Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian


Indramayu adalah salah satu kabupaten yang mempunyai banyak tempat
dan bangunan bersejarah, adat istiadat, dan upacara adat. Indramayu berada di
wilayah yang ada di pantai utara Jawa Barat, masyarakat Indramayu secara kultur
tidak sama dengan wilayah lain di Jawa Barat yang sangat kental dengan
kebudayaan Sunda dan berbeda dengan kultur Jawa (Jawa Tengah dan Jawa
Timur) sehingga masyarakat Indramayu menggunakan 2 Bahasa Daerah yaitu
Jawa (dialek Indramayu), Sunda (dialek Indramayu). Indramayu memiliki pantai
dengan panjang sekitar 114 km yang melintasi 12 kecamatan (Kasim, 2013: 156).
Kehidupan masyarakat Indramayu sebagian besar bermukim di pesisir pantai,
sehingga menjadikan nelayan sebagai pekerjaan pokok. Salah satunya, Desa Ilir,
Kecamatan Kandanghaur dan masyarakat Desa Ilir menggunakan dialek Sunda
Indramayu, sehingga masyarakat Desa Ilir ini memiliki variasi bahasa, yakni
ragam bahasa Sunda yang bercampur dengan dialek Jawa Indramayu.
Masyarakat nelayan Desa Ilir merupakan masyarakat yang kehidupannya
sangat tergantung pada sumber daya di laut, hampir semua aktivitas kehidupan
para nelayan berhubungan dengan laut. Para nelayan tidak bisa mengabaikan
pengetahuan tentang gejala alam, semua tanda-tanda gejala alam tersebut menjadi
pedoman atau petunjuk bagi nelayan Desa Ilir sehingga masyarakat memiliki nilai
kearifan lokal berupa pengetahuan tentang alam sekitar dan fenomena. Nilai
kearifan lokal tersebut diwariskan secara turun temurun, melalui kegiatan rutin
upacara adat Nadran. Menurut Kasim (2013: 51), Nadran merupakan wujud
syukur kaum nelayan kepada alam (laut) dan sang pencipta. Selain itu, sumber
daya di laut telah memberi kehidupan yang tidak pernah habis sehingga
masyarakat nelayan Desa Ilir memiliki kepercayaan mulung trima (terima kasih).
Setiap Nadran digelar kesenian wajib berupa wayang kulit dengan lakon Budug
Basu yang berhubungan dengan penguasa laut (Dewa Baruna). Pada puncak
Rina Herminah, 2014
LEKSIKON MAKANAN DAN PERALATAN DALAM UPACARA ADAT NADRAN DI DESA ILIR,
KECAMATAN KANDANGHAUR, KABUPATEN INDRAMAYU : Kajian etnolinguistik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2

upacara, sesajen berupa kepala kerbau,kaki kerbau, darah kerbau, dan kulit kerbau
dihanyutkan di tengah laut bersama sebuah perahu mini (kapal-kapalan) terbuat
dari kertas dan pelepah pisang, diperuntukan bagi Budug Busu.
Setiap kebudayaan terdiri atas sistem kategorisasi, yaitu untuk
mengategorikan dirinya dan lingkungan yang dihadapi dalam kehidupan
masyarakat tersebut. Sistem-sistem pengkategorian itu menghasilkan leksikon-
leksikon yang ada dalam kebudayaan tersebut. Leksikon dapat mencerminkan
kebudayaan masyarakat penuturnya yang meliputi cara hidup dan cara berpikir
mengenai alam sekelilingnya. Leksikon merupakan komponen bahasa yang
memuat semua informasi tentang makna dan pemakaian kata dalam bahasa
(Kridalaksana, 2001: 127). Leksikon dapat mencerminkan kebudayaan
masyarakat penuturnya yang meliputi cara hidup dan cara berpikir mengenai alam
sekelilingnya.
Pemberian nama atau istilah pada unsur kebudayaan dapat berwujud
leksikon-leksikon yang ada dalam suatu etnis atau masyarakat. Leksikon-leksikon
tersebut merupakan gambaran dan cerminan tentang konsep etnis tertentu karena
bahasa yang digunakan atau diucapkan oleh suatu kelompok masyarakat adalah
suatu refleksi atau cermin keseluruhan kebudayaan tersebut. Leksikon yang
digunakan masyarakat Desa Ilir memiliki keunikan yang harus diteliti lebih
lanjut, salah satu contohnya yaitu ada leksikon sumur gantung yang berarti
nadran hejo atau dugan. Masyarakat Desa Ilir menggunakan perlengkapan hidup
sebagai aktivitas dalam melaksanakan upacara adat Nadran. Leksikon makanan
dan peralatan dalam upacara adat Nadran yang digunakan oleh masyarakat
tersebut sangat sederhana karena masih mempertahankan nilai-nilai kebudayaan
leluhurnya.
Kajian etnolingustik dalam area linguistik sendiri sudah dilakukan oleh
beberapa peneliti. Sebagai contoh, penelitian etnolingustik dalam ranah linguistik
dan antropologi budaya dilakukan oleh Puspitawati, dkk. (2007). Penelitian
tersebut mengkaji budaya masyarakat pantai utara dan kesenjangan gender bidang
pendidikan di Jawa Barat. Selanjutnya, Widiatmoko (2011). meneliti tentang

Rina Herminah, 2014


LEKSIKON MAKANAN DAN PERALATAN DALAM UPACARA ADAT NADRAN DI DESA ILIR,
KECAMATAN KANDANGHAUR, KABUPATEN INDRAMAYU : Kajian etnolinguistik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3

Leksikon Kemaritiman di Pantai Tanjungpakis Kabupaten Karawang


mengungkapkan tentang klasifikasi lingual, klasifikasi kultural, dan pengetahuan
nelayan Pantai Tanjungpakis tentang alam sekitar berdasarkan leksikon
kemaritiman.
Selanjutnya, Hermana, dkk. (2012), melakukan penelitian tentang
Nadran Upacara Syukuran Masyarakat Nelayan Indramayu mengungkapkan
secara deskriptif tentang prosesi upacara adat Nadran di desa Pabean Ilir Blok
Tegur Kecamatan Pasekan, dan desa Karangsong Kecamatan Indramayu,
Kabupaten Indramayu. Selanjutnya, Ayu (2013), menjelaskan bagaimanakah
klasifikasi dan deskripsi leksikon upacara adat khaul Mbah Buyut Tambi
berdasarkan kegiatan, peralatan, makanan, tempat dan leksikon. Selain itu, Fadly
(2013), menjelaskan tentang bagaimana perkembangan pesta laut nadran sebagai
sumber pelajaran PKn, nilai-nilai budaya apa saja yang terkandung dalam pesta
laut nadran yang relavan untuk dijadikan sebagai sumber pelajaran PKn, dan
bagaimana peran guru dalam mengimplementasikan nilai-nilai budaya yang
terkandung dalam pesta laut nadran sebagai sumber pelajaran PKn.
Dari rangkaian penelitian sebelumnya tentang kajian etnolinguistik,
terlihat jelas penelitian tentang bahasa, kebudayaan, pengetahuan masyarakat, dan
kearifan lokal yang terdapat di dalamnya dalam upacara adat Nadran belum
diteliti sebelumnya. Selain itu, ketertarikan peneliti untuk mengkaji upacara adat
Nadran ini diperkuat dengan adanya sebagian orang Indramayu yang tidak
mengetahui makna simbolik dan nilai-nilai kearifan lokal. Hal itu ditunjukkan
dengan sikap sebagian masyarakat tersebut yang menganggap bahwa ritual
upacara adat belaka. Kondisi tersebut dikhawatirkan akan turut menghilangkan
pengetahuan lokal mengenai upacara adat Nadran.

B. Masalah Penelitian
Dalam bagian ini akan dijelaskan masalah yang menjadi fokus penelitian.
Adapun penjelasannya meliputi (1) identifikasi masalah, (2) batasan masalah, dan
(3) rumusan masalah.

Rina Herminah, 2014


LEKSIKON MAKANAN DAN PERALATAN DALAM UPACARA ADAT NADRAN DI DESA ILIR,
KECAMATAN KANDANGHAUR, KABUPATEN INDRAMAYU : Kajian etnolinguistik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4

1. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
(1) Upacara adat Nadran merupakan salah satu upacara adat yang memiliki nilai-
nilai yang harus digali untuk disampaikan ke generasi berikutnya.
(2) Makna simbolik dan nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung dalam
pelaksanaan upacara adat Nadran kurang dipahami oleh sebagian masyarakat
Indramayu.
(3) Pengaruh budaya luar yang masuk ke Indonesia akibat perkembangan
globalisasi akan mengancam eksistensi kebudayaan bangsa, khususnya
upacara adat Nadran.
(4) Upacara adat ini merupakan sistem kepercayaan dimana kepercayaan ini
menghubungkan dimensi vertikal dan horizontal (manusia dengan tuhan,
manusia dengan alam dan mahkluk hidup lainnya) dari setiap leksikonnya.

2. Batasan Masalah
Masalah dalam penelitian ini dibatasi pada beberapa aspek berikut.
(1) Klasifikasi dan deskripsi leksikon makanan dan peralatan dalam upacara adat
Nadran yang digunakan oleh masyarakat Desa Ilir, Kecamatan Kandanghaur,
Kabupaten Indramayu.
(2) Fungsi leksikon makanan dan peralatan dalam upacara adat Nadran yang
digunakan oleh masyarakat Desa Ilir, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten
Indramayu.
(3) Nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung dalam leksikon makanan dan
peralatan dalam upacara adat Nadran yang digunakan oleh masyarakat Desa
Ilir, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu.
(4) Sumber data akan digali dari narasumber yang mampu memberikan
keterangan tentang leksikon dalam upacara Nadran di Desa Ilir, Kecamatan
Kandanghaur, Kabupaten Indramayu.

Rina Herminah, 2014


LEKSIKON MAKANAN DAN PERALATAN DALAM UPACARA ADAT NADRAN DI DESA ILIR,
KECAMATAN KANDANGHAUR, KABUPATEN INDRAMAYU : Kajian etnolinguistik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5

(5) Penelitian ini dilakukan pada masyarakat Desa Ilir, Kecamatan Kandanghaur,
Kabupaten Indramayu, dengan kurun waktu 1 minggu mulai dari 14 sampai
tgl 20 Oktober 2013.
(6) Data yang ditemukan dikaji berdasarkan aspek bahasa dan budaya
menggunakan pisau analisis antropolinguistik.

3. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
(1) Bagaimana klasifikasi dan deskripsi leksikon makanan dan peralatan dalam
upacara adat Nadran yang digunakan oleh masyarakat Desa Ilir, Kecamatan
Kandanghaur, Kabupaten Indramayu?
(2) Bagaimana fungsi leksikon makanan dan peralatan dalam upacara adat
Nadran yang digunakan oleh masyarakat Desa Ilir, Kecamatan Kandanghaur,
Kabupaten Indramayu?
(3) Bagaimana nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung dalam leksikon
makanan dan peralatan dalam upacara adat Nadran yang digunakan oleh
masyarakat Desa Ilir, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu?

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hal-hal sebagai berikut:
(1) klasifikasi dan deskripsi leksikon makanan dan peralatan dalam upacara adat
Nadran yang digunakan oleh masyarakat Desa Ilir, Kecamatan Kandanghaur,
Kabupaten Indramayu;
(2) fungsi leksikon makanan dan peralatan dalam upacara adat Nadran yang
digunakan oleh masyarakat Desa Ilir, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten
Indramayu;
(3) nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung dalam leksikon makanan dan
peralatan dalam upacara adat Nadran yang digunakan oleh masyarakat Desa
Ilir, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu.

Rina Herminah, 2014


LEKSIKON MAKANAN DAN PERALATAN DALAM UPACARA ADAT NADRAN DI DESA ILIR,
KECAMATAN KANDANGHAUR, KABUPATEN INDRAMAYU : Kajian etnolinguistik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6

D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik manfaat teoretis
maupun manfaat praktis. Berikut ini adalah uraian dari manfaat teoretis dan
manfaat praktis.
(1) Secara teoretis, hasil penelitian ini dapat memberikan pengetahuan mengenai
perbendaharaan kosakata berkaitan dengan istilah leksikon makanan dan
peralatan dalam upacara adat Nadran, dan menambah ilmu bagi
perkembangan ilmu bahasa, khususnya mengenai etnolinguistik yang
digunakan oleh masyarakat Desa Ilir, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten
Indramayu.
(2) Secara praktis, hasil penelitian menjadi referensi mengenai leksikon makanan
dan peralatan dalam upacara adat Nadran yang digunakan masyarakat Desa
Ilir, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu dan menjadi acuan bagi
peneliti lain untuk melakukan penelitian selanjutnya.

E. Struktur Organisasi Skripsi


Sebagai gambaran umum dalam penyusunan skripsi ini, peneliti menyusun
ringkasan struktur organisasi skripsi dari bab I hingga bab V. Dalam bab I,
peneliti menguraikan latar belakang penelitian, masalah penelitian (identifikasi
masalah, batasan masalah, dan rumusan masalah), tujuan penelitian, manfaat
penelitian, manfaat penelitian (manfaat teoritis dan manfaat praktis), dan struktur
organisasi skripsi.
Dalam bab II peneliti menguraikan tinjauan pustaka, landasan teoritis
(etnolingustik, leksikon, Nadran, kata dan penggolongan kata, bentuk lingual,
makna leksikal). Bab III peneliti menguraikan metode penelitian, sumber dan
data, teknik pengumpulan data (observasi, simak dan cakap), teknik pengolahan,
model analisis (instrumen penelitian), dan definisi oerasional.
Bab IV peneliti menguraikan bagaimana klasifikasi dan deskripsi, fungsi
dan nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung dalam leksikon makanan dan

Rina Herminah, 2014


LEKSIKON MAKANAN DAN PERALATAN DALAM UPACARA ADAT NADRAN DI DESA ILIR,
KECAMATAN KANDANGHAUR, KABUPATEN INDRAMAYU : Kajian etnolinguistik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
7

peralatan dalam upacara adat Nadran yang digunakan oleh masyarakat Desa Ilir,
Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu. Bab V ini, berisi simpulan dari
peneliti dan saran.

Rina Herminah, 2014


LEKSIKON MAKANAN DAN PERALATAN DALAM UPACARA ADAT NADRAN DI DESA ILIR,
KECAMATAN KANDANGHAUR, KABUPATEN INDRAMAYU : Kajian etnolinguistik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Anda mungkin juga menyukai