Anda di halaman 1dari 16

PRINSIP PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN

MAKALAH

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH


Media Pembelajaran
yang dibina oleh Dr. Endang Suarsini, M. Ked.

Oleh
Kelompok 6/ Offering A
Dwi Darmayanti (150341601390)
Koko Murdianto (150341605345)
Regia Ilmahani (150341600415)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN BIOLOGI
September 2017
Daftar Isi

Halaman Sampul ................................................................................................ i

Daftar Isi............................................................................................................. ii

Kata Pengantar ................................................................................................... iii

BAB I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 1

1.3 Tujuan .......................................................................................................... 2

BAB II Pembahasan

2.1 Dasar Pemilihan Media ............................................................................... 3

2.2 Sifat Pemanfaatan Media ............................................................................. 6

2.3 Kriteria Pemilihan Media ............................................................................. 7

2.4 Prinsip-Prinsip Pemilihan Media Pembelajaran .......................................... 9

BAB III

3.1 Simpulan ...................................................................................................... 13

Daftar Pustaka .................................................................................................... 14

ii
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulilah penulis mengucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha


Esa, karena atas limpahan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya penulis dapat
menyelesaikan Makalah ini dengan judul Prinsip Pemilihan Media
Pembelajaran.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyelesaian tugas akhir ini tidak
lepas dari peran serta beberapa pihak yang telah memberikan saran, bimbingan,
pengarahan, dan petunjuk serta fasilitas. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih kepada.
1. Dr. Endang Suarsini, M.Ked, selaku dosen pengampu mata kuliah Media
Pembelajaran yang telah memberikan pengarahan, bimbingan, serta
petunjuk dalam penyelesaian makalah ini.
2. Petugas perpustakaan Biologi dan perpustakaan pusat Universitas Negeri
Malang yang telah menyediakan referensi untuk penulis.
3. Teman-teman offering A yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas
ini.
Penulis menyadari bahwa makalah yang telah penulis buat ini tidak lepas
dari kekurangan dan jauh dari sempurna, maka dengan segala kerendahan hati
penulis mengharap kritik, saran, dan masukan dari semua pihak demi perbaikan.
Semoga yang penulis sajikan dapat bermanfaat guna menambah ilmu pengetahuan
dan wawasan.

Malang, 5 September 2017

Penulis

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pada hakikatnya proses belajar mengajar adalah proses komunikasi. Kegiatan
belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi tersendiri dimana
guru atau dosen dan siswa/mahasiswanya bertukar pikiran untuk mengembangkan
ide dan pengertian. Dalam komunikasi sering timbul dan terjadi penyimpangan-
penyimpangan sehingga komunikasi tersebut tidak efektif dan efisien, antara lain
disebabkan oleh adanya kecenderungan verbalisme, ketidaksiapan
siswa/mahasiswa, kurangnya minat dan kegairahan, dan sebagainya.
Salah satu usaha untuk mengatasi keadaan demikian ialah penggunaan media
secara terintegrasi dalam proses belajar mengajar, karena fungsi media dalam
kegiatan tersebut disamping penyaji stimulus informasi, sikap, dan lain-lain, juga
untuk meningkatkan keserasian dalam penerimaan informasi. Media merupakan
salah satu sarana untuk meningkatkan kegiatan proses belajar mengajar. Karena
beraneka ragamnya media tersebut, maka masing-masing media mempunyai
karakteristik yang berbeda-beda. Untuk itu perlu memilihnya dengan cermat dan
tepat agar dapat digunakan sacara tepat guna.
Berikut ini akan dijelaskan kriteria pemilihan media dan prosedur pemilihan
media pembelajaran yang tepat agar dapat digunakan secara tepat guna.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang dapat dirumuskan masalah sebagai berikut.
1. Bagaimana dasar pemilihan media pembelajaran?
2. Bagaimana sifat pemanfaatan media pembelajaran?
3. Bagaimana kriteria pemilihan media pembelajaran?
4. Bagaimana prinsip pemilihan media pembelajaran?

1
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah dapat dirumuskan tujuan sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui dasar pemilihan media pembelajaran
2. Untuk mengetahui sifat pemanfaatan media pembelajaran
3. Untuk mengetahui kriteria pemilihan media pembelajaran
4. Untuk mengetahui prinsip pemilihan media pembelajaran

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Dasar Pemilihan Media


Pemilihan media pembelajaran merupakan hal yang sangat penting, oleh
karenanya banyak yang harus dipertimbangkan ketika melakukan pemilihan media
pembelajaran, agar pesan dari materi yang diajarkan dan dapat diterima dengan baik
oleh peserta didik, diantara dasar atau landasan yang harus diperimbangkan dalam
pemilihan media antara lain karakteristik siswa, tujuan belajar, karakteristik materi
pelajaran.

2.1.1 Karakteristik Siswa


Menurut Munadi (2013) karakter siswa adalah keseluruhan pola kelakuan
dan kemampuan yang ada pada siswa sebagai hasil dari pembawaan dan
pengalamanya sehingga menentukan pola aktivitas dalam meraih cita-citanya. Dari
pengertian ini dapat diartikan bahwa karakteristik siswa adalah sesuatu yang baku
yang ada pada siswa dan tentunya pada setiap siswa berbeda, setidak-tidaknya ada
tiga hal yang berkaitan dengan karakteristik siswa, antara lain sebagai berikut.
1. Karakteristik atau keadaan yang berkenaan dengan kemampuan awal atau
prerequisite skills, yakni kemampuan yang diperlukan untuk mencapai
tujuan pembelajaran. Kemampuan ini merupakan hasil dari berbagai
pengalaman masing-masing siswa.
2. Karakteristik yang berhubungan dengan latar belakang, lingkungan hidup,
dan status sosial.
3. Karakter yang berkenaan dengan perbedaan-perbedaan kepribadian, yang
berkenaan dengan fungsi-fungsi, antara lain fungsi kognitif, yang
mencangkup taraf intelegensia dan daya kreatifitas, bakat khusus, organisasi
kognitif, taraf kemampuan berbahasa, daya fantasi, gaya belajar, teknik-
teknik belajar. fungsi konatif-dinamik mencangkup karakter-hasrat-
berkehendak, motivasi belajar, perhatian-konsentrasi, fungsi afektif, yang
mencangkup tempramen, perasaan, sikap, minat, fungsi sensorik-motorik
dan beberapa hal lain yang yang menyangkut kepribadian siswa seperti

3
individualitas biologi, kondisi mental, vitalitas psikis, dan perkembangan
kepribadian.
Disisi lain juga ada modalitas belajar atau gaya belajar yang dimana juga
berperan dalam membedakan karakteristik siswa. Marsh berpendapat bahwa setiap
siswa memiliki gaya belajarnya sendiri (Suyono dan Hariyanto, 2012). Dengan
mengetahui modalitas belajar peserta didik guru akan lebih mudah mengatur dan
memilih media yang tepat untuk peserta didik sesuai dengan karakteristiknya.
Menurut Suyono dan Hariyanto (2012) modalitas belajar dimaknai sebagai gaya
belajar yang khas setiap individu. Menurut Bobbi de Porter dan Micke Hernacki
(dalam Suyono dan Hariyanto, 2012), membagi gaya belajar ini menjadi tiga bagian
yang biasa disebut VAK (Visual, Auditory, Kinestethic).
Modalitas belajar ada tiga macam yang pokok, tetapi sering kali terjadi
seorang anak memiliki gabungan beberapa modalitas belajar. Modalitas belajar
yang pertama yaitu modalitas belajar Visual, misalnya membaca buku, melihat
demonstrasi yang dilakukan guru, melihat contoh-contoh yang terbesar di alam atau
fenomena alam dengan cara observasi, atau melihat pembelajaran yang disajikan
melalui TV atau video kaset. Modalitas belajar yang kedua, yaitu modalitas belajar
Audio, seorang anak akan lebih mudah belajar dengan cara mendengarkan. Disini
penerapan metode ceramah, tanya jawab dan diskusi lebih efektif. Siswa dapat
belajar melalui mendengarkan radio pendidikan, kaset pembelajaran, video kaset,
modalitas belajar yang ketiga yaitu modalitas belajar kinestetik, siswa belajar
melalui gerakan-gerakan fisik. Misal, dengan berjalan-jalan, menggerak-gerakkan
kaki atau tangan, melakukan eksperimen yang memerlukan aktivitas fisik dan
sebagainya (Suyono dan Hariyanto, 2012)
Dengan demikian dapat kita ketahui bahwasanya dalam pembelajaran,
seorang pendidik tidak bisa menyama ratakan apa semua kemampuan peserta didik,
bahwasanya setiap siswa memiliki karakteristik dan modalitas belajar yang
berbeda-beda, oleh karenanya seorang guru harus bisa memahami karakter materi
yang akan diajarkan serta memahami kondoso siswa, yang kemudian dengan itu
seorang guru bisa memilih media yang tepat untuk digunakan dalam penyampaian
materi.

4
2.1.2 Tujuan belajar
Secara garis besar tujuan belajar dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu
tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum dapat dikatakan sebagai standar
kompetensi yang biasanya ditetapkan oleh perumus kurikulum atau guru yang
berupa silabus atau hand out., sebagai contoh: siswa dapat melaksanakan tata cara
berwudhu dengan baik dan benar. Adapun tujuan khusus dapat dikatakan sebagai
kompetensi dasar yang meliputi beberapa komponen, diantarany Audience
(sasaran), Behaviour (prilaku), Condition (kondisi), Degree (kriteria keberhasilan).
Menurut Yudhi (2013), seorang guru harus mempunyai rumusan dalam mencapai
tujuan belajar. Secara umum tujuan pembelajaran yang harus dicapai meliputi 3
aspek, antara lain sebagai berikut.

a. Kognitif (ilmu pengetahuan)

b. Afektif (kepribadian atau sikap)

c. Psikomotorik (keterampilan atau penampilan)

Ketiga aspek tujuan pembelajaran tersebut dimaksudkan untuk mencapai


hasil yang diharapkan. Dengan tujuan tersebut, seorang guru juga dituntut untuk
pandaipandai dalam memilih media pembelajaran yang cocok dan sesuai dengan
materi yang akan diajarkan dan kompetensi yang ingin dicapai. Pemilihan media
yang sesuai akan membantu guru dalam pencapaian tujuan yang berkenaan dengan
aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Misalnya, jika tujuan pembelajaran
tersebut bersifat motorik (gerak), maka materi dapat disampaikan dengan
menggunakan media film atau video.

2.1.3 Karakteristik Materi Pelajaran


Sifat materi atau bahan ajar sangat beragam, oleh karenanya model
pembelajaran yang dilakukan oleh siswa menuntut adanya aktivitas dan prilaku
yang berbeda-beda. Adanya perbedaan tersebut mempengaruhi pemilihan media
dan teknik pemanfaatannya.

5
Menururt Diedrich (dalam Suyono dan Hariyanto, 2012), ada kelompok aktivitas
siswa dalam belajar, diantaranya:
a. Visual activities (membaca, memperhatikan gambar, memperhatikan
demonstrasi).
b. Oral activities (menyatakan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan
pendapat, diskusi, interupsi).
c. Listening activities (mendengarkan percakapan, mendengarkan ceramah,
mendengarkan musik).
d. Writing activities (menulis karangan, menyusun cerita, menyalin).
e. Drawing activities (menggambar, membuat grafik, peta, atau diagram).
f. Motor activities (melakukan percobaan, membuat kontruksi, berkebun,
berternak).
g. Mental activities (memecahkan soal, menganalisa, melihat hubungan,
mengambil keputusan).
h. Emotional activities (bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang,
gugup).
Klasifikasi aktivitas yang telah diuraikan tersebut sebagai wujud
implementasi bahan ajar. Oleh karenanya, dengan aktivitas belajar yang bervariasi
maka diperlukan media pembelajaran yang beragam pula. Apabila semua aktivitas
tersebut didukung oleh media pembelajaran yang tepat, maka proses pembelajaran
akan lebih efisien dan mendukung lingkungan yang kondusif. Adanya media
pembelajaran ini menuntut seorang guru untuk kreatif dan selektif dalam
merencanakan dan menciptakan media sebagai alat pendukung aktifitas belajar
siswa.

2.2. Sifat Pemanfaatan Media


Sifat pemanfaatan media pembelajaran secara umum dapat dibagi menjadi dua
macam, antara lain sebagai berikut.

1. Primer

Media yang diperlukan atau harus digunakan guru untuk membantu siswa
dalam proses pembelajarannya(Munadi, 2013) Dalam hal ini sifat yang paling utama

6
dalam penggunaan media yaitu guru menggunakan media dalam proses pengajaran
didalam kelas sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu guru
dituntut untuk memanfaatkan media hingga menjadi satu kesatuan yang utuh dalam
perencanaan pembelajaran di kelas, yakni meliputi karakteristik siswa, tujuan,
materi, waktu yang tersedia, dan lain-lain.

2. Sekunder

Media ini bertujuan untuk memberikan pengayaan materi. Media sekunder


ini bisa disebut juga sebagai media pembelajaran dalam arti luas, yakni dapat
dijadikan sumber belajar dimana para siswa dapat belajar secara mandiri atau
berkelompok. Media opsional ini dapat dibuat guru sendiri atau bersama-sama
dengan para siswaanya. Bila media tersebut dibuat oleh para siswa, maka guru
sebagai pengarah dari keseluruhan rancangannya(Suyono dan Hariyanto, 2012).

2.3 Kriteria Pemilihan Media


Kriteria pemilihan media bersumber dari konsep bahwa media merupakan bagian
dari sistem pengajaran secara keseluruhan. Untuk itu, ada beberapa kriteria yang
perlu diperhatikan dalam memilih media antara lain sebagai berikut.

1. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

Media dipilih berdasarkan tujuan pengajaran yang telah ditetapkan yang


secara umum mengacu kepada salah satu atau gabungan dari dua atau tiga
ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik (Arsyad, 2014). Tujuan ini dapat
digambarkan dalam bentuk tugas yang harus dikerjakan/dipertunjukkan oleh
siswa, seperti menghafal, melakukan kegiatan yang melibatkan fisik atau
pemakaian prinsip-prinsip seperti sebab dan akibat, melakukan tugas yang
melibatkan pemahaman konsep-konsep atau hubungan-hubungan perubahan,
dan mengerjakan tugas-tugas yang melibatkan pemikiran pada tingkatan lebih
tinggi. Salah satu contohnya video misalnya, dengan materi akhlak terpuji pada
mata pelajaran aqidah akhlak. Guru dapat menggunakan video yg berisi tentang
akhlak terpuji beserta sebab dan akibat dari akhlak terpuji. Dari media ini siswa
dapat mencerna dengan baik isi materi yang diberikan oleh guru dan dengan
ini tujuan guru tercapai dengan baik.

7
2. Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip,
atau generalisasi (Suyono dan Hariyanto, 2012).

3. Praktis, luwes, dan bertahan


Jika tidak tersedia waktu, dana, atau sumber daya lainnya untuk
memproduksi, tidak perlu dipaksakan (Suyono dan Hariyanto, 2012). Media
yang mahal dan memakan waktu lama untuk memproduksinya bukanlah
jaminan sebagai media yang terbaik. Kriteria ini menuntun para guru utuk
memilih media yang ada, mudah diperoleh, atau mudah dibuat sendiri oleh guru.
Media yang dipilih sebaiknya dapat digunakan dimana pun dan kapan pun
dengan peralatan yang tersedia di sekitarnya, serta mudah dipindahkan dan
dibawa kemana-mana. Contohnya, gambar. Guru dapat menggunakan media
gambar dalam mata pelajaran sejarah kebudayaan Islam.

4. Guru terampil menggunakannya


Hal ini merupakan salah satu kriteria utama. Apa pun media itu, guru harus
mampu menggunakannya dalam proses pembelajaran. Nilai dan manfaat media
amat menentukan oleh guru yang menggunakannya.

5. Pengelompokan sasaran
Media yang efektif untuk kelompok besar belum tentu sama efektifnya jika
digunakan pada kelompok kecil atau perorangan (Suyono dan Hariyanto, 2012).
Ada media yang tepat untuk jenis kelompok besar, kelompok sedang, kelompk
kecil, dan perorangan.

6. Mutu teknis
Pengembangan visual baik gambar maupun fotograf harus memenuhi
persyaratan teknis tertentu (Suyono dan Hariyanto, 2012). Sebagai contoh,
visual pada slide harus jelas dan informasi atau pesan yang ditonjolkan dan ingin
disampaikan tidak boleh terganggu oleh elemen lain yang berupa latar belakang.

8
2.4. Prinsip-prinsip Pemilihan Media Pembelajaran
Secara umum menurut Rahardjo (1986) terdapat beberapa prinsip yang perlu
diperhatikan dalam pemilihan media pembelajaran, antara lain sebagai berikut.

1. Harus ada kejelasan tentang maksud dan tujuan pemilihan media


pembelajaran. Apakah pemilihan media itu untuk pembelajaran, untuk
informasi yang bersifat umum, ataukah sekedar hiburan saja mengisi waktu
kosong. Lebih khusus lagi, apakah untuk pembelajaran kelompok atau
individu dan apakah sasarannya siswa masyarakat pedesaan ataukah
masyarakat perkotaan.

2. Karakteristik Media Pembelajaran (familiaritas media), Setiap media


pembelajaran mempunyai karakteristik tertentu, baik dilihat dari
keunggulannya, cara pembuatan maupun cara penggunaannya.

3. Alternatif Pilihan, yaitu adanya sejumlah media yang dapat dibandingkan


atau dikompetisikan. Dengan demikian guru bisa menentukan pilihan media
pembelajaran mana yang akan dipilih, jika terdapat beberapa media yang
dapat dibandingkan. Apabila dilakukan pengelompokkan dalam prinsip-
prinsip pemilihan media dapat digolongkan dalam 2 bagian untuk dijadikan
pertimbangan, diantaranya:

a. Prinsip pemilihan media Melihat dari segi teori belajar, menjadikan


kondisi dan prinsip psikologi yang menjadi pertimbangan dalam
pemilihan media.

b. Prinsip-Prinsip Pemilihan Media Bagi guru.

2.4.1 Prinsip Pemilihan Media Belajar Berdasarkan Segi Teori Belajar


Dari segi teori belajar, berbagai kondisi dan prinsip psikologi yang perlu mendapat
pertimbangan dalam pemilihan dan penggunaan media antara lain sebagai berikut.

1. Motivasi. Harus ada kebutuhan, minat, atau keinginan untuk belajar dari
pihak siswa sebelum meminta perhatiannya untuk mengerjakan tugas dan

9
latihan, pengalaman yang dialami siswa harus relevan dengan dan bermakna
baginya. Oleh karena itu, perlu untuk melahirkan minat itu dengan
perlakuan yang memotivasi dari informasi yang terkandung dalam media
pembelajaran itu.

2. Perbedaan individual. siswa belajar dengan cara dan tingkat kecepatan yang
berbeda-beda. Faktor-faktor seperti kemampuan intelegensi, tingkat
pendidikan, kepribadian, dan gaya belajar mempengaruhi kemampuan dan
kesiapan siswa untuk belajar. Tingkat kecepatan penyajian informasi
melalui media harus berdasarkan kepada tingkat pemahaman.

3. Tujuan pembelajaran. Jika siswa diberitahukan apa yang diharapkan mereka


pelajari melalui media pembelajaran itu, kesempatan untuk berhasil dalam
pembelajaran semakin besar. Di samping itu pernyataan mengeanai tujuan
belajar yang ingin di capai dapat menolong perancag dan penulis materi
pelajaran. Tujuan ini akan menentukan bagian isi yang mana yang harus
mendapatkan perhatian pokok dalam media pembelajaran.

4. Organisasi isi, pembelajran akan lebih mudah jika isi dan prosedur atau
ketrampilan fisik yang akan dipelajarai diatur dan diorganisasikan kedalam
urutan-urutan yang bermakna. Siswa akan memahami dan mengingat lebih
lama materi pelajaran yang secara logis disusun dan di urut-urutkan secara
teratur. Disamping itu, tingkatan materi yang akan disajikan tetap
berdasarkan kompleksitas dan kesulitan isi materi.

5. Persiapan sebelum belajar, siswa sebaiknya telah menguasai secara baik


pelajaran dasar atau memilki pengalaman yang diperlukan secara memadai
yang mungkin merupakan prasyarat untuk penggunaan media dengan
sukses.

6. Emosi, Pelajaran yang melibatkan emosi dan perasaan pribadi serta


kecakapan amat berpengaruh dan bertahan. Media pembeljaran adalah cara
yang sangat baik untuk menghasilkan respon emosional. Seperti rasa takut,
cemas, empati, cinta kasih, dan kesenangan.

10
2.4.2 Prinsip Pemilihan Media Bagi Guru
Dalam pemilihan media pembelajaran tidak hanya berdasarkan atas prinsi-
prinsip pemilihan atas teori belajar. Guru juga haruslah memiliki pertimbangan lain
atau prinsip-prinsip yang dimilki oleh guru dalam pemilihan media pembalajaran.
Berikut ini beberapa prinsip menurut Ibrahim (1982) yang harus diperhatikan saat
guru memilih media untuk pembelajaran yang akan dilaksanakannya.

1. Ketepatan dengan tujuan pembelajaran, artinya media pembelajaran dipilih


atas dasar tujuan-tujuan instruksional yang telah ditetapkan.

2. Dukungan terhadap isi bahan pembelajaran, artinya bahan pelajaran yang


sifatnya fakta, prinsip yang sangat memerlukan bantuan media agar mudah
dipahami siswa.

3. Kemudahan memperoleh media, artinya media yang diperlukan mudah


memperolehnya, setidak-tidaknya dapat dibuat oleh guru pada saat
mengajar atau mungkin sudah tersedia di sekolah.

4. Ketrampilan guru dalam menggunakan media, apapun jenis media yang


diperlukan syarat utama adalah guru harus dapat menggunakan dalam
proses pembelajaran.

5. Tersedianya waktu untuk menggunakannya, sehingga media tersebut dapat


bermanfaat bagi siswa pada saat pelajaran berlangsung.

6. Sesuai dengan taraf berfikir siswa sehingga makna yang terkandung


didalamnya dapat dipahami siswa.

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Berdasarkan paparan materi yang telah dijabarkan pada bab 2, dapat ditarik
beberapa kesimpulan sebagai berikut.
1. Memilih media pembelajaran hendaknya dilakukan secara selektif, dan
membutuhkan prosedur yang tepat sehingga sesuai dengan karakteristik
siswa, tujuan pembelajaran dan karakteristik materi pelajaran.
2. Secara umum terdapat 2 jenis sifat pemilihan media, sekunder dan primer.
3. Terdapat berbagai kriteria dalam pemilihan media yang harus diperhatikan.
4. Prinsip-prinsip dalam pemilihan media juga harus diperhatikan, dan dapat
dikelompokkan menjadi 2: sesuai dengan teori belajar dan prinsip pemilihan
media bagi guru.

12
DAFTAR RUJUKAN

Azhar, Arsyad. 2014. Media Pembelajaran, PT. Rajagrafindo Persada: Jakarta,


Edisi Revisi cetakan ke-17.

Ibrahim. 1982. Media Instruksional, Malang : Sub. Penulis buku pelajaran proyek
peningkatann perguruan tinggi.

Munadi, Yudhi. 2013, Media Pembelajaran, Jakarta: Gp Press Group

Rahardjo, R. 1986. Media Pembelajaran. Dalam Miarso, Yusufhadi dkk. 1986.


Teknologi Komunikasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali.

Suyono dan Hariyanto. 2012. Belajar dan Pembelajaran, Bandung: PT Remaja


Rosdakarya

13

Anda mungkin juga menyukai