat dengan menganalisis literatur terdahulu yaitu Pavoni dan Violante
(2005, 2007) dan Wunsch (2008,2009), merancang sistem baru dalam bidang pelatihan
dan pencarian lowongan kerja bagi pengangguran selama masa menganggur sehingga
berdampak positif selama program pelatihan berlangsung sebagai bekal keahlian untuk
para pengangguran dan mengurangi beban biaya pencarian kerja selama masa
menganggur dengan berfokus pada preferensi CARA dan pengembangan preferensi.

Sajian makalah ini bersifat naratif dalam penyajian tulisannya

6. dequate analysis for decision-makers needs


analisis yang memadai untuk kebutuhan pengambil keputusan
Penulis telah melakukan analisa dan perancangan antara Konsumsi pengangguran,
konsumsi kerja dan pelatihan sebagai bentuk pemecahan masalah perencanaan sosial bagi
para pengangguran. menyoroti pada faktor-faktor penentu kebijakan pelatihan yang
optimal dan bagaimana ini mempengaruhi selama masa menganggur, Analisa dan
perancangan itu menyangkut beberapa faktor :

1. Analisa tentang pengangguran yang menyoroti : Pelatihan dan upaya pencarian,


preferensi terkait (masa menganggur dan lapangan kerja yang tersedia), serta kaitannya
antara pengangguran dan program pelatihan.

2. Analisa tentang keterkaitan antara upaya pelatihan dan pencarian kerja selama masa
menganggur sebagai pemecahan dari perencanaan social dalam jangka panjang.

3. Analisa dan merancang jaminan kerja yang lebih optimal setelah mengikuti pelatihan dan
program pencarian lapangan pekerjaan baru bagi pengangguran. Dengan melakukan
beberapa uji analisis, yaitu : preferensi CARA dengan biaya moneter, transisi optimal
antara keadaan, Perpaduan dan kebijakan pelatihan yang optimal, penggunaan kebijakan
secara optimal.

4. Melakukan simulasi numerik sebagai latihan untuk mengikuti literatur sebelumnya bila
memungkinkan. Perbedaan Yang signifikan menyangkut pemodelan eksplisit dari
pengembalian dan biaya usaha pencarian kerja dan pelatihan terus menerus dalam
model ini.

7. Findings presented unambiguously


Temuan yang disajikan jelas
Temuan pada jurnal ini dijelaskan dengan terperinci pada sub-judul 5. Simulasi Numerik.
(Halaman 57-60)
5.1. Kalibrasi (Halaman 57)
5.1.1. preferensi CARA (Halaman 57)
5.1.2. depresiasi modal manusia
5.1.3. biaya pencarian kerja dan timbal baliknya (Halaman 57)
5.1.4. biaya pelatihan dan timbal baliknya (Halaman 57)

5.2. pelatihan secara optimal dan pencarian kerja (Halaman 57-58)


Gambar 1. Kurva Fungsi Kebijakan (Halaman 58)
Gambar 2. Kurva Upaya Subtitusi (Halaman 58)
Gambar 3. Kurva penyusutan pencarian kerja berdasarkan keahlian (Halaman 58)

5.3. dinamika secara optimal (Halaman 58-59)


Gambar 4. Kurva Efektifitas pelatihan (Halaman 58)
Gambar 5. kebutuhan pengangguran selama menganggur (Halaman 59)

5.4. keuntungan kesejahteraan (Halaman 59-60)


Gambar 6. Kurva pelatihan dan pencarian kerja selama masa menganggur
(Halaman 59)
Gambar 7. Perbandingan antara pemenuhan kebutuhan hidup seseorang yang
mengikuti pelatihan dan yang tidak melakukan pelatihan. (Halaman
60)
Gambar 8. Perbandingan kesejahteraan (Halaman 60)

Penulis juga melampirkan Bukti dan derivasi temuannya (Halaman 61-66)

8. Conclusions justified (Halaman 60)


Tren Sekuler tentang kenaikan mobilitas produksi, inovasi teknologi dan pergeseran
pekerja, pasokan permintaan konsumen untuk beralih pekerjaan dan industri. mobilitas
kerja tidak hanya melibatkan risiko pengangguran, tetapi juga risiko kehilangan upah (Low
et al., 2010). pekerja yang terlantar sering dipekerjakan kembali dengan upah yang lebih
rendah. program pelatihan sebagai kebijakan pelengkap untuk menangani hilangnya atau
berkurangnya upah. Jika keterampilan sangat berperan penting bagi seorang pekerja,
menggabungkan program pelatihan sangat berharga dan program ini harus ditargetkan
dalam jangka waktu tertentu. Hanya jika depresiasi sumberdaya manusia selama masa
menganggur efisien dan penting, pelatihan harus ditargetkan terhadap pengangguran
jangka panjang, seperti yang kita sering mengamati dalam praktek.
Model ini telah difokuskan pada penyediaan jaminan di bawah moral hazard,
mengabaikan kendala politik dan heterogenitas yang tidak teramati, dua penjelasan
potensial untuk fokus pada pengangguran jangka panjang. Membutuhkan program
pelatihan hanya untuk jangka panjang, membantu menghalangi para pencari kerja dari sisa
pengangguran (Besley dan Coate, 1992;. Hitam et al, 2003) dan memungkinkan para pencari
kerja dengan sumberdaya manusia yang tinggi untuk mendapatkan pekerjaan sebelum
dimulainya program yang lebih memakan biaya. Perhatikan bahwa tanpa kendala politik,
perencana sosial akan selalu lebih suka untuk mencegah pengangguran dengan mengancam
untuk menurunkan transfer uang daripada dengan memberlakukan program pelatihan yang
tidak efektif. Apalagi jika menu jadwal bisa ditawarkan, membutuhkan pelatihan intensif
dari awal di jadwal yang dirancang untuk para pencari kerja dengan sumberdaya manusia
yang rendah tidak mungkin untuk mendorong pencari kerja dengan sumberdaya manusia
yang tinggi untuk berpura-pura mereka memiliki sumber daya manusia yang rendah.
Pengenalan program pelatihan juga mengubah desain optimal skema konsumsi.
Pendekatan yang terintegrasi dari aspek yang berbeda dari kebijakan pengangguran
demikian penting. Perusahaan mungkin memainkan peran penting juga. Hilangnya
kemampuan meningkatkan pentingnya mendorong perusahaan-perusahaan untuk
menginternalisasi biaya pekerj. Perusahaan juga bisa disubsidi oleh pemerintah untuk
mempekerjakan dan melatih pekerja berketerampilan rendah yang tidak dipekerjakan
sebaliknya. Analisis di sini telah menjelaskan pemerintah subsidi harus bersedia membayar
untuk perusahaan-perusahaan untuk memainkan peran ini.

9. Researchers experience reflected


Pengalaman peneliti mencerminkan

Penulis tidak mengulas dan merincikan tentang proses pengambilan sumber data dan
pemilihan sampel dalam penelitiannya. Meskipun untuk menunjang risetnya penulis
melampirkan Bukti dan derivasi temuannya.
Overall Evaluation of the Paper

Criteria Yes No
1)Purpose clearly defined YES
2)Research process details NO
3) Research design thoroughly planned YES
4) Limitations frankly revealed YES
5) High ethical standards applied YES
6)Adequate analysis for decision-makers needs YES
7)Findings presented unambiguously YES
8) Conclusions justified YES
9) Researchers experience reflected NO
10. Researchers experience reflected
Pengalaman peneliti mencerminkan

Makalah ini memenuhi sekitar 78% kriteria untuk penelitian yang baik. (7/9 kriteria telah
dipenuhi).

Jurnal ini dapat dikategorikan sebagai salah satu riset yang baik karena juga melampirkan
simulasi numerik serta Bukti dan derivasi temuannya yang berguna untuk penelitian
masa depan. (Halaman 57 66)

Hasil penelitian ini umumnya di sejalan dengan tamuan Pavoni dan Violante (2005, 2007)
dan Wunsch (2008,2009) (Halaman 50)

Saran penelitian dimasa yang akan datang (Halaman 52 53)

Keaslian atau nilai dari penelitian ini adalah :


Hasil penelitian ini umumnya di sejalan dengan tamuan Pavoni dan Violante (2005,
2007) dan Wunsch (2008,2009) (Halaman 50)
Preferensi CARA untuk pemecahan masalah perencana social

Kontribusi dari Jurnal ini adalah:


Menandai secara optimal kebijakan pengangguran yang dinamis secara analitis,
menunjukkan bagaimana masalah rekursif untuk menyederhanakan preferensi CARA
sehingga dapat membangun program pelatihan yang lebih optimal untuk pemecahan
masalah perencana sosial dalam hal pencarian pekerjaan untuk pengangguran atau
peserta program elatihan tersebut (Halaman 52-57)

Anda mungkin juga menyukai