Anda di halaman 1dari 16

Journal Reading IKGA Penatalaksanaan

Klinis dari Hipomineralisasi Molar Insisivus (MIH) pada Pasien


Anak dengan Perawatan Endodontik, Laporan Kasus dan
Tinjauan Pustaka
Luh Putu Sari Widyayanti Gunarta (51/G/21)
HIPOMINERALISASI GIGI
Istilah hipomineralisasi gigi insisivus molar (MIH)
diperkenalkan pertama kali pada tahun 2001 mengacu pada
gambaran klinis hipomineralisasi karena keadaan sistemik
yang memengaruhi satu atau lebih gigi M1 permanen (PFMs)
dan I1 atas.

MIH memengaruhi hingga 25% anak-anak diseluruh dunia.


Etiologi MIH belum diketahui pasti, namun secara umum
disebabkan karena gangguan fungsi sel ameloblast serta
faktor sistemik. Penelitian juga menggungkapkan bahwa
pada anak yang lahir premature memiliki risiko MIH.

Permukaan enamel pada gigi yang terkena MIH akan


menjadi lebih lunak dan keropos serta rentan terkena
kerusakan posteruptive (PEB).
GAMBARAN KLINIS HIPOMINERALISASI GIGI
MOLAR INSISIVUS (MIH)

Gambaran Klinis
 Enamel tampak lebih “opak”
 Enamel berwarna putih, kuning
sampai cokelat
 Memiliki batas jelas dibanding
enamel normal
 Gigi tampak keropos dan terasa
lunak
LAPORAN
KASUS
Deskripsi Kasus
Keluhan Utama : Pasien perempuan berusia 8 Tahun datang dengan
keluhan beberapa gigi berlubang dan terkadang terasa sakit

Anamnesis : Seorang anak perempuan berusia 8 Tahun dirujuk dari


perawatan primer ke klinik gigi pediatrik di King Abdulaziz
Medical City di Riyadh, Arab Saudi datang didampingi Ibunya
dengan keluhan beberapa gigi berlubang dan terkadang
terasa sakit. Ibu pasien mengatakan tidak ada kondisi medis
atau alergi yang diderita anaknya. Pasien tidak menunjukkan
adanya trauma gigi dan pasien telah melakukan perawatan
fissure sealant tiga bulan lalu pada gigi M1 permanen. Ibu
pasien telah menandatangani informed consent untuk prosedur
perawatan dan foto rontgen yang akan dilakukan.
Pemeriksaan Klinis
 Pasien sedang dalam tahapan gigi campuran
 Karies meluas pada seluruh gigi molar sulung
 Gigi m1 kiri bawah (74) restorasi amalgam namun
telah mengalami kerusakan
 Gigi 11 memiliki gambaran kuning kecoklatan dengan
batas tegas
 M1 kanan dan kiri (16 dan 26) mengalami kerusakan
enamel posteruptive dan memiliki karies.
 M1 permanen kiri bawah (36) menunjukkan adanya
keruakan posteruptive dan karies dibagian mesial yang
dalam. Dengan tes CE, perkusi, druk, palpasi (-)
 Hubungan relasi molar klas I
 Pemeriksaan jaringan lunak dalam batas normal
 Diagnosa gigi 46: pulpa dan jaringan apikal normal
 Diagnosa gigi 36: pulpitis iriversible asimptomatik
dengan jaringan apikal normal
Prosedur Perawatan
Berdasarkan pola hipomineralisasi, evaluasi klinis, riwayat dan gejala klinis maka ditegakkan
diagnosis MIH

Fase Preventive Fase Restorative dan Bedah


Instruksi pasien untuk Dilakukan ekstraksi dan
menjaga kebersihan pemasangan mahkota
rongga mulut, SSC dilakukan untuk gigi
penggunaan pasta gigi molar sulung untuk
berfluoride dan topikal mengembalikan fungsi
aplikasi pada setiap gigi mastikasi dan
yang mengalami menghilangkan sumber
hipomineralisasi infeksi
Prosedur Perawatan

Hipomineralisasi dan Hipomineralisasi dan


Karies Gigi 46 Karies Gigi 36
Dilakukan preparasi jaringan Dilakukan apeksifikasi
karies dilanjutkan tahap kemudian dilannjutkan
penumpatan menggunakan dengan pemasangan
bahan komposit shade A2. mahkota SSC

KONTROL
Dilakukan kontrol 6 bulan dan 2 tahun pasca
perawatan didapatkan hasil:
 Pasien tidak menunjukkan gejala apapun
 Pada gigi 46, tumpatan masih utuh, tidak berubah
warna dan tidak ada kebocoran marginal
 Hasil radiografi: lamina dura dan PDLS normal
 Menunjukkan keberhasilan perawatan tumpatan
komposit dan apeksifikasi
DISKUSI
PEMBAHASAN
Sakit
Gigi

Deteksi dini dan Manajemen Perawatan

Pasien Anak
dengan MIH Segera dilakukan terapi remineralisasi
bertujuan untuk menghasilkan lapisan
permukaan enamel yang termineralisasi.
Hipersensitivtas Masalah Dapat dilakukan aplikasi topikal fluoride
Estetika sebagai varnish atau gel yang dapat
meremineralisasi enamel, mengurangi
sensitivitas dan meningkatkan ketahanan
terhadap demineralisasi.
Pilihan Perawatan MIH
Tumpatan Komposit
Disarankan untuk terapi awal menggunakan
Natrium hipoklorit 5,25% yang dapat
meningkatkan kekuatan ikatan dengan
menghilangkan lapisan protein hidroksiapatit.
Juga direkomendasikan untuk menghilangkan
semua jaringan enamel yang mengalami
hipomineralisasi.

Restorasi komposit dengan


mahkota logam PMC
Pilihan perawatan ini digunakan untuk
perawatan pada molar pertama dengan
MIH yang parah, terutama dengan
keterlibatan pulpa. Tingkat keberhasilan
mahkota PMC mencapai 85%-100%.
Pilihan Perawatan MIH
Perawatan Pulpotomi
Disarankan untuk pasien anak yang kooperatif.
Perawatan ini cocok untuk pulpa yang
mengalami keradangan. Prosedur yang
dilkaukan kurang invasive serta tingkat
keberhasilan tinggi, jadi baik untuk anak-anak.

Apeksifikasi
Pilihan perawatan ini dilakukan ketika
hemostasis tidak dapat tercapai. Secara
konvensional prosedur apeksifikasi
berbasis kalsium hidroksida dianjurkan
untuk merawat gigi permanen imatur
dengan apeks yang terbuka.
Gambar 1 Foto klinis pra-operasi Gambar 2. Foto kontrol setelah 2 tahun perawatan
Gambar 3. (A) Radiografi pasca perawatan, (B) Radiografi
kontrol 6 bulan, (C) Radiografi kontrol 2 tahun
Penatalaksanaan gigi yang terkena MIH yang parah harus
mengikuti pendekatan konservatif. Perawatan endodontik harus
selalu diperhatikan terutama bila ekstraksi dini akan
menyebabkan maloklusi yang kompleks pada pasien anak.

—Kesimpulan
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai