Oleh
MUHAMMAD SOLICHUN
NIM. M1.11.015
PROGRAM PASCASARJANA
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2014
i
PROGRAM PASCASARJANA
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
ii
PERNYATAAN KEASLIAN
sebelumnya atau ditulis oleh orang lain, atau sebagian bahan yang pernah
diajukan untuk gelar atau ijazah pada Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri
Materai
6000
Muhammad Solichun
iii
PRAKATA
Segala puji bagi Allah SWT, karena atas izin dan pertolongan-Nya, tesis yang
berjudul Problematika Pembelajaran Bahasa Arab: Studi Kasus di MTsN
Susukan dan MTs Terpadu Al-Mustaqim Timpik Kecamatan Susukan
Kabupaten Semarang Tahun 2013 dapat saya selesaikan dengan baik. Salawat
dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW para keluarga
dan sahabatnya. Semoga rahmat yang Allah limpahkan kepada beliau akan
sampai kepada umatnya ila yaumi al-akhir.
iv
4. Prof. Dr. H. Mansur, M.Ag. dan Dr. Adang Kuswaya, M.Ag., sebagai
Promotor I dan II atas saran-saran dan masukan serta bimbingannya dalam
penyelesaian tesis ini.
5. Drs. H. Mudhofir, MM., selaku Kepala MTsN Susukan dan Alim Rois, S.Hi
selaku Kepala MTs Terpadu Al-Mustaqim Timpik, serta segenap civitas
akademika pada MTsN Susukan dan MTs Terpadu Al-Mustaqim Timpik
yang telah memberikan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini.
6. Secara khusus saya persembahkan kepada istri tercinta. Lilis Setyaningsih,
S.Pd dan Putra putri kami Nadya Fuadati dan Muhammad Dawam
Hamdani yang telah membantu saya terutama dengan kesabaran dan
keuletan seorang istri yang selalu memanjatkan doa demi suksesnya
penyusunan tesis ini.
Akhirnya, saya berharap semoga hasil penelitian ini dapat
memberi manfaat bagi pembaca, dan semoga pula segala partisipasinya
akan mendapatkan imbalan yang berlipat ganda dari Allah swt. Amin.
Penyusun,
Muhammad Solichun
NIM: M1.11.015
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PENGESAHAN ii
ABSTRAK iv
PRAKATA v
DAFTAR ISI vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 6
C. Signifikasi Penelitian 6
D. Kajian Pustaka 8
E. Metode Penelitian 10
F. Sistematika Penelitian 11
vi
1. MTsN Susuka 70
1. MTsN Susukan 85
1. MTsN Susukan 95
BAB V PENUTUP
A. Simpulan 124
B. Saran-saran 128
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BIOGRAFI PENULIS
vii
LAMPIRAN
Nama Responden :
NIP :
Ijazah Terakhir : .. Jurusan .
Pertanyaan :
viii
2. Wawancara dengan Guru bahasa Arab
Nama Responden :
NIP :
Ijazah Terakhir : .. Jurusan .
Pertanyaan :
ix
3. Wawancara dengan Siswa
Nama Responden :
Kelas :
Alamat :
Asal SD/MI :
1. Apakah anda menyukai pelajaran bahasa Arab?
a. Sangat suka
b. Suka
c. Kurang Suka
d. Tidak Suka
2. Apakah pelajaran bahasa Arab mudah?
a. Sangat mudah
b. Mudah
c. Sulit
d. Sangat Sulit
3. Bagaimana suasana pembelajaran bahasa Arab dikelas?
a. Sangat menyenangkan
b. Menyenangkan
c. Biasa saja
d. Membosankan
4. Bagaimana cara guru mengajar bahasa Arab?
a. Sangat Jelas
b. Agak jelas
c. Sulit diterima
5. Apakah guru menggunakan alat/media dalam pembelajaran bahasa Arab?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Jarang
x
Dokumen Foto
1. Wawancara dengan Kepala MTsN Susukan
xi
Dokumen Foto
1. Wawancara dengan guru bahasa Arab MTsN Susukan
xii
Dokumen Foto
1. Wawancara dengan Siswa MTsN Susukan
xiii
PETA LOKASI
U
BIOGRAFI PENULIS
KE SALATIGA KE SRAGEN
Nama S : Muhammad Solichun
Gentan
MTsN
Susukan
Kec. Susukan Kab. Semarang
S
M mikarangasem@gmail.com
G
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
SRUWEN
Konsentrasi :-
S
ORiwayat Pendidikan:
L
O 1. SD Negeri Gentan III (1980-1986)
(2005-2009)
MTs Terpadu
Al-Mustaqim
xiv
BIOGRAFI PENULIS
mikarangasem@gmail.com
Konsentrasi :-
Biografi Pendidikan
xv
1
BAB I
PENDAHULUAN
melakukan perubahan dan perbaikan kualitas pendidikan. Hal ini menjadi salah
dituntut untuk tidak hanya menguasai ilmu-ilmu agama melainkan juga ilmu
yang sangat penting dalam sistem pendidikan nasional. Hal ini ditandai dengan
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tersebut pada Bab VI pasal 17 & 18,
1
UU. RI. Nomor 20 Tahun 2003 Tentang SISDIKNAS, Pasal 17 dan Pasal 18 ayat 3.
2
teknologi dan komunikasi yang sangat cepat menjadikan jarak bukan suatu
karena itu, bahasa asing temasuk Bahasa Arab menjadi penting. Ibnu Taimiyah
mengatakan bahwa bahasa Arab adalah bagian dari agama (Islam) untuk itu
wajib dan tidak bisa memahaminya melainkan dengan (mempelajari) bahasa Arab
wajib.2
Oleh karena itu siswa dalam mempelajari bahasa Arab harus ada usaha dan
kesadaran dengan seluruh daya upaya untuk membentuk suatu kebiasaan baru.
Selain itu dalam pengajaran bahasa Arab bagi orang non Arab merupakan
lapangan yang sangat luas, karena di dalamnya masih banyak terdapat segi-
penelitian dan garapan yang harus ditindaklanjuti oleh mereka yang interest
terhadap bidang kajian pengajaran bahasa Arab khususnya pengajaran bahasa Arab
4
A. Janan Asyifuddin, Metode Pengajaran Bahasa Arab dan Pendekatan At-Taqabul
Lughowi, Yogyakarta: Fak. Tarbiyah IAIN Sunan Kalijaga, Februari, 1999, 71.
5
Muhammad Abdul Hamid, et. al. Pembelajaran Bahasa Arab Pendekatan Metode
Strategi Materi dan Media. Cet. I; Malang: UIN-Malang Press, 2008, 64.
4
dari kecil sudah dapat berbahasa Arab. Mereka mempelajari bahasa Arab hanya
untuk tujuan membaca dan menulis.
anak Indonesia mempelajari bahasa Arab dengan tujuan untuk menguasi empat
Oleh karena itu, problematika yang dihadapi anak Indonesia jauh lebih kompleks
5
kajian tata bunyi (fonetik) morfologi, sintaksis dan kajian semantik, problema
dan siswa ketika menerima pelajaran dari guru, sedangkan problema sosiologis
beban psikologis pelajar dan kultur yang berbeda-beda. Keempat aspek ini
dalam pembelajaran bahasa Arab tidak hanya ditentukan oleh faktor metode
dan materinya semata, tetapi juga sangat tergantung pada kemampuan dan
penguasaan guru bahasa Arab itu sendiri dalam mengajarkannya. Di samping itu,
obyek penelitian tesis ini merupakan madrasah unggulan dan satu-satunya MTs
negeri di Kabupaten Semarang, serta memiliki sarana dan prasarana yang cukup
6
Chatibul Umam, Problemtika Pengajaran Bahasa Arab di Indonesia (dalam majalah
Al-Turas, No.8) Jakarta : Fak. Adab IAIN Syarif Hidatullah, 1999, 58.
7
Azhar Arsyad, Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya: Beberapa Pokok Pikiran.
Cet. II; Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004, 102.
6
Al-Mustaqim Timpik .
B. Rumusan Masalah
1. Identifikasi Masalah
karena presepsi peserta didik tentang bahasa Arab yang menganggap lebih
2. Pembatasan Masalah
Timpik.
3. Perumusan Masalah
ini adalah:
C. Signifikasi Penelitian
1. Tujuan penelitian
2. Manfaat Penelitian
yang sama.
terkait:
D. Kajian Pustaka
8
Amirudin, Problematika Pembelajaran Bahasa Arab pada Pondok Pesantren Modern al-
Istiqamah Ngata Baru Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Donggala, Tesis UIN Alauddin
tahun 2008.
10
penguasaan bahasa Arab baik dari segi linguistik maupun non linguistik.
Penelitian Salma Intan, alumni PPS UIN Alauddin Makassar tahun 2003,
9
Kasmiati, Problematika Pembelajaran Bahasa Arab di STAIN Datokarama Palu
(Telaah Terhadap Mahasiswa Lulusan Sekolah Umum), Tesis UIN Alauddin tahun 2008.
10
Hajja Khaerun Nisa Nuur, Problematika Pembelajaran Bahasa Arab pada Akademi
Keperawatan Muhammadiyah Makassar (Tinjauan Linguistik dan Non Linguistik) Tesis UIN
Alauddin tahun 2010.
11
Madrasah sangat ditentukan oleh kapasitas guru bahasa Arab bersangkutan. Inti
harus mampu menjadi motivator yang menghidupkan bahasa Arab baik di dalam
maupun di luar kelas, dan yang tidak kurang pentingnya guru bahasa Arab
tingkat menengah atas dan perguruan tinggi dan hanya di lakukan di satu lembaga
pendidikan. Maka penelitian ini saya fokuskan di dua Madrasah Tsanawiyah yang
berbeda statusnya.
E. Metode Penelitian
11
Salma Intan, Problematika Pengajaran terhadap Siswa MAN I Makassar, Tesis UIN
Alauddin tahun 2003.
12
Timpik.
12
Noeng Muhajir, Metodologi Penelitian Kualitatif, Yogyakarta: Rake Sarasin, 1988, 19.
13
Maidatul Jannah, Manajemen Kinerja Guru dalam Upaya Meningkatkan
Profesionalisme Guru: Studi Kasus Di MTsN 1 Malang, Malang: Tesis Pada Program Magister
MPI Universitas Islam Malang, 2004, 58.
13
adalah karena peneliti melihat sifat dari masalah yang diteliti dapat
Timpik.
14
Masri Singarimbun dan Sofian Effendi (Ed), Metode Penelitian Survei, Jakarta: LP3ES,
1995, 4.
15
Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan; Teori dan Aplikasi,
Jakarta: Bumi Aksara, 2006, 91.
14
2. Lokasi Penelitian
cukup tinggi.
modern.
seorang kyai.
3. Instrumen Penelitian
penelitian.
b. Pedoman pengamatan.
16
Lexy J Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2006, 163.
17
Nurul. Metodologi Penelitian Sosial Dan Pendidikan; Teori Dan Aplikasi, Jakarta:
Bumi Aksara, 2006, 168.
17
4. Sumber Data
dapat dimengerti bahwa yang dimaksud dengan sumber data adalah dari
a. Sumber data primer, yaitu data yang diperoleh dari sumbernya secara
b. Sumber data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari data yang sudah
18
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka
Cipta, 2002, 172.
18
informan.
bahasa Arab.
a. Metode Observasi.
19
Suharsimi Arikunto, op.cit., .200.
20
b. Metode Interview.
sistematis tetapi hanya berupa garis besar atau pedoman umum saja. 21
(Unstructured Interview).22
20
Masri Singarimbun dan Sofian Effendi (Ed), Metode Penelitian Survei, Jakarta: LP3ES,
1995, 192.
21
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif , Bandung: CV. Alfabeta, 2005, 74.
22
Sukandarrumidi, Metodologi Penelitian: Petunjuk Praktis Untuk Peneliti Pemula,
Yogjakarta: Gajah Mada University Pers, 2006), 73.
21
c. Metode Dokumentasi.
catatan harian, transkip buku, surat kabar, majalah, foto-foto dan lain-
Timpik
Timpik.
23
Sugiyono, op.cit., 82.
24
Suharsimi Arikunto, op.cit., 135.
22
bahasa Arab.
6. Analisis Data.
orang lain yang tertarik dengan hasil penelitian yang telah dilakukan.
terhadap responden. Proses analisis data yang dilakukan oleh peneliti yaitu
a. Reduksi Data.
tertentu.25
menggunakan teks yang bersifat naratif, selain itu bisa juga berupa
25
Nasution, S., Metode Penelitian Naturalistik-Kualitatif, Bandung: TARSITO, 1988,
129.
26
Ibid.
27
Ibid.
28
Sugiyono, op.cit., 95.
24
yang valid. Oleh karena itu, ada baiknya sebuah kesimpulan ditinjau
Dalam penelitian, setiap hal temuan harus dicek keabsahannya agar hasil
diperoleh.
29
Nasution, op.cit., 130.
30
Lexy J Moleong, op.cit. 178.
25
8. Tahap-tahap Penelitian.
lain:
Pasca.
penelitian.
penelitian.
b. Tahap Pelaksanaan.
F. Sitematika Penulisan
Sistematika penulisan tesis ini adalah sebagai berikut ini:
Bab I, Pendahuluan yang secara umum memaparkan latar belakang
masalah, rumusan masalah, signifikasi penelitian, kajian pustaka, metode
penelitian,dan sistematika penulisan.
Bab II, Tinjauan pustaka, yang di dalamnya akan diuraikan beberapa
variabel pembahasan tesis ini, yaitu: pengertian bahasa Arab, aspek-aspek
pembelajaran bahasa Arab, tujuan pembelajaran bahasa Arab dan masalah
atau problematika pembelajaran dalam bahasa Arab .
Bab III, Gambaran Umum Objek Penelitian, dalam bab ini akan dipaparkan
Al-Mustaqim Timpik .
Bab IV, Hasil penelitian dan pembahasan, dalam bab ini akan dipaparkan
faktor-faktor yang menjadi problematika pembelajaran bahasa Arab di
Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Susukan dan Madrasah Tsanawiyah
Terpadu Al-Mustaqim Timpik, dan sebagai inti dari pembahasan tesis ini
adalah upaya-upaya yang dilakukan oleh guru bahasa Arab dalam mengatasi
problematika pembelajaran bahasa Arab pada Madrasah Tsanawiyah Negeri
27
BAB II
LANDASAN TEORI
Artinya:
Artinya:
Artinya:
Bahasa Arab adalah kalimat yang dipergunakan bangsa Arab dalam mengutarakan
1
Dr. Ibrahim Mustafa dkk, Al-mujam al-wasith, Istanboul: Al-Maktaba al-Islamiyah
Cetakan : ke 4 Tahun 2004, 831.
2
Ahmad Al-Hasyimi . al-Qawaid al-Asasiyyah li al-Lugat al-Arabiyyah. Beirut:
Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, 7.
29
3
maksud/tujuan mereka.
Definisi lain menjelaskan bahwa bahasa Arab adalah bahasa al-Quran dan al-
Hadist, keduanya adalah dasar agama Islam serta bahasa kebudayaan Islam
seperti filsafat, ilmu kalam, ilmu hadis, tafsir dan lain sebagainya.4
meskipun berbeda, namun penulis melihat bahwa maksud dan tujuannya sama,
yaitu sebagai alat yang terdiri dari huruf hijaiyyah yang digunakan
oleh orang Arab dalam berkomunikasi dan berinteraksi sosial baik secara
Bahasa apapun di dunia memiliki beberapa aspek bahasa yang satu dengan
aspek tata bunyi, aspek kosakata, aspek tata kalimat, aspek semantik/arti dan
aspek sosio-kultural.
1. Aspek Fonologi
3
Mustafa al-Gulayayni, Jami al-Durus al-Arabiyyah, Jus I. Cet. XXX; Beirut: al-
Maktabah al-Asriyyah, 1994, 28.
4
Busyairi Madjidi, Metodologi Pengajaran Bahasa Arab Yogyakarta :Sumbangsih
Offset, 1994), 1.
5
Depdikbud , Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: 1988:, 244.
30
yang lain, stress / tekanan bunyi dalam kata dan intonasi (tekanan bunyi
dalam kalimat).
metoda paling baik untuk menjelaskan perbedaan antara dua bunyi adalah
Shughra adalah dua kata yang berbeda dalam makna akan tetapi ada
bersamaan. Contoh:
6
Yayan Nurbayan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, Bandung : Zein Al Bayan,
2008, 45.
31
contoh :
-
-
-
-
32
2. Aspek Mufradat
mufradah diartikan sebagai satuan atau unit bahasa yang tersusun secara
mufradat itu baik dengan cara dihafal atau dengan cara yang lain. Namun
7
Ahmad Fuad Effendy, Metode Pengajaran Bahasa Arab, Malang: Misykat, 2005. cet.
ke-3, 96.
33
dan sebagainya.
-
()
- ( )
Mencermati ragam makna kata tersebut guru bahasa Arab perlu
melakukan; Pertama, dalam mengajarkan kosakata/mufradat tidak boleh
arab, pengaturan antar kata dalam kalimat atau antar kalimat dalam klausa
atau wacana merupakan kajian ilmu Nahwu. Bahkan hubungan itu tidak
8
Aziz Fakhrurrozi & Erta Mahyudin, Pembelajaran Bahasa Arab, Cet. Ke-2, Jakarta:
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, Tahun 2012, 7.
9
Sahkholid, Pengantar Linguistik ( AnalisisTteori-teori Llinguistik Umum dalam Bahasa
Arab), Medan : Nara Press, 2006, 124.
34
untuk mengetahui posisi kata bahasa Arab dalam kalimat, seperti irab, bina
-
-
-
4. Aspek Semantik / Arti
sistematis dalam kata atau kalimat tidak akan berfungsi sebagai massage
kata atau kalimat bisa berubah sesuai waktu dan tempat. Misalnya kata
berikut:
-
-
5. Aspek Sosio-Kultural
Bahasa adalah sesuatu yang lahir dari masyarakat dan merupakan salah
satu aspek sosial. Bahasa adalah cerminan dari suatu bangsa pemakai
sosio kultural bangsa Arab dengan sosio kultural pelajar (Indonesia), sarana
berikut:
- - -
Sebelum mengajarkan ungkapan tersebut seorang guru harus terlebih
penggunaan bahasa Arab. Hal ini akan mempercepat peserta didik untuk
12
Urip Masduki, Problematika Pengajaran Bahasa Arab di Madrasah Aliyah, dalam
Ikhlas Beramal (Jakarta: Departemen Agama RI, Juni 1997, 53.
36
yang khas bagi bahasa Arab serta tidak ada padanannya dalam bahasa
secara tepat.
Pendidikan adalah suatu proses yang sadar tujuan. Maksudnya adalah kegiatan
pembelajaran itu suatu peristiwa yang terikat, terarah pada tujuan dan
dijelaskan dalam UU. RI. Nomor 20 Tahun 2003, bahwa tujuan pendidikan
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
Tuhan Yang Maha Esa. Manusia sejak lahir diberikan kemampuan dasar,
13
UU. RI. Nomor 20 Tahun 2003 Tentang SISDIKNAS, BAB II Pasal 3
37
ditingkatkan lagi.
bahwa tujuan umum pembelajaran bahasa Arab adalah: (1) untuk dapat
memahami al-Quran dan hadist sebagai sumberhokum ajaran islam; (2) untuk
bahasa Arab; (3) untuk dapat berbicara dan mengarang dalam bahasa Arab; (4)
supaya paham dan mengerti apa-apa yang dibaca dalam salat, mengerti
aslinya yang berbahasa Arab, serta dapat berbicara bahasa Arab untuk
negri. Bahasa Arab adalah bahasa masa sekarang yang telah menjadi bahasa
ilmiah.15
dicapai dalam mempelajari bahasa Arab baik peserta didik maupun umat
14
Departemen agama, Kurikulum IAIN/STAIN tahun 1999 yang disempurnakan, .
Jakarta: ditbinperta, Tahun 1997, 117
15
Mahmud Yunus, Metode Khusus Bahasa Arab. Cet. I; Bandung: Hidyakarya, 1981, 77
38
hadis Rasulullah saw. Serta kitab-kitab lainnya yang berbahasa Arab. Pada
tujuan jangka panjang (tujuan umum) dan tujuan jangka pendek (tujuan
Bahasa Arab merupakan bahasa yang memiliki fungsi istimewa dari bahasa-
bahasa lainnya, sebab bahasa Arab sempurna dan fasih karena mempunyai
maupun keadaannya. Bahasa Arab juga memiliki nilai sastra yang bermutu
komunikasi manusia dengan sesamanya saja, tetapi juga sebagai alat untuk
sebagai alat komunikasi manusia beriman dengan Allah SWT. yang terwujud
Artinya :
Artinya :
Artinya :
Bahasa Arab adalah bahasa orang Arab dan juga merupakan bahasa orang
Islam.16 Begitu pula Azhar Arsyad mengemukakan bahwa:
16
AbdulAlim Ibrahim, al-Muwajjah al-Fanny li Mudarrisi al-Lugah al-Arabiyah, Cet.
VI; Dr al-Marif, 1968, 21
40
sosial yang sama terhadap bahasa Arab, bahkan sepatutnya lebih dari
penghargaan yang diberikan kepada bahasa internasional lainnya. Kalau di
Jakarta, ada surat kabar berbahasa Inggris, mestinya surat kabar berbahasa
Arab yang diterbitkan oleh orang Indonesia layak terwujud17
Selain itu, mempelajari bahasa Arab juga sangat penting bagi
kaum muslimin karena semua yang diucapkan dalam salat dengan berbahasa
Arab. Untuk melaksanakan salat dengan khusyuk perlu dipahami
maksud yang dibaca. Tanpa memahami maksud dari apa yang dibaca,
dapat memusatkan perhatian menghadap Allah SWT. Oleh karena itu,
setiap umat Islam harus menguasai bahasa Arab sekurang-kurangnya
mengerti apa yang dibaca dalam shalat agar perhatian dapat terpusat.
diamalkan.
17
Azhar Arsyad, Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya: Beberapa Pokok Pikiran.
Cet. II; Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004, 15
41
mampu mengutarakan pikiran dan perasaan baik secara lisan maupun tulisan.
18
Departemen Agama RI. Pedoman Khusus Bahasa Arab Madrasah Tsanawiyah. Cet.
III; Jakarta:Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam, 1994, 21
42
dalam bahasa Arab, serta pada akhirnya tujuan pembelajaran bahasa Arab
dengan unsur-unsur bahasa: tata bunyi, kosa kata, tata kalimat, makna, dan
tulisan.19
19
Nazri Syakur, Revolusi Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, Yogyakarta: BiPA,
2010, 57
20
Ibid, 58-62
43
dalam sembahyang
21
Mahmud Yunus, Metode Khusus Bahasa Arab. Cet. I; Bandung: Hidyakarya, 1981, 78
45
memiliki daya tarik melebihi bahasa asing lain kecuali bahasa Inggris.
Besarnya minat orang tua memasukkan anaknya ke TPQ, pondok
pesantren, madrasah-madrasah dan sebagainya cukup menjadi bukti
tentang hal tersebut.
Adapun mempelajari bahasa Arab sebagai tujuan
profesionalitas tidak begitu menarik. Bahkan, cenderung kurang
diminati. Namun persoalan tersebut tidak hanya menimpa bahasa
Arab, tetapi juga seluruh bahasa asing. Hal itu tampak (walaupun
belum diketahui detailnya) pada sedikitnya peminat jurusan bahasa di
SMU, Madrasah Aliyah, dan relatif rendahnya minat memasuki
program studi bahasa/sastra Arab diperguruan tinggi. Rendahnya
minat belajar bahasa asing tidak hanya terjadi di Indonesia,
tetapi juga di Amerika, dan mungkin di seluruh dunia. Di Amerika
misalnya kurang dari 18% dari keseluruhan siswa kelas 7-12 public
school yang belajar bahasa kedua dan kurang 2% yang mencapai
tahun ketiga.
Rendahnya minat dan motivasi belajar bahasa Arab biasa
disebabkan oleh beberapa faktor. Antara lain adalah rendahnya
penghargaan kepada bahasa Arab yang menurut Effendy disebabkan
oleh banyak hal, baik yang objektif maupun subjektif, misalnya :
sebagai alat perlu kiranya ditingkatkan. Hal ini bisa dicapai melalui
sebagainya.
2) Cara tidak langsung, artinya ikut serta bersama para dai dan
c. Permasalahan Metodologis
22
Ahmad Fuad Effendy, Metodologi Pengajaran Bahasa Arab. Malang: Misykat, 2005, 91
47
berikut:
23
Ahmad Fuad Efendy, Peta Pengajaran Bahasa Arab di Indonesia dalam Jurnal
Bahasa dan Seni, 29 Oktober 2001, 23
49
cara belajar mengajar bahasa latin yang berlaku saat itu, yaitu
linguistik tradisional.
24
Ahmad Fuad Effendi, Metodologi Pengakaran Bahasa Arab Malang: Misykat, 2004,
31
25
Abd al-Azz bin Ibrhm al-Ashili, dalam Radliyah Zaenuddin dkk., Metodologi dan
Strategi Alternatif Pembelajaran Bahasa Arab, Yogyakarta: Pustaka Rihlah Group, 2005), 2
50
1798 M, mata dunia Arab dan Islam yang mulai redup itu
kemajuan Eropa. Sejak saat itu pula, Mesir banyak menimba ilmu
Arab, melainkan juga bahasa asing lainnya. Hal itu tercermin pada
26
http://fajristainjusi.blogspot.com/2009/12/perkembangan-pengajaran-bahasa-arab.html,
di unduh pada tanggal 1 Juli 2013.
52
asli.
strategi semantik.
27
Hidayat, Pelajaran Bahasa Arab I. Semarang: PT Karya Toha Putra, 2004, 102
55
pembelajaran.
28
Nazri Syakur, op.cit., 67
56
29
Radliyah, dkk., Metodologi dan Strategi Alternatif Pembelajaran Bahasa Arab.
Cirebon: Star, 2005, 66
57
4) Ketidakterpaduan Kurikulum
qiraah yang hanya berbobot delapan sks). Kalau saja tidak ada
yang tersedia.30
bahasa Arab. Ilmu al-lughah adalah ilmu yang mengkaji bahasa untuk
bahasa Arab, problema yang dihadapi oleh para pengajar bahasa Arab
30
Nazri Syakur, Revolusi Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, Yogyakarta: BiPA,
2010, 68-69
31
Kamal Muhammad Bisyr, Dirasat Fi ilm al-Lughah, Kairo: Dar al-Maarif, 1969, 9-14
32
Abduttawab Ramdhan, Fushul fi fiqh Al Arabiyah. Kairo: Maktabah Al-kahnji, 1994, 7
59
ada 4 macam yaitu makhraj, sifat huruf, panjang pendek dan syiddah.
a) Makhraj
sebagai berikut :
(6) Belakang ujung lidah ditekan pada langit atas untuk bunyi
(7) Ujung lidah pangkal gigi depan sebelah atas dengan
menekan langit-langit - -
60
huruf - -
Ketiga, makhraj bibir dua, yaitu :
(1) Bibir bawah bagian dalam dengan ujung gigi serta atas untuk
bunyi
-
(3) Syiddah, terputusnya huruf ketika mati, jumlah hurufnya ada
8, yaitu: -- -----
4, yaitu: - - - -
(7) Infitah, artinya terbuka, selain huruf itbaq itu.
ditambah --
61
-
(11) Sumt, Iwan zallaqah, hurufnya 29 6 = 23 huruf.
c) Panjang pendek (mad qasar)
,
d) Syiddah dan Tanwin
b. Aspek Morfologi
.
Artinya: Membentuk kata dari kata yang lain dengan berbagai
perubahan, namun tetap memiliki hubungan makna.33
Menurut Syhn
Artinya: Membuat bentuk kata dari kata yang lain dan terjadi
perubahan pada bentuk dan makna.34
Problema yang muncul dalam isytiqaq adalah bagaimana
33
Imil Badi Yaqb, Fiqh al-Lughah Wa Khashishuh, Beirt: Dral-Tsaqfah al-
Islmiyah, T.Th., 186
34
Taufq Muhammad Syhn, Awmil al-Tanmiyah li Al-Lugah al-:Arabiyah, Kairo:
Maktabah Wahbah, 1980 M/1400 H, Cet. I, 80
63
itu sifatnya analogis dan dalam bahasa Arab lebih banyak kata
.
- -
- - -
- - - - -
Dalam mempelajari wazan-wazan tersebut di atas, maka harus
Contohnya menjadi
b) Jama muzakkar salim () yaitu jama yang
menjadi \
c) Jama muannas salim () yaitu jama yang
dibawah ini : - , ,
c. Aspek Sintaksis
karena berfungsi sebagai fail dan kata itu pula pada konteks irab-nya
ini :
: , :
Dari contoh kalimat tersebut di atas, maka problema utama
diperhatikan terutama :
contohnya
3) Ada alamat irab selain harakat, yaitu :
66
khamsah, contohnya
c) Ya tanda nasab dalam jama muzakkar salim, contohnya.
dan berlaku pula bentuk contohnya
Selain problema irab dan jabatan isim di atas, ada problema yang
mabni yaitu lafal-lafal, apabila isim, fiil atau huruf yang keadaan
fungsi bagi kata benda dan dimasuki oleh satu huruf yang
-
-
-
Problema yang harus diperhatikan pada contoh-contoh tersebut diatas
pada contoh kedua berfungsi sebagai maful bihi dan pada contoh
ketiga berfungsi sebagai isim majrur karena didahului huruf jar. Kata
d. Aspek Semantik ( )
Semantik menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah ilmu tata
makna kata, pengetahuan mengenai seluk beluk dan pergeseran arti kata,
juga berarti bagian dari struktur bahasa yang berhubungan dengan makna
Unsur kosa kata adalah unsur yang paling asasi, karena bahasa hanya
sekolah, agen dan masih banyak lagi makna lain, tetapi jika ditanya
meja tulis.
kepada :
Dari uraian panjang di atas dapat disimpulkan bahwa ada beberapa aspek
dihadapi oleh guru bahasa Arab dibagi menjadi dua, yaitu permasalahan
permasalahan metodologis.
70
BAB III
1. MTsN Susukan.
1) Identitas Madrasah
c) Alamat :
(1) Jalan :-
Mei 1980
i) Kepala Madrasah :
politik saat itu. Dari MTs NU menjadi MTs Al- Islam dan
3) Kepala Madrasah
1
Dokumen buku milik Kepala MTsN Susukan
73
Misi :
c. Struktur Organisasi.
berikut:
KOORD. TU
Jumadi
KOORDINATOR BK
GURU-GURU
Muhammad
M. Musoffa Amin
Wildan,S.Psi Drs. Jaya Syahran
SISWA-SISWI
Mustofa, M.Pd.
d. Data Guru.
Tabel 2. Jumlah guru dengan tugas mengajar sesuai dengan latar belakang
pendidikan (keahlian)
MATA PELAJARAN
NO NAMA KD KLS KLS KLS JTM KET
VII VIII IX
Drs. H. Mudlofir,
1 1 BK B.Arab Kamad
MM 14
2 Drs. Azizudin 2 B.Ingg 17 WK. Humas
Heny Budi Lestari,
3 3 PKn IPS PKn Bdg SDM
S.Pd. 26
4 Burhanudin, S. Ag. 4 AA AA 30
5 Sri Wahyuni, S.Pd. 5 B.Ind B.Ind 32 Wl Kls 9A
6 Jumiati, S.Pd. 6 MAT MAT 32 Bdg. Pngjrn
7 Sulastri, S.Pd. 7 IPA. A IPA Wl Kls 9E
37
8 Drs. Masykur 8 Mat. 20 Ka Perpus
Bdg.
9 Dra. Siti Wasilah 9 IPS AA
24 Humas,7F
10 Aliq Diroyah, S. 10 IPS 28 Wl Kls 9B
75
Pd.
Fachrudin Ro'is, S.
11 11 B.Ingg B.Ingg Wl Kls 9F
Ag 30
Slamet Bukhori, S. WK
12 12 PJOK PJOK
Pd. 16 Kesiswa
M. Amin Mustofa,
13 13 IPA IPA. A WK Kurik
M. Pd. 32
Umi Fajriyah, S.
14 14 QH QH Wl Kls 7B
Ag. 30
15 Nur Hidayah, S. Pd. 15 Mat. Mat. 25 Bend KMT
Noor Farida Y., S.
16 16 SKI Fiqih Fiqih Wl Kls 8B
Ag. 34
Mau'idzotul H., S.
17 17 IPS IPS Wl Kls 9G
Pd. 28
18 Sukrini, S. Pd. 18 Mat. Mat. Mat. 32 Wl Kls 7E
Adillah Niswaty, S.
19 19 SKI SKI Wl Kls 8C
Ag. 34
20 Nur Kholis, S. Pd. 20 B.Ind 17 Waka Sarpra
Isti Kadaryah, S.
21 21 Mat. Mat. Wl Kls 7C
Pd. 27
22 Umiyatun, S. Pd. 22 B.Ind Wl Kls 8E
30
Endang
23 23 B.Ind B.Ind Wl Kls 9H
Sulistyawati, S.S. 27
Kor. BP,
24 Drs. Irwan 24 PKn
24 Ket.
Lab.
BP
Ketrampilan
25 Dra. Nurul Hidayati 25 PKn PKn 26 Wl Kls 8A
IPS
Murodi Sabikin, Ka. Lab.
26 26 Seni Seni Seni
S.Ag. 32 Seni
AA
Bdg Kegma,
27 Muto'in, S. Ag. 27 B.Arab B.Arab
30 Wl9D
Ungln
Ungln Ungln
Agm
Agm 7B Agm 8B
9B
28 Sri Haryati, S.Pd. 28 Wl Kls 8F
0
29 Arina Lutfiyah, SE 29 IPS IPS 24
30 Dra. Haniatun 30 Fiqih AA 28 Wl Kls 7D
BP
31 Sutrisna, S. Pd. 31 B.Jawa B.Jawa 28
Anima Ubbadah,
32 32 B.Ingg Wl Kls 8D
S.Pd. 27
Agus Santosa S. Pd.
33 33 B.Ingg B.Ingg Wl Kls 7i
I. 32
PJOK PJOK
76
Fita Anelia
34 34 B.Ingg Wl Kls 7A
Hidayah, S.Pd.I. 30
Aan Muanah,
35 35 BAR
S.Pd.I. 24
Hanik Lutfiyah,
36 36 B.Ind B.Ind Wl Kls 7F
S.Pd. 30
Koor
37 Bahauddin, BA 37 B.Arab B.Arab
27 Unggln
Ungln
Ungln Ungln
Agm
Agm 7B Agm 8B
9B
Miladiyawati, S.
38 38 KTK KTK KTK Wl Kls 8H
Ag. 34
QH QH
39 Masno, S. Si. 39 IPA . A IPA 37 Ka. Lab. Ipa
A. Hasan Mafatih,
40 40 BTA BTA B.Arab Bdg Peniln
SH.I. 30
Ungln
Ungln Ungln
Agm
Agm 7B Agm 8B
9B
Asni Rikhaniyah,
41 41 SKI QH
S.Pd. I 24
42 Sugiyanto, S.Kom. 42 TIK TIK TIK 34 Ka.Lab.Kom
Rifatul Wifkiyah,
43 43 Fiqih Fiqih Wl Kls 8I
S.Ag. 26
BP
Hidayah
44 44 B.Ingg B.Ingg Wl Kls 8G
Rahmawati, S.Pd. 33
Atina Husniyati, Wl Kls 7G
45 45 B.Ingg B.Ingg B.Ingg
S.Pd.I 31 ,Ka.Lab.Bhs
M. Musoffa
46 46 BP BP
Wildan,S.Psi 24
47 Lies Farida, S.Pd. 47 BP BP 24
48 Nurul Muttaqim 48 PJOK PJOK 24
Zayyinul
49 49 IPA IPA
Istiqomah, S. Pd. 30
Umi Khuslum, S.
50 50 B.Jawa B.Jawa
Pd. 24
Ungln
Miftahussurur, S. Ungln
51 51 Agm
Pd. I (7B),7A Agm 8B
9B 24
BP BP Piket
Jumlah 1383
Sumber : Dokumen Kabag. TU MTsN Susukan
77
e. Data Siswa.
adalah:
Jumlah
Kelas VII Kelas VIII Kelas IX (Kls. VII+ VIII
+ IX)
Th. Jml Jum. Jml Jum. Jml Jum. Jml Jum.
Pelajaran Siswa Rombe Siswa Rombe Siswa Rombe Siswa Rombel
l l l
2010/2011 242 8 254 7 237 8 733 23
2011/2012 276 8 228 7 238 7 742 22
2012/2013 276 8 223 7 238 7 737 22
2013/2014 324 9 295 9 264 8 883 26
Sumber : Dokumen Kabag. TU MTsN Susukan
dari pada MTs / SMP yang lain baik negeri maupun swasta.
MTs swasta dari dua MTs Swasta yang ada di Kecamatan Susukan
than 2006, dan sekarang yayasan tersebut di pimpin oleh ust. Zuhdi
Amin, MM yang tidak lain adalah salah satu putra dari pendiri
Visi
Misi
madrasah.
KABAG TU
FAIZAH
Muhammad Amin
GURU-GURU Drs. Jaya Syahran
d. Data guru.
e. Data Siswa
dan 3, baik jurusan IPA dan IPS. Untuk lebih jelasnya perhatikan
Jumlah
Kelas VII Kelas VIII Kelas IX (Kls. VII+ VIII
+ IX)
Th. Jml Jum. Jml Jum. Jml Jum. Jml Jum.
Pelajaran Siswa Romb Siswa Rombe Siswa Rombe Siswa Rombel
el l l
2010/2011 23 1 13 1 36 2
2011/2012 32 1 23 1 13 1 68 3
2012/2013 55 2 34 1 23 1 112 4
2013/2014 55 2 55 2 34 1 144 5
Sumber : Dokumen Kabag. TU MTs Terpadu Al-Mustaqim Timpik
Data sarana dan prasarana yang dimiliki oleh MTs Terpadu Al-
1. Gudang (buah)
1 (pxl)
2x3 Baik
2. Dapur 1 2x3 Baik
4. KM/WC Guru 1 2x2 Baik
5. KM/WC Siswa 1 2 x 1,5 Baik
6. Ibadah/masjid 1 12 x 12 Baik
7. Koperasi 1 4x6 Baik
8. Lapangan Upacara 1 10 x 15 Baik
Sumber : Dokumen Kabag. TU MTs Terpadu Al-Mustaqim Timpik
Standar Nasional Pendidikan salah satu standar yang harus dikembangkan adalah
standar proses. Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan
pada satuan pendidikan dasar dan menengah di seluruh wilayah hukum Negara
pendidikan dasar dan menengah pada jalur formal, baik pada sistem paket maupun
2
Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
85
dengan kepala madrasah, waka kurikulum, guru bahasa Arab dan siswa, maka
1. MTsN Susukan
masuk kelas unggulan, dan yang lainnya masuk kelas reguler. Masuk tahun
ajaran baru 2010/2011 kelas unggulan dibagi dua, yaitu unggulan A dengan
tahun ajaran baru/ kenaikan kelas. Seperti yang diungkap oleh bapak
perangkat pembelajaran saya3 Ibu Aan Muanah, S.Pd.I selaku guru bahasa
pembelaaran yang saya buat ini tapi yang paling penting keberadaannya
bagi saya adalah RPP, karena merupakan gambaran apa yang akan saya
acuan oleh guru bahasa Arab dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
meliputi: pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Data ini diperkuat
3
Wawancara dengan Bapak Muthoin guru bahasa Arab pada tanggal 9 Januari 2014
4
Wawancara dengan Ibu Aan Muanah guru bahasa Arab pada tanggal 9 Januari 2014
87
a. Pendahuluan
aspek afektif dan psikomotor. Setelah itu guru bahasa Arab memotivasi
itu.
5
Wawancara dengan Bapak Hasan Mafatih guru bahasa Arab pada tanggal 9 Januari
2014.
88
b. Kegiatan Inti
sumber tentang
apakah peserta didik merasa ada kesulitan/ ada hal-hal yang masih
materi yang dibahas, jika peserta didik masih kurang faham atau
kesimpulan
c. Kegiatan Penutup
datang agar siswa bisa mempersiapkan diri untuk pertemuan yang akan
terima kasih, yang juga sebagai teladan bagi peserta didik agar selalu
Tim Kurikulum . Hal tersebut dijelaskan oleh guru bahasa Arab bapak
saya berbekal dengan buku ini, yang berisi antara lain, Absen, Daftar nilai,
disusun sendiri oleh guru mata pelajaran. Dari hasil wawancara tersebut
6
Observasi Pembelajaran bahasa Arab di kelas IXF yang dilakukan oleh bapak Muthoin
tanggal 11 Januari 2014
7
Wawancara dengan Bapak Ismail guru bahasa Arab pada tanggal 9 Januari 2014
90
terutama untuk kegiatan awal, Kerja kelompok: kegiatan ini digunakan untuk
pelaksanaan pembelajaran yang sudah dibuat oleh guru bahasa Arab MTs
Terpadu Al-Mustaqim. 8
a. Pendahuluan
bahasa Arab dimulai jam 07.40 menit, karena Jam ke-0 digunakan
8
Observasi dokumen Waka Kurikulum MTs Terpadu Timpik tanggal 6 Januari 2014
91
Kecuali hari Kamis yang digunakan untuk salat dhuha dan membaca
nasehat dan memberi motivasi siswa agar lebih giat belajar dan
b. Kegiatan Inti
apakah peserta didik merasa ada kesulitan/ ada kosa kata yang belum
c. Kegiatan Penutup
nyata dari diskusi. Setelah itu guru memberikan motivasi kepada siswa
agar terus belajar dan mengulang-ulang materi pada hari itu, dan akhirnya
dilakukan oleh bapak Muthoin, dan bapak Ismail peneliti menyimpulkan bahwa
9
Observasi Pembelajaran bahasa Arab di kelas IXF MTs Terpadu Timpik yang dilakukan
oleh bapak Ismail tanggal 10 Januari 2014
93
yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan ada beberapa hal yang
memecahkan masalah
10
Saminanto, Mengembangkan RPP PAIKEM, EEK dan Berkarakter, Semarang: RaSAIL
Media Group, 2012, 58
94
BAB IV
kasus berdasarkan dari paparan data hasil penelitian di MTsN Susukan dan MTs
dan madrasah baik yang masih berupa program maupun sudah dilaksanakan untuk
memperbaiki pembelajaran dan hasil belajar bahasa Arab di MTsN Susukan dan
dikuasai siswa.
2. Baik sekali (optimal), apabila sebagian besar 76 % - 99 % bahan pelajaran
dikuasai siswa.
3. Baik (minimal), apabila bahan pelajaran yang diajarkan hanya 60 % - 75 %
yang dikuasai siswa.
4. Kurang, apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang dari 60 % yang dapat
dikuasai oleh siswa.1
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang penulis laksanakan, ada
beberapa problematika dalam pembelajaran bahasa Arab, diantaranya:
1. MTsN Susukan
a. Problem Linguistik
1
Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, 1996, 121
2
Wawancara dengan Nelin Dias Pratiwi siswi kelas VIII MTsN Susukan pada tanggal 11
Januari 2014
96
lantang, terlalu cepat dan kondisi siswa yang belum semua siap.3
b. Problem Non-Linguistik
1) Siswa
dengan KKM 80, semua siswa bisa tuntas baik ulangan harian sampai
UAS4
bahwa dia sangat senang belajar bahasa Arab, karena materi yang
Diantaranya adalah:
3
Wawancara dengan Muhammad Iqbal siswa kelas IX MTsN Susukan pada tanggal 11
Januari 2014
4
Wawancara dengan bapak Muthoin guru bahasa Arab MTsN Susukan pada tanggal 11
Januari 2014
5
Wawancara dengan Nelin Dias Pratiwi siswi kelas VIII MTsN Susukan pada tanggal 11
Januari 2014
97
Arab.6
orang lain. Jadi, semua itu tidak akan bisa diketahui orang lain
6
Wawancara dengan bapak Muthoin guru bahasa Arab MTsN Susukan pada tanggal 11
Januari 2014
98
tersedia bagi peserta didik untuk belajar bahasa Arab masih sangat
3) Guru:
1) Fungsi atensi
memperhatikan.
2) Fungsi afektif
100
3) Fungsi kognitif
gambar.
4) Fungsi kompensatoris
KBM
kelas.9
8
Wawancara dengan Muhammad Iqbal dan Nelin Dias Pratiwi siswa MTsN Susukan
pada tanggal 11 Januari 2014
9
Wawancara dengan bapak Muthoin guru bahasa Arab MTsN Susukan pada tanggal 11
Januari 2014
102
lingkungan masyarakat.
meskipun kadang dampak baik atau kurang baik. anak bisa bermain
ketika belajar bahasa ibunya sangat alami dan riil dan tidak ada
rekayasa sama sekali. Situasi dan kondisi semacam ini sangat berbeda
ketika anak belajar bahasa Arab, situasi dan kondisinya tidak alami
dan direkayasa.10
a. Problem Linguistik
Dari beberapa siswa di kelas VIII masih ada beberapa siswa yang
belum lancar membaca huruf Arab, bahkan ada yang sama sekali
10
http://www.stainsalatiga.ac.id, diunduh pada tanggal 22 Nopember 2013, 0:14:05.
11
Wawancara dengan bapak Hasan Mafatih guru bahasa Arab MTsN Susukan pada
tanggal 11 Januari 2014
103
Pada saat guru menyuruh siswa untuk menulis Arab dengan dikte,
1)Faktor Siswa
Dari wawancara dengan dua siswa kelas VIII dan kelas IX, saat
berkata bahasa Arab mata pelajaran yang paling sulit. Selain itu
12
Observasi pembelajaran bahasa Arab di kelas VIII MTs Terpadu Timpik yang
dilakukan oleh bapak Ismail tanggal 11 Januari 2014
104
2) Faktor Guru
13
UU. Nomor 20 Tahun 2003 Tentang SISDIKNAS Pasal 39 ayat 2
105
datang.14
14
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. (Jakarta: Raja, 2005)
107
15
Ibid
109
professional.
16
Asra Sumiati, Metode Pembelajaran (Bandung, Wacana Prima, 2008), cet.ke2. h. 91
110
faham.
sesama teman.
mengajar.
17
Masitoh & Laksmi Dewi, Strategi Pembelajaran, (Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
Departemen Agama Republik Indonesia., Jakarta Pusat 2009).
112
yang baik yang dapat diperoleh mereka setiap saat sehingga ia bisa
meniru.
belajar. Untuk itu, beberapa hal yang harus dilakukan guru agar
materi standar.
114
3) Lingkungan
hal ini tidak diperoleh oleh peserta didik yang sedang belajar bahasa
a) Keluarga
18
Observasi Pembelajaran bahasa Arab di kelas IXF MTs Terpadu Timpik yang
dilakukan oleh bapak Ismail tanggal 10 Januari 2014
115
b) Masyarakat
19
Wawancara dengan bapak Nayin, Waka Kurikulum MTs Terpadu Timpik pada tanggal
9 Januari 2014
20
Wawancara dengan Anikmatul Maghfiroh dan Fitriyanto siswa kelas VIII dan IX MTs
Terpadu Timpik pada tanggal 9 Januari 2014
116
c) Sekolah
guru, hal ini sifatnya hanya suka rela. Guru dan karyawan
masih terbatas antara lain CD, TV dan buku bahasa Arab. Buku
5) Buku teks
tersebut akan didapat secara ideal jika buku yang digunakan adalah
MTs Terpadu hanya dimiliki oleh guru dan hanya satu macam/ satu
118
kedua MTs hampir sama, tetapi problematika yang terjadi di MTs Terpadu
lebih banyak dan lebih mendasar. Hal ini disebabkan beberapa faktor, antara
lain:
2. MTsN Susukan sudah lama berdiri, yaitu tahun 1965, sedangkan MTs
1. MTsN Susukan
a. Problem Linguistik
b. Problem Non-Linguistik
1) Siswa
21
Observasi pembelajaran bahasa Arab di kelas VIII MTs Terpadu Timpik yang
dilakukan oleh bapak Ismail tanggal 11 Januari 2014
119
pelajaran, untuk selalu berlatih, tidak putus asa, dan ilmu yang
Arab yang 2 jam pelajaran per minggu, tahun kedua beliau merasa
3) Guru
22
Wawancara dengan bapak Muthoin dan Hasan Mafatih, pada tanggal 11 Januari 2014
23
Wawancara dengan Bp. Mudhofir, Kepala MTsN Susukan pada tanggal 9 Januari 2014
120
ada.
kuning.25
24
Wawancara dengan guru bahasa Arab pada tanggal 11 Januari 2014
25
Wawancara dengan Bp. Mudhofir, Kepala MTsN Susukan pada tanggal 9 Januari 2014
121
a. Problem linguistik
kesulitan dalam imla atau menulis Arab dengan dikte, usaha yang
mengikutinya.26
1) Siswa
baca tulisnya sudah baik, dan kelas B yang bekal baca tulis
Arabnya kurang.
26
Wawancara dengan Bp. Alim Rois, Kepala MTs Terpadu pada tanggal 9 Januari 2014
122
dsb.
2) Guru
diajarkan.
Arab.27
sudah berjalan satu tahun (2012), namun saat ini program asrama
yang terbatas.
Demikian beberapa upaya yang dilakukan oleh kepala madrasah dan guru
bahasa Arab, meskipun beberapa upaya diatas masih bersifat program atau
rencana, tetapi peneliti yakin kalau upaya-upaya diatas dapat direalisasikan maka
27
Wawancara dengan guru bahasa Arab pada tanggal 9 Januari 2014
124
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
sebagai berikut:
yang bervariasi, dan hasilnya sebagian besar siswa dapat melampaui nilai
pengantar bahasa Arab saat KBM, hampir 80% guru bahasa Arab di MTsN
siswa kurang mengenali bentuk atau tulisan huruf Arab, kesulitan dalam
merangkai atau menyambung huruf Arab, dan kesulitan dalam imla atau
menulis Arab dengan dikte. Sementara itu dari problem non linguistik juga
ada 5 hal, yaitu: pertama faktor Siswa yang meliputi latar belakang
kedua faktor guru yang meliputi: kualifikasi ijazah belum sesuai, kurang
meliputi keluarga, masyarakat, dan sekolah, keempat faktor sarana dan pra
linguistik guru bahasa Arab selalu memberikan tugas di luar kelas utuk
lima macam: 1). Unsur siswa diantaranya, Guru bahasa Arab di MTsN
siswa sebelum dan sesudah pelajaran, untuk selalu berlatih, tidak putus asa,
dan ilmu yang akan diperoleh akan sangat berharga sebagai bekal hidup di
masyarakat dan bekal ibadah kepada Allah SWT. 2). Berkaitan dengan
Arab menjadi 3 jam per minggu, dan ditambah lagi 2 jam pelajaran (ekstra
kurikuler), yang dimulai jam 15.00 16.30. 3). Faktor Guru diantaranya:
guru bahasa Arab membuat bahan ajar dalam bentuk teks, dan bahan ajar
KBM di mulai dengan kalimat pendek dan sering digunakan, dan masalah
tidak penguasaan muhadasah belum ada upaya yang dilakukan, 4). Untuk
MIPA dan bahasa asing. 5). Mengatasi masalah lingkungan bahasa, MTsN
kitab kuning.
keagamaan dan bahasa Arab di sore hari sekitar 60 - 90 menit, meski hanya
berjalan satu tahun. Dari faktor Non Linguistik ada lima unsur, yaitu: 1)
tulisnya sudah baik, dan kelas B yang bekal baca tulis Arabnya kurang.
Disamping itu guru juga selalu memberikan pekerjaan rumah (PR) kepada
sebagai beban, juga menjelaskan bahwa belajar bahasa Arab itu penting
bagi mereka pada era globalisasi sekarang ini. 2) Dari faktor guru untuk
mengasramakan siswa dan sudah berjalan satu tahun (2012), namun saat
bahasa Arab masih terbatas pada buku pegangan guru, sementara untuk
terbatas.
B. Saran
mengerti huruf mana yang bisa disambung dan yang tidak bisa dan
Arab dan tekun dalam belajar bahasa Arab dan lebih banyak berlatih
C. Kata Penutup
berkat rahmat dan pertolongan-Nya, saya dapat menyelesaikan penulisan tesis ini
walaupun dengan banyak hambatan, rintangan, dan cobaan namun semua dapat
terlewati berkat doa dari orang-orang terdekat, juga kesungguhan saya untuk
menyelesaikannya.
130
Saya sangat menyadari bahwa dalam penulisan tesis ini masih banyak
sekali kekurangan dan kesalahan, hal ini karena keterbatasan ilmu dan
pengetahuan yang saya miliki. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati,
Semoga tesis ini bermanfaat bagi saya khususnya, dan pembaca pada
umumnya dan serta lembaga pendidikan yang terkait. Amin ya Robbal Alamiin.
124
DAFTAR PUSTAKA
Al-Jurjani, al-Syarif Ali bin Muhammad. Kitab al-Tarifat, Bairut: Dar al-Kutub
al-:ilmiyah, 1988.
Djamarah, Syaiful Bakri. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta, 1995.
Fakhrurrozi, Aziz & Erta Mahyudin. Pembelajaran Bahasa Arab, Cet. Ke-2,
Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI,
Tahun 2012.
http://fajristainjusi.blogspot.com/2009/12/perkembangan-pengajaran-bahasa rab.
html, di unduh pada tanggal 1 Juli 2013.
Matsna Hs., Moh. Metodik Pengajaran Bahasa Arab. Jakarta: Bulan Bintang,
1964.
Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi (Ed), Metode Penelitian Survei, Jakarta:
LP3ES, 1995.