hasan kawaguchi
13.00
psikologi pendidikan
Teori ekologi dikembangkan oleh Urie Bronfenbrenner (1917) yang fokus utamanya adalah
pada konteks sosial di mana anak tinggal dan orang-orang yang memengaruhi
perkembangan anak.
Llima sistem lingkungan teori ekologi Bronfenbrenner terdiri dari lima sistem lingkungan
yang merentang dari interaksi interpersonal sampai ke pengaruh kultur yang lebih luas.
Bronferbrenner (1995, 2000); Bronfenbrenner & Morris, makrosistem, dan kronosistem.
Dalam studi mesosistem lainnya, murid SMP dan SMA berpartisipasi dalam sebuah program
yang didesain untuk menghubungkan keluarga, teman, sekolah, dan orang tua (Cooper,
1995). sasaran program ini (yang dilakukan oleh sebuah unversitas) adalah murid dari
kalangan Latino dan Afrika-Amerika di keluarga kelas menengah kebawah. Para murid
mengatakan bahwa program tersebut membantu mereka menjembatani kesenjangan
antardunia sosial yang berbeda. Banyak murid dalam program ini memandang sekolah dan
lingkungan mereka sebagai konteks di mana mereka diperkirakan akan gagal dalam studi,
menjadi hamil dan keluar dari sekolah, atau berperilaku nakal. Program ini memberi murid
harapan dan tujuan moral untuk melakukan sesuatu yang baik bagi masyarakat anda,
seperti bekerja di komunitas dan mengajak saudara untuk bersekolah. Kita akan
membahasa lebih banyak tentang hubungan keluarga sekolah nanti.
Eksosistem (exosystem) terjadi ketika pengalaman di setting lain (dimana murid tidak
berperan aktif) memengaruhi pengalaman murid dan guru dalam konteks mereka sendiri.
Misalnya, ambil contoh dewan sekolah dan dewan pengawas taman di dalam suatu
komunitas. Mereka memegangi peran kuat dalam menentukan kualitas sekolah, taman,
fasilitas rekreasi, dan perpustakaan. Keputusan mereka bisa membantu atau menghambat
perkembangan anak.
Makrosistem adalah kultur yang lebih luas. Kultur adalah istilah luas yang mencakup
peran etnis dan faktor sosioekonomi dalam perkembangan anak. Kultur adalah konteks
terluas di man amurid dan guru tinggal, termasuk nilai dan adat istiadat masyarakat.
Misalnya, beberapa kultur (seperti si negara Islam semacam Mesir atau Iran), menekankan
pada peran gender tradisonal. Kultur lain (seperti di AS) menerima peran gender yang lebih
bervariasi. Di kebanyakan negar Islam, sistem pendidikannya mempromosikan dominasi
pria. Di Amerika, sekolah-sekolah semakin mendukung nilai kesetaraan antara pria dan
wanita.
Salah satu aspek dari status sosiekonomi murid adalah faktor perkembangan dalam
kemiskinan. Kemiskinan dapat memengaruhi perkembangan anak dan merusak
kemampuan mereka untuk belajar, meskipun beberapa anak di lingkungan yang miskin
sangat ulet.