1 Vote
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT., yang telah menganugerahkan berlimpah
nikmat bagi kita. Dan khusus pada kesempatan ini penyusun ungkapkan syukur karena dengan
kasihNya penyusun telah berhasil menyusun makalah yang kami beri judul Peran-Serta Orang
Tua dan Masyarakat dalam Pendidikan Anak Usia Dini.
Selain untuk menambah wawasan penyusun, makalah ini disusun untuk memenuhi salah-satu
tugas Program Perlibatan Orang Tua dan Masyarakat.
Makalah ini berhasil disusun berkat kerjakeras kelompok penyusun dan dibantu oleh banyak
pihak, maka dengan ini kami sampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya atas segala
bantuanya terutama kepada:
1. Orang tua beserta keluarga penyusun, yang telah memberikan fasilitas moril dan materil;
2. Ibu Mari Masriasari, sebagai dosen;
3. Rekan mahasiswa di Program Studi PG-PAUD STKIP Pancasakti Bekasi.
Bak kata pepatah, Tak ada gading yang tak retak, demikian juga makalah ini adanya. Penulis
menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, baik dari segi isi maupun cara
penyampaianya, maka dari itu penulis mohon maklum atas kesalahan dan kekurangan makalah
ini.
Semoga makalah ini bermanfaat, dan dapat dimanfaatkan, dan semua kebaikan yang ada di
dalamnya dicatat oleh Sang Maha Tahu sebagai tanda kebaktian kita padaNya.
BAB I
PENDAHULUAN
yang tidak berbicara dengan bahasa yang digunakan di sekolah anak, akan menyebabkan
anak mengalami banyak masalah dalam menerapkan pembiasaan di kelompok bermain
dan juga dalam melejitkan potensi kecerdasan jamak anak usia dini. Sebaliknya bila
hubungan antar komponen tersebut serasi dan kuat, menyebabkan anak memiliki
kemampuan akademik yang baik. Prinsip utama dari sistem meso adalah semakin kuat
dan saling mengisi interaksi antar komponen dalam sistem meso, semakin besar pengaruh
dan hasilnya pada perkembangan anak.
Sistem Exo merupakan lingkaran dalam sistem sosial yang lebih besar dan tidak berperan
secara langsung terhadap anak, dan anak juga tidak langsung berperan di dalamnya, tetapi
interaksi komponen dalam sistem ini seperti dalam bentuk keputusan pada tataran
lembaga yang mempunyai hubungan dengan anak, berpengaruh terhadap perkembangan
anak. Keputusan-keputusan dari tempat kerja orang tua, komite sekolah, atau lembaga
perencanaan adalah contoh dari sistem exo yang dapat mempengaruhi anak baik positif
maupun negatif meskipun anak tidak langsung terlibat dalam lembaga-lembaga tersebut.
Contoh lain adalah kekejaman orang dewasa yang terjadi di lingkungan tempat tinggal
anak dapat berpengaruh pada kesulitan anak untuk tidur.
Sistem Makro merupakan lingkaran terluar dari lingkungan anak yang terdiri dari nilainilai budaya, hukum dan peraturan perundangan, adat kebiasaan, kebijakan sosial dan
lain sebagainya. Seluruh komponen dari sistem ini juga berpengaruh terhadap
perkembangan.
Untuk menjawab fenomena ini banyak cara yang dapat dilakukan salah satunya
yaitu bentuk kegiatan informal yang dilakukan oleh pengelola lembaga PAUD untuk
menyelaraskan kegiatan-kegiatan pengasuhan dan pendidikan anak antara di sekolah dan
di rumah. Kegiatan ini ditujukan kepada para orang tua, pengasuh, dan anggota keluarga
lain yang berperan secara langsung dalam proses perkembangan anak.
Kegiatan (pertemuan orang tua) saat ini dirasakan sangat diperlukan mengingat
pentingnya pendidikan sedini mungkin.
Pengetahuan tentang pendidikan anak dapat ditempuh dengan berbagai kegiatan,
misalnya kegiatan parenting baik yang dikelola oleh satuan pendidikan maupun
pengelolaan secara mandiri. Dukungan pemerintah terhadap kegiatan ini sudah sangat
jelas, dengan adanya: (1) Undang-undang No 20/2003, tentang Sistem Pendidikan
Nasional yang juga membahas tentang pendidikan informal. (2) Undang-undang No
23/2002, tentang Perlindungan Anak (3) Konvensi Anak Sedunia. Dengan demikian,
kerjasama semua pihak, baik lembaga pendidikan, orang tua (keluarga), masyarakat dan
pemerintah sangat diperlukan untuk pencapaian tujuan pendidikan terutama pada anak
usia dini, dapat dioptimalkan.
BAB II
PEMBAHASAN
Anak lahir dalam pemeliharaan orang tua dan dibesarkan dalam keluarga. Orang tua
dalam pendidikan islam memiliki kewajiban dan tanpa ada yang memerintah langsung
memikul tugas sebagai pendidik, baik yang bersifat pemelihara, pengasuh, pembimbing
maupun sebagai guru dan mereka sebagai pemimpin bagi anak-anaknya. Perjalanan
seorang anak menuju kedewasaan dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya faktor
alam dan lingkungan, oleh karena itu perlu adanya peran orang tua serta pihak lain seperti
guru dan masyarakat untuk membantu proses tersebut agar kedewasaan seorang anak
tidak terhambat.
Orang tua dan guru juga perlu memahami arti kreativitas dan bagaimana penampilannya
jika dikaitkan dengan tingkat perkembangan anak dan mereka perlu memiliki
keterampilan untuk membantu dan mendorong anak mengungkapkan daya kreatifnya,
menyadari pentingnya kreativitas bagi anak dan bagi pendidik sendiri mampu
menemukan kendali kreativitas pada anak dan membina mereka mengembangkan
kesediaan dan keberanian untuk mewujudkan kreativitas mereka.
Perkembangan merupakan rangkaian proses perubahan kearah yang lebih maju dan lebih
dewasa. Mengembangkan kreativitas sejak dini itu sangat penting bagi perkembangan
anak karena ada beberapa perilaku yang mencerminkan perilaku kreativitas alamiah anak
pra sekolah menjadi nyata seperti menjajaki lingkungannya, dan rasa ingin tahu mereka
sangat besar. Oleh karena itu orang tua, guru dan masyarakat bertanggung jawab atas
pemeliharaan, perhatian dan penyediaan lingkungan fisik dan social yang kondusif bagi
perkembangan anak-anak.
1. Memegang prinsip dari, oleh, dan untuk masyarakat, sehingga masyarakat dapat
dilibatkan sejak identifikasi kebutuhan , merancang program , melaksakannya dan
mengawasinya.
2. Fleksibel yakni baik tempat, waktu , maupun saran ayang digunakan. Yang paling
penting aman dan tidak mengganggu waktu tidur siang anak.
3. Tidak harus dimulai dari nol, bisa dengan mengembangkan fasilitas yang sudah
ada seperti, Posyandu, BKB, SPS, ataupun Majelis Talim.
4. Yang Mudah, Murah, tetapi harus bermutu. Yaitu PAUD nonformal bukan berarti
gedung yang megah dan berfasilitas lengkap tetapi menjadi satu tolak ukur
dimana anak merasa diperhatikan, diberi kesempatan, diberikan kebebasan
mengungkapkan kemampuanya, didengar isi hatinya tanpa ada paksaan/ ancaman/
tekanan terhadap dirinya serta mendapatkan pelayanan pendidikan yang sesuai
dengan Usianya.
Dalam penyelenggaraanya sendiri PAUD nonformal diharuskan tidak kaku, maksudnya
jika sudah ada keinginan dari masyarakat untuk mendirikan PAUD segeralah untuk
memulainya meskipun belum mendapatkan ijin. Untuk sementara waktu sebelum dibuat
kurikulum, maka bisa menggunakan kurikulum dengan Menu generik. Sambil berjalan,
penilik PLS/ PAUD memantau, membina, dan mengarahkan hingga mendapatkan izin
operasional. Sehingga dalam jangka waktu minimal 6 bulan setelah program berjalan,
PAUD sudah mendapatkan ijin dari Dinas Pendidikan.
Panduan ini memuat tentang strategi berkomunikasi antara pendidik dan orang tua
melalui papan informasi, buku komunikasi, buku profil lembaga, surat, home
visit, dan pertemuan pendidik-orang tua.
1. Tujuan keterlibatan orang tua dalam komunikasi dua arah ini yaitu:
1. Menyampaikan informasi tentang kebijakan dan program kegiatan
yang ada di lembaga.
2. Menjalin kerjasama antara lembaga dan orang tua dalam
melaksanakan
program lembaga
3. Berdiskusi tentang perkembangan anak dan permasalahan yang
dihadapi oleh masing masing anak.
4. Berbagi pengalaman dan gagasan dalam membelajarkan anak.
5. Bertukar informasi mengenai perkembangan anak yang ada di
lembaga dan di rumah.
6. Memperoleh informasi yang membantu pemahaman mengenai
berbagai aspek tentang kemajuan tumbuh kembang anak.
2. Strategi berkomunikasi antara pendidik (pengelola Lembaga PAUD)
dan orang tua melalui:
1. Papan Informasi
Salah satu cara yang dapat ditempuh untuk menjalin komunikasi
dua arah antara pendidik dan orang tua adalah pengadaan papan
informasi. Papan informasi adalah papan yang ditempel di dinding
atau dipasang di tempat strategis sehingga mudah diakses dan
dibaca oleh orang tua maupun pendidik. Papan informasi tersebut
dapat dimanfaatkan untuk menempel berbagai pesan dari pendidik
yang dimaksudkan untuk diketahui orang tua peserta didik maupun
pesan dari orang tua peserta didik untuk diketahui oleh pendidik.
1. Pesan-pesan yang dapat disampaikan pada papan informasi:
1. Pengumuman tentang jadwal pertemuan
2. Selebaran berisi informasi tentang perkembagan
dan pertumbuhan peserta didik.
3. Hasil karya peserta didik untuk diapresiasi oleh
orang tua
4. Foto-foto kegiatan, baik kegiatan peserta didik,
kegiatan pendidik maupun kegiatan orang tua
5. Foto-foto peserta didik
6. Jadwal pembelajaran peserta didik
7. Instruksi untuk volunteer
8. Hal-hal yang relevan dengan rencana kegiatan
lembaga
Informasi melalui papan informasi dapat merupakan pengulangan
atau penguatan dari informasi yang dikirimkan melalui surat atau
catatan-catatan yang ditulis melalui buku penghubung.
4. Surat
Surat adalah cara lain yang dapat digunakan untuk berkomunikasi
dengan orang tua. Komunikasi melalui surat dapat dilakukan
secara rutin yaitu mingguan atau bulanan sehingga orang tua
menerima informasi secara konsisten atau sesuai dengan
kebutuhan. Topik surat bervariasi sesuai dengan kebutuhan.
5. Home Visit
Home visit merupakan kegiatan yang dilakukan pendidik dengan
mengunjungi rumah orang tua peserta didik. Home visit ini
1. Hubungan lembaga PAUD dengan Orang tua dalam pandangan Kathy Lee
1. How to give prospective parents tours of the center, yaitu mengenai bagaimana
memberikan pelayanan untuk berkeliling (tour) mengenalkan sekolah kepada
calon orang tua peserta didik. Tujuan dari pelayanan ini adalah untuk membantu
mendidik para calon orang tua tebtang kualitas lembaga pendidikan anak dan
menginformasikan kepada mereka program sekolah.
2. How to handle offering references to parent, yaitu tentang bagaimana
menawarkan referensi kepada orang tua. Hal ini dimaksudkan untuk menawarkan
pada orang tua agar dapat memberikan referensi mereka tentang lembaga
pendidikan kepada calon orang tua murid. Biasanya dilakukan dengan dua
cara, pertama, orang tua yang ingin menuliskan surat referensi yang dapat
ditunjukan pengelola kepada calon orang tua murid. Kedua, orang tua yang ingin
menawarkan waktu mereka untuk calon orang tua murid dengan memasukan
nama mereka dan nomor telepon mereka ke dalam daftar referesi.
3. How to handle enrollment, yaitu mengenai bagaimana cara mengatasi hal-hal
yang berkaitan dengan pendaftaran.
4. How to conduct parent orientation, adalah bagaimana mengkondisikan
pandangan orang tua, melalui:
1. ambil waktu untuk memberikan pandangan baru pada orang tua.
2. Libatkan staff dalam pandangan pada musim kembali ke sekolah.
5. How to help parent get to know staff, yaitu mengenai bagaimana membantu orang
tua untuk mengenali para staff
6. How to encourage parent involvement, yaitu bagaimana mendorong orang tua
untuk terlibat.
7. How to create a sense of community, yaitu bagaimana menumbuhkan rasa
berkomunitas.
8. How to deal with the overwhelmed parent, yaitu bagaimana menghadapi orang
tua yang diliputi kelelahan dan situasi yang stress.
9. How to provide resource for parents, yaitu bagaimana menyediakan sumbersumber bagi orang tua.
10. How to accommodate (or not) special request from parents,yaitu bagaimana
menyesuaikan diri/ tidak dengan permintaan khusus dari orang tua.
1. Dengarkan orang tua.
2. Evaluasi komentar mereka.
3. Buat keputusan berdasarkan pada ketertariakan yang paling baik dari
anak-anak dan lembaga.
11. How to conduct effective parent conferences, yaitu bagaimna mengkondisikan
konferensi orang tua yang efektif.
12. What to do when parents get angry, yaitu apa yang dilakukan apabila orang tua
marah.
13. How to handle late pick-ups, yaitu bagaimana mengatasi orang tua yang telat
menjemput anaknya.
14. How to handle to late drop-offs, yaitu bagaiaman mengatasi keterlambatan
mengantar.
15. How to create memories for parents, yaitu bagaimana membuat kenangan untuk
orang tua.
BAB III
PENUTUP
1. Simpulan
Masa depan anak sesungguhnya ada ditangan kedua orang tuanya,
bila orang tua senantiasa memperhatikan perkembangan buah hatinya niscaya masa
depan anaknya akan jauh lebih baik.
Orang tua dalam pendidikan islam memiliki kewajiban dan tanpa ada yang memerintah
langsung memikul tugas sebagai pendidik, baik yang bersifat pemelihara, pengasuh,
pembimbing maupun sebagai guru dan mereka sebagai pemimpin bagi anak-anaknya.
Perkembangan merupakan rangkaian proses perubahan kearah yang lebih maju dan lebih
dewasa. Mengembangkan kreativitas sejak dini itu sangat penting bagi perkembangan
anak karena ada beberapa perilaku yang mencerminkan perilaku kreativitas alamiah anak
pra sekolah menjadi nyata seperti menjajaki lingkungannya, dan rasa ingin tahu mereka
sangat besar. Oleh karena itu orang tua, guru dan masyarakat bertanggung jawab atas
pemeliharaan, perhatian dan penyediaan lingkungan fisik dan social yang kondusif bagi
perkembangan anak-anak.
Berkomunikasi dengan orang tua merupakan salah satu tanggungjawab pendidik.
Demikian juga dengan orang tua, mereka perlu menjalin komunikasi dengan pendidik.
Komunikasi timbal balik ini akan sangat efektif untuk memberikan layanan yang
berkualitas kepada anak usia dini. Orang tua dan pendidik saling berbagi informasi baik
mengenai program lembaga maupun tentang individual anak. Orang tua dapat
mengetahui program-program yang akan dan sedang dilaksanakan oleh lembaga. Di
samping itu juga dapat memberi saran serta kritikan tentang pelaksanaan program
program dan saling bekerja sama demi kemajuan lembaga tersebut.
Tujuan keterlibatan orang tua dalam komunikasi dua arah ini yaitu:
1. Menyampaikan informasi tentang kebijakan dan program kegiatan yang ada di
lembaga.
2. Menjalin kerjasama antara lembaga dan orang tua dalam melaksanakan
program lembaga
3. Berdiskusi tentang perkembangan anak dan permasalahan yang dihadapi oleh
masing masing anak.
4. Berbagi pengalaman dan gagasan dalam membelajarkan anak.
5. Bertukar informasi mengenai perkembangan anak yang ada di lembaga dan di
rumah.
6. Memperoleh informasi yang membantu pemahaman mengenai berbagai aspek
tentang kemajuan tumbuh kembang anak.
Strategi berkomunikasi antara pendidik (pengelola Lembaga PAUD) dan orang tua
melalui:
7. Papan Informasi
8. Buku Profil Lembaga
9. Buku Komunikasi/ Penghubung
10. Surat
11. Home Visit
12. Pertemuan Orang tua dengan Pendidik (pengelola Lembaga)
13. Mempererat komunikasi pendidik-orang tua secara informal.
Anak usia dini pada hakikatnya adalah manusia yang memerlukan bimbingan, secara
kodrati seorang anak sangat perlu pendidikan dan bimbingan dari orang dewasa.
Masyarakat sebagai lingkungan terbesar dalam kehidupan, berguna untuk melatih jiwa
anak dalam bersosialisasi terhadap masyarakat, seperti bermain dan bergaul.
Orang tua memiliki peran yang cukup strategis dalam membantu guru memaksimalkan
proses pembelajaran bagi anak-anak usia prasekolah.
Hubungan lembaga PAUD dengan Orang tua dalam pandangan Kathy Lee adalah sebagai
berikut:
14. How to give prospective parents tours of the center
15. How to handle offering references to parent
16. How to handle enrollment
17. How to conduct parent orientation
18. How to help parent get to know staff
19. How to encourage parent involvement
20. How to create a sense of community
21. How to deal with the overwhelmed parent
22. How to provide resource for parents
23. How to accommodate (or not) special request from parents
24. How to conduct effective parent conferences
25. What to do when parents get angry,
26. How to handle late pick-ups
27. How to handle to late drop-offs
28. How to create memories for parents.
2. Saran
Ada pepatah mengatakan, manusia dibentuk oleh lingkungannya, anak lahir bagai kertas
putih. Pepatah ini mengingatkan kita betapa besar peran masyarakat dalam PAUD.
Meskipun kehidupan keluarga demikian harmonis, mendapat pujian orang tua atas
kegiatannya, memperoleh pengajaran yang baik dari keluarganya tetapi bila lingkungan
masyarakat sekitar kurang mendukung atau bahkan tidak sesuai maka akan berpengaruh
buruk pada perkembangan anak.
Anak membutuhkan contoh dan bukan teori. Mereka lebih dekat dengan segala sesuatu
yang bersifat konkrit. Contoh berperilaku baik bukan hanya ranah guru. Orang tua dan
masyarakat juga harus memberikan contoh baik dalam kehidupan sehari-hari.
Masyarakat yang mau kerja bakti (gotong royong) dan peduli pada sebagian masyarakat
yang kurang mampu akan menjadi contoh yang baik dalam menumbuhkan sensitivitas
kehidupan bersama dalam diri anak.
Bila di sekolah guru mengajarkan membuang sampah pada tempatnya, maka masyarakat
juga harus memperlihatkan contoh yang sama.
Dari sini kita harus memulai secara bersama-sama menggalang pendidikan anak. Gaya
dimana orang tua menyerahkan pendidikan sepenuhnya pada guru, sudah saatnya mulai
dikikis.
Anak usia 4-6 tahun merupakan bagian dari anak usia dini yang berada pada rentangan usia lahir
sampai 6 tahun . Pada usia ini secara terminologi di sebut sebagai anak usia pra sekolah
.Perkembangan kecerdasan anak pada masa ini mengalami peningkatan dari 50 % menjadi 80 %
.Selain itu ,berdasarkan hasil penelitian /kajian yang di lakukan oleh pusat kurikulum ,Balitbang
Diknas tahun 1999 menunjukkan bahwa hampir pada seluruh aspek perkembangan anak yang
masuk TK mempunyai kemampuan lebih tinggi daripada anak yang tidak masuk TK. di kelas I
SD
Data angka mengulang kelas tahun 2001/2002 untuk kelas I sebesar 10,85 % kelas II Sebesar
6,68 % ,Kelas III sebesar 5,48 % ,kelas V sebesar 2,92 % dan kelas VI sebesar 0,42 % .
Data tersebut menggambarkan bahwa angka mengulang pada kelas I dan II lebih tinggi dari kelas
lain
Di perkirakan bahwa anak-anak yang mengulang kelas adalah anak anak yang tidak masuk
pendidikan pra sekolah sebelum masuk SD.Mereka adalah anak yang belum siap dan tidak
dipersiapkan oleh orang tuanya memasuki SD.Adanya perbedaan yang besar antara pola
pendidikan di sekolah dan di rumah menyebabkan anak yang tidak masuk pendidikan Taman
Kanak Kanan (pra sekolah) mengalami kejutan sekolah dan mereka mogok sekolah atau tidak
mampu menyesuaikan diri sehingga tidak dapat berkembang secara optimal.Hal ini
menunjukkan pentingnya upaya pengembangan seluruh potensi anak usia pra sekolah.
Usia 4-6 tahun merupakan masa peka bagi anak ,anak mulai sensitive untuk menerima bebagai
upaya perkembangan seluruh potensi anak . Masa peka adalah masa terjadinya pematangan
fungsi-fungsi fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh lingkungan,masa
ini meripakan masa untuk meletakkan dasar pertama dalam mengembangkan kemampuan
fisik,kognitif,sosial emosional ,konsep diri ,disiplin,kemandirian,seni dan nilai -nilai agama.Oleh
sebab itu di butuhkan kondisi dan stimulasi yang sesuai dengan kebutuhan anak agar
pertumbuhan dan perkembangan anak tercapai secara optimal.
Peran pendidik (orangtua,guru dan orang dewasa lainnya ) sangat di perlukan dalam upaya
pengembangan potensi anak 4-6 tahun .Upaya Pengembangan tersebut harus di lakukan kegiatan
bermain sambil belajar atau belajar seraya bermain . Dengan bermain anak memiliki kesempatan
untuk Bereksplorasi menyenangkan ,Selain itii bermain membantu anak mengenaldirinya sendiri
,orang Iain dan Iingkungan. Pendidikan anak usia dini raeiniliki fungsi dan tujuan di antaranya
sebagai :
1..Mengenalkan peraturan dan menanamkan disiplin pada anak.
2.Mengenalkan anak dengan dunia sekitarnya
3.Menumbuhkan sikap dan prflaku baik
4.Mengembangkan kemaiupuan berkomunikasi dan bersosiafisast
5.Mengembangkan keterampilan ,kreativitas dan kemampuan yang
dimiliki anak
6.Menyapkan anak memasiiki pendidikan dasar
BAB II
LANDASAN TEORITIS
A Peranan
1 Pengertian Peranan keluarga
Setiap Orang tua mengharapkan anaknya patuh dan banyak lagj harapan lain tentang anak yang
kesemuanya berbentuk sesuatu yang positif. Sementara itu setiap orangtua berkeinginan untuk
bekerja mencari nafkah ,si ayah tidak ada waktu untuk bergaul mendekati anak-anaknya.Lebih
celaka lagi seorang ayah mencari kesenangan bagi dirinya sendiri saja.Segala kekurangan dan
kesalahan yangterdapat di dalam rumah tangga mengenai pendidikan anak-anaknya di bebankan
kepada istrinya,dituduhnya dan di makinya istrinya.
Tanpa bermaksud mendiskriminasikan tugas dan tanggung jawab ayah dan ibu di dalam keluarga
,di tinjau dari fungsi dan tugasnya sebagai ayah,dapat di kemukakan di sini bahwa peranan ayah
dalm pendidikan anak-anaknya yang lebih dominan adalah sebagai : sumber kekuasaan dalam
keluarga,penghubung Intern keluarga dengan masyarakat atau dunia luar,pemberi perasaan aman
bagi seluruh anggota keluarga,pelindung terhadap ancaman dari luar,hakim atau yang mengadili
jika terjadi perselisihan,pendidik dalam segi-segi rasional.
c Peranan nenek.
Selain oleh ibu dan ayahnya ,banyak pila anak-anak yang menerima pendidikan dari
neneknya,baik nenek laki-laki maupun nenek perempuan ataupun keduanya.
Umumnya ,nenek itu merupakan sumber kasih sayang yang mencurahkan kasih sayangnya yang
berlebih-lebihan terhadap cucu-cucunya.Mereka tidak mengharapkan sesuatu dari cucu-cucunya
itu ,mereka semata-mat memberi belaka.Maka dari itu,mereka memanjakan cucu-cucunya
dengan sangat berlebih-lebihan
Dalam suatau keluarga yang dia serumah dengan nenek ,sering sekaliterjadi pertengkaran atau
perselisihan antara orang tua anak dan nenek mengenaicara mendidik anak-anaknya sering
bertentangan dengan pandangan nenek yangmerasa bahwa si nenek itu sudah lebih banyak
makan garam daripada anaknya
(orang tua anak itu).
Dari pengalaman ,orang dapat mengetahui bahwa untuk kepentingan pendidikan anak-anaknya
sering lebih baik jika keluarga itu tinggal terpisah dari
nenek.Kunjungan nenek yang sewaktu-waktu dan bermalam sekali-kali di rumah orang tua telah
cukup untuk menyenangkan hati anak.
d. Peranan permbantu Rumah Tangga (Pramuwisma)
Keluarga yang berkecukupan sosial -ekonominya sering memiliki seorang atau lebih pembantu
rumah tangga atau pramuwisma. Tugas pramuwisma di samping mengerjakan pekerjaan pekerjaan rumah tangga ,seperti memasak,mencuci ,dan menyetrika pakaian ,membersihkan
halaman ,menyiram tanaman hias sering pula di serahi tugas untuk mengasuh atau memelihara
anak-anak.Bahkan ada pulapramuwisma yang di serahi tugas khusus untuk mengasuh dan
memelihara anak-anak yang masih kecil(baby sitter) karena kedua orang tua anak-anak itu sibuk
bekerja atau mencari nafkah di luar rumah.Dalam hal yang demikian pramuwisma dapat di
katakan anggota keluarga yang juga turut berperan dalam pendidikan anak-anak di dalam
keluarga.
Pada umumnya pramuwisma (yang bukan babysitter) tidak memiliki pengetahuan ataupun
pengalaman yang cukup dalam hal mengasuh atau mendidik anak-anak,apalagi pramuwisma
yang masih muda atau belum pernah berkeluarga.01eh karena itu ,bagi para orang tua,betapa pun
sibuk dan sempitnya waktu terluang ,tidak baik jika menyerahkan sepenuhnya pendidikan anakanaknya kepada pramuwisma.Peranan pramuwisma sebagai pembantu rumah tangga seyogyanya
hanyalah sebagai pembantu pula dalam mengasuh dan mendidik anak-anak di dalam
keluarga.sedangkan yang tetap berperan dan menentukan pendidikan anak-anak adalah orang tua
,yaitu ayah dan ibu.
keraskan agar anak dapat mendengar ,dan di harapkan dia akan menirunya.
g. Membiasakan cinta kebersihan
h. Tidak raemarahi apalagi membentak atau berkata kasar jika ana merusak barang
yang di rumah.yang perlu kita bina adalah rasa segan anak terhadap orang lain,
i. Ada baiknya hari kelahiran anak di peringati dengan maksud Mendidik anak untuk
mensyukuri nikmat hidup dari tuhan,mendidik anak untuk bermasyarakat ,dengan
dia berkumpul bersama teman-temannya.
j. Dalam banyak hal orang tua harus mampu berperan sebagai guru yang
patut di patuhi dan di turuti oleh anak-anaknya.
7. Sejauh mana peran orang tua sebagai pendidik terhadap anak yang
berusia TK ini (balita).
a.Orang tua mulai menjelaskan kepada anak bahwa kini dia dapat
menjadi siswa.Dengan begitu anak di minta untuk tidur dan bangun
pada jam yang di tentukan,agar anak mulai di tanamkan rasa
disiplin,menghargai waktu.
b.Ketika anak harus ke sekolah ,seyogyanya tidak selalu harus diantar
,kecuali hari-hari pertama saja,ini di maksud agar anak terlatih.
c.Orang tua harus dapat mengikuti perkembangan anak beserta hasil
belajarnya.
d.Harus memberikan pujian dan penghargaan terhadap prestasi belajar
anak.pemberian hadiah merupakan sesuatu yang membanggakan dan
merupakan kepuasan sendiri.
e.Harus memberikan pujian dan penghargaan terhadap prestasi belajar
anak.pemberian hadiah merupakan sesuatu yang membanggakan dan
merupakan kepuasan sendiri.
f.Orang tua tidak melakukan tindakan yang berlawanan dengan apa
yang di lakukan oleh guru anak kita.
8. Petunjuk penting bagi pendidikan dalam lingkungan keluarga
Untuk mendapat hasil yang lebuh baik dari pendidikan anak-anak dalam lingkungan keluarga
,selain petunjuk-petunjuk yang telah di uraikan dalam pasal di atas .perlu pula di sini di berikan
beberapa petunjuk tentang atutan-aturan pendidikan dalam lingkungan keluarga yang
berdasarkan ihnu pendidikan.
Adapun beberapa petunjuk yang penting dan perlu di perhatikan oleh para
pendidik adalah :
a. Usahakan suasana yang baik dalam lingkungan keluarga
Hal ini terutama bergantung pada bapak dan ibu sebagai pengatur keluarga.Dasar dari
pendidikan keluarga ialah perasaan cinta mencintai.Kita hendaknya selalu berusaha agar di
dalam lingkungan keiuarga selalu terdapat tolong-menolong kasih sayang antara anggotaanggota keluarga dan harus di liputi suasana kegembiraan dan ketentraman.
Di dalam suatu keluarga yang baik selalu akan terdapat kejujuran,kesetiaan,keteguhan hati
,kesabaran,kerajinan,kerapian dan kebersihan
di antara anggota anggota keluarganya.
. b. Tiap-tiap anggota keluarga hendaklah belajar berpegang pada hak dan tugas
kewajiban masing-masing.
Hal ini terutama menurut kedudukan dan umurnya masing-masing.Tidak mungkin seorang anak
kecil akan sama hak maupun kewajibannya dengan anak yang sudah besar.Orang tua berusaha
agar anak-anaknya sedikit demi sedikit secara berangsur-angsur tahu akan kewajibannya sebagai
anggota keluarga.Untukitu,anak-anak perlu di biasakan melakukan pekerjaan -pekerjaan seperti
mengenakan pakaian sendiri ,mandi,makan,tidur pada waktunya,mengasuh adik ,membantu ibu
dan ayah ,pekerjaan membereskan dan mengatur kebersihanrrumah tangga. Jika tiap-tiap
anggota keluarga sudah tahu dan menjalankan tugas kewajibannya masing-masing menurut
aturan-aturan yang berlaku dalam keluarga itu ,akan terjelmalah ketertiban dan kesenangan serta
ketentraman dalam keluarga itu.
c. Orang tua serta orang dewasa lainnya dalam keluarga itu hendaklah |mengetahui tabiat dan
watak anak-anak. Hal ini mudah di usahakan karena orang-orang tualah yang setiap hari bergaul
dan bermain dengan ank-anaknya.Dari pergaulan dan dari ikut serta bermain dengan anakanaknya ,orang tua dapat mengetahui sifat-sifat dan tabiat anak-anaknya masingmasing.Pengetahuan ini sungguh merupakan harta yang tak ternilai harganya untuk mendidik
anak-anak ke arah kedewasaan.Seorang pendidik akan dapat lebih berhasil usahanya jika ia dapat
mengetahui siapa dia. Lagipula ,adanya pengetahuan orangtua tentang watak anak-anaknya dan
adanya saling mengetahui tabiat masing-masing akan daqpat menghindarkan
perselisihan dan mendatangkan kerukunan serta ketentranman dalam keluarga.
d. Hindarkan segala sesuatu yang dapat merusakpertumbuhanjiwa anak boleh saling mengejek
atau mengecilkan hati anak-anak.Besarkan hati itu dalam segala usahanya yang baik.Pujilah
mereka ,anjurkan kepada mereka bahwa apa yang dapat di kerjakan orang lain dia pun dapat
mengerjakannya. Janganlah selalu melarang atau menegur jika memang tidak perlu.Lebih
bijaksana jika larangan-larangan itu diganti dengan suruhan .Sebagai contoh jangan mengatakan
: Jangan bermain-main dengan pisau,nanti teriris jarimu! Lebih baik jika kita katakana :
Tolonglah ,nak,simpankan pisau itu di atas meja ,tentu kamu pandai menyimpannya,bukan?dan
sebagainya. Demikian pulajanganlah menggunakan hukuman itu sebagai alatpendidikan yang
satu-satunya. Anak-anak yang sering mendapat hukuman akhirnya bahkan akan kebal terhadap
hukuman itu ,dan tidak akan menjadi anak yang patuh dan menurut ,tetapi bahkan
sebaliknya.Hematlah dalam memberi hukuman dan teguran atau larangan.
e. Biarkanlah anak anak bergaul dengan teman-temannya di luar lingkungan
keluarga
Masih ada beberapa orang tua merasa khawatir anak-anaknya akan mendapat pengaruh buruk
dari teman-temannya.ini sungguh keliru ,anak-anak adalah calon manusia dewasa yang akan
hidup dalam masyarakat yang bermacam-macam corak ragamnya.pergaulan dengan temanteman sebaya penting sekali bagi pertumbuhan jiwa anak-anak,terutama pertumbuhan sosialnya
danpertumbuhan wataknya.
Janganlah kita mengurung anak-anak di lingkungan rumah sendiri
saja.Biarkan anak-anak bermain-main dengan teman-temannya.jika sampai
waktunya,masukkanlah anak-anak itu ke sekolah taman kanak-kanak atau sekolah
dasar.
9. Perbedaan Lingkungan Keluarga dan lingkungan sekolah
a. Perbedaan pertama ialah rumah atau lingkungan keluarga,yakni lingkungan
pendidikan yang sewajarnya
Sudah sewajarnya bahwa keluarga ,terutama orang tua ,memelihara dan mendidik anak-anaknya
dengan rasa kasih sayang.Perasaan kewajiban dan tanggung jawab yang ada pada orang tua
untuk mendidik anak-anaknya timbul dengan sendirinya,secara alami,tidak karena di paksa atau
di suruh orang lain.Demikian pula perasaan kasih sayang orang tua terhadap anak-anaknya
adalah kasih sayang sejati ,yang timbul dengan spontan,tidak di buat-buat.Di rumah anak
menerima kasih sayang yang besar dari orang tuanya.Anak menggantungkan diri sepenuhnya
kepada kedua orang tuanya,tempat ia mencurahkan isi hatinya.Anak merasa satu dengan
anggota-anggota dari keluarganya,tidak merasa asing seperti dengan anggota-anggota dari
keluarga lain.
Sedangkan sekolah adalah buatan manusia.Sekolah didirikan oleh masyarakat atau negara untuk
membantu memenuhi kebutuhan keluarga yang sudah tidak mampu lagi memberi bekalpersiapan
hidup bagi anak-anaknya.Untuk mempersiapkan anak agar hidup dengan cukup bekal
kepandaian dan kecakapan dalam masyarakat modern,yang telah tinggi kebudayaannya seperti
sekarang ini ,anak-anak tidak cukup hanya menerima pendidikan dan pengajaran dari
keluarganya saja.Maka dari itulah,masyarakat atau negara mendirikan sekolah- sekolah.Guru
sebagai pendidik adalah lain dari orang tua. Orang tua menerima tugasnya sebagai pendidik dari
Tuhan atau karena kodratnya.Guru menerima tugas dan kekuasaan sebagai pendidik dari
pemerintah atau negara. Ia di angkat dan di tunjuk serta di tetapkan oleh pemerintah. Guru
adalah pendidik karena sudah sewajarnya pula bahwa kasih sayang guru terhadap muridmuridnya tidak akan sedalam Kasih sayang orang tua terhadap anak-anaknya sementara/tidak
tetap.Guru sering berganti-ganti berpindah-pindah ,demikian pulamuridnya.selain setiap tahun
berganti juga jumlahnya sangat banyak.
b. Perbedaan kedua ialah perbedaan suasana
Kehidupan dan pergaulan dalam lingkungan keluarga senantiasa di liputioleh rasa kasih sayang
di antara anggota-anggotanya.Di dalamnya terdapat saling mengerti ,percaya
mempercayai,Bantu membantu,dan kasih mengasihi sesamanya.
Biarpun kadang kadang terjadi pula perselisihan- perselisihan di antara anggota- anggota
keluarga itu ,namun perselisihan itu tidak akan memutuskan tali kekeluargaan mereka.Hubungan
kekeluargaan yang bersifat alami tidak akan putus,meskipun orangnya sudah berjauhan.
Dalam lingkungan keluarga anak lebih merasa bebas daripada di sekolah.Anak
bebasdalamsegalagerak-gerik,seperti makan,minum,tidur,tertawa,bermain,bekerja dan
sebagainya,asal tidak melanggar kesopanan atau adapt istiadat yang berlaku dalam keluarga itu.
Sedangkan kehidupan dan pergaulan di sekolah sifatnya lebih zakelijk dan lebih lugas.Di sekolah
harus ada ketertiban dan peraturan- peraturan tertentu yang harus di jalankan oleh tiap-tiap murid
dan guru.Pergaulan antara anak-anakdengan guru lebih bersifat zakelijk dan objektif daripada
pergaulan di dalam lingkungan keluarga yang lebih di liputi oleh suasan aksih sayang yang
sejat.Anak-anak tidak boleh ganggu-mengganggu,masing-masing hendaklah melakukan tugas
dan kewaiiban menurut peraturan- peraturan yang telah ditetapkan.Suasana di sekolah lebih
mendekati suasana kerja daripada suasana bermain-main.Maka dari itu ,di sekolah anak-anak
lebih tidak bebas,lebihterkekang oleh peraturan- peraturan daripada di dalam lingkungan
keluarga.
c. Perbedaan ketiga ialah perbedaan tanggung jawab.
Telah dikatakan bahwa orang tua atau keluarga menerima tanggung jawab mendidik anak-anak
dari Tuhan atau karena kodratnya. Keluarga, yaitu orang tua,bertanggung jawab penuh atas
pemeliharaan anak-anaknya sejak mereka di lahirkan ,dan bertanggungjawab penuh atas
pendidikan watak anak anaknya.Bagaimana seharusnya anak-anak itu
mengerjakan pekerjaan seperti yang biasa di lakukan oleh orang dewasa ,meskipun sebenarnya
belum sesuai dan belum waktunya.Tidak di insafi bahwa anak itu sebenarnya ialah anak dan
bukan orang dewasa dalam bentuk kecil.Kemauan ,perasaan dan keinginan anak berbeda dengan
orang dewasa.Benar pula bahwa anak harus di latih dan di biasakan melakukan segala sesuatu
yang nantinya dapat di pergunakan sebagai bekal hidupnya sebagai orang dewasa ,tetapi
pandangan bahwa pengajaran dan pendidikan yang di berikan kepada anak itu harus di sesuaikan
dengan( perkembangan jasmani dan rohani anak itu,kurang di perhatikan.
Barulah setelah Rousseau (1712 1778 ) mengemukakan pendapat tentang pendidikan anakanak dalam bukunyaJ5>m/e ,orang mulai mengenal bahwa anak itu sebenarnya berlainan dengan
orang dewasa ,dan harus di perlakukan secara berlainan pula. Kemudian ,berkat kemajuan dan
penyelidikan yang teras menerus terhadap psikologi ,teratama psikologi anak ,keadaan yang
menyedihkan itu berangsur-angsur berabah.Orang mulai menginsafi bahwa cara pemeliharaan
cara mendidik,kecintaan dan kasih sayang,terhadap anak anak yang dilakukan orang dahulu itu
adalah kelira dan merusak jiwa anak.Kebutuhan anak berbeda dengan kebutuhan orang dewasa.
Orang dewasa dapat mengerti dan dapat melayani kebutuhan-kebutuhan anak-anak itu jika ia
mau menyelami apa yang hidup dalam jiwanya dan mengetahui bagaimana perkembangannya.
Salah seorang tokoh terbesar dalam dunia pendidikan yang telah mempelopori perbaikan dan
pelaksanaan dalam cinta dan kasih sayang terhadap anak-anak itu F.W.Ac Frobel.
Frobel seorang ahli didik bangsa jerman,yang di sebut juga sebagai Bapak Taman Kanak-Kanak
,di lahirkan di Oberweiszbach pada tanggal 21 April 1782 dan meninggal dunia pada 21 juni
1852 di Liebenstein.
Semasa kecilnya,ia adalah seorang anak yang sungguh-sungguh sangat menderita.Kepahitan
hidup dan penderitaan batin itulah yang selalu di alaminya.Ayahnya adalah seorang
pendeta.Ibunya Meninggal dunia sembilan bulansetelah ia di lahirkan.Kemudian, ia di asuh oleh
ibu tirinya yang sangat kejam dan menyia-nyiakan dia,bahkan tidak di akuinya sebagai anak
suaminya .pendeknya ,tidak perlu kami uraikan di sini betapa besar penderitaan hidupnya dan
pebderitaan batin Frobel ketika kecilnya,yang di tambah lagi oleh perlakuan ayahnya yang tidak
mau tahu dan bahkan serinh membenarkan pengaduan ibu tirinya.
Yang penting bagi kita ialah jasanya terhadap ilmu pendidikan. Sebagai seorang ahli didik,frobel
mencurahkan kehidupan dan hidupnya bagi kebahagiaan anak-anakla mendirikan taman kanakkanak (KinderGarten) di Blankenburg (1839-1840) yang sampai sekarang terkenal di seluruh
Pengalaman-pengalaman dan penderitaan yang di alami ketika kecilnya yang mendorongnya
mendirikan taman-kanak-kanak utnuk memperbaiki atau mengubah cara-cara mendidik anakanak yang di lakukan orang pada masa itu,baik di rumah atau di sekolah.
Karena pengalaman dan penderitaannya itu pulalah maka iamenganjurkan semboyannya yang
terkenal marilah kita hidup bagi anak.
Anjuran yang terkenal di sekolahnya dalam mendidik anak-anak,yaituFriede,Freude dan Freiheit
(damai ,gembira dan merdeka ) sesuai sekali dengankebutuhan perkembangan anak-anak.
Metode yang di anjurkan Frobel,yaitu dari anak-anak dan dengan anak-anak ,waktu itu belum
lama sekali di jalankan di sekolah-sekolah.
Tepat sekali keterangan Nyonya van Calcar,seorang penganjur metodeFrobel,yang mengatakan
Pengalaman telah mengajarkan kepada Frobel sendiri bahwa pendidikan pada umumnya masih
jauh dari sempurna.Baru sedikit sekali guru yang membentuk murid-murid untuk kehidupan.
Sekolah tidak tahu memberi kepada anak-anak itu belanja rohani,yaitu uang jajan yang perlu di
dalam perjalanan hidupnya.
Cita cita frobel baru terkenal dan di benarkan orang setelah Frobel sendiri ,meninggal dunia
.Sebelum itu,selama hidupnya masih banyak tantangandan ejekan terhadap cita-citanya itu.
Frobel hendak membentuk manusia .Bukan sekolah yang terutama harus di perhatikan
,melainkan anak dan keperluan hidupnya.Dalam pendidikan dan pengajaran ,bukan pendidik
yang memasukkan ke dalam diri anak,melainkan pendidik harus berusaha mengeluarkan dari
dalam,dari anak,Jadi,pendidikanharus di mulai dari dalam,tidak di paksakan dari luar,dan
berdasarkan kegiatananak sendiri.Untuk itu ,perlu anak berbuat dan bukan pasif menerima saja.
Dari perbuatan atau cara membuat hendak di alirkan oleh Frobel segalakecerdasan
manusia.dengan perbuatan ,kelihatan olehnya tiap-tiap anak mulai danmeneruskan pendidikan
dan pengajarannya sendiri.Jadi ,semua harus kita dasarkan pada kekuatan perbuatan itu ,kita
biarkan tumbuh dari situ ,supaya tiap-tiap perbuatan dapat mengajar anak itu
menguatkan,menjadikan,danmenghasilkan di dalam dirinya sendiri.Hidup-berbnat -mengetahui
,ketiganya hendaklah menjadi satu dalam kehidupan dan terutama di dalam pendidikan.
Demikianlah,pada frobel di pentingkan hal mengerjakan.Bukan kata- kata,melainkan perbuatan.
Tidak pula meniru ,tetapi membuat sendiri .Untuk melaksanakan cita pendidikannya itu di
sekolahnya (TK) di ciptakan bermacam- macam alat permainan yang di sebut juga spielgaben.
Nyatalah bahwa sifat pendidikannya adalah formal, selain formal juga harmonis karena frobel
menginginkan berkembangnya segala daya rohani yang ada pada anak ,sesuai dengan kebutuhan
hidup sekarang dan yang akan datang.
Demikianlah,serba singkat telah kita kemukakan tokoh pendiri taman- kanak-kanak itu
berkembang dengan pesatnya.
Selain Frobel,ada pula seorang ahli didik wanita yang terkenal yang juga mendirikan Taman
kanak-kanak ,yaitu Dr.Maria Montessori dari Italia.Karena pekerjaan sehari-hari yang hams di
kerjakaiinya.Oteh karena itu, nursery schoolkebanyakan didirikan orang di kota-kota besar ,di
negara-negara yang sudah maju,yang para orang tuanya selalu sibuk dengan urusan pekerjaan
sehari-hari di luarrumah tangganya, Selain itu , nursery school juga perlu bagi orang tua
yangkurang mengetahui bagahnana eara-cara mendidik anak-anak yang sebaik-baiknyaatau bagi
suaftt kehtarga yang tidak memipunyai tempat bentiaiir-mam yang cukup luas bagi anakanaknya seperti banyak terdapat di kota-kota besar.
b. Manfaat Taman Kanak-Kanak
Dalam pasal ini tidak berlebih-lebihan kiranya jika kita mempersoalkan apakah manfaaat TK itu
bagi masyarakat dan bagi anak-anak pada umumnya ? Perlukah anak-anak kita di masukkan ke
TK sebelum anak itu di masukkan ke SD?
Jawaban dari pertanyaan tersebut tidak usah kita ragukan lagi.Tiap-tiap usaha yang di lakukan
masyarakat ataupun negara sudah tentu ada tujuannyayang baik dan menguntungkan.Demikian
pula dengan adanya TK di tiap-tiap dareah ,tidak sedikit keuntungan yang diambil ,baik bagi.
para orang tua maupunbagi anak-anak itu sendiri.
Manfaat TK itu antara lain dapat kita lihat dari tujuan frobel mendirikan
Kindergarten ,yaitu
1)Memberikan pendidikan yang lengkap kepada anak-anak (kurang lebih 3 6
tahun ) sesuai dengan perkembangannya yang wajar ,karena pendidikan di
rumah tidak mencukupi sama sekali (lihat kembali :Nursery school).
2)Memberi pertolongan dan bimbingan kepada para ibu dalam mendidik anak-