TabeL3.1.
Manfaat Mengkaji Pustaka dan Kajian Pustaka
Alasan/Manfaat Mengkaji Pustaka Tujuan/Manfaat Kajian Pustaka
Memberi Anda informasi tentang latar Memberi pembaca informasi tentang hal-
belakang topik (permasalahan dan hal yang dapat diperoleh dari tulisan
solusi) karya ilmiah yang Anda tulis. Anda.
Menyajikan konteks pada topik yang
Anda kaji.
Alasan/Manfaat Mengkaji Pustaka Tujuan/Manfaat Kajian Pustaka
Membekali Anda dan membuat Anda Membangun kredibilitas Anda sebagai
kritis terhadap pengetahuan dan penulis yang handal dan berwawasan luas.
keahlian (data, fakta, konsep, prinsip,
dan teori atau hasil penelitian) dalam
topik yang Anda tulis.
Mendukung gagasan serta argumen Menyajikan argumen tentang relevansi
Anda (bahan verifikasi/pembuktian dan signifikansi topik yang ditulis.
dan analisa, pemeriksaan, penguraian) .
Menemukan kesenjangan dalam topik
yang perlu dibahas (sehingga Anda
perlu menulis tentang topik tersebut).
Menghindari plagiarisme tidak sengaja Sesuai etika karya ilmiah
Selanjutnya, kumpulan kata di sekitar kata perpustakaan yang maknanya senada satu dengan
lainnya adalah sebagai berikut.
1. Daftar pustaka
Daftar pustaka adalah daftar yang mencantumkan judul buku, nama penulis, penerbit
dan sebagainya yang ditempatkan pada bagian akhir suatu karangan atau buku, dan
disusun menurut abjad.
2. Biblografi
Biblografi adalah daftar buku atau karangan yang merupakan sumber rujukan dari
sebuah tulisan atau karangan atau daftar tentang suatu subjek ilmu.
3. Kepustakaan
Kepustakaan bermakna (1) buku-buku kesusastraan; (2) daftar kitab yang dipakai
sebagai sumber acuan untuk mengarang dan sebagainya; biblografi; (3) semua buku,
karangan dan tulisan mengenai suatu bidang ilmu, topik. Gejala atau kejadian
(www.KamusBahasaIndonesia.org).
Lebih dari itu, ragam pustaka adalah sebagai berikut.
1. Encyclopedia, dalam encyclopedia tersusun sekumpulan artikel secara alfabetis.
2. Kamus adalah (1) buku acuan yang memuat kata dan ungkapan,biasanya disusun
menurut abjad berikut tentang keterangan tentang makna.
3. Kompilasi fakta dan data-data statistik tertiban pemerintah dan lembaga swasta.
4. Biblografi, berisi daftar tulisan yang ditulis oleh beberapa ahli yang terkenal dalam
bidangnyadilengkapi dengan uraian singkatan mengenai isi buku.
5. Periodicals, pustaka yang termasuk kategori periodicals di antaranya adalah jurnal,
majalah dan surat kabar.
Selanjutnya himpunan kata yang maknanya senada satu dngan disekitar kata perpustakaan
adalah sebagai berikut.
1. Perpustakaan adalah tempat, gedung, ruang, yang disediakan untuk pemeliharaan dan
penggunaan koleksi buku dan sebagainya dan (ii) koleksi buku, majalah, dan bahan
kepustakaan lainnya yang sisimpan untuk dibaca, dipelajari, dibicarakan.
2. Taman bacaan, adalah (i) ruang atau rumah tempat membaca, dan (ii)
perpustakaan,bibliotek.
3. Bibliotek, adalah perpustaaan, taman pustaka.
4. Persuratan, adalah perpustakaan, kepustakaan, kesustraan.
(www.kamusbahasaindonesia.org)
Plagiarisme dan etika serta penulisan rujukan (sitasi) dan penulisan referensi
A. PENGERTIAN DAN CONTOH-CONTOH PLAGIARISME
Beberapa contoh dan manifestasi plagiarisme, adalah siswa yang menyontek ketika
sedang ujian secara sendiri-sendiri, berdua atau beramai-ramai, dan protes siswa yang
menolak semua fakta yang dikumpulkan salah, sekali pun siswa tersebut semata-mata
menyalin (copy) semua dari internet.
Kebenaran siapa mengatakan/membuat apa pada dasarnya ditelusuri dengan
membedakannya menjadi tiga kategori berikut.
1. Karya ilmiah orisional merupakan kata-kata atau hasil buatan serta gagasan kita
sendiri.
2. Karya ilmiah harus mencantumkan sumber (dalam bentuk kutipan atau
acuan/referensi yang dapat ditemukan oleh pembacanya) jika kata-kata atau hasil
buatan itu kita sendiri (parafrase/modifikasi) sementara gagasannya diperoleh dari
orrang lain.
3. Karya ilmiah yang bukan kata-kata atau buatan kita sendiri dan/atau gagasan tidak
datang dari kita sendiri serta diakui sebagai hasil karya ilmiah kita sendiri dinamakan
plagiarisme.
Secara diagramatik ketiga kategori tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.
Sementara itu, palgiarisme tidak sengaja adalah perbuatan meniru karya orang lain yang
disebabkannya, keragu-raguan, atau ketidakhatian tentang barikut ini.
1. Mana yang termasuk pengetahuan umum mana yang tidak termasuk pengetahuan
umum.
2. Parafrase atau bagaimana menguraikan sesuatu denag kata-kata sendiri.
3. Tidak layaknya makalah atau artikel lama diterbitkan ulang tanpa perubahan yang
mendasar.
Katakata atau
buatan kita
Ya sendiri? Tidak
Gagasan kita sendiri?
Kutipan
langsung/utuh
Tidak
Ya
Parafrase/Modifikasi?
Ya
Kegiatan Belajar 1
Ada empat persyaratan dasar yang perlu diperhatikan sebelum mulai menulis, yaitu
originalitas, pengetahuan dasar, informasi penunjang, dan kode etik (Molokwu dan
Wallis, 2008), dan pemahaman tentang norma atau kode etik penulisan (Bahdin dan
Ardial, 2005)
1. Keaslian (originalitas) ide merupakan persyaratan utama dari sebuah artikel ilmiah.
hasil pemikiran. Anda sendiri dan (apabila mungkin) merupakan sesuatu yang
inovatif.
2. Pengetahuan dasar tentang masalah/isu yang menjadi topik tulisan. Dalam konteks
4. Norma atau kode etik yang berkaitan dengan cara pengutipan perizinan bahan yang
digunakan, dan penyebutan sumber data atau informan dalam proses karya ilmiah
Kronologi proses penulisan artikel ilmiah, dari mulai menentukan judul sampai
dengan tersusunnya naskah artikel yang siap untuk dikirim ke redaksi jurnal ilmiah.
1. Menetapkan tujuan penulisan, judul dan target pembaca.
2. Menyusun desain/struktur tulisan ilmiah dengan judul yang sesuai dengan tujuan
3. Buatlah diagram atau kerangka penulisan (out line) dengan tepat untuk
4. Tulisan draf kasar (manuskrip) secepat mungkin di komputer atau draf tertulis di
kertas sesuai dengan struktur dan outline yang sudah anda susun.
b. Memeriksa rangkain penulisan sebuah topik dalam paraf dengan tepat; yang
sebuah ide, dimulai dengan baris baru dan biasanya diakhiri dengan referensi.
agar pembaca dapat menghayati sebuah isu/konteks dari ide serta permasalahan yang
b. Memeriksa bahwa anda telah menggunakan tata bahasa dan tanda baca yang
benar.
c. Memastikan bahwa subjudul sesuai dengan outline yang sudah anda susun.
d. Membaca ulang dengan seksama untuk memastikan bahwa semua yang anda
menyusun tulisan berupa ringkasan artikel yang isinya harus merangkum isu-isu
8. Apabila saudara sudah menentukan salah satu jurnal tertentu untuk mengirimkan
a. Apa visi dan misi dari jurnal tersebut. Untuk itu, Saudara dapat mengaksesnya
melalui internet.
b. Siapa atau kelompok mana yang Saudara bidik sebagai target pembaca.
Berdasarkan sumbernya, ada dua jenis artikel ilmiah, yaitu artikel hasil penelitian dan
artikel nonpenelitian.
1. Artikel yang Diangkat dari hasil penelitian lapangan (artikel hasil penelitian)
Jenis artikel ini merupakan tulisan yang berisi paparan tentang proses dan hasil-hasil
yang diperoleh peneliti dari suatu kegiatan penelitian (Bahdin dan Ardial, 2009).
Untuk tujuan publikasi ilmiah, maka laporan penelitian diubah menjadi artikel ilmiah
2. Artikel nonpenelitian
Artikel nonpenelitian adalah telaah artikel, kajian pustaka, dan hasil pengembangan
proyek. Dalam modul ini hanya dibicarakan telaah artikel dan kajian pustaka.
Telaah artikel (review articles) adalah tulisan yang merupakan evaluasi atas
yang dilakukan dalam reviu artikel adalah (i) membuat definisi/batasan masalah
dalam kajian pustaka; dan (iv) menyarankan tidak lanjut untuk menyelesaikan
Kajian teori (theoretical articles) adalah tulisan ilmiah yang membuat cuplikan-
Perbedaan dasar antara laporan dan artikel ilmiah terletak pada lingkup publikasi, materi/isi,
A. Judul
1. Merupakan ringkasan dari ide pokok karya tulis dan disusun sedemikian rupa agar
Judul artikel yang baik adalah 10-12 kata dan hindari penggunaan kata-kata yang
b. Penelitian tentang.......;
c. Laporan kegiatan penelitian tentang;
3. Nama pengarang/penulis artikel diletakkan di bagian atas dari artikel di bawah judul
artikel. Penulis juga harus mencantumkan nama-nama anggota peneliti, yaitu orang-
Abstrak berasal dari kata Latin abstracum yang artinya bentuk padat (condensed form)
Abstrak yang baik ditulis dalam satu paragraf secara akurat, self-contained, singkat
(concise) and spesifik, nonevaliatif, serta utuh (coherent) dan mudah dipahami
(readable).
1. Akurat (accurate) artinya isi abstrak secara benar mencerminkan tujuan da nisi
artikel.
2. Self-contained, artinya abstrak hendaknya menjelaskan kalau ada akronim atau istilah
yang unik, sehingga pembaca dapat langsung mengerti isinya tanpa harus mencari
referensi lain.
5. Utuh (coherent) dan mudah dipahami (readable), artinya abstrak ditulis dengan
Kapan perlu menulis abstrak? Abstrak diperlukan pada saat kita akan:
3. Menulis proposal;
Aspek-aspek pokok yang perlu ditonjolkan dalam abstrak umumnya terdiri dari tujuh
a. Sebutkan dengan jelas pendekatan yang digunakan, apakah kajian teori, laporan
kecendrungan dari temuan yang diperoleh: laporkan hasil temuan sesuai dengan
tujuan penelitian.
4. Pernyataan singkat dari kesimpulan, saran, dan implikasi berisi dampak dari temuan.
6. Ditulis dengan jelas, singkat, dan bahasa yang teknis dan terukur/konkret.
7. Hal-hal yang perlu dihindari dalam menyusun sebuah abstrak, yaitu tidak mengacu
pada karya orang lain, tidak menambahkan informasi yang tidak terdapat dalam karya
1. Abstrak akan berada di awal tulisan Anda, seharusnya menjadi bagian terakhir yang
Anda tulis.
2. Mulailah menulis abstrak Anda pada halaman baru adan membiarkan otak Anda
berjalan dan letakkan nomor halaman 2 di sudut kanan atas serta tuliskan kata Abstrak
3. Menjaga tetap pendek atau singkat, yaitu dengan menentukan unsur-unsur yang Anda
4. Struktur abstrak sesuaikan dengan urutan tulisan Anda, mulailah dengan ringkasan
5. Lihatlah abstrak dalam jurnal profesional yang lain untuk contoh bagaimana
1. Ditulis dalam satu paragraf, terdiri dari 100-2050 kata yang menjelaskan secara
2. Agak sulit memang menyampaikan informasi secara lengkap dalam jumlah kata yang
minim, karena itu mulailah dengan hal-hal yang menurut Anda paling penting dan
signifikan;
Bagian inti sebuah artikel jurnal umumnya terdiridari pendahuluan, materi inti dan
penutup.
1. Pendahuluan
tentang permasalahan yang umum sebagaimana sudah Anda nyatakan dalam laporan
2. Materi inti
Materi inti merupakan bagian yang menyajikan inti permasalahan. Agar lebih
sistematis dan memudahkan pembaca memahami tulisan Saudara, bagian ini bisa
3. Metode
Metode yang digunakan harus relevan dengan tujuan penelitian dan informasi yang
Bagian ini menjelaskan hasil analisis data yang dilakukan. Dapat dipresentasikan
dalam bentuk tabel atau grafik. Hasil analisis data juga hendaknya dijelaskan secara
tertulis.
5. Penutup/kesimpulan
Dalam bagian ini jelaskan jumlah temuan-temuan Anda berdasarkan hasil analisis
KEGIATAN BELAJAR 1
ILMIAH
Menulis karya ilmiah umumnya kaya dengan narasi. Dengan kata lain, sebagian besar
He reads: Keterampilan menulis erat kaitannya dengan keluasan dan kedalaman kita
membaca tentang materi apa saja yang hendak kita tulis.He writes: Dari hasil tapa, orang
jaman dulu mendapat kasaktian, kedigdayaan, atau mungkin kekayaan. He teachs: dengan
mengajar, pengetahuan yang kita peroleh lewat bacaan dan kita kristalkan menjadi tulisan
MENULIS
Hakikat dan contoh proses menulis adalah sebagai berikut. Pertama, untuk memberi
landasan keilmuan bagi refleksi yang kita lakukan harus diperhatikan, karakteristik tulisan
yang dihasilkan dan pengaruh yang diharapkan dengan dipatuhinya ketiga karakteristik karya
ilmiah.
Tabel 5.1
Cara berpikir, karakteristik tulisan yang dihasilkannya dan pengaruh yang diharapkan dari
Kedua, materi yang disajikan dalam Kegiatan Belajar 1 ini pada dasarnya adalah
sebuah karya tulis ilmiah. Sebagai sebuah karya ilmiah, tulisan ini melewati beberapa
draf/tulisan awal.
Ketiga, judul subbab ini berpikir kritis atau refleksi tentang hakikat proses
menulis menyatakan bahwa subbab ini mengurai atau merupakan refleksi/berpikir kritis
tentang subbab sebelumnya yang berjudul hakikat dan contoh proses menulis.
Keempat, melengkapi uraian dari ketiga butir uraian di atas adalah penjelasan tentang
makna yang dikandung judul kegiatan belajar ini, yaitu : Berpikir kritis, analisis, dan
sintesis dalam menulis karya ilmiah. Khususnya, hal yang perlu dijelaskan adalah berpikir
Kelima, anda perlu untuk mampu mengidentifikasi aspek-aspek logos, patos, dan etos
Keenam, anda perlu perhatikan bahwa tulisan subbab pertama kegiatan belajar ini
terdiri atas tiga paragraf yang masing-masing terdiri dari beberapa kalimat.
KEGIATAN BELAJAR 2
Tabel dan diagram digunakan sumber acuan teknis tabel diagram yang pada Ms. Office
Wod dan Ms. Office Exel. Untuk membuat tabel kita baik di Ms. Office word maupun di
Ms. Office exel. Diagram tertentu memerlukan (tabel) data tersendiri. Dengan kata laon,
tidak semua data pada tabel mana saja dapat dibuat diagram mana saja.
B. Diagram Sederhana
Untuk membuat diagram, kita harus memerlukan narasi minimum yang harus ada pada
sebuah karya tulisi lmiah. Prinsip umumnya adalah tiada ada satu pun angka yang
C. Diagram Paduan
paduan 2 atau lebih variable dan paduan 2 atau lebih jenis diagram.
Selepas anda menulis karya ilmiah yang memadukan narasi dengan table/diagram, hal
terakhir yang perluan diperhatikan adalah bahasa yang digunakan. Dalam hal ini, bahasa
yang digunakan tentu adalah bahasa Indonesia bakudengan ejaan yang sudah
disempurnakan (EYD).
E. Tulisan Baku
1. Penulisan nama orang itu sesuai dengan keinginan orang yang bersangkutan. Misal,
diikuti nama orang ditulis dengan huruf kapital. Contoh : Raden Leonard
F. Ejaan Baku
Beberapa ejaan lama yang sudah dibakukan atau disempurnakan adalah sebagai berikut.
2. Selain kata-kata baku, juga terdapat sejumlah kata bentukan yang mulai dianggap
yang mempunyai rujukan yang sama. Contoh : suaka politik (bukan perlindungan
politik).
beberapa kata relative baru yang sering digunakan. Contoh : bertele-tele (berbicara
tidak ada ujung pangkalanya), bobrok (rusak sama sekali : bangunan atau akhlak).
1. Tata Bentuk
2. Tata Kalimat
I. Lafal Baku
Indonesia yang memiliki ratusan bahasa daerah dengan lafal sendiri-sendiri tentu
memerlukan standarisasi lafal demi kelancaran dan keefektifan komunikasi lisan. Dengan
lafal standard, perhatikan para peserta komunikasi lisan lebih dipusatkan pada isi