Anda di halaman 1dari 11

6/25/2008

FISIKA MODERN
H. SUDJATMOKO
MATERI
I. PENDAHULUAN IV. TEORI KUANTUM
II. BANGUN ATOM DAN RADIO- 1. Spektrum Kontinu
AKTIVITAS ALAM 2. Teori Kuantum Planck
1. Teori Kinetik Gas 3. Efek Foto-listrik
2. Struktur Atom 4. Sinar-X
a. Penemuan elektron 5. Efek Compton
b. Model-model atom
c. Teori hamburan Rutherford V. REAKSI INTI
d. Spektrum atom, 1. Radioaktivitas Buatan
e. Struktur elektron atom 2. Reaksi Inti
3. Radioaktivitas Alam 3. Pembelahan Inti dan Reaksi
a. Hukum peluruhan radioaktivitas Berantai
b. Deret radioaktif
c. Isotop, isobar, isoton dan isomer
III. BANGUN INTI ATOM VI. CARA DETEKSI DAN
1. Sifat Dasar Inti PENGUKURAN RADIASI
a. Muatan inti c. Radius inti 1. Dasar Cara Deteksi
b. Massa inti d. Energi ikat 2. Detektor Isian Gas
2. Model Inti 3. Detektor Sintilasi
4. Detektor Semikonduktor

I. PENDAHULUAN
Konsep atom  telah muncul sejak filosof-filosof kuno : ARAB, YUNANI

Struktur Materi :  Struktur kontinu : benda atau materi dapat terus dibagi sampai tak berhingga
kecilnya
 Struktur diskrit : materi tersusun dari bagian terkecil yang tak terbagi lagi,
disebut ATOM

ABAD KE V SM  Anaxagoras, Leucippus, Democritus (ahli filsafat Yunani) mempostulatkan


semua materi tersusun dari partikel-partikel yang disebut atom yang
artinya tak dapat dibagi

 Pengertian atom secara ilmu pengetahuan baru kemudian dikemukakan oleh DALTON
(1803), dan penyelidikan mengenai struktur materi dan penyusunan dasar-dasar teori atom
dimulai sejak orang mengembangkan ilmu kimia
 1803 : J. Dalton mengemukakan bahwa unsur kimia saling bereaksi dalam perbandingan
berat tertentu  membentuk atom majemuk (yang kemudian disebut MOLEKUL)
 1811 : Avogadro menyatakan bermacam-macam gas dalam volume yang sama
mengandung sejumlah molekul yang sama, apabila suhu dan tekanan sama
 1815 : Prout, berdasarkan pengamatan bahwa berat atom unsur mendekati bilangan bulat,
mengajukan hipotesis bahwa atom hidrogen merupakan satuan pembentuk unsur
yang lebih berat
 1911 : Perrin dengan teliti menentukan jumlah molekul dalam 1 gramol (bilangan Avogadro):
NA = 6,022 1023 gramol-1
H. SUDJATMOKO 2

1
6/25/2008

 Sampai saat itu orang telah dapat menentukan diameter atom, akan tetapi belum
mengetahui struktur atom
STRUKTURNYA APA?
? 1897 : Thomson menemukan elektron orang mulai membuat model atom
1911 : Rutherford atom terdiri dari inti atom yang bermuatan posotof yang di-
kelilingi oleh elektron-elektron yang bermuatan negatif
1 (seperti tata surya)

Partikel Dasar
a. Elektron
1833 : Percobaan elektrolisis Faraday membuktikan bahwa benda bersifat listrik
1874 : Stoney mengemukakan hipotesis bahwa mungkin dalam alam terdapat satuan
listrik, yaitu jumlah listrik yang harus dialirkan melalui larutan untuk dapat
melepaskan pada elektrode satu atom H, atau suatu unsur lain yang ekivalen.
Satuan ini oleh Stoney diberi nama ELEKTRON.
1879 : Sir William Crooks dalam mempelajari sifat-sifat bunga api listrik dalam tabung
hampa menunjukkan adanya suatu sinar yang mengalir dari kutub negatif ke
kutub positif. Sinar ini diberi nama SINAR KATODE
1897 : Sir J.J. Thomson membuktikan bahwa sinar katode terdiri dari partikel
bermuatan negatif sesuai dengan hipotesis Stoney
Thomson memberinya nama ELEKTRON

H. SUDJATMOKO 3

b. Proton
 Dari percobaan tabung hampa kemudian ditemukan adanya sinar yang bermuatan positif
yang sering disebut sinar saluran, yang massa dan muatannya bergantung pada sifat dan
jenis gas sisa yang terdapat dalam tabung
 Partikel bermuatan satu dengan nilai e/m maksimum didapatkan bila gas sisa adalah hidrogen
 Ternyata partikel ini, yang disebut PROTON mempunyai sifat yang sama dengan hidrogen.
Dari percobaan lebih lanjut dapat dibuktikan bahwa proton ini tidak lain adalah inti hidrogen

c. Neutron
 Dari kenyataan bahwa dalam inti atom terdapat elektron yang bermuatan negatif dan proton
yang bermuatan positif, menyebabkan Rutherford dalam tahun 1920 meramalkan adanya
partikel netral sebagai akibat penggabungan proton dan elektron.
 Partikel ini diberi nama NEUTRON, yang baru kemudian dalam tahun 1932 dapat dibuktikan
kebenarannya oleh Chadwick
 Ketiga partikel, elektron, proton dan neutron merupakan partikel yang dikenal sebagai partikel
stabil. Disamping ketiga partikel stabil tersebut, ada lagi beberapa partikel yang tak stabil yang
hanya dapat hidup untuk jangka waktu tertentu saja.

d. Positron
 Andersen (1932) dalam penelitiannya dengan sinar kosmik menemukan partikel yang dalam
medan listrik dan medan magnet mempunyai sifat yang berlawanan dengan elektron,
walaupun massanya dapat dibuktikan sama besar. Partikel ini disebutnya POSITRON

H. SUDJATMOKO 4

2
6/25/2008

e. Neutrino dan Antineutrino


 Untuk mempertahankan hukum kekekalan massa dan energi dalam peristiwa peluruhan
beta, perlu dimasukkan lagi suatu partikel baru dengan beberapa sifat yang dihipote-
siskan.
 (1927) Pauli mengajukan postulat bahwa partikel baru ini, yang dinamakan NEUTRINO,
diciptakan dan dipancarkan pada setiap proses peluruhan beta.
 Neutrino mempunyai massa hampir sama dengan nol dan muatan sama dengan nol,
karena itu sulit untuk berinteraksi dengan benda sehingga sulit untuk dideteksi.
 Neutrino dipancarkan pada proses pemancaran negatron (elektron negatif) dan ANTI-
NEUTRINO dipancarkan pada proses pemancaran positron.
f. Meson
 Untuk menerangkan sifat ikatan dalam inti, Yukawa (1935) mengajukan postulat adanya
partikel dengan massa antara elektron dan proton.
 Penelitian-penelitian kemudian dengan sinar kosmik menunjukkan adanya partikel
MESON, dan pada saat ini dikenal bermacam-macam bentuk meson.
Beberapa Jenis Satuan
 Satuan cgs [cm, gram, sekon (detik)] , Satuan mks [m, kg, sekon (detik)]
 Si (System Internationale) digunakan satuan :
panjang : m arus listrik : ampere (A) Satuan gaya: Newton = kg.m/s2
massa : kg suhu : derajad (oC) dyne = g.cm/s2
waktu : detik banyak bahan : mol (gmol) Satuan energi: joule = newton.m = kg.m2/s2
erg = dyne.cm = g.cm2/s2
H. SUDJATMOKO 5

II. BANGUN ATOM DAN RADIOAKTIVITAS


 Boyle mengajukan gagasan bahwa materi tersusun dari partikel-partikel yang berbeda
secara kualitatif menurut unsurnya
 Dalam teori kinetik gas :
 Molekul-molekul atau atom-atom digambarkan sebagai butiran-butiran yang lepas dan
beterbangan ke segala arah dan saling bertumbukan, dan bertumbukan dengan
dinding bejana
 Dapat menghitung : - tekanan yg ditimbulkan oleh molekul atau atom-atom gas
- kalor jenis
- jari-jari molekul atau atom gas

II.1. Teori Kinetik Gas


Didasarkan atas dua hipotesa :
1) Materi adalah tersusun dari molekul dan atom-atom
2) Panas adalah suatu bentuk dari energi

n/6 n/6

n/6 n/6  Kita ambil sebuah kubus : berisi n buah molekul, masing-masing molekul bergerak acak
 Setiap saat : (n/6) buah molekul rata-rata bergerak ke arah salah satu permukaan kubus
 Diandaikan semua molekul mempunyai kecepatan v yang sama (pada suhu seragam)
n/6
n/6

H. SUDJATMOKO 6

3
6/25/2008

 Tekanan Gas
 Ditinjau gerakan ke arah kanan :
mv  Dalam 1 detik semua molekul bergerak ke kanan menumbuk dinding dalam
dA satuan luas dA
 Jumlah total dari molekul dalam volume tsb yang akan menumbuk satuan
luas dinding = (n/6) v v : kecepatan molekul
v
n : jumlah molekul per satuan volume
 Momentumnya = mv (m : massa molekul)
 Perubahan momentum = mv (-mv) = 2 mv
 Perubahan momentum total = (2 mv) (nv/6) = (n/3) mv2  Gaya yang bekerja
pada satuan luas dinding

Tekanan pada luas dinding : p = F/A = (1/3) v2 (2-1)


: rapat jenis
 Jika kelajuan molekul berbeda-beda : v = v2 (akar kelajuan kuadrat rata-rata)
n1v12 + n2v22 + . n iv i2
dimana : v2 = --------------------- = ----------
n1 + n2 + . ni
= (1/N) nivi2 dengan N = ni adalah jumlah total molekul

a) Untuk : = M/V M : massa gas = Nm


V : volume
Persamaan (2-1) dapat ditulis : p = (1/3) v2 = (1/3) (M/V) v2 (2-2)
Jika suhu konstan : tidak ada perubahan energi kinetik total ( Mv2)
Maka diperoleh : pV = (1/3) Mv2 = konstan (Hk. Boyle)
H. SUDJATMOKO 7

 Untuk molekul hidrogen pada suhu konstan (0 oC) :


- 1 mole hidrogen beratnya = 2,016 g
- menempati volume = 22,4 liter
 maka kecepatannya : v = 1.838 m/s

b) Untuk : = mn
- persamaan (2-1) dapat ditulis : pV = (1/3) Nmv2
- persamaan keadaan gas : pV = nRT
 Karena jumlah molekul n sama dengan jumlah total molekul N dibagi bilangan Avogadro NA : n = N/NA
 Maka energi kinetik translasi rata-rata tiap molekul :
mv2 = (3n/2N) RT = (3/2) kT
k = R/NA = konst. Boltzmann = 1,38 10-23 Joule/derajad
R = konst. Gas universal = 8,134 J/mol.K
 Akar laju kuadrat rata-rata : vrms = v2 = 3kT/m

H. SUDJATMOKO 8

4
6/25/2008

II.2. Struktur Atom


Dengan penemuan partikel dasar seperti tersebut di atas, pertanyaan yang kini muncul adalah bagaimanakah
partikel tersebut tersusun membentuk atom unsur-unsur. Suatu gambaran sederhana diberikan oleh Thomson
(1910), dimana atom terdiri dari suatu bulatan bermuatan positif dengan rapat muatan merata, di dalam muatan
positif ini tersebar elektron dengan muatan negatif yang besarnya sama dengan muatan positif.

a. Penemuan elektron
Sejak Faraday menemukan hukum-hukumnya mengenai elektrolisa, orang mulai berpen-
dapat tentang adanya sifat atomistik pada muatan listrik
 Ini terlihat bahwa untuk mengendapkan ion-ion monovalen diperlukan muatan listrik
yang sama banyaknya setiap gram ionnya
 Maka tiap ion diperkirakan membawa muatan keunsuran listrik dan oleh STONEY
catu keunsuran ini disebut : ELEKTRON

 KONDUKSI LISTRIK DALAM LARUTAN


Apabila 2 elektrode tembaga (Cu) dicelupkan dalam larutan tembaga sulfat (CuSO4) dan dihubungkan dengan
baterai yang memberikan beda potensial melewati larutan, suatu arus akan mengalir dalam elektrolit dan
tembaga terdeposit pada katode.

A  Proses elektrolisa terjadi jika arus listrik melewati suatu larutan garam inorganik dlm air
+ -  Reaksi tsb selalu mengakibatkan oksidasi atau reduksi bahan elektrode dan elektrolit
 Faraday menemukan dua hukum yang menentukan jumlah bahan yang terdeposit
selama elektrolisa
Cu++
SO4-
H. SUDJATMOKO 9
Konduksi listrik melalui larutan

HUKUM I : menyatakan bahwa massa m (g) dari setiap bahan yg dibebaskan dari larutan
sebanding dengan kuantitas listrik Q (Coulomb) yang melewati larutan
dimana : adalah konstante ekuivalensi elektrokimia (kg/C)
m = It I adalah arus yang mengalir (ampere)
t adalah waktu (detik)

HUKUM II : menyatakan bahwa massa dari bahan yg dibebaskan oleh kuantitas listrik
yang sama adalah sebanding dengan ekuivalensi kimianya
m1/m2 = E1/E2 untuk Q coulomb
1 mol dari setiap ion monovalen dibebaskan oleh kuantitas listrik yang sama selama elektrolisa dan kuantitas listrik tsb
dinamakan : KONSTANTE FARADAY F
F = 9,648456 104 C/mol
 Hukum-hukum Faraday diringkas dalam persamaan :
n = It/Fz dimana : n = jumlah mol yang dibebaskan F = konstante faraday
I = arus (ampere) z = valensi ion yg dibebaskan
F = NA e t = waktu (detik) (jumlah muatan ion)

Sekarang diketahui bahwa konduksi melewati cairan timbul dari adanya ion-ion atom atau grup atom membawa muatan listrik
positif atau negatif
 Arus dibawa oleh pergerakan ion-ion yg melewati larutan di bawah pengaruh medan listrik :
- ion-ion tembaga membawa 2 muatan positif : Cu2+
- ion-ion sulfat membawa 2 muatan negatif : SO42-
 Dalam larutan CuSO4 menjadi terionisasi : CuSO4 Cu2+ + SO42-
Cu2+ ditarik katode : terdeposit sebagai metal tembaga
SO42- menuju ke anode : SO42- + Cu CuSO4 + 2

H. SUDJATMOKO 10

5
6/25/2008

 KONDUKSI LISTRIK DALAM GAS


Elektron ditemukan dalam rangka penyelidikan hantaran kelistrikan di dalam gas yang
bertekanan rendah.
 Pada tekanan udara normal : bersifat sebagai isolator
 Diperlukan E 3 MV/m supaya terjadi konduksi listrik

 Jika tekanan dikurangi dan pada elektrode dipasang beda potensial :


- + - terjadi lucutan listrik
- gas memancarkan cahaya
 Pada tekanan ~ 1 mmHg :
Faraday Ke sistem vakum - timbul warna biru pada katode
Ruang gelap
Crookes - ruang gelap Faraday

 Pada tekanan ~ 1 mHg : timbul ruang gelap Crookes


 Pada keadaan hampir hampa : - ruang gelap Crookes mengisi hampir seluruh ruangan
- dinding menyala hijau
- suatu sinar tak nampak (disebut SINAR KATODE) memancar dari katode :
 Dapat membentuk bayangan benda
 Disimpangkan oleh medan listrik & magnet
 Dapat menghitamkan plat fotografi
 Dapat menembus metal tipis

 Berdasarkan sifat-sifat sinar katode : THOMSON (1897) mengajukan hipotesa :


Sinar katode terdiri dari partikel-partikel bermuatan negatif yang bergerak
sangat cepat

H. SUDJATMOKO 11

A. Penentuan e/m Dengan Metode THOMSON

Peralatan yg digunakan oleh Thomson untuk menentukan (e/m) adalah sebuah tabung hampa tinggi yg dilengkapi
dengan elektrode (A dan K)
Ex
+ xxx +  Jika pada K dan A dipasang tegangan tinggi V : sinar katode akan dipancarkan dari
K ke A
-  Energi kinetik partikel : mv2 = eV
s
- m : massa e : muatan elektron
K A xxx v : kecepatan elektron V : beda potensial
B
 Partikel bergerak beraturan dan mengenai dinding di s
l + y  Jika lempeng kapasitor di belakang A dipasang tegangan V, maka partikel akan
y mengalami gaya : F = eV/d = eE partikel menyimpang y
d s
dimana : E = V/d : medan listrik
- L  Untuk mengembalikan noda fluoresensi pada titik s dipasang medan magnet B,
sehingga : eE = Bev v = E/B
 Dengan menggunakan Hukum Newton II : eE = m(d2y/dt2) = ma e/m = 2 yv2/El2
 Karena : v = E/B dan y = ly/2L, maka

e/m = Ey/B2Ll = Vy/B2dLl

Dengan mengetahui beberapa ukuran geometri alat :


l = panjang lempeng kapasitor
d = jarak antara lempeng kapasitor
L = jarak antara pusat kapasitor dengan layar
Maka harga e/m dapat diukur, dari pengukuran yang seksama : e/m = 1,7588 1011 C/kg.

H. SUDJATMOKO 12

6
6/25/2008

B. Penentuan Muatan Elektron


Salah satu cara sederhana menggunakan percobaan Millikan
+  Jika dipasang tegangan antara lempeng kapasitor = V
Sinar-X Sinar 1) Gaya listrik dapat mengimbangi gaya berat, tetes minyak terlihat melayang
tetes qV/d = (4/3) a3g( - o) (1)
dimana : d = jarak keping (lempeng)
- a = jari-jari tetes
g = percepatan gravitasi
= rapat minyak
o = rapat udara

 Apabila tegangan listrik ditiadakan tetes akan jatuh dan mengalami gesekan udara
 Andaikan kelajuan maksimal = vo menurut Stokes : 6avo = (4/3)a3g( - o) ..(2)
: koefisien viskositas udara
Dengan eliminasi jari-jari tetes a, diperoleh :
Q = (18vod/V)[vo/2g( - o)] ..(3)

Dengan mengadakan pengukuran terhadap berbagai tetes minyak : Millikan memperoleh bermacam-macam
harga q  e = 1,591 10-19 Coulomb
Eksperimen selanjutnya dengan metode ini diperoleh : e = 1,602 10-19 Coulomb
2) Tetes minyak tidak setimbang dalam medan listrik, andaikan tetes bergerak mencapai
kelajuan maksimum = vx, menurut Stokes : qV/d = (4/3) a3g( - ) + 6av o x
Persamaan (2) dan (3) memberikan : q/V = 6a(vo + vx)
Untuk menghilangkan jari-jari a dipakai persamaan (2)
H. SUDJATMOKO 13

Dengan menggunakan besaran-besaran elektronik yang dihasilkan dengan metode di atas:


e/m = 1,7588 1011 C/kg
e = 1,6022 10-19 C
Maka dapat dihitung massa elektron, yaitu me = e (e/m) = (1,6022 10-19)/(1,7588 1011)
me = 9,1096 10-31 kg
b. Model-model Atom
1910 secara eksperimental dapat ditunjukkan bahwa atom-atom terdiri dari elektron-
elektron (yaitu hamburan sinar-X oleh atom, efek fotolistrik, dll.)

A. MODEL ATOM THOMSON


Karena atom-atom pada umumnya neutral, maka selain atom mempunyai muatan negatif Ze, atom juga
terdiri dari muatan positif yg besarnya sama dg muatan negatifnya
J.J. Thomson mengajukan suatu model atom:
Elektron-elektron yang bermuatan negatif terletak dalam suatu muatan positif yang terdistribusi
kontinyu. Distribusi muatan positif diandaikan berbentuk bola dengan jari-jari ~ 10-10 m
elektron bermuatan negatif

materi bermuatan positif  Atom merupakan bola bermuatan positif serba-sama yg


mengandung elektron
 Model atom Thomson : model plum-pudding (kue) karena
menyerupai kue yg berkismis

H. SUDJATMOKO 14

7
6/25/2008

B. MODEL ATOM RUTHERFORD


1911 : Rutherford melakukan eksperimen untuk membuktikan kebenaran model atom Thomson
Eksperimen tsb dilakukan oleh Geiger & Marsden (asisten Rutherford) berupa hamburan partikel oleh keping
emas
ZnS
 Dari eksperimen diperoleh hasil bahwa hampir semua partikel menembus keping emas
d  Tetapi terjadi keistimewaan bahwa ada partikel yg dihamburkan balik  diperoleh 1

partikel diantara 8.000 partikel yang dibelokkan dengan sudut > 90o

Keping emas
~ 6 10-5 cm  Berdasarkan hasil eksperimen tersebut : Rutherford menarik
kesimpulan bahwa :
1) Atom sebagian besar kosong
90o 2) Dalam atom terdapat suatu inti dengan muatan positif yg
dikelilingi oleh-oleh elektron
3) Volume inti << volume atom

e-
e-
datom 1 = 10-8 cm
+Ze 1F
dinti 1 F = 10-13 cm
e-

1
H. SUDJATMOKO 15

c. Teori Hamburan Rutherford


Energi Coulomb sistem dua muatan : W = - k e1e2 (dr/r2) = - k ze.Ze (dr/r2) = Zze2/4oq
e1 e2
 Energi kinetik mula-mula partikel = mvo2
q
 Energi kinetik di titik A = mvA2

Geometri hiperbola : sin = b/c b = c sin


C cos = a/c a = c cos
q = c + a = c + c cos = b(1 + cos )/sin
a a b Ze
A (1) Hukum kekekalan energi : E = EA + Ec
c B
mvo2 = mvA2 + Zze2/4oq
q (2) Hukum kekekalan momentum sudut : mvob = mvAq

Dari persamaan (1) : (vA/vo)2 = 1 (2k sin)/b(1 + cos) (3) k = Zze2/4omvo2


Dari persamaan (2) : (vA/vo)2 = (b/q)2 = sin2/(1 + cos)2 (4)
Persamaan (3) = (4) : b = k sin/cos = k tg atau
B = k ctg(/2) dimana : b = parameter tumbukan
q = jarak penghampiran terdekat

Luas gelang = 2b.db

Ze
 Cacah inti yg datang dalam satuan luas db : dn = (n)(2b.db)
ze
b db = -(k/2 sin2) d
 Maka : dn = nk2 cos() d/sin3()
db
H. SUDJATMOKO 16

8
6/25/2008

r d
 Luas gelang = (2r sin) r d = 2r2 sin d
foil  Kebolehjadian menemukan partikel terhambur pada per detik per
d r r sin satuan luas, pada jarak r : dn/luas = dn/2r2 sin d

 Jika : cacah inti yg datang = n
ze cacah inti penghambur = n
tebal lempeng = t
Besarnya kebolehjadian : W() = nt dn/2r2 sin d dan sin = 2 sin() cos()
 Jadi : W() = nt.nk2/4r2 sin4()

d. Spektrum Atom
SPEKTRUM ATOM HIDROGEN
 Dalam model atom Rutherford : elektron berputer mengelilingi inti (untuk mengatasi gaya Coulomb)
 Teori elektromagnet : partikel bermuatan (e-) yang bergerak akan memancarkan gelombang elektromagnet
(Bremstrahlung)
 atom tidak stabil orbit elektron berbentuk spiral elektron ditangkap oleh inti
 Karena memancarkan gelombang e.m.  spektrum kontinyu
 Kenyataan : spektrum atom berbentuk diskrit (berupa garis-garis)
- (1859) : Kirchhoff menyatakan bahwa masing-masing unsur memperlihatkan suatu spektrum karakteristik
- (1885) : Balmer dan Rydberg menemukan rumusan distribusi garis dalam suatu spektrum. Rumusan tsb
memperlihatkan bahwa spektrum atom dapat memberikan berbagai informasi tentang struktur atom
- Dalam daerah tampak, spektrum hidrogen diketahui terdiri dari 4 garis utama: merah (656,3 nm), biru
(486,1 nm) dan violet (434,0 dan 410,2 nm), sementara hasil fotografi memperlihatkan ada garis lainnya
mendekati daerah ultra-violet (364,6 nm)
H. SUDJATMOKO 17

Rumus empiris Balmer :


656,3 nm

486,1 nm

434,0 nm
410,2 nm
397,0 nm

364,6 nm

= 1/ = R[(1/22) (1/n2)] n = 3, 4, 5, .

dimana : R = tetapan Rydberg = 1,097 107 /m


c = (1/) = /c = : bilangan gelombang

H H H H H
DERET HIDROGEN :
n=3 n=4 n=5 n=6 n= Lyman : = 1/ = R[(1/12) (1/n2)] n = 2,3,4,
Deret Balmer untuk hidrogen Balmer : = 1/ = R[(1/22) (1/n2)] n = 3,4,5,
Paschen : = 1/ = R[(1/32) (1/n2)] n = 4,5,6,
Brackett : = 1/ = R[(1/42) (1/n2)] n = 5,6,7,
Pfund : = 1/ = R[(1/52) (1/n2)] n = 6,7,8,
a,b = konstante deret utama
Untuk atom-atom unsur alkali (Li, Na, K, ) = 1/ = R[1/(m-a)2 1/(n-b)2] m = bilangan bulat tertentu (tetap)
n = bilangan bulat variabel

POSTULAT BOHR
Bohr dapat memperbaiki model atom Rutherford
(1913) : Neils Bohr mengembangkan model atom yang sesuai dengan data spektroskopi (spektrum hidrogen)
1) Di dalam atom terdapat keadaan stasioner tertentu, dan dalam keadaan tertentu ini atom tidak memancarkan
gelombang elektromagnet :  Momentum sudut orbital : L = p = nh/2
2) Bila suatu atom yg berbeda dalam keadaan stasioner tertentu dengan energi En bertransisi ke keadaan stasioner
yg lain dengan energi Em (dimana Em < En) akan dipancarkan glb elektromagnetik dengan frekuensi :
 = (En Em)/h

H. SUDJATMOKO 18

9
6/25/2008

e- Gelombang e.m. Frekuensi foton (gelombang e.m.) sama dengan energi yang dibawa foton
dibagi konstante Planck
e-
Ze e- C. MODEL ATOM BOHR
Ditinjau sebuah atom yang terdiri dari :
Inti atom bermuatan +Ze dan massa M
v Sebuah elektron bermuatan e dan massa m
e-
Diandaikan : - elektron berputar dalam orbit lingkaran
r - massa elektron diabaikan terhadap massa inti
+Ze - inti diam

 Syarat stabilitas dari elektron : gaya Coulomb = gaya sentripetal


Ze2/4or2 = mv2/r
 Momentum sudut orbital dari elektron : L = mvr = nh/2 v = nh/2mr
Ze2 = 4o mv2r

Jari-jari orbit elektron : Rn = (4o) n2 2/mZe2 = h/2


n = 1,2,3,

Untuk tingkat dasar (n = 1) dan atom hidrogen Z = 1 ao = r1 = (4o)2/me2 0,5292 : jari-jari Bohr

Kecepatan elektron dalam orbit : v = n/mr = (1/4o) Ze2/n n = 1,2,3,

 Untuk tingkat dasar : n =1 & Z = 1 v = e2/(4o) 2 = 2,2 106 m/s

H. SUDJATMOKO 19

Energi total suatu elektron atom


Energi total atau energi sistem dapat dihitung : Etotal = energi potensial + energi kinetik
Energi potensial : V = - Ze2.dr/4o.r2 = -Ze2/4or
Energi kinetik : K = mv2 = Ze2/4o.2r
Energi total : E = K + V = -Ze2/4o.2r r = 4o(n22/mZe2)
-mZ2 e4 1 n = 1,2,3,
-mZ2 e4 1
En = ------------------- (-----) En = -------------- (-----)
(4o)2 22 n2 Karena = h/2 8o2 h2 n2
n = 1 E1 = tingkat energi terendah, disebut keadaan dasar atom
n > 1 E2, E3, = disebut keadaan eksitasi
n = E = 0, elektron tidak terikat lagi pada inti untuk membentuk atom
Dalam bentuknya yang sederhana ini teori Bohr dapat menerangkan terjadinya deret spektrum atom

n=5 n=5 Deret Bracket


n=4 (infra merah)
n=4 Deret Paschen
n=3 (infra merah)
n=3
n=2
n=1 Deret Balmer
(tampak)
n=2

Deret Lyman
(ultra violet)
n=1

H. SUDJATMOKO 20

10
6/25/2008

e. Struktur Elektron Atom


Untuk menentukan bagaimana elektron suatu atom tersusun, masih diperlukan dua aturan lagi
Pertama : asas larangan Pauli, yang menyatakan bahwa suatu keadaan kuantum dalam suatu atom, yaitu keadaan dengan nilai
bilangan kuantum n, l, m dan s tertentu, hanya dapat ditempati oleh satu elektron
- Menurut asas larangan Pauli, tidak mungkin menemukan dua elektron dalam satu atom dengan nilai keempat bilangan
kuantum yang sama
- Jadi jika dalam suatu atom telah terdapat satu elektron, maka elektron kedua yang ditambahkan harus memasuki
keadaan kuantum yang berbeda
Kedua : dalam atom pada keadaan normal tiap elektron akan menempati keadaan kuantum dengan energi terendah
Untuk mengetahui urutan tingkat energi ini dapat digunakan teori Bohr

H. SUDJATMOKO 21

11

Anda mungkin juga menyukai