Makalah Komunikasi Keperawatan
Makalah Komunikasi Keperawatan
1.3 Tujuan
Penulisan makalah ini menggunakan metode diskritip melalui pendekatan studi kasus
yang meliputi pengumpulan data, analisa data, dan menarik kesimpulan. Metode ini dilakukan
dengan cara mempelajari buku-buku dan sumber-sumber lain (internet) yang berhubungan
dengan judul dan permasalahan.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
Klien yang mengalami gangguan identitas personal biasanya tidak mempunyai rasa
percaya diri dan mengalami harga diri rendah. Melalui komunikasi terapeutik diharapkan
perawat dapat membantu klien meningkatkan integritas dirinya dan identitas diri yang jelas.
1. Komunikasi Verbal
Jenis komunikasi yang paling lazim digunakan dalam pelayanan keperawatan di rumah
sakit adalah pertukaran informasi secara verbal terutama pembicaraan dengan tatap muka.
Komunikasi verbal biasanya lebih akurat dan tepat waktu. Kata-kata adalah alat atau simbol yang
dipakai untuk mengekspresikan ide atau perasaan, membangkitkan respon emosional, atau
menguraikan obyek, observasi dan ingatan. Sering juga untuk menyampaikan arti yang
tersembunyi, dan menguji minat seseorang. Keuntungan komunikasi verbal dalam tatap muka
yaitu memungkinkan tiap individu untuk berespon secara langsung. Komunikasi Verbal yang
efektif harus:
1) Jelas dan ringkas
2) Perbendaharaan Kata (Mudah dipahami)
3) Arti denotatif dan konotatif
4) Selaan dan kesempatan berbicara
5) Waktu dan Relevansi
6) Humor
2. Komunikasi Tertulis
Komunikasi tertulis merupakan salah satu bentuk komunikasi yang sering digunakan
dalam bisnis, seperti komunikasi melalui surat menyurat, pembuatan memo, laporan, iklan di
surat kabar dan lain- lain. Prinsip-prinsip komunikasi tertulis terdiri dari :
1) Lengkap
2) Ringkas
3) Pertimbangan
4) Konkrit
5) Jelas
6) Sopan
7) Benar
1. Ikhlas (Genuiness)
Semua perasaan negatif yang dimiliki oleh pasien harus bisa diterima dan pendekatan
individu dengan verbal maupun non verbal akan memberikan bantuan kepada pasien untuk
mengkomunikasikan kondisinya secara tepat.
2. Empati (Empathy)
Merupakan sikap jujur dalam menerima kondisi pasien. Obyektif dalam memberikan
penilaian terhadap kondisi pasien dan tidak berlebihan.
3. Hangat (Warmth)
Kehangatan dan sikap permisif yang diberikan diharapkan pasien dapat memberikan dan
mewujudkan ide-idenya tanpa rasa takut, sehingga pasien bisa mengekspresikan perasaannya
lebih mendalam.
b. Menetap
Setelah seseorang terserang penyakit, maka penyakit tersebut akan menetap pada individu.
Contoh penyakit diabetes mellitus.
c. Kambuh
Penyakit kronik yang dapat hilang timbul sewaktu-waktu dengan kondisi yang sama atau
berbeda. Contoh penyakit arthritis
b. Dampak somatik
Dampak somatic adalah dampak yang ditimbulkan oleh tubuh karena keadaan
penyakitnya. Keluhan somatic sesuai dengan keadaan penyakitnya. Contoh : DM adanya Trias P
1. Dampak terhadap gangguan seksual
Merupakan akibat dari perubahan fungsi secara fisik (kerusakan organ) dan perubahan
secara psikologis (persepsi klien terhadap fungsi seksual).
2. Dampak gangguan aktivitas
Dampak ini akan mempengaruhi hubungan sosial sehingga hubungan social dapat
terganggu baik secara total maupun sebagian.
c. Berbagi cerita
Ada kiasan bahwa kabar buruk adalah seperti bom. Yang radiasinya akan mengenai semua
yang ada lingkungannya.
Bicara pelan
Berikan peringatan awal saya takut saya mempunyai kabar yang kurang baik untuk anda....
Kalimat hendaknya singkat dan beberapa kalimat pendek saja.
d. Akibat dari berita
Tunggu reaksi dan tenang
Misal : menangis, pingsan dll
Lihat dan berikan respon sebagai tanda empati
Dan perawat bisa menyampaikan saya paham, hal ini sulit bagi anda. Apa yang ada dalam
pikiran anda saat ini?
Ikuti dan perhatikan resipien selanjutnya
Anda dapat membantu resipien agar dapat menguasai kontrol dengan menanyakan
apakah anda membutuhkan informasi baru atau kita bisa bicara di kemudian?
Berikan perhatian dan hormati perasaan dan kebutuhan diri perawat
Sering kali perawat merasa berat hati dan merasa stres ketika menyampikan brita buruk.
Oleh karna itu berbagi pengalaman dan perasaan terhadap teman sejawat sangat di perlukan dan
bisa sebagai support system bagi diri anda sendiri.
BAB III
PENUTUP
IV.1. Kesimpulan
Hubungan perawat klien yang terapeutik adalah pengalaman belajar bersama dan
pengalaman perbaikan emosi klien. Dalam hal ini perawat memakai dirinya secara terapeutik
dengan menggunakan berbagai teknik komunikasi agar perilaku klien berubah kea rah yang
positif secara optimal. Agar perawat dapat berperan efektif dan terapeutik, ia harus menganalisa
dirinya dari kesadaran diri, klarifikasi nilai, perasaan dan mampu menjadi model yang
bertanggungjawab. Seluruh perilaku dan pesan yang disampaikan perawat (verbal atau non
verbal) hendaknya bertujuan terapeutik untuk klien.
Analisa hubungan intim yang terapeutik perlu dilakukan untuk evaluasi perkembangan
hubungan dan menentukan teknik dan keterampilan yang tepat dalam setiap tahap untuk
mengatasi masalah klien dengan prinsip di sini dan saat ini (here and now).
Rasa aman merupakan hal utama yang harus diberikan pada anak agar anak bebas
mengemukakan perasaannya tanpa kritik dan hukuman.
IV.Saran
Seorang perawat haruslah bisa mengekspresikan perasaan yang sebenarnya secara
spontan. Di samping itu perawat juga harus mampu menghargai klien dengan menerima klien
apa adanya. Menghargai dapat dikomunikasikan melalui duduk bersama klien yang
menangis,minta maaf atas hal yang tidak disukai klien,dan menerima permintaan klien untuk
tidak menanyakan pengalaman tertentu . Memberi alternatif ide untuk pemecahan masalah.
Tepat dipakai pada fase kerja dan tidak tepat pada fase awal hubungan dengan klien,terutama
pada pasien kronis yang klien itu sendiri sudah tidak merasa hidupnya berguna lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Kasus
Ny.A usia 45 tahun dirawat di RS Gambiran Kediri karena penyakit Diabetes Melittus
yang tak kunjung sembuh. Penyakit yang dideritanya selama 3tahun semakin lama semakin
parah. Beliau dibawa ke RS karena beberapa waktu lalu kaki kanannya terkena pecahan kaca dan
lukanya tidak lekas sembuh
Ny.A sudah dirawat selama dua minggu, Ny.A mendapat perawatan yang baik dari RS.
Namun, Ny.A mengatakan bahwa Beliau sudah bosan dengan penyakit yang dideritanya selama
ini. Ini membuat Ny.A sangat terpukul dan ingin mengakhiri hidupnya. Setelah ditanya perawat,
Ny.A mengatakan bahwa Beliau malu dengan keadaan yang dialami dan beliau merasa lelah
dengan apa yang dihadapinya
Ini membuat perawat harus mencari cara agar ny.A tidak lebih terpuruk dengan
keadaannya. Dengan komunikasi terapeutik perawat yakin bahwa Ny.A akan merasa ada yang
memperhatikan dan akan menarik diri untuk tidak memikirkan hal hal yang kurang baik.
Dengan begitu, perawat menasehati Ny.A sehingga Ny.A mau untuk bersabar dan menerima
keadaan yang beliau alami saat ini.
Roleplay Perawat Melakukan Komunikasi Terapeutik Pada Klien dengan penyakit Kronis
(Diabetes Melitus)
Pada pagi hari seorang ibu paruh baya bernama ibu Ani yang berumur 45 tahun tidur
menyingkur. Dia mempunyai penyakit diabetes mellitus. Beliau merasa hidupnya tidak berguna
lagi dan merasa malu dengan keadaannya saat ini,. Namun, perawat memberi perngertian bahwa
semua penyakit pasti ada obatnya
Cerita selengkapnya, kita lihat di TKP:
P : Selamat pagi (Perawat berhadapan dengan klien).
Ny.A : Selamat pagi suster.!
P : Perkenalkan, nama saya suster Dwi ( Sambil berjabat tangan). Maaf, apakah benar ini dengan
ibu Ani?
Ny.A : benar, saya ibu Ani.
P : Bagaimana kabar ibu Ani hari ini ? Apakah tidur semalam nyenyak?
Ny.A : Baik suster, dan tidur saya semalam cukup nyenyak.
P : Kalau boleh tahu, kenapa ibu Ani selalu memalingkan muka setiap bertemu saya? apakah ibu
Ani mau bercerita tentang apa yang ada dibenak ibu dengan saya?
Saya akan membantu ibu, jika ibu ada masalah. Saya akan meluangkan waktu dan saya akan
mendengarkan.
Ny.A : begini sus,saya malu dengan keadaan saya saat ini. (menangis)
P : ( Perawat mendengarkan dengan penuh perhatian )
: Kenapa ibu Ani malu dengan keadaan ibu saat ini? ( Perawat menanyakan pertanya an An y
yang berkait untuk mendapatkan informasi yang spesifik ). Bukankah kemarin saya sudah
menjelaskan kepada ibu agar ibu tetap bersabar? InsyaAllah, ibu akan diberi kesembuhan.
Ny.A : Pokoknya, saya malu sus, saya ingin mati saja (menangis)
saya malu dengan keadaan saya ini karena saya tidak bisa seperti orang lain yang degan mudah
berkumpul dan saya tidak mau mendapat bantuan apapun.!
P : ibu Ani, saya mengerti apa yang ibu rasakan . Tetapi, Ibu Ani tidak perlu malu dengan keadaan
ibu sendiri, dengan ibu lebih sabar dan tegar ibu pasti akan bisa menjalani semua ini.( Perawat
berusaha mengklarifikasi ).
Ibu Ani pun terdiam sejenak. Lalu perawat memberikan tambahan informasi untuk memfasilitasi klien
dalam mengambil keputusan.
P : Ibu Ani, dengan pengobatan yang ibu jalani sekarang dan dengan kesabaran ibu,itu akan
membantu ibu untuk menyembuhkan penyakit ibu. ( Perawat memberikan kesempatan kepada
klien untuk memulai pembicaraan ).
Ny.A : tapi sus,, saya merasa hidup saya sudah tidak berguna lagi. Lihatlah sus, kaki saya,,
(menunjukkan kakinya dan menangis meronta)
P : ibu,, ibu tenang dulu, semua penyakit pasti da obatnya, tapi obat itu tak aka nada gunanya, jika
kita juga tidak berniat dari hati bahwa kita bisa sembuh. Banyak orang diluar sana yang masih
membutuhkan bantuan ibu.
Ny.A : (menghela nafas) baik sus, saya akan berusaha sabar dan tegar, suatu saat nanti pasti penyakit
saya ini akan sembuh.
P : ( Perawat memberikan penghargaan dengan tersenyum pada Ibu Ani)
: Keputusan itu sangat baik Ibu Ani, mudah-mudahan anda cepat sembuh dan dapat beraktifitas
seperti biasanya.
Ny.A : Terima kasih sus atas motivasi yang anda berikan.
P : Sama-sama Ibu Ani.
Ny.A : yang terpenting saya akan selalu berdoa untuk kesembuhan saya. Jika nanti takdir berkata lain,
sayasudah siap menerimanya sus.
P : nah, ibu,,, semua itu sudah diatur sama Allah. Dan kita harus bisa menerimanya.
Ny.A : baik sus..
Ibu Ani pun telah menyadari bagaimana keadaan yang dia alami, dan Beliau berusaha
untuk menerimanya.
Kesimpulan dari role play kali ini adalah untuk menjalin suatu hubungan
yang saling percaya, maka perawat membutuhkan komunikasi terapeutik.
Komunikasi terapeutik ini berguna untuk mengembangkan pribadi klien kearah yang
lebih positif atau adaptif dan diarahkan pada pertumbuhan klien. Padapasien yang mengalami
penyakit kronis ini, perawat harus lebih bisa pbersabar untuk menuntun pasien agar keluar dari
keadaan yang bisa menurunkan semangatnya untuk hidup.
Diposkan oleh dwi wulan di 21.28