Anda di halaman 1dari 35

Lingkup

BUKU PEDOMAN PELAKSANAAN PROYEK (BP3) No. Dokumen MP 013 16 034


Edisi 00
Peningkatan Struktur Jalan Ruas Sei Hanyu
Tanggal Tumbang Lahung (PBC)(MYC) Lampiran
Efektif

BAGIAN VIII
MANAJEMEN KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA
DAN LINGKUNGAN

Daftar Isi :
1. Pendahuluan

Edisi Ke Paraf Pemrakarsa


00
Lingkup
BUKU PEDOMAN PELAKSANAAN PROYEK (BP3) No. Dokumen MP 013 16 034
Edisi 00
Peningkatan Struktur Jalan Ruas Sei Hanyu
Tanggal Tumbang Lahung (PBC)(MYC) Lampiran
Efektif

2. Kebijakan K3L
2.1 Kebijakan Umum (Kebijakan K3L Perusahaan)
2.2 Kebijakan Khusus Proyek

3. Perencanaan K3L
3.1 Kondisi Lingkungan
3.2 Identifikasi Bahaya, Penilaian dan Pengendalian Resiko
3.3 Peraturan Perundang-undangan dan Persyaratan terkait K3L
3.4 Sasaran dan Program K3L

4. Penerapan dan Operasi K3L


4.1 Struktur Organisasi Proyek, Peran dan Tanggung Jawab Personil dan Struktur P2K3
4.1.1 Struktur Organisasi Proyek
4.1.2 Peran dan Tanggung Jawab Personil dalam Penerapan K3L
4.1.3 Organisasi P2K3 (Panitia Pembina K3)
4.2 Pelatihan K3L dan Kompetensi Personil
4.2.1 Pelatihan K3L
4.2.2 Kompetensi Personil
4.3 Komunikasi K3L
4.4 Dokumen dan Laporan
4.5 Pengadaan Barang dan Jasa
4.6 Pengendalian Pekerjaan
4.6.1 Rambu-rambu K3, Spanduk dan Poster K3L
4.6.2 Alat Pelindung Diri (APD)
4.6.3 Akses ke Lokasi Pekerjaan dan Traffic Management
4.6.4 Sistem Ijin Kerja
4.6.5 Pengawasan Pekerjaan
4.6.6 Pengendalian Keamanan
4.6.7 House Keeping / 5R
4.6.8 Skafolding
4.7 Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya / Bahan Berbahaya dan Beracun
4.7.1 Daftar Bahan Kimia Berbahaya
4.7.2 Penamaan / Labeling
4.7.3 Material Safety Data Sheets (MSDS)
4.7.4 Informasi Kepada Karyawan dan Pekerja
4.8 Pengelolaan Sampah dan Limbah
4.9 Perbaikan, Pemeliharaan dan Perubahan Sarana Produksi
4.9.1 Perencanaan Peralatan / Sarana Produksi
4.9.2 Inspeksi Kelayakan Peralatan
4.9.3 Operator dan Sopir
4.9.4 Inspeksi dan Pemeliharaan Rutin
4.10 Kesiapan Tanggap Darurat
Edisi Ke Paraf Pemrakarsa
00
Lingkup
BUKU PEDOMAN PELAKSANAAN PROYEK (BP3) No. Dokumen MP 013 16 034
Edisi 00
Peningkatan Struktur Jalan Ruas Sei Hanyu
Tanggal Tumbang Lahung (PBC)(MYC) Lampiran
Efektif

4.10.1 Struktur Organisasi dan Job Description Tim Tanggap Darurat


4.10.2 Alur Penanganan Keadaan Darurat
4.10.3 Simulasi Keadaan Darurat
4.10.4 Pengamanan dan Penyelamatan Dokumen
4.10.5 Data Instansi Terkait

5. Pemeriksaan dan Tindakan Perbaikan


5.1 Inspeksi K3L
5.2 Penanganan Kecelakaan dan Penyakit Akibat Kerja
5.3 Penanganan Pencemaran Lingkungan
5.4 Audit

6. Tinjauan Manajemen dan Evaluasi


6.1 Tinjauan Manajemen
6.2 Statistik Kecelakaan Kerja

1. Pendahuluan
Manajemen Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Proyek disusun dengan mengacu
kepada Sistem Manajemen Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (SMK3L)
berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 50 tahun 2012 tentang Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (SMK3).
Manajemen Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Proyek ini merupakan bagian yang
saling melengkapi dari berbagai dokumen yang disiapkan dalam pelaksanaan suatu proyek,
khususnya dengan dokumen yang dikenal sebagai Buku Pedoman Pelaksanaan Proyek (BP3).
Manajemen Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Proyek ini akan diterapkan dan
berlaku terbatas pada Proyek Peningkatan Struktur Jalan Ruas Tumbang Talaken Tumbang
Jutuh Kalimantan Tengah.
Perubahan lingkup pekerjaan atau metode kerja yang menyebabkan berubahnya potensi
bahaya dan resiko kecelakaan akan sesegera mungkin dilakukan pemutakhiran pada Identifikasi
Bahaya, Penilaian dan Pengendalian Resiko.

2. Kebijakan K3L
Kebijakan K3L terdiri atas Kebijakan Umum dan Kebijakan Khusus. Kebijakan Umum adalah
Kebijakan K3L Perusahaan (Adhi Karya) yang telah ditetapkan oleh Direktur Utama. Apabila
dalam pelaksanaan proyek terjadi perubahan Kebijakan K3L Korporat, perubahan tersebut
cukup dicatat di dalam Daftar Induk Dokumen dan Kebijakan yang baru segera disosialisasikan.
Kebijakan Khusus adalah Kebijakan K3L yang dibuat oleh Proyek dengan melihat kekhasan dari
proyek itu sendiri dan mengacu pada Dokumen Kontrak dan aspek-aspek K3L yang
dipersyaratkan oleh Pemberi Tugas.
Kebijakan K3L akan dipasang di Kantor Proyek di tempat-tempat yang mudah dibaca oleh
pegawai dan pekerja. Kebijakan K3L juga akan disosialisakan secara rutin dan berulang kepada
semua pegawai dan pekerja pada forum-forum komunikasi K3L

2.1 Kebijakan Umum (Kebijakan K3L Perusahaan)

Edisi Ke Paraf Pemrakarsa


00
Lingkup
BUKU PEDOMAN PELAKSANAAN PROYEK (BP3) No. Dokumen MP 013 16 034
Edisi 00
Peningkatan Struktur Jalan Ruas Sei Hanyu
Tanggal Tumbang Lahung (PBC)(MYC) Lampiran
Efektif

Edisi Ke Paraf Pemrakarsa


00
Lingkup
BUKU PEDOMAN PELAKSANAAN PROYEK (BP3) No. Dokumen MP 013 16 034
Edisi 00
Peningkatan Struktur Jalan Ruas Sei Hanyu
Tanggal Tumbang Lahung (PBC)(MYC) Lampiran
Efektif

2.2 Kebijakan Khusus Proyek

PT. Adhi Karya (Persero), Tbk Proyek Peningkatan Struktur Jalan Ruas Tumbang
Talaken Tumbang Jutuh Kalimantan Tengah memiliki komitmen utama dan
berkelanjutan untuk melindungi karyawan sebagai aset dan lingkungan dari kerusakan
oleh semua bagian.
Guna mencapai komitmen ini di mana keselamatan merupakan prioritas utama, PT. Adhi
Karya (Persero), Tbk Proyek Peningkatan Struktur Jalan Ruas Tumbang Talaken
Tumbang Jutuh Kalimantan Tengah mengeluarkan pernyataan:
Permintaan pada setiap karyawan dalam melakukan semua kegiatan operasinya untuk
mencapai standar tertinggi dari keselamatan kerja dengan sasaran NIHIL
KECELAKAAN FATAL (zero fatality).
Memastikan bahwa setiap kegiatan operasi di lapangan mempunyai prosedur dan
petunjuk kerja dengan memperhatikan aspek-aspek kesehatan, keselamatan kerja dan
lingkungan.
Memberi peringatan dan sangsi bagi karyawan yang melakukan pelanggaran terhadap
ketentuan K3L yang telah ditetapkan.
Kebijakan Mengenai Alkohol, dan Obat-obatan Terlarang
PT. Adhi Karya (Persero), Tbk Proyek Peningkatan Struktur Jalan Ruas Tumbang
Talaken Tumbang Jutuh Kalimantan Tengah menyatakan bahwa :
Melarang seluruh karyawan menyalahgunakan obat-obatan terlarang, memiliki,
menjual dan menyalurkannya tanpa resep dari dokter yang sah.
Melarang karyawan mengonsumsi, membawa atau menyimpan minuman
keras/beralkohol di tempat kerja dan/atau pada saat jam kerja.
Melarang karyawan di bawah pengaruh minuman keras/beralkohol melakukan
pekerjaan yang beresiko.
Apabila ditemukan seseorang karyawan bermasalah yang disebabkan oleh minuman
keras/beralkohol dan sejenisnya, akan segera diberhentikan.
Mengkonsumsi minuman keras/beralkohol dapat mengakibatkan kerugian bagi kesehatan
pribadi daan merugikan diri sendiri, perusahaan serta orang lain.
3. Perencanaan K3L
3.1 Kondisi Lingkungan
Proyek Peningkatan Struktur Jalan Ruas Tumbang Talaken Tumbang Jutuh
Kalimantan Tengah, terletak diwilayah Kalimantan Tengah Kabupaten Gunung Mas.
Kondisi proyek berada dalam wilayah pemukiman penduduk tepatny di 3 kecamatan. Area
proyek yang akan dikerjakan melewati 3 kecamatan yaitu Manuhing (Tumbang Talaken),
Rungan barat (Rabambang), Rungan (Tumbang Jutuh).

Edisi Ke Paraf Pemrakarsa


00
Lingkup
BUKU PEDOMAN PELAKSANAAN PROYEK (BP3) No. Dokumen MP 013 16 034
Edisi 00
Peningkatan Struktur Jalan Ruas Sei Hanyu
Tanggal Tumbang Lahung (PBC)(MYC) Lampiran
Efektif

3.2 Identifikasi Bahaya, Penilaian dan Pengendalian Resiko


Identifikasi Bahaya, Penilaian Resiko dan Pengendalian atau Hazard Identification, Risk
Assesment and Risk Control (HIRARC) dibuat dan digunakan untuk mendukung
pengembangan prosedur/petunjuk kerja yang aman, efektif dan praktis, termasuk di
dalamnya :
Memperhatikan bagaimana pekerjaan dilakukan.
Mendata langkah kerja.
Identifikasi bahaya potensial yang timbul dan resiko untuk setiap langkah kerja.
Membuat pengecekan dan analisa bahaya.
Melakukan pengukuran untuk menghindari potensi resiko bahaya dan kerugian.
HIRARC akan disosialisasikan kepada semua pekerja dan pegawai melalui forum-forum
komunikasi K3L seperti tool box meeting sebelum melaksanakan pekerjaan, safety talk,
pamflet dan lain-lain.
HIRARC akan direview setiap bulan dan atau jika ada perubahan lingkup pekerjaan atau
perubahan metode kerja.

Edisi Ke Paraf Pemrakarsa


00
Lingkup
BUKU PEDOMAN PELAKSANAAN PROYEK (BP3) No. Dokumen MP 013 16 034
Edisi 00
Peningkatan Struktur Jalan Ruas Sei Hanyu
Tanggal Tumbang Lahung (PBC)(MYC) Lampiran
Efektif

Edisi Ke Paraf Pemrakarsa


00
Lingkup
BUKU PEDOMAN PELAKSANAAN PROYEK (BP3) No. Dokumen MP 013 16 034
Edisi 00
Peningkatan Struktur Jalan Ruas Sei Hanyu
Tanggal Tumbang Lahung (PBC)(MYC) Lampiran
Efektif

Edisi Ke Paraf Pemrakarsa


00
Lingkup
BUKU PEDOMAN PELAKSANAAN PROYEK (BP3) No. Dokumen MP 013 16 034
Edisi 00
Peningkatan Struktur Jalan Ruas Sei Hanyu
Tanggal Tumbang Lahung (PBC)(MYC) Lampiran
Efektif

Edisi Ke Paraf Pemrakarsa


00
Lingkup
BUKU PEDOMAN PELAKSANAAN PROYEK (BP3) No. Dokumen MP 013 16 034
Edisi 00
Peningkatan Struktur Jalan Ruas Sei Hanyu
Tanggal Tumbang Lahung (PBC)(MYC) Lampiran
Efektif

3.3 Peraturan Perundang-undangan dan Persyaratan terkait K3L

Edisi Ke Paraf Pemrakarsa


00
Lingkup
BUKU PEDOMAN PELAKSANAAN PROYEK (BP3) No. Dokumen MP 013 16 034
Edisi 00
Peningkatan Struktur Jalan Ruas Sei Hanyu
Tanggal Tumbang Lahung (PBC)(MYC) Lampiran
Efektif

3.4 Sasaran dan Program K3L

Edisi Ke Paraf Pemrakarsa


00
Lingkup
BUKU PEDOMAN PELAKSANAAN PROYEK (BP3) No. Dokumen MP 013 16 034
Edisi 00
Peningkatan Struktur Jalan Ruas Sei Hanyu
Tanggal Tumbang Lahung (PBC)(MYC) Lampiran
Efektif

Edisi Ke Paraf Pemrakarsa


00
Lingkup
BUKU PEDOMAN PELAKSANAAN PROYEK (BP3) No. Dokumen MP 013 16 034
Edisi 00
Peningkatan Struktur Jalan Ruas Sei Hanyu
Tanggal Tumbang Lahung (PBC)(MYC) Lampiran
Efektif

Edisi Ke Paraf Pemrakarsa


00
Lingkup
BUKU PEDOMAN PELAKSANAAN PROYEK (BP3) No. Dokumen MP 013 16 034
Edisi 00
Peningkatan Struktur Jalan Ruas Sei Hanyu
Tanggal Tumbang Lahung (PBC)(MYC) Lampiran
Efektif

Edisi Ke Paraf Pemrakarsa


00
Lingkup
BUKU PEDOMAN PELAKSANAAN PROYEK (BP3) No. Dokumen MP 013 16 034
Edisi 00
Peningkatan Struktur Jalan Ruas Sei Hanyu
Tanggal Tumbang Lahung (PBC)(MYC) Lampiran
Efektif

Edisi Ke Paraf Pemrakarsa


00
Lingkup
BUKU PEDOMAN PELAKSANAAN PROYEK (BP3) No. Dokumen MP 013 16 034
Edisi 00
Peningkatan Struktur Jalan Ruas Sei Hanyu
Tanggal Tumbang Lahung (PBC)(MYC) Lampiran
Efektif

4. Penerapan dan Operasi K3L


4.1 Struktur Organisasi Proyek, Peran dan Tanggung Jawab Personil dan Struktur
P2K3
4.1.1 Struktur Organisasi Proyek

4.1.2 Peran dan Tanggung Jawab Personil dalam Penerapan K3L


a. Project Manager
Menetapkan Kebijakan Khusus K3L Proyek.
Menetapkan sasaran dan program kegiatan K3L Proyek.
Mengatur dan memimpin implementasi SMK3L melalui P2K3.
Memastikan semua jajaran di bawahnya menerapkan secara efektif SMK3L.
Mempromosikan K3L ke seluruh lokasi kerja dengan cara mendemonstrasikan
sikap nyata yang positif terhadap K3L dalam setiap rapat, kunjungan lapangan
dan lain-lain.
Menetapkan dan menempatkan tugas dan tanggung jawab perorangan dalam
penerapan K3L.
Melakukan tindakan terhadap personil yang melakukan pelanggaran sangat
serius atau mengulangi perbuatan kesalahan yang melanggar peraturan K3L
dengan jalan mengeluarkan surat teguran atau mengeluarkan dari Proyek.
Memonitor dan mengevaluasi status pelaksanaan dan penerapan manajemen
K3L di proyek.

Edisi Ke Paraf Pemrakarsa


00
Lingkup
BUKU PEDOMAN PELAKSANAAN PROYEK (BP3) No. Dokumen MP 013 16 034
Edisi 00
Peningkatan Struktur Jalan Ruas Sei Hanyu
Tanggal Tumbang Lahung (PBC)(MYC) Lampiran
Efektif

b. Project Engineering Manager


Memberi masukan terhadap pembuatan dan penetapan Kebijakan Khusus K3L
Proyek.
Memberi dukungan dan kepercayaan pada program K3L Proyek.
Berpartisipasi dalam investigasi kecelakaan serta memastikan penataan ulang
yang tepat, yang digunakan sebagai pencegahan kecelakaan agar tidak
terulang lagi.
Memastikan agar metode kerja dan prosedur kerja yang dibuat dapat
dilaksanakan dan memperhatikan aspek keselamatan dan kesehatan kerja dan
lingkungan.
Memberi masukan dalam pelaksanaan HIRARC.
c. Project Production Manager
Memberi masukan terhadap pembuatan dan penetapan Kebijakan Khusus K3L
Proyek.
Memonitor pelaksanaan K3L di lapangan bersama dengan HSE Officer.
Berkoordinasi secara langsung dengan para manajer lainnya dalam rangka
menegakkan peraturan maupun tanggung jawab terhadap pelaksanaan
program K3L.
Memberikan keputusan pada kondisi darurat dengan jalan menghentikan
pekerjaan untuk sementara maupun larangan penggunaan fasilitas tertentu
sampai keadaan dinyatakan aman kembali.
Memprakarsai dan memimpin pelaksanaan housekeeping sesuai program yang
dibuat.
Memberikan pengarahan kepada para supervisor, mandor dan sub kontraktor
terkait mengenai tanggung jawabnya terhadap pelaksanaan K3L.
Memastikan supervisor dan sub kontraktor terkait telah mengidentifikasi bahaya
pekerjaan dan menganalisa resikonya serta memasukkan dalam pengajuan
persetujuan Ijin Kerjanya.
Memastikan pelaksanaan inspeksi harian lapangan untuk memastikan bahwa
semua pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan persyaratan K3L.
d. Project Finance Manager
Memberi dukungan dan kepercayaan pada program K3L Proyek.
Memastikan bahwa seluruh karyawan proyek telah mendapatkan penjelasan
dan pengarahan mengenai Kebiijakan K3L di proyek dan memahami aspek
keselamatan dan kesehatan kerja dan lingkungan.
Memastikan bahwa seluruh karyawan dan pekerja telah dijamin asuransi
ketenagakerjaan.
Melakukan kerja sama dengan rumah sakit terdekat dalam rangka pemenuhan
fasilitas pelayanan kesehatan karyawan dan pekerja.
Memberikan peringatan dan melakukan pembinaan terhadap personil yang
melakukan pelanggaran peraturan K3L.

e. HSE Officer
Edisi Ke Paraf Pemrakarsa
00
Lingkup
BUKU PEDOMAN PELAKSANAAN PROYEK (BP3) No. Dokumen MP 013 16 034
Edisi 00
Peningkatan Struktur Jalan Ruas Sei Hanyu
Tanggal Tumbang Lahung (PBC)(MYC) Lampiran
Efektif

Menyiapkan Sasaran dan Program Kegiatan K3L Proyek untuk ditetapkan oleh
Project Manager.
Menyiapkan Rencana Pelatihan K3L, jadual sosialisasi K3L (safety talk, dll)
sebagai tindak lanjut pelaksanaan kegiatan program K3L.
Menyiapkan Prosedur Tanggap Darurat.
Menyusun jadual pertemuan P2K3, membuat notulen rapat P2K3 dan
mendistribusikannya.
Mengkoordinir pelaksanaan patroli K3L dan/atau Management Walk-Through.
Memberi masukan terhadap peraturan maupun prosedur K3L yang ada.
Memberikan informasi kepada PPM dan para sub kontraktor untuk
dilakukannya tindak lanjut atas perbaikan dari kesalahan atau kondisi/tindakan
tidak aman.
Memberi rekomendasi untuk menghentikan pekerjaan sementara atau
pelarangan terhadap penggunaan peralatan sampai kondisi dinyatakan aman.
Membantu tim investigasi kecelakaan untuk menyelidiki keadaan serta
penyebab terjadinya kecelakaan serta menentukan langkah-langkah
pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang.
Membantu pelaksanaan audit yang dilakukan oleh auditor serta memprakarsai
tindak lanjut hasil audit K3L.
Memprakarsai dan mengatur pertemuan bulanan K3L yang dihadiri oleh
manajemen proyek, staf, mandor dan wakil sub kontraktor.
Membuat penilaian dan evaluasi vendor/subkontraktor terkait penerapan K3L.
Membuat Laporan K3L Proyek dan mengajukan ke PM untuk persetujuan.
Memberikan persetujuan Ijin Kerja terhadap pekerjaan tertentu yang berpotensi
resiko bahaya tinggi seperti bekerja pada mesin yang berjalan, pengangkatan
dengan beban 20 ton atau lebih, bekerja pada ketinggian, bekerja pada ruang
terbatas, bekerja di bawah permukaan air, bekerja dengan bahan peledak dan
lain-lain.
f. HSE Inspektor
Melaksanakan pemeriksaan/inspeksi persiapan perlengkapan K3L sebelum
dimulainya pekerjaan (rambu-rambu, railing, barikade, APAR, APD dll).
Melakukan inspeksi dan pemantauan terhadap pengelolaan bahan kimia
berbahaya, pengelolaan sampah dan limbah.
Melaksanakan inspeksi K3 terhadap peralatan, kendaraan dan sarana
produksi.
Bertanggung jawab atas pelaksanaan inspeksi lingkungan kerja dan kesehatan
kerja (ambang batas kebisingan, pencahayaan, ambien udara, baku mutu air
dll).
Bertanggung jawab atas pelaksanaan inspeksi harian K3L.
Membuat laporan tertulis hasil pemeriksaan/inspeksi K3L.
g. Supervisor dan Mandor
Menginstruksikan semua personil yang berada di bawah pengawasannya untuk
melakukan budaya kerja aman.

Edisi Ke Paraf Pemrakarsa


00
Lingkup
BUKU PEDOMAN PELAKSANAAN PROYEK (BP3) No. Dokumen MP 013 16 034
Edisi 00
Peningkatan Struktur Jalan Ruas Sei Hanyu
Tanggal Tumbang Lahung (PBC)(MYC) Lampiran
Efektif

Memastikan bahwa pekerjaan yang dilaksanakan telah mengikuti


prosedur/petunjuk kerja maupun ijin kerja yang telah ditetapkan.
Memastikan bahwa alat dan peralatan yang digunakan oleh pekerja telah lulus
pemerikasaan/inspeksi sesuai dengan persyaratan K3L.
Memastikan bahwa semua pekerja di bawah pengawasannya memakai APD
dan perlengkapan keselamatan kerja sesuai dengan persyaratan.
Memastikan pelaksanaan housekeeping telah dilakukan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku serta mengatur tempat pembuangan sampah dan sisa
material.
Ikut berperan di dalam pertemuan K3L.
Melaporkan kepada PPM setiap langkah-langkah antisipasi terhadap
kemungkinan timbulnya bahaya.
h. Seluruh Staf, Karyawan dan Pekerja
Mengikuti prosedur yang berlaku serta berperan aktif di dalam menjaga diri
sendiri maupun kelompok kerjanya.
Melaporkan kepada supervisor/mandor atau atasannya masing-masing atau
petugas K3L yang berwenang apabila melihat kondisi, cara kerja dan perilaku
yang tidak aman di area kerjanya.
Menghadiri orientasi K3L, safety talk, tool box meeting dan training-training K3L
yang diselenggarakan oleh proyek.
Mengikuti instruksi dan pengarahan keselamatan kerja yang diberikan oleh
atasan dan atau petugas K3L.
Memakai APD dan peralatan keselamatan kerja yang sesuai, peralatan kerja
dan pakaian kerja dalam kondisi layak dan aman dipakai.
Segera melaporkan apabila ada kerusakan pada alat dan peralatan konstruksi
yang akan digunakan.
Selalu menjaga tempat kerja dalam kondisi memenuhi 5R.
Mengetahui sistem alarm dan semua tindakan yang diperlukan pada keadaan
darurat.

Edisi Ke Paraf Pemrakarsa


00
Lingkup
BUKU PEDOMAN PELAKSANAAN PROYEK (BP3) No. Dokumen MP 013 16 034
Edisi 00
Peningkatan Struktur Jalan Ruas Sei Hanyu
Tanggal Tumbang Lahung (PBC)(MYC) Lampiran
Efektif

4.1.3 Organisasi P2K3 (Panitia Pembina K3)

4.2 Pelatihan K3L dan Kompetensi Personil


4.2.1 Pelatihan K3L
Secara umum pelatihan K3L yang akan dilaksanakan di lokasi proyek terdiri dari 6
(enam) program :
1. Pengenalan K3L (Induksi dan orientasi K3L) untuk pegawai dan pekerja
baru.
2. Pelatihan K3L bagi pekerja yang ditugaskan untuk pekerjaan baru dan
spesifik.
3. Pelatihan K3L untuk pekerja sebelum ditugaskan pada pekerjaan yang
berpotensi resiko/bahaya tinggi terhadap keselamatan kerja.
4. Pelatihan K3L dalam rangka untuk penyegaran/refresh.
5. Pelatihan dan simulasi tanggap darurat yang berhubungan dengan kejadian
kebakaran atau peledakan termasuk keperluan P3K / first aid.
6. Pelatihan supervisi K3L untuk para staf proyek.

Edisi Ke Paraf Pemrakarsa


00
Lingkup
BUKU PEDOMAN PELAKSANAAN PROYEK (BP3) No. Dokumen MP 013 16 034
Edisi 00
Peningkatan Struktur Jalan Ruas Sei Hanyu
Tanggal Tumbang Lahung (PBC)(MYC) Lampiran
Efektif

Matriks dan jadual pelatihan K3L akan dibuat oleh HSE Officer dan atas persetujuan
dari Project Manager, sedangkan pelaksanaannya oleh HSE inspector di bawah
koordinasi dan pengarahan HSE Officer.
Seluruh pegawai dan pekerja harus hadir dalam pelatihan K3L yang berhubungan
dengan lingkup kerjanya. Komunikasi dalam pelatihan harus dengan bahasa yang
mudah dimengerti oleh seluruh peserta.
Record pelaksanaan pelatihan yang terdiri dari undangan, daftar hadir, materi
pelatihan dan foto dokumentasi akan diserahkan kepada QHSE Divisi dan disimpan
selama masa konstruksi.
4.2.2 Kompetensi Personil
Kompetensi adalah pengetahuan, pemahaman praktis dan keterampilan berpikir
yang diperlukan untuk melaksanakan secara efektif berdasarkan standard yang
diperlukan dalam lingkup kerjanya masing-masing. Hal itu diidentifikasi dan
ditunjukkan melalui perilaku yang mencakup keterampilan, pengetahuan,
kemampuan, dan sifat-sifat pribadi yang sangat penting untuk peran sukses dan
prestasi yang berkaitan dengan kepedulian terhadap K3L.
Project Manager dibantu oleh HSE dan para manajer melakukan pembinaan
terhadap personil di bawahnya terhadap persyaratan kompetensi K3L. Pembinaan
dapat dilakukan dengan melakukan klinik/coaching maupun pelatihan-pelatihan
yang dibutuhkan untuk meningkatkan kecakapan dalam lingkup kerjanya dan
kepedulian atas kesehatan dan keselamatan kerjanya.
Project Manager akan memastikan bahwa personil yang bertanggung jawab atas
pelaksanaan K3L memiliki sertifikat keahlian/kompetensi yang sesuai dan masa
berlaku yang masih valid.
PPM dan HSE Officer akan memastikan bahwa pekerja-pekerja berikut memiliki ijin
operasi atau sertifikat keterampilan/kompetensi yang sesuai dan masa berlaku yang
masih valid:
i. operator alat berat
j. tukang las
k. pengemudi (mobil, truk dll)
l. petugas P3K

4.3 Komunikasi K3L


Komunikasi K3L di Proyek Peningkatan Struktur Jalan Ruas Tumbang Talaken
Tumbang Jutuh Kalimantan Tengah akan dilaksanakan melalui media-media :
1. Papan informasi K3L, berisi antara lain penjelasan mengenai tanggap darurat,
prosedur evakuasi, peta evakuasi, alur penanganan kecelakaan, nomer telpon
penting, organisasi tanggap darurat, foto-foto kegiatan K3L, poster-poster K3L,
statistik kecelakaan kerja, dan lain-lain.
2. Induksi dan orientasi K3L, dilaksanakan untuk memberi penjelasan dan pengarahan
kepada para pegawai dan pekerja baru serta tamu yang baru pertama kali datang ke
lokasi proyek mengenai K3L. Setiap pegawai dan pekerja yang telah menerima induksi
dan orientasi K3L akan diberi stiker dan atau badge proyek yang menandakan bahwa
pegawai atau pekerja tersebut telah menerima induksi dan orientasi K3L.

Edisi Ke Paraf Pemrakarsa


00
Lingkup
BUKU PEDOMAN PELAKSANAAN PROYEK (BP3) No. Dokumen MP 013 16 034
Edisi 00
Peningkatan Struktur Jalan Ruas Sei Hanyu
Tanggal Tumbang Lahung (PBC)(MYC) Lampiran
Efektif

3. Safety talk, akan dilaksanakan secara rutin minimal seminggu sekali yang harus diikuti
oleh seluruh pegawai dan pekerja, termasuk sub kontraktor. Jadual, materi dan
penyampai materi akan dibuat oleh HSE Officer. Kegiatan safety talk dapat dilanjutkan
dengan kegiatan lain seperti senam, extra fooding atau project management walk-
through/HSE tour.
4. Tool box meeting, akan dilaksanakan pada saat akan memulai pekerjaan baru atau
setiap hari untuk jenis pekerjaan/lokasi kerja dengan resiko bahaya tinggi. Kegiatan ini
diikuti oleh supervisor, mandor dan pekerja yang bersangkutan dan disampaikan oleh
PPM.
5. Rapat-rapat koordinasi K3L, akan dilaksanakan secara rutin mingguan dan dihadiri
oleh HSE inspector, supervisor, mandor dan penanggung jawab lapangan
subkontraktor. Rapat dipimpin oleh PPM membahas mengenai aspek-aspek K3L
dalam pelaksanaan pekerjaan di lapangan.

4.4 Dokumen dan Laporan


Dokumen dan Laporan yang akan dibuat di proyek dan secara reguler diperbaharui
antara lain sebagai berikut :
Sasaran dan Program Kegiatan K3L
HIRARC
Laporan Inspeksi Harian K3L / Safety Patrol
Laporan Bulanan K3L
Laporan Bulanan Pengukuran Kinerja K3L
Laporan Statistik Kinerja K3L
Laporan Data Karyawan dan Penyakit Akibat Kerja
Laporan Kecelakaan / Penyakit Akibat Kerja
Laporan Penyebab Kecelakaan / Penyakit Akibat Kerja Bulanan
Analisis Penyebab Insiden/Kecelakaan, Rencana Tindak Lanjut Perbaikan/
Penanggulangan dan Pencegahan (RTLPP)
Catatan Penyimpanan Material Berbahaya dan Beracun (B3)
Catatan P3K
Catatan Pemeriksaan Kesehatan

4.5 Pengadaan Barang dan Jasa


Semua perjanjian pengadaan barang dan subkontraktor akan mencantumkan klausul
penerapan K3L berikut dengan sanksi atas pelanggarannya.
Penunjukan Suplier dan Subkontraktor harus mempertimbangkan kapabilitas dan
kompetensi Suplier/Subkontraktor agar pelaksanaannya berhasil sesuai rencana dan
memenuhi kriteria aspek K3L.
Setiap Subkontraktor yang akan bekerja pada Proyek Peningkatan Struktur Jalan Ruas
Tumbang Talaken Tumbang Jutuh Kalimantan Tengah. harus menyerahkan struktur
organisasi pelaksana beserta tugas dan tanggung jawab masing-masing personil. Semua
Subkontrator harus menyediakan petugas K3L yang dedicated untuk proyek ini dan
memiliki kompetensi terkait dengan K3L dibuktikan dengan daftar pengalaman kerja dan
sertifikat pelatihan/keterampilan.
Edisi Ke Paraf Pemrakarsa
00
Lingkup
BUKU PEDOMAN PELAKSANAAN PROYEK (BP3) No. Dokumen MP 013 16 034
Edisi 00
Peningkatan Struktur Jalan Ruas Sei Hanyu
Tanggal Tumbang Lahung (PBC)(MYC) Lampiran
Efektif

Setiap Subkontraktor menyediakan peralatan pelindung diri bagi pegawai dan pekerjanya
dengan jumlah yang cukup dan jenis yang sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan.
Evaluasi kinerja Suplier/Subkontraktor akan mempertimbangkan tingkat implementasi K3L
yang mereka laksanakan selama pekerjaan di Proyek.

4.6 Pengendalian Pekerjaan


4.6.1 Rambu-rambu K3, Spanduk dan Poster K3L
Rambu-rambu K3, spanduk dan poster-poster K3L akan dipasang di sekitar area
proyek sesuai dengan HIRARC.

4.6.2 Alat Pelindung Diri (APD)


Semua pegawai, pekerja dan tamu yang berada di dalam lokasi pekerjaan
diwajibkan untuk memakai alat pelindung diri (APD). APD standar yang wajib
digunakan saat berada di lokasi pekerjaan adalah sepatu safety, rompi dan helm.
APD tambahan seperti safety body harness, masker, sarung tangan dan lain-lain
wajib digunakan pada lokasi dan pelaksanaan jenis pekerjaan sesuai dengan
pengendalian resiko yang tercantum pada HIRARC.
Untuk mengontrol distribusi APD kepada pegawai dan pekerja, HSE Officer
membuat logbook yang berisi catatan mengenai jumlah APD yang diadakan,
jumlah yang didistribusikan berikut nama pegawai/pekerja yang menerima dan
daftar stok APD).
Pembedaan warna helm dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. putih untuk pegawai/staf kontraktor, konsultan, owner dan tamu.
b. merah untuk personil K3L
c. kuning untuk pekerja bekisiting
d. hijau untuk pekerja pembesian dan pengecoran
e. biru untuk pekerja lainnya dan subkontraktor
Jumlah kebutuhan APD yang akan disediakan adalah sebagai berikut:

Edisi Ke Paraf Pemrakarsa


00
Lingkup
BUKU PEDOMAN PELAKSANAAN PROYEK (BP3) No. Dokumen MP 013 16 034
Edisi 00
Peningkatan Struktur Jalan Ruas Sei Hanyu
Tanggal Tumbang Lahung (PBC)(MYC) Lampiran
Efektif

Edisi Ke Paraf Pemrakarsa


00
Lingkup
BUKU PEDOMAN PELAKSANAAN PROYEK (BP3) No. Dokumen MP 013 16 034
Edisi 00
Peningkatan Struktur Jalan Ruas Sei Hanyu
Tanggal Tumbang Lahung (PBC)(MYC) Lampiran
Efektif

4.6.3 Akses ke Lokasi Pekerjaan dan Traffic Management


Akses ke lokasi pekerjaan akan dilakukan pembatasan agar hanya orang yang
berkepentingan saja yang dapat masuk ke lokasi pekerjaan. Pengaturan sistem
akses akan dibuat oleh HSE Officer dan diajukan kepada PM untuk
persetujuannya. Security proyek akan melakukan pemeriksaan kepada tamu atau
orang lain dan kendaraan yang masuk dan keluar lokasi proyek.
PPM akan memastikan bahwa semua akses ke lokasi kerja berupa jalan kerja
dalam keadaan baik dan aman untuk dilalui. Pemasangan rambu peringatan,
railing pengaman, barikade dan penerangan harus memperhatikan kondisi dan
potensi bahaya serta dapat menjamin keamanan dan keselamatan pekerja.
HSE inspektor akan melakukan pengawasan terhadap kondisi jalan akses dan
segera melaporkan kepada PPM jika ditemukan jalan yang amblas/rusak,
tergenang air atau tidak aman jika dilalui kendaraan untuk segera dilakukan
penanganannya.

4.6.4 Sistem Ijin Kerja


Ijin Kerja/Work Permit/Request Pekerjaan akan dibuat oleh untuk semua jenis
pekerjaan dan pekerjaan baru bisa dilaksanakan setelah mendapat persetujuan
dari Konsultan Pengawas dan/atau Pemberi Tugas. Ijin Kerja yang dibuat
dilengkapi dengan Job Safety Analysis (JSA) yang berisi analisa potensi bahaya
serta langkah-langkah pencegahan dan penanggulangannya, sehingga
kemungkinan terjadinya kecelakaan dapat dihindari.
Perhatian yang lebih untuk persyaratan ijin kerja diberikan pada pekerjaan yang
berhubungan dengan fasilitas operasional eksisting antara lain pipa dan kabel
underground, pekerjaan dengan potensi bahaya yang tinggi dan pekerjaan yang
berdampak langsung pada lingkungan sekitar lokasi pekerjaan.
Prosedur Ijin Kerja akan dibuat oleh PEM dan HSE Officer dan dimintakan
persetujuannya kepada PM, Konsultan Pengawas dan Pemberi Tugas.
4.6.5 Pengawasan Pekerjaan
Semua pegawai dan pekerja bertanggung jawab atas kesehatan dan keselamatan
kerja. Mandor, supervisor dan PPM bertanggung jawab atas pengawasan
pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan pekerja, kondisi lingkungan kerja maupun
kondisi pekerja dan peralatan kerja agar terhindar dari kecelakaan kerja maupun
pencemaran lingkungan.
4.6.6 Pengendalian Keamanan
Tanggung jawab pengendalian keamanan mencakup proteksi terhadap aset dari
kebakaran, pencurian maupun bahaya lainnya dan pencegahan masuk tanpa ijin
ke dalam area lapangan proyek.
Satuan pengamanan yang sesuai akan ditugaskan pada batasan kawasan
konstruksi proyek dan pada pintu masuk. Pada area sangat vital atau area
strategis di dalam lokasi proyek seperti kantor dan gudang, dapat ditambahkan
penjagaan dan sistem penguncian khusus, jika perlu dilakukan pemagaran.
Perencanaan sistem keamanan akan memperhatikan hal hal berikut : jumlah shift,
jumlah petugas setiap shift, jam pertukaran shift, pos masuk, rute patroli, titik/lokasi
yang memerlukan patroli, prosedur pengontrolan di pintu masuk, penerimaan tamu
Edisi Ke Paraf Pemrakarsa
00
Lingkup
BUKU PEDOMAN PELAKSANAAN PROYEK (BP3) No. Dokumen MP 013 16 034
Edisi 00
Peningkatan Struktur Jalan Ruas Sei Hanyu
Tanggal Tumbang Lahung (PBC)(MYC) Lampiran
Efektif

khusus, prosedur keadaan darurat dan pelaporan.


Persyaratan dan aturan keamanan proyek akan disampaikan pada saat Induksi
pekerja. Setiap pekerja yang melakukan pelanggaran serius dan berulang akan
dikeluarkan dari area proyek.
Aturan keamanan meliputi : kartu identitas/badge, membawa sesuatu ke lapangan,
keluar masuknya material dari lapangan, ukuran keadaan darurat, aturan merokok,
obat-obatan terlarang dan minuman beralkohol, penyusupan, pemotretan,
membawa senjata tajam/api dan lain-lain.
Koordinasi dengan pihak-pihak terkait diperlukan seperti dengan pihak Pemberi
Tugas, pemangku wilayah setempat (kelurahan/kecamatan), kepolisian dan
pemadam kebakaran.
4.6.7 House Keeping / 5R
Semua pegawai dan pekerja bertanggung jawab untuk memelihara area kerja,
tempat tinggal dan fasilitas lainnya setiap saat agar dalam keadaan yang
memenuhi kriteria 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin).
Tujuan utama dari house keeping adalah:
Menghilangkan penyebab terjadinya kecelakaan dan kebakaran dengan
memindahkan rintangan yang dapat menghalangi aktivitas kerja serta
menjauhkan bahaya kebakaran.
Memanfaatkan ruang, waktu, material serta usaha agar dapat memberikan
kenyamanan dan kemudahan dalam bekerja.
Membentuk dan menjaga kesehatan dan kondisi keamanan kerja.
Semua pekerja dan pegawai harus menjaga Iingkungannya setiap saat dengan
standar housekeeping yang tinggi. Setelah melakukan pekerjaan rutin, semua
kelompok pekerja meluangkan waktu sesaat untuk membersihkan lokasi kerjanya
dan membereskan material dan peralatan yang dipergunakan. Pembersihan umum
bersama-sama di lapangan dilakukan secara teratur di bawah intruksi langsung
dari PPM.

4.7 Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya / Bahan Berbahaya dan Beracun


4.7.1 Daftar Bahan Kimia Berbahaya
Petugas logistik/gudang akan menyusun daftar bahan-bahan kimia berbahaya
yang disimpan di gudang atau di lokasi kerja, baik yang diadakan sendiri
(pengadaan vendor/suplier) maupun yang diadakan oleh Subkontraktor. Daftar
bahan-bahan berbahaya tersebut harus selalu diperbaharui dan dilaporkan ke HSE
Officer.
Pemakaian dan pemindahan bahan-bahan berbahaya tersebut akan dimonitor dan
dikoordinasikan dengan HSE inspektor.
4.7.2 Penamaan / Labeling
Semua wadah/kontainer yang berisikan bahan kimia berbahaya akan diberi label
yang menyebutkan isi dari wadah/kontainer tersebut dan peringatan terhadap
bahayanya. Kontainer tambahan akan diberi label dengan mempergunakan extra
copy dari pabrik pembuat, atau diberi tanda atau lambang peringatan bahaya dari
isi kontainer tersebut. Kegiatan ini menjadi tanggung jawab dari petugas
logistik/gudang atau orang yang ditunjuk, dan akan dimonitor pelaksanaannya HSE
inspektor.

Edisi Ke Paraf Pemrakarsa


00
Lingkup
BUKU PEDOMAN PELAKSANAAN PROYEK (BP3) No. Dokumen MP 013 16 034
Edisi 00
Peningkatan Struktur Jalan Ruas Sei Hanyu
Tanggal Tumbang Lahung (PBC)(MYC) Lampiran
Efektif

4.7.3 Material Safety Data Sheets (MSDS)


Suplier dan Subkontraktor harus menyediakan material safety data sheets (MSDS)
untuk semua bahan-bahan kimia berbahaya yang dibawa masuk ke dalam proyek.
Kopi dari MSDS untuk semua bahan kimia berbahaya yang ada di proyek akan
disimpan oleh HSE Officer dan akan diberikan pada saat dibutuhkan di lapangan.

4.7.4 Informasi Kepada Karyawan dan Pekerja


Karyawan dan pekerja akan mendapatkan informasi atau pelatihan mengenai
pengelolaan bahan kimia yang berbahaya. Informasi tersebut berisi antara lain :
Gambaran tentang persyaratan komunikasi bahan berbahaya termasuk di
dalamnya perlindungan terhadap karyawan dan pekerja.
Tinjauan ulang terhadap bahan-bahan kimia yang ada lokasi kerja.
Lokasi dan ketersediaan prosedur komunikasi bahan berbahaya, daftar dari
bahan kimia yang berbahaya dan material safety data sheets (MSDS).
Pelatihan bagi petugas pengawas bahan berbahaya termasuk di dalamnya adalah:
Metode dan tehnik pengawasan yang akan digunakan untuk mengetahui
terjadinya kebocoran bahan kimia berbahaya di tempat kerja.
Bahaya kesehatan dan fisik dari bahan kimia yang ada di tempat kerja.
Bagaimana mengurangi atau mencegah terpapar bahan kimia berbahaya
dengan cara yang benar, alat pelindung diri, dan lain-lain.
Prosedur keadaan darurat, pada saat karyawan/pekerja terpapar bahan kimia
berbahaya.
Penjelasan mengenai program komunikasi bahan berbahaya, termasuk
bagaimana membaca label dan MSDS untuk mengetahui informasi bahayanya.
Supervisor bertanggung jawab untuk memberikan informasi/pelatihan kepada para
pekerja mengenai bahan kimia berbahaya yang mereka tangani dan menyediakan
informasi seperti di atas terhadap bahan yang akan mereka gunakan. Apabila
menggunakan produk yang baru atau mengganti komposisi dari bahan kimia di
tempat kerja harus mendapat persetujuan dari PPM dan HSE Officer.

4.8 Pengelolaan Sampah dan Limbah


Setiap pekerja atau kelompok kerja yang bersangkutan bertanggung jawab terhadap
sampah, serpihan bekas dan sisa material yang berada di lokasi kerjanya. Fasilitas yang
digunakan untuk pengumpulan sampah akan disediakan di tempat-tempat yang akan
direncanakan di dalam area proyek. Sampah yang mudah terbakar, sampah yang tidak
mudah terbakar, sampah berbahaya dan sampah organik akan diletakkan terpisah pada
tempat sampah yang sesuai.
Frekuensi pembuangan sampah ditentukan sesuai dengan keperluan dan sampah organik
tidak boleh terlambat untuk dibuang.
HSE Officer dan PPM akan menyiapkan Program 3R (Reduce, Re-use dan Recycle)
sebagai usaha untuk meminimalkan sampah dan efisiensi biaya proyek.

4.9 Perbaikan, Pemeliharaan dan Perubahan Sarana Produksi


Edisi Ke Paraf Pemrakarsa
00
Lingkup
BUKU PEDOMAN PELAKSANAAN PROYEK (BP3) No. Dokumen MP 013 16 034
Edisi 00
Peningkatan Struktur Jalan Ruas Sei Hanyu
Tanggal Tumbang Lahung (PBC)(MYC) Lampiran
Efektif

4.9.1 Perencanaan Peralatan / Sarana Produksi


Manajemen proyek mengadakan analisa dan evaluasi terhadap peralatan
konstruksi yang dibutuhkan dan memilih serta menyediakan peralatan yang aman
untuk digunakan sesuai dengan persyaratan K3L. Kapasitas dari peralatan seperti
crane, sling dan lain-lain akan dianalisa dan ditentukan sehingga tidak ada
peralatan yang akan dioperasikan melebihi kapasitas yang sudah ditentukan oleh
pabrik pembuatnya.
4.9.2 Inspeksi Kelayakan Peralatan
Seluruh alat berat, alat angkat, alat angkut, genset, alat bertenaga listrik dan alat
bertekanan akan diinspeksi kelayakannya oleh HSE Inspektor. Peralatan yang
dipertimbangkan tidak aman tidak diijinkan untuk masuk dan dioperasikan di
lapangan. Semua bagian mesin dan pengangkut peralatan harus dalam kondisi
yang baik dan terawat. Inspeksi kelayakan operasi peralatan dilakukan dengan
melihat kondisi fisik peralatan dan dokumen peralatan. Hasil inspeksi dicatat dalam
laporan ceklist inspeksi peralatan.
4.9.3 Operator dan Sopir
Operator alat berat, crane dan sopir kendaraan secara fisik dan mental harus
memenuhi syarat dan terlatih untuk mengoperasikan peralatan yang dikuasakan
kepadanya. Dia juga harus mempunyai sertifikat yang dikeluarkan oleh badan yang
berwenang dari pemerintah untuk jenis peralatan yang dioperasikannya.
Kualifikasi operator akan menjadi bahan periksa oleh HSE Inspektor. Nama dan
surat ijin (SIM/SIO) sopir atau operator mesin dan alat yang akan dioperasikan
harus dilaporkan ke HSE Officer paling lambat dua hari sebelum pekerjaan
dilaksanakan.
4.9.4 Inspeksi dan Pemeliharaan Rutin
Semua peralatan konstruksi akan diinspeksi dan dirawat secara rutin sesuai
dengan jadwal yang telah ditentukan. Catatan inspeksi dan perawatan harus
lengkap dan terawat untuk bahan pemeriksaan dan persetujuan.
Perawatan peralatan akan dilakukan di lokasi yang ditentukan. Bocoran dan
tumpahan minyak atau oli dari peralatan harus segera dibersihkan dan dibuang
pada tempat yang telah ditentukan, tidak boleh terjadi tumpahan oli atau minyak di
tanah.
Sistem keselamatan dalam bekerja harus ada pada saat melakukan perawatan
atau perbaikan dan tidak boleh melakukan perbaikan pada saat mesin hidup atau
berjalan.

4.10 Kesiapan Tanggap Darurat

Edisi Ke Paraf Pemrakarsa


00
Lingkup
BUKU PEDOMAN PELAKSANAAN PROYEK (BP3) No. Dokumen MP 013 16 034
Edisi 00
Peningkatan Struktur Jalan Ruas Sei Hanyu
Tanggal Tumbang Lahung (PBC)(MYC) Lampiran
Efektif

4.10.1 Struktur Organisasi dan Job Description Tim Tanggap Darurat

Tugas dan Tanggung Jawab Tim Tanggap Darurat (Job Description)


Ketua : Membina, memimpin, mengawasi usaha-usaha pencegahan
dan penanggulangan bahaya kebakaran dan kecelakaan kerja,
dan membuat laporan kejadian ke QHSE Divisi.
Wakil Ketua : Bertanggung jawab atas pemadaman listrik, berkoordinasi
dengan Ketua Regu Pemadam Kebakaran. Bila tidak dapat di
atasi oleh regu pemadam kebakaran segera melaporkan ke
Kantor Pemadam Kebakaran terdekat.
Regu Kebakaran : Melaksanakan perawatan APAR dan pemadaman api bila terjadi
kebakaran dengan menggunakan APAR.
Regu Evakuasi : Melaksanakan evakuasi di bawah pimpinan Ketua Regu
Evakuasi dan memeriksa kembali kemungkinan masih adanya
orang yang tertinggal.
Regu P3K : Melaksanakan pertolongan pertama pada orang yang
mengalami cedera atau luka-luka dan membawanya ke rumah
sakit bila diperlukan.
Satpam : Melaksanakan pengamanan keluar masuk orang, kendaraan
dan aset proyek.

Edisi Ke Paraf Pemrakarsa


00
Lingkup
BUKU PEDOMAN PELAKSANAAN PROYEK (BP3) No. Dokumen MP 013 16 034
Edisi 00
Peningkatan Struktur Jalan Ruas Sei Hanyu
Tanggal Tumbang Lahung (PBC)(MYC) Lampiran
Efektif

4.10.2 Alur Penanganan Keadaan Darurat


Alur Penanganan Keadaan Darurat Kebakaran:

Edisi Ke Paraf Pemrakarsa


00
Lingkup
BUKU PEDOMAN PELAKSANAAN PROYEK (BP3) No. Dokumen MP 013 16 034
Edisi 00
Peningkatan Struktur Jalan Ruas Sei Hanyu
Tanggal Tumbang Lahung (PBC)(MYC) Lampiran
Efektif

Edisi Ke Paraf Pemrakarsa


00
Lingkup
BUKU PEDOMAN PELAKSANAAN PROYEK (BP3) No. Dokumen MP 013 16 034
Edisi 00
Peningkatan Struktur Jalan Ruas Sei Hanyu
Tanggal Tumbang Lahung (PBC)(MYC) Lampiran
Efektif

4.10.3 Simulasi Keadaan Darurat


HSE Officer akan menjadualkan pelaksanaan Simulasi Keadaan Darurat yang
harus diikuti oleh seluruh pegawai dan pekerja. Pelaksanaan simulasi ini dilakukan
paling sedikit sekali dalam satu tahun atau sekali selama proyek yang waktu
pelaksanaannya kurang dari setahun.
Hasil simulasi akan dievaluasi sebagai bahan masukan untuk tindakan perbaikan
atas perencanaan dan prosedur tanggap darurat.
4.10.4 Pengamanan dan Penyelamatan Dokumen
Untuk mengamankan dokumen penting proyek dari kehilangan akibat bahaya
kebakaran atau bencana yang lain, atau pencurian dokumen/data, PEM akan
menyusun prosedur mengenai penyimpanan, pengamanan dan penyelamatan
dokumen penting proyek.
4.10.5 Data Instansi Terkait
1. Departemen Infrastruktur II
Jl. Raya Pasar Minggu KM 18 (South Building) Jakarta 12510
Telpon : 62-21-7975312 Fax: 62-21-7975311
Petugas yang dihubungi :
Manajer Biro QHSE (Achmad Afandi)

Divisi Konstruksi V
Jl. Milono No. 16 Balikpapan
Telpon : 62-542-736315 Fax: 62-542-735221
Petugas yang dihubungi :
Manajer Produksi (A. Gendro Trimono)
QHSE Supervisor (Aslan Insany)

2. Puskesmas Tumbang Talaken


Jln.Negara No.43 Tumbang Talaken
Kalimantan Tengah
Telpon 62-852-4521-0367

3. Polsek Rungan
Jln. Tjilik Riwut No.220, Tumbang Jutuh
Kalimantan Tengah
Telpon 62-853-4552-3000

Edisi Ke Paraf Pemrakarsa


00
Lingkup
BUKU PEDOMAN PELAKSANAAN PROYEK (BP3) No. Dokumen MP 013 16 034
Edisi 00
Peningkatan Struktur Jalan Ruas Sei Hanyu
Tanggal Tumbang Lahung (PBC)(MYC) Lampiran
Efektif

5. Pemeriksaan dan Tindakan Perbaikan


5.1 Inspeksi K3L
Supervisor bertanggung jawab melakukan pemeriksaan peralatan kerja berikut sebelum
pekerjaan dimulai dan secara rutin tiap hari untuk memeriksa kelayakan dan
keamanannya untuk dioperasikan:
a. bar bender dan/atau bar cutter
b. gerinda, mesin bor, cutter, ramset
c. mesin las, cutting torch
d. gergaji mesin, concrete vibrator, concrete cutter, concrete mixer/molen
e. tabung gas elpiji, asitelin dll
f. genset, kompresor
g. komputer dan peralatan kantor yang menggunakan sumber listrik
h. peralatan lain yang berpotensi bahaya
Peralatan kerja yang tidak memenuhi syarat kelayakan dan keamanan tidak akan diijinkan
untuk dipakai bekerja.
HSE inspektor bertanggung jawab melakukan pemeriksaan peralatan perlengkapan K3L
seperti kotak P3K, alat-alat P3K, alat pemadam api, alat pengukur kondisi lingkungan dan
lain-lain secara rutin sesuai dengan standarnya.
HSE inspektor juga bertanggung jawab untuk melaksanakan inspeksi harian K3L,
pemeriksaan skafolding, instalasi listrik kerja dan penyalur petir.
HSE officer bertanggung jawab dalam pelaksanaan inspeksi kondisi lingkungan kerja.
Hasil inspeksi dicatat dan dilaporkan. Record inspeksi didokumentasikan dan disimpan
dengan baik.
HSE Patrol akan dilaksanakan secara rutin seminggu sekali, dihadiri oleh PM, PPM, PEM
dan HSE Officer. Hasil dari HSE Patrol berupa observasi atas pelaksanaan SMK3L dan
program 5R dicatat dan didokumentasikan untuk selanjutnya dibahas dalam Rapat
Tinjauan Manajemen dan dibuat rencana tindak lanjut perbaikannya.
5.2 Penanganan Kecelakaan dan Penyakit Akibat Kerja
Setiap kecelakaan atau Penyakit Akibat Kerja (PAK) yang terjadi, HSE Officer bertanggung
jawab untuk membuat Laporan Kecelakaan/Penyakit Akibat Kerja. Investigasi dilakukan
untuk menganalisa penyebab dan penyebab utama kecelakaan atau PAK. Berdasarkan
analisa tersebut akan dibuat rencana tindakan perbaikan dan pencegahan agar
kecelakaan atau PAK tersebut tidak terjadi lagi di kemudian hari.
Penanganan kecelakaan atau penyakit akibat kerja dilakukan menurut kategorinya
(ringan, berat atau fatal). Kecelakaan ringan yang tidak memerlukan tindakan perawatan
medis akan ditangani oleh Petugas atau Regu P3K yang terlatih.
Kecelakaan yang perlu penanganan medis akan dirujuk ke Rumah Sakit terdekat. Untuk
membantu percepatan proses rujukan ke Rumah Sakit, Proyek akan melakukan perjanjian
dengan Rumah Sakit terdekat dengan syarat dan ketentuan sesuai peraturan yang
berlaku.

Edisi Ke Paraf Pemrakarsa


00
Lingkup
BUKU PEDOMAN PELAKSANAAN PROYEK (BP3) No. Dokumen MP 013 16 034
Edisi 00
Peningkatan Struktur Jalan Ruas Sei Hanyu
Tanggal Tumbang Lahung (PBC)(MYC) Lampiran
Efektif

Edisi Ke Paraf Pemrakarsa


00
Lingkup
BUKU PEDOMAN PELAKSANAAN PROYEK (BP3) No. Dokumen MP 013 16 034
Edisi 00
Peningkatan Struktur Jalan Ruas Sei Hanyu
Tanggal Tumbang Lahung (PBC)(MYC) Lampiran
Efektif

5.3 Penanganan Pencemaran Lingkungan


Apabila terjadi pencemaran yang berdampak pada lingkungan, HSE Officer
merekomendasikan kepada Project Manager untuk :
1. Memberikan informasi mengenai peringatan adanya Pencemaran Lingkungan
dan/atau Kerusakan Lingkungan kepada masyarakat sekitar yang terkena dampak.
2. Mengisolasi Pencemaran Lingkungan dan/atau Kerusakan Lingkungan dengan cara :
Evakuasi sumber daya untuk menjauhi sumber Pencemaran Lingkungan dan/atau
Kerusakan Lingkungan
Penggunaan alat pengendalian Pencemaran Lingkungan
Identifikasi dan penetapan daerah berbahaya
Penyusunan dan penyampaian laporan terjadinya potensi Pencemaran
Lingkungan dan/atau Kerusakan Lingkungan kepada instansi terkait
3. Penghentian sumber Pencemaran Lingkungan dan/atau Kerusakan Lingkungan
dengan cara :
Penghentian proses produksi
Penghentian kegiatan pada fasilitas yang terkait dengan sumber Pencemaran
Lingkungan dan/atau Kerusakan Lingkungan
Tindakan untuk meniadakan Pencemaran Lingkungan dan/atau Kerusakan
Lingkungan pada sumbernya
Penyusunan dan penyampaian laporan pelaksanaan penghentian Pencemaran
Lingkungan dan/atau Kerusakan Lingkungan kepada instansi terkait.

5.4 Audit
Audit K3L dilaksanakan oleh Tim Audit Internal dari Kantor Pusat dan atau
Departemen/Divisi atau Auditor Eksternal. Laporan hasil audit akan ditindaklanjuti oleh
manajemen proyek sebagai upaya perbaikan ketidakkonsistenan atau pelaksanaan yang
di bawah standar atau tidak sesuai dengan rencana.
Untuk mengukur tingkat penerapan K3L Proyek, manajemen proyek akan melakukan self
assessment dengan cara memberikan penilaian atas penerapan K3L di proyek sesuai
dengan kriteria SMK3.

Edisi Ke Paraf Pemrakarsa


00

Anda mungkin juga menyukai