Laporan Tutorial Manajemen Kesehatan
Laporan Tutorial Manajemen Kesehatan
Kelompok Tutorial 10
Anggota Kelompok :
UNIVERSITAS JEMBER
2016
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas laporan tutorial skenario 3 Manajemen
Kesehatan. Laporan ini disusun untuk memenuhi hasil diskusi tutorial kelompok
10 pada skenario ketiga blok Manajemen Kesehatan Gigi Masyarakat.
Penulisan laporan ini semuanya tidak lepas dari bantuan berbagai pihak,
oleh karena itu penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada :
1. Dr. Hj. Herniyati, drg., M.Kes selaku tutor yang telah membimbing
jalannya diskusi tutorial kelompok 10 Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Jember dan yang telah memberi masukan yang membantu bagi
pengembangan ilmu yang telah didapatkan.
2. Semua anggota tutorial kelompok 10 yang telah aktif dan berpartisipasi
dalam jalannya diskusi tutorial.
3. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini.
Penulis
DAFTAR ISI
ii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iii
SKENARIO ..................................................................................................... 1
STEP 1 ............................................................................................................. 2
STEP 2 ............................................................................................................. 2
STEP 3 ............................................................................................................. 3
STEP 4 ............................................................................................................. 6
STEP 5 ............................................................................................................. 6
STEP 6 ............................................................................................................. 6
STEP 7 ............................................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 30
iii
SKENARIO
Manajemen Kesehatan
drg. Chintya sebagai kepala Poli Gigi Puskesmas Jatisari telah melakukan
kegiatan UKGS. Kegiatan tersebut mendapatkan prevalensi karies yang sangat
tinggi. Sebagai pimpinan atau manajer poli gigi yang bertanggung jawab atas
pelayanan kesehatan gigi, drg Chintya akan membuat program ksehatan yang
dapat menurunkan prevalensi tersebut. Apa yang menjadi tugas dokter gigi
Chintya di Puskesmas ? Langkah langkah manajemen apa yang bias dilakukan
drg Chintya.
1
STEP 1
STEP 2
STEP 3
2
1. Puskesmas merupakan sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang
penting dan merupakan unit pelaksana yang bertanggung jawab dalam
upaya peningkatan, pencegahan, penyembuhan, dan pemulihan.
Puskesmas memberikan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan
masyarakat. Upaya kesehatan masyarakat sendiri terdiri dari upaya
kesehatan wajib dan upaya kesehatan pegembangan
2. Program kesehatan yang bisa dilakukan sesuai scenario adalah UKGS
yaitu denagn mengadakan kegiatan sikat gigi bersama, pemberian DHE,
dan TAF sebagai upaya untuk mengurangi prevalensi karies
3. Tugas pokok dokter gigi adalah memberikan pelayanan kesehatan gigi dan
mulut melalui sarana pelayanan kesehatan meliputi promotif, preventif,
kuratif, dan rehabilitative untuk meningkatkan kesehatan masyarakat serta
membin peran serta masyarakat dalam rangka kemandirian di bidang
kesehatan gigi dan mulut.
3
4. Adapun betuk bentuk UKGS adalah melakukan kegiatan sikat gigi
bersama, pemberian DHE, dan juga pemberian TAF.
5. Tujuan dari manajemen kesehatan adalah meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat serta meningkatkan kesadaran masayarakat akan pentingnya
menjaga kesehatan melalui pelaksanaan berbagai program kesehatan
6. Fungsi manajemen kesehatan adalah
Planning berfungsi menentukan tujuan dan tugas tugas yang
harus dilakukan
Organizing berfungsi memberikan tugas tugas alokasi sumber
daya, dan mengkoordinasi semua tugas tugas untuk mencapai
tujuan
Actuating berfungsi sebagi proses menumbuhkan antusiasme dan
pengarahan usaha usaha yang dilakukan SDM untuk mencapai
tujuan
Coordinating berfungsi sebagai proses mengkoordinasikan tugas
Budgeting berfungsi sebagai proses menentukan alokasi dana yang
dibutuhkan
Directing berfungsi sebagai proses pemberian perintah dan intruksi
Motivating berfungsi sebagai pemberian motivasi dan semangat
kepada pelaksana tugas
Reporting berfungsi sebagai proses penyampaian perkembangan
tugas tugas
Evaluating dan controlling berfungsi sebagai proses mengukur
kinerja dan pengambilan ktindakan untuk memastikan bahwa hasil
hasil tertentu dapat dicapai
7. Langkah langkah manajemen kesehatan
a.) Planning
Analisis situasi
Identifkasi masalah
Menentukan prioritas masalah
Menentukan tujuan
Menyusun alternative pemecahan masalah
Menyusun rencana kerja
b.) Pengorganisasian
Pemberian tugas kepada staff
c.) Penggerakan pelaksanaan (actuating)
Membentuk tim monitoring dan evaluasi
Memotivasi pada staff yang bertugas
Memperhatikan kemampuan individu dan staff
Meningkatkan kerjasama agar lebih efisien
4
Memperhatikan lingkungan social staff
Menjamin agar semua tugas terlaksana dengan baik
d.) Pengawasan (Controlling)
Mengevaluasi jika terjadi kesalahan dalam pelaksanaan tugas
8. Hambatan hambatan dalam manajemen keshatan
Tujuan yang tidak tepat
Planning yang kurang tepat
Kurang pengkoordinasian setiap tugas
Kurangnya fungsi controlling
TIdak sistematis
Kurangnya kecakapan seorang manajer dalam mengemban
tugasnya
Kurangnya motivasi yang diberikan
Alokasi dana yang tidak mendukung
STEP 4
Puskesmas
Langkah langkah
manajemen Kesehatan
Program Kesehatan
STEP 5
5
Mahasiswa mampu mengerti, memahami, dan menjelaskan
STEP 6
Belajar Mandiri
STEP 7
6
Puskesmas merupakan kesatuan organisasi fungsional yang menyelenggarakan
upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata dapat diterima dan
terjangkau oleh masyarakat dengan peran serta aktif masyarakat dan
menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna,
dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan masyarakat luas guna
mencapai derajat kesehatan yang optimal, tanpa mengabaikan mutu pelayanan
kepada perorangan (Depkes, 2009).
Jika ditinjau dari sistim pelayanan kesehatan di Indonesia, maka peranan dan
kedudukan puskesmas adalah sebagai ujung tombak sistim pelayanan kcsehatan di
Indonesia. Sebagai sarana pelayanan kesehatan terdepan di Indonesia, maka
Puskesmas bertanggungjawab dalam menyelenggarakan pelayartan kesehatan
masyarakat, juga bertanggung jawab dalatn menyelenggarakan pelayanan
kedokteran.
7
1.2 Visi dan Misi Puskesmas
1. Lingkungan sehat.
2. Perilaku sehat.
3. Cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu.
4. Derajat kesehatan penduduk kecamatan.
8
besar diselenggarakan bersama masyarakat yang bertempat tinggal di
wilayah kerja puskesmas.
2. Pelayanan medik dasar yang lebih mengutamakan pelayanan,kuratif dan
rehabilitatif dengan pendekatan individu dan keluarga pada umumnya
melalui upaya rawat jalan dan rujukan ( Depkes RI, 2007).
Fungsi dari Puskesmas adalah:
1) Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan
Puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau penyelenggaraan
pembangunan lintas sektor termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah
kerjanya, sehingga berwawasan serta mendukung pembangunan kesehatan. Di
samping itu aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari
penyelenggaraan setiap pembangunan di wilayah kerjanya.
9
Pelayan kesehatan perorangan
Pelayanan kesehatan perorangan adalah pelayanan yang bersifat pribadi
dengan tujuan utama menyembuhkan penyakit dan pemulihan kesehatan
perorangan, tanpa mengabaikan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan
penyakit. Pelayanan perorangan tersebut adalah rawat jalan dan untuk
puskesmas tertentu di tambahkan dengan rawat inap.
10
tidak dilakukan sendiri, atau dapat dikiaskan sebagai berikut "menejer adalah satu
orang tetapi mempunyai seribu tangan dan kaki". (Pintauli, 2003)
HELLRIEGEL dan SLOCUM juga merupakan ahli yang menyebut
menejemen sebagai suatu seni untuk melakukan suatu pekerjaan melalui orang
lain. Tujuan organisasi dicapai dengan cara menyusunnya agar dikerjakan orang
lain dan bukan dengan melakukannya sendiri. (Pintauli, 2003)
Jika menyebut menejemen kesehatan, sebenarnya terdapat dua pengertian
di dalamnya yaitu pengertian menejemen di satu pihak dan pengertian kesehatan
di pihak lain. Yang dimaksud dengan menejemen kesehatan ialah menejemen
yang diterapkan pada pelayanan kesehatan demi terciptanya keadaan sehat.
(Pintauli, 2003)
Pada hakikatnya manajemen berfungsi untuk melaksanakan kegiatan-
kegiatan yang perlu dilaksanakan dalam rangka pencapaian tujuan dalam batas
kebijakan umum yang telah dirumuskan. Terdapat dua klasifikasi utama dalam
fungsi manajemen yaitu fungsi organik dan fungsi pelengkap. Fungsi organik
adalah semua fungsi yang mutlak harus dijalankan dalam sebuah manajemen.
Ketidakmampuan dalam menjalankan fungsi ini akan mengakibatkan matinya
organisasi. Sedangkan fungsi pelengkap adalah semua fungsi yang walaupun tidak
mutlak dilaksanakan dalam organisasi namun pelaksanaannya akan meningkatkan
efisiensi dalam pelaksanaan kegiatan, serta memperlancar usaha pencapaian
tujuan dengan efisien, ekonomis, dan efektif. (Siagian, 2003)
Secara rinci berikut ini dipaparkan beberapa teori fungsi manajemen oleh para
ahli.
1. HENRY FAYOL
Fayol dilahirkan tahun 1841 dari keluarga aristokratis di Perancis. Menjadi
manajer utama di pabrik tambang dan metalurgi yang terkenal Eropa. Fayol yakin
bahwa kesuksesannya dalam mengelola pabrik merupakan keterampilan
mengembangkan pengalaman dan instropeksi. Ia mengemukakan teori dan teknik
administrasi untuk mengelola administrasi yang komplek dalam bukunya
Administration Industrielle et Generale (1916) atau General dan Industrical
Management (1939). (Usman, 2011)
11
Dalam buku tersebut Fayol menyatakan fungsi administrasi dan
manajemen adalah planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian),
commanding (pemberian komando), coordinating (pengkoordinasian), dan
controlling (pengawasan). Rangkaian fungsi ini dikenal dengan akronim POCCC.
Fungsi utama dari kelima fungsi tersebut bagi Fayol adalah pada fungsi
commanding. Mengingat kondisi masyarakat Perancis yang waktu itu militeristik
dan perkembangan ilmu administrasi dan manajemen masih bersifat embrional.
Sehingga commanding menjadi peran utama dalam menggerakkan bawahan.
(Siagian, 2003)
2. LUTHER GULLICK
Luther Halsey Gulick dilahirkan di Jepang pada tahun 1892 dan
merupakan seorang yang berpengalaman di bidang administrasi dan
pemerintahan. Gullick mengatakan bahwa fungsi-fungsi utama administrasi dan
manajemen adalah planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian),
staffing(pengadaan tenaga kerja), directing (pemberian bimbingan), coordinating
(pengkoordinasian), reporting (pelaporan), dan controlling (pengawasan).
Rangkaian fungsi dari Gullick dikenal dengan akronim POSDCRC.
Gullick sependapat dengan Fayol berkaitan dengan fungsi planning,
organizing dan controlling. Selanjutnya Gullick mengusulkan fungsi staffing
(pengadaan tenaga kerja) yang merupakan tindak lanjut dari fungsi planning dan
organizing. Kemudian fungsi staffing, planning dan organizing merupakan bahan
baku organisasi yang perlu digerakkan dalam rangka pencapaian tujuan. Oleh
sebab itu dibutuhkan fungsi directing (pemberian bimbingan), dan coordinating
(pengkoordinasian). (Siagiaan, 1993)
Dari rangkaian fungsi-fungsi tersebut, directing memiliki fungsi yang paling
penting. Directing merupakan konsep yang lebih santun/lunak dari commanding.
Sesuai dengan kondisi warga Amerika yang saat itu telah memiliki pemahaman
tentang ilmu admnistrasi dan manajemen. (Siagian, 2003)
3. GR TERRY
Fungsi manajemen yang ditulis Terry dalam bukunya Principles of
Management terdiri dari planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian),
actuanting (penggerakan), dan controlling (pengawasan). Terry menggunakan
12
kata actuating dalam menggerakkan bawahan, yang berarti usaha mendapatkan
hasil dengan menggerakkan orang lain. Istilah ini lebih lunak dibandingkan
commanding dan directing. (Siagian, 2003)
2.2 Fungsi Manajemen Kesehatan
Pada hakikatnya manajemen berfungsi untuk melaksanakan kegiatan-
kegiatan yang perlu dilaksanakan dalam rangka pencapaian tujuan dalam batas
kebijakan umum yang telah dirumuskan. Terdapat dua klasifikasi utama dalam
fungsi manajemen yaitu fungsi organik dan fungsi pelengkap. Fungsi organik
adalah semua fungsi yang mutlak harus dijalankan dalam sebuah manajemen.
Ketidakmampuan dalam menjalankan fungsi ini akan mengakibatkan matinya
organisasi. Sedangkan fungsi pelengkap adalah semua fungsi yang walaupun tidak
mutlak dilaksanakan dalam organisasi namun pelaksanaannya akan meningkatkan
efisiensi dalam pelaksanaan kegiatan, serta memperlancar usaha pencapaian
tujuan dengan efisien, ekonomis, dan efektif (Siagian, 2003:5).
Penjelasan fungsi manajemen lebih lanjut sebagai berikut :
1. Planning (perencanaan)
Planning (perencanaan) menurut Usman (2011: 66) merupakan
proses pengambilan keputusan atas sejumlah alternatif mengenai
sasaran dan cara-cara yang akan dilaksanakan dimasa yang akan
datang guna mencapai tujuan yang dikehendaki serta pemantauan dan
penilaiannya atas hasil pelaksanaannya, yang dilakukan secara
sistematis dan berkesinambungan.
Pendapat yang sama dari Terry & Roe (2005: 9) mengemukakan
planning sebagai penentuan tujuan-tujuan yang hendak dicapai selama
suatu masa yang akan datang dan apa yang harus diperbuat agar dapat
mencapai tujuan-tujuan itu.
Forecasting
Forecasting atau prevoyance (Prancis) adalah kegiatan
meramalkan, memproyeksikan, atau mengadakan taksiran terhadap
berbagai kemungkinan yang akan terjadi sebelum suatu rencana yang
lebih pasti dapat dilakukan.
Budgeting
13
Fungsi perencanaan bukan saja menetapkan tujuan, policy,
prosedur, budget, dan program dari suatu organisasi, tetapi juga dalam
fungsi perencanaan sudah termasuk di dalamnya penetapan budget.
Oleh karenanya lebih tepat bila perencanaan atau planning dirumuskan
sebagai penetapkan tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi,
menetapkan peraturan peraturan dan pedoman-pedoman pelaksanaan
yang harus dituruti, dan menetapkan ikhtisar biaya yang diperlukan
dan pemasukan uang yang diharapkan akan diperoleh dari rangkaian
tindakan yang akan dilakukan.
2. Organizing (pengorganisasian)
Siswanto (2009:75) mendeskripsikan organizing seabagai
pembagian kerja yang direncanakan untuk diselesaikan oleh anggota
kesatuan pekerjaan, penetapan hubungan antarpekerjaan yang efektif
di antara mereka, dan pemberian lingkungan dan fasilitas pekerjaan
yang wajar sehingga mereka bekerja secara efisien.
Sedangkan Handoko (2003) mendefinisikan pengorganisasian
sebagai 1) penetuan sumber daya dan kegiatan yang dibutuhkan untuk
mencapai tujuan organisasi; 2) proses perancangan dan pengembangan
suatu organisasi yang akan dapat membawa hal-hal tersebut ke arah
tujuan; 3) penugasan tanggung jawab tertentu; 4) pendelegasian
wewewnang yang diperlukan kepada individu-individu untuk
melaksanakan tugasnya. Ditambahkan pula oleh Handoko
pengorganisasian berkaitan dengan pengaturan kerja bersama sumber
daya keuangan, fisik, dan manusia dalam organisasi.
Staffing atau Assembling Resources
Istilah staffing diberikan Luther Gulick, Harold Koonz dan Cyril
O'Donnel sedang assembling resources dikemukakan oleh William
Herbart Newman. Kedua istilah itu cenderung mengandung pengertian
yang sama. Staffing merupakan salah satu fungsi manajemen berupa
penyusunan personalia pada suatu organisasi sejak dari merekrut
tenaga kerja, pengembangannya sampai dengan usaha agar setiap
tenaga petugas memberi daya guna maksimal kepada
organisasi.Organizing dan staffing merupakan dua fungsi manajemen
yang sangat erat hubungannya. Organizing yaitu berupa penyusunan
14
wadah legal untuk menampung berbagai kegiatan yang harus
dilaksanakan pada suatu organisasi, sedangkan staffing berhubungan
dengan penerapan orang-orang yang akan memangku masing-masing
jabatan yang ada di dalam organisasi tersebut.
3. Actuating
Aktuating merupakan fungsi penggerak agar tujuan yang yang
ditentukan dapat tercapai.
4. Controlling (pengawasan dan pengendalian)
Beberapa manfaat dari controlling sendiri adalah dapat mengetahui
sejauh mana kegiatan program sudah dilaksanakan, Dapat mengetahui
adanya penyimpangan dari staff, dapat mengetahui apakah waktu dan
sumber daya lainya mencukupi kebutuhan dan telah dimanfaatkan
secara efisien,dll.
Reporting
Reporting atau pelaporan adalah salah satu fungsi manajemen
berupa penyampaian perkembangan atau hasil kegiatan atau pemberian
keterangan mengenai segala hal yang bertalian dengan tugas dan
fungsi-fungsi kepada pejabat yang lebih tinggi, baik secara lisan
maupun tertulis sehingga dalam menerima laporan dapat memperoleh
gambaran tentang pelaksanaan tugas orang yang memberi laporan.
Evaluasi
Evaluasi dalam kontroling ini sebenarnya dibedakan dengan
controlling tapi mereka memiliki tugas yang sama. Evaluasi sendiri
dibagi menjadi tiga, yaitu evaluasi terhadap input (evaluasi sebelum
dilakukan kegiatan ), evaluasi saat proses dan evaluasi terhadap output.
15
Tingkatan manajemen diibaratkan sebagai segitiga, yang terdiri dari Top
Manajemen, Middle Manajemen dan First Line Manajemen.
16
memastikan tercapainya tujuan sehingga dapat juga disebut sebagai tingkat
taktis. Selain itu, tugas dari middle manajemen adalah mengarahkan
kegiatan manajer lain, juga mengarahkan kegiatan-kegiatan yang
melaksanakan kebijakan organisasi. Pada middle manajemen ini dituntut
keterampilan human skill/kemampuan hubungan antarmanusia.
Keterampilan human skill yakni kemampuan untuk bekerja sama dengan
orang lain, dengan melakukan komunikasi yang efektif, memotivasi staf
sehingga mampu menerapkan kepemimpinan secara efektif dan juga
dengan komunikasi yang persuasif dan bersahabat akan membuat
karyawan merasa dihargai serta mereka akan bersikap terbuka kepada
atasan. Contoh orang-orang yang berada dalam kelompok ini seperti
manajer regional, kepala divisi.
17
kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide
menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses
perencanaan atau planning. Oleh karena itu, keterampilan konsepsional juga
meruipakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.
18
contoh kasus Lew Frankfort dari Coach. Pada tahun 2004, sebagai manajer,
Frankfort digaji $2.000.000 per tahun. Jika diasumsikan bahwa ia bekerja selama
50 jam per minggu dengan waktu cuti 2 minggu, maka gaji Frankfort setiap
jamnya adalah $800 per jamsekitar $13 per menit. Dari sana dapat kita lihat
bahwa setiap menit yang terbuang akan sangat merugikan perusahaan.
Kebanyakan manajer, tentu saja, memiliki gaji yang jauh lebih kecil dari
Frankfort. Namun demikian, waktu yang mereka miliki tetap merupakan aset
berharga, dan menyianyiakannya berarti membuang-buang uang dan mengurangi
produktivitas perusahaan.
Peran Manajer
Henry Mintzberg, seorang ahli riset ilmu manajemen, mengemukakan bahwa ada
sepuluh peran yang dimainkan oleh manajer di tempat kerjanya. Ia kemudian
mengelompokan kesepuluh peran itu ke dalam tiga kelompok, yaitu:
1. Peran antarpribadi
Merupakan peran yang melibatkan orang dan kewajiban lain, yang bersifat
seremonial dan simbolis. Peran ini meliputi peran sebagai figur untuk anak
buah, pemimpin, dan penghubung.
2. Peran informasional
19
Meliputi peran manajer sebagai pemantau dan penyebar informasi, serta peran
sebagai juru bicara.
20
kegiatan, penyuluhan, pemeriksaan, pengobatan sederhana, dan
rujukan.Langkah-langkah dalam monitoring meliputi pengambilan
data kegiatan.
2. Pelayanan asuhan pada kelompok rawan
Pada sekolah dasar dengan program UKGS
Pada kelompok ibu hamil mengadakan penyuluhan, pemeriksaan
kesehatan gigi mulut ibu hamil, pengobatan, rujukan, dan
pencatatan.
1. Planning
Planning atau perencanaan merupakan tahap untuk menetapkan
tujuan, serta menentukan strategi, kebijakan, program, prosedur, metode,
sistem, anggaran, dan standar. Dalam melakukan tahap perencanaan,
terdapat beberapa langkah yakni:
1. Analisis situasi
2. Identifikasi masalah dan penentuan prioritas masalah
3. Tujuan program
4. Mengkaji hambatan dan kelemahan program
5. Menyusun rencana kerja operasional
21
Aspek geografis semua informasi karakteristik wilayah yang dapat
mempengaruhi masalah tersebut.
Aspek sosial ekonomi adlah pendapatan, tingkat pendidikan, norma
sosial, dan sistem kepercayaan masyarakat.
Aspek organisasi pelayanan meliputi motivasi kerja staf dan kader,
keterampilan, persediaan vaksin, alat KB, dsb.
2. Menentukan prioritas masalah
Prioritas masalah secara praktis dapat ditetapkan berdasarkan
pengalaman staf, dana, dan mudah tidaknya maslah dipecahkan. Prioritas
masalah dijadikan dasar untuk menentukan tujuan.
3. Menetapkan tujuan dan indikator keberhasilan
Contoh tujuan program kesehatan:
Menurunkan angka karies
Mengintensifkan program kesehatan khusunya di bidang kesehatan gigi
dan mulut di wilayah binaan.
Mengkaji hambatan dan kendala
Sebelum menentukan tolak ukur, perlu dipelajari hambatan-hambatan
program kesehatan yang pernah dialami atau diperkirakan baik yang
bersumber dari masyarakat, lingkungan, Puskesmas maupun dari sektor
lainnya.
Menyusun rencana kerja operasional
Dengan RKO akan memudahkan pimpinan mengetahui sumber daya
yang dibutuhkan dan sebagai alat pemantau.
Perencanaan atau rencana itu sendiri banyak macamnya, antara lain :
1. Dilihat dari jangka waktu berlakunya rencana :
a. Rencana jangka panjang (long term planning), yang berlaku antara 10-25
tahun.
b. Rencana jangka menengah (medium range planning), yang berlaku antara
5-7 tahun.
c. Rencana jangka pendek (short range planning), umumnya hanya berlaku
untuk 1 tahun.
2. Dilihat dari tingkatannya :
22
a. Rencana induk (masterplan), lebih menitikberatkan uraian kebijakan
organisasi. Rencana ini mempunyai tujuan jangka panjang dan
mempunyai ruang lingkup yang luas.
b. Rencana operasional (operational planning), lebih menitikberatkan pada
pedoman atau petunjuk dalam melaksanakan suatu program.
c. Rencana harian (day to day planning) ialah rencana harian yang bersifat
rutin.
3. Ditinjau dari ruang lingkupnya :
a. Rencana strategis (strategic planning), berisikan uraian tentang kebijakan
tujuan jangka panjang dan waktu pelaksanaan yang lama. Model rencana
ini sulit untuk diubah.
b. Rencana taktis (tactical planning) ialah rencana yang berisi uraian yang
bersifat jangka pendek, mudah menyesuaikan kegiatan-kegiatannya,
asalkan tujuan tidak berubah.
c. Rencana menyeluruh (comprehensive planning) ialah rencana yang
mengandung uraian secara menyeluruh dan lengkap.
d. Rencana terintegrasi (integrated planning) ialah rencana yang
mengandung uraian yang menyeluruh bersifat terpadu, misalnya dengan
program lain diluar kesehatan.
Meskipun ada berbagai jenis perencanaan berdasarkan aspek-aspek tersebut
diatas namun prakteknya sulit untuk dipisah-pisahkan seperti pembagian
tersebut. Misalnya berdasarkan tingkatannya suatu rencana termasuk rencana
induk tetapi juga merupakan rencana strategis berdasarkan ruang lingkupnya
dan rencana jangka panjang berdasarkan jangka waktunya.
2. Organizing
Organizing atau pengorganisasian merupakan tahap untuk
menentukan sumber daya, perancangan, pengembangan, penugasan
tanggung jawab, dan pendelegasian wewenang. Sebelum membagi tugas
kepada para karyawan di bawahnya, seorang manajer harus memastikan
bahwa karyawan memahami tujuan organisasi dengan baik. Dalam
melakukan tahap pengorganisasian, terdapat beberapa langkah yakni:
23
1. Membagi habis pekerjaan dalam bentuk kegiatan-kegiatan
pokok untuk mencapai tujuan.
2. Menggolongkan kegiatan pokok dalam satuan bagian yang
praktis.
3. Menetapkan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh masing-
masing karyawan.
4. Penugasan personel yang cakap dan berkompeten.
5. Mendelegasikan wewenang.
3 Actuating
Actuating atau pelaksanaan merupakan tahap yang berfungsi sebagai
alat penggerak dari rencana dan pengorganisasian yang telah disusun
sebelumnya. Tujuan dari tahap ini antara lain:
1. Meningkatkan kerja sama yang lebih efisien.
2. Mengembangkan kemampuan dan keterampilan karyawan.
3. Menumbuhkan rasa saling memiliki dan menyukai pekerjaan.
4. Mengusahakan suasana lingkungan kerja yang meningkatkan
motivasi dan prestasi kerja karyawan.
5. Membuat organisasi berkembang secara dinamis.
24
4. Controlling
Controlling atau pengontrolan merupakan tahap untuk mengawasi
dan mengendalikan keadaan untuk menjamin rencana dan
pengorganisasian yang telah disusun dapat berjalan dengan baik pada
pengerjaannya.
Beberapa langkah penting dalam fungsi Wasdal program kesehatan
ini adalah:
1. Menilai apakah ada kesenjangan antara target dan standard dengan
cakupan dan kemampuan staf dan kader untuk melaksanakan tugas-
tugasnya (aspek pengawasan).
2. Analisis faktor-faktor penybab timbulnya kesenjangan tersebut.
3. Merencanakan dan melaksanakan langkah-langkah untuk mengatasi
permasalahan yang muncul berdasarkan faktor-faktor penyebab yang
sudah diidentifikasi (aspek pengendalian).
25
kesehatan keturunan, pertumbuhan anak yang sempurna guna mencapai
generasi yang sehat dan bangsa yang kuat. Contoh kegiatan yang dapat
dilakukan, antara lain : pemeriksaan kehamilan dan pertolongan pada
saat melahirkan, pemeriksaan bayi sampai dengan 1 tahun, imunisasi,
posyandu, penyuluhan gizi, dan lain-lain.
B. Program Promosi Kesehatan
Program ini dilaksanakan untuk meningkatkan pengetahuan dan
menumbuhkan sikap positif dan perilaku individu atau masyarakat
untuk meningkatkan kesehatan dirinya sendiri dan lingkungannya.
Dimana, salah satu contoh program yang rutin dijalankan adalah usaha
kesehatan sekolah dan usaha kesehatan gigi dan mulut.
Usaha Kesehatan Sekolah
Upaya kesehatan sekolah untuk meningkatkan kesadaran hidup
sehat dan derajat kesehatan dari peserta didik, dengan melakukan
upaya penanaman prinsip hidup sehat sedini mungkin melalui
pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, serta pengembangan
lingkungan sekolah yang sehat (misalnya : penyediaan dan
pemeliharaan tempat penampungan air bersih, pengadaan dan
pemeliharaan Tempat Pembuangan Sampah, pemeliharaan kamar
mandi atau WC, dan lain-lain)
Usaha Kesehatan Gigi dan Mulut
Program kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan, sikap, dan tindakan masyarakat untuk lebih
memperhatikan kebersihan dan kesehatan gigi dan mulut.
Tindakannya meliputi : tindakan promotif, preventif, kuratif,
maupun rehabilitatif. Salah satu contoh penerapannya, yaitu :
Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) yang penerapan dan
fungsinya hampir sama dengan UKS namun lebih mengarah pada
kesehatan gigi dan mulut.
C. Program Kesehatan Lingkungan
Program kesehatan lingkungan dilaksanakan deng tujuan untuk
mewujudkan lingkungan hidup yang sehat agar masyarakat dapat
terlindungi dari ancaman dan bahaya penyakit yang berasal dari
lingkungan. Dalam program ini dilakukan pengawasan terhadap mutu
sanitasi dan lingkungan sekitar tempat tinggal.
26
D. Program Pemberantasan Penyakit Menular
Program ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya dan
tersebarnya penyakit menular serta menurunkan angka kesakitan,
kematian, dan kecacatan akibat penyakit menular. Dalam program ini
sangat diperhatikan mengenai pemberian imunisasi pada anak sekolah,
ibu hamil dan balita.
E. Program Perbaikan Gizi Masyarakat
Progam ini bertujuan untuk meningkatkan status gizi masyarakat
melalui penanggulangan gizi buruk terhadap balita dan ibu hamil.
Target program ini adalah pemberian tablet bitamin pada balita dan ibu
hamil.
F. Program Pengobatan
Program pengobatan dilaksanakan dengan memberikan pelayanan
kuratif dan rehabilitatif dengan pendekatan individu dan keluarga
melalui upaya rawat jalan dan rujukan.
6.2.2 Program Kesehatan Pengembangan
A. Kesehatan Usia Lanjut
Kesehatan usia lanjut merupakan program kesehatan yang
dilakukan oleh tenaga puskesmas yang ditujukan kepada masyarakat
usia lanjut, yang dalam usianya lebih rentan terkena penyakit
degenerative (misalnya : osteoporosis, fraktur panggul). Program
kesehatan ini bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup dari masyarakat
usia lanjut. Contoh dari program yang dapat dilakukan antara lain :
Menjamin asupan kalsium dan vitamin D, memberikan edukasi yang
berupa penyuluan tentang kebiasaan buruk (seperti : merokok), serta
edukasi untuk dapat meningkatkan intensitas latihan.
B. Program Pelayanan Keluarga Miskin
Program ini diselenggarakan secara nasional dengan mendapatkan
pembiayaan sepenuhnya dari peemrintah pusat.
C. Program Pelayanan Kesehatan Jiwa
Program ini dimaksudkan untuk meningkatkan status kesehatan
jiwa masyatakat untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal
27
DAFTAR PUSTAKA
1. Siagian, Harbangan. 1993. Manajemen Suatu Pengantar. Semarang:
Satya Wacana
2. Siagian, Sondang, P. 2003. Filsafat Administrasi. Jakarta: PT Bumi
Aksara
3. Siswanto. 2009. Pengantar Manajemen. Jakarta: PT Bumi Aksara
28
4. Terry, George. R & Rue, Leslie. W. 2005. Dasar-dasar Manajemen.
Penerjemah Ticoalu. Jakarta: PT Bumi Aksara
5. Usman, Husaini. 2011. Manajemen: Teori, Praktik, dan Riset
Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara
6. Soekidjo Notoatmodjo, 2007. Kesehatan Masyarakat (Ilmu dan Seni).
Yang Menerbitkan PT Rineka Cipta : Jakarta.
7. Herlambang, S., Murwani, A. 2012. Cara Mudah Memahami
Manajemen Kesehatan dan Rumah sakit. Yogyakarta : Gosyen
publishing.
8. Terry, George R .2000. Prinsip-Prinsip Manajemen. (edisi bahasa
Indonesia). Bandung : PT. Bumi Aksara.
29