Rekayasa Pondasi 1 2
Rekayasa Pondasi 1 2
BAB I
DESAIN KRITERIA
1.1. UMUM
Hal ini perlu diperhatikan agar memperoleh desain bangunan yang efektif dan dapat
dipertanggungjawabkan dari segi BMW (Biaya, Mutu dan Waktu).
1. Bouwless, 1993, Analisis dan Desain Pondasi Jilid 1 dan 2, Erlangga, Jakarta
2. Christady, Hary, Hardiyatmo, 2006, Teknik Pondasi Jilid 1 dan 2, Beta Offset,
Yogjakarta
3. Departemen PU, 1971, Peraturan Beton Bertulang Indonesia, LPMB, Jakarta
4. Ibid, 1991, Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Bangunan SK
SNI-T-15-03, Yayasan LPMB, Bandung
5. Ibid, 2002, Tata Cara Perencanaan Perencanaan Ketahanan Gempa untuk
Bangunan, SNI 03-1726-2002, Yayasan LPMB, Bandung
6. Ibid, 2002, Spesifikasi Beton Sruktural, SNI 03-6880-2002, Yayasan LPMB,
Bandung
7. Ibid, 2010, Peta Gempa Indonesia Juli 2010, -------, Jakarta
8. GEC FT Unpar, 2005, Manual Pondasi Tiang Edisi 3, Bandung
9. Suyono, S, dan Nakazawa,K, 1984, Mekanika Tanah dan Teknik Pondasi,
Pradnya Paramita, Jakarta
10. Vis dan Kusuma, Gideon, 1994, Dasar-dasar Perencanaan Beton Bertulang
SNI-1991, Erlangga, Jakarta
11. Ibid, 1994, Grafik dan Tabel Perhitungan Beton Bertulang Berdasarkan SNI-
1991, Erlangga, Jakarta
Penentuan tipe pondasi bergantung pada kondisi tanah yang ada di sekitarnya.
Secara umum terdapat 2 jenis pondasi yang dapat digunakan yaitu :
1. Pondasi Dangkal (Pondasi I), jika kedalaman tanah keras terletak di dekat
permukaan tanah yaitu < -3,00 m. Tipe pondasi ini meliputi :
a. Pondasi persegi/bujur sangkar atau persegi panjang (spread
footing)
b. Pondasi lajur (strip footing)
c. Pondasi umpak (trapesium footing)
d. Pondasi raft (plat penuh)
e. Pondasi block (kaison, sumuran atau blok dengan angker)
f. Pondasi persegi/bujur sangkar yang diperbesar (enlarge pad atau
enlarge spread footing)
2. Pondasi Dalam (Pondasi II), jika jika kedalaman tanah keras terletak jauh
dari permukaan tanah yaitu > -3,00 m. Tipe pondasi ini meliputi :
a. Pondasi tiang pancang
b. Pondasi tiang bor
c. Pondasi tiang strauss dan sebagainya
TABEL DESAIN KRITERIA KELAS PONDASI TOWER BERDASARKAN DATA UJI TANAH
2 Kelas dan jenis tanah Tanah sangat Tanah baik Tanah normal Batuan Tanah jelek Tanah sangat Tanah normal
baik/keras tanpa air tanah homogen tanpa air tanah jelek dengan air tanah
N-SPT = N-SPT = N-SPT = N-SPT > 60 N-SPT = N-SPT N-SPT =
50-60 40-50 30-40 20-30 < 20 30-50
qc-DCPT = qc-DCPT = qc-DCPT= qc-DCPT > qc-DCPT= qc-DCPT qc-DCPT =
100-200 kg/cm2 50-100 kg/cm2 30-50 kg/cm2 200 kg/cm2 20-30 kg/cm2 < 20 kg/cm2 30-200 kg/cm2
3 Daya dukung ijin pondasi 2.50 - 5.00 1.20 -2.50 0.70 -1.20 > 5.00 0.50 - 0.70 < 0.50 0.70 -5.00
dangkal ( kg/cm2)
5 Kedalaman m.air tanah Di bawah dasar Di bawah dasar Di bawah dasar Di bawah dasar Bervariasi Bervariasi Di atas dasar
pondasi pondasi pondasi pondasi pondasi
6 Asumsi berat jenis tanah 1600 1600 1600 - 1950 / 950 * 1950 / 950 * 950 *
/ batuan (?b kg/m3)
7 Berat jenis beton 2400 2400 2400 2400 2400/1400 * 2400/1400 * 1400 *
(?c kg/m3)
8 Sketsa pondasi
Catatan : 1. Referensi yang dipakai adalah Standar Desain Kriteria Pondasi Tower Transmisi PLN
2. Tanda *) artinya digunakan sebagai berat sendiri beton ketika menghitung kestabilan terhadap uplift
3. Sebagai pendekatan pada tanah kohesif, dapat dipakai = qc / (20-40) dengan qc adalah tekanan konus hasil DCPT pd kedalaman
2-3 m dari muka tanah dan angka 20-40 merupakan faktor reduksi yang ditentukan Engineer sesuai tingkat kevalidan data uji tanah.
BAB II
TATA CARA PERHITUNGAN
2.1. PEMBEBANAN
ijin = 8.N.{(B+0,30)/B}
ijin = 12,50.N.{(B+0,30)/B}.Kd
kd = faktor kedalaman pondasi = {1+0,33.(D/B)}
ijin = (qc/FR)
FR = faktor reduksi = 20 - 40
Dari perhitungan butir a s.d. g di atas, dipilih salah satu daya dukung ijin yang
optimal atau mewakili, untuk selanjutnya dipakai sebagai dasar perhitungan
kestabilan struktur pondasi. FS yang digunakan =2,003,00.
b
(h2+h3).tg Fx or Fy
h3
h4
O
B1
pad bawah
B2
B2'
FSgeser = (V . f + C . B . L) / H 1,50
c. Terhadap Gaya Guling
Fz(+) Fz(-)
b
Fx or Fy
G1
muka tanah 0.00 h1
G5 G6
G4 G7
Mx or My h2
Pa
G2 h3
G3 h4
O
B1
B2
B2'
Fz(+) Fz(-)
b
Fx or Fy
Mx or My
h2
h3
h4
O
B1
B2
min
maks
Prodi D III Teknik Sipil Unpand 7
Rekayasa Pondasi 1 dan 2
h2
h3
h4 d
B1
B2
d/2 d/2
d/2
B3 B4 b
bidang kritis
d/2
Vc < Vn <
Vn < .
Kontrol Tebal Pad Akibat Gaya Tekan/Kompresi
Vn = Fz(+) . OLFpond(normal) + Wchmn + Wpad
Vc = (1+2/) . {(fc)^0,50 / 6} . bo . d
Vn < .
e. Terhadap Penurunan
Si.1 = penurunan segera di pusat pondasi
= (maks . B1 . 4 . Ip) / E1
Si.2 = penurunan segera di bawah dasar pondasi
= (maks . B1 . 4 . Ip) / E1
Sc = penurunan konsolidasi
= h2 . {e / (1 + eo)}
S = penurunan total = . (Si.1 + Si.2) + Sc
= faktor koreksi kekakuan pondasi = 0.80
Fz(+) Fz(-)
b
Fx or Fy
Mx or My
h2
h3
h4
O
B1
B2
min
maks
W1
maks
W2
0,50.B2
Prosedur perhitungan menggunakan grafik dan tabel yang disusun Vis dan Gideon
sesuai dengan perencanaan beton SNI 1991.
As = {( . Vs ) . b . y} / ( . fy)
As min = (b . y) / (3 . fy)
tul.pokok
h
sengkang
Qult = Ab . pb . Nq + As . po . Kd . tg
Qijin = Qult / FS ---> FS = 2,00 3,00
f. Berdasarkan Nilai N-SPT, C dan Menurut Bouwless (1968)
Qijin = . fc . Apile
Dari perhitungan butir a s.d. k di atas, dipilih salah satu daya dukung ijin yang
optimal atau mewakili untuk selanjutnya dipakai sebagai dasar perhitungan
kestabilan struktur pondasi. Dalam menentukan daya dukung sebuah tiang dalam
suatu kelompok tiang, Qijin harus dikalikan efisiensi tiang sebesar :
Vc = . D . E . R1 . {p / (E . R1)}^m . (50)^n
V = {(Fx) + (Fy)}
Vc = . D . E . R1 . {p / (E . R1)}^m . (50)^n
V = {(Fx) + (Fy)}
Dari grafik momen lateral diperoleh M ijin.
Maktual = Paktual/tiang . (kedalaman pile cap dari muka tanah)
Mijin Maktual
Si = 1 . o . qp . B / E
Sc = p . mv . H
= faktor koreksi penurunan konsolidasi = 0,70
S = Si + . Sc
Vc = {(fc)^0,50 / 3} . bo . d
Vn <
Vc < Vn <
Vn < .
Vn < .
Prosedur perhitungan menggunakan grafik dan tabel yang disusun Vis dan Gideon
sesuai dengan perencanaan beton SNI 1991.
tul.pokok
h
sengkang
ddd
Tul. pokok
D
Sengkang
b tul pokok
sengkang
h1
h2
h3 (jika ada)
h4
B1 tul pokok
B2
b tul pokok
sengkang
h1
h2
h3
tul pokok
tiang bor
s s s s
B2
tiang bor s
s
B2
chimney