Anda di halaman 1dari 15

PERAN PEKERJA PENGEMBANGAN MASYARAKAT

DI HORTI PARK LAMPUNG


(Makalah Responsi Pengembangan Masyarakat)

Oleh

Kelompok 8

Atika Kusuma Dewi 1414071015


Dedek Suherdiyanto 1414071025
Irvan Kirniawan 1414071049
Rizky Legowo 1414071087

JURUSAN TEKNIK PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2017
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada era globalisasi saat ini, peningkatan kualitas masyarakat semakin


meningkat.Baik kualitas masyarakat dari segi ekonomi, kesehatan maupun
keamanan.Dibalik itu semua ternyata masih ada juga masyarakat yang masih
mengalami kemiskinan. Kemiskinan terjadi terutama pada masyarakat yang
berada dalam wilayah yang jauh dari perkotaan seperti petani di pedesaan yang
kadang - kadang hasil pertaniannya masih kurang untuk mencukupi kebutuhan
hidup keluarga sehari - hari, karena mereka bekerja hanya bergantung pada
situasi alam dan penghasilan tidak menentu. Dengan adanya situasi dan
keadaan seperti itu maka pemerintah sedang giat - giatnya untuk melaksanakan
pembangunan nasional di segala bidang, dimana pembangunan tersebut
bertujuan untuk meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.

Pengembangan masyarakat merupakan suatu aktivitas yang ditujukan untuk


membuat masyarakat menjadi lebih mampu untuk menyejahterakan
kehidupannya. Pengembangan masyarakat tidak terlepas dari adanya
komunitas. Dalam hal ini pengembangan masyarakat secara spesifik memang
ditujukan kepada komunitas-komunitas.Komunitas merupakan sekumpulan
individu-individu yang memiliki kesamaan nasib dan kebutuhan.Komunitas
biasanya terkait erat dengan batas-batas wilayah tertentu. Komunitas terdiri
dari aktor-aktor sosial yang memiliki peran masing-masing dalam komunitas
tersebut.
Pengembangan masyarakat ini tidak akan bisa berjalan dengan sendirinya.
Oleh karena itu dibutuhkan dukungan dari masyarakat itu sendiri dan pekerja
yang siap dalam mengembangkan pengembangan masyarakat. Dalam makalah
ini akan dibahas lebih lanjut mengenai peranan seorang pekerja pengembangan
masyarakat.

B. Tujuan

Tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:


1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan pengembangan masyarakat.
2. Mengetahui peranan pekerja pengembangan masyarakat di Horti Park
Lampung.
II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Pengembangan Masyarakat

Pengembangan masyarakat (community development) terdiri dari dua konsep,


yaitu pengembangan dan masyarakat.Secara singkat, pengembangan
merupakan usaha bersama dan terencana untuk meningkatkan kualitas
kehidupan manusia.Telah disebutkan bahwa konsep dari komunitas adalah
sekelompok orang dengan identitas bersama. Oleh karena itu, pengembangan
masyarakat bergantung pada interaksi antara manusia dan aksi bersama
daripada kegiatan individu apa yang beberapa ahli sosiologi menyebutnya
dengan lembaga kolektif.

B. Peranan Pekerja Pengembangan Masyarakat

Peran pekerja pengembangan masyarakat adalah membantu masyarakat dalam


mengidentifikasi isu, masalah, dan kebutuhan sebagaimana apa yang dilihat
sendiri menurut referensi ilmiah serta memfaslitasi munculnya upaya
pemecahan bersama-sama terhadap isu, masalah, dan kebutuhan tersebut.
Mereka tidak bekerja sebagai patron atau orang luar, namun dibangun di atas
prinsip saling beremansipasi. Peranan seorang pekerja pengembangan
masyarakat kebanyakan dilakukan dalam kapasitasnya sebagai pendamping,
bukan sebagai problem solver (pihak yang memecahkan masalah) melainkan
berpusat pada tiga visi praktik pekerjaan, yang dapat diringkas sebagai 3P,
yaitu Pemungkin (enabling), Pendukung (supporting) dan Pelindung
(protecting).
Metode pendampingan diterapkan dalam mayoritas program sesuai kondisi dan
situasi kelompok sasaran yang dihadapi. Fungsi pendamping sangat penting,
terutama dalam membina dan mengarahkan kegiatan kelompok sasaran.
Menurut Vidhyandika Moeljarto pendamping bertugas mengarahkan proses
pembentukan dan penyelengaraan kelompok sebagai antara lain:
1. Fasilitator (pemandu)
2. Komunikator (penghubung)
3. Dinamisator (penggerak).

Tujuan dalam pendampingan masyarakat, ada tiga peran dan tugas yang
menjadi tanggung jawab para pekerja masyarakat, yaitu:
1. Peran pendamping sebagai motivator
Dalam peran ini, pendamping berusaha menggali potensi sumber daya
manusia, alam sekaligus mengembangkan kesadaran anggota masyarakat
tentang kendala maupun masalah yang dihadapi.
2. Peran pendamping sebagai komunikator
Dalam peran ini, pendamping harus mau menerima dan memberi informasi
dari berbagai sumber kepada masyarakat untuk dijadikan rumusan dalam
penanganan dan pelaksanaan berbagai program serta alternatif pemecahan
masalahnya.
3. Peran pendamping sebagai fasilitator
Dalam peran ini, pendamping berusaha memberi pengarahan tentang
penggunaan berbagai teknik, strategi, dan pendekatan dalam pelaksanaan
program.

Dalam melaksanakan sejumlah peran dalam pengembangan masyarakat,


seorang aktivis dituntut mengembangkan enam keterampilan:
1. Keterampilan fasilitasi, yaitu sebuah kemampuan mempraktekkan teknik-
teknik dalam membantu masyarakat untuk mengidentifikasi,
mengembangkan, dan memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Keterampilan-
keterampilan khusus dalam aspek ini termasuk pengembangan sumber daya,
negosiasi, perwakilan, pembelaan, lobi, delegasi, dan penulisan laporan.
2. Kemampuan organisasi, yaitu keterampilan untuk menangani,
mengembangkan, dan memelihara sistem informasi, struktur kepanitiaan
dalam proses pertemuan, pelaksanaan tugas-tugas, pengembangan
kebijakan, jadwal kerja, dan megelola keuangan.
3. Kemampuan strategi yang meliputi perumusan tujuan, pengembangan
strategi, dan penilaian kemajuan.
4. Keterampilan jaringan, yakni kemampuan dalam membentuk dan
memelihara jaringan melalui pendekatan dengan kelompok lain dan
individu-individu serta membangun kerja sama di antara kelompok
kepentingan.
5. Keterampilan komunikasi yang meliputi kemampuan mendengar dan
menanggapi secara efektif, mengutarakan ide, dan menyampaikan pokok-
pokok pikiran.
6. Keterampilan penelitian yang meliputi kemampuan untuk menemukan
informasi, membuat dapat dimengerti atas sesuatu dan pemakaian sesuatu,
dan kemampuan mengevaluasi program. (Susan Kenny, 1994)

Selain yang sudah dijelaskan, seorang pekerja pengembangan masyarakat juga


dapat berperan sebagai enabler atau organizer atau educator. Peranan seorang
pengembangan masyarakat dapat dikategorikan kedalam empat peranan, yaitu:
1. Fasilitator (Facilitative Roles)
2. Pendidik (Educational roles)
3. Utusan atau wakil (Representational Roles)
4. Teknikal atau pelaksana kegiatan (Technical Roles)
III. PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum

Taman Hortikultura Provinsi Lampung atau Horti Park Lampung, disingkat


Taman Horti dibangun dari APBN Tahun 2014 oleh Departemen Pertanian RI
yang dikelola oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura
Provinsi Lampung, Bidang Hortikultura, di atas lahan Kebun PKK Provinsi
Lampung seluas 8 hektar. Diresmikan oleh Bapak Gubernur Lampung pada
hari Selasa tanggal 17 Februari 2015, yang berlokasi di Desa Sabahbalau,
Kecamatan Tanjung Bintang, Kabupaten Lampung Selatan.

Visi Horti Park Lampung adalah : Mewujudkan Kebun PKK Provinsi


Lampung sebagai Taman Hortikultura yang Terpadu untuk tempat rekreasi
dan wahana wisata pendidikan / sekolah alam pertanian yang bermanfaat bagi
masyarakat,serta dikelola secara mandiri. Taman Hortikultura yang Terpadu
adalah adanya budidaya hortikultura yang terkait dengan usaha Pertanian
pada umumnya, seperti kegiatan Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan, serta
berwawasan konservasi alam.

B. Peran Pekerja Pengembangan Masyarakat Di Horti Park Lampung

Ada beberapa program yang dilakukan oleh Horti Park Lampung dalam
upaya pengembangan masyarakat yang melibatkan masyarakat sekitar, umum
serta pekerja pengembangan masyarakat, diantaranya adalah :
1. Menanam 1.000 pohon di Ruang Terbuka Hijau Horti Park pada tanggal
2 Desember Tahun 2015, yang terdiri dari jenis tanaman : Sirsak, Nangka
Mini, Kemiri, Gaharu, Trembesi, Duren, Belimbing yang bekerjasama
dengan Rimbawan Lampung.
2. Mengembangkan pelayanan Agrowisata edukatif, dan pada tahun 2016
telah menerima 1.200 pengunjung siswa pelajar dan mahasiswa dari
berbagai tingkat sekolah dan perguruan tinggi dalam paket-paket
kunjungan wisata.
3. Sebagai anggota dan sekaligus pengelola penggerak Pasar Tani Lampung.
4. Membagikan 5.000 batang bibit tanaman buah bagi masyarakat sekitar
Kebun Taman Horti, yang terdiri atas Tanaman buah Duren, Nangka
mini, Mangga, Alpukat, dan Jambu bol Jamaika, atas bantuan BPDAS-
HL WSS Lampung.
5. Membangun petak lantai contoh Urban Farming seluas 10 x 14 meter,
bekerjasama PT. East West Seed Indonesia.
6. Membangun dan mengembangkan kerjasama parapihak :
a. Kelompok Tani Penggemukan Sapi di Kecamatan Sukabumi, guna
pemanfaatan kotoran sapi untuk pembuatan pupuk kompos,
b. Kelompok Tani Desa Sabahbalau, Kecamatan Tanjung Bintang,
berupa kerjasama penanaman pisang dan tanaman buah-buahan
c. Relawan penggiat pertanian, dalam budidaya dan pemanfaatan lahan
Taman Horti yang tidak mampu tergarap
d. Fakultas Pertanian Unila, dalam penyelenggaraan Praktik Umum
Mahasiswa
e. Jurusan Biologi Fakultas Tarbiyah dan Pendidikan IAIN Raden
Intan, dalam membangun Laboratorium Alam
f. Perusahaan Produsen Benih Cap Panah Merah, berupa bimbingan
teknis budidaya dan membangun Petak lantai contoh Urban Farming

Berdasarkan pemaparan diatas, begitu pentingnya peran pekerja pengembangan


masyarakat dalam proses pengembangan masyarakat untuk mensejahterakan
atau memajukan wilayahnya yang dalam hal ini adalah Horti Park Lampung.
Peran pekerja pengembangan masyarakat tentunya harus mendapat partisipasi
dari warga komunitas itu sendiri agar peranan pekerja pengembangan
masyarakat dapat menjalankan perannya sebagai Fasilitator (Facilitative
Roles), Pendidik (Educational roles), Utusan atau wakil (Representational
Roles), Teknikal atau pelaksana kegiatan (Technical Roles).

Peran pekerja pengembangan masyarakat yang ada di Horti Park Lampung


sudah sesuai dengan empat peran diatas. Peran sebagai fasilitator dilakukan
pada pembagian bibit kepada masyarakat sekitar. Peran sebagai pendidik
dilakukan pada pelayanan agrowisata edukatif. Peran sebagai utusan atau wakil
dilakukan pada kegiatan Pasar Tani Lampung. Serta peran sebagai teknikal
dilakukan pada penanaman pohon dan pembangunan urban farming.
Sedangkan yang dilakukan pada membangun dan pengembangan kerjasama
parapihak sudah mencakup keempat peranan pekerja pengembangan
masyarakat.
IV. KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan dalam makalah ini, dapat disimpulkan sebagai berikut:


1. Pengembangan merupakan usaha bersama dan terencana untuk
meningkatkan kualitas kehidupan manusia yang bergantung pada interaksi
antara manusia dan aksi bersama daripada kegiatan individu apa yang
beberapa ahli sosiologi menyebutnya dengan lembaga kolektif.
2. Peran pekerja pengembangan masyarakat yang dilakukan di Horti Park
Lampung sudah sesuai dengan empat peranan yaitu fasilitator, pendidik,
utusan atau wakil, dan teknikal.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2017. Pengembangan Masyarakat. id.wikipedia.org. Diakses pada


tanggal 08 Mei 2017.

Choiriyah.2012. Pengembangan Masyarakat sebagai Upaya Mensejahterakan


Masyarakat Pedesaan.Graha Ilmu. Jakarta.

Dana, Tedhi. 2014. Pengorganisasian Komunitas dan Peranan Pekerja


Pengembangan Masyarakat. Gramedia. Jakarta.
LAMPIRAN
Gambar 1. Wawancara Bersama Narasumber ( Bpk. Syamsurrizal Mukhtar,
Manajer Horti Park Lampung)

Gambar 2. Wawancara Bersama Narasumber ( Bpk. Syamsurrizal Mukhtar,


Manajer Horti Park Lampung)
Gambar 3. Foto Bersama Narasumber

Gambar 4. Alat dan Mesin Pertanian yang digunakan dalam aktivitas pertanian di
Horti Park Lampung
Gambar 5. Struktur Organisasi Pengelola Horti Park Lampung

Gambar 6. Peta Perencanaan

Anda mungkin juga menyukai