Anda di halaman 1dari 52

Pembuluh Darah

dan Tekanan
Darah
SEK|tAS tst
PENDAHULUAN PENDAH U LUAN
I Jenis pembuluh darah Sebagian besar sel tubuh tidak berkontak langsung
I Hubungan aliran, tekanan, resistensi dengan lingkungan eksternal, namun sel-sel ini harus
ARTERI melakukan pertukaran dengan lingkungan tersebut,
I Saluran ke jaringan misalnya menyerap O, dan nutrien serta menge-
I Peran sebagai reservoar tekanan luarkan zat sisa. Selain itu, berbagai pembawa pesan
I Tekanan arteri kin.riawi harus diangkut di antara sel-sel untuk me-
ARTERIOL laksanakan aktivitas yang terpadu. Agar pertukaran
I Pembuluh resistensi utama jarak jauh ini te rcapai maka sel-sel dihubungkan satu
I Kontrol jari-jari arteriol sama lain dan dengan lingkungan eksternal oleh
I Peran dalam mendistribusikan curah jantung sistem vaskular (pembuluh darah). Darah diangkut
I Peran dalam mempertahankan tekanan darah arteri ke semua bagian tubuh melalui suatu sistem pem-
KAPILER
buluh yang membawa pasokan segar ke semua sel
sekitarnya sembari membersihkan zat-zat sisa.
I Tempat pertukaran
Semua darah yang dipompa oleh sisi kanan jan-
I Difusi menembus dinding kapiler
tung mengalir melalui sirkulasi paru ke paru untuk
I Bulk f/ow menembus dinding kapiler
menyerap O, dan membuang ClO,. Darah yang di-
I Pembentukan dan fungsi limfe
I Edema
pompa oleh sisi kiri lantung ke dalam sirkulasi
sistemik disebar dalarn berbagai proporsi ke organ-
VENA
organ sistemik melalr-ri susunan pembuiuh-pembu-
I Saluran ke jantung
luh paralel yang bercabang dari aorta (Gambar 10- 1)
I Peran sebagai reservoar darah (lihat juga h. 329). Susunan ini mernastikan bahwa
I Aliran balik vena semua organ menerima darah dengan komposisi
TEKANAN DARAFI yang sama; yaitu, suatu organ tidak menerima darah
I Faktor yang mempengaruhi tekanan darah rerata "bekas" yang telah melewati organ lain. Karena
I Refleks baroreseptor susunan paralel ini maka aliran darah yang melalui
I Hipertensi suatu organ dapat diatur secara independen sesuai
I Hipotensi; syok sirkulasi kebutuhan.
Di bab ini, kita mula-mula akan mengulas be-
berapa prinsip umum mengenai pola aliran darah
dan fisika aliran darah. Kemudian kita akan meng-
alihkan perhatian pada peran berbagai jer.ris pem-
buluh darah tempat darah mengalir. Kita akan meng-
akhiri bab ini dengan membahas bagaimana tekanan
darah diatur untuk menjamin penvaluran darah se-
cara adekuat ke jaringan.

369
Sebagai contoh, sebagian besar curah jantung didistribusi-
I Untuk mempertahankan homeostasis, organ kan ke saluran cerna (untuk menyerap nutrien), ke ginjal
perekondisi menerima aliran darah melebihi (untuk membuang zar sisa metabolik dan menyesuaikan
kebutuhan mereka sendiri. komposisi air dan elektrolit), dan ke kulit (untuk menge-
luarkan panas). Aliran darah ke organ lain-jantung, otot
Darah terus-menerus mengalami "rekondisi" sehingga kom-
rangka, dan sebagainya-semara-mata untuk memenuhi ke-
posisinya relatif konstan meskipun bahan-bahannya rerus
butuhan metabolik organ-organ tersebut dan dapat dise-
dikuras untuk menunjang aktivitas metabolik dan selalu
suaikan menurut tingkat aktivitasnya. Sebagai contoh, se-
mendapat tambahan zat sisa dari jaringan. Organ-organ
lama olahraga darah yang disalurkan ke otot-otor yang aktif
yang merekondisi darah normalnya menerima jauh lebih
jumlahnya meningkat unruk memenuhi kebutuhan meta-
banyak darah daripada yang diperlukan untuk memenuhi
boliknya.
kebutuhan metaboliknya, sehingga dapat menyesuaikan
Karena organ,organ perekondisi-organ pencernaan,
kebutuhan darah tambahan untuk mencapai homeostasis.
ginjal, dan kulit-menerima aliran darah melebihi kebutuhan
sendiri maka organ,organ rersebur dapat menghadapi penu-
runan temporer aliran darah jauh lebih baik daripada organ-
organ lain yang tidak mendapat tambahan darah. Secara

['1
100%
r._:11 i khusus, otak dapat mengalami kerusakan permanen jika
mengalami kekurangan aliran darah sementara. Dalam
waktu hanya empat menit kekurangan O,, otak sudah meng-
alami kerusakan terap. Karena itu, dalam operasi sistem sirku-
Sisi kanan jantung I Si.t kiri jantung lasi secara keseluruhan, penyaluran konstan darah yang ade-
kuat ke otak, yaitu organ yang paling tidak dapat menoleransi
gangguan aliran darah, merupakan prioritas utama.
a-*'--_]
t
__99i":13"'_J
Sebaliknya, organ-organ perekondisi dapat menoleransi
penurunan signifikan aliran darah untuk waktu yang relatif
{sit,"t lama. Sebagai contoh, sewaktu olahraga sebagian darah yang

ffi
d
normalnya mengalir ke organ pencernaan dan ginjai dialih-
kan ke otot rangka. Demikian juga, untuk menghemat panas
tubuh, aliran darah ke kulit sangat dikurangi sewaktu tubuh
terpaian ke lingkungan dingin.
t.:!il,:il= Pada bagian selanjutnya dari bab ini, anda akan melihat
bagaimana distribusi curah jantung disesuaikan menurur ke-
butuhan tubuh saat itu. Untuk sekarang, kita akan berkon-
[ -';--=l sentrasi pada faktor-faktor yang mempengaruhi aliran darah
melalui suatu pembuluh darah.

["*--_-l I Aliran darah melalui pembuluh bergantung pada


gradien tekanan dan resistensi vaskular.

il_---q,ffiw,n Laju aliran darah melalui suatu pembuluh (yaitu, volume


darah yang lewat per satuan waktu) berbanding lurus dengan

t;;.'*t gradien tekanan dan berbanding terbalik dengan resisrensi


vaskular:

AP

[-',*-l di mana

[ ."-rl] F
[P
= laju aliran melalui suatu pembuluh
= gradien tekanan
Gambar 10-1 R = resistensi pembuluh darah
Distribusi curah jantung saat istirahat. Paru menerima semua
darah yang dipompa keluar oleh sisi kanan jantung, semen-
tara masing-masing organ sistemik menerima bagian darah GRADIEN TEKANAN
yang dipompa keluar oleh sisi kiri jantung. Diperlihatkan
Gradien tekanan adalah perbedaan tekanan antara awal dan
persentase darah yang diterima oleh berbagai organ pada
kondisi istirahat. Distribr.rsi curah jantung ini dapat disesuaikan akhir suatu pembuluh. Darah mengalir dari daerah dengan
berdasarkan kebutuhan. tekanan lebih tinggi ke daerah dengan tekanan lebih rendah

370 Bab 10
mengikuti penurunan gradien tekanan. Kontraksi jantung aliran yang keluar dari ujung selang kecil, karena tekanan
menimbulkan tekanan pada darah, yai:l gaya dorong utama pada awal selang hanya sedikit lebih tinggi daripada akhir
bagi aliran melalui suatu pembuluh. Karena gesekan (resis- selang. Jika anda membuka keran lebar-lebar maka gradien
tensi), tekanan turun sewaktu darah menyusuri panjang tekanan sangat meningkat sehingga air mengalir melalui se-
pembuluh. Karena itu, tekanan lebih tinggi di awal daripada lang jauh lebih cepat dan menyembur dari ujung selang.
di akhir pembuluh, membentuk gradien tekanan untuk alir, Perhatikan bahwa perbedaan tekanan antara dua ujung pem-
an maju darah melalui pembuluh. Semakin besar gradien buluh, dan bukan tekanan absolut di dalam pembuluh yang
tekanan yang mendorong darah melalui suatu pembuluh, menentukan laju aliran (Gambar 10-2b).
semakin besar laju aliran melalui pembuluh tersebut (Gam-
bar 10-2a). Bayangkanlah sebuah selang taman yang dihu- RESISTENSI
bungkan ke keran. Jika anda membuka keran sedikit maka
Faktor lain yang mempengaruhi laju aliran melalui suatu
pembuluh adalah resistensi, yaitu ukuran tahanan arau
oposisi terhadap aliran darah yang melalui suatu pembuluh,
akibat gesekan (friksi) antara cairan yang bergerak dan
dinding vaskular yang diam. Seiring dengan meningkatnya
resistensi, darah menjadi semakin sulit melewati pembuluh
Tekanan
sehingga laju aliran berkurang (selama gradien tekanan tidak
50 mm Hg
berubah). Jika resistensi meningkat maka gradien rekanan
harus meningkat secara proporsional agar iaju aliran tetap.
Karena itu, jika pembuluh membentuk resistensi yang lebih
besar maka jantung harus bekerja lebih keras untuk
mempertahankan sirkulasi yang adekuat.
;l,i;il Resistensi terhadap aliran darah bergantung pada tiga
rr
faktor: (1) kekentalan (viskositas) darah, (2) panjang pem-
AP di pembuluh 2 = 2 kali daripada buluh, dan (3) jarr-jari pembuluh, yaitu faktor terpenting.
di pembuluh 1 Kata viskositas (disimbolkan 11) merujuk kepada friksi yang
terbentuk antara molekul-molekul cairan sewaktu saling ber-
Aliran di pembuluh 2 = 2 kali daripada
di pembuluh 1 geser saat cairan mengalir. Semakin besar viskositas semakin
besar resistensi terhadap aliran. Secara umum, semakin kental
Aliran - AP cairan, semakin besar viskositasnya. Sebagai contoh, gula cair
mengalir lebih lambat daripada air, karena gula cair memiliki
(a)
viskositas lebih besar. Viskositas darah ditentukan terutama
Tekanan
oleh jumlah sel darah merah yang beredar. Dalam keadaan
90 mm Hg normal, faktor ini relatif konstan dan karenanya kurang
begitu penting dalam mengontrol resisrensi. Namun, kadang
viskositas darah dan resisrensi terhadap aliran berubah karena
keiainan jumlah sel darah merah. Jika sel darah merah jum-
lahnya berlebihan maka aliran darah menjadi lebih lambat
daripada normal.
Karena darah "bergesekan" dengan lapisan dalam pem-
buluh sewaktu mengalir maka semakin luas permukaan pem-
AP di pembuluh 3 = sama dengan buluh yang berkontak dengan darah, semakin besar resisrensi
di pembuluh 2, terhadap aliran. Luas permukaan ditentukan baik oleh pan-
meskipun nilai
absolutnya jang (L) maupun jari-jarr (r) pembuluh. Pada radius tetap,
lebih besar semakin panjang pembuluh, semakin besar luas permukaan
dan semakin besar resisrensi terhadap aliran. Karena panjang
Aliran di pembuluh 3 = sama seperti
di pembuluh 2 pembuluh di tubuh tidak berubah maka hal ini bukan me-
Aliran - AP rupakan faktor variabel dalam kontrol resistensi vaskular.
Karena itu, penentu utama resistensi terhadap aliran
(b)
adalah jari-jari pembuluh. Cairan lebih mudah mengalir
Gambar 10-2
melalui suatu pembuluh besar daripada pembuluh kecil.
Hubungan aliran dengan gradien tekanan di pembuluh. (a)
Seiring dengan meningkatnya perbedaan tekanan (lP) antara Penyebabnya adalah bahwa volume rertentu darah berkontak
kedua ujung pembuluh, laju aliran meningkat setara. (b) Laju dengan luas permukaan yang jauh lebih besar pada pembu-
aliran ditentukan oleh perbedaan tekanan antara kedua luh berjari-jari kecil daripada pada pembuluh berjari-jari be-
ujung pembuluh bukan besar tekanan di masing-masing sar sehingga resistensi menjadi lebih besar (Gambar 10-3a).
ujung.
Selain itu, perubahan kecil dalam jari-jari pembuluh
menyebabkan perubahan nyata pada aliran karena resistensi

Pembuluh Darah dan Tekanan Darah 371


berbancling terbalik dengan pangkar ernpar jarr-jari (pengali HUKUM POISEUILLE
.rn iarr-jari clengan clirinr.a sendiri enrpat kali):
Faktor laktor yirng mempengaruhi keceparan aliran n-relalui
suatu perrbuluh diintegrasikan dalarn hukum Poiseuille se-
o'. I
bagar berikut:

rAI)r''
Karena itu, peningkatan clua kali lipar jari-jari nrengurangi Laju:rliran =
8qL
resistensi nrenladi 1/1(r dari nilai arval (r' - 2 x ), x2 x 2 - 16:
R z 1/l(r) dan karenanya meningkatkan aliran n'relalr-Li penr- I\4akna dari hubr-rngar) anrrrra aliran, tekanan, dan resistensi.
buluh l(r kali lipat (pada gradien tekanan vang sarla) ((larn vang terLrt:lma clitentukan oleh jari-jari pembuluh, akan
bar 10-3b). Kebalikannya juga berl:rku. Hanva l/16 junrlah rr.renjadi sen.rakin jelas setelah kita melakukan "perjal:rnan"
clar:rh vang mengalir melalui suatu pentrtrluh pada gradien menyusuri pembr.rlr-rh di bagian selanjutnya.
tekanan vang sarra jika jari-jari clikurangi rrenjadi separr-rh-
nva. Y:rng penrng, jari-jari arreriol dapat diarr.rr dan rneru,
I Anyaman pohon vaskular terdiri dari arteri,
pakan fal<tor uranra clalarr nrengontrol resistensi terhadap
arteriol, kapiler; venula, dan vena.
.rliran tlarah iii seluruh sistenr pembrrltrh.
Sirkulasi sisternik dan paru masing-masing terdiri clari
sistem pembuluh vang tertLLtlrp ((iambar 10,4). (Untuk

Kapiler
paru

tE)f I I

Arteriol Venula
Arteri
pulrnonalis Sirkulasi paru
Vena
pulmonalis

Aorta
(arteri
Vena
sistemik
sistemik
Gradren \ utama)

:"#:"'.

Sirkulasi sistemik
Kapiler
Jari-jari di pembuluh 2 = 2 kali
Pembuluh 1

Resistensi di pembuluh 2 = 1116.kali


.

Pembuluh 1

Arteri kecil
Ariran di pembuluh , =
19.1:,' , .
pembuluh
yang bercabang
1
dari aorta untuk
mendarahi
Resistensi - 1/r/ berbagai jaringan
Aliran - ra Untuk menyederhanakan, hanya dua anyaman
(b) kapiler di dalam dua organ yang diperlihatkan

Gambar 10-3 Gambar 10-4


Hubungan resistensi dan aliran dengan jari-jari pembuluh. (a) Organisasi dasar sistem kardiovaskular. Arteri-arteri secara
Volume darah yang sama berkontak dengan luas permukaan progresif bercabang-cabang untuk membawa darah dari
yang lebih besar di pembuluh berjari-jari kecildaripada di .lantung ke organ. Ke setiap organ terbentuk suatu cabang
pembuluh berjari-jari besar. Karena itu, pembuluh ber.lari-jari arteri tersendiri untuk menyalurkan darah. Setelah masuk ke
kecil menghasilkan resistensi lebih besar terhadap aliran dalam organ yang didarahinya, arteri bercabang-cabang
darah, karena darah "bergesekan" dengan permukaan yang menjadi arteriol yang kemudian bercabang-cabang lagi
lebih luas. (b) Peningkatan dua kali lipat jari-jari mengurangi menjadi anyaman kapiler yang luas. Kapiler-kapiler menyatu
resistensi menjadi 1/1 6 dan meningkatkan aliran 16 kali lipat, kembali untuk membentuk venula, yang selanjutnya menyatu
karena resistensi berbanding terbalik dengan pangkat empat menjadi vena-vena kecil yang keluar dari organ. Vena-vena
kecrl secara progresif menyatu untuk membawa darah
lari-jari.
kembali ke jantung.

372 Bab 10
sejarah vang nrenyebabkan disinrpulkannya bahwa pem- morlrpa dar-ah ke dalam artcri dan kemudian rnelenras unruk
buluh darah membentuk suatu sistem tertutup lihatlah dapar cliisi oleh darah vena. Ketika jantung mele rnas dan ter
Fitur penyerta dalarn boks, Konsep, Tantangan, dan Kon isi tidak ada lagi darah yang dipompa keluar. Namun, :rlir:rn
troversi). Rangkaian vaskular ini n-rasing-masing terdiri darah kapiler tidak berfluktuasi antara sistol dan diastol jarr-
dari kor.rtir.rum jenis pembuluh darah berbeda yar.rg ber- tung, darah terus mengalir rnelalui kapiler yang rrendarahi
awal dari dan berakhir di jantung. Pada sirkulasi sistemik, organ-organ. Gaya pendorong bagi aliran darah yang rerus
arteri, yang rnembawa darah dari jantung ke organ, ber- menerus ke organ sewaktu relaksasi jantung ini dihasilkan
cabang membentuk "pohon" pembuluh darah yang se- oleh clastik dinding arreri.
'ilar
nrakin kecil dengan berbagai cabang menyalr.rrkan darah Semua pembuluh dilapisi oleh satu lapisan ripi' ,'rt'r
ke berbagai bagian tubuh. Ketika mencapai organ yang polos dan sel endotel gepeng yang berhubungan dengan la-
ciidarahinya, arteri kecil bercabang-cabang membentuk pisan endotel (endokardium) jantung. Lapisan endotel arteri
banyak arteriol. Volume darah yang mengalir melalui dikelilingi oleh suatu dinding tebal yang terbuat dari otor
suatu organ'dapat disesuaikan dengan nrengatur kaliber polos dan jaringan ikat. Jaringan ikat arteri mengandung dua
(garis tengah internal) arteriol organ tersebut. Arteriol jer.ris serat jaringan ikat dalam junrlah banyak; sffdt ko/agen,
kemudian bercabang-cabang di dalam organ merrjadi ka- yarrg menghasilkan kekuata.n tensile terhadap tekanan pen-
piler, pembuluh terkecil, tempat terjadinva pertukaran dorong yang tir.rggi dari darah yang disemprotkan oleh jan-
antara darah dengan sel sekitarr-rya. Pertukaran di kapiler tung; dan serat e/astin, yang me mbe ri dinding arteri elastisiras
ini adalah tujuan utama sistern sirkulasi; semua aktivitas sehingga arteri berperilaku scperti balon (('ambar 1 0-5).
lain sistem ditujukan untuk menjamin distribusi darah ke Sewaktu jantung rnemompa darah ke dal:rrr arrcri rc
kapiler untuk pertukaran dengan semua sel. Kapiler- waktu sistol ventrikel, lebih banvak clarah vang masuk ke ar
kapiler menyatLr kembali membentuk venula kecil, yang teri clari jantung daripada vang keluar ke penrbr-rluh,penrbu-
lebih lanjut menyatu membentuk vena kecil yang keluar luh yang lebih kecil di hilir karena pembuluh,pcnrbuluh kecil
dari orgar-r. Vena-vena kecil secara progresif menyatu atau ir.ri memiliki resistensi yang lebih besar terhadap aliran. Irlas,
berkonvergensi untuk membentuk vena besar yang akhir- tisitas arteri memungkinkan pembulr,rh ini mengernbang un,
nya mengalirkan isinya ke jantung. Arteriol, kapiler,,dar.r tuk secara temporer menampung kelebihan volume darah
ve nula secara kolektif dise but sebagai mikrosirkulasi, ka- yang disemprotkan oleh jantung, menyimpan sebagian e ne rgi
rena pembuluh-pembuluh ini hanya dapat dilihat der.rgan tekanan yang ditimbulkan ole h kontraksi jar.rtung di dinding,
mikroskop. Pembuluh mikrosirkulasi semuanya terletak nya yang teregang seperti balon yang mengembang urrtuk
di dalam organ. Sirkulasi paru terdiri dari tipe-tipe pem- mengakomodasi tarr-rbahan volume udara 1'ang anda henrbus-
buluh yang sama, kecuali bahwa semua darah dalam sis- kan ke dalamnya (Gambar lO-(ra). Ketika janrung melerras
tem ini mengalir antara jantung dan paru. Jika disambung dan berhenti memompa darah ke dalam arte ri, dinding arreri
dari ujung ke ujung maka seluruh pembuluh darah di vang teregang secara pasif mengecil (recoil), seperti balon
tubuh dapat mengelilingi bumi dua kalil yarrg dikempiskan. Recoil irri mendorong kelebihan darah cli
Dalam membahas jer.ris-jenis pembuluh di bab ini, kita arteri masuk ke dalam pembuluh-pembuluh di hilir, memas-
akan merujuk kepada peran masing-masing dalam sirkulasi tikan aliran darah yang kontinyu ke organ,organ ketika jan-
sistemik, dimr-rlai dari arteri sistemik. tung r-nelemas dan trdak memompa darah ke clalam sistenr
(Gambar I 0-6b).

ITekanan arteri berfluktuasi dalam kaitannya


dengan sistol dan diastol ventrikel.
ARTERI
Tekanan darah, gaya yang ditimbulkan oleh darah rerhada;r
Masing-n.rasing segmen pada pohon vaskular dibuat khusus
dinding pembuluh. bergantung pada volume darah vang ter
untuk melakukan tugas spesifik (Tabel I 0- I ).
kandung di dalam pembuluh dan compliance, atau disten-
sibilitas dinding pembuluh (seberapa mudah pembuluh ter
I Arteri berfungsi sebagai saluran transit cepat ke sebut diregangkan). Jika volume darah yang masuk ke arteri
organ dan sebagai reservoar tekanan. sama dengan volume yang keluar dari alteri selama periode
yang sama maka tekanan darah arteri akan konstan. Namun,
Arteri dibentuk khusus untuk (1) berfungsi sebagai saluran pada kenyataar.u.rya tidaklah demikian. Sewaktu sistol ven,
transit cepat bagi darah dari jantung ke berbagai organ trikel, satu isi sekuncup darah masuk ke arteri dari ventrikel.
(karena jari-jarinya yang besar, arteri tidak banyak menim- sementara hanya sekitar sepertiga dari jumlah tersebut yang
bulkan resistensi terhadap aliran darah) dan (2) berfungsi se- meninggalkan arteri untuk masuk ke arteriol. Selan-ra diastol.
bagai reservoar (penampung) tekanan untuk menghasilkan tidak ada darah yang masuk ke arreri, semenrara darah terus
gaya pendorong bagi darah ketika jantung dalam keadaan keluar dari arteri, didorong oleh recoi/ elas:irk. Tekanan mak-
relaksasi- sirlal yang ditimbulkan pada arteri sewaktu clarah disemplrt-
Marilah kita kernbangkan peran arteri sebagai reservorr kan ke dalam penrhulr.Lh terrebur selama sistol drsebut
tekanan. Jantung berkontraksi secara bergantian untuk me- tekanan sistolik, rerata adalah l2t, rnm Hg. Tekanan rnrnr

Pembuluh Darah dan Tekanan Darah 373


Konsep, ThntanEan, dan Kontroversi
Dari Humor ke Harvey: Sekelumit Sejarah Sirkulasi
Saat ini bahkan murid sekolah dengan udara sebagai bahan pendingin. Galen, vena dan arteri adalah saluran
menengah mengetahui bahwa darah Aristoteles dapat mengamati dengan untuk mengangkut berbagai jenis
dipompa oleh jantung dan secara matanya sendiri arteri dan vena pada pneuma, dan tidak terdapat hubungan
terus-menerus beredar ke seluruh tubuh mayat tetapi tidak memiliki mikroskop langsung antara vena dan arteri.
dalam suatu sistem pembuluh darah. untuk mengamati kapiler. (Mikroskop Jantung tidak terlibat dalam
Selain itu, orang menerima tanpa belum diciptakan sampai abad ke-17). pemindahan darah tetapi merupakan
bertanya bahwa darah menyerap O, di Karena itu, ia tidak berpikir bahwa arteri tempat di mana udara dan darah
paru dari udara yang kita hirup dan dan vena berhubungan langsung. bercampur. (Kini kita mengetahui bahwa
menyalurkannya ke berbagai organ. Pada abad ke-3 SM, Erasistratus, darah dan udara bertemu d.i paru untuk
Namun, pengetahuan umum ini belum seorang Yunani yang oleh banyak orang mempertukarkan O, dan COr).
diketahui selama hampir sepanjang dianggap sebagai "ahli ilmu faal" Galen adalah orang pertama yang
sejarah. Meskipun fungsi darah telah pertama, mengusulkan bahwa hati memahami perlunya eksperimen, tetapi
diterangkan sejak lima abad sebelum menggunakan makanan untuk mem- sayangnya, ketidaksabaran dan
Masehi, namun konsep modern kita buat darah, yang oleh vena disalurkan keinginannya untuk terkenal dalam
tentang sirkulasi belum berkembang ke organ-organ lain. la percaya bahwa bidang filsafat dan sastra mendorongnya
sampai tahun 1628, lebih dari 2000 arteri mengandung udara, bukan darah. mengemukakan teori-teori komprehen-
tahun kemudian, ketika William Harvey Menurut pandangannya, pneuma sif yang tidak selalu didasarkan pada
mempubl ikasikan penelitiannya tentang ("udara"), suatu kekuatan kehidupan, pengumpulan bukti yang memerlukan
sistem sirkulasi. dimasukkan oleh paru, yang memindah- waktu. Meskipun anggapannya tentang
Bangsa Yunani kuno percaya bahwa kannya ke jantung. Jantung mengubah struktur dan fungsi tubuh sering tidak
segala benda di alam terdiri dari hanya udara menjadi "kekuatan kehidupan" tepat namun teori-teorinya meyakinkan
empat unsur: bumi, udara, api, dan air. yang dibawa oleh arteri ke organ-organ karena tampak logis dalam memadukan
Dengan menerapkan pandangan ini ke lain. apa-apa yang diketahui pada saat itu.
tubuh manusia, mereka berpikir bahwa Galen (tahun 1 30 - 206), seorang Selain itu, banyaknya tulisan yang
keempat elemen ini mengambil bentuk dokte; f ilsuf, dan ilmuwan Romawi yang dibuatnya ikut membantunya menjadi
empat "humor" (cairan): empedu hitam menghasilkan banyak karya, ekstrover; otoritas. Pada kenyataannya, tulisan-
(mewakili bumi), darah (mewakili udara), dan dogmatik, mengembangkan karya tulisannya tetap menjadi "kebenaran"
empedu kunlng (mewakili api), dan Erasistratus dan ilmuwan lain sebelum- anatomik dan fisiologik selama hampir
phlegm (mewakili air). Menurut orang nya. Galen menguraikan lebih lanjut teori 15 abad, sepanjang Abad Pertengahan
Yunani kuno, penyakit terjadi ketika pneumatik. la mengusulkan tiga anggota hingga ke Renaissance. Sedemikian
salah satu cairan tidak seimbang dengan fundamental di tubuh, dari yang mendalamnya doktrin Galen tertanam
cairan lainnya. "Pengobatannya" logis: terendah hingga tertinggi: hati, jantung, sehingga orang yang menyanggah
Untuk memulihkan keseimbangan dan otak. Masing-masing didominasi oleh kebenarannya akan mempertaruhkan
normal, keluarkan cairan apapun yang pneuma khusus, atau "kekuatan". nyawa mereka karena dianggap sebagai
berlebihan. Karena cairan yang paling (Dalam bahasa Yunani, pneuma klenik sekular.
mudah dikeluarkan adalah darah maka mencakup gagasan tentang "udara", Baru pada masa Renaissance dan
pengeluaran darah menjadi prosedur "napas", dan "kekuatan"). Seperti peninjauan ulang ilmu-ilmu klasik, para
baku untuk mengobati banyak penyakit- Erasistratus, Galen percaya bahwa hati peneliti berpikiran independen dari
suatu praktek yang bertahan hingga membentuk darah dari makanan, Eropa mulai mempertanyakan teori-teori
jaman Renaissance (yang dimulai pada menyerap kekuatan "alam" atau "fisik" Galen. Yang menonjol, dokter lnggris
tahun'l 330-an hingga 1 600-an). (p ne uma p hysicon) dalam prosesnya. William Harvey (1 578 - t 657) mempelo-
Meskipun anggapan bangsa Yunani Darah yang baru dibentuk kemudian pori pandangan tentang peran yang
kuno tentang keempat cairan tersebut mengalir melalui vena ke organ. dimainkan oleh jantung, pembuluh
salah namun konsep mereka tentang Kekuatan alam, yang dianggap Galen darah. dan darah. Melalui pengamatan-
perlunya keseimbangan di dalam tubuh adalah uap yang berasal dari darah, nya yang cermat, eksperimen, dan logika
sangatlah akurat. Seperti kita ketahui, mengontrol fungsi nutrisi, pertumbuhan, deduktif, Harvey menjadi orang pertama
sekarang kehidupan bergantung pada dan reproduksi. Jika pasokan kekuatan yang secara tepat mengidentifikasi
homeostasis, pemeliharaan keseimbang- tersebut telah terkuras maka darah jantung sebagai pompa yang berulang-
an yang tepat antara semua elemen mengalir dalam arah berlawanan melalui ulang mengalirkan sejumlah kecil darah
lingkungan internal. jalur vena yang sama, kembali ke hati maju ke satu arah tetap dalam suatu
Aristoteles (384 -322 5M), seorang untuk diisi kembali. Ketika diangkut jalur sirkular melalui sistem pembuluh
ahli biologi serta f ilsuf, adalah salah satu dalam darah vena ke jantung, kekuatan darah yang tertutup (sistem sirkulasi). la
orang pertama yang secara tepat alam tersebut bercampur dengan udara juga dengan tepat mengusulkan bahwa
menerangkan bahwa jantung sebagai yang dihirup dan dipindahkan dari paru darah mengalir ke paru untuk bercam-
pusat dari suatu sistem pembuluh darah" kejantung. Kontak dengan udara di pur dengan udara (dan bukan udara
Namun, ia beranggapan bahwa jantung jantung mengubah kekuatan alam mengalir ke jantung untuk bercampur
adalah tempat bersemayamnya intelek menjadi kekuatan yang lebih tinggi, dengan darah). Meskipun ia tidak dapat
(otak belum diketahui sebagai tempat kekuatan " vital" (p neu ma zoti kon). melihat hubungan fisik antara arteri
keberadaan intelek sampai lebih dari Kekuatan vital, yang dibawa oleh arteri, dan vena, ia telah berspekulasi tentang
seabad kemudian) dan tungku yang menyalurkan panas dan kehidupan ke keberadaan pembuluh tersebut.
menghangatkan darah. la beranggapan seluruh tubuh. Kekuatan vital diubah Barulah setelah mikroskop ditemukan
bahwa kehangatan ini adalah kekuatan lebih lanjut menjadi kekuatan pada abad berikutnya,
vital kehidupan karena tubuh cepat "hewani" atau "psikis" (uoneuma eksistensi hubungan-hubungan
mendingin setelah mati. Aristoteles juga psychikon) di otak. Kekuatan terakhir ini tersebut, yaitu melalui kapiler;
secara sali:h berteori bahwa napas mengatur otak, saraf, perasaan, dan dipastikan oleh Marcello Malphigi
memberi ve ntilasi pada "tungku", sebagainya. Karena itu, menurut teori (1628- 1694).

374 Bab 10
arteri. Namun, tekanan dapat diukur secara tak langsung
dengan iebih mudah dan cukup akurat dengan sffgmoma-
nometer, suatu manset yang dapat dikembungkan dan di-
pasang secara eksternal untuk mengukur tekanan. Ketika
manset dilingkarkan di sekitar lengan atas dan kemudian di-
kembungkan dengan udara maka tekanan manset disalurkan
melalui jaringan ke arteri brakhialis di bawahnya, pembuluh
utama yang membawa darah ke lengan bawah (Gambar
10-8). Teknik ini memerlukan penyeimbangan antara tekan-
an di manset dan tekanan di arteri. Ketika tekanan manser
i" lebih besar daripada tekanan di pembuluh maka pembuluh
;J

tertekan dan menutup sehingga tidak ada darah yang meng-


,.,11:;..'i,
! alirinya. Ketika tekanan darah lebih besar daripada tekanan
lE 1.q E manset maka pembuluh terbuka dan darah mengalir me-
' Iq.,jii C
, iii'lr'
it,iil l lewatinya.
,.
lj'i,e ii o
iiriii; ,i
.!i;r,
'"
,,rti.

.,r!i:
PENENTUAN TEKANAN SISTOLIK DAN DIASTOLIK
6
F Selama penentuan tekanan darah, stetoskop diletakkan di
o
atas aneri brakhialis di sisi dalam siku tepat di bawah manser.
Gambar 10-5
Tidak terdengar suara ketika darah tidak mengalir melalui
Serat elastin di arteri. Mikrograf cahaya dari sepotong
dinding aorta pada potongan melintang ini memperlihatkan
pembuluh atau ketika darah mengalir dalam aliran laminar
banyak serat elastin bergelombang, yang umum ditemukan di normal (lihat h. 348). Sebaliknya, aliran darah turbulen men-
semua arteri. ciptakan getaran yang dapat terdengar. Bunyi yang terdengar
ketika memeriksa tekanan darah, yang dikenal sebagai bunyi
Korotkoff, berbeda dari bunyi jantung yang berkaitan
mal di daiam arteri ketika darah mengalir keluar menuju ke dengan penutupan katup ketika kita mendengar jantung
pembuluh yang lebih kecil di hilir sewaktu diastol disebut dengan steroskop.
tekanan diastolik, rerata adalah 80 mm Hg. Meskipun Pada permulaan penentuan tekanan darah, manset di-
tekanan ventrikel turun ke 0 mm Hg sewaktu diastol namun kembungkan ke tekanan yang lebih besar daripada tekanan
tekanan arteri tidak turun hingga 0 mm Hg karena terjadi darah sehingga arteri brakhialis kolaps. Karena tekanan eks-
kontraksi jantung berikutnya dan mengisi kembali arteri ternal ini lebih besar daripada puncak tekanan internal maka
sebelum semua darah keluar dari sistem arteri (Gambar 10-7; arteri terjepit total di sepanjang siklus jantung; tidak ter-
lihat juga Gambar 9-17 , h. 345). dengar bunyi apapun, karena tidak ada darah yang mengalir
(titik I di Gambar 10-8b). Sewaktu udara di manser secara
perlahan dikeluarkan, maka tekanan di manset secara per-
ITekanan darah dapat diukur secara tak langsunq lahan juga berkurang. Ketika tekanan manser turun tepat di
dengan rnenggunakan sfigmomanometer. bawah tekanan sistolik puncak, arteri secara rransien terbuka
sedikit saat tekanan darah mencapai puncak ini. Darah sesaat
Perubahan tekanan arteri sepanjang siklus jantung dapat di- lolos melewati arteri yang tertutup parsial sebelum rekanan
ukur secara langsung dengan menghubungkan suatu alat arteri turun di bawah tekanan manset dan arteri kembali
pengukur tekanan ke jarum yang dimasukkan ke sebuah kolaps. Semburan darah ini turbulen sehingga dapat ter-

Tabel 10-1
Gambaran Pembuluh Darah

JENIS PEMBULUH

GAMBARAN Arteri Arteriol Kapiler Vena

Jumlah Beberapa ratus* Setengah juta Sepuluh milyar Beberapa ratus*


Gambaran Dinding tebal, sangat Dinding sangat berotot, Dinding tipis; luas Dinding tipis; sangat
Khusus elastik; radius besar* persarafan lengkap; penampang melintang total mudah teregang; radius
radius kecil besar besar*
Fungsi Saluran dari jantung ke Pembuluh resistensi Tempat pertukaran; Saluran dari organ ke
organ; berfungsi sebagai utama; menentukan menentukan distribusi cairan jantung; berfungsi
reservoar tekanan distribusi curah jantung ekstrasel antara plasma dan sebagai reservoar darah
cairan interstisium
*Jumlah dan gambaran khusus ini mengacu pada arteri dan vena besar, tidak pada cabangg arteri atau vena yangiebih kecil

Pembuluh Darah dan Tekanan Darah 375


iL

Arteri

Jantung berkontraksi dan mengosongkan isinya


(a)

Arteri

--'f-r f-f-t-- Arteriol

Dari vena ---f -L*L_L_L-L-- Ke kapiler

Jantung melemas dan terisi


(b)
Gambar l0-5
Arteri sebagai reservoar tekanan. Karena elastisitasnya maka arteri berfungsi sebagai reservoar (penampung) tekanan. (a) Arteri
elastik teregang sewaktu sistol jantung karena lebih banyak darah yang disemprotkan ke dalam arteri dibandingkan dengan
yang keluar ke arteriol sempit beresistensi tinggi di hilir. (b) Recol/ elastik arteri selama diastol jantung terus mendorong darah
maju ketika jantung tidak sedang memompa darah.

clengar. Karena itu, tekanan manser terringgi saat bury)i per- Ketika tekanan manser akhirnya turun di bawah tekan-
tama dapar didengar menunjukkan tehanan sbtolik (titik2). an diastol, arteri brakhialis tidak lagi terjepit sepanjang siklus
Sewaktu tekanan manset rcrus turun, darah secara intermiten jantung, dan darah dapat mengalir tanpa terhambat melalui
menyembur melewati arteri dan menghasilkan suara seiring pembuluh (titik 5). Dengan pulihnya aliran darah nonrurbu-
dengan siklus jantung seriap kali tekanan arteri melebihi len ini maka tidak ada lagi suara yang terdengar. Karena itu,
rekanan manser (titik 3). tekanan manser rerringgi saat bunli terakhir terdengar me-
nunjukkan tekanan diastolik (titik 4).
Pada praktek klinis, tekanan darah arteri dinyatakan
sebagai tekanan sistolik per tekanan diastolik, dengan batas
untuk tekanan darah yang dianjurkan adalah kurang dari
^1 120/80 mm Hg.
rO)
E
E
-
q)
TEKANAN NADI
E rerata
o Denyut yang dapat dirasakan di sebuah arteri yang terletak
c \
G
c dekat dengan perrnukaan kulit disebabkan oleh perbedaan
o
Y antara tekanan sistolik dan diastolik. Perbedaan tekanan ini
o
F dikenal sebagai tekanan nadi. Ketika tekanan darah 120/g0
nrm Hg, tekanan nadi adalah 40 mm Hg (l 20 mm Hg g0
Waktu (mdet) mm Hg).
Galnbar 10-7
Tekanan darah arteri. Tekanan sistolik adalah tekanan puncak
yang ditimbulkan pada arteri ketika darah dipompa masuk ke
dalam pembuluh tersebut sewaktu sistol ventrikel. Tekanan
I Tekanan arteri rerata adalah gaya pendorong
diastol adalah tekanan terendah yang ditimbulkan pada arteri utama aliran darah.
ketika darah mengalir keluar darinya ke pembuluh di hilir
sewaktu diastol ventrikel. Tekanan nadi adalah perbedaan Tekanan arteri rerata adalah tekanan rerata yang men-
antara tekanan sistol dan diastol. Tekanan rerata adalah dorong darah maju menuju jaringan sepanjang siklus jan-
tekanan rata-rata di sepanjang siklus jantung. tung. Berbeda dari apa yang mungkin anda harapkan,

376 Bab 10
Ketika tekanan darah 120180 mm Hg

ils
l
Alat .-"!F fl Ketika tekanan manset lebih besar
perekam T daripada 120 mm Hg dan melebihi
I
g,j
tekanan
4#' i Ei
tekanan di sepanjang siklus lantung

E{"=- ii =
Tidak ada darah mengalir melalui
pembuluh darah
lr4
i!i1j
i:li @
ti,'J lri"leri ;li* ;:lrt:lit
ir

Ketika tekanan manset berada antara


h 120 dan 80 mm Hg

Darah yang mengalir melalui pembuluh

,H bersrfat turbulen setiap kali tekanan


darah melebihi tekanan manset

@
ilrri,i;rii( Lei..iiirEri lji$i{.:i;i{
# 'i
* rJ +: I r11 i,: r :* i.r i i i i r I i j i$ i i r j iit: i I i,;ili t{:j j I ;1
iig @ :;* l n i: i; r* I g i j i;; r: il-t t * u j * I :irivii;i !i1 i,j
it 1ia I a it C;! t;] ii 5t{t;l i ;ri -si ii i ; r; t.i i: I,ri:; i i.: i i
+r:!ij
i\! itk*:ial inrtisct

KetrKa tekanan manset lebih kecil


daripada 80 mm Hg dan berada
(a)
h di bawah tekanan darah di sepanjang
siklus lantung

;140
I
E
Tekanan manset Tekanan darah
Wi Darah mengalir melalui pembuluh
dalam aliran laminar
120
5 @ S i-r,lvt i*lr it kil
il i;:slfi i.i rIiil
i l irjriiiji!r.l;tr prIriu
i-1;r
ie i'ti.r it;;i ti
E 100 i i i f i

c 'i,,i"il lrriii:**ur
6
@
t80
ffi;
i:i;r'ryl sretui:,;li iu-l
F ''' -- t .

ijitfj i1t.ji,:ri 1{,iti.ii.iil.l::


*Daerah berarsir merah waktu
adalah waktu saat darah (b) (c)
menealir di arteri brakialis

Gambar 10-8
Sfigmomanometri. (a) Pemakaian sfigmomanometer dalam menentukan tekanan darah. Tekanan di manset yang dapat
dikembungkan dapat diubah-ubah untuk menghambat atau memungkinkan darah mengalir di arteri brakhialis di bawahnya.
Aliran darah turbulen dapat dideteksi dengan stetoskop, sementara aliran yang lancar laminar dan tidak ada aliran tidak dapat
didengar. (b) Pola bunyi dalam kaitannya dengan tekanan manset dibandingkan dengan tekanan darah. (c) Aliran darah meialui
arteri brakhialis dalam kaitannya dengan tekanan manset dan bunyi

tekanan alteri rerata bukan nilai tengah antara tekanan Tekarran arteri rerata =
sistolik dan diastolik (n.risalnya, dengan tekanan darah rekanan diastolik + 1/3 tekanan nadi
120/80 mm Hg, tekanan rerata bukan 100 mm Hg). Penye-
babnya adalah bahwa dalam setiap siklus jantung tekanan Pada 120/80, tekanan arteri rerata =
arteri iebih dekat dengan tekanan diastolik daripada tekar.r- 80 mm Hg + (1/3) 40 mm Hg = 93 mm Hg
an sistolik r.rntuk periode yang lebih lama. Pada kecepatan
jantung istirahat, sekitar dua pertiga dari siklus jantung Tekanan arteri rerata, bukan tekanan sistolik atau diastolik,
dihabiskan dalam diastol dan hanya sepertiga dalam sistol. yang dipanta,u dan diatur oleh refleks-refleks tekanan darah
Sebagai analogi, jika sebuah mobil balap berjalan 80 km/ yang dijelaskan kernudian di bab ini.
jam selama 40 menit dan 120 km/jam selama 20 menit Karena arteri tidak banyak menimbulkan resistensi rer-
rnaka keceparan reraranya adalah 93 kmijam, bukan nilai hadap alirar.r maka hanya sedikit energi yang lenyap di pe m-
tengah sebesar 100 km/jarn. buluh ini akibat gesekan. Karena itu, tekanan arteri-sistol,
Demikian juga, perkiraan tekanan arteri rerata dapat diastol, nadi, atau rerata-pada hakikatnya sama di seluruh
dilakukan dengan menggunakan rumus berikut: percabangan arteri (Gambar 10-9).

Pembuluh Darah dan Tekanan Darah 377


120
110
100
90

PBo
E70
E
;60
(E

:f50
P40
30
20
10
0
Ventrikel Arteri Arteriol KaPiler Venula dan vena
kiri besar
Ganrbar 10-9
Tekanan sepanjang sirkulasi sistemik. Tekanan ventrikel kiri berubah-ubah antara tekanan rendah 0 mm Hg sewaktu diastol
hingga tekanan tinggi 120 mm Hg saat sistol. Tekanan darah arteri, yang berfluktuasi antara tekanan sistol puncak 120 mm Hg
dan tekanan diastol rendah 80 mm Hg setiap siklus jantung, memiliki kekuatan sama di seluruh arteri-arteri besar. Karena
tingginya resistensi arteriol, maka tekanan menurun drastis dan ayunan tekanan sistolik ke diastolik diubah menjadi tekanan
nondenyut ketika darah mengalir melalui arteriol. Tekanan terus menurun tetapi dengan kecepatan yang lebih rendah sewaktu
darah mengalir melewati kapiler dan sistem vena.

Tekanan darah terdapat di seluruh pohon vaskular, te- tekanan di akhir arteriol (yaitu, di awal kapiler) akan sama
tapi ketika kita membahas "tekanan darah" seseorang tanpa dengan tekanan arteri rerara. Tidak ada gradien tekanan yang
kualifikasi jenis pembuluh darah apa yang sedang dibicara- akan mendorong darah dari jantung ke anyaman kapiler di
kan, maka istilah tersebut menunjukkan tekanan di arteri. jaringan.
Resistensi arteriol juga mengubah ayunan tekanan
sistolik-diastolik di arteri menjadi tekanan nonfluktuatif di
ARTERIOL kapiler.
Jari-jari (dan, karenanya, resistensi ) arteriol yang men,
Ketika mencapai organ yang didarahinya, arteri bercabang- darahi masing-masing organ dapat disesuaikan secara inde-
cabang menjadi banyak arteriol di dalam organ tersebut. penden untuk melaksanakan dua fungsi: ( 1) mendistribusikan
curah jantung di antara berbagai organ sistemik, bergantung
pada kebutuhan sesaat tubuh; dan (2) membantu mengarur
I Arteriol adalah pembuluh resistensi tekanan darah arteri. Sebelum membahas bagaimana penye-
utama. suaian tersebut penting dalam melaksanakn kedua fungsi
tersebut, kita akan membicarakan mekanisme-mekanisme
Arterioi adalah pembuluh resistensi utama di pohon vaskular
yang berperan dalam penyesuaian resistensi arteriol.
karena jari-jarinya yang cukup kecil untuk menghasilkan
resistensi yang lumayan besar terhadap aliran darah. (Meski-
pun kapiler memiliki jari-jari lebih kecil daripada arterioi, VASO TO NSTRI KS I DAN VASOD I LATAS I

anda akan melihat bahwa secara kolektif kapiler tidak me- Tidak seperti arteri, dinding arteriol hanya sedikit mengan-
nimbulkan resitensi sebesar yang ditimbulkan oleh arteriol). dung jaringan ikat elastik. Namun, pembuluh ini memiliki
Berbeda dari resistensi arteri yang rendah, tingginya resistensi lapisan otot polos yang tebal dan dipersarafi oleh serat saraf
arteriol menyebabkan penurunan mencolok tekanan rerata simpatis. Otot polos juga peka terhadap perubahan kimiawi
sewaktu darah mengalir melalui pembuluh-pembuluh kecil lokal dan beberapa hormon dalam darah. Lapisan oror polos
ini.Secara rerata, tekanan turun dari 93 mm Hg, yaitu berjalan melingkar di sekitar arteriol (Gambar 10,10a);
tekanan atteri rerata (tekanan darah yang masuk ke arteriol), karenanya, ketika lapisan otot polos berkontraksi maka ling-
menjadi 37 mm Hg, yaitu tekanan darah yang meninggalkan karan (dan jari-jari) pembuluh menjadi lebih kecil, mening-
arteriol dan masuk ke kapiler (Gambar 10-9). Penurunan katkan resistensi dan mengurangi aliran melalui pembuluh.
tekanan ini membantu membentuk perbedaan tekanan yang Vasokonstriksi adalah kata yang digunakan untuk penyem-
mendorong darah mengalir dari jantung ke berbagai organ di pitan pembuluh semacam itu (Gambar 10-10c). Kara vaso-
hilir. Jika tidak terjadi penurunan tekanan di arteriol maka dilatasi (vasodilasi) merujuk kepada peningkatan lingkar/

378 Bab 10
keliling dan jari-jari pembuluh akibat melemasnya lapisan vasodilatasi; hanya vasokonstriksi dengan derajat bervariasi
otot polosnya (Gambar 10-10d). Vasodilatasi menyebabkan yang dapat dilakukan.
penurunan resistensi dan peningkatan aliran melalui pem- Berbagai faktor dapat mempengaruhi tingkat aktivitas
buluh tersebut. kontraktil di otot polos arteriol sehingga resistensi terhadap
aliran di pembuluh-pembuluh ini dapat berubah secara sub-
TONUS VASKULAR stansial. Faktor-faktor tersebut masuk ke dalam dua kelom-
pok: kontrol lokal (intrinsik), yang penting dalam menentu-
Otot polos arteriol dalam keadaan normal memperlihatkan
kan distribusi curah jantung; dan kontrol ekstrinsik, yang
suatu keadaan konstriksi parsial yang dikenal sebagai tonus
penting dalam mengatur tekanan darah. Kita akan mengulas
vaskular. Tonus ini membntuk resistensi arteriol basal
masing-masing kontrol ini bergiliran.
(Gambar 10-10b) (lihat juga h. 316). Terdapat dua faktor
yang berperan menentukan tonus vaskular. Pertama, otot
polos arteriol memiliki aktivitas miogenik yang cukup besar; I Kontrol lokal jari-jari arteriol penting untuk
yaitu, potensial membrannya berfluktuasi tanpa bergantung menentukan distribusi curah jantung.
pada pengaruh saraf atau hormon, menyebabkan aktivitas
kontraktil yang ditimbulkan sendiri (lihat h. 316). Kedua, Bagian dari curah jantung total yang disalurkan ke masing-
serat-serat simpatis yang menyarafi sebagian besar arteriol masing organ tidak selalu tetap; bagian tersebut bervariasi,
secara terus-menerus mengeluarkan norepinefrin, yang se- bergantung pada kebutuhan darah pada saat tersebut. Jumlah
makin meningkatkan tonus vaskular. curah jantung yang diterima oleh masing-masing organ di-
Aktivitas tonus yang terus-menerus ini memungkinkan tentukan oleh jumlah dan kaliber arteriol yang mendarahi
peningkatan atau penurunan tingkat aktivitas kontraktil, organ tersebut. Ingatlah bahwa F = AP/R. Karena darah di-
masing-masing untuk menghasilkan vasokonstriksi atau va- salurkan ke semua organ pada tekanan arteri rerata yang
sodilatasi. Jika tidak terdapat tonus maka tegangan di din- sama, maka gaya dorong untuk aliran identik untuk setiap
ding arteriol tidak dapat dikurangi untuk menghasilkan organ. Karena itu, perbedaan dalam aliran ke berbagai organ

J
o
a
Tonus aderiol norrnal C
.q
a

q6

Potongan melintang ?qi


Vasokonstriksi suatu arteriol =t
-o
(peningkatan kontraksi
otot polos sirkular
(b) [[
d!

di dinding arteriol, Disebabkan oleh:


Sel otot polos
menyebabkan peningkatan l Aktivitas miogenik
resistensi dan penurunan t oksigen (o") (a)
aliran melalui pembuluh) J Karbon diok:ida (co,)
dan metabolit lain
t Endotelin
1 Stimulasi simpatis
Vasopresin; angiotensin
Vasodiiatasi I I

(penurunan kontraksi Dingin


otot polos sirkular
di dinding arteriol, Disebabkan oleh:
menyebabkan penurunan J Aktivitas miogenik

ffi
resistensi dan peningkatan To,
aliran melalui pembuluh) t CO^ dan metabolit lain
t Nitr'at ot siou
J Stimulasi simpatis
Pelepasan histamin
Panas

Gambar 10-10
Vasokonstriksi dan vasodilatasi arteriol. (a) Foto mikroskop elektron memperlihatkan sebuah arteriol yang memperlihatkan
bagaimana sel-sel otot polos berjalan melingkari dinding pembuluh. (b) Gambaran skematik sebuah arteriol dalam potongan
melintang yang memperlihatkan tonus arteriol normal. (c) Akibat dan faktor penyebab vasokonstriksi arteriol. (d) Akibat dan
faktor penyebab vasodilatasi arteriol.

Pembuluh Darah dan Tekanan Darah 379


semata-mata ditentukan oleh perbedaan dalam luas vaskr.rla- untuk nrenyesuaikan aliran darahnva dengan men'rpengaruhi
risasi dan oleh perbedaan resistensi yang ditimbulkan oleh otot polos arteriol organ tersebut secara langsung. Pengaruh
arteriol yang mendarahi masinpl-masing orgarr. Dari waktu ke iokal dapat berupa bahan kimia atau pengaruh fisik. Pengaruh
waktu, distribusi curah jantung dapat diubah-ubah dengan kimiawi lokal pada jari-jari arteriol mencakup (1) perubahan
mengubah resistensi arteriol di berbagai anyaman vaskular. mctabolik lokal dan (2) pelepasan histamin. Pengaruh fisik
Sebagai suatu analogi, perhatikanlah sebuah pipa yxpg lokal mencakup (1) aplikasi lokal panas atau dingin, (2) res-
menyalurkan air, dengan sejumlah keran di separ-rjang pcr- porrs kimiawi terhadap sltear stress, dan (3) respons miogenik
jalanannya (Gambar 10-1 1). Dengan beranggapan bahr.r'a te- terhadap peregangan. Marilah kita kaji peran dan mekanisme
kanan air di pipa konstan, perbedaan jumlah air yang mer.rgalir masing-rnasing pengaruh lokal ini.
ke wadah di bawah masing-masing keran semata-mata ber-
gantung pada keran mana yang terbuka dan seberapa besar.
Tidak ada air yang masuk ke wadah di bawah keran yang I Pengaruh metabolik lokal pada jari-jari arteriol
tertutup (resistensi tinggi), dan lebih banyak air nrengalir ke membantu menyesuaikan aliran darah dengan
dalam wadah yang terletak di bawah keran yang terbuka lebar kebutuhan organ.
(resistensi rendah) daripada ke dalam wadah yang berada di
bawah keran yang setengah terbuka (resistensi sedang). Pengaruh kimiawi lokal terpenting pada otot polos arteriol
Demikian juga, lebih banyak darah mengalir ke daerah berkaitan der.rgan pen-rbahan metabolik pada organ yang
yang resistensi arteriolnya paling rendah. Selama olahraga, bersangkutan. Pengaruh perubahan lokal ini pada jari-jari
misalnya, tidak saja terjadi peningkatan curah janrung tetapi arteriol penting untuk mencocokkan aliran darah ke suatu
juga peningkatan persentase darah yang dialihkan ke otot rangka organ sesuai kebutuhan metabolik organ tersebut. Kontrol
dan jantung akibat vasodilatasi untuk menopang aktiviras meta- rnetabolik lokal sangat penring bagi otot rangka dan jantung,
boliknya. Secara bersamaan, aliran darah ke saluran cerna dan yaitu orean yang aktivitas metabolik dan kebutuhan akar.r
ginjal berkurang akibat vasokonstriksi arteriol di organ-orgar.r alirar-r darahnya paling bervariasi secara normal, dan di otak,
ini (Cambar 10-12). Hanya pasokan darah ke otak yang tetap yang aktivitas metabolik keseluruhan dan kebutuhan akan
konstan, apapun yang dilakukan oleh orar.rg yang bersangkutan, pasokan darahnya konstan. Kontrol lokal membantu tubuh
baik sedang berolahraga berat, melakukan konsentrasi mental mempertahankan aliran darah yang konstan ke otak.
tinggi, atau tidur. Meskipun aliran darah total ke otak tidak ber-
ubah namun teknik-teknik pencitraan baru memperlihatkan HIPEREMIA AKTIF
bahwa aliran darah regional di dalam otak bervariasi berkaitan Arteriol terletak di daLam organ yang didarahinya dan dapat
erar dengan pola aktivitas saraflokal (lihat h. 159). dipengaruhi oleh faktor-faktor lokal di dalam organ tersebut.
Kontrol lokal (intrinsik) adalah perubahan-perubahan Selama peningkatan aktivitas metabolik, misalnya ketika otot
di dalam suatu organ vang mempengaruhi jari-jari pembuluh rangka berkontraksi sewaktu olahraga, konsentrasi lokal

Tekanan konstan di pipa


(iekanan arteri rerata)
Dari pompa
fiantung)

Fd"- "d" "',r"I


Keran kontrol = arteriol
Gambar 10-1'l
Laju aliran sebagai fungsi resistensi.

380 Bab 10
sejumlah bahan kimia organ tersebut berubah. Sebagai con- dilatasi arteriol dengan mernicu relaksasi otot polos arteriol
toh, konsentrasi lokal O, berkurang sewaktu sel-sel yang sekitar. Vasodilatasi arteriol lokal kemudian meningkatkan
aktif bermetabolisasi menyerap lebih banyak C), untuk me- aliran darah ke daerah tersebut, suaru respons yar-rg disebut
nunjang fosForilasi oksidatif untuk menghasilkar.r ATP (lihat hiperemia aktif (.hiper arrinya "di atas normal"; emia arrinya
h. 39). Hal ini dan perubahan kimiawi lain menyebabkan "darah"). Ketika lebih aktif secara metabolik, sel-sel memer-

Olah raga moderat

Persen
Persentase perubahan
curah Aliran
aliran darah jantung (ml/mnt)

I s6% 4.804 600

t45% 4.40/" 550

13.6% 1700

lstirahat
Persen
curah Aliran 52% 650
jantung (ml/mnt)
4.404 550

27% 1 350

20% 1 000

9% 450

ItJao//o
650

3% 150

15% 750
I toooz" 64% 8000

13% 650

Curah jantung total 5000

J rov" 3.6% 450

Curah jantung total 12,500


Gambar 10-12
Besar dan distribusi curah jantung saat istirahat dan olah raga sedang. Tidak saja terjadi peningkatan curah jantung selama olah
raga tetapi distribusi curah jantung juga disesuaikan untuk menunjang peningkatan aktivitas fisik ini. Persentase curah jantung
untuk otot rangka dan jantung meningkat, sehingga terjadi peningkatan penyaluran O, dan nutrien yang dibutuhkan untuk
menunjang peningkatan konsumsi ATP otot-otot ini. Persentase yang mengalir ke kulit meningkat sebagai cara untuk
mengeluarkan kelebihan panas yang dihasilkan oleh otot-otot tersebut ke permukaan tubuh. Persentase yang mengalir ke
sebagian besar organ lain menyusut. Hanya besar aliran darah ke otak tetap tidak berubah meskipun terjadi penyesuaian
distribusi curah jantung selama olahraga.

Pembuluh Darah dan Tekanan Darah 381


lukan lebih banyak darah untuk memasukkan O, dan nu- secaralokal. Selama ini ilmuwan menganggap sel endotei tidak
trien serta untuk membersihkan zat sisa metabolik. Mening- lebih dari sawar antara darah dan bagian dinding pembuluh
katnya aliran darah memenuhi peningkatan kebutuhan lokal Iainnya. Kini diketahui bahwa sel endotel adalah peserta aktif
ini. dalam berbagai aktivitas yang berkaitan dengan pembuluh,
Sebaliknya, ketika suatu organ, misalnya otot yang yang sebagian di antaranya akan dijelaskan di tempat lain
rileks, kurang aktif secara metabolik sehingga perlu mengu- (Thbel 10-2). Dari berbagai fungsi tersebut, sel endotel menge-
rangi kebutuhan aliran darahnya, maka perubahan kimiawi luarkan berbagai pembawa pesan kimiawi kerja lokal sebagai
lokal yang terjadi (misalnya peningkatan konsentrsi O, lokal) respons terhadap perubahan kimiawi di lingkungannya (misal-
menyebabkan vasokonstriksi arteriol dan penurunan aliran nya penurunan Or) atau perubahan fisik (misalnya peregangan
darah ke daerah tersebut. Karena itu perubahan metabolik dinding pembuluh). Berbagai mediator vasoaktif ("bekerja
lokal dapat menyesuaikan aliran darah sesuai kebutuhan tan- pada pembuluh') lokal ini bekerja pada otot polos untuk
pa melibatkan saraf atau hormon. mengubah keadaan kontraksinya.
Mediator vasoaktif lokal yang paling banyak dipelajari
PERUBAHAN METABOLIK LOKAL YANG adalah nitrat oksida (NO), yang menyebabkan vasodilatasi
MEMPENGARUHI JARI-JARI ARTERIOL arteriol lokal dengan memicu relaksasi otot polos arteriol di
sekitarnya. Zat rni dapat melakukannya dengan menghambat
Berbagai perubahan kimiawi lokal bekerjasama secara "ber-
masuknya Ca2- pemicu kontraksi ke dalam sel-sel otot polos
lebihan' untuk melakukan penyesuaian lokal yang "egois" ini (lihat h. 311). NO adalah molekul gas yang kecil, sangat re-
pada kaliber arteriol untuk menyamakan aliran darah jaring-
aktil berumur pendek, dan dahulu dikenal rerurama sebagai
an dengan kebutuhannya. Secara spesifik, faktor-faktor polutan udara toksik. Namun studi-studi berhasil mengung-
kimiawi lokal berikut menimbulkan relaksasi otot polos
kapkan sedemikian banyak peran biologis NO, yang dihasil-
arteriol:
kan oleh banyak jaringan selain sel endotel. Pada kenyataan-
I Penurunan O, nya, NO tampaknya merupakan salah satu molekul pembawa
I Peningkaran CO r. Lebih banyak CO, dihasilkan sebagai pesan terpenring di dalam tubuh, seperti diperlihatkan oleh
produk sampingan selama peningkatan proses fosforilasi ok- beragam fungsi yang telah teridentifikasi pada bahan kimia
sidatif yang menyertai peningkatan aktivitas. ini dan dicantumkan di Tabel 10-3. Seperti yang dapat anda
I Peninghatltn asam. Lebih banyak asam karbonat yang lihat, sebagian besar tubuh dipengaruhi oleh molekul pem-
dihasilkan dari peningkatan CO, yang diproduksi seiring bawa pesan kimiawi anrarsel yang serba guna ini.
dengan meningkatnya aktivitas sel. Asam laktat juga mening- Sel-sel endotel mengeluarkan bahan-bahan kimia pen-
kat jika digunakan jalur glikolidk untuk menghasilkan ATP ting lain di luar NO. Endotelin, bahan vasoaktif endotel
(lihat h. 299). lainnya, menyebabkan kontraksi otot polos, dan adalah salah
I Peningkatan K. Potensial aksi berulang yang mengalah- satu vasokonstriktor paling kuat yang teridentifikasi. Bahan-
kan kemampuan pompa Na--K. untuk memulihkan gradien bahan kimia lain, yang dikeluarkan dari endotel sebagai res-
konsentrasi istirahat (lihat h. 103) me nyebabkan pe ningkatan pons terhadap perubahan kronik aliran darah ke suatu organ,
K. di cairan jaringan otot yang aktifberkontraksi atau bagian memicu perubahan vaskular jangka panjang yang secara
otak yang lebih aktif. permanen mempengaruhi aliran darah ke suatu daerah. Se-
I Peningbatan osmolaritas. Osmolaritas (konsentrasi zat-
zat terlarut yang aktif secara osmotik) meningkat sewaktu
terjadi peningkatan metabolisme sel karena meningkatnya
pembentukan partikel-partikel yang aktif secara osmotik. Tabel 10-2
I Pembebasan adenosin. Grjadi pembebasan adenosin, Fungsi Sel Endotel
terutama di otot rangka, sebagai respons terhadap peningkat-
. Melapisi bagian dalam pembuluh darah dan rongga
an aktivitas metabolik atau kekurangan O, (lihat h. 358). jantung; berfungsi sebagai sawar fisik antara darah dan
I Pelepasan prostaglandin Prostaglandin adalah pembawa bagian dinding pembuluh darah lainnya.
pesan kimiawi lokal yang berasal dari rantai asam lemak di . Mengeluarkan bahan-bahan vasoaktif sebagai respons
dalam membran plasma (lihat h. 827). terhadap perubahan kimiawi dan fisika lokal; bahan-
bahan ini menyebabkan relaksasi (vasodilatasi) atau
Kontribusi relatif berbagai perubahan kimiawi lokal kontraksi (vasokonstriksi) otot polos di bawahnya.
(dan mungkin yang lain) ini dalam kontrol metabolik aliran
. Mengeluarkan bahan-bahan yang merangsang
pertumbuhan pembuluh baru dan proliferasi sel otot
darah di arteriol sistemik masih diteliti lebih lanjut. polos di dinding pembuluh
. lkut serta dalam pertukaran bahan antara darah dan sel
jaringan sekitar menembus kapiler melalui transpor
M EDIATOR VASOAKTI F LOKAL
vesikel (lihat h. 79)
Perubahan kimiawi lokal ini tidak bekerja secara langsung pada . Mempengaruhi pembentukan sumbat trombosit,
otot polos vaskular untuk mengubah keadaan kontraktilnya. pembekuan darah, dan pelarutan bekuan darah (lihat
Bab 1 1)
Sel endotel, lapisan tunggal sel epitel khusus yang melapisi . lkut serta menentukan permeabilitas kapiler dengan
lumen semua pembuluh darah, melepaskan berbagai mediator berkontraksi untuk mengubah ukuran pori antara sel-sel
kimiawi yang berperan kunci dalam mengatur kaliber arteriol endotel yang berdekatan.

382 Bab 10
bagai contoh, sebagian bahan kimia merangsang pertum-
buhan pembuiuh baru, suatu proses yang dikenal sebagai I Pengaruh fisik lokal pada jari-jari arteriol
angiogenesis. mencakup perubahan suhu, shearsfrest dan
peregan9an.

I Pelepasan histamin lokal menyebabkan dilatasi Di antara pengaruh-pengaruh fisik pada otot polos arteriol,
efek perubahan suhu lah yang dieksploitasi secara klinis, teta-
patologis arteriol.
pi respons yang diperantarai secara kimiawi rcrhadap shear
Histamin adalah mediator kimiawi lain yang mempengaruhi stress dan respons miogenik terhadap peregangan adalah yang
otot polos arteriol, tetapi bahan ini tidak dikeluarkan sebagai terpenting secara fisiologis. Marilah kita bahas masing-
respons terhadap perubahan metabolik lokal dan bukan masing efek ini.
berasal dari sel endotel. Meskipun histamin secara normal
tidak ikut serta mengontrol aliran darah namun zat ini APLIKASI LOKAL PANAS ATAU DINGIN
penting pada keadaan patologis tertentu.
CATAIAN KLINIS. Aplikasi panas, dengan menyebabkan
CATAIAN KLINIS. Histamin disintesis dan disimpan vasodilatasi arteriol, adalah cara yang bermanfaar untuk men-
di dalam sel jaringan ikat khusus di banyak organ dan di dorong peningkatan aliran darah ke suatu daerah. Sebaliknya,
dalam sel darah putih jenis tertentu di darah. Ketika organ aplikasi es ke daerah yang meradang menyebabkan vasokons-
cedera atau sewaktu reaksi alergik, histamin dibebaskan dan
triksi, yang mengurangi pembengkakan dengan melawan
bekerja secara parakrin di daerah yang rusak (lihat h. 123).
vasodilatasi yang ditimbulkan oleh histamin.
Dengan mendorong relaksasi otot polos arteriol, histamin
menjadi penyebab utama vasodilatasi di daerah yang cedera.
Peningkatan aliran darah ke daerah yang bersangkutan ter,
SHEARSTRESS
sebut menyebabkan kemerahan dan ikut menyebabkan pem- Akibat gesekan, darah yang mengalir melalui permukaan da-
bengkakan seperti terlihat pada respons peradangan (lihat lam pembuluh memicu suaru gaya longitudinal yang dikenal
Bab 12 untuk penjelasan lebih rinci). sebagai sbear stress pada sel endotel. Peningkatan s/tear stress
menyebabkan sel endotel mengeluarkan NO, yang berdifusi
ke otot polos di bawahnya dan menyebabkan vasodilatasi.
Peningkatan garis tengah arteriol mengurangi shear s*ex di
pembuluh. Sebagai respons terhadap sllettr stress dalam jangka
Tabel 10-3
panjang, sel-sel endotel mengorientasikan dirinya sejajar
Fungsi Nitrat Oksida (NO)
dengan arah aliran darah.
. Menyebabkan relaksasi otot polos arteriol. Melalui efek
ini, NO berperan penting dalam mengontrol aliran darah RESPONS MIOGENIK TERHADAP PEREGANGAN
melalui jaringan dan dalam mempertahankan tekanan
darah arteri rerata. Otot polos arteriol berespons terhadap peregangan pasif
. Melebarkan arteriol penis dan klitoris sehingga dengan meningkatkan tonusnya secara miogenik melalui va-
berfungsi sebagai mediator langsung ereksi organ-organ sokonstriksi, yang menahan peregangan pasif awal tersebut.
reproduksi ini. Ereksi dicapai melalui pembengkakan Sebaliknya, penurunan peregangan arteriol menyebabkan
organ-organ ini secara cepat oleh darah yang penurunan tonus pembuluh miogenik dengan mendorong
terbendung.
vasodilatasi. Bahan-bahan vasoaktif yang berasal dari endotel
. Digunakan oleh makrofag, sel fagositik besar pada
sistem imun, sebagai bahan kimia untuk memerangi mungkin juga berperan dalam respons yang dipicu secara
bakteri dan sel kanker. mekanis ini. Tingkat peregangan pasif bervariasi sesuai volu-
. Mengganggu fungsi trombosit dan pembekuan darah di me darah yang disalurkan ke arteriol dari arteri. Peningkatan
tempat kerusakan jaringan. tekanan arteri rerata mendorong lebih banyak darah masuk
. Berfungsi sebagai tipe baru neurotransmiter di otak dan ke dalam arteriol dan semakin meregangkan pembuluh ter-
bagian tubuh lain sebut, sementara oklusi arteri menghambat aliran darah ke
. Berperan dalam perubahan-perubahan yang mendasari arteriol dan mengurangi peregangan arteriol.
ingatan.
Respons miogenik, disertai oleh respons yang dipicu
. Dengan mendorong relaksasi otot polos saluran cerna,
secara metabolik, berperan penring dalam hiperemia reaktif
membantu mengatur peristalsis, sejenis kontraksi yang
mendorong maju isi saluran cerna dan otoregulasi, topik-topik yang sekarang akan kita bahas.
. Melemaskan sel otot polos di saluran napas paru,
membantu saluran ini tetap terbuka untuk HIPEREMIA REAKTIF
mempermudah udara keluar masuk paru
. Ketika aliran darah ke suatu daerah tersumbat total maka
Memodulasi proses penyaringan dalam pembentukan
urin arteriol-arteriol di daerah tersebut melebar karena (1) relaksasi
. Mengarahkan aliran darah ke jaringan yang kekurangan miogenik, yang terjadi sebagai respons terhadap berkurangnya
o2 peregangan karena tidak adanya aliran darah, dan (2) per-
. Mungkin berperan dalam relaksasi otot rangka ubahan pada komposi si zat-zar kimia lokal. Banyak perubahan
kimiawi yang terjadi di jaringan yang kekurangan darah juga

Pembuluh Darah dan Tekanan Darah 383


terjacli pacla hiprerernia aktif. Ketika aliran darah ke suatu menjaga aliran darah.jaringan tetap konstan meskipun terjadi
jaringan terhambat maka kadar O, di jaringan tersebut ber- penyimpangan yang crrkup besar pada tekanan arreri rerata.
krrr:rng; .jaringan terus mengglrnakari O, tetapi tidak ada T'idak sernua organ melakukan otoregulasi secara sama. Se-
pasokan O, baru. Sementara itu, konsenrrasi ClO,, asam, d:rn bagai contoh, otak melakukan otoregulasi terbaik, ginjal me,
metabolit lain meningkat. Meskipun produksinya tidak me- miliki kemampuan ororegulasi baik, sedangkan otoregulasi
ningkat seperri ketika jarir.rgar.r lebih aktif secara metabolik otot rangka adalah yang paling lemah.
namun bahan-bahan ini menumpuk di jaringan ketika jumlah Hiperemia aktil, hiperemia reaktif, dan pelepasan his-
normal yang diproduksi ini tidak "dibersihkan' oleh darah. tamin meningkatkan aliran darah ke suatu jaringan untuk
Setelah oklusi dihilangkan, aliran darah ke jaringan vang tujuan tertentu dengan memicu vasodilatasi arteriol lokal.
semula kekurangan tersebut jauh lebih tinggi daripada normal Sebaliknl'a, otoregulasi adalah cara setiap jaringan untuk
untuk waktu yang singkat karena arteriol-arteriol melebar. Pe- mencegah terjadinya perubahan dalam aliran darahnya sen,
ningkatan aliran darah pasca ok-lusi ini, yar.rg disebut hiperemia diri
y,ang ditimbulkan oleh perubahan tekanan arteri rerara,
reakti{ dapat berlangsung di setiap jaringan. Respons ini ber- dengan n-relakukan penyesuaian-pcnyesuaiarr pada jari-jari
nranfaat untuk secara cepat n-remulihkan komposisi z,at-zat ki- arteriolnya.
mia lokal kc normal. Tentu saja, penvur.nbatan berkepanjangan Ini menutup pembahasar-r kita tentang kontrol lokal
alirar-r darah rnenyebabkan kerusakan jaringan ireversibel. jari-jari arteriol. Sekarang marilah kita aiihkan perhatian pada
kontrol ekstrinsik jari-jari arteriol.
OTOREGULASI
Ketika tekanan arteri rerata turun (sebagai conroh, karena
perdarahan atau melen'rahnya jantung), gaya pendorong ber- I Kontrol simpatis ekstrinsik
jari-jari arteriol
kurang, sehingga aliran darah ke organ menurun. lni adalah penting dalam mengatur tekanan darah.
versi yang lebih ringan daripada apa yang terjadi selama ok-
lusi pen.rbuluh. Perubahan yang terjadi pada metabolit lokal Kontrol ekstrinsik lari.jari arteriol mencakup per-rgaruh saral'
clan berkurangnya peregangan cli arteriol secara kolektif n.re- dan hormon, dengan yang terpenting adalah efek sistem saraf
nyebabkar.r dilatasi arteriol untuk membantu memulihkan simpatis. Serat saraf simpatis menyarafi otot polos arteriol di
aliran darah jarir.rgan ke rrorrnal meskipun tekanan pendo- seluruh sirkulasi sistemik kecuali di otak. Ingatlah bahwa
ror.rg berkurang. Di sisi negatif, dilatasi arteriol yang luas tonus vaskular ditinrbulkan oleh adanya tingkat rerrentu
semakin menurunkan tekanan arteli rerata, yang memperpa- aktivitas simpatis yang reius-menerus. Peningkatan aktiviras
rah masalah. Sebaliknya, pada peningkatan menetap tekanan simpatis menyebabkan vasokonstriksi arteriol ge ne ralisata,
arteri rerata (hipertensi), pengaruh miogenik dan kimiawi selnentara penurunan aktivitas simpatis menyebabkan vaso-
lokal yang dipicu oleh peningkatar.r awal aliran darah ke dilatasi arteriol generalisata. Perubahan besar pada rcsisrensi
jaringan menyebabkan peningkat:rn tonus dan resistensi er- arteriol ini menyebabkar-r perubahan pada tekanan arteri re-
teriol. Derajat vasokonstriksi yang lebih tinggi ini kemudian rata karena pengaruhnya pac{a resistensi perifer total, sebagai
mengurar-rgi alirar-r darah jaringan ke normal meskipur-r tekan- berikut.
an darah meningkat (Gambar 10-13). Otoregulasi ("p.ng-
aturan sencliri") adalah istilah untuk mekanisme arteriol yang PENGARUH RESISTENSI PERIFER TOTAL PADA
TEKANAN ARTERI RERATA
C Untuk mengetahui efek perubahan resistensi arteriol pada
$
o) tekanan arte ri rerata, rumus F = AP/R berlaku untuk sirkulasi
'-(EC keseluruhan maupun satu pembuluh:
E
6
(! I F: Dengan melihat sistem sirkulasi sebagai satu kesaru,
!
C an, maka aliran (F) melalui semua pembuluh baik dalam sir-
G
.! kulasi paru maupun sistemik sama dengan curah jantung.
I AP: Gradien tekanan (AP) untuk sirkulasi sistemik kese-
'- luruhan adalah teleanan arteri rerata. (.LP sama dengan perbe,
c)
t(E daan tekanan antara awal dar-r akhir sistem sirkulasi sistemik.
c awal adalah tekanan arteri rerata sew.aktu darah me-
Tekar-rar-r
o
c ninggalkan ventrikel kiri dengan tekanan rerata 93 mm Hg.
o
F
d) Tekanan akhir di atrium kanan adalah 0 mm Hg. Karena itu,
AP = 93 mm Hg 0 mm Hg = 93 mm Hg, yang ekivalen
Waktu dengan tekanan arteri rerata).
Gambar 10-13 I R: Resistensi total (R) yang ditimbulkan oleh semua
Otoregulasi aliran darah jaringan. Meskipun aliran darah pembuluh perifer sitemik secara bersama-sama adalah re-
melalui suatu jaringan cepat meningkat sebagai respons
terhadap peningkatan tekanan arteri namun aliran darah
sistensi perifer total. Persentase terbesar resistensi perifer
jaringan secara bertahap berkurang akibat otoregulasi di total adalah disebabkan oleh resistensi arteriol, karena arteriol
dalam jaringan, meskipun tekanan arteri tetap tinggi. adalah pe mbuiuh re'isrensi urama.

384 Bab 10
Karena itu, untuk sirkulasi sistemik keseluruhan, diubah terus-menerus, apapun yang terjadi di bagian lain tubuh. Pem-
buluh otak adalah pembuluh y-g hampir seluruhnya diken-
F = AP/R dalikan oleh mekanisme lokal untuk memperrahankan aliran
darahnya yang ditujukan untuk menunjang tingkat aktivitas
menjadi
metabolik otakyang konstan. Pada kenyataannya, aktiviras vaso-
AP=FxR konstriksi refleks yang terjadi di bagian lain sistem kardiovasku-
menghasilkan persamaan
lar ditujukan untuk mempertahankan tekanan pangkal aliran
darah yang adekuat bagi otak.
Tekanan arteri rerata = Karena itu, aktivitas simpatis ikut berperan penting da-
curah jantung x resistensi perifer total lam mempertahankan tekanan arteri rerata, menjamin gaya
Karena itu, besar resistensi perifer total yang ditimbulkan dorong yang adekuat bagi aliran darah ke otak dengan
oleh seluruh,arteriol sistemik sangat mempengaruhi tekanan mengorbankan organ-organ lain yang dapat lebih tahan ter-
arteri rerata. Sebuah bendungan dapat memberi analogi un- hadap pengurangan aliran darah. Organ-organ lain yang
tuk hubungan ini. Pada saat sebuah bendungan menahan benar-benar membutuhkan tambahan darah, misalnya otot-
aliran air ke hilir, terjadi peningkatan tekanan di hulu akibat otot yang aktif (termasuk otot jantung), memperolehnya me-
bertambahnya ketinggian air di reservoar di belakang ben- lalui kontrol lokal yang mengalahkan efek simpatis.
dungan. Demikian juga, vasokonstriksi generalisata yang di-
picu oleh saraf simpatis secara refleks mengurangi aliran da- KONTROL LOKAL YANG MENGALAHKAN
rah ke hilir ke organ-organ sembari meningkatkan tekanan VASOKONSTRIKSI SI MPATIS
arteri rerata di hulu sehingga terjadi peningkatan gaya dorong Otot rangka dan jantung memiliki mekanisme kontrol lokal
utama bagi darah untuk mengalir ke semua organ. yang paling kuat dan dapat mengatasi vasokonstriksi gene-
Efek ini tampaknya kontraproduktif. Mengapa mening- ralisata yang ditimbulkan oleh aktivitas simpatis. Sebagai
katkan gaya dorong untuk aliran ke organ-organ dengan me- contoh, ketika anda sedang mengayrh sepeda, peningkatan
ningkatkan tekanan arteri rerata sementara aliran ke organ- aktivitas di otot-otot rangka tungkai anda menyebabkan va-
organ dikurangi dengan mempersempit pembuluh-pembuluh sodilatasi lokal akibat pengaruh faktor metabolik pada otot
yang mendarahi organ-organ tersebut? Di lihat dari efeknya, tersebut, meskipun terjadi vasokonstriksi simpatis generali-
respons arteriol yang ditimbulkan oleh sistem saraf simpatis sata yang menyertai olah raga. Akibatnya, lebih banyak darah
membantu memperrahankan tekanan pendorong (yaitu, te- mengalir ke otot tungkai, tetapi bukan ke otot lengan yang
kanan arteri rerata) ke semua organ. Banyak sedikitnya aliran inaktif.
darah yang sebenarnya diterima oleh masing-masing organ
ditentukan oleh penyesuaian arteriol lokal yang mengalahkan TIDAK ADA PERSARAFAN PARASIMPATIS DI
efek konstriktor simpatis. Jika semua arteriol melebar maka ARTERIOL
tekanan darah akan turun secara substansial sehingga tidak
Tidak terdapat persarafan parasimpatis yang signifikan ke ar-
akan terbentuk gaya pendorong yang memadai untuk aliran
teriol, kecuali vasodilator parasimpatis yang banyak terdapat
darah. Analoginya adalah tekanan untuk air di pipa ledeng
di arteriol penis dan klitoris. Vasodilatasi cepar dan hebat
rumah anda. Jika tekanan air adekuat maka anda dapat secara
yang diinduksi oleh stimulasi parasimpatis ke organ-organ
selektif memperoleh aliran air yang memuaskan di semua
ini (melalui peningkatan pelepasan NO) merupakan penye-
keran dengan memutarnya terbuka. Namun, jika tekanan air
bab utama ereksi. Vasodilatasi di rempar lain terjadi karena
di pipa terlalu rendah maka anda tidak dapat memperoleh
penurunan aktivitas vasokonstriksi simpatis di bawah level
aliran yang memuaskan di setiap keran meskipun anda telah
toniknya.l Ketika tekanan arteri rerata meningkat di atas
membukanya secara maksimal. Karena itu aktivitas tonus
normal, penurunan reflek pada aktivitas vasokonstriksi sim-
simpatis menyebabkan konstrilai sebagian besar pembuluh
patis menyebabkan vasodilatasi arteriol menyeluruh yang
(kecuali yang ke otak) untuk mempertahankan tekanan pang-
membantu membawa tekanan pendorong aliran darah terse-
kal yang kemudian dapat diambil oleh organ-organ sesuai
but ke arah normal.
kebutuhan melalui mekanisme lokal yang mengontrol jari-
jari arteriol.
I Tekanan darah diatur oleh pusat kontrol
PENGARUH NOREPINEFRIN PADA OTOT POLOS
kardiovaskular medula dan beberapa hormon.
ARTERIOL Daerah utama otak yang menyesuaikan sinyal simpatis ke
Norepinefrin yang dibebaskan dari ujung saraf simpatis berikat- arteriol adalah pusat kontrol kardiovaskular di medula ba-
an dengan reseptor adrenergik o, di otot polos arteriol untuk tang otak. Ini adalah pusar integrasi untuk regulasi tekanan
menimbulkan vasokonstriksi (lihat h. 253). Arteriol otak adalah
satu-satunya pembuluh yang ddak memiliki resepror cr, sehing- lSebagian
dari serat otot rangka pada beberapa spesies disarafi oleh
ga tidak terjadi vasokonstriksi di otak. Aneriol otak perlu untuk serat simpatis kolinergik (penghasil ACh) yang menyebabkan vaso-
tidak secara refleks menydnpit oleh pengaruh sarafkarena aliran dilatasi sebagai antisipasi olah raga. Namun, keberadaan serar vaso-
darah otak harus tetap unruk memenuhi kebuuhan Oryng dilator simpatis semacam ini pada manusia masih dipertanyakan.

Pembuluh Darah dan Tekanan Darah 385


darah (dijelaskan secara lebih detil di bagian selanjutnya bab PENGARUH VASOPRESIN DAN ANGIOTENSIN II
ini). Beberapa bagian otak lain juga mempengaruhi distribusi
Dua hormon lain yang secara eksrrinsik mempengaruhi to-
darah, terutama hipotalamus, yang sebagai bagian dari fungsi
nus arteriol adalah vasopresin dan angiotensin II. Vasopresin
pengatur suhunya adalah mengontrol aliran darah ke kulit
terutama berperan dalam mempertahankan keseimbangan
untuk menyesuaikan pengeluaran panas ke lingkungan.
air dengan mengarur jumlah air yang ditahan oleh ginjal di
Selain aktivitas refleks saraf, beberapa hormon juga
dalam tubuh selama pembentukan urin (lihat h. 588). Angio-
secara ekstrinsik mempengaruhi jari-jari arteriol. Hormon-
tensin II adalah bagian dari suatu jalur hormon , sisrem renin-
hormon ini mencakup hormon medula adrenal e?inefyin dan
angiotensin-aldosteron, yangpenting dalam mengatur keseim-
nore?inefrin, yang umumnya memperkuat sistem saraf sim-
bangan garam tubuh. Jalur ini mendorong penghematan
patis di sebagian besar organ, serta uasopresin dan angiotensin
garam selama pembentukan urin dan juga menyebabkan re-
II, yang penting dalam mengontrol keseimbangan cairan. tensi air, karena garam menimbulkan efek menahan air di
CES (lihat h. 571). Karena itu, kedua hormon ini berperan
PENGARUH EPINEFRIN DAN NOREPINEFRIN pnting dalam mempertahankan keseimbangan cairan ru-
Stimulasi simpatis pada medula adrenal menyebabkan kelen- buh, yang sebaliknya merupakan penentu volume plasma
jar endokrin ini mengeluarkan epinefrin dan norepinefrin. dan tekanan darah.
Norepinefrin meduia adrenal berikatan dengan resepror cx.r Selain itu, vasopresin dan angiotensin II adalah vaso-
yang sama dengan yang diikat oleh norepinefrin simpatis konstriktor kuat. Peran keduanya dalam aspek ini sangat
untuk menimbulkan vasokonstriksi generalisata. Namun, penting pada perdarahan. Kehilangan mendadak darah akan
epinefrin, yaitu hormon medula adrenal yang jumlahnya mengurangi volume plasma, yang memicu peningkatan se-
lebih banyak, berikatan dengan resepror F, drtr cr, dengan kresi kedua hormon ini untuk membantu memulihkan vo-
afinitas lebih kuat terhadap reseptor F, (.l"b.l 10-4). Peng- lume plasma. Efek vasokonstriksi keduanya juga membantu
aktifan reseptor F, menimbulkan vasodilatasi, tetapi tidak mempertahankan tekanan darah meskipun terjadi pengu-
semua jaringan memiliki reseptor Fr; r.septo. ini paling rangan mendadak voiume plasma (Fungsi dan kontrol
banyak di arteriol jantung dan otot rangka. Selama lepas hormon-hormon ini dibahas iebih rinci di bab-bab selanjut-
muatan simpatis, epinefrin yang dibebaskan berikatan nya).
dengan reseptor F, di l"ntu.rg dan otot rangka unruk mem-
Hal ini menyelesaikan pembahasan kita tentang ber-
perkuat mekanisme vasodilatasi lokal di jaringan-jaringan bagai faktor yang mempengaruhi resistensi perifer total, dan
ini. Arteriol di organ pencernaan dan ginjal, sebaliknya, yang terpenring di sini adalah penyesuaian terkontrol jari-jari
hanya dilengkapi oleh resepror cx.,. Karena itu, selama stimu-
arteriol. Faktor,faktor ini diringkaskan pada Gambar 10-14.
lasi simpatis generalisata, arteriol di organ-organ ini meng-
alami vasokonstriksi yang lebih besar dibandingkan dengan
Kini kita akan mengalihkan perhatian kepada pem-
buluh berikutnya dalam pohon vaskular, yaitu kapiler.
yang terdapat di jantung dan otot rangka. Karena tidak me-
miliki reseptor pr, organ pencrnaan dan ginjal tidak meng-
alami respons vasodilatasi yang mengalahkan vasokonstriksi
yang dipicu oleh reseptor o,. KAPILER
Kapiler, tempat pertukaran bahan antara darah dan sel
jaringan2, bercabang-cabang secara ekstensif untuk membawa
Tabel 10-4 darah agar dapat dijangkau oleh setiap sel.
Reseptor Adrenergik Otot Polos Arteriol

JENIS RESEPTOR

KARAKTERISTIK d, Pz
I Kapiler merupakan tempat ideal untuk
terjadinya pertukaran.
Letak Reseptor Semua otot polos Otot polos arteriol
arteriol kecuali di di jantung dan
Di dinding kapiler tidak terdapat sistem rranspor yang di-
otak otot rangka
perantarai oleh pembawa, kecuali kapiler di otak yang ber-
MediatorKimiawi Norepinefrin dari Epinefrin dari
serat simpatis dan medula adrenal peran dalam sawar darah-otak (lihat h. 151). Bahan-bahan
medula adrenal (afinitas lebih dipertukarkan menembus dinding kapiler rerutama dengan
besar terhadap difusi.
reseptor ini)
Epinefrin dari 2Sebenarnya, pertukaran juga
terjadi melalui pembuluh mikrosir-
medula adrenal
(af initas lebih kecil
kulasi lain, khususnya venula pascakapiler. Keseluruhan sisrem pem-
terhadap reseptor buluh darah adalah suatu kontinum dan tidak berubah mendadak
ini) dari satu tipe pembuluh menjadi tipe pembuluh lain. Ketika di-
Respons Otot Vasokonstriksi Vasodi latasi gunakan, isr|rah pertubaran hapi/er secara inheren merujuk kepada
Polos Arteriol semua pertukaran di tingkat mikrosirkulasi yang mayoritas terjadi
di kapiler.

386 Bab 10
FAKTOR YANG MENINGKATKAN DIFUSI MELALUI mukaan dan waktu yang tersedia untuk proses pertukaran,
KAPILER sebagai berikut:
Kapiler merupakan tempat ideal untuk meningkatkan difusi, 1. Molekul-molekul yang berdifusi hanya perlu menem-
sesuai denganhukum difusi Fick (lihat h. 68). Pembuluh ini puh jarak pendek antara darah dan sel sekitar karena
memperkecil jarak difusi sembari memaksimalkan luas per- dinding kapiler yang tipis dan garis tengah kapiler yang

Resistbnsi perifer total

Jari-jari arteriol Kekentalan darah

Jumlah sel
darah merah

Kontrol ekstrinsik
{penting dalam
mengatur tekanan
darah)

Respons miogenik terhadap Vasopresin


peregangan (berperan kecil (hormon yang penting
dalam hiperemia aktif dan dalam keseimbangan
reaktif) cairan: menimbul'kan .

efek vasokonstriksi

ARgiotensin ll l:

Aplikasi panas, dingin {hormon yaryg penting


(sebagai terapi) dalarn keseimbqngani
caaradr rnenimbulkan l

efek

Pelepasan histamin Epinefrin dan lorepinefrin


(berperan dalam respons (ho1mo* yqng ;urhumn14a, :

alergik dan cedera) me-mperkuitl Sistern sara{


simpati.q)' .,-,. '- ri i
iil - l

Perubahan metabolik lokal


pada 02 dan,metabolit lain
AHivltas:simpatis
{menimbulkan efek
ipenting' untuk menyamakan vt$okonstriksi
alhq*ddiah:dehgafl generalisata!

Faktor utama yang mempengaruhi jari-jari arteriol


Gambar'10-'14
Faktor yang mempengaruhi resistensi perifer total. Penentu utama resistensi perifer total adalah jari-jari arteriol yang dapa
berubah-ubah. Dua kategori utama faktor yang mempengaruhi jarr-jari arteriol: (1) kontrol lokal (rntrinsikl, yang lerutama
penting dalam menyesuaikan aliran darah melalui suatu jaringan dengan kebutuhan metabolik Jarrngan ter.ebut dan
diperantarai oleh faktor.faktor lokal yang bekerja pada otot polos arteriol; dan (2) kontrol ekstrinsrk, yang pen.rng daiam
mengaturtekanan darah dan terutama diperantarai oleh pengaruh simpatis pada otot polos arteriol.

Pernr:tiiun ura:*il crart "l-ekanan Darair 3E7


kecil, disertai dekatnya jarak setiap sel dengan sebuah dengan bagian dalam dinding kapiier atau hanya
kapiler. Jarak pendek ini penting karena laju difusi terpisah oleh jarak difusi yang pendek.
melambat seiring dengan pertambahan jarak difusi. c. Para peneliti memperkirakan bahwa karena luasnya
a. Dinding kapiler sangat tipis (ketebalan 1 pm; seba- percabangan kapiler maka tidak ada sel yang letak-
gai perbandingan, garis tengah rambut manusia ada- nya lebih jauh dari 0,01 cm (4/1000 inci) dari se-
lah 100 ;rm). Kapiler terdiri dari hanya satu lapisan buah kapiler.
sel endotel gepeng-pada hakikatnyajuga lapisan da- 2. Karena kapiler terdistribusi dalam jumlah yang sangar
lam jenis pembuluh lain. Tidak terdapat otot polos luar biasa (perkiraan berkisar dari 10 sampai 40 milyar
atau jaringan ikat (Gambar 10-15a). kapiler) maka tersedia luas permukaan toral yang sangar
b. Setiap kapiler sedemikian sempitnya (garis tengah besar untuk proses pertukaran (diperkirakan 600 m2).
tetata 7 pm) sehingga sel darah merah (garis tengah Meskipun berjumlah sangar besar namun pada satu
8 pm) harus lewat satu per satu (Gambar 10-15b). waktu setiap saat kapiler hanya mengandung sekitar 570
Karena itu, isi plasma bisa berkontak langsung dari volume darah total (250 ml dari tota.l 5000 ml).
Karena itu, sejumlah kecil darah terpajan ke permukaan
yang sangar iuas. Jika semua permukaan kapiler diben-
tangkan dalam sebuah lembaran datar dan volume darah
Nukleus sel endotel Lumen kapiler yang terkandung di dalam kapiler disebarkan di arasnya
maka hal ini secara kasar sama dengan menebarkan se-
perempat liter cat ke lantai sebuah gimnasium sekolah
menengah. Bayangkan betapa tipisnya cat tersebut!
3. Darah mengalir lebih lambat di kapiler daripada di
bagian lain sistem sirkulasi. Percabangan kapiler yang
oo
ekstensif merupakan penyebab lambatnya aliran darah
E
l melalui kapiler. Marilah kita lihat mengapa darah me-
o lambat melewati kapiler.
E
3
ro ALIRAN MELAMBAT MELALUI KAPILER
;c Pertama, kita perlu memperjelas suatu istilah yang dapat
o
o
membingungkan. Kata aliran dapat digunakan dalam dua
9oc
d konteks berbeda-laju aliran dan kecepatan aliran. Laju alir-
E
m
-i
an merujuk kepada uolume darah per satuan waktu yang
t melewati suaru segmen sistem sirkulasi (yaitu aliran yang
selama ini kita bahas dalam kaitannya dengan_ gradien dan
resistensi). Kecepatan aliran adalah kece?atan liri-rer, atau-
jarak per satuan waktu, yang ditempuh oleh darah melalui
Sel darah merah segmen tertenru sistem sirkulasi. Karena sistem sirkulasi
adalah suatu sistem tertutup maka volume darah yang me-
iewati setiap level sistem harus sama dengan curah jantung.
Sebagai contoh, jika jantung memompa keluar 5 iiter darah
per menit, dan 5 liter/mnt darah kembali ke jantung, maka
5 liter/mnt harus mengalir melalui arteri, arteriol, kapiler,
dan vena. Karena itu, laju aliran di semua level sistem sir-
kulasi setara.
m
6 Namun, kecepatan aliran darah melalui berbagai seg-
!
men pohon vaskular bervariasi, karena kecepatan aliran ber-
.q
c banding terbalik dengan luas potongan melintang semua
c
o
o pembuluh di setiap level sistem sirkulasi. Meksipun luas
c
o
! potongan melintang setiap kapiler sangar kecil dibandingkan
z
!6 dengan aorta namun luas penampang melintang total semua
co kapiler adaiah sekitar 1300 kali dibandingkan dengan luas
J
potongan melintang aorta karena jumlah kapiler yang se-
(b)
demikian banyaknya. Karena itu, aliran darah jauh lebih lam-
Gambar 10-15 bat ketika melewati kapiler (Gambar 10-16). Kecepatan yang
Anatomi kapiler. (a) Mikrograf elektron potongan melintang
lambat ini menyebabkan tersedianya cukup waktu bagi per-
sebuah kapiler. Dinding kapiler terdiri dari satu lapisan sel
endotel. Tampak nukleus dari salah satu sel endotel. (b) Foto tukaran nutrien dan produk sisa metabolik antara darah dan
anyaman kapiler. Sedemikian sempitnya kapiler sehingga sel sel jaringan, yang merupakan tujuan urama sisrem sirkulasi
darah merah harus mengalir satu per satu. keseluruhan. Ketika kapiler-kapiler kembali menyatu untuk

388 Bab 10
membentuk vena, luas porongan melinrang toral kembali sungai yang sempit untuk satu periode waktu. Anda dapat
berkurang dan kecepatan aliran darah meningkat ketika da- dengan mudah melihat gerakan maju air di sungai yang deras
rah mengalir kembali ke janrung. tetapi air di danau seolah-olah terlihat tidak bergerak.
Sebagai analogi, bayangkan sebuah sungai (sistem arteri) Juga, karena sedemikian besarnya luas penampang me-
yang melebar membentuk sebuah danau (kapiler), kemudian lintang kapiler total maka resistensi yang ditimbulkan oleh
menyempit kembali menjadi sungai (sistem vena) (Gambar semua kapiier jauh lebih rendah daripada yang dihasilkan
10-17). Laju aliran di seluruh panjang kumpulan air ini sama; oleh arteriol, meskipun masing-masing kapiler memiliki jari-
yaitu, volume air yang melewati semua titik di sepanjang tepian jariyang lebih kecil daripada masing-masing arteriol. Karena
sungai dan danau sama. Namun, kecepatan aliran lebih rendah itu, arteriol lebih banyak berperan dalam menentukan resis-
di danau yang lebar daripada di sungai yang sempit karena tensi perifer total. Selain itu, kaliber arteriol (dan, karenanya
volume air yang sama kini menyebar ke daerah dengan luas resi'stensinya) dapat dikontrol, sementara kaliber kapiler ti-
potongan melintang yang lebih besar, bergerak maju menem- dak dapat diubah-ubah.
puh jarak yang lebih pendek di danau yang lebar daripada di

I Pori kapiler yang berisi air memungkinkan


lewatnya bahan kecil larut air.
E
6
6 Difusi menembus dinding kapiler juga bergantung pada per-
E
6C meabilitas dinding terhadap bahan-bahan yang dipenukarkan.
!o)
o-E Sel-sel endotel yang
membentuk dinding kapiler tersusun rapar
6.! seperti jigsaw puz.zb tetapi kerapatan
ini sangat bervariasi di
o antara organ-organ. Di sebagian besar kapiler terdapat celah
c
s sempit berisi air, atau pori, di taut antara sel-sel (Gambar 10- 18).
.c
6 Pori ini memungkinkan lewatnya bahan-bahan larut air. Bahan
E
C
6
larut lemak, misalnya O, dan CO, mudah menembus sel endotel
o
E^ itu sendiri dengan larut di dalarn lapis ganda lemak.
otr
oo Ukuran pori kapiler bervariasi dari organ ke organ. Di
o6 satu ekstrim, sel-sel endotel di kapiler otak disatukan oleh
J.IJ
taut erat sehingga pada hakikatnya tidak terdapat pori. Thut
ini mencegah pertukaran bahan transkapiler antara sel-sel
dan karenanya membentuk bagian dari sawar darah otak
protektif (lihat h. 151). Di sebagian besar jari.ngan, bahan-
'6.9 bahan kecil larut air misalnya ion, glukosa, dan asam amino
lc

UO

Danau
(sistem kapiler)

E
.=
500
tr
E9
6()
o!
at
Oc
A1 81 C1

,/l\
A2 B2C2
Garnbar 10-17
Gambar 10-16 Hubungan antara luas potongan melintang total dan
Perbandingan laju aliran dan kecepatan aliran dalam kecepatan aliran. Tiga daerah biru tua mewakili volume air
kaitannya dengan luas potongan melintang total. Laju aliran yang sama. Selama satu menit, volume air ini bergerak maju
darah (kurva merah) identik di seluruh tingkat sistem sirkulasi dari titik A ke titik C. Karena itu, dalam satu menit tersebut
dan setara dengan curah jantung (5 liter/mnt saat istirahat). volume air yang sama mengalir melalui titik B1, 82, dan 83;
jadi, laju aliran di semua titik di sepanjang badan air ini sama
Kecepatan aliran (kurva ungu) bervariasi di seluruh pohon
vaskular dan berbanding terbalik dengan luas potongan Namun, dalam waktu semenit, volume darah yang sama
melintang total (kurva hijau) semua pembuluh di tingkaVlevel bergerak maju jauh lebih pendek di danau yang lebar (A2 ke
tertentu. Perhatikan bahwa kecepatan aliran paling lambat di C2) daripada di sungai yang sempit (A1 ke C1 atau A3 ke C3).
kapiler; yaitu tingkat pembuluh yang luas potongan Karena itu, kecepatan aliran di danau jauh lebih lambat
melintang totalnya paling besar. daripada di sungai. Demikian juga, kecepatan aliran jauh
lebih lambat di kapiler daripada di sistem arteri atau vena.

Pembuluh Darah dan Tekanan Darah 389


Cairan interstisium
Sel endotel

Protein plasma
Sel
umumnya tidak
endotel
dapat menembus
dinding kapiler
Membran
Bahan larut .
plasma
lemak
Sitoplasma

a
\
Protein (yang dapat
dipertukarkan)
dipindahkan oleh
transpor vesikular

Kapiler Transpor menembus dinding kapiler

(a) (b)
Gambar 10-18
Pertukaran melalui dinding kapiler. (a) Celah sempit antara sel-sel endotel yang berdekatan membentuk pori di dinding kapiler.
(b) Seperti diperlihatkan dalam gambar skematik potongan melintang dinding kapiler ini, bahan-bahan kecil larut air
dipertukarkan antara plasma dan cairan interstisium dengan melewati pori berisi aiL sementara bahan larut lemak dipertukar-
kan melewati dinding kapiler dengan menembus sel endotel. Protein yang akan dipindahkan dipertukarkan melalui transpor
vesikular. Protein plasma umumnya tidak dapat keluar dari plasma menembus dinding kapiler

mudah melewati pori berisi air ini, tetapi bahan besar tak kan efek osmotrk. Bersama dengan vasodilatasi yang dipicu
larut lemak yang tidak dapat menembus pori, misalnya pro- oleh histamin, retensi cairan vang terjadi kemudian menye-
tein plasma, tidak dapat dipertukarkan. Di ekstrim yang lain, babkan bengkak peradangan.
kapiler hati memiliki pori sedemikian besar sehingga bahkan Tlanspor vesikular juga berperan terbatas pada perpln-
protein dapat mudah melewatinya. Hal ini sesuai karena dahan bahan melewati dinding kapiler. Molekui besar tak
fungsi hati mencakup sintesis protein plasma dan metabo- larut lemak misalnya hormor.r protein yang harus dipertu-
lisme bahan-bahan yang terikat ke protein misalnya koles- karkan antara darah dar-r janngan sekitar diangkut darr satu
terol. Protein-protein ini harus melewati dinding kapiler sisi dinding kapiler kc dinding yanu lain oleh vesikel
hati. Karena itu tingkat "kebocoran" berbagai jaringan kapi- enrlositotik-eksositotik (lihat h. 80).
ler adalah fungsi dari seberapa ketat sel-sel endotel disatu
kan, yang bervariasi sesuai kebutuhan organ yang berbeda-
beda. S Fada keadaan istirahat, banyak kapiler tidak
Para ilmuwan dahulu menganggap dinding kapiler se-
terhuka.
baeai saringan pasif, seperti dinding bata dengan celah-celah
permanen di semennya yang berfungsi sebagai pori. Namun, Susunan percabangan dan rekonvergensi dalam jaringan ka-
studi-studi terakhir mengisyaratkan bahwa sel endotel dapat piler sedikit banyak bervariasi, bergantung pada jaringannya.
secara aktif berubah untuk mengatur permeabilitas kapiler; Kapiler biasanya bercabang baik secara langsung dari sebuah
sebagai respons terhadap sinyal yang sesuai, "batu batd' ter- arteriol atau dari saluran utama yang dikenal sebagai metar-
sebut dapat menyesuaikan diri untuk mengubah ukuran pori. teriol, yang berjalan anrara arreriol dan venula. Demikian
Karena itu, derajat kebocoran tidak selalu sama untuk jaring- juga, kapiler-kapiler dapat kembali menyatu di venula atau
an kapiler tertentu. Sebagai contoh, histamin meningkatkan metartenol (Gambar 10, 19).
permeabilitas kapiler dengan memicu respons kontraktil di Tidak seperti kapiler sejati di dalam jaringan kapiler,
sel endotel untuk memperlebar celah antarsel. Ini bukan metarteriol dikelilingi oleh sedikit sel otot polos spiral. Sel-sel
kontraksi otot, karena di kapiler tidak terdapat otot poios. ini juga membentuk sffngter prakapiler, yang masing-masing
Hal ini disebabkan oleh perangkat kontraktil aktin-miosin di terdiri dari suatu cincin otot polos di sekitar pintu masuk
sel endotel kapiler non otot. Karena pori-pori membesar ma- kaprier ketika pembuluh ini muncul dari metarterioi.l
ka dinding kapiler yang bersangkutan menjadi lebih "bocor".
Akibatny',, protein-protein plasma yang normalnya tertahan rN4e.k,pun umurnnya diterima namun keberadaan sfingter
1i dalem pernbuluh lolos ke jaringan sekitar, dan menimbul- prakaprler pada belum secara pasti disimpulkan.
'nanusia

39{i Bnb 'r il


Otol polos mas, yang secara bersamaan membuka lebih banyak jaringan
kapiler sementara vasodilatasi arteriol meningkatkan aliran
total ke organ. Akibat meningkatnya aliran darah melalui
kapiler-kapiler yang lebih terbuka maka volume total dan
Sfingter l luas permukaan yang tersedia untuk pertukaran meningkat
prakapiler . t dan jarak difusi antara sel dan kapiler yang terbuka semakin
dekat (Gambar 10-20). Karena itu, darah yang mengalir me-
Ialui suatu jaringan (dengan menganggap tekanan darah kon-
stan) diatur oleh (1) derajat resistensi yang ditimbulkan oleh
arteriol di organ, dikontrol oleh aktivitas simpatis dan faktor
lokal; dan (2) jumlah kapiler yang terbuka, dikontrol oleh
kerja faktor-faktor metabolik yang sama pada sfingter pra-
kapiler.

I Cairan interstisium adalah perantara pasif


antara darah dan sel.

Pertukaran antara darah dan jaringan tidak terjadi secara


langsung. Cairan inrerstisium, lingkungan internal sejati yang
langsung berkontak dengan sel, bekerja sebagai perantara.
Hanya 20o/o CES beredar sebagai plasma. Sisa 8070 terdiri
Gambar 10-'19 dari cairan interstisium, yang merendam semua sel di tubuh.
Sel mempertukarkan berbagai bahan secara iangsung dengan
Anyaman kapiler. Kapiler bercabang langsung dari arteriol
atau dari metarteriol, suatu saluran utama antara arteriol dan cairan interstisium, dengan jenis dan derajat pertukaran di-
venula. Kapiler-kapiler menyatu kembali di venula atau atur oleh sifat-sifat membran plasma sel. Perpindahan me-
metarteriol. Metarteriol dikelilingi oleh sel otot polos, yang nembus membran plasma mungkin bersifat pasif (yaitu, me-
juga membentuk sfingter prakapiler yang mengelilingi kapiler
sewaktu pembuluh ini muncul dari metarteriol.
lalui difusi menuruni gradien elektrokimiawi atau dengan
difusi terfasilitasi) atau aktif (yaitu dengan transpor aktifyang
diperantarai oleh pembawa arau transpor vesikular) (lihat
Tabel 3-2, h. 82).
PERAN SFINGTER PRAKAPILER
Sebaliknya, pertukaran melewati dinding kapiler antara
Sfingter prakapiler tidak mendapat persarafan, tetapi otot ini plasma dan cairan interstisium umumnya bersifat pasif. Satu-
rnemiliki tonus miogenik tinggi dan peka terhadap perubah- satunya transpor meiewati sawar ini yang memerlukan energi
an metabolik lokal. Sfingter ini bekerja sebagai keran untuk adalah transpor vesikular yang terbatas. Karena dinding kapi-
mengontrol aliran darah melalui kapiler tertentu yangdiiaga- ler sangat permeabel maka pertukaran berlangsung sedemi-
nya. Arteriol melakukan fungsi serupa untuk sekelompok kian tuntas sehingga cairan interstisrum memiliki komposisi
kecil kapiler. Kapiler itu sendiri tidak memiliki otot polos sama seperti darah arteri yang datang dengan pengecualian
sehingga tidak dapat secara aktif ikut serta mengatur aiiran protein-protein plasma besar yang biasanya tidak dapat ke-
darahnya sendiri. luar dari pembuluh darah. Karena itu, jika kita berbicara
Secara umum, jaringan yang secara metabolik lebih ak- tentang pertukaran antara darah dan sel jaringan, secara
tif mbmiliki densitas kapiler yang lebih tinggi. Otot, sebagai inheren mencakup cairan interstisium sebagai perantara pasif.
contoh, memiliki kapiler lebih banyak daripada tendon per- Pertukaran antara darah dan jaringan sekitar meiewati
lekatannya. Namun, setiap saat hanya sekitar 10%o sfingter dinding kapiler berlangsung melalui dua cara: (1) difusi pasif
prakapiler di suatu otot yang beristirahat yang terbuka se- menuruni gradien konsentrasi, adalah mekanisme utama un-
hingga darah mengalir hanya melalui sekitar 1070 dari kapiler tuk pertukaran masing-masing zat terlarut; dan (2) bulk flow,
otot. Ketika konsentrasi bahan-bahan kimia mulai berubah suatu proses yang mengisi fungsi yang sama sekali berbeda
di suatu daerah jaringan oror yang didarahi oleh kapiler yang dalam menentukan distribusi volume CES antara komparte,
tertutup, sfingter prakapiler dan arteriol di daerah tersebut men vaskular dan cairan interstisium. Sekarang marilah kita
melemas. Pemulihan konsentrasi kimiawi ke normal akibat ulas kedua mekanisme ini secara lebih detil, dimulai dari'difusi.
meningkatnya aliran darah ke daerah tersebut menghilang-
kan rangsangan pemicu vasodilatasi sehingga sfingter pra-
kapiler kembali tertutup dan arteriol kembali ke tonus I Difusi melewati dinding kapiler penting dalam
normalnya. Dengan cara ini, darah yang mengalir melalui pertukaran zat terlarut.
setiap kapiler sering intermiten, akibat kerja gabungan arte-
riol dan sfingter prakapiler. Karena di sebagian besar dinding kapiler tidak terdapat sis-
Ketika suatu otot secara keseluruhan menjadi lebih tem transpor yang diperantarai oleh pembawa maka Lat-zat
aktif, semakin besar persentase sftngter prakapiler yang mele- terlarut berpindah rerutama melalui difusi mengikuti penu-

Pembuluh Darah dan Tekanan Darah 391


I
I Or, 1 CO, dan metabolit lain

Relaksasi Vasodilatasi arteriol


sfingter prakapiler

J Aliran darah kapiler

+
I Jumlah kapiler yang terbuka
I Penyaluran O,
pembersihan yang lebih
cepat CO, dan metabolit lain

t Luas permukaan
I Jarak difusi dari sel ke I Gradien konsentrasi untuk
kapiler yang tersedia bahan-bahan ini antara
kapiler yang terbuka
untuk pertukaran darah dan sel jaringan

I Pertukaran antara darah dan jaringan untuk


menunjang peningkatan aktivitas i"tufolir.

Gambar 10-20

-t
:fJ"Ti'i"1il:'il?:?:1il:Ti:lliff:ffi:?:ler dan arterior daram menvesuaikan ariran darah merarui
suatu jarinsan sebasai

runan gradien konsentrasi. Komposisi kimiawi darah arteri konsentrasi.ul,* O., dan CO, antara sel dan d.arah sehingga
diatur secara cermar untuk mempertahankan konsentrasi lebih banyak O, berdifusi keluar darah ke d.alam sel
masing-masing zat teriarut di tingkat yang akan meningkat_ dan l.bih
banyak CO, mengalir dalam arah berlawanan unruk
kan perpindahan masing-masing zat terlarut dalam arah-yang menun_
jang peningkatan aktivitas metabolik ini.
benar menembus dinding kapiler. Organ-organ perekondij
secara terus-menerus memasok nutrien dan O, serta menge_
l]'"rk"tr CO, dan zar sisa lain sewaktu darah"melewatinia.
Sementara itu, sel-sel secara terus-menerus menyerap pasokan
I Bulkflow melewati dinding kapiler penting
tersebut dan menghasilkan zat-zat sisa. Sewaktu ,.1-r.l
dalam distribusi cairan ekstrasel.
-.rg_
gunakan O, dan glukosa, darah secara terus-menerus men-
Cara kedua pertukaran menembus dinding kapiler adalah
datangkan. pasokan segar bahan-bahan penting tersebut,
dengan bulk flow. Sebenarnya terjadi filtrali ,r'r"tr,
mempertahankan gradien konsentrasi y".rg uol,r*.
-.rrdo.ong di_ plasma bebas protein, yang kemudian bercampur dengan
fusi netto bahan-bahan ini dari darah ke r.l. S.."r" berram"_
cairan interstisium, dan kemudian direabsorpsi proses
an, difusi netto CO, dan zat sisa metabolik lain dari sel ke ini
disebut bulh flou, karena berbagai konstituen cairan
darah dipertahankan oleh produksi kontin.i,rr zat-zar sisa ber_
pindah bersama-sama, atau sebagai suatu kesaruan, berbeda
tersebut di tingkat sel dan oleh pengeluaran bahan-bahan
dengan difusi diskret masing-masing zat terlarut menuruni
tersebut secara terus-menerus oleh darah (Gambar 10_21).
gradien konsentrasi.
Karena dinding kapiler tidak membatasi lewatnya se_
Dinding kapiler berfungsi sebagai penyaring, dengan
mua konstituen kecuali protein plasma maka tingkat pertu_
cairan mengalir melalui pori berisi air. Ketika ,.k".r*
karan masing-masing t..l"rr.rt secara indepe.rd.r, dit.rr- di
""ikonsentrasinya dalam kapiler melebihi tekanan di luar maka cairan
tukan oleh besar gradien terdo_
d"r"h dan sel rong keluar melalui pori dalam suaru proses yang
"rrt"."
sekitar. Seiring dengan peningkatan aktivitasnya, dikenal
sel_sel me_ sebagai ultraftltrasi. Sebagian b..", prot.i., pl".m" tertahan
ningtatkan, antara lain, pemakaian O, dan menghasilkan le_ di bagian dalam selama proses ini k"r..r" .i.k filtrasi pori,
bih banyak COr. Hal ini menciptakan peningklt"n gradien
meskipun beberapa tetap lolos. Karena semua konstituen
lain

392 Bab 10
pun terdapat perbedaan tekanan antara plasma dan cairan di
sekitarnya di tempat lain dalam sistem sirkulasi namun hanya
kapiler yang memiliki pori yang memungkinkan cairan lewat.
Empat gaya yang mempengaruhi perpindahan cairan mele-
wati dinding kapiler (Gambar 10-22):

l. Tekanan darah kapiler (P.) adalah tekanan cairan arau


hidrostatik yang dihasilkan oleh darah pada bagian dalam
dinding kapiler. Tekanan ini cenderung mendorong cair-
an keluar dari kapiler ke dalam cairan interstisium. Ketika
sampai di kapiler, tekanan darah telah turun secara ber-
makna akibat gesekan darah dengan pembuluh arteriol
beresistensi tinggi di hulu. Secara rerata, tekanan hidro-
Glukosa 40, ..* COz + H2O + ATP statik adalah 37 mm Hg di ujung arterioi suatu kapiler
jaringan (dibandingkan dengan tekanan arteri rerata yang
93 mm Hg). Gkanan ini semakin berkurang, menjadi 17
mm Hg, di ujung venula kapiler akibat gesekan lebih
lanjut disertai oleh keluarnya cairan melalui ultrafiltrasi di
= ,runroor yang diperantarai oleh pembawa
sepanjang kapiler (lihat Gambar 10-9,h.378).
ffi z. Tekanan osmotik koloid plasma (zo), juga dikenal se-
Gambar 10-21
bagai tekanan onkotik, adalah gaya yang disebabkan oleh
Pertukaran independen masing-masing zat terlarut menuruni
gradien konsentrasi menembus dinding kapiler dispersi koloidal protein-protein plasma (lihat h. A-11);
tekanan ini mendorong perpindahan cairan ke dalam
kapiler. Karena protein plasma tetap berada di plasma
dan tidak masuk ke cairan interstisium maka terbentuk
perbedaan konsentrasi protein antara plasma dan cairan
dalam plasma terseret bersama-sama sebagai satu kesatuan
interstisium. Karenanya, juga terjadi perbedaan konsen-
dengan volume cairan yang meninggalkan kapiler maka fil-
trasi air antara kedua bagian ini. Plasma memiiiki kon-
trat pada hakikatnya adalah suatu plasma bebas prorein.
sentrasi protein yang lebih tinggi dan konsentrasi air
Ketika tekanan yang mengarah ke dalam melebihi tekanan
keluar maka terjadi perpindahan netto cairan masuk dari
yang lebih rendah daripada cairan intersrisium. Per-
bedaan ini menimbulkan efek osmotik yang cenderung
cairan interstisium ke dalam kapiler melalui pori, suatu pro-
memindahkan air dari daerah dengan konsentrasi air
ses yang dikenal sebagai reabsorpsi.
tinggi di cairan interstisium ke daerah dengan konsen,
trasi air rendah (atau konsentrasi protein tinggi) di plas-
GAYA-GAYA YANG MEMPENGARUHI BULK FLOW ma (lihat h. 70). Konstituen-konstituen plasma lainnya
Bulkflou terjadi karena perbedaan dalam tekanan hidrostatik tidak memiliki efek osmotik karena mudah menembus
dan osmotik antara plasma dan cairan interstisium. Meski- dinding kapiier sehingga konsentrasinya di plasma dan

Gaya di ujung Gaya di ujung venula


arteriol kapiler kapiler

. Tekanan keluar . Tekanan keluar


D1a
'c Pc 17
ErF 0 ftv0
szl 17-
. Tekanan masuk I . Tekanan masuk
I

Ep25l np 25
Pr-ll D1
,lF !
26 26 ---'!
-1 I

Tekanan keluar netto Tekanan masuk netto


sebesar 11 mm Hg = sebesar 9 mm Hg =
tekanan ultrafiltrasi tekanan reabsorpsi

Semua nilai dalam Kapiler darah


satuan mmHg
Gambar'10-22
Bulk flow menembus dinding kapiler. Gambaran skematik ultrafiltrasi dan reabsorpsi sebagai akibat dari ketidakseimbangan
gaya-gaya fisika yang bekerja menembus dinding kapiler.

Pembuluh Darah dan Tekanan Darah 393


cairan interstisium setara. Tekanan osmotik koloid Reabsorpsi cairan berlangsung sewaktu gradien tekanan masuk
plasma adalah sekitar 25 mmHg. ini mendorong cairan kembali ke dalam kapiler di ujung
3. Tekanan hidrostatik cairan interstisium (P,r) adalah venulanya.
tekanan yang ditimbulkan oleh cairan intersrisium pada Karena itu, ultrafiltrasi dan reabsorpsi, yang secara kolektif
bagian luar dinding kapiler. Tekanan ini cenderung men- dikenal sebagai bulh flou, disebabkan oleh pergeseran keseim-
dorong cairan masuk ke dalam kapiler. Karena sulitnya bangan antaru g ya-gaya fisik pasif yang bekeria menembus
mengukur tekanan hidrostatik cairan interstisium maka dinding kapiler. Tidak ada gaya aktifatau pengeluaran energi
nilai sebenarnya dari tekanan ini masih diperdebatkan. lokal yang terjadi pada bulk flow antara plasma dan cairan
Tekanan ini mungkin sama dengan, sedikit lebih rendah, interstisium sekitar. Dengan hanya kontribusi kecil dari gaya-
atau sedikit lebih tinggi daripada tekanan atmosfer. Untuk gaya curan interstisium, ultrafiltrasi berlangsung di awal kapi-
tujuan ilustrasi, kita akan mengatakan bahwa tekanan ini ler karena tekanan darah kapiler melebihi tekanan osmorik ko-
1 mm Hg lebih tinggi daripada tekanan atmosfir. loid plasma, sementara di akhir kapiler terjadi reabsorpsi karena
4. Tekanan osmotik koloid cairan interstisium (lr,u) ada- tekanan darah telah turun di bawah tekanan osmotik.
lah gaya lain yang secara normal tidak berperan signifikan Perlu disadari bahwa kita mengambil "snapshof' di dra
dalam bulkflozz. Sebagian kecil protein plasma yang bocor titik-di awal dan akhir-di sebuah kapiler hipotetik. Sebenar-
menembus dinding kapiler ke daiam cairan interstisium nya tekanan darah secara perlahan berkurang di sepanjang
normalnya dikembalikan ke darah melalui sistem limfe. kapiler sehingga jumlah cairan yang difiltrasi keluar secara
Karena itu, konsentrasi protein di cairan interstisium progresif berkurang di paruh perrama pembuluh dan di pa-
sangat rendah, dan tekanan osmodk koloid cairan inter- ruh kedua terjadi peningkatan progresif jumlah yang di-
stisium mendekati nol. Namun, jika protein plasma se- reabsorpsi (Gambar 10-23). Bahkan situasi ini telah dibuat
cara patologis bocor ke dalam cairan interstisium, seperti ideal. Tekanan-tekanan yang digunakan di gambar ini adalah
ketika histamin memperlebar pori kapiler selama cedera nilai rerata dan ini saja sudah kontroversial. Sebagian kapiler
jaringan, protein yang bocor tersebut menimbulkan efek memiiiki tekanan darah sedemikian tinggi sehingga filtrasi
osmotik yang cenderung mendorong perpindahan cairan sebenarnya terjadi di sepanjang kapilea semenrara kapiler
keluarkaprler dan masuk ke cairan interstisium. lain memiliki tekanan hidrostatik sedemikian rendah se-
hingga reabsorpsi berlangsung di sepanjang pembuluh ini.
Karena itu, dua tekanan yang cenderung mendorong Pada kenyataannya, suaru teori terkini yang banyak
cairan keluar kapiler adalah tekanan darah kapiler dan mendapat perhatian menyatakan bahwa filtrasi bersih terjadi
tekanan osmotik koloid cairan interstisium. Dua tekanan
di sepanjang semua kapiler y^ng terbuka, semenrara reab-
tandingan yang cenderung mendorong cairan ke dalam ka-
sorpsi bersih terjadi di sepan.jang semua kapiler ftrtutup. Me-
piler adalah tekanan osmotik koloid plasma dan tekanan nurut teori ini, ketika sfingter prakapiler melemas, tekanan
hidrostatik cairan interstisium. Sekarang marilah kita analisis
darah kapiler melebihi tekanan onkotik plasma bahkan di
perpindahan cairan yang terjadi di sepanjang dinding kapiier
ujung venula kapiler, mendorong ftltrasi di seluruh panjang
akibat ketidakseimbangan gaya-g^ya fisik yang saling ber,
kapiler. Ketika sfingter prakapiler menurup, penurunan aliran
lawanan ini (Gambar 10-22).

PERPINDAHAN NETTO CAIRAN MENEMBUS


DINDING KAPILER Tekanan
Keluar

Perpindahan bersih di setiap titik sepanjang dinding kapiler kapiler

dapat dihitung dengan persamaan berikut:


(mm Hg)
jor.*"
26
Tekanan pertukaran bersih = (P. + z,u) - (2, + P,r) *'*"
(tekanan keluar) (tekanan masuk)
i
Tekanan pertukaran netto positif (ketika tekanan keluar me, Masuk

lebihi tekanan ke dalam) mencerminkan tekanan ultrafiltrasi.


Panjang kapiter
Tekanan pertukaran netto negatif (ketika tekanan masuk me- orl", +
Akhir
lebihi tekanan keluar) mencerminkan tekanan reabsorpsi. fl = Ultrafiltrasi [Ii'] = Reabsorpsi
Di ujung arteriol kapiler, tekanan keluar berjumlah 37 Gambar 10-23
mm Hg sedangkan tekanan masuk totalnya 26 mm Hg se- Filtrasi bersih dan reabsorpsi bersih di seluruh panjang
hingga tekanan keluar netto adalah 11 mm Hg. Ultrafiltrasi pembuluh. Tekanan masuk (n, + P,r) tidak berubah di seluruh
berlangsung di awal kapiler sewaktu gradien tekanan keluar panjang kapiler, sementara tekanan keluar (p. + n,r) secara
progresif berkurang di sepanjang kapiler. Di paruh pertama
ini mendorong fiitrat bebas protein menembus pori kapiler. pembuluh, di mana tekanan keluar yang semakin menurun
Pada saat mencapai ujung venula kapiler, tekanan darah masih melebihi tekanan masuk yang tetap, jumlah cairan yang
kapiler telah turun, tetapi tekanan-tekanan lain pada hakikatnya difiltrasi keluar (tanda panah merah ke afas) semakin
tidak berubah. Di titik ini tekanan keluar total telah turun men- berkurang. Di paruh terakhir pembuluh, jumlah cairan yang
direabsorpsi semakin banyak (tanda panah biru ke bawah\
jadi 17 mm Hg semenrara tekanan masuk total tetap 26 mm
seiring dengan semakin turunnya tekanan keluar di bawah
Hg, sehingga terjadi tekanan masuk bersih sebesar 9 mm Hg. tekanan masuk yang konstan.

394 Bab 10
darah melalui kapiler menurunkan tekanan darah kapiler di kembali ke dalam plasma. Secara rerara, tekanan ultrafiltrasi
bawah tekanan osmotik plasma bahkan di awal kapiler bersih adalah 11 mm Hg di awal kapiler, sedangkan rekanan
sehingga terjadi reabsorpsi di seluruh panjang kapiler. Apa- reabsorpsi bersih hanya mencapai 9 mm Hg di ujung pem-
pun mekanisme y^ng berperan, efek akhirnya sama. Filtrat buluh (Gambar 10-22). Akibat perbedaan tekanan ini maka
bebas protein keluar dari kapiler dan akhirnya direabsorpsi. secara rerata lebih banyak cairan yang tersaring keluar dari
paruh pertama kapiler daripada yang direabsorpsi di paruh
PERAN BULK FLOW terakhir. Kelebihan cairan yang tersaring keluar akibat ke-
Bulk Jkw tidak berperan penting dalam pertukatan zat-zat tidakseimbangan filtrasi-reabsorpsi ini diserap oleh sistem
terlarut antara darah dan jaringan, karena kuantitas zat terlarut limfe. Anyaman luas pembuluh saru arah ini merupakan rute
yang berpindah melewati dinding kapiler melalui bulb fl.ow tambahan bagi pengembalian cairan dari cairan interstisium
sangat kecil dibandingkan dengan pemindahan zat terlarut ke darah. Sistem limfe berfungsi seperti talang yang menye-
yang jauh lebih banyak melalui difusi. Karena itu, ultrafiltrasi rap dan mengangkut air hujan sehingga tidak terjadi penum-
dan reabsorpsi tidak penting dalam pertukaran nutrien dan zat pukan dan banjir.
sisa. Namun, bulk flow sangat penting dalam mengatur distri-
busi CES antara plasma dan cairan interstisium. Pemeliharaan PENYERAPAN DAN ALIRAN LIMFE
tekanan darah yang sesuai sebagian bergantung pada volume
Pembuluh-pembuluh limfe halus dan buntu yang dikenal
darah yang beredar. Jika volume plasma berkurang (misalnya
sebagai pembuluh limfe awal merambah hampir semua ja-
karena perdarahan) maka tekanan darah turun. Berkurangnya
ringan di tubuh (Gambar l0-24a). Sel-sel endotel yang mem-
tekanan darah kapiler yang kemudian terjadi mengubah kese-
bentuk dinding pembuluh limfe awal sedikit tumpang-tindih
imbangan g ya-g y^ di dinding kapiler. Karena tekanan keluar
seperti genteng di atap, dengan tepi-tepi yang tumpang-
netto berkurang sementara tekanan masuk netto tidak berubah
tindih berada bebas dan tidak mengikat sel sekitar. Susunan
maka terjadi tambahan cairan yang berpindah dari kompar-
ini membentuk lubang mirip katup satu arah di dinding
temen interstisium ke dalam plasma akibat berkurangnya fil-
pembuluh. Tekanan cairan di bagian luar pembuluh men-
trasi dan bertambahnya reabsorpsi. Cairan tambahan yang ber-
dorong masuk tepi-tepi paling dalam dari sepasang tepi yang
asal dari cairan interstisium ini meningkatkan jumlah cairan
tumpang-tindih, menciptakan celah antara tepi-tepi (yaitu,
plasma dan secara temporer mengompensasi kehilangan darah.
lubang katup). Lubang ini memungkinkan cairan intersti-
Sementara itu, mekanisme-mekanisme refleks yang bekerja pa-
sium masuk (Gambar 10-24b). Setelah masuk ke pembuluh
da jantung dan pembuluh darah (dijelaskan kemudian) juga
limfe, cairan interstisium dinamai cairan limfe. Tekanan
bekerja untuk membanru mempertahankan tekanan darah
cairan di bagian dalam mendorong tepi-tepi yang rumpang-
sampai mekanisme jangka panjang, misalnya rasa haus (dan
tindih saling mendekat, menurup katup sehingga cairan limfe
pemuasannya) dan pengurangan pengeluaran urin, dapat me-
tidak keluar. Lubang pembuluh limfe mirip katup ini ber-
mulihkan volume cairan dan mengompensasi secara sempurna
ukuran jauh lebih besar daripada pori di kapiler darah. Karena
kehilangan tersebut.
itu, partikel besar di cairan interstisium, misainya protein
Sebaliknya, jika volume plasma bertambah, misalnya
plasma yang keluar dan bakteri, dapat memperoleh akses ke
karena asupan cairan yang berlebihan, maka peningkatan
pembuluh limfe awal tetapi tidak dapat masuk ke kapiler
tekanan darah kapiler yang terjadi mendorong lebih banyak
darah.
cairan keluar dari kapiler ke cairan interstisium dan secara
Pembuluh pembuluh limfe awal kemudian menyatu
temporer mengurangi penambahan volume plasma sampai
untuk membentuk pembuluh limfe yang semakin besaq
kelebihan cairan tersebut dapat dikeluarkan dari tubuh oleh
yang akhirnya bermuara ke dalam sisrem vena dekat tempat
tindakan-tindakan jangka panjang, misalnya peningkatan
masuknya darah ke atrium kanan (Gambar l0-25a). Karena
pengeluaran urin.
tidak terdapat "jantung limfe" yang menghasilkan tekanan
Perpindahan cairan internal antara dua kompartemen
pendorong maka anda mungkin bertanya-tanya bagaimana
CES ini terjadi secara otomaris dan segera setiap kali terjadi
limfe diarahkan dari jaringan menuju sisrem vena di rongga
perubahan keseimbangan gaya-gaya yang bekerja melintasi
toraks. A.liran limfe terjadi melalui dua mekanisme. Pertama,
dinding kapiler; perpindahan ini adalah mekanisme rempo-
pembuluh limfe setelah pembuluh limfe awal dikelilingi oleh
rer untuk mmpertahankan agar volume plasma relatif kon-
otot polos, yang berkontraksi secara ritmis akibat aktivitas
stan. Dalam proses memulihkan volume plasma ke tingkat
miogenik. Ketika teregang karena pembuluh terisi oleh iimfe,
yang sesuai, cairan interstisium mengalami fluktuasi, tetapi
otot tersebut secara inheren berkontralai lebih kuat, men-
yang jauh lebih penting adalah volume plasma dapat diper-
dorong cairan limfe di dalam pembuluh. "Pompa limfe" in-
tahankan konstan agar fungsi sistem sirkulasi tetap efektii
trinsik ini adalah kekuaran urama yang mendorong limfe.
Stimulasi otot polos limfe oleh sistem simpatis meningkatkan
I Sistem limfe adalah rute tambahan untuk aktivitas pemompaan pembuluh limfe. Kedua, karena pem-
mengembalikan cairan interstisium ke darah. buluh limfe terletak di antara orot-oror rangka maka kon-
traksi otot-otot ini memeras limfe keluar dari pembuluh.
Bahkan pada keadaan normal, jumlah cairan yang keluar Katup-katup satu arah yang terletak di pembuluh limfe
dari kapiler ke dalam cairan inrerstisium sedikit lebih banyak mengarahkan aliran limfe menuju pintu keluarnya di vena
daripada cairan yang direabsorpsi dari cairan interstisium dada.

Pembuluh Darah dan Tekanan Darah 395


Ke sistem ----___$ dilaksanakan oleh pembuluh limfe. Laju aliran rerata melalui
vena n
*b Arteriol pembuluh limfe adalah 3 liter per hari, dibandingkan dengan
,1:
r.i ! 7200 liter per hari melalui sistem sirkulasi.
Sel
Cairan - jaringan I Pertahanan terhada? penyakit. Cairan limfe mengalir
interstisium
,4 melewati kelenjar limfe (limfonodus) yang terletak di dalam
sistem limfe. Lewatnya cairan ini melalui limfonodus adalah
suatu aspek penring mekanisme pertahanan tubuh terhadap
penyakit. Sebagai contoh, bakteri yang diserap dari cairan
interstisium dihancurkan oleh fagosit khusus di dalam ke-
Ienjar limfe (lihat Bab 12).
I TTanspor lemah yang disera?. Sistem limfe penting dalam
penyerapan lemak dari saluran cerna. Produk-produk akhir
dari pencernaan lemak makanan dikemas oleh sel-sel yang
Kapiler darah melapisi saluran cerna menjadi partikel lemak yang terlalu
Pembuluh
besar untuk masuk ke dalam kapiler darah tetapi mudah
limfe awal memperoleh akses ke pembuluh limfe awal (lihat Bab 16).
(a) I Pengembalian protein yang tersaring. Di sebagian besar
Tekanan cairan di bagian luar pembuluh kapiler terjadi kebocoran sebagian protein plasma sewaktu
mendorong masuk tepi bebas sel endotel, proses filtrasi. Protein-proteinini tidak mudah direabsorpsi
memungkinkan masuknya ca ran
interstisium
ke dalam kapiler tetapi mudah memperoleh akses ke pem-
(kini menjadi limfe) buluh limfe awal. Jika protein tersebur dibiarkan menumpuk
di cairan interstisium dan tidak dikembalikan ke sirkulasi
melalui pembuluh limfe maka tekanan osmorik koloid cairan
Cairan interstisium (tekanan keluar) akan rerus meningkat semen-
interstisium
,@,;*; tara tekanan osmotik koloid plasma (tekanan masuk) akan
turun progresif. Akibatnya, gaya-g yafiltrasi akan meningkat

'w sementara gay^-gay^ reabsorpsi berkurang sehingga terjadi


akumulasi progresif cairan di ruang interstisium disertai
Tekanan cairan di bagian dalam pembuluh
mendorong teDi-tepi yang tumpang{indih penurunan volume plasma.
menyatu sehingga limfe tidak dapat keluar.
(b)

Gambar 10-24 I Edema terjadijika terlalu banyak cairan


Pembuluh limfe awal. (a) Hubungan antara pembuluh limfe interstisium yang menumpuk.
awal dan kapiler darah. Pembuluh limfe awal yang buntu
menyerap kelebihan cairan yang tersaring keluar oleh kapiler
darah dan mengembalikannya ke sistem vena di dada. (b)
CATAIAN KLINIS. Kadang-kadang terjadi penimbunan
Susunan sel endotel di pembuluh limfe awal. Perhatikan cairan interstisium ketika salah satu gayayang bekerja me-
bahwa tepi-tepi sel endotel yang tumpang-tindih mencipta- lintasi dinding kapiler menjadi abnormal karena suatu hal.
kan lubang mirip katup di dinding pembuluh ini. Pembengkakan jaringan akibat kelebihan cairan interstisium
dikenal sebagai edema. Penyebab edema dapat dikelompok-
kan menjadi empar karegori umum:

FUNGSI SISTEM LIMFE 1. Berhurangnya konsentrasi protein plasma menurunkan


tekanan osmotik koloid plasma. Penurunan tekanan
Inilah fungsi-fungsi terpenting sistem limfe:
masuk utama ini menyebabkan kelebihan cairan yang
I Mengembalihan belebihan cairan lang terfhrasi. Dalam keluar sementara cairan yang direabsorpsi lebih sedikit
keadaan normal, filtrasi kapiler meiebihi reabsorpsi sekitar 3 daripada normal; karena itu kelebihan cairan tersebut
liter per hari (20 liter yang difiltrasi, 17 liter direabsorpsi) tetap berada di ruang inrerstisium. Edema dapat dise-
(Gambar 10-25b). Namun volume darah keseluruhan hanya- babkan oleh penurunan konsenrrasi protein plasma
lah 5 liter, dan hanya 2,75 Iiter-nya yang plasma. (Sel-sel melalui beberapa cara berbeda: pengeluaran berlebihan
darah membentuk sisa voiume darah). Dengan curah janrung protein plasma melalui urin, akibat penyakit ginjal; pe-
rerata, setiap hari 7200 liter darah melewati kapiler pada nurunan sintesis protein plasma, akibat penyakit hati
keadaan istirahat (lebih banyak jika curah jantung mening- (hati membentuk hampir semua protein plasma); makan-
kat). Meksipun hanya sebagian kecil dari cairan yang difiltrasi an yang kurang mengandung protein; atau pengeluaran
yang tidak direabsorpsi oleh kapiler namun efek kumulatif bermakna protein plasma akibat luka bakar yang luas.
proses yang terus berulang dengan setiap denyur jantung 2. Meningkatnya permeabilitas dinding kapiler memung-
menyebabkan cairan yang rertinggal di kompartemen inter- kinkan lebih banyak protein plasma yang keluar dari
stisium setiap hari melebihi volume plasma total. Jelaslah, plasma ke dalam cairan interstisium sekitar-sebagai con-
cairan ini harus dikembalikan ke dalam plasma, dan tugas ini toh, melalui pelebaran pori kapiler yang dipicu oleh

396 Bab 10
Sirkulasi Sirkulasi
sistemik paru

Pembuluh
Pembuluh limfe awal
limfe

Kapiler
darah

Kelenjar
limfe

Pembuluh
limfe awal
Kapiler
darah

(a)

Limfe

Darah

(b)
Gambar'lo-2s
Sistem limfe. (a) Pembuluh limfe mengosongkan isinya ke dalam sistem vena dekat pintu masuknya ke atrium kanan. (b) Aliran
limfe rerata adalah 3 liter per hari, sementara aliran darah rerata adalah 7200 liter per hari.

histamin sewaktu cedera jaringan atau reaksi alergik. besar yang menyalurkan darah dari ekstremitas bawah
Penurunan tekanan osmorik koloid plasma yang terjadi sewaktu pembuluh-pembuluh tersebut masuk ke rongga
menurunkan tekanan masuk efektif, semenrara pening- abdomen. Bendungan darah di vena ini meningkatkan
katan tekanan osmorik koloid cairan interstisium yang tekanan darah di kapiler tungkai dan kaki, mendorong
terjadi akibat peningkatan protein di cairan interstisium edema regional ekstremitas bawah.
meningkatkan gaya keluar efektif. Ketidakseimbangan 4. Sumbatan pembuluh limfe menyebabkan edema karena
ini ikut berperan menyebabkan edema lokal yang ber- kelebihan cairan filtrasi tertahan di cairan interstisium
kaitan dengan cedera (misalnya, lepuh) dan reaksi aier- dan tidak dapat dikembalikan ke darah melalui pem-
gik (misalnya biduran). buluh limfe. Al<umulasi protein di cairan interstisium
3. Meningkatnya tekanan uena, seperti ketika darah terben- memperparah masalah melalui efek osmotiknya. Sum-
dung di vena, menyebabkan peningkatan tekanan darah batan pembuluh limfe lokai dapat terjadi, sebagai con-
kapiier karena kapiler mengalirkan isinya ke dalam vena. toh, di lengan wanita yang saluran-saluran drainase limfe
Peningkatan tekanan keluar kapiler ini berperan besar utamanya dari lengan telah tersumbat akibat pengang-
menyebabkan edema pada gagal jantung kongestif (lihat katan kelenjar limfe pada pembedahan karena kanker
h. 356). Edema regional juga dapat terjadi akibat restriksi payudara. Peny'umbatan pembuluh limfe yang lebih luas
lokal aliran balik vena. Contohnya adalah pembeng- terjadi pada flariasis, suatu penyakit parasit yang di-
kakan yang sering terjadi di tungkai dan kaki selama tularkan melalui nyamuk yang rerurama ditemukan di
kehamilan. Uterus yang membesar menekan vena-vena daerah pantai tropis. Pada penyakit ini, cacing filaria

Pembuluh Darah dan Tekanan Darah 397


yang halus mirip benang menginfeksi pembuluh limfe sangat penting untuk menyamakan aliran masuk dan aliran
dan menyumbat drainase limfe. Bagian tubuh yang keluar kapiler di suatu organ.
terkena, terutama skrotum dan ekstremitas, mengalami
edema berat. Penyakit ini sering dinamai elefantiasis
karena kaki yang membengkak tampak seperti kaki ga- I Vena berfungsi sebagai reservoar darah serta
jah (Gambar 10-25). saluran menuju jantung.
Apapun kausa edemanya, konsekuensi penting adalah Vena memiliki jari-jari besar sehingga resistensinya terhadap
berkurangnya pertukaran bahan antara darah dan sel. Cairan aliran darah rendah. Selain itu, karena luas potongan me-
yang berlebihan menumpuk, jarak antara darah dan sel yang lintang total sistem vena secara bertahap berkurang seiring
harus dilalui oleh nutrien, Or, dan zat sisa bertambah. Karena dengan menyatunya vena-vena kecil menjadi pembuluh yang
itu, sel-sel di dalam jaringan edematosa mungkin mengalami semakin besar tetapi semakin sedikit, aliran darah menjadi
kekurangan pasokan. lebih cepat ketika mendekati jantung.
Selain berfungsi sebagai saluran beresistensi rendah un-
tuk mengembalikan darah dari jaringan ke jantung, vena
sistemik juga berfungsi sebagai reseruonr darah. Karena ka-
VENA pasitas penyimpanannya, vena sering disebut pembuluh
Sistem vena menuntaskan sirkuit sirkulasi. Darah yang me- darah penyimpan. Vena memiiiki dinding yang jauh lebih
ninggalkan jaringan kapiler masuk ke sistem vena untuk tipis dan lebih sedikit otot polos dibandingkan dengan arteri.
dikembalikan ke janrung. Juga, berbeda dari arteri, vena memiliki elastisitas yang ren-
dah karena jaringan ikat vena lebih banyak mengandung
serat kolagen daripada elastin. Tidak seperti otot polos arte-
I Venula berkomunikasi secara kimiawi dengan riol, otot polos vena tidak banyak memiliki tonus miogenik
arteriol sekitar. inheren. Karena sifat-sifat tersebut maka vena sangat mudah
teregang dan tidak banyak memperlihatkan recoil elastik.
Di tingkat mikrosirkulasi, kapiler mengalirkan isinya ke da- Pembuluh ini mudah melebar untuk menampung tambahan
lam venula, yang secara progresif menyatu untuk memben- volume darah dengan hanya sedikit penambahan tekanan
tuk vena kecil yang keluar dari organ. Tidak seperti arteriol, vena. Arteri yang teregang oleh kelebihan volume darah akan
venula mempunyai tonus dan resistensi yang kecil. Antara kembali mengecil karena adanya serar-serat elastik di
venula dan arteriol sekitar terjadi komunikasi ekstensif me- dindingnya, mendorong darah bergerak maju. Vena yang
lalui sinyal-sinyal kimiawi. Pensinyalan venuloarteriol ini mengandung tambahan volume darah hanya mengalami
peregangan untuk menampung tambahan tersebut tanpa
cenderung mengecil kembali. Dengan cara ini vena berfungsi
sebagai reservoar (penampung) darah; yaitu ketika kebutuh-
an darah rendah, vena dapat menyimpan kelebihan darah se-
bagai cadangan karena sifatnya yang mudah reregang secara
pasif ini. Pada keadaan istirahat, vena mengandung lebih dari
(r0%o volume darah total (Gambar IO-27).

Pembuluh

Jantung
Kapiler
7%
srstemik
!
o 5%
E
l Vena
f sistemik
64%
E

o
I
o
Gambar 10-26
Elefantiasis. Penyakit tropis ini disebabkan oleh cacing parasit
yang ditularkan melalur nyamuk yang meng nvasi pembuluh
lrmfe. Akibat gangguan pada drainase limfe, bagian tubuh Gambar 10-27
yang terkena, biasanya ekstremitas, menjadi sangat Persentase volume darah total di berbagai bagian sistem
edematosa mirip kaki gajah. sirkulasi

398 Bab 10
Marilah kita perjelas suatu hal yang dapat menimbulkan sepanjang perjalanan, rerurama sewaktu melalui arteriol be-
kebingungan. Darah yang disimpan di vena tidak ditampung resistensi tinggi. Pada saat darah masuk ke sisrem vena, tekanan
dalam suatu tangki stagnan. Dalam keadaan normai seluruh darah hanya sekitar 17 mm Hg (Gambar 10-9, h. 378). Na-
darah beredar setiap waktu. Ketika tubuh beristirahat dan mun, karena tekanan atrium mendekati 0 mm Hg maka tetap
banyak dari jaringan kapiler tertutup, kapasitas reservoar vena terdapat tekanan pendorong yang meskipun kecil tetapi me-
meningkat karena lebih banyak darah yang meminras kapiler madai untuk mengalirkan darah melewari vena-vena bergaris
dan masuk ke vena. Ketika tambahan volume darah ini me- tengah besar dan bertahanan rendah.
regangkan vena, aliran darah melalui vena menjadi lebih lam- CATAIAN KLINIS. Jika tekanan atrium secara patologis
bat karena luas potongan melintang total vena meningkat aki- meningkat, seperti pada keberadaan katup AVyang bocor, gra-
bat peregangan tersebut. Karena itu, darah menghabiskan lebih dien tekanan vena terhadap atrium beri<urang sehingga aliran
banyak waktu di vena. Akibat waktu transit melalui vena yang balik vena juga berkurang dan terjadi pembendungan darah di
lebih lambat ini maka vena pada hakikatnya menyimpan lebih sistem vena. Karena itu, peningkatan tekanan atrium adalah
banyak darah karena tidak menyalurkannya cepat-cepat ke salah satu penyebab gagal jantung kongestif (lihath. 356).
jantung untuk kembali dipompa keluar. Selain tekanan pendorong yang ditimbulkan oleh kon-
Ketika simpanan darah tersebut dibutuhkan, misalnya traksi jantung, terdapat lima faktor lain yang meningkatkan
sewaktu berolahraga, faktor ekstrinsik (segera dijelaskan) aliran balik vena: vasokonstriksi vena yang dipicu oleh saraf
mengurangi kapasitas reservoar vena dan mendorong tam- simpatis, aktivitas otot rangka, efek katup vena, aktivitas per-
bahan darah dari vena kembali ke jantung untuk dipompa ke napasan, dan efek penghisapan oleh jantung (Gambar 10-
jaringan. Peningkatan aliran balik vena meningkatkan vo- 28). Sebagian besar dari faktor sekunder ini mempengaruhi
lume isi sekuncup, sesuai hukum Frank-Starling janrung aliran balik vena dengan mempengaruhi gradien tekanan an-
(lihat h. 352). Sebaliknya, jika terlalu banyak darah terkumpul tara vena dan jantung. Kita akan membahas masing-masing
di vena dan tidak dikembalikan ke jantung maka curah jan- secara bergiliran.
tung akan berkurang secara abnormal. Karena itu terdapat
keseimbangan antara kapasitas vena, tingkat aliran balik
EFEK AKTIVITAS SIMPATIS PADA ALIRAN BALIK
vena, dan curah jantung. Sekarang kita akan mengalihkan
VENA
perhatian ke faktor yang mempengaruhi kapasitas vena dan
berperan dalam aliran balik vena. Vena tidak memiliki banyak oror dan tonus inherennya ren-
dah, tetapi otot polos vena menerima banyak serat saraf sim-
patis. Stimulasi simpatis menyebabkan vasokonstriksi vena,
I Aliran balik vena ditingkatkan oleh sejumlah yang secara moderat meningkatkan tekanan vena; hal ini,
faktor ekstrinsik, pada gilirannya, meningkatkan gradien tekanan unruk men-
dorong lebih banyak darah yang tersimpan di vena ke dalam
Kapasitas vena (volume darah yang dapat ditampung oleh atrium kanan sehingga aliran baiik vena meningkat. Dalam
vena) bergantung pada daya regang (distensibilitas) dinding keadaan normal vena memiliki jari-jari yang sedemikian besar
vena (seberapa banyak pembuluh ini dapat diregangkan un- sehingga vasokonstriksi moderat akibat stimulasi simpatis
tuk menampung darah) dan pengaruh tekanan eksternal yang tidak banyak berefek pada resistensi terhadap aliran. Bahkan
memeras vena. Pada volume darah konstan, seiring dengan jika berkonstriksi, vena masih tetap memiliki jari-jari yang
meningkatnya kapasitas vena, lebih banyak darah tetap ber- relatif besar sehingga tetap merupakan pembuluh beresistensi
ada di vena dan tidak dikembalikan ke jantung. Penyimpanan rendah.
di vena ini mengurangi volume darah efektif dalam sirkulasi, Selain memobilisasi darah yang tersimpan, vasokon-
volume darah yang dikembalikan dan dipompa keluar oleh striksi vena juga meningkatan aliran balik vena dengan
jantung. Sebaliknya, ketika kapasitas vena berkurang, lebih mengurangi kapasitas vena. Dengan berkurangnya kapasitas
banyak darah dikembalikan ke jantung dan kemudian di- vena, maka lebih sedikit darah yang mengalir dari kapiler
pompa keluar. Karena itu, perubahan pada kapasitas vena tetap berada di vena, karena berlanjut mengalir ke janrung.
secara langsung mempengaruhi jumlah aliran balik vena, Meningkatnya aliran balik vena yang ditimbulkan oleh rang-
yang sebaliknya penting sebagai penenru (meskipun bukan sangan simpatis menyebabkan peningkatan curah jantung
satu-satunya) voiume darah sirkulasi efektif. Volume darah karena bertambahnya voiume diastolik akhir. Stimulasi sim-
sirkulasi efektifjuga dipengaruhi dalam jangka pendek oleh patis pada jantung juga meningkatkan curah jantung dengan
pergeseran pasif dalam bulk flotu antara komparremen vas- meningkatkan kecepatan dan kontraktilitas jantung (lihat h.
kular dan cairan intestisium dan dalam jangka panjang oleh 351 dan 353). Selama aktivitas simpatis tetap tinggi, seperti
faktor-faktor yang mengontrol volume CES total, misalnya ketika berolah raga, curah jantung y^ng meningkat pada
keseimbangan garam dan air. gilirannya akan membanru memperrahankan peningkatan
Istilah aliran balik vena merujuk kepada volume darah aliran balik vena yang mula-mula dipicu oleh vasokonstriksi
yang masuk ke masing-masing atrium per menit dari vena. vena akibat rangsangan simpatis. Lebih banyak darah yang
Ingatlah bahwa besar aliran melalui suatu pembuluh ber- dipompa keluar jantung berarti lebih banyak darah mengalir
banding iurus dengan gradien tekanan. Banyak tekanan pen- kembaii ke jantung, karena vena, yang kapasitasnya telah
dorong yang diterima darah karena kontraftsi jantung telah berkurang, tidak menyimpan darah tambahan yang dipompa
hilang pada saat darah mencapai sisrem vena karena gesekan ke dalam sistem pembuluh darah.

Pembuluh Darah dan Tekanan Darah 3gg


I Curah jantung

I lsi sekuncup
Pergeseran pasif
t bulk flow dari
cairan interstisium
i Volume diastolik akhir ke plasma

+ L 1 Volume darah
I Aliran balik vena (Jtekanan vena +
Jgradien tekanan)

Efek hisap jantung Pompa pernapasan


(Jtekanan di jantung -- (Jtekanan di vena-vena dada
fgradien tekanan) fgradien tekanan)
-

Tekanan pada darah J Aktivitas vasokonstriksi Pompa otot rangka


oleh kontraksi jantung simpatis (Jtekanan vena +
(Jtekanan vena + (ftekanan vena + f gradien tekanan)
'f gradien tekanan) Jgradien tekanan;
Jkapasitas vena)

[]= tindakan kontrol jangka pendek n= tindakan kontrol jangka panjang

Gambar 10-28
Faktor yang mempermudah aliran balik vena

Perlu diketahui perbedaan akibat dari vasokonstriksi di Pompa otot rangka juga melawan efek gravitasi pada
arteriol dan vena. Vasokonstriksi arteriol segen mengurangt sisrem vena. Marilah kita lihat bagaimana.
aliran melalui pembuluh ini karena meningkatnya resistensi
(darah yang masuk dan mengalir meialui arteriol yang me-
MELAWAN EFEK GRAVITASI PADA SISTEM VENA
nyempit menjadi lebih sedikit), sementara vasokonstriksi
vena segera meningkatkan aliran melalui pembuluh ini karena
Tekanan rerata yang selama ini disebutkan untuk berbagai
bagian pohon pembuluh darah adalah untuk seseorang yang
berkurangnya kapasitas vena (penyempitan vena memeras
berada dalam posisi horizontal. Ketika seseorang berbaring,
keluar lebih banyak darahyang sudah ada di vena, mening-
katkan aliran darah melalui pembuluh ini). gaya gravitasi berlaku seragam sehingga tidak perlu diper-
timbangkan. Namun, ketika seseorang berdiri, efek gravitasi
tidaklah seragam. Selain tekanan biasa akibat kontraksi jan-
EFEK AKTIVITAS OTOT RANGKA PADA ALIRAN
tung, pembuluh-pembuluh yang berada di bawah jantung
BALIK VENA mengalami tekanan dari berat kolom darah yang terbentang
Banyak vena besar di ekstremitas terletak di antara otor-oror dari jantung ke ketinggian pembuluh yang bersangkutan
rangka sehingga kontraksi otot menekan vena. Kompresi (Gambar 10-30).
vena eksternal ini mengurangi kapasitas vena dan mening- Terdapat dua konsekuensi penting peningkatan tekanan
katkan tekanan vena, sehingga memeras cairan di vena agar ini. Pertama, vena-vena yang dapat reregang akan melebar
mengalir ke jantung (Gambar 10-29). Efek pompa ini, yang akibat meningkatnya tekanan hidrostatik sehingga kapasitas-
dikenal sebagai pompa otot rangka, adalah salah saru cara nya bertambah. Meskipun mendapat efek gravitasi yang
pengembalian darah tambahan dari vena ke jantung selama sama namun arteri tidak terlalu mudah reregang dan tidak
berolah raga. Meningkatnya aktivitas otot mendorong lebih mengembang seperri vena. Banyak darah yang masuk dari
banyak darah keluar vena dan masuk ke jantung. Mening- kapiler cenderung berkumpul di vena-vena tungkai bawah
katnya aktivitas simpatis dan vasokonstriksi vena yang di- yang mengembang dan tidak kembaii ke jantung. Karena
timbulkannya pada saat berolah raga, semakin meningkatkan aliran balik vena berkurang maka curah jantung menurun
aliran balik vena. dan volume sirkulasi efektif menciut. Kedua, peningkatan

400 Bab 10
mencolok tekanan darah kapiler yang terjadi karena efek 31). Refleks vasokonstrii<si vena tidak dapat mengompensasi
gravitasi menyebabkan banyak cairan keluar dari anyaman secara lengkap efek gravitasi tanpa aktivitas otot rangka. Karena-
kapiler di ekstremitas bawah, menimbulkan edema lokal nya, ketika seseorang berdiri diam untuk wakru lama maka alir-
(yaitu, kaki dan pergelangan kaki membengkak). an darah ke otak berkurarg karena berkurangnya volume sir-
Dalam keadaan normal terdapat dua mekanisme kom- kulasi efektil meskipun terjadi refleks untuk mempertahankan
pensasi yang melawan efek gravitasi ini. Pertama, penurunan tekanan arteri rerata. Berkurangnya aliran darah ke otak dapat
tekanan arteri rerata yang terjadi ketika seseorang berpindah dari
posisi berbaring menjadi tegak memicu vasokonstriksi vena me-
lalui saraf simpatis yang mendorong maju sebagian dari darah
yang menumpuk. Kedua, pompa otot rangka "menginterupsi"
kolom darah dengan mengosongkan secara total segmen-
segmen tertentu vena secara intermiten sehingga bagiar tertentu
dari suatu vena tidak mengalami beban dari seluruh kolom vena
dari jantung ke bagian vena tersebut (Gambar 10-29 dan 10-
!

Tekanan =
0mmHg

ti
il
tl
i{
d+qri
,ri
lf1
i;'
i'1.

!!
fj
il
tl
i;
I.r

!l
:. ii
rlJti iJ

ijiJ
ii i{
i ll
ll
i

,1

iijj
!i l;
1i fr
liii $
lj
!1
ii
$
{
tlii
ftii
iiH
;A
F' / i
Tekanan =
Tekanan = 100 mm Hg 90 mm Hg
90 mm Hg disebabkan oleh efek gravitasi
10 mm Hg disebabkan oleh tekanan yang
ditimbulkan oleh kontraksi jantung

Gambar 10-30
Efek gravitasi pada tekanan vena. Pada orang dewasa dalam
posisi tegak, darah di pembuluh-pembuluh yang terbentang
antara jantung dan kaki ekivalen dengan 1,5 m kolom darah.
Tekanan yang ditimbulkan oleh kolom darah ini akibat efek
gravitasi adalah 90 mm Hg. Tekanan yang ditimbulkan oleh
kontraksi jantung menurun menjadi 10 mmHg di vena-vena
tungkai bawah karena pengurangan akibat gesekan di
I.l pembuluh-pembuluh sebelumnya. Gabungan tekanan-
'i t . ,,.1 tekanan tersebut menghasilkan tekanan vena sebesar 100 mm
Hg di vena-vena pergelangan kaki dan kaki. Demikian juga,
Gambar 10-29
kapiler di bagian ini mengalami efek gravitasi yang sama.
Pompa otot rangka meningkatkan aliran balik vena.

Pembuluh Darah dan Tekanan Darah 401


Berjalan

Vena

Katup vena terbuka


memungkinkan aliran
darah menuju jantung

150 cm Otot rangka


berkontraksi

Katup vena tertutup


menghambat aliran
balik darah

i
t
(a) (b)
100 Tekanan 27
mm Hg vena di mm Hg
Gambar 10-32
" kaki Fungsi katup vena. (a) Ketika sebuah selang diperas di bagian
Vena
-
kaki menopang Vena kaki menopang tengah maka cairan terdorong ke kedua arah. (b)Katup vena
kolom darah setinggi kolom darah setinggi memungkinkan darah mengalir hanya menuju jantung.
1,5 m (150 cm) 34 cm
Garnbar 10-3'l
Efek kontraksi otot rangka tungkai dalam melawan efek
gravitasi. Kontraksi otot rangka (seperti ketika berjalan) terdorong ke kedua arah dari titik perasan (Gambar l0-32a).
secara total mengosongkan segmen-segmen tertentu vena, Karena itu mengapa darah tidak mengalir mundur dan maju
memutuskan kolom darah yang harus ditopang oleh vena- oleh vasokonstriksi vena dan pompa otot rangka? Darah hanya
vena di bagian bawah. dapat terdorong maju karena vena-vena besar dilengkapi oleh
(Sumber: Diadaptasi dari Physiology of the Heart and katup-katup satu arah yang berjarak 2 sampai 4 cm saru sama
Circulation,4th ed, oleh RC Little dan WC Little. Hak cipta @
lain; katup ini memungkinkan darah mengalir maju menuju
1989 Year Book Medical Publishers, lnc., dengan ijin dari
Elsevier). jantung tetapi menghambatnya mengalir balik ke jaringan
(Gambar l0-32b). Katup-katup vena ini juga berperan me-
lawan efek gravitasi pada posisi tegak dengan membantu me-
minimalkan aliran balik darah yang cenderung terjadi ketika
menyebabkan pingsan, yang mengembalikan orang tersebut ke seseorang berdiri dan secara temporer menunjang bagian-
posisi horizontal, sehingga menghilangkan efek gravitasi pada bagian dari kolom darah ketika otot rangka melemas.
sistem vaskular dan memulihkan sirkulasi efektif Karena itu, CATAIAN KLINIS. Vena varikosa (varises) terjadi ke-
menegakkan seseorang yang baru pingsan merupakan upaya tika katup vena menjadi inkompeten dan tidak lagi dapat
yang sia-sia. Pingsan adalah pemecahan masalahnya, bukan menunjang kolom darah di atasnya. Orang yang memiliki
masalah itu sendiri. predisposisi untuk kelainan ini biasanya mengalami pe-
Karena pompa otot rangka memudahkan aliran balik vena regangan berlebihan bawaan dan kelemahan dinding vena.
dan membantu melawan efek gravitasi yang merugikan pada Vena-vena, yang diperparah oleh sering berdiri dalam waktu
sistem sirkulasi maka ketika anda duduk bekerja ada baiknya lama, mengalami pelebaran hebat sewaktu darah berkumpul
anda bangkit secara periodik dan ketika anda berdiri, maka anda sedemikian sehingga tepi-tepi katup tidak lagi dapat bertemu
berjalan berkeliling. Aktivitas otot ringan ini akan "menggerak- untuk membentuk sekat. Vena-vena superfisial tungkai yang
kan darah'. Juga dianjurkan bahwa orang yang harus berdiri mengalami varises rampak melebar dan berkelok-kelok. Ber-
lama menggunakan kaus kaki elastik yang menghasilkan kom- beda dari apa yang mungkin diharapkan, penimbunan kronik
presi eksternal lembut kontinl.u, serupa dengan efek kontraksi darah di vena yang mengalami pelebaran patologis tidak
otot rangka, untuk mencegah penimbunan darah di vena-vena mengurangi curah jantung, karena terjadi peningkatan kom-
tungkai yang disebabkan oleh gravitasi. pensatorik volume darah total yang beredar. Konsekuensi
paling serius dari vena varikosa adalah kemungkinan pem-
EFEK KATUP VENA PADA ALIRAN BALIK VENA bentukan bekuan abnormal di darah yang mengumpul dan
Vasokonstriksi vena dan kompresi vena eksternal mendorong mengalir lambat ini. Yang rerutama berbahaya adalah risiko
darah menuju jantung. Namun, jika anda memeras suatu bahwa bekuan ini dapat terlepas dan menyumbat pembuluh
di bagian tengahnya maka cairan akan
selang berisi cairan kecil di tempat lain, terutama kapiler paru.

402 Bab'10
EFEK AKTIVITAS PERNAPASAN PADA ALIRAN BALIK arteri atau tekanan nadi dan juga bukan tekanan di bagian
VENA lain pohon vaskular. Pengukuran tekanan darah rutin me-
rekam tekanan sistolik dan diastolik arteri, yang dapat di-
Akibat aktivitas bernapas, tekanan di dalam rongga dada rata-
gunakan sebagai patokan untuk menilai tekanan arteri rerara.
rata 5 mm Hg lebih rendah daripada tekanan atmosfer. Dalam
mengembalikan darah kejantung dari bagian-bagian bawah tu-
Nilai ambang terkini untuk tekanan darah normal yang di-
tentukan oleh National Institutes of Health (NIH) adalah
buh, sistem vena berjalan melewati rongga dada, tempat pem-
kurang dari 120/80 mm Hg.
buluh ini mendapat tekanan subatmosfer tersebut. Karena sistem
vena di tungkai dan abdomen mendapat tekanan atmosfer nor-
mal maka terbentuk gradien tekanan elaternal antara vena-vena
I Tekanan darah diatur dengan mengontrol curah
bawah (pada tekanan atmosfer) dan vena-vena dada (5 mm Hg
jantung, resistensi perifer total, dan volume darah.
lebih rendah daripadatekanan atmosfer). Perbedaan tekanan ini
memeras darah dari vena-vena bawah ke vena-vena dada, me- Tekanan arteri rerata adalah gaya pendorong urama yang
ningkatkan aliran balikvena (Gambar 10-33). Mekanisme fasili- mengalirkan darah ke jaringan. Tekanan ini harus diatur se-
tasi aliran balik vena ini disebut pompa respirasi, karena terjadi cara ketat karena dua alasan. Pertama, tekanan ini harus
akibat aktivitas bernapas. Peningkatan aktivitas bernapas serta cukup tinggi untuk menjamin tekanan pendorong yang me-
efek pompa otot rangka dan vasokonstriksi vena meningkatkan madai; tanpa tekanan ini, otak dan organ lain tidak akan me-
aliran balik vena sewaktu olahraga. nerima aliran yang memadai, apapun penyesuaian lokal yang
dilakukan dalam aspek resistensi arteriol yang mendarahi
EFEK PENGHISAPAN JANTUNG PADAALIRAN BALIK organ-organ tersebut. Kedua, tekanan harus tidak terlalu
VENA tinggi sehingga menimbulkan tambahan kerja bagi jantung
dan meningkatkan risiko kerusakan pembuluh darah serta
Tingkat pengisian jantung tidak semata-mata bergantung pada
kemungkinan pecahnya pembuluh darah halus.
faktor-faktor yang mempengaruhi vena. Jantung juga berperan
dalam proses pengisian dirinya. Selama kontraksi ventrikel, katup
AV tertarik ke bawah, memperbesar rongga atrium. Akibatnya, PENENTU TEKANAN ARTERI RERATA
tekanan atrium secara transien turun di bawah 0 mm Hg sehing- Mekanisme-mekanisme yang terlibat dalam memadukan ker-
ga gradien tekanan vena terhadap atrium meningkat dan aliran ja berbagai komponen sistem sirkuiasi dan sistem tubuh lain
balik vena bertambah. Selain itu, ekspansi cepat rongga ventrikel sangat penting untuk mengatur tekanan arteri rerata (Gam-
selama relaksasi ventrikel menciptakan tekanan negatif sesaat di bar 10-34) . Ingatlah bahwa dua penentu tekanan arreri rerara
ventrikel sehingga darah "tersedot" dari atrium dan vena; jadi, adalah curah jantung dan resistensi perifer total:
tekanan negatifdi ventrikel meningkatkan gradien tekanan vena
Tekanan arteri rerata =
terhadap atrium dan terhadap ventrikel sehingga aliran balik
curah jantung x resistensi perifer total
vena semakin meningkat. Karena itu, jantung berfungsi sebagai
'pompa hisap" untuk mempermudah pengisian jantung. $angan mengacaukan persamaan ini yang menunjukkan
determinan tekanan arteri rerata, yaitu tingkat curah jantung
dan resistensi perifer total, dengan persamaan yang diguna-
TEKANAN DARAH kan untuk menghitung tekanan arteri rerata, yaitu, tekanan
arteri rerata = tekanan diastol + 1/3 tekanan nadi).
Tekanan arteri rerata adalah tekanan darah yang dipantau Ingatlah bahwa curah jantung, sebaliknya, ditentukan
dan diatur di tubuh, bukan tekanan sistolik atau diastolik sejumlah faktor (Gambar 9-25,h. 355), demikian pula resis-

5 mm Hg lebih rendah
daripada tekanan atmosfir

Tekanan atmosfir
tif '{

5 mm Hg lebih rendah
daripada tekanan atmosfir

Gambar 10-33
Pompa respirasi meningkatkan aliran balikvena. Akibat aktivitas pernapasan, tekanan di sekeliling vena-vena dada lebih rendah
daripada tekanan di sekitar vena-vena ekstremitas dan abdomen. Hal ini menciptakan gradien tekanan eksternal pada vena,
yang mendorong darah menuju jantung.

Pembuluh Darah dan Tekanan Darah 403


tensi perifer total (Gambar 10-14, h. 387). Karena itu, anda tekanan darah konstan. Aliran darah ke suatu organ ber-
dapat dengan cepat memahami kompleksitas regulasi tekan- gantung pada gaya dorong tekanan arteri rerata dan derajat
an darah. Marilah kita bahas Gambar 10-34 dengan meng- vasokonstriksi arteriol organ tersebut. Karena tekanan arteri
ulas semua faktor yang mempengaruhi tekanan arreri rerata. rerata bergantung pada curah jantung dan derajat vasokon-
Meskipun kita telah membicarakan semua faktor ini sebelum- striksi arteriol, maka jika arteriol-arteriol di satu organ me-
nya namun ada baiknya faktor-faktor tersebut kita padukan. lebar, maka arteriol-arteriol di organ lain harus berkonstriksi
Angka-angka dalam lingkaran di teks bersesuaian dengan untuk mempertahankan tekanan darah arteri yang adekuat.
angka-angka di gambar. Tekanan yang memadai diperlukan untuk menghasilkan gaya
untuk mendorong darah tidak saja ke organ yang mengalami
I Tekanan arteri rerata bergantung pada curah jantung
vasodilatasi tetapi juga ke otak, yang bergantung pada aliran
dan resistensi perifer total (,1, di Gambar 10-34).
darah yang konstan. Karena itu, variabel-variabel kardiovas-
I Curah jantung bergantung pada kecepatan jantung dan
kular harus terus-menerus diatur untuk mempertahankan
isi sekuncup'?
tekanan darah yang konstan meskipun kebutuhan akan da-
f Kecepatan jantung bergantung pada keseimbangan rela-
rah dari masing-masing organ berubah-ubah.
tif aktivitas
parasimpatis 3, yang menurunkan kecepatan jan-
tung, dan aktivitas simpatis (dalam seluruh pembahasan ini
secara implisit mencakup epinefrin) 4, yang meningkatkan TINDAKAN KONTROL JANGKA PENDEK DAN
kecepatan jantung. JANGKA PANJANG
I Isi sekuncup meningkat sebagai respons terhadap akti- Tekanan aneri rerara secara rerus-menerus dipantau oleh
vitas simpatis $' (kontrol ekstrinsik isi sekuncup). baroreseptor (reseptor tekanan) di dalam sistem sirkulasi.
I Isi sekuncup juga meningkat jika aliran balik vena me- Ketika terdeteksi adanya penyimpangan dari normal maka
ningkat 6 (kontrol intrinsik isi sekuncup sesuai hukum berbagai respons refleks teraktifkan untuk mengembalikan
Frank-Starling jantung). tekanan arteri rerata ke nilai normalnya. Penyesuaian jangka
I Aliran balik vena ditingkatkan oleh vasokonstriksi vena pendek (dalam hitungan detik) dilakukan dengan mengubah
yang diinduksi oleh saraf simpatis 7, pomp" otot rangka 91, curah jantung dan resistensi perifer total, yang diperantarai
pompa pernapasan 9, dan penghisapan jantung,1,0. oleh pengaruh sisrem sarafotonom pada jantung, vena, dan
I Volume darah sirkulasi efektif juga mempengaruhi se- arteriol. Kontrol jangka panjang (dalam hitungan menit sam-
berapa banyak darah dikembalikan ke jantung Volume
.1:t1r. pai hari) dicapai melalui penyesuaian volume darah dengan
darah jangka pendek bergantung pada ukuran perpindahan cara memulihkan keseimbangan garam dan air melalui meka-
cairan bulkflow pasif antara plasma dan cairan interstisium nisme-mekanisme yang mengatur pengeluaran urin dan rasa
menembus dinding kapiler t13. Dalam jangka panjang, volu- haus (Bab 14 dan 15). Besar-kecilnya volume darah total,
me darah bergantung pada keseimbangan garam dan air :13, sebaliknya, berdampak besar pada curah jantung dan tekanan
yang secara hormonal dikontrol masing-masing oleh sistem arteri rerata. Marilah kita sekarang mengarahkan perhatian
renin-angiotensin-aldosteron dan vasopresin 14. pada mekanisme-mekanisme jangka pendek yang .berperan
I Penentu utama lain tekanan darah arteri rerata, resistensi dalam mengarur rekanan ini.
perifer total, bergantung pada jari-jari semua arteriol serra
kekentalan darah 1:5. Faktor utama yang menentukan ke-
kentalan darah adalah jumlah sel darah merah ,1r5. Namun, I Refleks baroreseptor
adalah mekanisme jangka
jari-jart arteriol adalah faktor yang lebih penring dalam me- pendek penting untuk mengatur tekanan darah.
nentukan resistensi perifer total.
I Jari-jari arteriol dipengaruhi oleh kontrol metabolik lo-
Setiap perubahan pada tekanan arreri rerata memicu suatu
kal (intrinsik) yang menyamakan aliran darah dengan kebu- refleks baroreseptor oromaris yang mempengaruhi jantung
tuhan metabolik :1'7. Sebagai contoh, perubahan lokal yang dan pembuluh darah untuk menyesuaikan curah jantung dan
terjadi di otot-orot rangka yang aktifmenyebabkan vasodila- resistensi perifer total dalam upaya untuk memulihkan tekan-
tasi arteriol lokal dan peningkatan aliran darah ke otot-otot an darah ke normal. Seperti semua refleks, refleks baroresep-
rersebut I 8. tor mencakup resepror, jalur aferen, pusat integrasi, jalur
I eleren, dan organ efektor.
Jari-jari arteriol juga dipengaruhi oleh aktivitas simpatis
Reseptor rerpenring yang terlibat dalam regulasi terus-
1,9, suatu mekanisme kontrol ekstrinsik yang menyebabkan
vasokonstriksi arteriol 20 untuk meningkatkan resistensi pe- menerus tekanan darah, sinus karotis dan baroreseptor
rifer total dan tekanan darah arteri rerata. arkus aorta, adalah mekanoreseptor yang peka terhadap per-
ubahan pada tekanan arteri rerata dan tekanan nadi. Respon-
I Jari-jari arteriol juga dipengaruhi secara ekstrinsik oleh
sivitas reseptor-resepror ini terhadap fluktuasi tekanan nadi
hormon vasopresin dan angiotensin II, yaitu vasokonstriktor
meningkatkan sensitivitas mereka sebagai sensor tekanan, ka-
poten ?ll serta penting dalam keseimbangan garam dan air
rena perubahan kecil tekanan sistol atau diastol dapat meng-
2e.
ubah tekanan nadi tanpa mengubah tekanan rerata. Baro-
Perubahan setiap faktor di atas yang mempengaruhi reseptor ini memiliki letak strategis (Gambar 10-35) untuk
tekanan darah akan mengubah tekanan darah, kecuali jika memberi informasi penting tenrang tekanan arteri di pem-
terjadi perubahan kompensasi di variabel lain yang menjaga buluh-pembuluh yang menuju ke otak (baroreseptor sinus

404 Bab 10
Pergeseran cairan bulkflow Sisiem vasopresin, renin-
pasif antara kompartemen angiotensi n-aldosieron
vaskular dan cairan interstisium (Bab 14 dan 15)

Gamhar'tr0-34
Penentu tekanan darah arteri rerata. Perhatikan bahwa gambar ini pada dasarnya adalah gabungan dari Gambar 9-25, h. 355,
"Kontrol curah jantung"; Gambar 10-14, h.387, "Faktor yang mempengaruhi resistensi perifer total"; dan Gambar 10-28, h. 400,
"Faktor yang mempermudah aliran balik vena". Lihat teks untuk pembahasan tentang angka-angka dalam lingkaran.

karotis) dan di trunkus arteri utama sebelum pembuluh ini an otonom mengubah tekanan darah arteri, pelajarilah Gam-
bercabang-cabang untuk mendarahi bagian tubuh lainnya bar 10-37, yang meringkaskan efek-efek utama stimulasi sim-
(baroreseptor arkus aorta). patis dan parasimpatis pada jantung dan pembuluh darah.
Baroreseptor secara terus-menerus memberi informasi Marilah kini kita padukan potongan-potongan refleks
tentang tekanan arteri rerata; dengan kata lain, sensor ini baroreseptor dengan menelusuri aktivitas refleks yang me-
selalu menghasilkan potensial aksi sebagai respons terhadap ngompensasi peningkatan atau penurunan tekanan darah.
tekanan di dalam arteri. Ketika tekanan arteri (baik tekanan Jika karena suatu sebab tekanan arteri rerata meningkat di
rerata atau nadi) meningkat, potensial baroreseptor ini me- atas normal (Gambar 10-38a), maka baroreseptor sinus ka-
ningkat sehingga kecepatan lepas muatan di neuron-neuron rotis dan arkus aorta meningkatkan frekuensi lepas muatan di
aferen terkait meningkat. Sebaliknya, penurunan tekanan ar- neuron-neuron aferennya. Pusat kontroi kardiovaskulag se-
teri rerata memperlambat kecepatan lepas muatan yang di- telah mendapat infolnasi oleh peningkatan lepas muatan
bentuk di neuron aferen oleh baroreseptor (Gambar 10-36).
Pusat integrasi yang menerima impuls aferen tentang
aPusat kontrol kardiovaskular kadang-kadang dibagi menjadi
pusat
keadaan tekanan arteri rerata adalah pusat kontrol kardio-
jantung dan pusat vasomotor, yang kadang-kadang dibagi lagi
vaskulara, yang terletak di medula di dalam batang otak.
menjadi subdivisi yang lebih kecil, misalnya pusat kardioakselerator
Jalur eferennya adalah sistem saraf otonom. Pusat kontrol dan kardioinhibitorik serta daerah vasokontriktor dan vasodilator.
kardiovaskular mengubah perbandingan antara aktivitas sim- Karena bagian-bagian ini saling berkaitan erat dan secara lungsional
patis dan parasimpatis ke organ-organ efektor (jantung dan berhubungan maka kita akarr menyebut mereka secara kolektif
pembuluh darah). Untuk melihat sekilas Lragaimana perubah- sel:.tgai p us at ko ntro I k arcllouas ku lar.

Pembuluh Darah dan Tekanan Darah 405


Sinyal saraf
ke pusat kontrol
kardiovaskular
di medula
Baroreseptor sinus karotie

Bar+reseptor arkus a+B-ra


Arteri karotis komunis
(Darah ke otak)
Aorta
(Darah ke bagian tubuh lainnya)

{5arnlrar" t$-35
Lokasi baroreseptor arteri. Baroreseptor arteri terletak di tempat yang
strategis untuk memantau tekanan darah arteri rerata
arteri-arteri yang mendarahi otak (baroreseptor sinus karotis) dun nujiun di
iunrn lainnya (baroreseptor arkus aorta).

Tekanan
zu
arteri t

(mm Hg)

80

liecepatan lepa:_:
{:es-,'rh*r I *..;f 6
mi-latan di iieiiion
Kecepatan lepas muatan neuron aferen *feren yang heras;;;l
dari baroreseptor sinus karotis dalam dari barr:resepicr'
kaitannya dengan besar tekanan arteri sinus karoiis
rerata.
Waktu

bahwa tekanan darah terlalu tinggi, berespons dengan mengu_


Sebaliknya, ketika tekanan darah turun di bawah nor_
rangi aktivitas simpatis dan meningkatkan aktivitas para_ mal (Gambar 10-38b), aktivitas baroreseptor menurun, me-
simpatis ke sistem kardiovaskular. Sinyal-sinyal eferen ini micu pusat kardiovaskular untuk meningkatkan aktivitas
mengurangi kecepatan jantung, menurunkan isi sekuncup, saraf vasokonstriktor dan saraf simpatis
dan menyebabkan vasodilatasi arteriol dan vena, y"rrg p"j" lant.,rrg sekaligus
menurunkan impuls parasimpatisnya. pola aktivitas eferen
gilirannya menyebabkan penurunan curah jantung a"" .._ ini menyebabkan peningkatan kecepatan jantung dan isi
sistensi perifer total, diikuti oleh penurunan tekanan darah sekuncup, disertai oleh vasokonstriksi arteriol dan vena.
kembali ke normal. Perubahanperubahan ini meningkatkan baik curah jantung

406 Bab '10


Stimulasi
parasimpatis

!;:

Gambar'10-37
Ringkasan efek-efek sistem saraf simpatis dan parasimpatis pada faktor yang mempengaruhi tekanan darah arteri.

Pusat
kardiovaskular

J Kecepatanjantung
J Aktivitas saraf simpatis jantung dan
dan
I isi sekuncup
J AKivitas saraf vasokonstriktor simpatis dan
dan
vasodilatasi arteriol
1 nktivitas saraf parasimpatis
dan vena

I Potensial reseptor
Ketika iekanan darah
sinus karotis dan
turun di bawah normal
arkus aorta

(b)
Gambar 10-38
Refleks baroreseptor untuk memulihkan tekanan darah ke normal. (a) Refleks baroreseptor sebagai respons terhadap
peningkatan tekanan darah. (b) Refleks baroreseptor sebagai respons terhadap penurunan tekanan darah.

Pembuluh Darah dan Tekanan Darah 407


maupun resistensi perifer rorai sehingga rekanan darah naik 5. Kontrol hipotalamus terhadap arteriol kulit untuk tu-
ke arah normal. juan pengaturan suhu lebih didahulukan daripada kon,
trol pusat kardiovaskular terhadap pembuluh yang sama
untuk tujuan pengaruran tekanan darah. Akibatnya,
I Refleks dan respons lain yang mempengaruhi tekanan darah dapat turun ketika pembuluh-pembuluh
kulit melebar unruk mengeluarkan kelebihan panas dari
tekanan darah.
tubuh, meskipun respons baroreseptor menghendaki va-
Selain refleks baroreseptor, yang fungsi satu-satunya adalah sokonstriksi kulit untuk membantu mempertahankan
mengatur tekanan darah, beberapa refleks dan respons lain resistensi perifer total yang adekuat.
juga mempengaruhi sistem kardiovaskular meskipun mereka 6. Bahan-bahan vasoaktifyang dibebaskan dari sel endotel
terutama mengarur fungsi tubuh lain. Sebagian dari penga- ikut berperan dalam mengatur tekanan darah. Sebagai
ruh ini menyebabkan tekanan darah menjauh dari nilai nor- contoh, NO dalam keadaan normal menimbulkan efek
malnya secara temporer, mengalahkan refleks baroreseptor vasodilatasi.
untuk mencapai tujuan rertentu. Faktor-faktor ini mencakup Meskipun terdapat berbagai tindakan kontrol di atas
yang berikut:
namun kadang tekanan darah tidak dapat dipertahankan
1. Reseptor volume atrium kiri dan osmoreseptor hipota- pada tingkat yang sesuai. Selanjutnya kita akan membahas
lamus terutama penting dalam keseimbangan air dan tentang kelainan tekanan darah.
garam di tubuh; karena itu, keduanya mempengaruhi
regulasi jangka panjang tekanan darah dengan mengon-
trol volume plasma. I Hipertensi adalah masalah kesehatan
2. Kemoreseptor yang berada di arteri karotis dan aorta, rnasyakarat yang serius, tetapi penyebabnya
berkaitan erat dengan tetapi berbeda dari baroreseptor, umumnya tidak diketahui.
peka terhadap kadar O, yang rendah arau asam yang
tinggi di dalam darah. Fungsi utama kemoreseptor ini CATAIAN KLINIS. Kadang-kadang mekanisme kontrol
tekanan darah tidak berfungsi dengan benar arau tidak mam-
ini meningkatkan secara refleks aktivitas pernapasan u.n-
tuk membawa masuk lebih banyak O, atau mengeluar- pu secara sempurna mengompensasi perubahan-perubahan
yang terjadi. Tekanan darah dapat terlalu tinggi (hipertensi
kan lebih banyak CO, pembentuk asam, tetapi kemore-
jika di atas 140190 mm Hg) atau terlalu rendah (hipotensi
septor tersebut juga secara refleks meningkatkan tekanan
jika di bawah 100/60 mm Hg). Hipotensi dalam bentuk eks-
darah dengan mengirim impuls eksitatorik ke pusat
kardiovaskular.
trimnya zdalah syok sirkulasi. Perrama-rama kita akan mem-
bicarakan renrang hipertensi, yaitu kelainan tekanan darah
3. Respons kardiovaskular yang berkaitan dengan perilaku
yang paling sering dijumpai, dan kemudian menyimpulkan
dan emosi tertentu diperantarai melalui jalur korteks
bab ini dengan pembahasan tentang hipotensi dan syok.
serebri-hipotalamus dan tampaknya telah terprogram.
trdapat dua golongan besar hipertensi, hipertensi sekun-
Respons-respons ini mencakup perubahan luas dalam der dan hipertensi primer, bergantung padapenyebabnya.
aktivitas kardiovaskular yang menyertai respons
generalisata simpatis lawan-atau-lari, peningkatan kece-
HIPERTENSI SEKUNDER
patan jantung dan tekanan darah pada orgasme seksual,
dan vasodilatasi kulit lokal yang berkaitan dengan Kausa pasti hipertensi hanya dapat ditemukan pada I0o/o
blushing (rasa malu). kasus. Hipertensi yang terjadi akibat masaiah primer lain di-
4. Perubahan kardiovaskular mencolok yang menyertai sebut hipertensi sekunder. Inilah beberapa contoh hipertensi
olahraga, termasuk peningkatan substansial aliran darah sekunder:
otot rangka (lihat Gambar 10-12, h.381), peningkatan 1. Hipertensi ginjal. Sebagai contoh lesi aterosklerotik yang
signifikan curah jantung, penurunan resistensi perifer menonjol ke dalam lumen suatu arteri renalis (lihat h. 359)
total (karena vasodilatasi luas di otot rangka meskipun atau penekanan eksternal pembuluh ini oleh suatu rumor
terjadi vasokonstriksi arteriol generalisata di sebagian dapat mengurangi aliran darah ke ginjal. Ginjal berespons
besar organ), dan peningkatan sedang tekanan arteri re- dengan mengaktifkan jalur hormon yang melibatkan
rata (Thbel 10-5). Bukti menyiratkan bahwa terdapat angiotensin II. Jalur ini mendorong retensi garam dan air
pusat-pusar olahraga tertentu di otak (yang belum ter- sewaktu pembentukan urin sehingga volume darah ber-
identifikasi) yang memicu perubahan jantung dan pem- tambah untuk mengompensasi berkurangnya aliran da-
buluh darah pada saat atau bahkan sebagai antisipasi rah ginjal. Ingatlah bahwa angiotensin II juga merupakan
olahraga. Efek-efek ini kemudian diperkuat oleh impuls vasokonstriktor kuat. Meskipun kedua efek ini (pening-
aferen ke pusat kardiovaskular medula dari kemoresep- katan volume darah dan vasokonstrii<si yang dipicu oieh
tor di otot serta oleh mekanisme lokal yang penting angiotensin) adalah mekanisme kompensasi untuk mem-
dalam mempertahankan vasodilatasi di otot yang aktif. perbaiki aliran darah ke arteri renalis yang menyempit
Refleks baroreseptor memodulasi berbagai respons kar- namun keduanya juga menjadi penyebab meningkatnya
diovaskular ini lebih lanjut. tekanan darah arteri secara keseluruhan.

408 Bab 10
Tabel 10-5
Perubahan Kardiovaskular Selama Olahraga

VARIABELKARDIOVASKULAR PERUBAHAN KOMENTAR


Kecepatan Jantung Meningkat Terjadi akibat meningkatnya aktivitas simpatis dan menurunnya
aktivitas parasimpatis pada nodus 5A
Aliran Balik Vena Meningkat Terjadi karena vasokonstriksi vena yang dipicu oleh aktivitas simpatis
dan meningkatnya aktivitas pompa otot rangka dan pompa pernapasan
lsi Sekuncup Meningkat Terjadi baik karena meningkatnya aliran balik vena melalui mekanisme
Frank-Starling (kecuali jika waktu pengisian diastol berkurang bermakna
akibat kecepatan jantung yang tinggi) maupun karena peningkatan
kontraktilitas miokardium yang dipicu oleh aktivitas simpatis
Curah Jantung Meningkat Terjadi karena meningkatnya kecepatan jantung dan isi sekuncup
Aliran Darah ke Otot Meningkat Terjadi karena vasodilatasi arteriol yang dikontrol secara lokal diperkuat
Rangka Aktif dan Otot oleh efek vasodilatasi epinefrin dan mengalahkan efek vasokonstriktor
JantunE simpatis yang lebih lemah
Aliran Darah ke Otak Tidak berubah Terjadi karena stimulasi simpatis tidak berefek pada arteriol otak;
mekanisme kontrol lokal mempertahankan aliran darah otak apapun
situasi nya.
Aliran Darah ke Kulit Meningkat Terjadi karena pusat kontrol suhu di hipotalamus memicu vasodilatasi
arteriol kulit; peningkatan aliran darah ke kulit membawa panas yang
dihasilkan oleh otot ke permukaan tubuh untuk dikeluarkan ke
lingkungan eksternal.
Aliran Darah ke Sistem Berkurang Terjadi akibat vasokonstriksi arteriol generalisata yang ditimbulkan oleh
Pencernaan, Ginjal, dan aktivitas simpatis
OrEan Lain
Resistensi Perifer Total Menurun Terjadi karena resistensi di otot rangka, jantung, dan kulit menurun
lebih besar daripada peningkatan resistensi di organ-organ lain
Tekanan Darah Arteri Rerata Meningkat Terjadi karena curah jantung meningkat lebih besar daripada
(sedang) penurunan resistensi perifer total.

2. Hipertensi endokrin. Sebagai contoh, feokromositoma tanda penyakit ginjal, mungkin secara diam-diam menjadi
adalah suatu tumor medula adrenal yang mengeluarkan penyebab akumulasi perlahan garam dan air di tubuh, yang
epinefrin dan norepinefrin secara berlebihan. Pening- mengakibatkan peningkatan progresif tekanan darah.
katan abnormal kadar kedua hormon ini menyebabkan I Asupan garam ber/ebihan. Karena garam secara osmotis
peningkatan curah jantung dan vasokonstriksi perifer menahan air, dan karenanya meningkatkan volume darah
generalisata,di mana keduanya berperan menyebabkan dan berperan dalam kontrol jangka panjang tekanan darah,
hipertensi khas pada penyakit ini. maka asupan garam berlebihan secara teoris dapat menye-
3. Hipertensi neurogenik. Salah satu contoh adalah hiper- babkan hipertensi. Namun masih diperdebatkan apakah
tensi yang disebabkan oleh kesalahan kontrol tekanan pembatasan asupan garam perlu dianjurkan sebagai cara un-
darah karena defek di pusar konrrol kardiovaskular. tuk mencegah dan mengobati tekanan darah tinggi. Data
riset sampai saar ini belum konklusif dan menimbulkan
HIPERTENSI PRIMER
interpretasi beragam.
Penyebab yang mendasari 90o/o kasus hipertensi tidak di-
I Diet yang kurang mengandung buah, sa)luran, dan produk
ketahui. Hipertensi semacam ini dikenal sebagai hipertensi
susu (yaitu, rendah K dan Ca'-). Grdapat faktor makanan
primer (esensial atau idiopatik). Hipertensi primer adalah
lain selain garam yang dibuktikan berpengaruh besar pada
suatu kategori umum untuk peningkatan tekanan darah
tekanan darah. Studi DASH (Dietary Approaches to Stop
yang disebabkan oleh beragam penyebab yang ddak dikra-
Hypertension) menemukan bahwa diet rendah lemak kaya
hui dan bukan suatu enriras runggal. Orang dapat memper-
buah, sayur, dan produk susu dapat menurunkan tekanan da-
lihatkan kecenderungan generik yang kuat mengidap hiper-
rah pada orang dengan hipertensi ringan sama seperti pem-
tensi primer, yang dapat dipercepat atau diperburuk oleh
berian terapi dengan satu jenis obat. Penelitian memperlihat-
faktor kontribusi misalnya kegemukan, srres, merokok, atau
kan bahwa asupan K tinggi yang berkaitan dengan banyak
kebiasaan makan. Perhatikanlah berbagai kemungkinan po-
makan buah dan sayur dapat menurunkan tekanan darah
tensiai bagi hipertensi primer yang saat ini sedang diteliti.
dengan melemaskan arteri. Selain itu, kurangnya asupan Ca2*
I Ganguan ?enanganan garam oleh ginjal. Ganggran dari produk susu diidentifikasi sebagai pola diet yang paling
fungsi ginjal yang terlalu kecil untuk menimbulkan tanda- sering pada orang dengan hipertensi yang tidak diobati,

Pembulluh Darel': elan Tekanan Darah 409


meskipun peran Ca2* dalam mengatur tekanan darah masih harus memompa melawan resistensi perifer total yang lebih
belum jelas. tinggi, sementara pembuluh darah mungkin rusak akibat
I Kelainan membran plasma misalnya ganguan pompa tekanan internal yang tinggi, rerurama ketika dinding pem-
Na--K. Kelainan semacarn ini, dengan mengubah gradien buluh melemah akibat proses degeneratif aterosklerosis.
elektrokimia menembus membran plasma, dapat mengubah Komplikasi hipertensi mencakup gagal jantung kongestif
kepekaan dan kontraktilitas jantung dan otot polos di dinding akibat ketidakmampuan jantung memompa darah melawan
pembuluh darah sedemikian rupa sehingga terjadi peningkatan tekanan arteri yang terus-menerus tinggi, stroke akibat pecah-
tekanan darah. Selain itu, pompa Na.-Kt sangat penting da- nya pembuluh darah otak, dan serangan jantung karena
lam penanganan garam oleh ginjal. Defek genetik pompa pecahnya pembuluh koronaria. Perdarahan spontan akibar
Na--K. pada tikus laboratorium yang rentan hipertensi adalah pecahnya pembuluh darah kecil di bagian lain tubuh juga
keterkaitan antara hipertensi-gen yang pertama ditemukan. dapat terjadi tetapi dengan konsekuensi yang kurang serius;
I Variasi dalam gen yang menyandi angiotensinogen. Angio- contohnya adalah ruptur pembuluh darah di hidung yang
tensinogen adalah bagian dari jalur hormon yang menghasil- menyebabkan mimisan. Penyulit serius lain hipertensi adalah
kan vasokonstriktor kuat angiotensin II serta mendorong gagal ginjal akibat gangguan progresif aliran darah melalui
retensi garam dan air. Salah satu varian gen pada manusia pembuluh darah ginjal yang rusak. Selain itu, kerusakan
tampaknya berkaitan dengan peningkatan insidens hiper- retina akibat kelainan di pembuluh darah yang mendarahi
tensi. Para peneliti berspekulasi bahwa versi gen yang di- mata dapat menyebabkan gangguan penglihatan progresif.
curigai ini menyebabkan sedikit peningkatan pembentukan Sampai penyulit terjadi, hipertensi tidak bergejala, ka-
angiotensinogen sehingga jalur penambah tekanan darah ini rena jaringan mendapat pasokan darah yang cukup. Karena
menjadi aktif, Ini adalah keterkaitan hipertensi-gen yang itu, kecualijika dilakukan pengukuran tekanan darah secara
pertama kali ditemukan pada manusia. rutin, penyakit ini dapat tidak diketahui sampai terjadi
I Bahan endogen mirip digitalis. Bahan semacam ini be- penyulit mendadak. Jika anda menyadari berbagai peni,ulit
kerja mirip dengan obat digitalis (iihat h. 340) untuk me- potensial ini dan mempertimbangkan bahwa 25o/o dari se-
ningkarkan kontraktilitas jantung serta mempersempir pem- mua orang dewasa di Amerika Serikat diperkirakan mengidap
buluh darah dan mengurangi eliminasi garam dari urin, yang peningkatan tekanan darah kronik, maka anda dapat mema-
semuanya dapat menyebabkan hipertensi kronik. hami berapa besarnya masalah kesehatan nasional ini.
I Kelainan pada NO, endotelin, dan bahan kimia uasoaktif
lokal lainnya. Sebagai contoh, kekurangan NO dapat ditemu-
kan di dinding pembuluh darah sebagian pasien hipertensi TERAPI HIPERTENSI
yang menyebabkan gangguan kemampuan vasodilatasi. Se- Ketika hipertensi terdeteksi, intervensi rerapetik dapat me-
lain itu, suatu kelainan di gen yang menyandi endotelin, ngurangi perjaianan dan keparahan penyakit ini. Pengaturan
suatu vasokonstriktor kerja lokal, diduga kuat berperan se- diet, termasuk penurunan berat, disertai berbagai obat yang
bagai penyebab hipertensi, terutama pada orang Amerika ke- memanipulasi penanganan air dan garam arau aktivitas oto-
turunan Afrika. nom pada sistem kardiovaskular dapat digunakan untuk
I Kehbihan uasopresin. Bukti-bukti eksperimen terakhir mengobati hipertensi. Apapun penyebab aslinya, obat-obat
mengisyaratkan bahwa hipertensi dapat disebabkan oleh mal- yang mengurangi volume plasma atau resistensi perifer total
fungsi sel penghasil vasopresin di hipotalamus. Vasopresin (atau keduanya) akan menurunkan tekanan darah ke arah
adalah vasokonstriktor kuat dan juga mendorong retensi air. normal. Selain itu, program olah raga aerobik teratur dapat
dilakukan untuk membantu mengurangi tekanan darah
Apapun penyebab yang mendasari, sekaii terbentuk
tinggi (Untuk rinciannya, lihat fitur dalam boks di h.411,
hipertensi tampaknya akan terus berlanjut. Pajanan terus-
Lebih Dekat dengan Fisiologi Olahraga).
menerus ke tekanan yang tinggi menyebabkan dinding pem-
buluh mudah mengalami aterosklerosis, yang semakin me-
ningkatkan tekanan darah. PRAHIPERTENSI
Dalam petunjuknya yang terkini, NIH mengidentifikasi pra-
ADAPTASI BARORESEPTOR PADA HI PERTENSI hipertensi sebagai suatu kategori baru untuk tekanan darah
dalam kisaran anrara normal dan hipertensi (antara 120180
Baroreseptor tidak berespons untuk menurunkan tekanan
dan 139189). Tekanan darah dalam renrang prahipertensi
darah kembaii ke normal pada hipertensi karena telah ber-
biasanya dapat dikurangi dengan program olah raga dan diet
adaptasi, atau "disetel ulang", untuk bekerja pada tekanan
yang sesuai, sementara mereka yang berada dalam kisaran
yang lebih tinggi. Pada tekanan darah yang terus-menerus
hipertensi biasanya harus mendapat obat antihipertensi selain
tinggi, baroreseptor tetap berfungsi untuk mengatur tekanan
perubahan kebiasaan hidup sehat. Tujuan mengelola tekanan
darah, tetapi reseptor ini mempertahankannya pada tingkat
darah dalam kisaran prahipertensi adalah melakukan tindak-
tekanan yang lebih ringgi.
an sebelum tekanan naik menuju kisaran hipertensi, di mana
penyulit-penyulit serius dapat terjadi.
PENYULIT HIPERTENSI Kini kita akan meneliti ekstrim yang lain, hipotensi,
Hipertensi menimbulkan stres pada jantung dan pembuluh dengan pertama kali membahas hipotensi ortostatik, lalu ke
darah. Jantung mendapat beban kerja yang lebih besar karena kelainan yang lebih serius, syok sirkulasi.

410 Bab 10
atau bahkan pingsan. Karena mekanisme-mekanisme kom-
IHipotensi ortostatik terjadi akibat kurang
pensasi postural tertekan selama tirah baring lama maka pa-
memadainya aktivitas simpatis secara transien. sien kadang-kadang diletakkan di tempat tidur yang dapat
Hipotensi, arau tekanan darah rendah, terjadi ketika terdapat dimiringkan sehingga posisi mereka dapat diubah secara
bertahap dari horizontal ke tegak. Hal ini memungkinkan
ketidakseimbangan anrara kapasitas vaskular dan volume
darah (pada hakikatnya, darah terlalu sedikit untuk mengisi
tubuh meiakukan penyesuaian-penyesuaian secara perlahan
terhadap perubahan darah akibat gravitasi.
pembuluh) atau ketika jantung terlalu lemah untuk men-
dorong darah.
Situasi tersering di mana terjadi hipotensi transien ada-
lah hipotensi brtostatik. Hipotensi ortostatik (postural) I Syok sirkulasi dapat ireversibel.
adalah keadaan hipotensif sesaat yang terjadi karena insufi-
Ketika tekanan darah turun sedemikian rendah sehingga alir-
siensi respons kompensatorik terhadap perubahan darah aki-
an darah ke jaringan tidak lagi adekuat, maka keadaan yang
bat gravitasi saat seseorang berpindah dari posisi horizontal terjadi disebut sebagai syok sirkulasi. Syok sirkulasi digo-
ke posisi vertikal, khususnya setelah tirah baring lama. Ketika
Iongkan ke dalam empat tipe utama (Gambar 10-39):
seseorang berubah dari berbaring menjadi berdiri, penum-
pukan darah di vena-vena tungkai akibat gravitasi menu- 1. Syok hipouolemik ("volume rendah") disebabkan oleh pe-
runkan aliran balik vena, mengurangi isi sekuncup dan nurunan volume darah, yang terjadi secara langsung me-
karenanya menurunkan curah jantung dan tekanan darah. Ialui perdarahan hebat atau tak langsung melalui kehi-
Penurunan tekanan darah ini normalnya dideteksi oieh baro- langan cairan yang berasal dari plasma (misalnya diare
reseptor, yang memicu respons kompensasi segera untuk berat, pengeluaran urin berlebihan, atau berkeringat
memulihkan tekanan darah ke tingkatnya yang sesuai. Na- hebat).
mun, ketika seorang pasien yang telah lama berbaring bang- 2. Syok hardiogenik ("disebabkan oleh jantung") disebab-
kit untuk pertama kali, penyesuaian-penyesuaian kompensa- kan oleh melemahnya jantung unruk memompa darah
torik refleks ini lenyap secara remporer atau berkurang karena secara adekuar.
jarang digunakan. Kontrol simpatis atas vena-vena tungkai 3. Syoh uasogenik ("disebabkan oleh pembuluh") disebab-
kurang memadai sehingga ketika pasien pertama kali berdiri kan oleh vasodilatasi luas yang dipicu oleh adanya
darah mengumpul di ekstremitas bawah. Keadaan ini diper- bahan-bahan vasodilator. Terdapat dua jenis syok vaso-
parah oleh berkurangnya volume darah yang biasa menyertai genik septik dan anafilaktik. Syok septik, yang dapat
tirah baring lama. Hipotensi ortostatik yang terjadi dan ber- menyertai infeksi masif, disebabkan oleh bahan-bahan
kurangnya aliran darah ke otak menyebabkan pasien pusing vasodilator yang dikeluarkan oleh agen infeksi. Demi-

Lebih Dekat dengan Fisiologi Olahraga


Naik-Turun Hipertensi dan Olahraga
Ketika tekanan darah naik, salah satu Pasien dengan hipertensi ringan, banyak pengidap hipertensi, tetapi
cara untuk menurunkannya adalah yang didef inisikan sebagai tekanan kepatuhan terhadap diet rendah
dengan meningkatkan level aktivitas darah diastolik antara 90 dan 100 mm garam sulit dipertahankan oleh banyak
fisik. Studi-studi menunjukkan bahwa Hg dan tekanan sistolik 160 mm Hg, pasien karena makanan cepat saji dan
keikutsertaan dalam aktivitas aerobik menimbulkan dilema bagi dokter. makanan yang dihidangkan di restoran
melindungi tubuh dari hipertensi. Risiko minum obat mungkin melebihi biasanya mengandung banyak garam.
Selain itu, olah raga dapat digunakan manfaat yang diperoleh dari penurun- Bukti-bukti dalam Iiteratur
sebagai terapi untuk mengurangi an tekanan darah. Karena kemungkin- menyarankan bahwa olahraga aerob
hipertensi yang telah terbentuk. an efek samping obat maka terapi tingkat sedang yang dilakukan selama
Untuk pasien hipertensi berat non-obat untuk hipertensi ringan 15 sampai 60 menit tiga kali seminggu
tersedia obat-obat a ntihipertensi mungkin merupakan cara yang paling bermanfaat bagi sebagian besar kasus
untuk menurunkan tekanan darah, bermanfaat. Terapi non-obat yang hipertensi ringan sampai sedang.
tetapi kadang-kadang timbul efek paling sering digunakan adalah Karena itu ada baiknya bahwa
samping yang tidak diinginkan. Efek penurunan berat badan, pembatasan program olahraga aerob teratur
samping diuretik mencakup ketidak- . garam, dan olahraga. dilakukan bersama dengan tindakan
seimbangan elektrolit, ketidakmam- Meskipun penurunan berat badan terapetik lain untuk mengoptimalkan
puan menangani glukosa secara hampir selalu mengurangi tekanan penurunan tekanan darah. Jika
normal, dan peningkatan kadar darah namun penelitian menunjukkan memungkinkan, waktu olahraga total
kolesterol darah. Efek samping obat bahwa program penurunan berat pada satu hari bahkan dapat dibagi-
yang mempengaruhi resistensi perifer badan biasanya hanya menyebabkan bagi menjadi sesi-sesi yang lebih
total mencakup peningkatan kadar penurunan sebesar '12 pon (6 kg), dan singkat yang masih memberi manfaat
trigliserida darah, penurunan kadar keberhasilan jangka panjang setara.
kolesterol HDL (bentuk "baik" keseluruhan dalam menjaga berat
kolesterol), penambahan berat, hanyalah sekitar 20%. Pembatasan
disfungsi seksual, dan depresi. garam bermanfaat bagi

Pembuluh Darah dan Tekanan Darah 4i1


kian juga, pelepasan histamin dalam jumlah besar pada pnurunan aliran balik vena l dan selan.jutnya penurunan
reaksi alergik berat dapat menyebabkan vasodilatasi luas curah jantung dan tekanan darah arteri. (Perhatikan kotak-
pada syok anaf lakrik. kotak biru, yang menunjukkan konsekuensi perdarahan).
4. Syok neurogenih ("disebabkan oleh saraf") juga melibat- I Tindakan-tindakan kompensasi segera berupaya untuk
kan vasodilatasi generalisata tetapi bukan disebabkan mempertahankan aliran darah yang memadai ke otak (Per-
oleh pelepasan bahan-bahan vasodilator. Pada kasus ini, hatikan kotak merah muda, yang menunjukkan kompensasi
hilangnya tonus vaskular simpatis menyebabkan vasodi- untuk perdarahan).
latasi generalisata. Hal ini jelas berperan dalam syok I Respons refleks baroreseptor terhadap penurunan te-
yang menyertai trauma kompresi ketika pengeluaran da- kanan darah menyebabkan peningkatan aktivitas simpatis
rah terlalu sedikit untuk menimbulkan syok hipovole- dan penurunan aktivitas parasimpatis ke jantung 2. Hasilnya
mik. Nyeri hebat tampaknya menghambat aktivitas adalah peningkatan kecepatan jantung 3 untuk mengatasi
vasokonsrriktor si mparis. penurunan isi sekuncup 4 yang ditimbulkan oleh kehilangan
Sekarang kita akan meneliti konsekuensi dan kompen- darah. Pada kehilangan cairan yang berlebihan, nadi menjadi
sasi syok, dengan menggunakan perdarahan sebagai contoh lemah karena isi sekuncup berkurang, tetapi cepat karena
(Gambar 10-40). Gambar ini mungkin terlihat membingung- bertambahnya keceparan janru ng.
kan, tetapi kita akan menguraikannya tahap demi tahap. Ini I Meningkatnya aktivitas simpatis ke vena menyebabkan
adalah suatu contoh penting yang menyatukan banyak prin- vasokonstriksi vena generalisata 1, meningkatkan aliran baiik
sip yang dibahas di dalam bab ini. Seperti sebelumnya, angka vena melalui mekanisme Frank-Starling 6.
dalam lingkaran di teks bersesuaian dengan angka dalam I Secara bersamaan, stimulasi simpatis atas jantung me-
gambar. ningkatkan kontraktilitas jantung 7 sehingga jantung ber-
denyut lebih kuat dan menyemprotkan lebih banyak darah,
KONSEKUENSI DAN KOMPENSASI SYOK meningkatkan isi sekuncup.
I Setelah terjadi pengeluaran darah dalam jumlah besar, I Meningkatnya kecepatan jantung dan isi sekuncup se-
penurunan volume darah dalam sirkulasi menyebabkan cara kolektif meningkatkan curah jantung 8.

Syok sirkulasi
(J tekanan arteri rerata)

J Resistensi perifer total

I
Berkurangnya volume darah Vasodilatasi luas

Hilangnya cairan
yang berasal
dari plasma

--]
Muntah berlebihan,
diare, pengeluaran
[r*-r
melemah
melalui urin, dsbnya
I
t'*;----_l
karciiogenik
I i

Gambar 10-39
Penyebab syok sirkulasi. Syok sirkulasi, yang terjadi ketika tekanan darah arteri rerata turun terlalu rendah sehingga aliran
darah ke jaringan tidak lagi memadai, dapat terjadi karena (1) pengeluaran berlebihan darah (syok hipovolemik), @) kegagalan
jantung memompa darah secara adekuat (syok kardiogenik), (3) vasodilatasi arteriol yang luas (syok vasogenik), atau (4)
gangguan saraf yang mengatur tonus vasokonstriktor (syok neurogenik).

412 Bab 10
t Rasa haus

I Volume darah

+o \ t Vasopresin dan
I renin-angiotensin-aldosteron
{ Aliran balik vena

I lsi sekuncup

{ Curah jantung

{ Tekanan arteri {

ffi
Lepas muatan baroreseptor

It
t---__l
+

I I lekanan
I darah
r."pir"'
I
I
II tr-*t-l TIil;-l
stmpatts I simpatis
I
I
I
hormon
merangsang
yang
set
I

I I vena I
t<e
I

arteriot ke
I

I
produksi
oaratr merah
I

t- io
I

ro
I

t
I

il'
I

[f'**""-l ["".*"*r*-_l fu"r"-"*t*--l


t
I u"n,
l,"uotorpti
I
---T-16
I

I'
[-*,*il] t'il;;-l
*
I arteriol
(kecuari otar<)
I

I
I

m;;;;t
IrG
I I tantung | ""n" I gini"r
I proretn
I I oleh hr I I
I

[;;;l
+l I

Pergeseran cairan
dari cairan interstisium
_9) I

ke dalam plasma
t_r I

@
F;;l I t-.'**-l
I totat
perifer
t]r".**;-l
I
"
I ,rin
I

ffi_e t_* t*"r*'";--]


I plasma
volume
i@
I

E Konsekuensi
ffi Kompensasi

Gambar 10-40
Konsekuensi dan kompensasi perdarahan. Penurunan volume darah yang terjadi
karena perdarahan menyebabkan penurunan
tekanan arteri. (Perhatikan boks biru, yang mewakili konsekuensi peraarifrany. Terjadi
seiangt"iun tornp"nsasi (boks merah
tekanan arteri, dan jumtah ser darah r"nrl'u norrn. t (boks merah tua).
f,i!:l::",?*,T'i.u,., T:Iyl:191,1-.-':i"_l]uttut
Lihat teks (h' 412-4't4) untuk penjelasan tentans anska datam tins[aranian 'erai il'l.h";"
;"iil r""g"i.r ,"0..'I#Ji.ifii1lljJj.

Pembuluh Darah dan Tekanan Darah 413


I Vasokontriksi arteriol generalisatayang dipicu oleh akti- produksi asam laktat karena jaringan yang kekurangan
vitas simpatis 9, menyebabkan peningkatan resistensi perifer darah mengandalkan metabolisme anaerob. Asidosis me-
total lr0. rusak sistem enzim yang berperan dalam produksi energi,
I Bersama-sama, peningkatan curah jantung dan resis- membatasi kemampuan jantung dan jaringan lain untuk
tensi perifer total menyebabkan peningkatan kompensatorik menghasilkan ATP. Penekanan berkepanjangan fungsi gin-
tekanan arteri :!r1r. jal menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit yang dapat
I Penurunan tekanan arteri juga disertai oleh penurunan menimbulkan aritmia jantung. Pankreas yang kekurangan
tekanan darah kapiler 1,3, yang menyebabkan pergeseran darah mengeluarkan bahan kimia yang toksik bagi jantung
cairan dari cairan interstisium ke dalam kapiler untuk me- (faktor toksik miokardium) dan semakin memperlemah
nambah volume plasma Respons ini kadang-kadang di- jantung. Bahan-bahan vasodilator yang menumpuk di
'13.
sebut ototransfusi, karena memulihkan volume plasma seperti berbagai organ iskemik memicu vasodilatasi lokal yang
yang dilakukan oleh transfusi. mengalahkan refleks vasokonstriksi generalisata. Seiring
I Pergeseran CES ini ditingkatkan oleh sintesis protein dengan semakin merosornya curah jantung akibat berku-
plasma oleh hati selama beberapa hari setelah perdarahan r1,4. rangnya efektivitas jantung sebagai pompa dan resistensi
Protein plasma menimbulkan tekanan osmorik koloid yang perifer total terus menurun, hipotensi menjadi bertambah
mempertahankan cairan tambahan dalam plas- parah. Hal ini menyebabkan kegagalan kardiovaskular
:;-0""* bertambah, yang menyebabkan tekanan darah semakin
I Pengeluaran urin berkurang sehingga air yang se- turun. Karena itu, ketika syok berkembang hingga ke
harusnya dikeluarkan dari tubuh ditahan 1,,5'. Retensi cairan tahap di mana sisrem kardiovaskular itu sendiri mulai
tambahan ini membantu meningkatkan volume plasma L,6. gagal, timbul lingkaran seran umpan balik positif yang
Ekspansi volume plasma memperkuat peningkatan curah akhirnya menyebabkan kematian.
jantung yang ditimbulkan oleh refleks baroreseptor lT.
Penurunan pengeluaran urin terjadi karena berkurangnya
aliran darah ginjal akibat vasokonstriksi kompensatorik
arteriol ginjai :18. Berkurangnya volume plasma juga me-
micu peningkatan sekresi hormon vasopresin dan peng- PERSPEKTIF BAB INI: FOKUS PADA
aktifan jalur renin-angiotensin-aldosteron yang menghemat HOMEOSTASIS
garam dan air. Hal ini semakin mengurangi pengeiuaran
urin '1,9. Secara homeostasis, pembuluh darah berfungsi sebagai salur-

I Meningkatnya rasa haus juga dirangsang oleh penu- an untuk mengangkut darah ke dan dari sel untuk antara lain
runan volume plasma ?0. Peningkatan asupan cairan yang menyalurkan O, dan nutrien, membuang zar sisa, distribusi
terjadi kemudian membantu memulihkan volume plasma. cairan dan elektrolit, eliminasi kelebihan panas, dan menya-
I Dalam perjalanan waktu yang lebih panjang (seminggu Iurkan sinyal hormon. Sel-sel akan segera mati jika tidak
atau lebih), sel-sel darah merah yang hilang diganti melalui mendapat pasokan darah; sel otak akan mati dalam empat
peningkatan pembentukan sel darah merah yang dipicu oleh menit. Darah secara terus-menerus didaur ulang dan direkon-
penurunan penyaluran O, ke ginjal 21,. disi sewaktu mengalir melalui berbagai organ via pembuluh
darah. Karena itu tubuh hanya memerlukan sedikit darah
untuk mempertahankan komposisi kimiawi yang tepat ling-
SYOK IREVERSIBEL kungan cairan internal keseluruhan rempar sel-sel bergantung
Mekanisme-mekanisme kompensasi ini sering kurang cukup untuk kelangsungan hidup mereka. Sebagai contoh, O, se-
untuk melawan kehilangan cairan yang substansial. Bahkan cara terus-menerus diserap oleh darah di paru dan secara
jika dapat mempertahankan tekanan darah yang memadai, konstan disalurkan ke semua sel tubuh.
tindakan-tindakan jangka pendek ini tidak dapat berlang- Pembuluh darah paling halus, kapiler, merupakan tem-
sung selamanya. Akhirnya, volume cairan harus diganti dari pat pertukaran sebenarnya antara darah dan sel sekitar. Ka-
luar melalui minum, transfusi, atau kombinasi keduanya. piler mengangkut darah, yang telah dipertahankan secara
Aliran darah ke ginjal, saluran cerna, kulit, dan organ lain homeostasis, daiam jarak 0,01 cm dari setiap sel tubuh;
dapat dikurangi untuk mempertahankan aliran darah ke kedekatan ini sangat penring, karena setelah beberapa senti-
otak hanya selama sebelum kerusakan organ mulai terjadi. meter bahan-bahan tidak dapat berdifusi cukup cepat untuk
Dapat tercapai suatu titik di mana tekanan darah terus turun menunjang berbagai aktivitas yang penring bagi kehidupan.
karena kerusakan jaringan, meskipun diberikan terapi maksi- Oksigen yang seharusnya memerlukan waktu berbulan-bulan
mal. Keadaan ini sering disebut syok ireuersibe[ berbeda dari sampai bertahun-tahun untuk berdifusi dari paru ke semua
sltok reuersibel yang dapat dikoreksi dengan mekanisme kom- sel tubuh, secara terus-menerus disalurkan "di depan pintu"
pensatorik dan terapi yang efektif. setiap sel, tempat difusi dapat secara efisien melaksanakan
Meskipun mekanisme pasti yang mendasari sifat ire- pertukaran lokal antara kapiler dan sel sekitar. Demikian
versibel ini saat ini masih belum diketahui, namun banyak juga, hormon harus cepat diangkut melalui sistem sirkulasi
kemungkinan logis yang dapat berperan menyebabkan dari tempat produksinya di kelenjar endokrin ke tempat
perburukan sirkulasi progresif yang menandai syok ire- kerjanya di bagian tubuh lain. Thnpa sistem sirkulasi, ber-
versibel. Terjadi asidosis metabolik akibat peningkatan bagai pembawa pesan kimiawi ini tidak dapat berdifusi cu-

414 Bab 10
kup cepat ke organ sasarannya untuk secara efektifmengon- mendistribusikan darah yang dipompa oleh jantung ke ka-
trol fungsi organ-organ tersebut, yang banyak di antaranya piler agar terjadi pertukaran untuk mempertahankan hidup,
ditujukan untuk mempertahankan homeostasis. sementara venula dan vena mengumpulkan darah dari kapi-
Bagian sistem sirkulasi lainnya dirancang untuk meng- ler dan mengembalikannya ke jantung, tempat proses rer-
angkut darah menuju dan dari kapiler. Arteri dan arteriol sebut diulang.

RINGKASAN BAB
Pendahuluan (h. 369 -37 3) I Tekanan sistol adalah tekanan puncak yang ditimbulkan
I Bahan-bahan dapar dipertukarkan antara berbagai bagian oleh semburan darah terhadap dinding pembuluh se-
tubuh dan dengan lingkungan eksternal melalui anyaman waktu sistol jantung. Tekanan diastol adalah tekanan mi,
pembuluh darah yang mengangkut darah ke dan dari nimal di arteri ketika darah terkuras ke dalam pembuluh
semua organ. (Lihatlah Gambar 10-1). di sebelah hilir sewaktu diastol jantun g. (Lihattah Gambar
I Organ-organ yang memperbarui nurrien dan mengeluar- I0-7 dan 10-8).
kan bahan sisa metabolik dari darah menerima persenrase I Tekanan pendorong rerata sepanjang siklus jantung ada-
curah jantung yang lebih besar daripada kebutuhan meta- lah tekanan arteri rerara, yang dapat diperkirakan dengan
boliknya. Organ-organ 'perekondisi" ini dapat lebih menggunakan rumus berikut: tekanan arteri rerata= te-
menoleransi pengurangan aliran darah dibandingkan kanan diastol + 1/3 tekanan nadi. (Lihatkh Gambar I0-9).
dengan organ-organ yang menerima darah semara-mata
untuk memenuhi kebutuhan metaboliknya. Arteriol (h.378-386)
I Otak sangat rentan terhadap penurunan aliran darah. Karena I Arteriol adalah pembuluh resistensi utama. Tingginya re-
itu, pemeliharaan aliran yang adekuat ke organ rentan ini sistensi arteriol menyebabkan tekanan rerata antara arteri
merupakan prioritas utama dalam fungsi sirkulasi. dan kapiler turun drastis. Penurunan ini meningkatkan
I Laju aliran darah melalui suatu pembuluh berbanding aliran darah karena membentuk perbedaan rekanan an-
lurus dengan gradien tekanan dan berbanding terbalik tara jantung dan organ. (Liharlah Gambar l0-9).
dengan resisrensi. Tekanan yang lebih tinggi di awal pem- I Tonus, yaitu aktivitas kontraksi basal, dipertahankan di
buluh dihasilkan oleh tekanan yang ditimbulkan pada da- arteriol setiap saat.
rah oleh kontraksi jantung. Gkanan yang lebih rendah di I Vasodilatasi arteriol, yaitu peningkatan kaliber arteriol di
akhir pembuluh disebabkan oleh gesekan sewaktu darah atas kadar tonik, menurunkan resistensi dan meningkat-
mengalir menggesek dinding pembuluh darah. (Lihatlah kan aliran darah melalui pembuluh, sementara vasokons-
Gambar 10-2). triksi, penyempitan pembuluh, meningkatkan resistensi
I Resistensi, hambatan terhadap aliran darah melalui suatu dan mengurangi aliran. (Lihatkh Gambar I0-10).
pembuluh, rerurama dipengaruhi oleh jari-jari pembuluh. I Kaliber arteriol dikontrol oleh dua mekanisme: kontrol
Resistensi berbanding terbalik dengan pangkat empat lokal (intrinsik) dan kontrol ekstrinsik.
jari-jari, sehingga perubahan kecil pada jari-jari akan ber- I Kontrol lokal terutama melibatkan perubahan kimiawi
pengaruh besar pada aliran. Dengan membesarnya jari' lokal yang berkaitan dengan perubahan tingkat aktivitas
jari, resistensi menurun dan aliran meningkat. (Lihatlah metabolik di suatu organ. Perubahan pada faktor-faktor
Gambar 10-3). metabolik lokal ini menyebabkan pelepasan mediator va-
I Darah mengalir dalam suatu lingkaran rerrurup antara soaktif dari sel endotel sekitar. Contohnya adalah nitrat
jantung dan organ-organ. Arteri mengangkut darah dari oksida penyebab vasodilatasi dan endotelin penyebab va-
jantung ke seluruh tubuh. Arteriol mengatur jumlah da- sokonstriksi. Berbagai mediator vasoaktif ini bekerja pada
rah yang mengalir ke masing-masing organ. Kapiler ada- otot polos arteriol untuk menimbulkan perubahan yang
lah tempat sebenarnya pertukaran bahan antara darah sesuai pada kaliber arteriol yang mendarahi organ bersang-

dan sel jaringan sekitar. Vena mengembalikan darah dari kutan. Dengan menyesuaikan resisrensi terhadap aliran
tingkat jaringan kembali ke jantung. (Lihatlah Gambar darah dengan cara ini, mekanisme kontrol lokal mengatur
10-4 dan Tabel I0-l). aliran darah ke organ untuk menyamai kebutuhan
metabolik sesaar organ tersebut. (Lihatlah Gambar I0-10,
Arteri (h. 373-378) 10-1 1, dan 10-14 serta Tabel t0-2 dan l0-3).
I Arteri adalah saluran bergaris tengah besar beresistensi I Kaliber arteriol dapat disesuaikan secara independen pada
rendah dari jantung kc organ. organ-organ yang berbeda oleh faktor kontrol lokal.
I Arteri juga berfungsi sebagai reservoar tekanan. Karena Penyesuaian ini penting dalam mendistribusikan curah
sifat elastisnya, arteri mengembang untuk mengakomo- jantung. (Lihatlah Gambar 10-12).
dasi volume ekstra darah yang dipompa ke dalamnya oleh I Kontrol ekstrinsik rerurama dilakukan oleh sistem saraf
kontralai jantung dan kemudian mengecil (recoil) unttk simpatis dan, dengan derajat yang lebih rendah, oleh
terus mendorong darah ketika jantung melemas. (Lihatlah pengaruh hormon pada otot polos arteriol. Kontrol eks-
Gambar 10-5 dan 10-Q. trinsik penting untuk mempertahankan tekanan arteri

Pembuluh Darah dan Tekanan Darah 415


rerata.Afieriol mendapat banyak persarafan simpatis yang dengan sedikit perubahan pada tekanan vena. Vena adalah
peningkatan aktivitasnya menyebabkan vasokonstriksi ge- pembuluh berdinding tipis yang sangat mudah diregang-
neralisata dan peningkatan resistensi perifer total sehingga kan serta dapat teregang pasif untuk menampung volume
tekanan arteri rerata meningkat. Penurunan aktivitas sim- darah dalam jumlah besar. (Lihatlah Gambar I0-2n.
patis menyebabkan vasodilatasi arteriol generalisata, yang I Caya utama yang menyebabkan aliran vena adalah gradien
menurunkan tekanan arteri rerata. Penyesuaian ekstrinsik tekanan antara vena dan atrium (yaitu yang tersisa dari te-
kaliber arteriol ini membantu tubuh mempertahankan kanan pendorong utama yang ditimbulkan pada darah oleh
tekanan utama yang mendorong darah ke jaringan . (Lihat- kontralsijantung). (Lihatkh Gambar 10-9 dan 10-25).
lah Gambar 10-14). I Aliran balik vena ditingkatkan oleh vasokonstriksi vena
yang diinduksi oleh aktivitas simpatis dan oleh kompresi
Kapiler (h.386-398) eksternal vena karena kontraksi otot rangka sekitar. Kedua
I Kapiler yang berdinding tipis, berjari-jari kecil, dan ber- hal ini mendorong darah keluar dari vena. Efek-efek ini
cabang luas ini adalah tempat ideai bagi pertukaran antara membantu tubuh melawan efek gravitasi pada sistem
darah dan sel jaringan sekitar. Secara anatomis, oleh ka- vena. (Lihatlah Gambar l0-28 sampai 10-31).
piler luas permukaan untuk pertukaran dimaksimalkan I Katup vena satu arah memastikan bahwa darah terdorong
dan jarak difusi diminimalkan. Selain itu, karena luas po- ke arah jantung dan tidak mengalir balik ke jaringan.
tongan melintangnya yang besar, kecepatan aliran darah (Lihatlah Gambar I 0-32).
melalui kapiler relatif rendah sehingga tersedia cukup I Aliran balik vena juga ditingkatkan oleh pompa respirasi
waktu untuk berlangsungnya pertukaran. (Libatlah Gam- dan efek penghisapan jantung. Aktivitas pernapasan
bar 10-15 sampai 10-1n. menghasilkan tekanan yang lebih rendah daripada tekan-
I Terdapat dua jenis pertukaran pasif- difusi dan bulh flow an atmosfer di rongga toraks sehingga terbentuk gradien
- yang berlangsung menembus dinding kapiler. tekanan eksternal yang mendorong aliran dari vena di
I Masing-masing zat terlarut dipertukarkan terutama me- tungkai yang terpajan ke tekanan atmosfer ke vena dada
ialui difusi menuruni gradien konsentrasi. Bahan-bahan yang mengosongkan isinya ke jantung. (Lihatlah Gambar
larut lemak berpindah langsung menembus lapisan tung- 10_33).
gal sel endotel dinding kapiler sementara bahan larut air I Selain itu, tekanan yang sedikit negatif yang tercipta di
berpindah melalui pori berisi air yang terdapat di antara dalam atrium sewaktu sistol ventrikel dan di dalam ven-
sel-sel endotel. Protein plasma umumnya tidak dapat ke- trikel sewaktu diastol ventrikel menghasilkan efek meng-
luar dari kapiler. (Liharlah Gambar 10-18 sampai 10-21). hisap yang meningkatkan aliran balik vena dan memper-
I Ketidakseimbangan tekanan fisik di kedua sisi dinding mudah pengisian jantung.
kapiler menyebabkan terjadinya bulk f.ow cairan keluar
masuk melalui pori-pori antara plasma dan cairan inter- Tekanan Darah (h. 4O3-4L4)
stisium. (l) Cairan didorong keluar di bagian pertama I Pengaturan tekanan arteri rerara bergantung pada kontrol
kapiler (ultrafiltrasi), di mana tekanan keluar (terutama dua penentu utamanya, curah jantung dan resistensi pe-
tekanan darah kapiler) melebihi tekanan masuk (terutama rifer total (Lihadah Gambar 10-34).
tekanan osmotik koloid plasma). (2) Cairan dikembali- I Kontrol curah jantung, sebaliknya bergantung pada regu-
kan ke kapiler di sepanjang paruh terakhir, ketika tekanan lasi kecepatan jantung dan isi sekuncup, semenrara re-
keluar turun di bawah tekanan masuk. Penyebab perge- sistensi perifer total rerutama ditentukan oleh derajat
seran keseimbangan di sepanjang kapiler ini adalah terus vasokonstriksi arteriol. (Lihatlah Gambar 9-25, h. 355,
turunnya tekanan darah kapiler sementara tekanan osmo- dan I0-14, h.3SV.
tik koloid plasma tidak berubah. (Lihatlah Gambar l0-9, I Regulasi jangka pendek tekanan darah dilakukan ter-
10-22, dan 10-23). utama oleh refleks baroreseptor. Baroreseptor sinus karotis
I Bulk flow merupakan penentu distribusi cairan ekstrasel dan arkus aorta secara terus-menerus memantau tekanan
antara plasma dan cairan interstisium. arteri rerata. Jika mendereksi penyimpangan dari normal
I Dalam keadaan normal, cairanyangdifiltrasi sedikit lebih maka kedua baroreseptor tersebut memberi sinyal ke pu-
banyak daripada yang direabsorpsi. Kelebihan cairan ini, sat kardiovaskular medula, yang berespons dengan menye-
protein yang bocor dan bakteri di jaringan diserap oleh suaikan sinyal otonom ke jantung dan pembuluh darah
sistem limfe. Bakteri dihancurkan sewaktu limfe melewati untuk memulihkan tekanan darah ke normal. (Lihatlah
limfonodus dalam perjalanannya kembali ke sistem vena. Gambar 10-35 sampai l0-38).
(Lihatkh Gambar 10-24 dan 10-2r. I Kontrol jangka panjang tekanan darah melibatkan peme-
liharaan volume plasma yang sesuai melalui kontrol ginjal
Vena (h. 398-403) atas keseimbangan garam dan air. (Lihatkh Gambar l0-
I Vena adalah saluran berjari-jari besar dan beresistensi 34).
rendah tempat darah mengalir kembali dari organ ke I Gkanan darah dapat meningkat secara abnormal (hiper-
jantung. tensi) atau terlalu rendah (hipotensi). Hipotensi yang be-
I Selain itu, vena dapat mengakomodasi berbagai volume rat dan menetap yang menyebabkan kurang memadainya
darah sehingga berF-rngsi sebagai reservoar darah. Kapasi- penyaluran darah secara umum dikenal sebagai syok sir-
tas vena untuk menampung darah dapat berubah banyak kulas| (Lihatlah Gambar I0-39 dan l0-40).

416 Bab 10
SOAL LATIHAN
Pertanyaan Obyektif (Jawaban di A-50) 9. Dengan menggunakan kode jawaban di kanan,
1. Secara umum, susunan paralel sistem vaskular memung- tunjukkan perubahan kompensasi jenis apa yang terjadi
kinkan setiap organ menerima pasokan darah arterinya di faktor-faktor yang ditanyakan untuk memulihkan
sendiri-sendir r. (B enar atau sahh ?) tekanan darah ke normal sebagai respons terhadap
2. Karena dinding kapiler tidak memiliki sistem pengang- hipotensi hipovoiemik karena perdarahan berat:
kut maka semua kapiler memiliki permeabilitas yang l. jari-jariarteriol a. = meningkar
sama. (Benar atau salah) 2. jari-jari vena b. = menurun
3. Lebih banyak darah mengalir melalui kapiler sewaktu 3. curah jantung c. = tidak berefek
sistol jantung daripada sewaktu diastol. (Benar atau 4. isi sekuncup
sakh?) 5. resistensi perifer total
4. Kapiler mengandung hanya 5o/o dari volume darah total 6. sinyal simpatis oleh pusat
pada setiap saat. (Benar atau salah?) kardiovaskular
5. Volume darah yang melewati kapiler-kapiler dalam se- 7. frekuensi lepas muatan
menit sama dengan yang melewati aorta, meskipun aferen yang dihasilkan
aliran darah di kapiler jauh lebih lambat. (Benar atau oleh baroreseptor sinus
salah?)
karotis dan arkus aorta
6. Mana dari fungsi berikut yang berkaitan dengan arte- 8. aliran balik vena
riol? (Tunj uk kan j awaban yang benar) 9. retensi cairan di dalam
a. menyebabkan penurunan ringan pada tekanan re- tubuh
t^ta, yang membantu membentuk gradien tekanan I 0. perpindahan cairan dari
antara jantung dan organ cairan inrerstisium ke
b. berfungsi sebagai tempar pertukaran bahan antara dalam plasma menembus
darah dan sel jaringan sekitar kapiler
c. bekerja sebagai penentu utama resisrensi perifer total 1 1. pengeluaran urin
d. menentukan pola distribusi curah jantung 12. kecepatan jantung
e. membantu mengatur tekanan darah arteri rerata 13. sinyal parasimpatis oleh
f, mengubah sifat tekanan darah arteri yang berdenyrrt pusat kardiovaskular
menjadi tekanan seragam nonfluktuatif di pembu-
luh sebelah hilir
g. bekerja sebagai reservoar tekanan Pertanyaan Esai
7. Karena efek gravitasi, rekanan vena di ekstremitas bawah 1. Bandingkan aliran darah melalui organ perekondisi dan
lebih besar ketika seseorang berdiri dibandingkan ketika melalui organ yang tidak melakukan rekondisi pada
berbaring (Benar atau sakh) darah!
8. Dengan menggunakan kode jawaban di kanan, tunjuk- 2. Bahaslah hubungan antara laju aliran, gradien tekanan,
kan faktor berikut mana yang meningkatkan atau me- dan resistensi vaskularl Apa penentu utama resistensi
nurunkan aliran balik vena: terhadap aliran?
1. peningkatan rekanan a. = meningkatkan 3. Jelaskan struktur dan fungsi utama masing-masing seg-
atrium yang berkaitan aliran balik men pohon vaskular!
dengan kebocoran katup vena 4. Bagaimana arteri berfungsi sebagai reservoar tekanan?
AV b. = menurunkan 5. Jelaskan teknik tak langsung untuk mengukur tekanan
2. aktivitas pernapasan aliran balik darah arteri dengan menggunakan sfigmomanometer!
3. vasokonstriksi vena yang vena 6. Definisikan uasokonstriksi dan uasodilatasil
dipicu oleh saraf simparis c. = tidak berefek 7. Bahaslah kontrol lokal dan ekstrinsik yang mengarur
4. efekgravitasi pada pada aliran resistensi arterioll
sistem vena balik vena 8. Apa cara urama yang digunakan oleh masing-masing
5. aktivitas otot rangka zat terlarur untuk berpindah melewati dinding kapiler?
6. perubahan tekanan Gaya apa yang menghasilkan bulh fnru melewati din-
ventrikel yang berkaitan ding kapiler? Apa makna bulk flow?
dengan recoil diastol 9. Bagaimana limfe terbentuk? Apa fungsi sistem limfe?

Pembuluh Darah dan Tekanan Darah 417


10. Sebutkan definisi edema, dan bahas kemungkinan- 2. Tekanan sistol meningkat seiring dengan pertambahan
kemungkinan penyebabnya! usia. Pada usia 85 tahun, pria biasanya memiliki tekanan
I 1. Bagaimana vena berfungsi sebagai reservoar darah? sistol 180 mm Hg dan diastol 90 mm Hg.
12. Bandingkan efek vasokonstriksi terhadap laju aliran a. Berapa tekanan arteri rerara pada pria berusia 85
darah di arteriol dan vena! tahun?
13. Bahaslah faktor-faktor yang menentukan tekanan arteri b. Dari pengetahuan anda tentang dinamika kapilea
rerata! perkirakanlah akibat di tingkat kapiler dari perubahan
14. Ulaslah efek stimulasi parasimpatis dan simpatis pada tekanan arteri rerata terkait usia ini jika tidak ada
sistem kardiovaskular! mekanisme homeostatik yang bekerja. (Ingatlah
15. Bedakan antara hipertensi sekunder dan hipertensi bahwa tekanan arteri rerata adalah sekitar 93 mm
primer! Apa kemungkinan-kemungkinan konsekuensi Hg pada usia 20 tahun).
hipertensi? 3. Bandingkan laju aliran di sirkulasi sistemik dan paru
15 Sebutkan definisi syoh sirhulasi. Apa konsekuensi dan pada orang dengan hasil pengukuran sebagai berikut:
kompensasinya? Apa yang dimaksud dengan syok tekanan arreri rerata sistemik = 95 mm Hg
ireversibel?
resistensi sistemik = 19 PRU
Latihan Kuantitatif (Jawaban fi h. A-51) tekanan arteri rerata paru = 20 mm Hg
1. Ingatlah bahwa laju aliran darah sama dengan gradien resistensiparu=4PRU
tekanan dibagi oleh resistensi perifer total sistem vas- 4. Mana dari perubahan berikut yang akan meningkatkan
kular. Satuan konvensional resistensi dalam sistem fisio- resistensi di sebuah arteriol? Jelaskanl
logis adalah PFIU (peripheral resistance unir), yang di- a. lebih panjang
definisikan sebagai (1 liter/mnt)/(1 mm Hg). Saat b. kaliber lebih kecil
istirahat, resistensi perifer total Tom adalah sekitar 20 c. peningkaran stimulasi simparis
PRU. Minggu lalu ketika sedang bermain tenis, curah d. peningkatan kekentalan darah
jantungnya meningkat menjadi 30 liter/mnt dan tekanan e. semua di atas
arteri reratanya meningkat menjadi 120 mm Hg. Berapa
resistensi perifer totalnya saat itu?

UNTUK DIRENUNGKAN
(Penjelasan di h. A-51) 4. Suatu obat yang diaplikasikan ke sepotong arteriol
1. Selama tindakan bedah pintas koronaria, sering dilaku- menyebabkan pembuluh ini melemas, tetapi sepotong
kan pengangkatan sepotong vena dari tungkai pasien otot arteriol yang diambil dari lapisan lain pembuluh
untuk dilekatkan secara bedah ke dalam sistem sirkulasi tidak berespons terhadap obat yang sama. Apa penjelasan
koronaria sehingga darah memutar, melalui vena, yang mungkin?
mengelilingi segmen arteri koronaria yang tersumbat. 5. Jelaskan bagaimana masing-masing obat antihipertensi
Mengapa pasien harus mengenakan, untuk waktu yang ini menurunkan tekanan darah arteri:
lama setelah pembedahan, sr ttt stocking penunjang a. obat yang menghambat resepror cr,-adrenergik
elastik di tungkai tempat vena tersebut diambil? (misalnyafentokmin)
2. Misalnya seseorang memiliki tekanan darah 125177: b. obat yang menghambat resepror 0,-adrenergik
a. Berapa tekanan sistolik? (misalnya metoprohfi. (Petunjuh: Lihatkh rese?tor
b. Berapa tekanan diastolik? adrenergih di h. 263).
c. Berapa tekanan nadi? c. obat yang secara langsung melemaskan otot polos
d. Berapa tekanan arteri rerata? arteriol (misalnya hidralazin)
e. Apakah ada suara terdengar ketika tekanan di manset d. obat diuretik yang meningkatkan pengeluaran urin
eksternal yang mengelilingi lengan mencapai 130 (misalnyafurosemid)
mm Hg? (Ya atau tidah?) e. obat yang menghambat pelepasan norepinefrin dari
f. Apakah ada suara terdengar ketika tekanan manset ujung saraf simpatis (misalnya guanetidin)
118 mm Hg? f. obat yang bekerja pada otak untuk mengurangi
g. Apakah ada suara terdengar ketika tekanan manset keluaran simpatis (misalnya klonidin)
75 mm Hg? g. obat yang menghambat saluran Ca" (misalnya
3. Seorang mahasiswa yang telah berdiri diam selama bebe- uerapamil)
rapa jam bekerja di laboratorium mendadak pingsan. h. obat yang mempengaruhi pembentukan angiotensin
Apa penjelasan yang mungkin? Apa yang akan anda II (misalnya haptoprill.
lakukan jika orang di sampingnya mencobanya mem-
buatnya berdiri?

4'18 Bab 10
KASUS KLINIS
(Penjelasan di h. A-51) ini menyebabkan hipertensi sekunder dengan menjelaskan
Li-Ying C. baru didiagnosis mengidap hipertensi karenafeo- efek epinefrin berlebihan pada berbagai faktor yang menen-
hromositoma, suatu tumor medula adrenal yang mengeluar- tukan tekanan darah arteri.
kan epinefrin secara berlebihan. Jelaskah bagaimana penyakit

SUMBER BACAAN PHYSIOEDGE


Situs PhysioEdge Untuk anjuran bacaan, konsultasilah ke InfoTjrac' College
Situs untuk buku ini berisi banyak alat bantu belajar yang Edition/Research di situs PhysioEdge atau pergi langsung
bermanfaat, serta banyak petunjuk untuk bahan bacaan lebih ke InfoTiac College Edition, perpustakaan riset onlini andi
lanjut dan riset. Masuklah ke: di:
http://biology.brookscole.com/sherwoodhp6 http://infotrac.thomsonlearning.com
Pilihlah Chapter 10 dari memt drop-doun atavklik salah satu
dari banyak pilihan, termasuk Case Histories, yang memper-
kenalkan aspek-aspek klinis ffsiologi manusia. Unruk bab ini
periksalah: Case History 8: Tbxic Shoch Syndrome.

Pembuluh Darah dan Tekanan Darah 419


Darah

hN*rfi e$stasis adaNa&'t


Elemen eser"rsial hagl
selular kelanEsua:gan h!dup xel
darah
Li-";./'' ' l

$lit
6',i '.r ;
t
r,
'1.,,' , l

Sel memerlukan pasokan O,


yang terus-menerus untuk
menunjang berbagai reaksi kimia

CO, yang harus dikeluarkan secara


terus-menerus. Sel dapat hidup dan
berfungsi hanya dalam rentang pH
dan suhu yang sempit, dan
i: selain itu, sel harus dilindungi
i
i berbagai mikroorganisme
i:6,\ ..'

"?*u.f
j..,#
"+.

Darah adalah kendaraan untuk transpor masal jarak jauh membran plasma yang mengangkut O, dalam darah. Leukosit
berbagai bahan antara sel dan lingkungan eksternal atau (sel darah putih atau SDP), satuan perfuhanan mobil sistem
antara sel-sel itu sendiri. Transpor semacam ini esensial untuk imun, diangkut dalam darah ke tempat cedera atau tempat
mempertahankan homeostasis. Darah terdiri dari cairan invasi mikro organisme penyebab penyakit. Trombosit penting
kompleks plasma tempat elemen selular - eritrosit, Ieukosit, dalam hemostasis, penghentian perdarahan dari pembuluh
dan trombosit - berada. Eritrosit (sel darah merah atau SDM) yang cedera.
pada hakikatnya adalah kantung hemoglobin terbungkus

420

Anda mungkin juga menyukai