Anda di halaman 1dari 6

Nama : RIKY YULIANDITA

NIM : 03111003048

Tugas Khusus
COOLING TOWER
PERTAMINA UPIII SUNGAI GERONG DAN PUSRI

A. Cooling Tower pada Pertamina UP-III Sungai Gerong


Cooling tower PS II Sungai Gerong merupakan salah satu bagian dari unit
utilitas di Pertamina UP-III. Cooling tower ini bertipe induced draf fan dengan
aliran cross flow dan membentuk sistem sirkulasi terbuka. Kapasitas cooling
tower pada UP-III Sungai Gerong sekitar 4000 ton/hour, berbeda dari kapasitas
yang digunakan oleh RU-III Plaju yakni sebesar 12000 ton/hour. Temperatur
maksimum dari distribusi adalah 45,1 0C yang dikembalikan ke cooling tower
0
untuk kemudian didinginkan sampai temperatur 32 C dan air dingin
disirkulasikan kembali.
Dalam operasi cooling tower dengan sistem sirkulasi terbuka timbul
kehilangan sejumlah air pendingin akibat terjadinya evaporasi, windage loss dan
blowndown serta kemungkinan losses yang terjadi di unit-unit pengolahan. Jumlah
air pendingin yang hilang diganti dengan treated water yang berfungsi sebagai
make-up water, dimana make-up water yang ditambahkan ke dalam cooling tower
jumlahnya sama dengan air pendingin yang hilang sehingga air pendingin yang
disirkulasikan tidak mengalami perubahan. Dalam air pendingin ini juga
diinjeksikan bahan-bahan kimia untuk mencegah terjadinya korosi, mencegah
terbentuknya kerak, pengontrolan pH, dan untuk membunuh bakteri aerobic dan
bakteri anaerobic sehinga kualitas air pendingin dapat dipertahankan sebagai air
proses, selain itu juga penginjeksian bahan-bahan kimia dapat memperkecil biaya
perwatan peralatan dalam cooling tower sistem.
Air diumpankan pada bagian atas cooling tower lalu mengalir kebawah
melalui dinding bersirip. Hal ini menyebabkan air turun menyebar dan terjadi
kontak antara air dengan udara yang dihisap ke bagian atas cooling tower. Kontak
udara dengan air akan meningkatkan temperatur udara menyebabkan air menguap.
Pada proses ini terjadi penyerapan panas air oleh udara. Peristiwa ini
menyebabkan temperatur air akan turun. Air pada basin temperaturnya sekitar 30-
32 0C dan siap didistribusikan kembali ke penukar panas.
Oleh karena ada air yang menguap ke udara maka sejumlah air (make up)
harus ditambahkan ke dalam cooling tower agar sejumlah air pendingin dari heat
exchanger tidak berkurang. Air make up ini berasal dari RWC 1 atau WTU SG.
Pengolahan air pada cooling tower dilakukan dengan menambahkan zat kimia,
seperti :
1. Corrosive inhibitor, agar air yang akan digunakan tidak menimbulkan korosif.
2. Scale inhibitor, mencegah terbentuknya kerak pada peralatan proses
3. Biocide, berupa Cl2 untuk mencegah pertumbuhan bakteri, lumut, alga, dll.
4. pH control system, penambahan H2SO4 98%.
Cooling water yang digunakan pada Pertamina UP-III Sungai Gerong
adalah cooling water yang digunakan untuk pendingin (media) di heat exchanger,
baik pompa di PTA plant maupun utilitas plant. Sistem air pendingin terdiri dari :
a. Menara pendingin (cooling water) = 2210 U
b. Pompa make-up = 2002 JA/JB
c. Cooling tower basin = 2210 A
d. Cooling water pump = 2210 JA/JL/JD
e. Surface condensor for 2210 JAT = 2210 JTC
f. Cooling tower chemical treatment = 221 DL
g. Cooling water side stream solid filter = 2211 L
Menara pendingin adalah buatan SHINKO-PFAULDER company limited,
kobe Japan. Menara tersebut terdiri dari satu rangka yang dibuat dari redwood
dan terletak di atas sebuah bak beton.
Cooling tower terbagi dalam 3 buah cell (ruang besar dan 2 buah cell kecil).
Tiap cell dilengkapi dengan F.D. fan yang berkekuatan 1965 KW. Suhu air
pendingin direncanakan 32 0C. Sedangkan air panas yang kembali 45,1 0C. Sistem
air pendingin merupakan sebuah sistem sirkulasi tertutup dengan kapasitas
serkulasi normal sebesar 9600 m2/jam, pemakaian utama adalah untuk pendingin
proses di PLTA plant, medium pada proses exchanger, lube/seal oil cooler,
instrument air compressor, surface condensor dan export unit polypropilene.
Cooling water sistem secara kontinyu disirkulasikan dengan memakai
pompa cooling water (2210 JA/JC/JD). Pada operasi normal menggunakan 2
pompa. Side stream dilakukan melalui cooling water side stream, solid filter
(2211 L) untuk mereduksi suspended solid dan kembali ke basin (bak) suhu air
pendingin direncanakan 32 0C dan air panas yang kembali 41,5 0C.
Cooling water return dikembalikan ke induced cross cooling tower (2210-
U) dan didinginkan dengan udara hingga mencapai temperatur 32 0C yang
kemudian dikirimkan ke cooling tower basin (2210-A) untuk didistribusikan
kembali ke sistem. Pada tahap sekarang telah dibangun 3 cell, dimana operasinya
berlangsung tidak bergantungan. Bila hanya digunakan 2 cell untuk pendinginan,
maka akan di dapat suhu sebesar 34 0C. Kedalam cooling tower basin (2210-A)
selama dalam kondisi yang tidak normal atau pada waktu start-up surface
condensor dump dan over flow pada dearator dikirim ke cooling tower basin ini.
Make-up cooling water di suplai dari pompa 2202 JA/JB dengan kapasitas
sebesar 620 M2/jam untuk menggantikan kekurangan cooling water akibat
evaporasi, drift loss dan blown down. Cooling tower basin dilengkapi dengan
fasilitas injeksi, chemical treatment package (2201 L) :
1. Poly phospate, salah satu jenis bahan kimia yang diinjeksikan yang digunakan
untuk mencegah korosi dalam cooling water sistem yang jumlahnya berkaitan
dengan jumlah make-up cooling water.
2. Sulpuric acid (H2SO4), digunakan untuk kontrol pH yang penambahannya
secara otomatis menurut pemeriksaan pH meter.
3. Injeksi Chlorine, untuk mencegah pertumbuhan slime mikrobiologis yang
diinjeksikan pada suction pompa distribusi.
Jumlah blown down cooling water dikontrol secara otomatis menurut
kandungan suspended solid dari pemeriksaan conductivity analyzer.
Air terbuang yang diakibatkan sirkulasi air pada sistem pendingin.
blowdown atau disebut juga bleed-off merupakan pembuangan air yang dilakukan
secara continiu mencegah konsentrasi zat padat terlarut menjadi sedemikian
tinggi. Blow-down digunakan untuk mengurangi suspended solid (padatan
terlarut) dari titik konsentrasi dimana suspended solid akan membentuk kerak.
Rugi blow-down adalah kerugian yang diakibatkan oleh pembuangan
sejumlah air sirkulasi untuk mencegah terjadinya konsentrasi larutan atau zat-zat
lain pada air sirkulasi.. Besar nilai blow-down yang dibutuhkan bergantung pada
range pendinginan yang dihasilkan dan komposisi zat-zat yang ada pada air make-
up (suplai air pengganti).
Dari hasil pengoperasian cooling tower pada Pertamina UP III Sungai
Gerong, diperoleh data operasi :
1. Temperatur :
a. Udara masuk : 28,0 0C Running fan : 2210 JAT
b. Udara keluar : 32,0 0C 2210 JC
c. Cooling water suplay : 36,0 0C Running pump : 2210 UM3
d. Cooling water return : 29,0 0C 2210 UM5
2. Persen (%) Hudity :
a. Udara Masuk : 0,8
b. Udara Keluar : 0,9
3. Make-up water : 58,0 ton/jam.

B. Cooling Tower pada PT Pupuk Sriwijaya (PUSRI)

PT. Pupuk Sriwidjaja (PT. Pusri) merupakan perusahaan milik negara yang
memproduksi pupuk terbesar di Indonesia dengan kapasitas Urea sebesar 1725
ton/hari dan Ammonia sebesar 1350 ton/hari. Dalam prosesnya, pembuatan pupuk
Urea PUSRI dilakukan dalam tiga unit pengolahan yaitu: Unit Utilitas, Unit
Ammonia, dan Unit Urea. Unit utilitas di PUSRI khususnya pada Dinas Operasi
P-IB terdiri dari: Water treatment, Demineralized water treatment, Cooling water
system, Plant Air dan Instrument Air, Steam System, Gas Matering Station,
Electric Power Generation System, dan Burning Pit. Cooling Tower merupakan
alat yang digunakan untuk mendinginkan air dengan menggunakan media udara.
Jumlah panas yang dipertukarkan antara air dengan udara didalam Cooling Tower
pada kondisi aktual adalah 2.653.789.644 Btu/h.
Sistem air pendingin terutama terdiri dari menara pendingin dan bak
penampung, pompa-pompa air pendingin, sistem injeksi bahan-bahan kimia
seperti phosphat, asam sulfat, dan ID fan (Induced Draft Fan). Menara pendingin
adalah buatan ECODYNE. Menara tersebut terdiri atas suatu kerangka yang
terbuat dari redwood dan terletak di atas sebuah bak beton. Cooling tower terbagi
dalam 4 buah cell (ruangan). Tiap cell terdiri atas satu ID-fan yang berkekuatan
200 HP. Baling-baling ID fan tersebut terbuat dari fiber glass. Suhu air pendingin
direncanakan 32,2oC (90oF) sedangkan air panas yang kembali 48,90C (120oF).
Sistem air pendingin merupakan suatu sistem sirkulasi tertutup dengan
kapasitas sirkulasi normal 7000 m3/jam. Pemakaian utama dari Cooling water ini
adalah untuk pendinginan proses di Ammonia Plant, dan perlengkapan-
perlengkapan tertentu di Offsites.
Tabel 1. Data desain Cooling Tower PT PUSRI
Parameter Nilai

Flow air masuk (m3/h) 26650

Tempratur air masuk (C) 45,5

Tempratur air keluar (C) 32

Tempratur bola basah (C) 28

Kapasitas ID Fan (m3/s) 544,7

Spesifik volume udara (cuft/ lb udara kering) 14,71

Air untuk pengisian dan air untuk penambah (make up water) dari pada
cooling tower dipompa dari tanki filter water dengan pompa-pompa air make up
cooling tower. Level Control secara otomatis memasukkan air make up ke dalam
bak menara pendingin untuk menjaga agar tinggi permukaan air dalam bak
tersebut tetap. Sebuah low level alarm akan memberi peringatan pada panel
control Ammonia Plant dan utility plant, bila terdapat permukaan rendah dalam
bak menara pendingin, air make-up diperlukan guna mengimbangi kehilangan
akibat penguapan dan tetesan-tetesan air yang terbawa oleh udara.
Ditempat penambahan bahan-bahan kimia, terdapat perlengkapan injeksi
bahan kimia untuk mengolah air pendingin guna mencegah korosi. Bahan-bahan
kimia yang diinjeksikan ke dalam Cooling Tower diantaranya adalah : Bromine/
Spectrus ox-1201, Flogard (Phosphat), Depositrol PY-5204 (Soda Dispersan),
Spectrus BD-1500 (Bio Dispersan).
DAFTAR PUSTAKA

Amir, Muhammad.2012.Evaluasi Performance Cooling Tower Di Unit Utilitas


PS II Plaju.Palembang: Teknik Kimia Universitas Sriwijaya (Skripsi).
Akbar, Hevin Jamala. 2012. Tinjauan Sistem Cooling Water dan Kinerja Cooling
Tower pada Unit Utilitas PUSRI IB PT. Pusri Palembang. Palembang :
Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya (Skripsi).
Oktiwijaya, Ferry.2004.Perhitungan Kebutuhan Bahan Bakar Furnace CD III UP
III Plaju PT.Pertamina (Persero).Pusdiklat Migas (Steam).
Yulharman.2012.Cooling Tower [online], http://yulharmanino.blogspot.com/2012
/07/v-behaviorurldefaultvmlo.html.Diakses pada 5 Maret 2014.

Anda mungkin juga menyukai