PENDAHULUAN
upacara, sesajen berupa kepala kerbau,kaki kerbau, darah kerbau, dan kulit kerbau
dihanyutkan di tengah laut bersama sebuah perahu mini (kapal-kapalan) terbuat
dari kertas dan pelepah pisang, diperuntukan bagi Budug Busu.
Setiap kebudayaan terdiri atas sistem kategorisasi, yaitu untuk
mengategorikan dirinya dan lingkungan yang dihadapi dalam kehidupan
masyarakat tersebut. Sistem-sistem pengkategorian itu menghasilkan leksikon-
leksikon yang ada dalam kebudayaan tersebut. Leksikon dapat mencerminkan
kebudayaan masyarakat penuturnya yang meliputi cara hidup dan cara berpikir
mengenai alam sekelilingnya. Leksikon merupakan komponen bahasa yang
memuat semua informasi tentang makna dan pemakaian kata dalam bahasa
(Kridalaksana, 2001: 127). Leksikon dapat mencerminkan kebudayaan
masyarakat penuturnya yang meliputi cara hidup dan cara berpikir mengenai alam
sekelilingnya.
Pemberian nama atau istilah pada unsur kebudayaan dapat berwujud
leksikon-leksikon yang ada dalam suatu etnis atau masyarakat. Leksikon-leksikon
tersebut merupakan gambaran dan cerminan tentang konsep etnis tertentu karena
bahasa yang digunakan atau diucapkan oleh suatu kelompok masyarakat adalah
suatu refleksi atau cermin keseluruhan kebudayaan tersebut. Leksikon yang
digunakan masyarakat Desa Ilir memiliki keunikan yang harus diteliti lebih
lanjut, salah satu contohnya yaitu ada leksikon sumur gantung yang berarti
nadran hejo atau dugan. Masyarakat Desa Ilir menggunakan perlengkapan hidup
sebagai aktivitas dalam melaksanakan upacara adat Nadran. Leksikon makanan
dan peralatan dalam upacara adat Nadran yang digunakan oleh masyarakat
tersebut sangat sederhana karena masih mempertahankan nilai-nilai kebudayaan
leluhurnya.
Kajian etnolingustik dalam area linguistik sendiri sudah dilakukan oleh
beberapa peneliti. Sebagai contoh, penelitian etnolingustik dalam ranah linguistik
dan antropologi budaya dilakukan oleh Puspitawati, dkk. (2007). Penelitian
tersebut mengkaji budaya masyarakat pantai utara dan kesenjangan gender bidang
pendidikan di Jawa Barat. Selanjutnya, Widiatmoko (2011). meneliti tentang
B. Masalah Penelitian
Dalam bagian ini akan dijelaskan masalah yang menjadi fokus penelitian.
Adapun penjelasannya meliputi (1) identifikasi masalah, (2) batasan masalah, dan
(3) rumusan masalah.
1. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
(1) Upacara adat Nadran merupakan salah satu upacara adat yang memiliki nilai-
nilai yang harus digali untuk disampaikan ke generasi berikutnya.
(2) Makna simbolik dan nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung dalam
pelaksanaan upacara adat Nadran kurang dipahami oleh sebagian masyarakat
Indramayu.
(3) Pengaruh budaya luar yang masuk ke Indonesia akibat perkembangan
globalisasi akan mengancam eksistensi kebudayaan bangsa, khususnya
upacara adat Nadran.
(4) Upacara adat ini merupakan sistem kepercayaan dimana kepercayaan ini
menghubungkan dimensi vertikal dan horizontal (manusia dengan tuhan,
manusia dengan alam dan mahkluk hidup lainnya) dari setiap leksikonnya.
2. Batasan Masalah
Masalah dalam penelitian ini dibatasi pada beberapa aspek berikut.
(1) Klasifikasi dan deskripsi leksikon makanan dan peralatan dalam upacara adat
Nadran yang digunakan oleh masyarakat Desa Ilir, Kecamatan Kandanghaur,
Kabupaten Indramayu.
(2) Fungsi leksikon makanan dan peralatan dalam upacara adat Nadran yang
digunakan oleh masyarakat Desa Ilir, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten
Indramayu.
(3) Nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung dalam leksikon makanan dan
peralatan dalam upacara adat Nadran yang digunakan oleh masyarakat Desa
Ilir, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu.
(4) Sumber data akan digali dari narasumber yang mampu memberikan
keterangan tentang leksikon dalam upacara Nadran di Desa Ilir, Kecamatan
Kandanghaur, Kabupaten Indramayu.
(5) Penelitian ini dilakukan pada masyarakat Desa Ilir, Kecamatan Kandanghaur,
Kabupaten Indramayu, dengan kurun waktu 1 minggu mulai dari 14 sampai
tgl 20 Oktober 2013.
(6) Data yang ditemukan dikaji berdasarkan aspek bahasa dan budaya
menggunakan pisau analisis antropolinguistik.
3. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
(1) Bagaimana klasifikasi dan deskripsi leksikon makanan dan peralatan dalam
upacara adat Nadran yang digunakan oleh masyarakat Desa Ilir, Kecamatan
Kandanghaur, Kabupaten Indramayu?
(2) Bagaimana fungsi leksikon makanan dan peralatan dalam upacara adat
Nadran yang digunakan oleh masyarakat Desa Ilir, Kecamatan Kandanghaur,
Kabupaten Indramayu?
(3) Bagaimana nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung dalam leksikon
makanan dan peralatan dalam upacara adat Nadran yang digunakan oleh
masyarakat Desa Ilir, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hal-hal sebagai berikut:
(1) klasifikasi dan deskripsi leksikon makanan dan peralatan dalam upacara adat
Nadran yang digunakan oleh masyarakat Desa Ilir, Kecamatan Kandanghaur,
Kabupaten Indramayu;
(2) fungsi leksikon makanan dan peralatan dalam upacara adat Nadran yang
digunakan oleh masyarakat Desa Ilir, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten
Indramayu;
(3) nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung dalam leksikon makanan dan
peralatan dalam upacara adat Nadran yang digunakan oleh masyarakat Desa
Ilir, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik manfaat teoretis
maupun manfaat praktis. Berikut ini adalah uraian dari manfaat teoretis dan
manfaat praktis.
(1) Secara teoretis, hasil penelitian ini dapat memberikan pengetahuan mengenai
perbendaharaan kosakata berkaitan dengan istilah leksikon makanan dan
peralatan dalam upacara adat Nadran, dan menambah ilmu bagi
perkembangan ilmu bahasa, khususnya mengenai etnolinguistik yang
digunakan oleh masyarakat Desa Ilir, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten
Indramayu.
(2) Secara praktis, hasil penelitian menjadi referensi mengenai leksikon makanan
dan peralatan dalam upacara adat Nadran yang digunakan masyarakat Desa
Ilir, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu dan menjadi acuan bagi
peneliti lain untuk melakukan penelitian selanjutnya.
peralatan dalam upacara adat Nadran yang digunakan oleh masyarakat Desa Ilir,
Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu. Bab V ini, berisi simpulan dari
peneliti dan saran.