com
lihat yang asli (lambat dimuat)
Di dalam rumah tangga, istri adalah orang yang berada di bawah perintah suami. Istri
bertugas melaksanakan perintah-perintah suami yang berlaku dalam rumah tangganya.
Rasulullah menggambarkan seandainya seorang suami memerintahkan suatu
pekerjaan berupa memindahkan bukit merah ke bukit putih atau sebaliknya, maka tiada
pilihan bagi istrinya selain melaksanakan perintah suaminya.
Di dalam rumah tangga, perintah yang harus dilaksanakan istri adalah perintah suami.
Begitu juga larangan yang harus dilaksanakan istri adalah larangan suaminya.
Sabda Rasulullah : " Tidaklah seorang perempuan menunaikan hak Tuhannya sehingga ia
menunaikan hak suaminya". (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
Hadits tersebut tidak serta merta menempatkan kedudukan suami sederaja dengan
Tuhan, tetapi hanya menerangkan bahwa jika hak suami untuk ditaati isstrinya yang
sesuai dengan ketentuan Allah itu dilanggar oleh istrinya, ini berarti sama dengan istri
melanggar perintah Allah SWT.
3. Enggan Memenuhi Kebutuhan Seksual Suami.
Perkawinan diatur oleh syari'at Islam untuk memberikan jalan yang halal bagi suami dan
istri untuk melakukan hubungan seksual atau penyaluran dorongan biologis. Dengan
demikian manusia dapat melakukan regenerasi keturunan dengan cara yang diridlai
Allah SWT.
Karena itu, Islam menegaskan bahwasanya istri yang menolak ajakan suaminya berarti
membuka pintu laknat terhadap dirinya.
Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah bersabda : " ... Bila seorang istri semalaman tidur
terpisah dari ranjang suaminya, maka malaikat melaknatnya sampai Shubuh."
Bila istri ingin tidur sendiri, sedang suaminya berada di rumah pada malam harinya,
maka ia harus meminta ijin terlebih dahulu pada suaminya.
Allah SWT telah menegaskan bahwa setiap suami bertanggung jawab memberi nafkah
istrinya sesuai dengan kemampuan. Istri yang menyadari bahwa suaminya miskin tidak
dibenarkan menuntut belanja dari suaminya hanya mempertimbangkan kebutuhannya
sendiri sehingga memberatkan suaminya.