Anda di halaman 1dari 10

DASAR PERTIMBANGAN

PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN

MAKALAH

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah


Media Pembelajaran dan TIK

Oleh :
(kelompok 5)
Ai Eliska (1501020044)
Tatan Rostandi (1501020009)

PROGRAM STUDI PENDIDIKANGURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PERJUANGAN
TASIKMALAYA
2017
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Media pembelajaran merupakan bagian yang sangat penting dalam sistem pembelajaran.
Dengan media pembelajaran proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar dan efektif.
Media pembelajaran yang digunakan oleh guru harus sesuai dengan materi yang akan
disampaikan. Selain itu, guru harus memilih dan menyesuaikan media pembelajaran yang akan
digunakan dengan daya tangkap siswa, karena setiap siswa memiliki karakteristik yang berbeda
dalam menangkap materi pelajaran yang disampaikan, sehingga proses pembelajaran dapat
berjalan dengan maksimal.
Sehubungan dengan penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran, para tenaga
pengajar harus cermat dalam pemilihan media pembelajaran. Kecermatan dalam pemilihan
media pembelajaran akan menunjang efektivitas kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu
pendidik dituntut untuk mengetahui bagaimana teknik pemilihan media pembelajaran agar media
yang digunakan dapat berfungsi sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pembelajaran.
1.2 Batasan Masalah
Penulis membatasi pembahasan makalah ini pada materi dasar pertimbangan pemilihan
media pembelajaran.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan rumusan masalah sebagai
berikut.

1. Apa yang menjadi faktor pertimbangan pemilihan media pembelajaran?


2. Apa alasan teoretis pertimbangan pemilihan media pembelajaran?
3. Apa alasan praktis pertimbangan pemilihan media pembelajaran?

1.4 Tujuan Makalah


Sejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan tujuan untuk
mengetahui dan mendeskripsikan:
1. Faktor pertimbangan pemilihan media pembelajaran;
2. Alasan teoretis pemilihan media pembelajaran;
3. Alasan praktis pemilihan media pembelajaran.

1.5 Kegunaan Makalah


Makalah ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik secara teoretis maupun
secara praktis.
Secara teoretis makalah ini berguna sebagai pengembangan konsep mengenai perkembangan
kognitif anak sekolah dasar
Secara praktis makalah ini diharapkan bermanfaat bagi:
1. Penulis, sebagai wahana penambah pengetahuan tentang dasar pertimbangan pemilihan media
pembelajaran.
2. Pembaca, sebagai media informasi tentang dasar pertimbangan pemilihan media pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Kajian Teoretis


2.1.1 Pengertian Media Pembelajaran
Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar.
Sedangkan menurut Latuheru (1988:14), media pembelajaran adalah bahan, alat, atau
teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar proses interaksi
komunikasi edukasi antara guru dan siswa dapat berlangsung secara tepat guna dan berdaya
guna.
Lebih lanjut, Menurut Sudjana dan Rifa’i (Erlina, 2009: 2) media pembelajaran berfungsi
agar pengajaran lebih menarik siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar,
memperjelas makna bahan pengajaran, metode pengajaran lebih bervariasi, dan siswa dapat
melakukan kegiatan belajar lebih banyak.

2.2 PEMBAHASAN
2.2.1 Faktor Pertimbangan Pemilihan Media Pembelajaran
Media pembelajaran dapat didefinisikan sebagai alat bantu, bahan simulasi, atau program
yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar. Media pembelajaran yang telah banyak
dikenal oleh guru antara lain peta, globe, diagram, poster, torso, majalah, booklet, audio tape,
komputer, dll. Pemanfaatan dan pemiliahan media pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan
materi yang akan diajarkan. Oleh karena itu, media pembelajaran yang digunakan oleh guru
Geografi berbeda dengan guru Biologi. Misalnya, untuk menjelaskan tentang sistem organ tubuh
manusia seorang guru biologi menggunakan torso. Sedangkan untuk menjelaskan tentang benua
dan samudra didunia, seorang guru Geografi menggunakan peta. Oleh karena itu, seorang guru
harus mampu memilih media pembelajaran yang akan digunakan dengan memperhatikan
pertimbangan faktor- faktor sebagai berikut:
1. Objektivitas
Pemilihan media dilakukan secara objektif berdasarkan hasil penelitian atau percobaan.
2. Program pengajaran
Program pengajaran yang akan disampaikan kepada anak didik harus sesuai dengan kurikulum
yang berlaku, baik isinya, strukturnya maupun kedalamannya.
3. Sasaran program
Pemilihan media dilakukan dengan cara melihat kesesuaian media dengan tingkat perkembangan
peserta didik yang menjadi sasaran program baik dari segi bahasa, simbol - simbol yang
digunakan, cara dan kecepatan penyajiannya, ataupun waktu penggunaannya.
4. Situasi dan kondisi
Pemilihan media harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi. Situasi dan kondisi yang
dimaksud meliputi:
a. Situasi dan kondisi sekolah atau tempat dan ruangan yang akan dipergunakan, seperti
ukurannya, perlengkapannya, ventilasinya, dll
b. Situasi dan kondisi anak didik yang akan mengikuti pelajaran mengenai jumlahnya, motivasi dan
kegairahannya.
2.2.2 Alasan Teoretis Pemilihan Media Pembelajaran
Alasan pokok pemilihan media pembelajaran, didasari atas konsep pembelajaran sebagai
sebuah sistem yang didalamnya terdapat suatu totalitas yang terdiri atas sejumlah komponen
yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan. Jika kita lihat dari prosedur pengembangan desain
instruksional maka diawali dengan perumusan tujuan instruksional khusus sebagai
pengembangan dari tujuan umum. Kemudian dilanjutkan dengan menentukan materi
pembelajaran yang menunjang ketercapaian tujuan pembelajaran serta menentukan strategi
pembelajaran yang tepat. Upaya untuk mewujudkan tujuan pembelajaran ditunjang oleh media
yang sesuai dengan materi, strategi yang digunakan, dan karakteristik siswa. Untuk mengetahui
hasil belajar, maka selanjutnya guru menetukan evaluasi yang tepat, sesuai tujuan dan materi.
Penyebab rendahnya hasil belajar dapat meninjau ketepatan seluruh komponen
diantaranya: kegagalan disebabkan karena rumusan tujuan tidak sesuai dengan “row input” dan
kemampuan awal siswa “entery behavior level” siswa, tujuan yang ditetapkan tidak sesuai
dengan tingkat kemampuan siswa, materi yang diajarkan terlalu kompleks, terlalu sulit,
sehingga tidak dikuasai sepenuhnya oleh siswa, strategi yang tidak tepat, dapat membuat siswa
tidak aktif, menjenuhkan, membosankan, tidak merangsang siswa untuk aktif sehingga
berpengaruh terhadap hasil belajarnya, dll. Jika media dan strategi yang digunakan sudah tepat,
maka perlu diuji evaluasi yang digunakan apakah sudah tepat, baik bentuknya, jenis, instrument
evaluasi dan prosedur evaluasinya. Dengan demikian pemilihan media penting artinya dan ini
menjadi alasan teoritis mendasar dalam pemilihan media. Pentingnya pemilihan media
pembelajaran dikemukakan oleh Gerlach dan Elly sebagai berikut:

Prosedur pengembangan pembelajaran menurut Gerlach dan Elly dengan menggunakan


pendekatan sistem dapat dijelaskan bahwa perumusan tujuan instruksional merupakan langkah
pertama dalam merencanakan pembelajaran sebagai rumusan tingkah laku yang harus dimiliki
oleh siswa setelah selesai mengikuti pembelajaran. Langkah kedua adalah merinci materi
pembelajaran yang diharapkan dapat menunjang pencapaian tujuan yang telah ditentukan. Perlu
juga dilakukan tes “entering behavoiur level” yaitu untuk mengetahui kemampuan awal yang
dimiliki siswa yang sesuai dengan tujuan pembelajaran sebagai dasar untuk menentukan dari
mana guru harus mengawali pembelajaran. Tujuan, isi dan entery behavior level menjadi dasar
untuk menetapkan komponen pembelajaran yang lainnya, yaitu: menentukan strategi yang harus
sesuai dengan karakteristik tujuan maupun materi yang diberikan juga termasuk mengatur dan
mengelompokan siswa. Menentukan media yang cocok digunakan dalam pembelajaran
disesuaikan dengan tujuan, strategi, waktu yang tersedia, dan fasilitas pendukung lainnya. Secara
teoritis menjadi dasar alasan mengapa kita perlu melakukan pemilihan terhadap media, agar
memiliki kesesuaian dengan tujuan (specification of objective), kesesuaian dengan isi
(specification of content), strategi pembelajaran (deternamination of strategy), dan waktu yang
tersedia (allocation of time).
2.2.3 Alasan Praktis Pemilihan Media Pembelajaran
Alasan praktis berkaitan dengan pertimbangan-pertimbangan pengguna (guru, dosen,
instruktur, DLL) memilih media pembelajaran, sebagai berikut :
1. Demonstration
Media berfungsi sabagai alat peraga pembelajaran, misalnya seorang dosen sedang
menerangkan teknik mengoperasikan Overhead Projector (OHP), pada saat menjelaskannya
menggunakan alat peraga berupa OHP, dengan cara mendemonstrasikan dosen tersebut
menjelaskan, menunjukan dan memperlihatkan cara-cara mengoperasikan OHP. Contoh lain,
seorang guru Biologi akan membelajarkan siswa tentang bentuk dan struktur sel dengan
menggunakan Mikroskop, maka sebelum pratikum dimulai, sebelum siswa meletakan objek pada
mikroskop untuk diamati maka guru tersebut menunjukan cara kerja Mikroskop sesuai dengan
prosedur yang benar, ini akan memperlancar proses balajar dan menghindari resiko kerusakan
pada alat pratikum yang digunakan. Beberapa alasan tersebut sering melandasi pengguna dalam
menggunakan media yaitu bertujuan untuk mendemonstrasikan atau memperagakan sesuatu.
2. Familpese
Pengguna media pembelajaran memiliki alasan pribadi mengapa ia menggunakan media,
yaitu karena sudah terbiasa menggunakan media tersebut, merasa sudah menguasai media
tersebut, jika menggunakan media lain belum tentu bisa dan untuk mempelajarinya
membutuhkan waktu, tenaga dan biaya, sehingga secara terus menerus ia menggunakan media
yang sama. Misalnya seorang dosen yang sudah terbiasa menggunakan media Over Head
Projector (OHP) dan Over Head Transparancy (OHT).
Media yang baik adalah bersifat konstektual sesuai dengan realitas kebutuhan belajar yang
dihadapi siswa. Media OHP lebih tepat untuk mengajarkan konsep dan aspek-aspek kognitif,
dapat digunakan dalam jumlah siswa maksimal 50 orang dengan ruangan yang tidak terlalu besar
dan siswa cenderung pasif tidak dapat melibatkan secara optimal potensi mental, emosiaonal dan
motor skill, karena control pembalajaran ada pada guru. OHP kurang tepat untuk mengajarakan
keterampilan yang menuntut demonstrasi, praktek langsung yang lebih membuat siswa aktif
secara fisik dan mental. Alasan familiarity tidak selamanya tepat, jika tidak memperhatikan
tujuannya.
3. Clarity
Mengapa guru menggunakan media adalah untuk lebih memperjelas pesan pembelajaran dan
memberikan penjelasan yang lebih konkrit. Pada praktek pembelajaran, masih banyak guru tidak
menggunkan media, tetapi kebanyakan guru menggunakan metode ceramah (ekspository), cara
seperti ini memang tidak merepotkan guru untuk menyiapkan media, cukup dengan menguasai
materi, maka pembelajaran dapat berlangsung. Namun cara pembelajaran seperti ini cenderung
akan mengakibatkan verbalitas, yaitu pesan yang disampaikan guru tidak sama dengan persepsi
siswa. Disinilah banyak pengguna media, memiliki alasan bahwa menggunakan media adalah
untuk membuat informasi lebih jelas dan konkrit sesuai kenyataanya.
4. Active Learning
Salah satu aspek yang harus diupayakan oleh guru dalam pembelajaran adalah siswa harus
berperan secara aktif baik secara fisik, mental, dan emosional. Seperti pendapat Lesle J. Briggs
(1979) menyatakan bahwa media pembelajaran sebagai “the physical means of conveying
instructional content………………book, films, videotapes, etc. lebih jauh Briggs menyatakan
media adalah “alat untuk memberi perangsang bagi peserta didik supaya terjadi proses belajar.
Sedangkan mengenai efektifitas media, Brown (1970) dengan cara menggaris bawahi bahwa
media yang digunakan guru atau siswa dengan baik dapat mempengaruhi efektifitas program
belajar mengajar. Contoh dilihat pada pelatihan Emotional Spiritual Question (ESQ), salah satu
tujuan pelatihan ini adalah menumbuhkan seoptimal mungkin motivasi peserta untuk berbuat
positif dengan spirit yang besar dan optimalisasi potensi individu, diantaranya dengan cara
mengkaji proses fenomena alam, untuk mewujudkan tujuan ini digunakan banyak visualisasi
(media video) untuk memperlihatkan tayangan-tayangan yang mampu meningkatkan motivasi
peserta, dan hasilnya secara empirik terbukti mampu meningkatkan motivasi peserta.

BAB III
SIMPULAN DAN SARAN
3.1 Simpulan
Memilih media hendaknya tidak dilakukan secara sembarangan, melainkan didasarkan
atas pertimbangan-pertimbangan tertentu. Kesalahan pada saat pemilihan, baik pemilihan jenis
media maupun topik yang dimediakan, akan membawa akibat panjang yang tidak kita inginkan
dikemudian hari.
Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih media pembelajaran,
diantaranya objektivitas, program pengajaran, sasaran program, serta situasi dan kondisi.
Sedangkan alasan yang menjadi faktor pertimbangan pemilihan media pembalajaran ada 2, yaitu
alasan teoretis dan alasan praktis. Alasan teoretis didasari atas konsep pembelajaran, sebagai
sebuah sistem yang didalamnya terdapat suatu totalitas yang terdiri atas sejumlah
komponen yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan, sedangkan alasan praktis meliputi
demonstration, Pamilpese, clarity, active learning.
Setiap media pembelajaran memiliki keunggulan masing-masing, oleh karena itu
pendidik diharapkan dapat memilih media yang sesuai dengan kebutuhan atau tujuan
pembelajaran. Dengan harapan bahwa penggunaan media akan mempercepat dan mempermudah
pencapaian tujuan pembelajaran.
3.2 Saran
Dengan mengetahui bagaimana cara pemilihan media pembelajaran hendaknya, kita
sebagai calon pendidik dapat memahami dan mengetahui media-media apa yang cocok untuk
digunakan dalam proses pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pembelajaran,
sehingga penggunaan media akan mempercepat dan mempermudah pencapaian tujuan
pemebelajaran.
DAFTAR PUSTAKA

Hernawan, A.H. et al (2007). Media Pembelajaran SD. Bandung: UPI Press.

Erlina, (2009). Supermedia. Jakarta: Erlangga.

Prabowo, Andi. (2014) Faktor Pertimba ngan Pemilihan Media Pembelajaran [Online]. Tersedia:
http://prabowoandi.blogspot.co.id/2014/09/dasar-pertimbangan-pemilihan-dan.html?m=1. [26
Maret 2017].

Haryadi (2015). “Pengembangan Media Pembelajaran Bahasa berbasis Lingkungan dan Teknologi”.
Pengembangan Media Pembelajaran Volume 3 No 1. 23-24.

Isdianto, Ary dan Suyata, Pujiati. (2014). “Developing Computer Assisted Learning Media In Teaching
Reading For The First Grade Of Elementary School Students” Jurnal Inovasi Teknologi
Pendidikan. Volume 1 No 2. 179-180

Anda mungkin juga menyukai