PEMBANGUAN DAERAH
(SIPD)
KABUPATEN BLORA TAHUN 2015
Assalamualaikum Wr.Wb.
Atas berkat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa, Bappeda
bersama Tim Update Data Sistem Informasi Pembangunan
Daerah (SIPD) Kabupaten Blora Tahun 2015 dapat
menyelesaikan Laporan Akhir Penyusunan 8 Kelompok Data
SIPD Kabupaten Blora Tahun 2015 sesuai yang diamanatkan
dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 2014
tentang Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD), di
mana dengan adanya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8
Tahun 2014 ini bagi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
(Bappeda) Kabupaten Blora sangat terbantu dalam penyediaan
data dan informasi sebagai dasar perencanaan, pengendalian
dan evaluasi pembangunan Pemerintah Kabupaten Blora.
Sejatinya, ruh SIPD ini terdapat dalam Pasal 152 ayat (1)
Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah serta Pasal 13 Peraturan Menteri Dalam
Negeri No 54 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,
Tata cara, Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah.
Update data SIPD kami lakukan setiap semester. Hal ini
sesuai dengan Pasal 16 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
8 Tahun 2014, di mana evalusi pengumpuan dilakukan Bulan
Juni, sedangkan evaluasi terpadu dilakukan Bulan Desember.
Sebagai Ketua Tim Pengelola SIPD Kabupaten, Bappeda
mempunyai tugas mengevaluasi pengumpulan data meliputi
aspek kelengkapan dan keterisian data SIPD, tumpang tindih
dan duplikasi data SIPD. Setelah proses evaluasi dilaksanakan,
Bappeda mempunyai kewajiban untuk upload dalam aplikasi
SIPD online di alamat www.sipd.bangda.kemendagri.go.id.
KEPALA BAPPEDA
KABUPATEN BLORA
A. LATAR BELAKANG
Pengelolaan Sistem Informasi Pembangunan Daerah
(SIPD) Kabupaten Blora ini diatur dalam Surat Keputusan
Bupati Blora Nomor 800.22/464/2015, anggal 21 Mei 2015 di
mana Surat Keputusan Bupati tersebut sebagai tindak
lanjut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun
2014 Tentang Sistem Informasi Pembangunan Daerah.
Sementara itu Anggota Kelompok Kerja (Pokja) SIPD
diatur dalam Surat Keputusan Kepala Bappeda Blora
Nomor 050/026/2015, Tanggal 4 Mei 2015, Lampiran III
tentang Anggota Kelompok Kerja (Pokja) SIPD Kabupaten
Blora Tahun Anggaran 2015.
Bagi Pemerintah Daerah, pengelolaan SIPD
merupakan kewajiban bagi Kepala Daerah, sebagai mana
dijelaskan Pasal 391 dalam Permendagri Nomor 8 Tahun
2014, bahwa Pemerintah Daerah memiliki kewajiban
menyediakan informasi Pemerintahan Daerah yang terdiri
atas informasi pembangunan daerah dan keuangan daerah.
Kewajiban lainnya, informasi pemerintahan daerah harus
dikelola dalam suatu Sistem Informasi Pemerintahan
Daerah yang dibuat oleh Pemerintah Daerah.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun
2014 Tentang Sistem Informasi Pembangunan Daerah
merupakan salah satu regulasi yang memberikan
penguatan kepada Badan Perencanan Pembangunan
Daerah dalam menyusun, mengendalikan, dan menganalisa
perencanaan pembangunan daerah. Dengan demikian,
dapat dikatakan bahwa Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 8 Tahun 2014 memberikan wadah bagi perencana
pembangunan daerah dalam memanfaatkan data dan
informasi sebagai dasar perencanaan pembangunan
SIPD Kab. Blora 2015 1
daerah. Hal tersebut dijelaskan Pasal 274, Permendagri
Nomor 8 Tahun 2014, yang menyebutkan bahwa SIPD
menjadi bagian integral dalam proses penyusunan
dokumen perencanaan pembangunan daerah.
B. DASAR HUKUM
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun
2003 tentang Keuangan Negara.
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun
2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional (SPPN).
3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun
2004 tentang Pemerintahan Daerah.
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010
tentang Pelaksanaan PP 8 tahun 2008, Lampiran I
sampai dengan 10.
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 2014
tentang Sistem Informasi Pembangunan Daerah;
6. Peraturan Daerah Kabupaten Blora Nomor 8 Tahun 2011
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Kabupaten Blora Tahun 2010-2015;
7. Peraturan Daerah Kabupaten Blora Nomor 1 Tahun 2014
tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Kabupaten Blora Tahun Anggaran 2014.
8. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 14 Tahun 2014
tentang Tatacara Pemberian Dan Pertanggungjawaban
Belanja Bantuan Keuangan Kepada Kabupaten/Kota
Yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2015;
5. Industri Perdagangan
Data industri dan perdagangan terdiri data tentang :
1) Industri kecil, industri besar, perdagangan; koperasi,
pengusaha, perijinan;
2) Realisasi investasi PMDN Per Sektor, lembaga
keuangan;
3) Pengelolaan aset atau barang daerah.
8. Data Insidential
Data insidentil terdiri dari data tentang Bencana alam,
penyakit menular, kebakaran hutan, pencurian dan
penyelundupan kayu.
Jumlah Total
1 2691 2691 2691 2691 2691
Element Data
Jumlah Data
2 1650 1726 2164 1640 1545
Tersedia
Jumlah Data
3 1041 965 527 1051 1146
Tidak Tersedia
Element Data
4 575 665 942 1305 1420
Terisi
Tingkat
5 Keterisian Data 34,85 38,53 43,53 79,53 91,91
(%)
I. DATA UMUM.
I.1. Geografis
I.1.1. Letak Wilayah
Letak Wilayah Kabupaten Blora berada di bagian timur
Jawa Tengah (127 km sebelah timur Semarang), dan berbatasan
dengan Provinsi Jawa Timur. Blora termasuk salah satu
kabupaten di Provinsi Jawa Tengah, dan sebagai ibu kota.
Gambar 3.1
Peta Wilayah Kabupaten Blora
I.1.3. Topografi
Berdasarkan dari topografi, permukaan Kabupaten Blora
datar sampai bergelombang, pada bagian utara membujur
Pegunungan Kendeng Utara dari arah barat ke timur,
sedangkan di sebelah selatan membujur Pegunungan Kendeng
Selatan yang membujur dari barat ke timur.
Ditinjau dari tingkat kemiringan wilayah Kabupaten
Blora dikelompok dalam empat kelas yaitu:
1). Kelas lereng 1 (kemiringan 0-2%) seluas 567,46 km2 atau
31,7%.
2). Kelas lereng 2 (kemiringan 2-15%) seluas 750,30 km2 atau
41,21%.
3). Kelas lereng 3 (kemiringan 15-40%) seluas 500,20 km2 atau
27,47%.
4). Kelas lereng 4 (kemiringan > 40%) seluas 261,00 km2 atau
0,14%.
Kemiringan luas wilayah Kabupaten Blora hampir separoh
(41,21%) di tingkat kemiringan 3-15% sebagian besar terletak di
bagian Selatan ( Kecamatan Randublatung) dan bagian Barat
Tabel 3.1
Luas Lahan Menurut Kemiringan Tanah
Kecamatan 0 - 2% 3 - 15% 16 - 40% > 40% Jumlah
I.2. Pemerintahan
I.2.1. Administrasi Pemerintah
Dari data administrasi dapat diketahui bahwa jumlah
Rukun Tetangga (RT), Rukun Warga (RW), dan lainnya pada
tahun 2015 tidak berubah dari tahun sebelumnya, yaitu 16
kecamatan, 271 desa, dan 24 kelurahan. Data wilayah
administrasi selengkapnya sebagai mana dalam tabel berikut :
Tabel 3.2
Jumlah Wilayah Administrasi Kabupaten Blora
Wilayah
No 2011 2012 2013 2014 2015
Administrasi
1. Kecamatan 16 16 16 16 16
2. Kelurahan 24 24 24 24 24
3. Desa 271 271 271 271 271
Tabel 3.3
Perkembangan Penerbitan Perda dan Perijinan
Perda dan Perijinan 2011 2012 2013 2014 2015
50
40
30
20 41,02 40,62
10
14,94
03,42
Gol I Gol II Gol III Gol IV
60 52.34
50
40
30 21.75 22.18
20
10 4.73
0
SMA Diploma S1 S2
Tabel 3.7
Jumlah Polisi di Kabupaten Blora
Jenis Data 2011 2012 2013 2014 2015
4. Perangkat Kelurahan
Jumlah aparat kelurahan tahun 2o15 adalah 139 orang.
Dari jumlah tersebut, dilihat dari tingkat pendidikan
didominasi pendidikan sarjana 78 orang, disusul kemudian
pendidikan SLTA dan sederajat 49 orang. Perangkat kelurahan
adalah aparat yang mempunyai tugas melayani rakyat secara
langsung. Mereka adalah aparatur pemerintah dari PNS yang
diberi tugas di tingkat kelurahan. Data tingkat pendidikan
perangkat kelurahan dapat dilihat dalam tabel berikut :
5. Perangkat Desa
Dengan terbitnya Undang-undang Desa Nomor 6
Tahun 2014 tentang Desa, keberadaan perangkat desa akan
menjadi motor penggerak dalam keberhasilan pengelolaan dana
desa. Untuk itu perangkat desa perlu membekali diri dan
meningkatkan kemampuan dan keterampilan mereka dalam
mengelola pemerintahan desa. Jumlah perangkat desa saat
pendataan posisi 31 Oktober 2014 tercatat sebanyak 2.601 orang.
Sementara itu sampai tahun 2015 belum ada pergerakan karena
pendataan masih berlangsung sampai akhir tahun 2015. Dilihat
dari latar belakang pendidikan, hampir separoh perangkat desa
berpendidikan SMA ( 44,52%). Pendidikan SMP dan SD hampir
imbang, masing-masing 25,10% dan 18,38%. Demikian pula
halnya pendidikan diploma dan sarjana, masing-masing 1,98%
dan 8,02%. Jumlah perangkat desa dapat dilihat dalam tabel
berikut :
Tabel 3.9
Tingkat Pendidikan Perangkat Desa Tahun 2015
No Kecamatan SD SMP SMA Diplm Sarjn Jml
1. Banjarejo 66 48 92 2 13 221
2. Blora 37 31 119 5 55 277
3. Bogorejo 18 35 43 12 5 113
4. Cepu 6 21 48 7 23 105
5. Japah 15 43 78 0 2 138
6. Jati 40 34 109 0 3 186
7. Jepon 90 85 89 2 18 284
8. Jiken 20 16 47 1 3 87
9. Kedungtuban 20 33 78 1 18 150
10. Kradenan 13 20 51 3 8 95
11. Kunduran 32 62 56 3 5 158
12. Ngawen 53 65 102 1 18 239
13. Randublatung 34 27 60 7 9 137
14. Sambong 31 22 35 0 2 90
15. Todanan 41 50 88 5 9 193
16. Tunjungan 30 28 54 0 7 119
Jumlah 454 620 1.149 49 198 2.562
Sumber: Kantor Kecamatan, diolah
>65 th 85,806
60-64 th 40,646
55-59 th 58,075
50-54 th 65,519
45-49 th 69,300
40-44 th 72,947
35-39 th 82,634
30-34 th 82,866
25-29 th 74,625
19-24 th 88,329
16-18 th 43,773
13-15 th 47,447
7-12 th 83,378
4-6 th 41,584
0 10,000 20,000 30,000 40,000 50,000 60,000 70,000 80,000 90,000 100,000
Gambar 3.5
Penduduk menurut Tingkat pendidikan di Kabupaten
Blora Tahun 2015
S2, 1,055
S1, 19,028
S3, 12
Diploma, 8,712
Tidak Tamat
Tamat SMA,
SD, 45,226
120,175
Tamat SMP,
135,605 Tamat SD,
439,171
Tabel 3.13
Jumlah Pejabat Perempuan
No Uraian 2012 2013 2014 2015*)
Jumlah Perempuan Yang
1. 3 3 3 4
Menempati Jabatan Eselon II
Jumlah Perempuan Yang
2. 16 19 19 18
Menempati Jabatan Eselon III
Jumlah Perempuan Yang
3. 196 213 213 218
Menempati Jabatan Eselon IIV
Sumber : BPMPKB
II.2. Kesehatan
II.2.1. Sarana Kesehatan
Sarana kesehatan di Kabupaten Blora berupa poskesdes
mencapai angka 204. Bila dibandingkan dengan jumlah desa
30 SIPD Kab. Blora 2015
sebanyak 271 desa, maka masih ada 67 desa yang belum
mempunyai poskesdes. Namun demikian masih ada 142 sarana
kesehatan lainnya seperti puskesmas 26 unit, puskesmas
pembantu 58 unit, puskesmas keliling 38 unit, dan 22 unit
poliklinik. Jumlah sarana kesehatan dijelaskan dalam tabel
berikut:
Pembantu 57 57 57 57 58 Unit
Keliling 32 32 32 32 36 Unit
4. Poliklinik NA 18 19 21 22 Unit
5. RSU Daerah
Tipe C 2 2 2 2 2 Unit
Tipe D 1 1 1 0*) 0 Unit
Rumah Sakit Angkatan
6. 1 1 1 1 1 Unit
Darat
7. RSU Swasta (Tipe D) 3 3 3*) 3 3 Unit
8. Klinik/Praktek Dokter 275 279 291*) 326*) 439 Unit
Sumber : Dinas Kesehatan *)Direvisi
Tabel 3.15
Industri Farmasi, Apotek dan Toko Obat
No Sarana Kesehatan 2011 2012 2013 2014 2015 Ket
1. Gudang Farmasi 1 1 1 1 1 Unit
PBF (Pedagang Besar
2. 1 1 1 1 1 Buah
Farmasi)
Cabang Penyalur Alat
3. 2 2 0 0 0 Cabang
Kesehatan
4. Apotek 36 37 43 43*) 45 Unit
5. Toko Obat 3 10 6 7 7 Unit
Sumber : Dinas Kesehatan *) Direvisi
Tabel 3.16
Kondisi Kesehatan Masyarakat
Sarana Kesehatan 2011 2012 2013 2014 2015 Ket
Jumlah orang sakit jiwa 383 653 1.015 390 *) 280 Orang
Jumlah seluruh balita
5.312 4.897 2.423 693*) 780 Balita
kurang gizi
Jumlah anak balita (0-3 thn) 29.397 35.456 36.417 35.521*) 35.302 Balita
Jumlah ibu hamil gizi buruk NA 542 311*) NA 758 Orang
Rata-rata jumlah penduduk
415.847 438.264 573.240 237.535*) 473.054 Orang
yang sakit
Sumber : Dinas Kesehatan & BPMPKB
Tabel 3.17
Jumlah Penderita Masalah Kesehatan RSUD dr. R.
Soeprapto, Cepu Tahun 2015
Keterangan Jumlah Penderita
Jumlah Orang Kurang Gizi 4
Jumlah Balita Kurang Gizi 12
Menurut Wabah Infeksi Saluran Pernafasan 11
Sumber : RSUD dr. R. Soeprapto, Cepu
Gambar 3.6
Penyakit Menular yang Diderita Pasien Rawat Inap RSUD
dr. R. Soeprapto, Cepu Tahun 2015
12; 4%
11; 3%
5; 2% 42; 13%
Tabel 3.18
Jumlah 10 Penyakit Tertinggi Pasien Rawat Inap RSUD
RSUD dr. R. Soetijono Blora Tahun 2015
Jumlah
Penyakit
Penderita
1. Hipertensi 539
2. Diabetus Militus 520
3. Diare 454
4. Stroke 415
Tabel 3.19
Jumlah Penderita Tertinggi Pasien Rawat Jalan RSUD dr.
R. Soetijono Blora Tahun 2015
Jumlah
Penyakit
Penderita
1. Gangguan refraksi dan akomodasi 4.600
2. Diabetus Militus 1.549
3. Hipertensi 1.390
4. Stroke 1.333
5. Scizofrenia 1.207
6. Penyakit telinga dan prosesus mastoid 940
7. Penyakit pulpa dan periapikal 914
8. ISPA 755
9. Epilepsi 618
10. Konjungvitas 433
Sumber : RSUD dr. R. Soeprapto, Cepu
Tabel 3.20
Jumlah 10 Penyakit Tertinggi Pasien Rawat Inap RSUD dr.
R. Soeprapto, Cepu Tahun 2015
Jumlah
Penyakit
Penderita
1. Post Partum dengan masalah 871
2. Mild and moderate Birth Asphyxia 798
3. Fetus and new born affected by premature repture
and membrans 455
4. Premature rupture or membran, onset of labour
within 24 hours 365
5. Post date birthing 302
6. Post partum dengan sectio secarea 287
7. stroke, not specified as haemorrhage or infection 254
8. Premature rupture of membran 251
9. Anemia gravis 242
10. TBC 222
Sumber : RSUD dr. R. Soeprapto, Cepu
Tabel 3.21
Jumlah Penderita Tertinggi Pasien Rawat Jalan
RSUD dr. R. Soeprapto, Cepu Tahun 2015
Jumlah
Penyakit
Penderita
1. DM Komplikasi (apa saja) 1.395
2. Osteo Arthritis 940
3. Katarak 811
4. Hamil multipel 599
5. Stroke, not specified as haemorrhage or infarction 583
6. TBC 498
Tabel 3.23
Program Keluarga Berencana
Sarana Kesehatan 2011 2012 2013 2014 2015 Ket
Jumlah peserta
30.644 32.656 33.290 28.873 23.745 Orang
program KB aktif
Laki-laki 1.676 1.579 1.574 1.089 1.040 Orang
Perempuan 28.968 31.077 31.716 27.784 22.705 Orang
Jumlah akseptor KB 156.497 162.034 166.062 165.955 156.887 Orang
*)
Laki-laki 6.032 6.419 6.236 6.385 5.070 Orang
*)
Perempuan 150.465 155.615 159.826 165.665 151.817 Orang
Jumlah Pasangan Usia *)
195.469 199.465 203.336 206.372 206.334 Pasang
Subur
Jumlah Pasangan Usia *) *)
156.497 162.034 166.062 172.050 156.887 Pasang
Subur ber KB
Sumber : BPMPKB *) Data direvisi BPMPKB tahun 2015
II.2.7. Kebidanan
Bidan memiliki peran penting dalam asuhan persalinan
fisiologis kepada ibu bersalin (postnatal care),
menyelenggarakan pelayanan terhadap bayi baru lahir
(kunjungan neonatal care). Kunjungan ibu hamil sesuai standar
minimal 4 kali (K4) dengan pemberian pelayanan yang minimal
satu kali pada triwulan pertama, satu kali pada triwulan ke dua,
dan dua kali pada triwulan ke tiga dari umur kehamilan.
Prosentase persalinan tenaga kesehatan tahun 2015 menurun
dari tahun sebelumnya yang mencapai 99,8%. Data kebidanan
dapat dilihat sebagaimana tabel berikut :
Tabel 3.25
Kegiatan Kebidanan
Tenaga Kesehatan 2013 2014 2015 Satuan
88
Jumlah Perkiraan Penderita Baru TBC BTA 859 908 orang
8
Tabel 3.27
Jumlah Sekolah, Siswa, dan Guru Kabupaten Blora
No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015 Ket
1.
Jumlah Sekolah
TK 536 549 543 528 538 buah
SLB 4 4 4 4 4 buah
SD 599 595 594 598 598 buah
SLTP 84 84 85 86 87 buah
SMU 23 23 23 22 22 buah
SMK 34 46 46 54 54 buah
2. Jumlah Siswa
TK 18.088 18.184 19.600 20.135 20.507 orang
SLB 233 212 214 236 241 orang
SD 83.807 81.514 78.394 74.764 74.330 orang
SLTP 29.923 29.227 30.341 31.073 30.938 orang
SMU 8.236 8.015 7.999 7.997 8.206 orang
SMK 12.918 15.970 15.962 20.156 19.916 orang
3. Jumlah Guru
TK 1.077 1.578 1.517 1.532 1.979 orang
SLB 48 52 58 57 110 orang
SD 5.774 5.621 5.488 6.190 6.389 orang
SLTP 1.479 1.879 1.911 2.032 2.034 orang
SMU 679 579 676 677 666 orang
SMK 975 1.230 1.051 1.078 1.321 orang
Sumber :Dindikpora
Tabel 3.29
APS, APK dan APM Kabupaten Blora Tahun 2011-2015
No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015 Ket
1. Angka Partisipasi Sekolah (APS)
7 - 12 Tahun NA 87 97 96,07 96,07 %
13 - 15 Tahun NA 62 82 89,56 89,56 %
16 - 18 Tahun NA 33 53 50,44 50,44 %
2. Angka Partisipasi Sekolah Usia Di Bawah 7 Tahun
Jenjang Prasekolah NA NA 20 24,39 NA %
Jenjang SD/MI/Sederajat NA NA 13 13,38 10 %
1. Angka Kelulusan
Jumlah lulusan pada
NA NA 14.336 14.622 13.956 Orang
jenjang SD/MI
Jumlah lulusan pada
NA NA 10.864 12.086 13.746 Orang
jenjang SMP/MTs
Jumlah lulusan pada
jenjang NA NA 7.766 7.213 8.601 Orang
SMA/SMK/MA
2. Angka Melanjutkan
Jumlah siswa baru
tingkat I pada jenjang NA NA 13.419 14.359 13.763 Orang
SMP/MTs
Jumlah siswa baru
tingkat I pada jenjang NA NA 9.208 9.628 10.298 Orang
SMA/SMK/MA
42 SIPD Kab. Blora 2015
No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015 Ket
II.3.4. Guru
Di dunia pendidikan guru merupakan faktor penentu
kesuksesan setiap usaha pendidikan. Undang-Undang Sistem
Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003, Bab XI Pasal 39 Ayat 2
menyatakan bahwa pendidik merupakan tenaga profesional
yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses
pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan
pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat. Prosentase kualifikasi guru
yang sesuai dengan kompetensi yang ditetapkan yang masih
rendah adalah dari guru SMP/MTs/Sederajat (77,44%).
Sementara itu untuk jenjang SD/MI dan SMA/MA/SMK sudah
di atas 90%. Perkembangan guru dapat dilihat dalam tabel
berikut :
Tabel 3.31
Kualifikasi dan Jumlah Guru Kabupaten Blora
Tahun 2011-2015
Tabel 3.32
Pemuda dan Olah Raga
Uraian 2011 2012 2013 2014 2015 Ket
Jumlah Klub Olah Raga 40 46 46 46 46 Klub
Jumlah Gedung Olah
12 12 15 15 15 Unit
Raga
Organisasi
NA NA NA 214 214 Buah
Kepemudaan
Organisasi Olahraga NA NA NA 35 35 Buah
Sumber : Dindikpora Kab. Blora
II.3.6. Perpustakaan
Tujuan utama mendirikan perpustakaan adalah untuk
menciptakan masyarakat terpelajar dan terdidik, gemar
Tabel 3.33
Perkembangan Kegiatan Perpustakan Umum
Kabupaten Blora
Uraian 2011 2012 2013 2014 2015 Ket
Jumlah kunjungan ke
124.794 98.138 145.389 167.530 163.323 Kali
perpustakaan selama 1 th
Jumlah orang dalam
populasi yg harus 654.023 662.529 668.726 669.345 610.145 Orang
dilayani
Jumlah koleksi judul
buku yg tersedia di 38.549 40.294 42.156 43.313 15.279 Unit
Perpustakaan daerah
Jumlah koleksi buku yg
63.577 65.672 68.115 51.587*) 19.476 Unit
tersedia di Perpustakaan
Sumber : KPAD Kab. Blora
74 73,05
73 72,02
72 71,23
70,45 70,64
71 69,83
70
69
68
Grobogan Rembang Kudus
94,26
Kudus 94,16
89,56
Rembang 92,07
85,46
Grobogan 91,78
80 85 90 95
7,7
Kudus 8,49
7,04
Rembang 7,3
6,55
Grobogan 6,86
0 5 10
660 655,69
655 647,35 649,63 645,15 642,98
650 640,93
645
640
635
630
II.4.2. Kemiskinan
Beras untuk Penduduk Miskin
Untuk mengurangi beban penduduk miskin,
Pemerintah Kabupaten Blora membantu program bantuan
beras penduduk miskin. Tahun 2015 penerima raskin sebanyak
72.463 jiwa. Data yang berkaitan dengan raskin sebagai mana
dalam tabel berikut :
Tabel 3.36
Potensi dan Sumber PSKS Kabupaten Blora
Tahun 2011-2015
Uraian 2011 2012 2013 2014 2015 Ket
Karang Taruna 42 46 52 52 124 Buah
Tenaga Kesejahteraan Sosial
16 16 16 16 16 Orang
Masyarakat (TKSM)
Organisasi Sosial 3 4 4 4 27 Buah
Lembaga Swadaya Masyarakat 86 86 61 61 67 Buah
Sumber : Disnakertransos dan Kesbangpol Kabupaten Blora
Tabel 3.37
Penyandang Masalah Kesejahteraan Masyarakat
Uraian 2011 2012 2013 2014 2015 Ket
*)
Anak Jalanan - - 258 278 283 Jiwa
Penderita Sakit Jiwa 20 20 733 NA 64 Jiwa
Gepeng (Gembel dan
110 20 216 657 45 Jiwa
Pengemis)
*)
Jumlah Penderita HIV/AIDS 0 0 14 80 1 Jiwa
Jumlah Pecandu Narkoba 510 3 195 195*) 2 Jiwa
II.4.6. Agama
Agama merupakan salah satu prinsip yang harus
dimiliki manusia untuk mempercayai Tuhan dalam kehidupan
manusia. Kehidupan beragama penduduk Kabupaten Blora
berlangsung cukup baik dan penuh toleransi, dengan saling
memahami keyakinan beragama dan perbedaan agama antara
satu dengan lainnya. Semua fungsi agama bisa dirasakan oleh
penganut agama masing-masing apabila suasananya kondusif
dan ada saling menghormati antara pemeluk agama yang satu
dengan pemeluk lainnya melalui Forum Kerukunan Umat
Beragama (FKBU) Blora sebagai penggerak dan Kementerian
Agama sebagai pengayomnya. Prosentase pemeluk yang
diayomi Kementerian Agama Kabuapten Blora dijelaskan dalam
gambar berikut :
Tabel 3.39
Sarana Ibadah Kabupaten Blora Tahun 2011-2015
Uraian 2011 2012 2013 2014 2015 Ket
Masjid 934 997 997 997 1.107 Buah
Langgar/Mushola 3.432 3.483 4.113 4.113 4.219 Buah
Gereja Kristen 54 54 58 58 58 Buah
Gereja Katolik/Kapel 14 17 11 11 12 Buah
Pura/Kuil/Sanggah - 1 1 1 1 Buah
Vihara/Cetya/Klenteng 4 3 5 5 6 Buah
Sumber: Kankemenag Kab. Blora
Tabel 3.41
Taman Pendidikan Al-Quran dan Pondok Pesantren
di Kabupaten Blora
Uraian 2011 2012 2013 2014 2015 Ket
Tabel 3.42
Luas Panen dan Jumlah Produksi Tanaman Pangan
No. Komoditas 2011 2012 2013 2014 2015 Ket
1. Padi Sawah
Luas Tanam 71.560 67.324 87.123 71.438 76,301 Ha
III.1.2. Hortikultura
Pada tahun 2015 produksi tanaman hortikultura seperti
cabai besar, tomat, terung, melon, blewah dan
semangkamengalami penurunan dibanding tahun 2014. Hal ini
disebabkan karena tanaman-tanaman tersebut sangat
tergantung pada ketersediaan air. Semakin sedikit curah hujan
maka produksinya juga akan menurun. Sementara untuk
komoditas bawang merah dan cabe rawit menunjukkan adanya
peningkatan. Kemungkinan disebabkan karena semakin banyak
petani yang mengusahakan budidaya tanaman tersebut dan
cuaca yang cocok untuk tanaman tersebut.
Pada komoditas tanaman buah tahunan seperti mangga,
pepaya, pisang, sawo, dan sukun pada tahun 2015 juga
cenderung mengalami penurunan produksi dibanding tahun
2014. Hal inikemungkinan disebabkan karena musim kemarau
yang lebih panjang, di samping karena tanaman tersebut yang
sudah tua atau rusak karena serangan penyakit, sehingga
diperlukan adanya tanaman yang baru agar produksi dapat
terus ditingkatkan. Untuk jenis komoditas jeruk siam, durian,
jambu air, dan rambutan pada tahun 2015 mengalami
peningkatan dibanding tahun 2014.
III.1.3. Perkebunan
Pada sektor perkebunan komoditas kelapa dalam dan
kapuk dari tahun ke tahun luas areal (tanaman penghasil) dan
produksinya semakin menurun. Hal ini disebabkan karena
tanaman tersebut sudah tua atau rusak karena diserang hama
dan penyakit. Kondisi demikian perlu adanya pengendalian
hama dan penyakit maupun pengadaan tanaman yang baru
sehingga dapat meningkatkan produksi di tahun-tahun
berikutnya. Sementara luas areal dan produksi komoditas tebu
dari tahun ke tahun selalu meningkat, hal ini seiring dengan
kebijakan pemerintah dalam meningkatkan komoditas tebu.
Berikut tabel luas areal dan produksi komoditas perkebunan
yang mengalami peningkatan dan penurunan.
Tabel 3.44
Perkebunan di Kabupaten Blora
No Komoditas 2011 2012 2013 2014 2015 Ket
1. Tembakau
Luas Areal 731,70 1.143,50 303,10 824,60 1.141,3 Ha
Luas Tanam - - - 824,60 1.141,3 Ha
Jumlah Produksi 914,55 1.291,20 152,66 760,38 1.332,2 Ton
2. Tebu Ton
Luas Areal 1.965,00 2.555,10 3.415,85 3.849,52 3.874,05 Ha
Luas Tanam - - - 3.849,52 3.874,05 Ha
Jumlah Produksi 5.748,00 8.905,88 13.213,00 16.860,94 18.304,46 Ton
3. Kelapa Ton
Luas Areal 2.797,00 2.686,26 2.562,98 2.384,98 2.236,62 Ha
Luas Tanam - - - - - Ha
Jumlah Produksi 189,00 123,43 141,97 97,41 20,77 Ton
4. Kelapa Dalam Ton
Luas Areal 2.790,17 2.656,28 2.562,98 2.407,68 2.085,52 Ha
Luas Tanam 2.790,17 2.656,28 2.562,98 2.407,68 2.085,52 Ha
Jumlah Produksi 187,54 123,41 141,97 131,62 90,47 Ton
III.1.4. Peternakan
Sektor peternakan di Kabupaten Blora masih cukup
potensial dengan jumlah populasi ternak yang cukup tinggi.
Jenis ternak yang ada bervariasi baik ternak besar maupun
ternak kecil. Ternak besar yang merupakan potensi unggulan
yaitu sapi potong yang populasinya tertinggi di Jawa Tengah.
Komoditas ternak unggas seperti ayam baik ayam buras (ayam
kampung) maupun ayam ras (ayam petelur maupun ayamp
edaging), itik, burung puyuh, dan angsa juga cenderung
meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini menunjukkan semakin
banyak masyarakat yang mengusahakan budi daya ternak
tersebut dalam rangka meningkatkan taraf ekonomi mereka.
Perkembangan peternakan Kabupaten Blora tahun 2011
2015 sebagaimana tabel berikut :
Tabel 3.45
Peternakan di Kabupaten Blora
No Komoditas 2011 2012 2013 2014 2015 Ket
Ayam Petelur
III.1.5. Perikanan
Produksi budi daya perikanan darat pada kolam air
tenang mengalami fluktuatif. Hal ini tergantung dari
cuaca/curah hujan atau ketersediaan air di lahan budi daya
tersebut. Sementara jumlah konsumsi ikan di masyarakat baik
dari perikanan darat maupun perikanan laut dari tahun ke
tahun selalu meningkat seiring dengan meningkatnya
kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi ikan.
Perkembangan perkebunan Kabupaten Blora tahun 2011
2015 sebagaimana tabel berikut :
Tabel 3.46
Perikanan di Kabupaten Blora
No. Komoditas 2011 2012 2013 2014 2015 Ket
1. Kolam Air Tenang
Luas Areal 17,00 17,71 19,32 4,50 3.92 Ha
Jumlah Produksi
9,56 5,87 13,51 4,19 3.23 Ton
Ikan Nila
Jumlah Produksi
209,08 276,16 674,55 304,54 34.8.13 Ton
Ikan Lele
Nilai Produksi
Usaha Kolam Air 2.231,30 2.968,39 7.692,73 3.515,57 4.064 Juta
Tenang
2. Penangkapan ikan Perairan Umum
III.1.6. Kehutanan
Hutan memiliki banyak fungsi dan perlu dipertahankan
berdasarkan pertimbangan fisik, iklim dan pengaturan tata air
serta kebutuhan sosial ekonomi masyarakat dan negara. Hutan
berfungsi sebagai sumber makanan, kepentingan komersial,
penyediaan O2, sebagai penyerap karbon dioksida (CO2),
pencegah erosi, pelestarian plasma nutfah dan air tanah serta
sebagai sarana pendidikan.
Dalam rangka meningkatkan fungsi hutan Dinas
Kehutanan Kabupaten Blora telah melaksanakan kegiatan
pengembangan hutan rakyat, pemeliharaan dan pengkayaan
hutan rakyat, pembuatan bibit kehutanan, bantuan
SIPD Kab. Blora 2015 63
penghiajauan lngkungan, penanaman tanaman bambu untuk
penguat tebing, penanaman di bawah tegakan hutan,
penyuluhuan dan pendampingan industri pengolahan hasil
hutan, penyuluhan dan pendampingan Lembaga Masyarakat
Desa Hutan (LMDH), pendampingan kelompok tani hutan
rakyat untuk sertifikasi legalitas kayu, inventarisasi hutan
rakyat, pembuatan bangunan teknis, untuk rehabilitasi lahan,
pembentukan dan pendampingan tenaga penerbit SKAU dalam
rangka pengendalian produksi.
Kendala yang timbul dalam pelaksanaan kegiatan pada
Dinas Kehutanan anata lain keterbatasan kemampuan
kelompok tani hutan dalam mengembangkan hutan rakyat,
keterbatas kemampuan sumber daya manusia dalam
pengelolaan sumber daya hutan, banyak hutan rakyat yang
sudah jadi dikonversi menjadi lahan tanaman semusim, dan
keterbatasan lahan untuk pengebangan hutan rakyat. Data
kondisi kehutanan dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.47
Kondisi Kehutanan di Kabupaten Blora
No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015*) Ket
Tabel 3.48
Jenis Tambang dan Energi di Kabupaten Blora
Uraian 2011 2012 2013 2014 2015 Ket
Minyak Mentah 392,96 213,38 107,69 263.818 167.325 ribu barrel
Gas Alam 49,94 90,45 279,63 34.661 8.884,114 MMBTU
Gamping 12.600 12.600 12.600 NA NA Ton
Pasir 697.500 767.250 837.000 837.000 837.000 Ton
Sumber : Dinas ESDM
III.2.1. Pelayanan Energi Listrik dan Bahan Bakar
Sektor energi di Kabupaten Blora menggunakan sumber
energi dari PLS dan PLTS berupa PLTS SHS ( Solar Home
System) dan komunal yang terletak di (1) Dukuh Kaliputat,
Kedungtuban yang dibangun tahun 2010; (2) Dukuh Kudu Desa
Nglebak Kecamatan Kradenan, dibangun tahun 2011; (3) Dukuh
Klapanan Desa Tunjungan Kecamatan Tunjungan, dibangun
tahun 2011. Sedangkan PLTS Komunal berupa pembangkit
tenaga surya di Dukuh Nglebak, Kecamatan Kradenan yang
berkapasitas 15 Kwp. PJU PLTS sebanyak 40 unit terdapat di
Jalan Raya Blora-Cepu di Kecamatan Sambong.
Yang menjadi PR Pemerintah Kabupaten Blora adalah
masih ada 3.865 KK belum menggunakan listrik. Kebutuhan
Bahan Bakar di Kabupaten Blora berupa premium sebesar
186.764 liter/hari, solar 105.033 lieter/hari dan LPG sebanyak
4.187.673 tabung ukuran 3 kg. Untuk mencukupi kebutuhan
Bahan Bakar tersebut terdapat 12 SPBU, 1 agen minyak gas dan 2
agen LPG SPBE). Adapun data Energi Listrik dan Bahan Bakar
selengkapnya tersaji tabel berikut:
III.4. Pertanahan
Jumlah bidang tanah yang bersertifikat dengan jenis
hak berupa Hak Milik ( MH) dan Hak Guna Bangunan (HGB)
dari tahun 2011 sampai tahun 2015 mengalami peningkatan.
Sedangkan jumlah bidang tanah yang bersertifikat dengan jenis
Terhadap bidang tanah dengan status tanah pertanian baik
berupa sawah maupun tegalan, hak yang dapat melekat di
atasnya hanyalah berupa HM saja. Sedangkan HGB dan HP
tidak bisa . Kedua hak tersebut (HP dan HGB) hanya dapat
berikan terhadap bidang tanah dengan satus tanah non
pertanian .
IV. INFRASTRUKTUR
IV.1. Perumahan dan Pemukiman
Perumahan sebagai salah satu kebutuhan dasar manusia
selain pangan dan sandang dari segi kuantitas relatif tercukupi.
Namun perlu diperhatikan kualitas hunian yang nyaman dan
memenuhi syarat kesehatan.
Pembenahan dan perbaikan lingkungan permukiman di
wilayah Kabupaten Blora masih diupayakan secara terus
menerus dan terpadu. Data perumahan dan permukiman pada
berikut :
2. Penyediaan Perumahan
3. Penyediaan Jaringan/Instalasi
500,000 Baik,
381,381 Rusak
400,000
Ringan,
300,000 212,568 Rusak
200,000 Berat,
100,000 60,941
0
Baik Rusak Ringan Rusak Berat
IV.2.2. Jembatan
Jumlah jembatan sejak tahun 2012 cenderung tetap,
yakni 158 buah. Data kondisi jalan dan jembatan dapat dilihat
pada tabel berikut :
Tabel 3.53
Data Kondisi Jembatan
Uraian 2011 2012 2013 2014 2015 Ket
*)
Panjang 3.069,00 2.499,90 2.499,90 2.500,90 2. 500,90 m
Tabel 3.54
Tempat Pemakaman
Uraian 2011 2012 2013 2014 2015 Ket
2
Tempat Pemakaman - - - 85.335.830 85.335.830 m
U
Tempat Pemakaman m
2
- - 336.124 336.124 336.124
Bukan Umum
2
Tempat Pemakaman m
- - - 2.000 2.000
Khusus
2
Taman Makam Pahlawan - - 4.121 4.121 4.121 m
Sumber : DPU
Tabel 3.55
Prasarana Irigasi/Pengairan
Uraian 2011 2012 2013 2014 2015 Ket
Non Teknis 232.174 232.174 232.174 232.174 232.174 Meter
Teknis :
Primer - 7.844 7.844 7.844 7.844 Meter
Sekunder - 109.555 109.555 109.655 109.655 Meter
Tersier - 54.430 54.430 54.430 54.430 Meter
2
Luas Irigasi - - - 133.507.500 133.507.500 m
2
Luas Irigasi m
- - - 37.415.200 26.822.750
Dalam Kondisi
Sumber : DPU
Tabel 3.56
Sumber Air Minum di Kabupaten Blora
Uraian 2011 2012 2013 2014 2015 Ket
Tabel 3.57
Pariwisata
*)
No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015 Ket
1. Obyek Wisata
Alam 4 10 10 10 10 Buah
Buatan 2 3 9 9 11 Buah
2. Hotel
Bintang 1 1 1 1 4 Buah
Non Bintang 29 29 31 31 28 Buah
3. Wisatawan
Tabel 3.58
Sarana Telekomunikasi
No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015 Ket
Tabel 3.59
Sarana Transportasi Darat
No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015 Ket
1. Terminal
Tipe A 2 1 1 1 1 Unit
Tipe B - 1 1 1 1 Unit
Tipe C 4 4 4 4 3 Unit
2. Jumlah Penumpang 2.420.356 2.442.624 2.495.096 2.465.096*) 1.305.492 Orang
3. Jumlah orang yg melalui
1.997.550 1.124.045 1.286.250 1.286.250*) 1.265.200 Orang
terminal
4. Jumlah Jembatan 1 1 1 1 1 Buah
5. Ti b Kereta Api
Stasiun 3 3 3 5 5 Stasiun
6. Jumlah pemasangan
25 25 130 130*) 750 Unit
rambu-rambu
7. Jumlah rambu-rambu
yang seharusnya 400 375 350 350 845 Unit
tersedia
8. Jumlah Uji Kir Angkutan 328 340 350 350 350 Unit
9. U
Lama Pengujian KIR 1 1 1 1 1 Hari
10. Biaya Pengujian KIR 23.500 23.500 35.000 35.000 NA Rp
11. Pelayanan Transportasi
Fasilitas Pendukung
Keselamatan 1 1 1 1 1 Unit
(Pengujian, dll)
Fasilitas Perlengkapan
7 7 7 7 7 Unit
Jalan (halte, trotoar)
Jaringan Jalan dan
9 9 9 9 9 Unit
Perambuan
Jaringan Pelayanan
21 21 21 21 21 Unit
Angkutan
Penerangan Jalan
- - 5.547 5.547 5.860 Unit
Lingkungan
14. Jumlah Kendaraan Bermotor
Mobil Penumpang 7.618 8.532 8.458 10.773*) 11.654 Unit
Bus 383 424 443*) 474*) 522 Unit
Truk 5.575 5.976 6.352*) 6.841*) 7.533 Unit
Sepeda Motor 187.903 208.440 223.489*) 245.933*) 274.226 Unit
Sumber : DPPKKI dan UP3AD Blora *) Direvisi Tahun 2015
Tabel 3.60
Perkembangan Industri Kecil di Kabupaten Blora
Uraian 2011 2012 2013 2014 2015 Ket
Industri Kecil
Unit Kerja 1.123 1.129 1.131 1.193 1.201 Unit
Tenaga Kerja 8.307 8.322 8.340 8.971 9.010 Orang
Nilai Produksi 138.331.887 138.341.756 138.341.756 205.364.993 240.459683 Juta
Jumlah Industri Kecil per Jenis Kerajinan
Kulit 0 0 2 2 0 Unit
Kayu 27 27 27 27 420 Unit
Anyaman/Gerabah/Keramik 535 536 536 563 319 Unit
Industri Makanan/Minuman 32 32 32 38 326 Unit
Penerbitan, Percetakan, dan
22 3 32 Unit
reproduksi media rekaman
Kimia 0 0 436 4 9 Unit
Sumber : Dinperindagkop Blora
Tabel 3.61
Perkembangan Industri Besar di Kabupaten Blora
No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015 Ket
Jumlah Tenaga
22.735 22.742 22.742 23.719 23.742 Orang
Kerja
Sumber : Dinperindagkop Blora *) Direvisi
V.3. Perdagangan
Bertambahnya pasar tradisional diharapkan mampu
menggeliatkan ekonomi kreatif masyarakat. Tahun 2015
terdapat kenaikan yang tergolong besar, dari 12 unit pada tahun
2104 menjadi 57 unit. Keberadaan pasar swalayan, rumah
makan, dan pasar sangat mempengaruhi pertumbuhan
perekonomian di Kabupaten Blora. Data selengkapnya terdapat
dalam tabel berikut:
Tabel 3.62
Perkembangan Perdagangan di Kabupaten Blora
No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015 Ket
1. Sarana Perdagangan
Pasar Tradisional 13 13 12 12 57 Buah
Pasar Swalayan/ Supermarket/Toserba 32 33 42 42 42 Buah
Hipermarket 0 0 0 0 0 Buah
Pasar Grosir 0 0 0 0 0 Buah
Mal/Plaza 0 0 0 0 0 Buah
2. Restoran
Jenis Menengah - - 6 6 6 Unit
3. Rumah Makan
Jenis Menengah 1 58 58 58 57 Unit
V.4. Koperasi
Sebagai penggerak ekonomi rakyat, koperasi
mempunyai peran dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut
membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka
mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur. Jumlah
koperasi aktif sampai tahun 2015 mencapai 459 unit, sedangkan
yang tidak aktif sebanyak 117 unit. Perkembangan koperasi di
Kabupaten Blora dijelaskan dalam tabel di bawah ini :
Tabel 3.63
Perkembangan Koperasi di Kabupaten Blora
Koperasi 2011 2012 2013 2014 2015 Ket
Jumlah koperasi aktif 421 419 417 420 459 Buah
Jumlah koperasi Tidak Aktif 101 105 125 125 117 Buah
Jumlah Induk koperasi 2 2 3 3 3 Buah
Jumlah koperasi Primer 522 505 539 548 456 Buah
Jumlah KUD 17 17 17 17 17 Buah
Sumber : Dinperindagkop Blora
V.5. Pengusaha
Perkembangan pengusaha kecil tahun 2015 bergerak
menuju angka 1.201 orang dari tahun sebelumnya 1.1.93 orang.
Sektor pengusaha menengah membaik dari tahun sebelumnya
28 orang menjadi 31 orang, sedangkan sektor pengusaha besar
dari 3 orang menjadi 31 orang. Perkembangan pengusaha dan
ekspor di Kabupaten Blora ditunjukkan dalam tabel di bawah
ini :
V.6. Perijinan
Waktu yang dibutuhkan untuk mengurus Surat Izin
Usaha Industri, Tanda Daftar Industri dan Izin Mendirikan
Bangunan serta Izin Gangguan pada tahun 2015 menjadi 17 hari
dari tahun sebelumnya 12 hari. Hal ini disebabkan karena tim
verifikasi untuk menerbitkan ijin tersebut melibatkan beberapa
SKPD teknis. Perkembangan kegiatan perijinan di Kabupaten
Blora ditunjukkan dalam tabel di bawah ini :
Tabel 3.65
Perkembangan Perijinan di Kabupaten Blora
Perijinan 2011 2012 2013 2014 2015 Ket
Tabel 3.66
Realisasi Investasi di Kabupaten Blora
Sektor 2011 2012 2013 2014 2015 Ket
Pertanian, Peternakan,
- 4.057 12.997 21.454 46,680 Rp Juta
Kehutanan, dan Perikanan
Pertambangan dan
- 600 4.717 2.500 3,505 Rp Juta
Penggalian
Industri Pengolahan (migas
- 7.257 43.650 987.573 - Rp Juta
dan non migas)
Listrik, Gas dan Air Bersih - 0 5.633 12.284 62,365 Rp Juta
Tabel 3.67
Lembaga Keuangan di Kabupaten Blora
Sektor 2011 2012 2013 2014 2015 Ket
Tabel 3.72
Struktur Ekonomi menurut Harga BerlakuKabupaten
Blora
Tahun 2010-2014 (persen)
KATEGORI URAIAN 2010 2011 2012 2013 2014
1 2 3 4 5 6 7
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 30,88 29,71 29,65 29,92 27,22
B Pertambangan dan Penggalian 13,90 15,14 14,12 13,80 14,64
C Industri Pengolahan 9,65 9,81 10,15 10,27 11,41
D Pengadaan Listrik dan Gas 0,07 0,07 0,07 0,07 0,06
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 0,05 0,05 0,05 0,04 0,05
F Konstruksi 4,12 3,94 4,16 4,12 4,32
G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 17,70 17,69 17,13 16,88 16,70
H Transportasi dan Pergudangan 2,81 2,57 2,58 2,60 2,76
I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 3,60 3,47 3,43 3,30 3,43
J Informasi dan Komunikasi 1,19 1,17 1,17 1,13 1,10
K Jasa Keuangan dan Asuransi 3,09 3,06 3,21 3,20 3,23
L Real Estate 1,42 1,35 1,33 1,32 1,37
M,N Jasa Perusahaan 0,25 0,26 0,27 0,29 0,30
O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 4,20 3,91 3,99 3,89 3,81
P Jasa Pendidikan 3,99 4,81 5,80 6,18 6,45
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 0,78 0,81 0,89 0,90 0,96
R,S,T,U Jasa lainnya 2,29 2,17 2,01 2,07 2,19
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO DENGAN MINYAK BUMI 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Sumber: BPS Kabupaten Blora
Tabel 3.73
PDRB Perkapita Kabupaten Blora Tahun 2010 2014
Tabel 3.74
Perkembangan Pendapatan Daerah Kabupaten Blora
Tahun 2011-2015 (Rupiah)
Uraian 2011 2012 2013 2014*) 2015**)
Pendapatan Asli Daerah 66.619.824.789 79.335.692.205 60.881.357.890 144.724.169.929 169.256.241.630
Pajak Daerah 11.177.375.259 10.218.563.328 12.260.311.067 26.310.742.598 31.550.409.677
Tabel 3.75
Perkembangan Belanja Daerah Kabupaten Blora
Tahun 2011-2015 (Rupiah)
Uraian 2011 2012 2013 2014*) 2015**)
DPRD serta
Operasional
KDH&WKDH
Belanja Pemungutan
1.934.462.405 1.291.138.446 2.043.738.323
Pajak Daerah
Belanja bunga 44.209.800 35.884.428 41.044.113 14.713.538 6.295.918
Pembiayaan Daerah
Penerimaan
87.362.326.902 167.339.631.335 124.584.691.241 120.683.183.063 163.403.394.930
pembiayaan
Sisa Lebih
Perhitungan Anggaran
87.077.736.490 165.834.273.716 123.541.914.983 120.496.263.837 163.287.782.491
Tahun Anggaran
sebelumnya (SiLPA)
Penerimaan kembali
284.590.412 189.477.200 325.227.020 186.919.226 115.612.439
pemberian pinjaman
Penerimaan piutang
- - 1.042.776.258 0 0
daerah
Pengeluaran
3.482.657.958 19.931.167.624 4.705.986.937 5.670.657.958 3.070.657.958
pembiayaan
Penyertaan modal
(Investasi) pemerintah 3.362.000.000 3.862.000.000 4.600.000.000 5.600.000.000 3.000.000.000
daerah
Pembayaran pokok
70.657.958 70.657.958 105.986.937 70.657.958 70.657.958
utang
Sisa lebih pembiayaan
anggaran tahun 165.834.273.718 149.518.096.625 143.395.636.957 163.287.782.491 140.544.196.967
berkenaan (SILPA)
Jumlah Dana Perimbangan dari Propinsi ke Kab/Kota*
Sumber : DPPKAD *) Data yang diekspose tahun lalu disempurnakan **) Data sementara
Tabel 3.79
Perkembangan Retribusi Daerah Kabupaten Blora
Tahun 2013-2015 ( Rupiah)
Uraian 2013 2014*) 2015**)
VII.1. Politik
Kondusivitas daerah yang aman dan stabil merupakan
bagian dari terciptanya kondusivitas dalam negeri secara
nasional. Beragamnya suku bangsa, adat istiadat, agama,
kepercayaan dan faham-faham serta aspirasi dalam masyarakat
perlu disikapi secara arif dan bijaksana dalam rangka tetap
tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kondisi sosial
Tabel 3.80
Kondisi Suprastruktur Politik Kabupaten Blora
No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015 Ket
Pria 33 33 34 37 37 Orang
Perempuan 12 12 11 8 8 Orang
3. Jumlah Fraksi DRPD 7 7 7 7 7 Fraksi
4. Partai Politik
5. Jumlah Parpol Daerah 38 38 14 14 12 Partai
Jumlah Parpol Peserta
6. 44 44 12 12 12 Partai
Pemilu
Tabel 3.81
Perkembangan Ormas dan LSM di Kabupaten Blora
No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015 Ket
Organisasi
1.
Kemasyarakatan
Jumlah Orkesmas
24 24 17 16 16 Buah
Berdasarkan Profesi
Jumlah Orkesmas
32 36 20 20 10 Buah
Berdasarkan Agama
Jumlah Lembaga
2. Pemberdayaan
Masyarakat
SIPD Kab. Blora 2015 103
No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015 Ket
Tabel 3.82
Jumlah Kasus Pidana dan Perdata
No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015 Ket
Tabel 3.83
Jumlah Tindak Kriminal
No Uraian 2013 2014 2015 Ket
Tabel 3.84
Aparat dan Sarana Keamanan
Uraian 2011 2012 2013 2014 2015 Ket
Jumlah Aparat Keamanan
(Polisi)
780 806 807 803 845 Orang
Jumlah Aparat Pamong Praja - 181 181 180 171 Orang
*)
Jumlah Aparat Linmas - 7 7 6 7 Orang
Jumlah Pos Keamanan (Polisi) 1 1 4 4 4 Unit
VIII. INSIDENTAL
Tabel 3.85
Sarpras dan Aparatur BPBD
No. JENIS DATA 2011 2012 2013 2014 2015 KET
1. Kebakaran Hutan
Luas Areal Hutan yang 426,17 427,40 7 32,2 473,6 Ha
Terbakar
Jumlah Korban Jiwa 0 0 0 0 0 Jiwa
Jumlah Lokasi Kebakaran 210 214 5 14 73 Lokasi
Hutan
2. Pencurian dan
Penyelundupan Kayu
Volume Kayu yang Dicuri 2.324 1.763 1.002 975 2.104 M3
Jumlah Kasus 305 200 116 170 51 Kasus
Jumlah Lokasi Pencurian
844 619 335 80 397 Lokasi
dan Penyelundup
Sumber : Perhutani
Dalam bab ini kami sajikan kesimpulan, kendala dan saran yang
disampaikan oleh Tim Penyusun SIPD Kabupaten Blora tahun
2015. Kesimpulan disediakan sesuai 8 (delapan) kelompok data
yang perlu dan menjadi perhatian bagi pengambil kebijakan.
A. Simpulan
1. Data Umum,.
4. Infrastruktur
8. Insidentil
B. Kendala
C. Saran
1. Diterbitkan Surat Keputusan Kepala Daerah tentang
Data yang harus dipehuhi oleh masing-masing
SKPD;
2. Perangkat desa/kelurahan yang ditugasi untuk
mengelola data agar dilatih secara bertahap.
- 23 23 C Ada BMKG
- 33 40 C Ada BMKG
- Ada BMKG
- 50 58 % Ada BMKG
- 88 77 % Ada BMKG
Ada
53.36 729.00 12.00 mm/th Ada Perhutani
662.50 2,247.00 1,074.00 mm/th Ada Perhutani
dministrasi Kepegawaian)
- - - - Tidak Ada
- - - - Tidak Ada
- - - - Tidak Ada
- - - - Tidak Ada
- - - - Tidak Ada
- - - - Tidak Ada
- - - - Tidak Ada
- - - - Tidak Ada
- - - - Tidak Ada
- - - - Tidak Ada
- - - - Tidak Ada
- - - - Tidak Ada
1,204 1,204 1,204 RW Ada BPMPKB
5,692 5,692 5,692 RT Ada BPMPKB
941 941 941 Dusun Ada BPMPKB
Ada Bappeda
1 1 1 Unit
Ada Bappeda
1 1 1 Unit
30 Unit Ada Bappeda
30 Ada Bappeda
Unit
0 16 Unit Ada BPMPP
2 16 Orang Ada BPMPP
3 1 3 Unit Ada BPMPP
111 51 93 Unit Ada Satpol PP
207 43 64 Unit Ada Satpol PP
0 1 Unit Ada Bag. Hukum
0 0 Unit Tidak Ada Bag. Hukum
0 0 Unit Ada Bag. Hukum
Ada
- Unit Tidak Ada Unit
1 1 1 Unit Ada BKD
157 156 158 Orang Ada BKD
0 0 0 Orang Ada BKD
16 14 7 Orang Ada BKD
9 9 12 Orang Ada BKD
47 43 48 Orang Ada BKD
8 7 8 Orang Ada BKD
77 83 83 Orang Ada BKD
157 156 158 Orang Ada BKD
16 16 12 Orang Ada BKD
46 44 50 Orang Ada BKD
76 76 76 Orang Ada BKD
19 20 20 Orang Ada BKD
43 43 44 Orang Ada BKD
0 0 0 Orang Ada BKD
8 6 8 Orang Ada BKD
9 11 9 Orang Ada BKD
26 26 27 Orang Ada BKD
0 0 0 Orang Ada BKD
2 1 0 Orang Ada BKD
0 0 0 Orang Ada BKD
1 1 0 Orang Ada BKD
0 0 0 Orang Ada BKD
1 0 0 Orang Ada BKD
1 1 1 Unit Ada BKD
1 1 1 Unit Ada BKD
38 38 43 Orang Ada BKD
0 0 0 Orang Ada BKD
Lampiran SIPD Kab. Blora 2015 133
Nama 2011 2012
2). Tamat SD atau Sederajat 0 0
3). SMP dan Sederajat 1 1
4). SMA dan Sederajat 11 10
5). Akademi (DI, DII dan DIII) 0 0
6). Sarjana (S1) 33 33
2. Jumlah PNS Berdasarkan Golongan 45 44
1). Golongan I 1 1
2). Golongan II 7 6
3). Golongan III 29 27
4). Golongan IV 8 10
3. Jumlah Pejabat Struktural 20 19
1). Eselon I 0 0
2). Eselon II 1 1
3). Eselon III 4 5
4). Eselon IV 15 13
4. Jumlah Pejabat Fungsional 6 6
5. Jumlah Pensiunan PNS 1 2
1). Eselon I 0 0
2). Eselon II 0 0
3). Eselon III 1 1
4). Eselon IV 0 1
5). Kantor Bappeda 1 1
1. Jumlah Staf Berdasarkan Tingkat Pendidikan 39 38
1). Tidak Sekolah/Belum Tamat SD 0 0
2). Tamat SD atau Sederajat 2 2
3). SMP dan Sederajat 2 2
4). SMA dan Sederajat 4 6
5). Akademi (DI, DII dan DIII) 3 3
6). Sarjana (S1) 28 25
2. Jumlah PNS Berdasarkan Golongan 39 38
1). Golongan I 3 3
2). Golongan II 7 6
3). Golongan III 22 22
4). Golongan IV 7 7
3. Jumlah Pejabat Struktural 17 15
1). Eselon I 0 0
2). Eselon II 1 1
3). Eselon III 5 5
4). Eselon IV 11 9
4. Jumlah Pejabat Fungsional 0 0
5. Jumlah Pensiunan PNS 0 1
1). Eselon I 0 0
2). Eselon II 0 0
3). Eselon III 0 1
4). Eselon IV 0 0
134 Lampiran SIPD Kab. Blora 2015
2013 2014 2015 Satuan Ketersediaan Sumber Data
0 0 0 Orang Ada BKD
0 0 0 Orang Ada BKD
10 10 10 Orang Ada BKD
0 0 0 Orang Ada BKD
28 28 33 Orang Ada BKD
38 38 43 Orang Ada BKD
0 0 0 Orang Ada BKD
7 7 7 Orang Ada BKD
22 22 24 Orang Ada BKD
9 9 12 Orang Ada BKD
8 8 9 Orang Ada BKD
0 0 0 Orang Ada BKD
1 1 1 Orang Ada BKD
5 5 5 Orang Ada BKD
2 2 3 Orang Ada BKD
7 6 19 Orang Ada BKD
4 0 0 Orang Ada BKD
0 0 0 Orang Ada BKD
0 0 0 Orang Ada BKD
1 0 0 Orang Ada BKD
3 0 0 Orang Ada BKD
1 1 1 Unit Ada BKD
37 36 34 Orang Ada BKD
0 0 0 Orang Ada BKD
2 1 1 Orang Ada BKD
2 3 2 Orang Ada BKD
5 4 3 Orang Ada BKD
3 3 2 Orang Ada BKD
25 25 26 Orang Ada BKD
37 36 34 Orang Ada BKD
3 3 2 Orang Ada BKD
6 6 4 Orang Ada BKD
20 17 19 Orang Ada BKD
8 10 9 Orang Ada BKD
17 17 17 Orang Ada BKD
0 0 0 Orang Ada BKD
1 1 1 Orang Ada BKD
5 5 5 Orang Ada BKD
11 11 11 Orang Ada BKD
0 0 0 Orang Ada BKD
0 0 0 Orang Ada BKD
0 0 0 Orang Ada BKD
0 0 0 Orang Ada BKD
0 0 0 Orang Ada BKD
0 0 0 Orang Ada BKD
Lampiran SIPD Kab. Blora 2015 135
Nama 2011 2012
6). Kantor Dinas Daerah
1. Jumlah Staf Berdasarkan Tingkat Pendidikan 8,458 8,179
1). Tidak Sekolah/Belum Tamat SD 0 0
2). Tamat SD atau Sederajat 265 295
3). SMP dan Sederajat 330 294
4). SMA dan Sederajat 1,528 1,664
5). Akademi (DI, DII dan DIII) 1,989 2,113
6). Sarjana (S1) 4,346 3,813
2. Jumlah PNS Berdasarkan Golongan 8,458 8,179
1). Golongan I 293 287
2). Golongan II 1,535 1,365
3). Golongan III 2,523 2,478
4). Golongan IV 4,107 4,049
3. Jumlah Pejabat Struktural 374 333
1). Eselon I 0 0
2). Eselon II 10 11
3). Eselon III 54 55
4). Eselon IV 310 267
4. Jumlah Pejabat Fungsional 6,391
5. Jumlah Pensiunan PNS 29 27
1). Eselon I 0 0
2). Eselon II 3 0
3). Eselon III 4 4
4). Eselon IV 22 23
7). Kantor Lembaga Teknis Daerah
1. Jumlah Staf Berdasarkan Tingkat Pendidikan 918 889
1). Tidak Sekolah/Belum Tamat SD 0 0
2). Tamat SD atau Sederajat 24 24
3). SMP dan Sederajat 48 43
4). SMA dan Sederajat 266 266
5). Akademi (DI, DII dan DIII) 237 255
6). Sarjana (S1) 343 301
2. Jumlah PNS Berdasarkan Golongan 918 889
1). Golongan I 37 37
2). Golongan II 381 343
3). Golongan III 436 441
4). Golongan IV 64 68
3. Jumlah Pejabat Struktural 112 111
1). Eselon I 0 0
2). Eselon II 4 3
3). Eselon III 29 31
4). Eselon IV 79 77
4. Jumlah Pejabat Fungsional 373
5. Jumlah Pensiunan PNS 11 3
1). Eselon I 0 0
136 Lampiran SIPD Kab. Blora 2015
2013 2014 2015 Satuan Ketersediaan Sumber Data
Unit Ada BKD
7,839 7,697 7,884 Orang Ada BKD
0 0 0 Orang Ada BKD
251 211 192 Orang Ada BKD
271 261 275 Orang Ada BKD
1,385 1,291 1,375 Orang Ada BKD
1,736 1,637 1,791 Orang Ada BKD
4,196 4,297 4,251 Orang Ada BKD
7,839 7,697 7,884 Orang Ada BKD
276 272 272 Orang Ada BKD
985 864 905 Orang Ada BKD
2,567 2,564 2,990 Orang Ada BKD
4,011 3,997 3,717 Orang Ada BKD
380 379 391 Orang Ada BKD
0 0 0 Orang Ada BKD
9 9 10 Orang Ada BKD
55 54 57 Orang Ada BKD
316 316 324 Orang Ada BKD
6,112 5,619 6,165 Orang Ada BKD
26 Orang Ada BKD
0 0 0 Orang Ada BKD
0 0 0 Orang Ada BKD
3 1 0 Orang Ada BKD
23 2 0 Orang Ada BKD
Unit Ada BKD
815 860 875 Orang Ada BKD
0 0 0 Orang Ada BKD
20 16 13 Orang Ada BKD
33 38 28 Orang Ada BKD
233 232 249 Orang Ada BKD
247 225 175 Orang Ada BKD
282 349 410 Orang Ada BKD
815 860 875 Orang Ada BKD
31 34 22 Orang Ada BKD
285 265 251 Orang Ada BKD
430 477 511 Orang Ada BKD
69 84 91 Orang Ada BKD
117 119 124 Orang Ada BKD
0 0 0 Orang Ada BKD
4 3 4 Orang Ada BKD
33 33 34 Orang Ada BKD
80 83 86 Orang Ada BKD
404 104 404 Orang Ada BKD
8 0 0 Orang Ada BKD
0 0 0 Orang Ada BKD
Lampiran SIPD Kab. Blora 2015 137
Nama 2011 2012
2). Eselon II 0 0
3). Eselon III 5 1
4). Eselon IV 6 2
8). Kantor Pemerintah Desa 271 271
1. Jumlah Aparat Pemerintah Desa Berdasarkan Tingkat
Pendidikan - -
1). Tidak Sekolah/Belum Tamat SD - -
2). Tamat SD atau Sederajat - -
3). SMP dan Sederajat - -
4). SMA dan Sederajat - -
5). Akademi (DI, DII dan DIII) - -
6). Sarjana (S1) - -
9). Kantor Camat 16 16
1. Jumlah Aparat Kecamatan Berdasarkan Tingkat
Pendidikan 592 545
1). Tidak Sekolah/Belum Tamat SD 0 0
2). Tamat SD atau Sederajat 21 25
3). SMP dan Sederajat 44 50
4). SMA dan Sederajat 288 265
5). Akademi (DI, DII dan DIII) 20 20
6). Sarjana (S1) 219 185
10). Kantor Lurah
1. Jumlah Aparat Kelurahan Berdasarkan Tingkat 141 135
1). Tidak Sekolah/Belum Tamat SD 0 0
2). Tamat SD atau Sederajat 5 5
3). SMP dan Sederajat 8 8
4). SMA dan Sederajat 52 50
5). Akademi (DI, DII dan DIII) 4 4
6). Sarjana (S1) 72 68
IX. Kondisi sarana Prasarana Pemerintahan
1). Kantor Dinas Daerah - -
1. Rusak Ringan (Kerusakan < 30%) - -
2. Rusak Sedang (Kerusakan 30-50%) - -
3. Rusak Berat (Kerusakan >50%) - -
2). Kantor Lembaga Teknis Daerah - -
1. Rusak Ringan (Kerusakan < 30%) - -
2. Rusak Sedang (Kerusakan 30-50%) - -
3. Rusak Berat (Kerusakan >50%) - -
3). Kantor Pemerintah Desa - -
1. Rusak Ringan (Kerusakan < 30%) - -
2. Rusak Sedang (Kerusakan 30-50%) - -
3. Rusak Berat (Kerusakan >50%) - -
6). Kantor Dinas Daerah
1. Milik Sendiri 15 15
2. Sewa 0 0
Ada
107,689 391,707 167,325 Barel Ada Dinas ESDM
- - - Barel Tidak Ada Dinas ESDM
- - - Tidak Ada Dinas ESDM
- - - Unit Tidak Ada Dinas ESDM
- - - Barel Tidak Ada Dinas ESDM
- - - Tidak Ada Dinas ESDM
- - - Unit Tidak Ada Dinas ESDM
- - - Barel Tidak Ada Dinas ESDM
- - - Tidak Ada Dinas ESDM
- - - Unit Tidak Ada Dinas ESDM
- - - Barel Tidak Ada Dinas ESDM
Ada Dinas ESDM
0 M3 Tidak Ada Dinas ESDM
279.63 2,397.74 8,884.11 MMBTU Ada Dinas ESDM
- - - Tidak Ada Dinas ESDM
- - - Unit Tidak Ada Dinas ESDM
- - - Barel Tidak Ada Dinas ESDM
- - - Tidak Ada Dinas ESDM
- - - Unit Tidak Ada Dinas ESDM
- - - Barel Tidak Ada Dinas ESDM
- - - Tidak Ada Dinas ESDM
- - - Unit Tidak Ada Dinas ESDM
- - - Barel Tidak Ada Dinas ESDM
- - - U i
Unit Tid k Ad
Tidak Ada Di
Dinas ESDM
- - - Kva/Kwh Tidak Ada Dinas ESDM
- - - Km2 Tidak Ada Dinas ESDM
0 0 0 Ha Ada BLH
0 0 47.4 Ha Ada BLH
0 0 0 Kasus Ada BLH
3 0 4 Kasus Ada BLH
0 0 0 Ha Ada BLH
0 0 0 HHa Ad
Ada BLH
Ada
59,500.77 59,500.77 59,500.77 Ha Ada BPN
952.60 952.60 952.60 Ha Ada BPN
58,548.17 58,548.17 58,548.17 Ha Ada BPN
16,872.45 16,872.45 16,872.45 Ha Ada BPN
Ha Ada BPN
46,089.22 46,089.22 46,089.22 Ha Ada BPN
738.33 738.33 738.33 Ha Ada BPN
- - - Ha Tidak Ada BPN
- - - Ha Tidak Ada BPN
- - - Ha Tidak Ada BPN
- - - Ha Tidak Ada BPN
- - - Ha Tidak Ada BPN
- - - Ha Tidak Ada BPN
- - - Ha Tidak Ada BPN
Ada BPN
272,047 276,085 7,492 Bidang Ada BPN
- Ha Tidak Ada BPN
Ada BPN
4,567 4,619 125 Bidang Ada BPN
- Ha Tidak Ada BPN
Ada BPN
2,395 2,435 280 Bidang Ada BPN
- H
Ha Ad
Ada BPN
Ada BPN
Ada BPN
1,086 2,010 2,898 Bidang Ada BPN
4,473,566 2,890,500 1,995,985 m2 Ada BPN
Ada BPN
0 0 0 Bidang Ada BPN
0 0 0 m2 Ada BPN
Ada BPN
0 0 0 Bidang Ada BPN
0 0 0 m2 Ada BPN
Ada BLH
1 1 1 Unit Ada BLH
0 0 0 Unit Ada BLH
1 1 1 Unit Ada BLH
27 27 27 Ha Ada DPU
9,000 9,000 9,000 Jiwa Ada DPU
2,250 2,250 2,250 KK Ada DPU
Ada DPU
9,000 9,000 9,000 KK Ada DPU
Ada
0 0 44.000 Km Ada DPU
153.800 153.800 109.800 Km Ada DPU
797.620 797.620 794.690 Km Ada DPU
2,961.000 2,961.000 2,961.000 Km Ada DPU
0 0 0 Km Ada DPU
Ada DPU
373.980 373.980 256.882 Km Ada DPU
196.040 196.040 152.336 Km Ada DPU
227.670 227.670 379.647 Km Ada DPU
- - 5.825 Km Ada DPU
- - Km Ada DPU
- - Km Ada DPU
Ada DPU
283.38 284.38 521.381 Km Ada DPU
231.640 231.640 212.468 Km Ada DPU
103.300 103.300 60.941 Km Ada DPU
Tidak Ada DPU
- - 794.690 Km Tidak Ada DPU
- - - Km Tidak Ada DPU
Ada DPU
2,499.90 2,500.90 2,500.90 Km Ada DPU
158 158 158 Buah Ada DPU
Tidak Ada DPU
- - - Km Tidak Ada DPU
- - - Km Tidak Ada DPU
- - - Km Tidak Ada DPU
- - - Km Tidak Ada DPU
85.342.287,124 Ada DPU
- - 85.335.830 M2 Ada DPU
336,124 336,124 336,124 M2 Ada DPU
- - 2.000 M2 Ada DPU
4,121 4,121 4.121 M2 Ada DPU
Ada DPU
- - 232,174 Meter Ada DPU
- - - Meter Tidak Ada DPU
7,844 7,844 7,844 Meter Ada DPU
109,555 109,555 109,655 Meter Ada DPU
54,430 54,430 54,430 Meter Ada DPU
- - 133,507,500 M2 Ada DPU
- - 26,822,750 M2 Ada DPU
- - - M2 Ada DPU
Ada DPPKKI
2,465,096 2,465,096 1,305,492 Orang Ada DPPKKI
- - - Ton Tidak Ada DPPKKI
Ada DPPKKI
Ada DPPKKI
- - Unit Tidak Ada DPPKKI
6 6 6 Unit Ada DPPKKI
- - Unit Tidak Ada DPPKKI
Ada DPPKKI
- - 1 Unit Ada DPPKKI
- - Unit Tidak Ada DPPKKI
- - Unit Tidak Ada DPPKKI
- - 3 Unit Ada DPPKKI
58 Ada DPPKKI
Ada DPPKKI
- - 1 Unit Ada DPPKKI
58 58 57 Unit Ada DPPKKI
- - Unit Tidak Ada DPPKKI
0 0 0 Rp Ada DPPKAD
Ada DPPKAD
0 0 0 Rp Ada DPPKAD
0 0 0 Rp Ada DPPKAD
0 0 0 Rp Ada DPPKAD
25. Hukum
I. Perkara Hukum
1). Jumlah Perkara Dilaporkan :
1. Pidana 133 218
% %
&"% !#
&4*'4-&4*'4- 5357
%'. .:4
9+49'4- $/89+3
"+7+4)'4''4 "+3('4-:4'4 ' '8/54'2 +3('7'4 +-'7'
#+6:(2/1 4*54+8/' %'.:4
5357 %'3('.'4
+3('7'4 +-'7'#+6:(2/14*5 54+8/' 5357
&4*'4-&4*'4- 5357
%'.:4
9+49'4-
"+3(+49:1'4"+7'9:7'4"+7:4*'4-:4*'4-'4+3('7'4
+-'7' #+6:(2/1 4*54+8/' %'.:4
5357
%'3('.'4 +3('7'4 +-'7' #+6:(2/1 4*54+8/' 5357
&4*'4-&4*'4- 5357
%'.:4
9+49'4-
"+3+7/49'.'+7'.+3('7'4 +-'7'#+6:(2/14*54+8/'
%'.:4
5357
%'3('.'4 +3('7'4 +-'7'
#+6:(2/1 4*54+8/' 5357
8+('-'/3'4' 9+2'.
(+(+7'6' 1'2/ */:('. 9+7'1./7 *+4-'4 &4*'4-&4*'4-
5357 %'.:4
9+49'4- "+7:('.'4 +*:' 9'8
&4*'4-&4*'4- 5357
%'.:4
9+49'4-
"+3+7/49'.'+7'.+3('7'4 +-'7'#+6:(2/14*54+8/'
%'.:4
5357
%'3('.'4 +3('7'4 +-'7'
#+6:(2/1 4*54+8/' 5357
"+7'9:7'4 "+3+7/49'. 5357
%'.:4
9+49'4-
"+4-+252''4 +:'4-'4 '+7'. +3('7'4 +-'7'
#+6:(2/1 4*54+8/' %'.:4
5357 %'3('.'4
+3('7'4 +-'7'#+6:(2/14*54+8/' 5357
"+7'9:7'4'+7'. '(:6'9+4257' 5357
%'.:4
9+49'4- "515165151 "+4-+252''4 +:'4-'4 '+7'.
+3('7'4 '+7'. '(:6'9+4 257' %'.:4
5357
%'3('.'4 +3('7'4 '+7'. '(:6'9+4 257' 5357