Anda di halaman 1dari 2

Nama : Winda Awalina Guci

Nim : 4152220010
Kelas : Biologi NK b 2015

Tanaman Etnobotani kelapa (Cocos nucifera)


Tanaman kelapa banyak terdapat di daerah beriklim tropis. Kelapa diperkirakan dapat
ditemukan di lebih dari 80 negara. Indonesia merupakan negara agraris yang menempati
posisi ketiga setelah Filipina dan India, sebagai penghasil kelapa terbesar di dunia. Kelapa
adalah tanaman serbaguna karena setiap bagian tanaman bermanfaat bagi manusia, sehingga
tanaman kelapa dijuluki Tree of Life. Karena di beberapa Negara berkembang banyak yang
menggantungkan kehidupannya pada tanaman kelapa sebagai sumber makanan, minuman,
bahan bangunan, rumah, obat obatan, kerajinan tangan, bahkan kelapa juga dijadikan bahan
baku pada sejumlah industri penting seperti kosmetik, sabun, dan lain lain.

Bagian tanaman kelapa yang paling bernilai ekonomi sampai saat ini adalah daging
buah, Kelapa di Bali selain untuk memenuhi kebutuhan pangan, obat, bahan bangunan dan
kerajinan, juga diperlukan untuk bahan upakara bagi umat Hindu baik untuk seharihari, atau
pada hari tertentu. Salah satu upakara yang memerlukan bermacam kelapa adalah upacara
Padudusan Agung, yaitu satu kegiatan upacara besar agama Hindu untuk pemujaan ke
hadapan Dewata Nawasanga di Bali. Kegiatan yang dilaksanakan di pura besar setiap desa,
salah satu bahan penting untuk kegiatan tersebut adalah daun dan buah kelapa (nyuh = kelapa
dalam bahasa Bali) (Supartha, 2000; Nala, 2004; Manggala Dharma Ghosana Pedanda Siwa
Budha Kabupaten Klungkung.

Buah kelapa berbentuk bulat yang terdiri dari 35 % sabut (eksokarp dan mesokarp),
12 % tempurung (endokarp), 28 % daging buah ( endosperm), dan 25 % air. Menurut Ketaren
(1989), tebal sabut kelapa kurang lebih 5 cm dan daging buah 1 cm atau lebih. Buah kelapa
yang sudah tua mengandung kalori yang tinggi, sebesar 359 kal per 100 gram; daging kelapa
setengah tua mengandung kalori 180 kal per 100 gram 8 dan daging kelapa muda
mengandung kalori sebesar 68 kal per 100 gram. Sedang nilai kalori rata - rata yang terdapat
pada air kelapa berkisar 17 kalori per 100 gram. Air kelapa hijau, dibandingkan dengan jenis
kelapa lain banyak mengandung tanin atau antidotum (anti racun) yang paling tinggi.

Kandungan zat kimia lain yang menonjol yaitu berupa enzim yang mampu mengurai
sifat racun. Komposisi kandungan zat kimia yang terdapat pada air kelapa antara lain asam
askorbat atau vitamin C, protein, lemak, hidrat arang, kalsium atau potassium. Mineral yang
Nama : Winda Awalina Guci
Nim : 4152220010
Kelas : Biologi NK b 2015

terkandung pada air kelapa ialah zat besi, fosfor dan gula yang terdiri dari glukosa, fruktosa
dan sukrosa. Kadar air yang terdapat pada buah kelapa sejumlah 95,5 gram dari setiap 100
gram (Direktorat Gizi Depkes RI, 1981)

Masyarakat Denpasar dan Badung lebih cenderung menggunakan air bungkak untuk
mengobati sakit perut, menetralisir racun dalam tubuh, kekurangan cairan tubuh (dehidrasi),
sakit paru- paru, obat batuk, mengobati panas dalam, sakit demam berdarah, dan mengobati
tensi rendah.
Pemanfaatan limbah kelapa oleh masyarakat Indonesia dapat berupa serabut,
tempurung, lidi dan daun kelapa sebagai bahan kerajinan tangan serta alat rumah tangga.
Serabut kelapa dapat dimanfaatkan menjadi keset. Tempurung dapat dibuat berbagai macam
kerajinan dan alat rumah tangga. Lidi yang berasal dari tulang daun kelapa dimanfaatkan
untuk membuat sapu dan daun kelapa untuk hiasan rumah tangga. Bagian tanaman kelapa
yang paling banyak dimanfaatkan oleh masyarakat Denpasar dan Badung adalah buahnya
yang meliputi air 35%, daging buah 12,9 % dan tempurung kelapa 4,7%. Produk yang
dihasilkan dari pengolahan tempurung secara tradisional dapat dimanfaatkan untuk membuat
barangbarang kerajinan seperti gayung air, mangkuk, dan bermacam- macam alat rumah
tangga. Selain itu, tempurung kelapa juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar. Arang
tempurung kelapa dapat digunakan sebagai kayu bakar biasa atau diolah menjadi arang aktif
yang diperlukan oleh berbagai industri pengolahan. Batang kelapa dimanfaatkan sebanyak
14% masyarakat Denpasar dan Badung sebagai bahan bangunan. Daun kelapa dimanfaatkan
oleh masyarakat Denpasar dan Badung sebanyak 23% yang dimanfaatkan sebagai atap rumah
dan sapu lidi. Sedangkan akar kelapa dimanfaatkan sebanyak 2% oleh masyarakat Denpasar
dan Badung untuk bahan kerajinan.
Pada buah kelapa yang sudah tua, masyarakat biasanya memarut daging buah kelapa
kemudian memerasnya untuk dijadikan santan. Santan juga bisa dibuat menjadi minyak
kelapa yang digunakan masyarakat untuk memasak didapur. Pada buah kelapa yang masih
muda (bungkak), masyarakat Denpasar dan Badung mengolahnya menjadi makanan yaitu
lawar klungah. Lawar klungah merupakan makanan khas Bali yang dibuat dari campuran
daging klungah (batok kelapa muda) dengan bumbu lengkap Bali.

Daftar pustaka
Pratiwi, Farah Meita. 2013. Etnobotani Kelapa(Cocos Nucifera L.) di Wilayah Denpasar Dan
Bandung. Jurnal simbiosis vol 1, no 2
Kriswiyanti, E. 2005. Bahan Ajar Etnobotani Biologi Fmipa Unud. Denpasar.
Arfadiani, dina. 2007. Pemanfaatan Limbah Tempurung Kelapa Muda Melalui Desain
Produk Alat Makan. Jurnal tingkat sarjana seni rupa. Vol 1 no 1

Anda mungkin juga menyukai