Anda di halaman 1dari 6

Arwana atau Arowana (familia Osteoglossidae) merupakan ikan air tawar purba yang tersebar di

seluruh dunia, mulai dari Afrika, Asia Tenggara, Australia hingga Amerika Selatan. Studi genetik dan
temuan fosil menunjukkan, ikan ini setidaknya telah hidup di bumi sejak 220 juta tahun yang lalu.

Gambar 1. Arwana, ikan hias yang mempesona (Sumber: www.freshwaterstingray.nl modified)


Sebagai ikan purba, arwana memiliki karakter fisik yang unik. Kepala umumnya bertulang kokoh,
dengan tubuh memanjang, berselubung sisik besar dan saling bertumpuk membentuk suatu mosaik
yang indah. Sirip punggung dan sirip anal terletak jauh di belakang tubuh. Sirip dada dan perut
berukuran kecil (Gambar 1 dan 2).

Gambar 2. Bagian-bagian tubuh Arwana (Sumber: www.arowana.co.uk modified)

Bagi para hobiis dan penangkar ikan hias, salah satu bagian tubuh yang sangat penting dan
seringkali menentukan kualitas ikan Arwana adalah kondisi sisik, terutama dilihat dari
kesempurnaan bentuk sisik dan warnanya. Satu sisik Arwana memiliki warna utama yang disebut
warna dasar (base color). Warna dasar ini biasanya dikelilingi oleh warna lain yang lebih
gelap/pudar, berpola melingkar/cincin yang disebut cincin kedua. Sedangkan pola warna cincin yang
terdapat pada bagian paling luar atau paling tepi dari sisik disebut cincin pertama. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3 di bawah.
Gambar 3. Bagian Sisik Arwana (www.Arowana.co.uk modified)

Sisik arwana dibagi menjadi 6 level (tingkat/baris) yang mulai dihitung dari arah badan bagian
bawah ke atas. Level atau baris sisik pertama terdapat pada bagian perut, baris sisik yang terletak di
atas perut di sebut level kedua, demikian seterusnya hingga level 6 yang berada pada bagian paling
atas (punggung). Pembagian level sisik ini dapat dilihat pada Gambar 3 (di atas). Level/Baris sisik ini
sangat penting dalam menentukan kualitas arwana, terutama Arwana emas (Red Tail
Golden/Indonesian Golden dan Crossback Golden asal negeri jiran Malaysia).
Ciri unik lainnya dari arwana adalah adanya semacam pelat tulang yang ditumbuhi gigi dan terletak
di lantai bawah mulut. Pelat tulang ini berbentuk seperti lidah, sehingga arwana seringkali disebut
sebagai ikan berlidah tulang (bonytongue fish) seperti tampak pada Gambar 4 di bawah ini.
Gambar 4. Anatomi ikan Arwana

Arwana termasuk ikan karnivor yang mendiami habitat sungai dan danau berair tenang. Kadang-
kala juga ditemukan di riam yang berarus kuat. Daerah tepian sungai yang ditumbuhi banyak pohon
hutan dengan akar yang terjulur di dalam air dan dedaunan yang rimbun di atasnya, menjadi habitat
favorit bagi Arwana. Habitat tersebut umumnya menyediakan banyak makanan dan daerah
perlindungan yang baik.
Sebagai predator khusus permukaan air, keluarga ikan Arwana sangat pandai melompat ke udara
untuk mengejar mangsa yang terdiri dari serangga, reptil dan burung. Arwana juga memiliki
kemampuan yang baik dalam memperhitungkan posisi mangsa yang terletak di atas permukaan air.
Hal ini tidak mudah, sebab harus memperhitungkan sudut pandang yang bergeser akibat
pembiasan cahaya. Tidak seperti ikan pada umumnya, Arwana hanya bernapas dengan cara
langsung mengambil oksigen dari udara/permukaan air (obligate air breather).
Ibarat atlet loncat tinggi olimpiade, kemampuan meloncat Arwana tak tertandingi ikan air tawar
manapun. Arwana mampu melompat hingga 2 meter di udara. Bahkan, arwana mampu menangkap
kelelawar besar yang terbang rendah di permukaan air. Kemampuan melompat Arwana mungkin
hanya dapat ditandingi oleh jumper master lainnya, yaitu ikan salmon yang kembali ke hulu sungai
untuk bertelur.
Membedakan jenis kelamin ikan arwana termasuk gampang-gampang susah, karena tidak adanya
ciri kelamin sekunder khusus yang dimiliki oleh jantan dan betina. Salah satu cara membedakan
jantan dan betina Arwana mungkin dapat dilakukan dengan membandingkan lebar penutup insang
(operculum) seperti tampak pada Gambar 5 di bawah ini.
Gambar 5. Perbedaan ikan Arwana jantan dan betina

Perilaku berbiak Arwana juga tergolong unik. Sebagai orangtua, induk arwana, tergolong ikan yang
bertanggung jawab. Saat musim kawin tiba, telur yang telah dibuahi akan dijaga oleh kedua induk
hingga menetas. Setelah menetas, juvenil akan ditampung di dalam mulut salah satu induk (Mouth
brooder). Hal ini bertujuan untuk menghindari pemangsaan juvenil arwana oleh penghuni sungai
lainnya. Biasanya tugas ini dilakukan oleh induk jantan seperti tampak pada Gambar 6.

Saat si baby Arwana yang imut-imut dan lucu itu berukuran sedikit lebih besar, sang ayah akan
melepaskan mereka untuk mengenal lingkungan sekitar. Jika ancaman marabahaya tiba, sang ayah
pun akan memberi sinyal agar arwana kecil masuk kembali ke dalam mulutnya. Jika kantong kuning
telur sudah mengempis, anak arwana secara naluriah akan terdorong untuk belajar mencari makan
sendiri. Dalam beberapa minggu, anak arwana akan mandiri dan berpisah dari induknya.
Gambar 6. Anak ikan Arwana dalam mulut induk jantan.

Hingga saat ini, sebanyak sepuluh spesies ikan Arwana telah berhasil dideskripsikan oleh para ahli
taksonomi, 1 spesies tersebar luas di Afrika tropis, 4 spesies dari Asia Tenggara, 2 spesies dari
Australia Utara dan 3 spesies dari Amerika Selatan.
Adapun ke-sepuluh spesies Arwana (familia Osteoglossidae) adalah:
Subfamilia Heterotidinae (Arwana tanpa sungut)

Arwana Afrika/African Arowana: Heterotis niloticus (Cuvier, 1829)


Arwana Pirarucu/Arapaima: Arapaima gigas (Cuvier, 1829)
Subfamilia Osteoglossinae (Arwana bersungut)
Arwana Perak/Silver Arowana: Osteoglossum bicirrhosum (Cuvier, 1829)
Arwana Hitam/Black Arowana: Osteoglossum ferreirai (Kanazawa, 1966)
Arwana Hijau/Green Arowana: Scleropages formosus (Schlegel & Mller, 1844)
Arwana Emas/Red Tail Golden/Indonesian Golden Arowana : Scleropages aureus (Pouyad,
Sudarto & Teugels, 2003)
Arwana Perak Indonesia/Indonesian Silver Arowana: Scleropages macrocephalus (Pouyad,
Sudarto & Teugels, 2003)
Arwana Merah/Super Red Arowana: Scleropages legendrei (Pouyad, Sudarto & Teugels,
2003)
Arwana Papua/Red Saratoga/Northern Spotted Baramundi: Scleropages jardinii (Saville-
Kent, 1892).
Arwana Australia/Silver Saratoga/Southern Spotted Barramundi: Scleropages
leichardti (Gnther, 1864).
Wilayah Asia tenggara termasuk salah satu pusat penyebaran ikan Arwana. Sejak lama, varietas
Arwana di Asia Tenggara dianggap sebagai satu spesies saja (Scleropages formosus). Studi
morfologi biometrik yang dikombinasikan dengan analisis genetik yang dilakukan dalam kurun 10
tahun terakhir, memunculkan fakta baru, bahwa ikan Arwana Asia tenggara ternyata terdiri dari
beberapa spesies yang berbeda.

Poyaud, et al. dalam sebuah jurnal tahun 2003, akhirnya membagi ikan Arwana Asia Tenggara
dalam 4 spesies berbeda, yaitu Arwana Hijau, Arwana Emas, Arwana Perak dan Arwana Merah,
seperti tampak pada Gambar 7. di bawah ini.

Gambar 7. Jenis-Jenis Arwana Asli Asia Tenggara. Dari atas ke bawah berturut-turut: Arwana
Hijau/Green Arowana (Scleropages formosus), Arwana Perak/Silver Asian Arowana (Scleropages
macrocephalus), Arwana Emas/Red Tailed Golden-RTG/Indonesian Golden Arowana (Scleropages
aureus), Arwana Merah/ Super Red Arowana (Scleropages legendrei). Seluruh spesies Arwana ini
dapat ditemukan di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai