Oleh
Muhammad Nashrulloh
NIM 2013.02.024
Salah satu industri yang didukung oleh sektor perkebunan adalah industri
gula. Industri gula merupakan salah satu industri tertua di Indonesia, yang ditandai
dengan pendirian pabrik gula pertama di Pulau Jawa pada tahun 1637. Pada waktu
itu gula, gula hanya diarahkan untuk komoditas ekspor pemerintah Hindia Belanda,
sehingga di Indonesia sendiri gula merupakan barang mewah untuk dikonsumsi.
Perkembangan industri gula di Indonesia mengalami pasang surut dan mencapai
puncaknya pada dekade 1920-an, dimana Indonesia menjadi negara eksportir kedua
di dunia setelah Cuba.
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dapat disimpulkan tujuan
penelitian sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pendapatan usahatani tebu di Desa Pagerejo
Kecamatan Gedeg Kabupaten Mojokerto.
2. Untuk mengetahui efisiensi usahatani tebu di Desa Pagerejo
Kecamatan Gedeg Kabupaten Mojokerto.
D. Hipotesis Penelitian
1. Diduga terdapat perbedaan pendapatan usahatani tebu di Desa
Pagerejo Kecamatan Gedeg Kabupaten Mojokerto.
2. Diduga terdapat efesiensi usahatani tebu di Desa Pagerejo Kecamatan
Gedeg Kabupaten Mojokerto.
E. Batasan Masalah
1. Penelitian akan dilaksanakan di Desa Pagerejo Kecamatan Gedeg
Kabupaten Mojokerto
2. Komoditi yang akan diteliti adalah usahatani tebu lahan sawah.
3. Produktivitas usahatani tebu lahan sawah.
4. Pendapatan usahatani tebu lahan sawah
F. Definisi Operasional
1. Petani yang dimaksud dalam penelitian ini adalah orang yang
melakukan usahatani tebu di Desa Pagerejo Kecamatan Gedeg
Kabupaten Mojokerto.
2. Usahatani yang dimaksud dalam penelitian ini adalah himpunan dan
sumber-sumber dalam yang terdapat di tempat tersebut yang
diperlukan untuk produksi pertanian seperti tanah, air, perbaikan-
perbaikan yang telah dilakukan atas tanah tersebut, sinar matahari,
dan bangunan-bangunan yang didirikan di atas tanah dan sebagainya.
3. Input produksi dalam penelitian ini adalah masukan-masukan yang
bisa meningkatkan keberhasilan usahatani padi seperti modal, lahan,
dan tenaga kerja.
4. Biaya produksi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah semua
kebutuhan yang dikeluarkan untuk memperoleh input produksi yang
dinyatakan dalam satuan rupiah, biaya produksi ada dua yaitu biaya
tetap dan biaya variabel.
5. Produk tebu yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil produksi
fisik berbentuk tebu.
6. Harga adalah nilai produksi atau harga jual produk kangkung pada
tingkat petani.
7. Pendapatan adalah keseluruhan nilai jual produk per unit yang
diperoleh petani yang melaksanakan usahatani tebu.
G. Metode Penelitian
1. Metode Pengumpulan Data
Data yag dikumpulkan terdiri atas data primer dan data sekunder. Data
primer pada usahatani diperoleh dari petani melalui wawancara langsung
dengan menggunakan kuesioner yang telah disiapkan sebelumnya. Petani
yang dijadikan responden sebanyak 20 orang dengan kategori tanaman tebu
lahan sawah. Data primer yang dikumpulkan meliputi karakteristik petani,
luas lahan garapan, input produksi, dan tingkat harga input, output produksi,
dan tingkat harga output yang berlaku serta data lain yang berkaitan dengan
penelitian ini.
Data sekunder diperoleh dari instansi-instansi terkait, seperti kantor
Desa, Kantor Kecamatan, Dinas Perkebunan, KUD, dan instansi lain yang
berhubungan. Jenis data sekunder meliputi deskripsi wilayah penelitian,
potensi daerah, dan keadaan alam, monografi desa serta tingkat harga input
dan output yang berlaku.