Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN TUTORIAL

SKENARIO 3 MANAJEMEN KESEHATAN

BLOK MANAJEMEN KESEHATAN GIGI MASYARAKAT

Kelompok Tutorial 10

Anggota Kelompok :

1. Narita Ajeng Loviana (141610101031)


2. Grace Valencia Handoko (141610101066)
3. Yuniko Dimas Ardi Ansyah (141610101068)
4. Firdiana Retno (141610101070)
5. Silvitania Putri (141610101083)
6. Nakhita Lintang S. (141610101085)
7. Ade Ayu Dwi Riani (141610101089)

Tutor : Dr. Hj. Herniyati, drg., M.Kes

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS JEMBER

2016
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas laporan tutorial skenario 3 Manajemen
Kesehatan. Laporan ini disusun untuk memenuhi hasil diskusi tutorial kelompok
10 pada skenario ketiga blok Manajemen Kesehatan Gigi Masyarakat.

Penulisan laporan ini semuanya tidak lepas dari bantuan berbagai pihak,
oleh karena itu penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada :

1. Dr. Hj. Herniyati, drg., M.Kes selaku tutor yang telah membimbing
jalannya diskusi tutorial kelompok 10 Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Jember dan yang telah memberi masukan yang membantu bagi
pengembangan ilmu yang telah didapatkan.
2. Semua anggota tutorial kelompok 10 yang telah aktif dan berpartisipasi
dalam jalannya diskusi tutorial.
3. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini.

Dalam penyusunan laporan ini tidak lepas dari kekurangan dan


kesalahan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis
harapkan demi perbaikan perbaikan di masa mendatang demi kesempurnaan
laporan ini. Semoga laporan ini dapat berguna bagi kita semua.

Jember, 1 Juni 2016

Penulis

DAFTAR ISI

ii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iii
SKENARIO ..................................................................................................... 1
STEP 1 ............................................................................................................. 2
STEP 2 ............................................................................................................. 2
STEP 3 ............................................................................................................. 3
STEP 4 ............................................................................................................. 6
STEP 5 ............................................................................................................. 6
STEP 6 ............................................................................................................. 6
STEP 7 ............................................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 30

iii
SKENARIO

Manajemen Kesehatan

drg. Chintya sebagai kepala Poli Gigi Puskesmas Jatisari telah melakukan
kegiatan UKGS. Kegiatan tersebut mendapatkan prevalensi karies yang sangat
tinggi. Sebagai pimpinan atau manajer poli gigi yang bertanggung jawab atas
pelayanan kesehatan gigi, drg Chintya akan membuat program ksehatan yang
dapat menurunkan prevalensi tersebut. Apa yang menjadi tugas dokter gigi
Chintya di Puskesmas ? Langkah langkah manajemen apa yang bias dilakukan
drg Chintya.

1
STEP 1

1. Manajemen Kesehatan adalah suuatu keterampilan dalam mengatur


petugas kesehatan maupun non petugas kesehatan agar tercapai tujuan
organisasi secara efektif. Dalam manajemen kesehata harus efektif, efisien,
dan rasional. Efekif dalam memilih alternative kegiatan yang sesuai
dengan tujuan organisasi, efisien dalam pemanfaatan sumber daya, dan
rasional dalam pengambilan keputusan dalam rangka mecapai tujuan
organisasi.
2. UKGS adalah salah satu program kesehatan di puskesmas yang sasarannya
merupakan peserta didik atau anak sekolah yang tujuannya untuk
meningkatkan pengetahuan dan sikap peserta didik terhadap kesehatan
gigi dan mulut.
3. Program kesehatan adalah kegiatan yang direncanakan secara sistematis
untu tujuan tertentu yang berhubungan dengan kesehatan
4. Manajer adalah seseoran yang bertugas untuk mengatur, mengawasi da
bertanggung jawab terhadap suatu organisasi untuk mencapai tujuan
organisasi

STEP 2

1. Jelaskan definisi Puskesmas !


2. Apa saja program kesehatan yang ada di puskesmas dan program
kesehatan yang dapat dilakukan untuk menurunkan prevalensi karies di
skenario ?
3. Apa saja tugas drg Cintya sebagai manajer poli gigi ?
4. Apa saja bentuk kegiatan UKGS ?
5. Apakah tujuan dari manajemen kesehatan ?
6. Apa saja fungsi dari manajemen kesehatan ?
7. Bagaimana langkah langkah manajemen kesehatan ?
8. Apa saja hambatan hambatan dalam proses manajamen kesehatan ?

STEP 3

2
1. Puskesmas merupakan sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang
penting dan merupakan unit pelaksana yang bertanggung jawab dalam
upaya peningkatan, pencegahan, penyembuhan, dan pemulihan.
Puskesmas memberikan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan
masyarakat. Upaya kesehatan masyarakat sendiri terdiri dari upaya
kesehatan wajib dan upaya kesehatan pegembangan
2. Program kesehatan yang bisa dilakukan sesuai scenario adalah UKGS
yaitu denagn mengadakan kegiatan sikat gigi bersama, pemberian DHE,
dan TAF sebagai upaya untuk mengurangi prevalensi karies
3. Tugas pokok dokter gigi adalah memberikan pelayanan kesehatan gigi dan
mulut melalui sarana pelayanan kesehatan meliputi promotif, preventif,
kuratif, dan rehabilitative untuk meningkatkan kesehatan masyarakat serta
membin peran serta masyarakat dalam rangka kemandirian di bidang
kesehatan gigi dan mulut.

Ada tiga tiga tingkatan manajer


a) Top manajemen
Membuat dan menentukan tujuan jangka panjang, kebijakan,
strategi, misi dan visi (perencanaan strategis). Top manajemen harus
mempunyai kemampuan merumuskan konsep organisasi untuk organisasi
di bawahnya. Contoh dari top manajer ini adalah kepala rumah sakit.
a) Middle manajemen
Bertanggung jawab terhadap beberapa unit kerja dan melaksanakan
rencana secara konsisten sesuai dengan tujuan perusahaan yang lebih atas
(tingkat pengendali manajemen).Middle manajemen harus mempunyai
kemampuan komunikasi bekerjasama dengan orang lain. Contoh dari
middle manajemen adalah kepala klinik pada rumah sakit.
b) First line manajemen
Mengarahkan dan mendukung pekerjaan karyawan bukan manajer,
membuat keputusan operasi jangka pendek (tingkat pengendalian
operasional). First line manajer harus mempunyai kemampuan
menggunakan keahlian khusus dalam salah satu tugas atau pekerjaan
(teknikal). Contoh dari first line manajer adalah supervisor.

3
4. Adapun betuk bentuk UKGS adalah melakukan kegiatan sikat gigi
bersama, pemberian DHE, dan juga pemberian TAF.
5. Tujuan dari manajemen kesehatan adalah meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat serta meningkatkan kesadaran masayarakat akan pentingnya
menjaga kesehatan melalui pelaksanaan berbagai program kesehatan
6. Fungsi manajemen kesehatan adalah
Planning berfungsi menentukan tujuan dan tugas tugas yang
harus dilakukan
Organizing berfungsi memberikan tugas tugas alokasi sumber
daya, dan mengkoordinasi semua tugas tugas untuk mencapai
tujuan
Actuating berfungsi sebagi proses menumbuhkan antusiasme dan
pengarahan usaha usaha yang dilakukan SDM untuk mencapai
tujuan
Coordinating berfungsi sebagai proses mengkoordinasikan tugas
Budgeting berfungsi sebagai proses menentukan alokasi dana yang
dibutuhkan
Directing berfungsi sebagai proses pemberian perintah dan intruksi
Motivating berfungsi sebagai pemberian motivasi dan semangat
kepada pelaksana tugas
Reporting berfungsi sebagai proses penyampaian perkembangan
tugas tugas
Evaluating dan controlling berfungsi sebagai proses mengukur
kinerja dan pengambilan ktindakan untuk memastikan bahwa hasil
hasil tertentu dapat dicapai
7. Langkah langkah manajemen kesehatan
a.) Planning
Analisis situasi
Identifkasi masalah
Menentukan prioritas masalah
Menentukan tujuan
Menyusun alternative pemecahan masalah
Menyusun rencana kerja
b.) Pengorganisasian
Pemberian tugas kepada staff
c.) Penggerakan pelaksanaan (actuating)
Membentuk tim monitoring dan evaluasi
Memotivasi pada staff yang bertugas
Memperhatikan kemampuan individu dan staff
Meningkatkan kerjasama agar lebih efisien

4
Memperhatikan lingkungan social staff
Menjamin agar semua tugas terlaksana dengan baik
d.) Pengawasan (Controlling)
Mengevaluasi jika terjadi kesalahan dalam pelaksanaan tugas
8. Hambatan hambatan dalam manajemen keshatan
Tujuan yang tidak tepat
Planning yang kurang tepat
Kurang pengkoordinasian setiap tugas
Kurangnya fungsi controlling
TIdak sistematis
Kurangnya kecakapan seorang manajer dalam mengemban
tugasnya
Kurangnya motivasi yang diberikan
Alokasi dana yang tidak mendukung

STEP 4

Puskesmas

Tingkatan Manajemen Manajemen Kesehatan Peran drg di


Kesehatan Puskesmas

Langkah langkah
manajemen Kesehatan

Program Kesehatan

STEP 5

5
Mahasiswa mampu mengerti, memahami, dan menjelaskan

1. Definisi dan fungsi Puskesmas


2. Definisi, tujuan, dan fungsi manjemen kesehatan
3. Tingkatan manajemen kesehatan
4. Peran drg di Puskesmas
5. Langkah langkah manajemen kesehatan
6. Program program kesehatan

STEP 6

Belajar Mandiri

STEP 7

1. Mahasiswa mampu mengerti, memahami, dan menjelaskan definisi, visi


misi dan fungsi puskesmas

1.1 Definisi Puskesmas


Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah salah satu sarana pelayanan
kesehatan masyarakat yang amat penting di Indonesia. Puskesmas adalah unit
pelaksana teknis dinas kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di suatau wilayah kerja (Depkes, 2011).

Pengertian puskesmas adalah suatu unit pelaksana fungsional yang berfungsi


sebagai pusat pembangunan kesehatan, pusat pembinaan peran serta masyarakat
dalam bidang kesehatan serta pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama yang
menyelenggarakan kegiatannya secara menyeluruh, terpadu yang
berkesinambungan pada suatu masyarakat yang bertempat tinggal dalarn suatu
wilayah tertentu (Azrul Azwar, 1996).

6
Puskesmas merupakan kesatuan organisasi fungsional yang menyelenggarakan
upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata dapat diterima dan
terjangkau oleh masyarakat dengan peran serta aktif masyarakat dan
menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna,
dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan masyarakat luas guna
mencapai derajat kesehatan yang optimal, tanpa mengabaikan mutu pelayanan
kepada perorangan (Depkes, 2009).

Jika ditinjau dari sistim pelayanan kesehatan di Indonesia, maka peranan dan
kedudukan puskesmas adalah sebagai ujung tombak sistim pelayanan kcsehatan di
Indonesia. Sebagai sarana pelayanan kesehatan terdepan di Indonesia, maka
Puskesmas bertanggungjawab dalam menyelenggarakan pelayartan kesehatan
masyarakat, juga bertanggung jawab dalatn menyelenggarakan pelayanan
kedokteran.

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 75 Tahun


2014 Pasal 1, puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan
preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya
di wilayah kerjanya.
Di dalam Pasal 9 disebutkan bahwa puskesmas harus didirikan pada setiap
kecamatan. Dalam kondisi tertentu, pada satu kecamatan dapat didirikan lebih dari
satu Puskesmas. Kondisi tertentu tersebut berdasarkan pertimbangan kebutuhan
pelayanan, jumlah penduduk dan aksesibilitas.
Pada Pasal 2 disebutkan bahwa pembangunan kesehatan yang
diselenggarakan di Puskesmas bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang:
a. memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat;
b. mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu
c. hidup dalam lingkungan sehat; dan
d. memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat.

7
1.2 Visi dan Misi Puskesmas

Visi puskesmas adalah tercapainya kecamatan sehat menuju Indonesia sehat.


Indikator utama yakni :

1. Lingkungan sehat.
2. Perilaku sehat.
3. Cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu.
4. Derajat kesehatan penduduk kecamatan.

Misi puskesmas, yaitu:

1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah


kerjanya.
2. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat
di wilayah kerjanya.
3. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan
keterjangkauan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan.
4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan
masyarakat berserta lingkungannya.
1.3 Fungsi Puskesmas

Puskesmas diharapkan dapat bertindak sebagai motivator, fasilitator dan turut


serta memantau terselenggaranya proses pembangunan di wilayah kerjanya agar
berdampak positif terhadap kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya. Hasil yang
diharapkan dalam menjalankan fungsi ini antara lain adalah terselenggaranya
pembangunan di luar bidang kesehatan yang mendukung terciptanya lingkungan
dan perilaku sehat. Upaya pelayanan yang diselenggarakan meliputi :

1. Pelayanan kesehatan masyarakat yang lebih mengutamakan pelayanan


promotif dan preventif, dengan kelompok masyarakat serta sebagian

8
besar diselenggarakan bersama masyarakat yang bertempat tinggal di
wilayah kerja puskesmas.
2. Pelayanan medik dasar yang lebih mengutamakan pelayanan,kuratif dan
rehabilitatif dengan pendekatan individu dan keluarga pada umumnya
melalui upaya rawat jalan dan rujukan ( Depkes RI, 2007).
Fungsi dari Puskesmas adalah:
1) Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan
Puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau penyelenggaraan
pembangunan lintas sektor termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah
kerjanya, sehingga berwawasan serta mendukung pembangunan kesehatan. Di
samping itu aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari
penyelenggaraan setiap pembangunan di wilayah kerjanya.

Khusus untuk pembangunan kesehatan, upaya yang dilakukan puskesmas adalah


mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa
mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.

2) Pusat pemberdayaan masyarakat


Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat,
keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha memiliki kesadaran, kemauan dan
kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan
aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk sumber
pembiayaannya, serta ikut menetap, menyelenggarakan dan memantau
pelaksanaan program kesehatan. Pemberdayaan perorangan, keluarga dan
masyarakat ini diselenggarakan dengan memperhatikan kondisi dan situasi,
khususnya social budaya masyarakat setempat.

3) Pusat strata pelayanan kesehatan strata pertama


Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat
pertama secara menyeluruh, terpadu danberkesinambungan. Pelayanan kesehatan
tingkat pertama yang menjadi tanggung jawab puskesmas meliputi:

9
Pelayan kesehatan perorangan
Pelayanan kesehatan perorangan adalah pelayanan yang bersifat pribadi
dengan tujuan utama menyembuhkan penyakit dan pemulihan kesehatan
perorangan, tanpa mengabaikan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan
penyakit. Pelayanan perorangan tersebut adalah rawat jalan dan untuk
puskesmas tertentu di tambahkan dengan rawat inap.

Pelayanan kesehatan masyarakat


Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan yang bersifat publik
dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan kesehatan serta
mencegah penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan
pemulihan kesehatan. Pelayanan kesehatan masyarakat tersebut antara lain
promosi kesehatan, pemberantasan penyakit, penyehatan lingkungan,
perbaikan gizi, peningkatan kesehatan keluarga, keluarga berencana,
kesehatan jiwa masyarakat serta berbagai program kesehatan masyarakat
lainnya.

2. Mahasiswa mampu mengerti, memahami, dan menjelaskan definisi dan


fungsi manajemen kesehatan

2.1 Definisi Manajemen Kesehatan

Manajemen Kesehatan adalah suatu kegiatan atau seni untuk mengatur


para petugas dan non petugas kesehatan guna meningkatkan kesehatan masyarakat
melalui progam kesehatan. Sedangkan menurut Notoatmodjo, Manajemen
Kesehatan merupakan penerapan manajemen umum dalam system pelayanan
kesehatan masyarakat sehingga yang menjadi objek dan sasaran manajemen
adalah system pelayanan kesehatan.

MARY PARKER FOLLET mendefinisikan menejemen sebagai suatu seni


dalam menyelesaikan pekerjaan dengan melalui orang lain. Definisi ini diartikan
bahwa para menejer dalam mencapai tujuan organisasi melalui pengaturan orang
lain untuk melaksanakan berbagai tugas yang mungkin diperlukan, yang berarti

10
tidak dilakukan sendiri, atau dapat dikiaskan sebagai berikut "menejer adalah satu
orang tetapi mempunyai seribu tangan dan kaki". (Pintauli, 2003)
HELLRIEGEL dan SLOCUM juga merupakan ahli yang menyebut
menejemen sebagai suatu seni untuk melakukan suatu pekerjaan melalui orang
lain. Tujuan organisasi dicapai dengan cara menyusunnya agar dikerjakan orang
lain dan bukan dengan melakukannya sendiri. (Pintauli, 2003)
Jika menyebut menejemen kesehatan, sebenarnya terdapat dua pengertian
di dalamnya yaitu pengertian menejemen di satu pihak dan pengertian kesehatan
di pihak lain. Yang dimaksud dengan menejemen kesehatan ialah menejemen
yang diterapkan pada pelayanan kesehatan demi terciptanya keadaan sehat.
(Pintauli, 2003)
Pada hakikatnya manajemen berfungsi untuk melaksanakan kegiatan-
kegiatan yang perlu dilaksanakan dalam rangka pencapaian tujuan dalam batas
kebijakan umum yang telah dirumuskan. Terdapat dua klasifikasi utama dalam
fungsi manajemen yaitu fungsi organik dan fungsi pelengkap. Fungsi organik
adalah semua fungsi yang mutlak harus dijalankan dalam sebuah manajemen.
Ketidakmampuan dalam menjalankan fungsi ini akan mengakibatkan matinya
organisasi. Sedangkan fungsi pelengkap adalah semua fungsi yang walaupun tidak
mutlak dilaksanakan dalam organisasi namun pelaksanaannya akan meningkatkan
efisiensi dalam pelaksanaan kegiatan, serta memperlancar usaha pencapaian
tujuan dengan efisien, ekonomis, dan efektif. (Siagian, 2003)
Secara rinci berikut ini dipaparkan beberapa teori fungsi manajemen oleh para
ahli.
1. HENRY FAYOL
Fayol dilahirkan tahun 1841 dari keluarga aristokratis di Perancis. Menjadi
manajer utama di pabrik tambang dan metalurgi yang terkenal Eropa. Fayol yakin
bahwa kesuksesannya dalam mengelola pabrik merupakan keterampilan
mengembangkan pengalaman dan instropeksi. Ia mengemukakan teori dan teknik
administrasi untuk mengelola administrasi yang komplek dalam bukunya
Administration Industrielle et Generale (1916) atau General dan Industrical
Management (1939). (Usman, 2011)

11
Dalam buku tersebut Fayol menyatakan fungsi administrasi dan
manajemen adalah planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian),
commanding (pemberian komando), coordinating (pengkoordinasian), dan
controlling (pengawasan). Rangkaian fungsi ini dikenal dengan akronim POCCC.
Fungsi utama dari kelima fungsi tersebut bagi Fayol adalah pada fungsi
commanding. Mengingat kondisi masyarakat Perancis yang waktu itu militeristik
dan perkembangan ilmu administrasi dan manajemen masih bersifat embrional.
Sehingga commanding menjadi peran utama dalam menggerakkan bawahan.
(Siagian, 2003)
2. LUTHER GULLICK
Luther Halsey Gulick dilahirkan di Jepang pada tahun 1892 dan
merupakan seorang yang berpengalaman di bidang administrasi dan
pemerintahan. Gullick mengatakan bahwa fungsi-fungsi utama administrasi dan
manajemen adalah planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian),
staffing(pengadaan tenaga kerja), directing (pemberian bimbingan), coordinating
(pengkoordinasian), reporting (pelaporan), dan controlling (pengawasan).
Rangkaian fungsi dari Gullick dikenal dengan akronim POSDCRC.
Gullick sependapat dengan Fayol berkaitan dengan fungsi planning,
organizing dan controlling. Selanjutnya Gullick mengusulkan fungsi staffing
(pengadaan tenaga kerja) yang merupakan tindak lanjut dari fungsi planning dan
organizing. Kemudian fungsi staffing, planning dan organizing merupakan bahan
baku organisasi yang perlu digerakkan dalam rangka pencapaian tujuan. Oleh
sebab itu dibutuhkan fungsi directing (pemberian bimbingan), dan coordinating
(pengkoordinasian). (Siagiaan, 1993)
Dari rangkaian fungsi-fungsi tersebut, directing memiliki fungsi yang paling
penting. Directing merupakan konsep yang lebih santun/lunak dari commanding.
Sesuai dengan kondisi warga Amerika yang saat itu telah memiliki pemahaman
tentang ilmu admnistrasi dan manajemen. (Siagian, 2003)
3. GR TERRY
Fungsi manajemen yang ditulis Terry dalam bukunya Principles of
Management terdiri dari planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian),
actuanting (penggerakan), dan controlling (pengawasan). Terry menggunakan

12
kata actuating dalam menggerakkan bawahan, yang berarti usaha mendapatkan
hasil dengan menggerakkan orang lain. Istilah ini lebih lunak dibandingkan
commanding dan directing. (Siagian, 2003)
2.2 Fungsi Manajemen Kesehatan
Pada hakikatnya manajemen berfungsi untuk melaksanakan kegiatan-
kegiatan yang perlu dilaksanakan dalam rangka pencapaian tujuan dalam batas
kebijakan umum yang telah dirumuskan. Terdapat dua klasifikasi utama dalam
fungsi manajemen yaitu fungsi organik dan fungsi pelengkap. Fungsi organik
adalah semua fungsi yang mutlak harus dijalankan dalam sebuah manajemen.
Ketidakmampuan dalam menjalankan fungsi ini akan mengakibatkan matinya
organisasi. Sedangkan fungsi pelengkap adalah semua fungsi yang walaupun tidak
mutlak dilaksanakan dalam organisasi namun pelaksanaannya akan meningkatkan
efisiensi dalam pelaksanaan kegiatan, serta memperlancar usaha pencapaian
tujuan dengan efisien, ekonomis, dan efektif (Siagian, 2003:5).
Penjelasan fungsi manajemen lebih lanjut sebagai berikut :
1. Planning (perencanaan)
Planning (perencanaan) menurut Usman (2011: 66) merupakan
proses pengambilan keputusan atas sejumlah alternatif mengenai
sasaran dan cara-cara yang akan dilaksanakan dimasa yang akan
datang guna mencapai tujuan yang dikehendaki serta pemantauan dan
penilaiannya atas hasil pelaksanaannya, yang dilakukan secara
sistematis dan berkesinambungan.
Pendapat yang sama dari Terry & Roe (2005: 9) mengemukakan
planning sebagai penentuan tujuan-tujuan yang hendak dicapai selama
suatu masa yang akan datang dan apa yang harus diperbuat agar dapat
mencapai tujuan-tujuan itu.
Forecasting
Forecasting atau prevoyance (Prancis) adalah kegiatan
meramalkan, memproyeksikan, atau mengadakan taksiran terhadap
berbagai kemungkinan yang akan terjadi sebelum suatu rencana yang
lebih pasti dapat dilakukan.
Budgeting

13
Fungsi perencanaan bukan saja menetapkan tujuan, policy,
prosedur, budget, dan program dari suatu organisasi, tetapi juga dalam
fungsi perencanaan sudah termasuk di dalamnya penetapan budget.
Oleh karenanya lebih tepat bila perencanaan atau planning dirumuskan
sebagai penetapkan tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi,
menetapkan peraturan peraturan dan pedoman-pedoman pelaksanaan
yang harus dituruti, dan menetapkan ikhtisar biaya yang diperlukan
dan pemasukan uang yang diharapkan akan diperoleh dari rangkaian
tindakan yang akan dilakukan.
2. Organizing (pengorganisasian)
Siswanto (2009:75) mendeskripsikan organizing seabagai
pembagian kerja yang direncanakan untuk diselesaikan oleh anggota
kesatuan pekerjaan, penetapan hubungan antarpekerjaan yang efektif
di antara mereka, dan pemberian lingkungan dan fasilitas pekerjaan
yang wajar sehingga mereka bekerja secara efisien.
Sedangkan Handoko (2003) mendefinisikan pengorganisasian
sebagai 1) penetuan sumber daya dan kegiatan yang dibutuhkan untuk
mencapai tujuan organisasi; 2) proses perancangan dan pengembangan
suatu organisasi yang akan dapat membawa hal-hal tersebut ke arah
tujuan; 3) penugasan tanggung jawab tertentu; 4) pendelegasian
wewewnang yang diperlukan kepada individu-individu untuk
melaksanakan tugasnya. Ditambahkan pula oleh Handoko
pengorganisasian berkaitan dengan pengaturan kerja bersama sumber
daya keuangan, fisik, dan manusia dalam organisasi.
Staffing atau Assembling Resources
Istilah staffing diberikan Luther Gulick, Harold Koonz dan Cyril
O'Donnel sedang assembling resources dikemukakan oleh William
Herbart Newman. Kedua istilah itu cenderung mengandung pengertian
yang sama. Staffing merupakan salah satu fungsi manajemen berupa
penyusunan personalia pada suatu organisasi sejak dari merekrut
tenaga kerja, pengembangannya sampai dengan usaha agar setiap
tenaga petugas memberi daya guna maksimal kepada
organisasi.Organizing dan staffing merupakan dua fungsi manajemen
yang sangat erat hubungannya. Organizing yaitu berupa penyusunan

14
wadah legal untuk menampung berbagai kegiatan yang harus
dilaksanakan pada suatu organisasi, sedangkan staffing berhubungan
dengan penerapan orang-orang yang akan memangku masing-masing
jabatan yang ada di dalam organisasi tersebut.
3. Actuating
Aktuating merupakan fungsi penggerak agar tujuan yang yang
ditentukan dapat tercapai.
4. Controlling (pengawasan dan pengendalian)
Beberapa manfaat dari controlling sendiri adalah dapat mengetahui
sejauh mana kegiatan program sudah dilaksanakan, Dapat mengetahui
adanya penyimpangan dari staff, dapat mengetahui apakah waktu dan
sumber daya lainya mencukupi kebutuhan dan telah dimanfaatkan
secara efisien,dll.
Reporting
Reporting atau pelaporan adalah salah satu fungsi manajemen
berupa penyampaian perkembangan atau hasil kegiatan atau pemberian
keterangan mengenai segala hal yang bertalian dengan tugas dan
fungsi-fungsi kepada pejabat yang lebih tinggi, baik secara lisan
maupun tertulis sehingga dalam menerima laporan dapat memperoleh
gambaran tentang pelaksanaan tugas orang yang memberi laporan.
Evaluasi
Evaluasi dalam kontroling ini sebenarnya dibedakan dengan
controlling tapi mereka memiliki tugas yang sama. Evaluasi sendiri
dibagi menjadi tiga, yaitu evaluasi terhadap input (evaluasi sebelum
dilakukan kegiatan ), evaluasi saat proses dan evaluasi terhadap output.

3. Mahasiswa mampu mengerti, memahami, dan menjelaskan tingkatan


manajemen kesehatan

15
Tingkatan manajemen diibaratkan sebagai segitiga, yang terdiri dari Top
Manajemen, Middle Manajemen dan First Line Manajemen.

1. Top Manajemen (Manajemen puncak)

Top manajemen seringkali disebut sebagai manajemen puncak.


Kelompok yang berada pada tingkatan ini disebut dengan top manajer. Top
manajemen terdiri atas kelompok yang berjumlah kecil, mereka berada
pada tingkatan paling atas dari segitiga manajerial. Top manajemen
bertanggung jawab atas manajemen keseluruhan dari organisasi secara
umum. Mereka menetapkan kebijaksanaan operasional dan membimbing
hubungan organisasi dengan lingkungannya. Top Manajemen juga dikenal
sebagai manajer pada tingkat perencanaan strategis, dimana keputusan
pada tingkatan ini seringkali memiliki dampak pada keseluruhan
organisasi. Keahlian yang harus dimiliki para manajer tingkat puncak
adalah keahlian konseptual, artinya keahlian untuk membuat dan
merumuskan konsep untuk dilaksanakan oleh tingkat manajer di
bawahnya. Contoh orang-orang yang berada dalam kelompok ini seperti
kepala puskesmas, direktur RSGM.

2. Middle Manajemen (Manajemen Menengah)

Tingkatan ini sering juga disebut sebagai tingkat kendali


manajemen (management control level), karena tingkatan middle
manajemen bertanggung jawab untuk menjalankan rencana dan

16
memastikan tercapainya tujuan sehingga dapat juga disebut sebagai tingkat
taktis. Selain itu, tugas dari middle manajemen adalah mengarahkan
kegiatan manajer lain, juga mengarahkan kegiatan-kegiatan yang
melaksanakan kebijakan organisasi. Pada middle manajemen ini dituntut
keterampilan human skill/kemampuan hubungan antarmanusia.
Keterampilan human skill yakni kemampuan untuk bekerja sama dengan
orang lain, dengan melakukan komunikasi yang efektif, memotivasi staf
sehingga mampu menerapkan kepemimpinan secara efektif dan juga
dengan komunikasi yang persuasif dan bersahabat akan membuat
karyawan merasa dihargai serta mereka akan bersikap terbuka kepada
atasan. Contoh orang-orang yang berada dalam kelompok ini seperti
manajer regional, kepala divisi.

3. First Line Manajemen (Manajemen Lini Pertama)

Kelompok orang yang berada pada tingkatan first line manajemen


merupakan manajer operasional yang mengawasi operasi-operasi
organisasi, serta sebagai supervisor atau manajer penyedia. Manajer ini
terlibat langsung dan mengimplementasikan rencana-rencana khusus yang
dibuat oleh manajer menengah sehingga tingkatan ini seringkali disebut
tingkat kendali operasional (operational control level). Manajer ini tidak
membawahi manajer-manajer lain dan harus memiliki keahlian teknis
yaitu mencakup keahlian prosedur, teknik, pengetahuan, dan keahlian di
bidang khusus.

Robert L.Katz pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap manajer


membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar.

Ketiga keterampilan tersebut adalah:

1. Keterampilan konseptual (conceptional skill)

Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk


membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuanorganisasi. Gagasan atau ide
serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana

17
kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide
menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses
perencanaan atau planning. Oleh karena itu, keterampilan konsepsional juga
meruipakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.

2. Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skill)

Selain kemampuan konsepsional, manajerjuga perlu dilengkapi dengan


keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain,
yang disebut juga keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif harus
selalu diciptakan oleh manajer terhadapbawahan yang dipimpinnya. Dengan
komunikasi yang persuasif, bersahabat,dan kebapakan akan membuat karyawan
merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan.
Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas,
menengah, maupun bawah. Keterampilan teknis (technical skill), keterampilan ini
pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah.
Keterampilan teknis ini merupakan kemampuanuntuk menjalankan suatu
pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki
mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.

3. Keterampilan Teknis (technical)

Keterampilan terakhir yang merupakan bekal bagi seorang manajer adalah


keterampilan teknis (technical skill). Keterampilan ini pada umumnya merupakan
bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini
merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya
menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, merangkai
bunga dan keterampilan teknis yang lain.

Selain tiga keterampilan dasar di atas, Ricky W.Griffin menambahkan dua


keterampilan dasar yang perlu dimiliki manajer, yaitu:

Keterampilan Manajemen Waktu

Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manajer


untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana. Griffin mengajukan

18
contoh kasus Lew Frankfort dari Coach. Pada tahun 2004, sebagai manajer,
Frankfort digaji $2.000.000 per tahun. Jika diasumsikan bahwa ia bekerja selama
50 jam per minggu dengan waktu cuti 2 minggu, maka gaji Frankfort setiap
jamnya adalah $800 per jamsekitar $13 per menit. Dari sana dapat kita lihat
bahwa setiap menit yang terbuang akan sangat merugikan perusahaan.
Kebanyakan manajer, tentu saja, memiliki gaji yang jauh lebih kecil dari
Frankfort. Namun demikian, waktu yang mereka miliki tetap merupakan aset
berharga, dan menyianyiakannya berarti membuang-buang uang dan mengurangi
produktivitas perusahaan.

Keterampilan Membuat Keputusan

Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan


cara terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah
yang paling utama bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas
(top manager). Griffin mengajukan tiga langkah dalam pembuatan keputusan.
Pertama, seorang manajer harus mendefinisikan masalah dan mencari berbagai
alternatif yang dapat diambil untukmenyelesaikannya. Kedua, manajer harus
mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan memilih sebuah alternatif yang
dianggap paling baik. Dan terakhir, manajer harus mengimplementasikan
alternatif yang telah ia pilih serta mengawasi dan mengevaluasinya agar tetap
berada di jalur yang benar ( Handoko,T. Hani. 1995 ).

Peran Manajer
Henry Mintzberg, seorang ahli riset ilmu manajemen, mengemukakan bahwa ada
sepuluh peran yang dimainkan oleh manajer di tempat kerjanya. Ia kemudian
mengelompokan kesepuluh peran itu ke dalam tiga kelompok, yaitu:

1. Peran antarpribadi
Merupakan peran yang melibatkan orang dan kewajiban lain, yang bersifat
seremonial dan simbolis. Peran ini meliputi peran sebagai figur untuk anak
buah, pemimpin, dan penghubung.

2. Peran informasional

19
Meliputi peran manajer sebagai pemantau dan penyebar informasi, serta peran
sebagai juru bicara.

3. Peran pengambilan keputusan


Yang termasuk dalam kelompok ini adalah peran sebagai seorang
wirausahawan, pemecah masalah, pembagi sumber daya, dan perunding.

Mintzberg kemudian menyimpulkan bahwa secara garis besar, aktivitas yang


dilakukan oleh manajer adalah berinteraksi dengan orang lain ( Muninjaya, A. A.
Gde. 2004 ).

4. Mahasiswa mampu mengerti, memahami, dan menjelaskan peran dokter


gigi di Puskesmas
Tugas Pokok Dokter Gigi
Memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut melalui saran pelayanan
kesehatan meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative untuk
meningkatkan kesehatan masyarakat serta membina peran serta
masyarakat dalam rangka kemandirian di bidang kesehatan gigi dan mulut.
Tugas Dokter Gigi di Puskesmas
1. Melaksanakan pelayanan medik gigi umum dan khusus
2. Menerima rujukan kasus-kasus medik gigi dasar dan kasus-kasus
spesialistik
3. Melaksanakan pelayanan asuhan sistematik dan asuhan masyarakat
(jika tidak ada perawat gigi)
4. Menyususn rencana kerja dan kebijaksanaan teknis pelayanan
kesehatan gigi
5. Memimpin pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan gigi
6. Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan evaluasi kegiatan
pelayanan kesehatan gigi
7. Merencanakan, melaksanakan dan mengawasi kegiatan mutu
pelayanan kesehatan gigi
8. Membuat rekam medik gigi yang baik dan lengkap serta dapat
dipertanggungjawabkan.
Tugas dokter gigi dalam penyelenggaraan program
1. Pembinaan dan pengembangan
Pendekatan melalui program UKGDM.
Integrasi dengan upaya kesehatan lainnya.
Langkah-langkah kegiatan meliputi pendekatan lintas sectoral dan
lintas program, persiapan desa, pelatihan kader, dan pelaksanaan

20
kegiatan, penyuluhan, pemeriksaan, pengobatan sederhana, dan
rujukan.Langkah-langkah dalam monitoring meliputi pengambilan
data kegiatan.
2. Pelayanan asuhan pada kelompok rawan
Pada sekolah dasar dengan program UKGS
Pada kelompok ibu hamil mengadakan penyuluhan, pemeriksaan
kesehatan gigi mulut ibu hamil, pengobatan, rujukan, dan
pencatatan.

5. Mahasiswa mampu mengerti, memahami, dan menjelaskan langkah


langkah manajemen kesehatan

1. Planning
Planning atau perencanaan merupakan tahap untuk menetapkan
tujuan, serta menentukan strategi, kebijakan, program, prosedur, metode,
sistem, anggaran, dan standar. Dalam melakukan tahap perencanaan,
terdapat beberapa langkah yakni:
1. Analisis situasi
2. Identifikasi masalah dan penentuan prioritas masalah
3. Tujuan program
4. Mengkaji hambatan dan kelemahan program
5. Menyusun rencana kerja operasional

Perencanaan program kesehatan terdiri dari tiga langkah penting


yakni :
1. Menjelaskan berbagai masalah
Untuk dapat menjelaskan masalah program kesehatan diperlukan
upaya analisis situasi. Sasaran analisis situasi adalah berbagai aspek
penting pelaksanaan program kesehatan di berbagai wilayah Puskesmas.
Dari analisis situasi akan dihasilkan berbagai macam data yang terdiri dari
berbagai aspek.
Aspek epidemiologis yakni kelompok penduduk sasaran (who) yang
menderita kejadian tersebut, dimana, kapan masalah tersebut terjadi.
Aspek demografis berdasarkan kelompok umur.

21
Aspek geografis semua informasi karakteristik wilayah yang dapat
mempengaruhi masalah tersebut.
Aspek sosial ekonomi adlah pendapatan, tingkat pendidikan, norma
sosial, dan sistem kepercayaan masyarakat.
Aspek organisasi pelayanan meliputi motivasi kerja staf dan kader,
keterampilan, persediaan vaksin, alat KB, dsb.
2. Menentukan prioritas masalah
Prioritas masalah secara praktis dapat ditetapkan berdasarkan
pengalaman staf, dana, dan mudah tidaknya maslah dipecahkan. Prioritas
masalah dijadikan dasar untuk menentukan tujuan.
3. Menetapkan tujuan dan indikator keberhasilan
Contoh tujuan program kesehatan:
Menurunkan angka karies
Mengintensifkan program kesehatan khusunya di bidang kesehatan gigi
dan mulut di wilayah binaan.
Mengkaji hambatan dan kendala
Sebelum menentukan tolak ukur, perlu dipelajari hambatan-hambatan
program kesehatan yang pernah dialami atau diperkirakan baik yang
bersumber dari masyarakat, lingkungan, Puskesmas maupun dari sektor
lainnya.
Menyusun rencana kerja operasional
Dengan RKO akan memudahkan pimpinan mengetahui sumber daya
yang dibutuhkan dan sebagai alat pemantau.
Perencanaan atau rencana itu sendiri banyak macamnya, antara lain :
1. Dilihat dari jangka waktu berlakunya rencana :
a. Rencana jangka panjang (long term planning), yang berlaku antara 10-25
tahun.
b. Rencana jangka menengah (medium range planning), yang berlaku antara
5-7 tahun.
c. Rencana jangka pendek (short range planning), umumnya hanya berlaku
untuk 1 tahun.
2. Dilihat dari tingkatannya :

22
a. Rencana induk (masterplan), lebih menitikberatkan uraian kebijakan
organisasi. Rencana ini mempunyai tujuan jangka panjang dan
mempunyai ruang lingkup yang luas.
b. Rencana operasional (operational planning), lebih menitikberatkan pada
pedoman atau petunjuk dalam melaksanakan suatu program.
c. Rencana harian (day to day planning) ialah rencana harian yang bersifat
rutin.
3. Ditinjau dari ruang lingkupnya :
a. Rencana strategis (strategic planning), berisikan uraian tentang kebijakan
tujuan jangka panjang dan waktu pelaksanaan yang lama. Model rencana
ini sulit untuk diubah.
b. Rencana taktis (tactical planning) ialah rencana yang berisi uraian yang
bersifat jangka pendek, mudah menyesuaikan kegiatan-kegiatannya,
asalkan tujuan tidak berubah.
c. Rencana menyeluruh (comprehensive planning) ialah rencana yang
mengandung uraian secara menyeluruh dan lengkap.
d. Rencana terintegrasi (integrated planning) ialah rencana yang
mengandung uraian yang menyeluruh bersifat terpadu, misalnya dengan
program lain diluar kesehatan.
Meskipun ada berbagai jenis perencanaan berdasarkan aspek-aspek tersebut
diatas namun prakteknya sulit untuk dipisah-pisahkan seperti pembagian
tersebut. Misalnya berdasarkan tingkatannya suatu rencana termasuk rencana
induk tetapi juga merupakan rencana strategis berdasarkan ruang lingkupnya
dan rencana jangka panjang berdasarkan jangka waktunya.

2. Organizing
Organizing atau pengorganisasian merupakan tahap untuk
menentukan sumber daya, perancangan, pengembangan, penugasan
tanggung jawab, dan pendelegasian wewenang. Sebelum membagi tugas
kepada para karyawan di bawahnya, seorang manajer harus memastikan
bahwa karyawan memahami tujuan organisasi dengan baik. Dalam
melakukan tahap pengorganisasian, terdapat beberapa langkah yakni:

23
1. Membagi habis pekerjaan dalam bentuk kegiatan-kegiatan
pokok untuk mencapai tujuan.
2. Menggolongkan kegiatan pokok dalam satuan bagian yang
praktis.
3. Menetapkan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh masing-
masing karyawan.
4. Penugasan personel yang cakap dan berkompeten.
5. Mendelegasikan wewenang.

3 Actuating
Actuating atau pelaksanaan merupakan tahap yang berfungsi sebagai
alat penggerak dari rencana dan pengorganisasian yang telah disusun
sebelumnya. Tujuan dari tahap ini antara lain:
1. Meningkatkan kerja sama yang lebih efisien.
2. Mengembangkan kemampuan dan keterampilan karyawan.
3. Menumbuhkan rasa saling memiliki dan menyukai pekerjaan.
4. Mengusahakan suasana lingkungan kerja yang meningkatkan
motivasi dan prestasi kerja karyawan.
5. Membuat organisasi berkembang secara dinamis.

Hal yang perlu diperhatikan untuk melaksanakan program kesehatan


adalah:
1. Mengembangkan mekanisme kerjasama yang positif antara
dinas-dinas sektoral di tingkat kecamatan, antara staf puskesmas
sendiri dan organisasi formal dan informasi di tingkat desa/
dusun.
2. Menggali potensi masyarakat dan kembangkan kerjasama yang
ada (terutama dengan PKK) untuk dapat menunjang kegiatan
program kesehatan
3. Mengembangkan motivasi kader dan staf kesehatan sebagai
anggota kelompok kerja program kesehatan, sehingga peran
serta mereka yang optimal dapat ditingkatkan untuk menunjang
pelaksanaan program kesehatan. Dalam hal ini hubungan antar
manusia (HAM) perlu terus dibina dan dikembangkan untuk
menjamin tumbuhnya suasana kerja yang harmonis dan
merangsang inisiatif anggota kelompok kerja puskesmas

24
4. Controlling
Controlling atau pengontrolan merupakan tahap untuk mengawasi
dan mengendalikan keadaan untuk menjamin rencana dan
pengorganisasian yang telah disusun dapat berjalan dengan baik pada
pengerjaannya.
Beberapa langkah penting dalam fungsi Wasdal program kesehatan
ini adalah:
1. Menilai apakah ada kesenjangan antara target dan standard dengan
cakupan dan kemampuan staf dan kader untuk melaksanakan tugas-
tugasnya (aspek pengawasan).
2. Analisis faktor-faktor penybab timbulnya kesenjangan tersebut.
3. Merencanakan dan melaksanakan langkah-langkah untuk mengatasi
permasalahan yang muncul berdasarkan faktor-faktor penyebab yang
sudah diidentifikasi (aspek pengendalian).

6. Mahasiswa mampu mengerti, memahami, dan menjelaskan program


kesehatan yang terdapat di Puskesmas
6.1 Definisi Program Kesehatan
Program kesehatan adalah kumpulan dari proyek proyek di bidang
kesehatan baik yang berjangka pendek maupun jangka penjang. Pada
umumnya suatu program kesehatan diadakan sebagai realisasi dari rencana
program kesehatan di bidang kesehatan yang akan memberikan dampak pada
peningkatan derajat kesehatan suatu masyarakat.

6.2 Program Kesehatan Puskesmas


Pelaksanaan program kesehatan di Puskesmas dapat dikelompokkan ke
dalam dua program utama puskesmas, yaitu program kesehatan dasar dan
program kesehatan pengembangan.
6.2.1 Program Kesehatan Dasar
Program kesehatan dasar merupakan program wajib yang harus
dilakukan oleh Puskesmas, diantaranya :
A. Kesejahteraan Ibu dan Anak
Kesejahteraan Ibu dan Anak (KIA) merupakan program pelayanan
yang ditujukan bagi ibu dan anak yang bertujuan untuk membentuk

25
kesehatan keturunan, pertumbuhan anak yang sempurna guna mencapai
generasi yang sehat dan bangsa yang kuat. Contoh kegiatan yang dapat
dilakukan, antara lain : pemeriksaan kehamilan dan pertolongan pada
saat melahirkan, pemeriksaan bayi sampai dengan 1 tahun, imunisasi,
posyandu, penyuluhan gizi, dan lain-lain.
B. Program Promosi Kesehatan
Program ini dilaksanakan untuk meningkatkan pengetahuan dan
menumbuhkan sikap positif dan perilaku individu atau masyarakat
untuk meningkatkan kesehatan dirinya sendiri dan lingkungannya.
Dimana, salah satu contoh program yang rutin dijalankan adalah usaha
kesehatan sekolah dan usaha kesehatan gigi dan mulut.
Usaha Kesehatan Sekolah
Upaya kesehatan sekolah untuk meningkatkan kesadaran hidup
sehat dan derajat kesehatan dari peserta didik, dengan melakukan
upaya penanaman prinsip hidup sehat sedini mungkin melalui
pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, serta pengembangan
lingkungan sekolah yang sehat (misalnya : penyediaan dan
pemeliharaan tempat penampungan air bersih, pengadaan dan
pemeliharaan Tempat Pembuangan Sampah, pemeliharaan kamar
mandi atau WC, dan lain-lain)
Usaha Kesehatan Gigi dan Mulut
Program kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan, sikap, dan tindakan masyarakat untuk lebih
memperhatikan kebersihan dan kesehatan gigi dan mulut.
Tindakannya meliputi : tindakan promotif, preventif, kuratif,
maupun rehabilitatif. Salah satu contoh penerapannya, yaitu :
Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) yang penerapan dan
fungsinya hampir sama dengan UKS namun lebih mengarah pada
kesehatan gigi dan mulut.
C. Program Kesehatan Lingkungan
Program kesehatan lingkungan dilaksanakan deng tujuan untuk
mewujudkan lingkungan hidup yang sehat agar masyarakat dapat
terlindungi dari ancaman dan bahaya penyakit yang berasal dari
lingkungan. Dalam program ini dilakukan pengawasan terhadap mutu
sanitasi dan lingkungan sekitar tempat tinggal.

26
D. Program Pemberantasan Penyakit Menular
Program ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya dan
tersebarnya penyakit menular serta menurunkan angka kesakitan,
kematian, dan kecacatan akibat penyakit menular. Dalam program ini
sangat diperhatikan mengenai pemberian imunisasi pada anak sekolah,
ibu hamil dan balita.
E. Program Perbaikan Gizi Masyarakat
Progam ini bertujuan untuk meningkatkan status gizi masyarakat
melalui penanggulangan gizi buruk terhadap balita dan ibu hamil.
Target program ini adalah pemberian tablet bitamin pada balita dan ibu
hamil.
F. Program Pengobatan
Program pengobatan dilaksanakan dengan memberikan pelayanan
kuratif dan rehabilitatif dengan pendekatan individu dan keluarga
melalui upaya rawat jalan dan rujukan.
6.2.2 Program Kesehatan Pengembangan
A. Kesehatan Usia Lanjut
Kesehatan usia lanjut merupakan program kesehatan yang
dilakukan oleh tenaga puskesmas yang ditujukan kepada masyarakat
usia lanjut, yang dalam usianya lebih rentan terkena penyakit
degenerative (misalnya : osteoporosis, fraktur panggul). Program
kesehatan ini bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup dari masyarakat
usia lanjut. Contoh dari program yang dapat dilakukan antara lain :
Menjamin asupan kalsium dan vitamin D, memberikan edukasi yang
berupa penyuluan tentang kebiasaan buruk (seperti : merokok), serta
edukasi untuk dapat meningkatkan intensitas latihan.
B. Program Pelayanan Keluarga Miskin
Program ini diselenggarakan secara nasional dengan mendapatkan
pembiayaan sepenuhnya dari peemrintah pusat.
C. Program Pelayanan Kesehatan Jiwa
Program ini dimaksudkan untuk meningkatkan status kesehatan
jiwa masyatakat untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal

27
DAFTAR PUSTAKA
1. Siagian, Harbangan. 1993. Manajemen Suatu Pengantar. Semarang:
Satya Wacana
2. Siagian, Sondang, P. 2003. Filsafat Administrasi. Jakarta: PT Bumi
Aksara
3. Siswanto. 2009. Pengantar Manajemen. Jakarta: PT Bumi Aksara

28
4. Terry, George. R & Rue, Leslie. W. 2005. Dasar-dasar Manajemen.
Penerjemah Ticoalu. Jakarta: PT Bumi Aksara
5. Usman, Husaini. 2011. Manajemen: Teori, Praktik, dan Riset
Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara
6. Soekidjo Notoatmodjo, 2007. Kesehatan Masyarakat (Ilmu dan Seni).
Yang Menerbitkan PT Rineka Cipta : Jakarta.
7. Herlambang, S., Murwani, A. 2012. Cara Mudah Memahami
Manajemen Kesehatan dan Rumah sakit. Yogyakarta : Gosyen
publishing.
8. Terry, George R .2000. Prinsip-Prinsip Manajemen. (edisi bahasa
Indonesia). Bandung : PT. Bumi Aksara.

9. Azrul Azwar. 1996. Pengantar Administrasi Kesehatan. Edisi Ketiga.


Jakarta : Binarupa. Aksara.
10. Departmen Kesehatan. 2009. Sistem Kesehatan. Jakarta.
11. Departmen Kesehatan. 2007. Direktorat Jendral Bina pelayanan Medik
Standar Minimal Pelayanan Kesehatan Gigi Puskesmas.
12. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 75 Tahun 2014
tentang Pusat Kesehaan Masyarakat
13. Pintauli, Sondang, drg. 2003. Dokter Gigi sebagai Menejer Kesehatan
di Puskesmas. Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.
14. Ritonga, L. 2011. PelaksanaanProgram Upaya Kesehatan Gigi di
Puskesmas Padang Bulan dalam Meningkatkan Derajat Kesehatan
Masyarakat. Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.
15. Muninjaya, A. 2004. Manajemen Kesehatan Edisi 2. Jakarta : EGC.
Hal 44-49, 129-164
16. Handoko, T.H. 2003. Manajemen. Yogyakarta: BPFE-UGM

29

Anda mungkin juga menyukai