dikatakan hampir tidak ada batas yang jelas antara bangsa satu dengan bangsa lain,
peradaban satu dengan peradaban lainnya. Budaya suatu bangsa dengan budaya bangsa
lainnya. Manusia bisa dengan mudah berbaur dengan manusia lain di berbagai belahan
bumi ini. Aktivitas manusia yang dilakukan di benua Amerika pada detik ini, bisa diketahui
bahkan diikuti oleh manusia lain yang ada di benua Asia, Eropa, Afrika maupun Australlia
Kenyataan ini tentu menuntut sumber daya manusia yang mampu dengan mudah
beradaptasi terhadap perubahan zaman.Sumber daya manusia-sumber daya manusia ini
merupakan produk dari pendidikan di suatu bangsa. Apa yang dituntut dari out put
pendidikan di era global ini adalah lulusan-lulusan yang mampu berpikir kritis, memiliki
kompetensi dalam pemecahan masalah, kreatif inovatif, kompeten dalam ICT, komunikatif
dan menguasai berbagai bahasa / multi lingual. Untuk menghasilkan sumber daya manusia
dengan kompetensi tersebut, lembaga pendidikan terutama guru sebagai "sutradara
lapangan" dituntut untuk mengubah cara menyelenggarakan pendidikan dengan cara yang
berbeda dengan cara-cara yang selama ini telah dijalankan ( bukan berarti cara yg dipakai
saat ini tidak baik lho ) . Pembelajaran di era global menuntut peserta didik mampu
berkompetisi dengan menunjukkan kompetensinya agar mereka hidup sejahtera di era
global ini. Peserta didik harus lebih banyak belajar dengan cara yang berbeda baik teknik,
metoda, sarana prasarana, IT bahkan semangat dan daya juang. Pembelajaran di era global
yang diharapkan adalah pembelajaran yang lebih berfokus pada peserta didik ( student
center ), peserta didik dikondisikan untuk mampu secara aktif mencari informasi. Menurut
Darma ( 2009 ), pendidikan lebih memberikan rangsangan agar peserta didik menjadi
pembelajar yang aktif. bukan pembelajar yang pasif. Jadi pembelajaran di era global saat ini
sebaiknya dikelola sedemikian rupa sehingga merangsang, mendorong dan membiasakan
peserta didik bisa secara aktif menggali informasi dari berbagai sumber yang tersedia dan
disediakan oleh guru. Tuntutan pendidikan di era global ini tak pelak tentu menjadi tuntutan
sekaligus tantangan besar bagi para guru dalam menyelenggarakan pembelajaran. Guru
mau tidak mau, suka tidak suka, setuju tidak setuju harus mengimbangi tuntutan ini. Guru
dituntut untuk benar-benar profesional dalam dalam mengemban tugas dan fungsinya
sebagai sosok pengajar dan pendidik dengan berbekal kompetensi paedagogik,
kepribadian, sosial dan profesional secara utuh. Pertanyaannya adalah ? Sudah siapkah
Guru-guru Indonesia ini menyelenggarakan pendidikan dan pembelajaran yang sesuai
dengan tuntutan abad 21 ? Mengingat, perhatian pemerintah terhadap profesionalisme guru
belum lama berjalan tentu hal ini membutuhkan perjuangan yang sangat luar biasa agar
guru-guru yang aktif saat ini bersegera menjadi sosok pendidik dan pengajar yang
profesional mengikuti tuntutan abad 21. Dan tuntutan terbesar terhadap pemerintah
Indonesia adalah bagaimana pemerintah bisa merekrut guru-guru baru ( baik untuk :
menggantikan guru-guru lama yang sudah mencapai usia pensiun atau menambah
kekurangan guru ) dengan strategi baru yang tentunya mengikuti perkembangan dan
tuntutan abad 21. Pemerintah dituntut tidak asal-asalan dalam rekrutmen guru-guru baru
ini. Pilihan tentu harus jatuh kepada calon-calon guru yang mampu berpikir kritis , kompeten
dalam memecahkan masalah, kreatif-inovatif, komunikatif, menguasai ilmu pengetahuan,
menguasai multi bahasa dan menguasai ICT. Didukung dengan kompetensi kepribadian,
emosional dan spiritual yang stabil. Atau dengan kata lain "pilihlah guru yang pintar-bener-
berani".
Tuntutan pembelajaran abad ke-21 sebagaimana gambaran Jennifer Nichols selaras dengan 14
prinsip pembelajaran dalam kurikulum nasional.
Dari 14 prinsip tersebut kemudian disederhanakan lagi menjadi 4 prinsip pokok pembelajaran.
Adapun 4 prinsip pokok pembelajaran abad ke 21, seperti berikut ini:
Pembelajaran berpusat pada siswa bukan berarti guru menyerahkan kontrol belajar kepada siswa
sepenuhnya. Intervensi guru masih tetap diperlukan.
Guru berperan sebagai fasilitator yang berupaya membantu mengaitkan pengetahuan awal (prior
knowledge) yang telah dimiliki siswa dengan informasi baru yang akan dipelajarinya. Memberi
kesempatan siswa untuk belajar sesuai dengan cara dan gaya belajarnya masing-masing dan
mendorong siswa untuk bertanggung jawab atas proses belajar yang dilakukannya.
Selain itu, guru juga berperan sebagai pembimbing, yang berupaya membantu siswa ketika
menemukan kesulitan dalam proses mengkonstruksi pengetahuan dan keterampilannya.
Siswa harus dibelajarkan untuk bisa berkolaborasi dengan orang lain. Berkolaborasi dengan orang-
orang yang berbeda dalam latar budaya dan nilai-nilai yang dianutnya. Dalam menggali informasi
dan membangun makna, siswa perlu didorong untuk bisa berkolaborasi dengan teman-teman di
kelasnya.
Dalam mengerjakan suatu proyek, siswa perlu dibelajarkan bagaimana menghargai kekuatan dan
talenta setiap orang serta bagaimana mengambil peran dan menyesuaikan diri secara tepat dengan
mereka.
Begitu juga, sekolah (termasuk di dalamnya guru) seyogyanya dapat bekerja sama dengan lembaga
pendidikan (guru) lainnya di berbagai belahan dunia untuk saling berbagi informasi dan penglaman
tentang praktik dan metode pembelajaran yang telah dikembangkannya. Kemudian, mereka
bersedia melakukan perubahan metode pembelajarannya agar menjadi lebih baik.
3. Learning should have context
Pembelajaran tidak akan banyak berarti jika tidak memberi dampak terhadap kehidupan siswa di
luar sekolah. Oleh karena itu, materi pelajaran perlu dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari siswa.
Guru mengembangkan metode pembelajaran yang memungkinkan siswa terhubung dengan dunia
nyata (real word).
Guru membantu siswa agar dapat menemukan nilai, makna dan keyakinan atas apa yang sedang
dipelajarinya serta dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-harinya. Guru melakukan
penilaian kinerja siswa yang dikaitkan dengan dunia nyata.
Dalam upaya mempersiapkan siswa menjadi warga negara yang bertanggung jawab, sekolah
seyogyanya dapat memfasilitasi siswa untuk terlibat dalam lingkungan sosialnya.
Misalnya, mengadakan kegiatan fieldtrip, out bond, pengabdian masyarakat, dimana siswa dapat
belajar mengambil peran dan melakukan aktivitas tertentu dalam lingkungan sosial.
Siswa dapat dilibatkan dalam berbagai pengembangan program yang ada di masyarakat, seperti:
program kesehatan, pendidikan, lingkungan hidup, dan sebagainya. Selain itu, siswa perlu diajak pula
mengunjungi panti-panti asuhan untuk melatih kepekaan empati dan kepedulian sosialnya
SUKSES DUNIA PENDIDIKAN BERARTI SUKSES MENGANTAR GENERASI PENERUS BANGSA UNTUK
REGENERASI KEPEMIMPINAN INDONESIA
Filsafat Ilmu
1.
DEC
26
DAFTAR PUSTAKA
Lahamuddin, Basri. 2011. Guru Abad 21.(http://edukasi.kompasiana.com/2011/10/04/guru-
abad-21/). diakses 15 Desember 2012.
Sarjanaku. 2010. Tantangan Guru Sebagai Tenaga Profesional. (Online).
(http://www.sarjanaku.com/2010/11/tantangan-guru-sebagai-tenaga.html). diakses 14
Desember 2012.
Sutamto. 2010. Tantangan Guru pada Abad Ke-21. (Online).
(http://sutamto.wordpress.com/2010/04/10/tantangan-guru-pada-abad-ke-21/). diakses 15
Desember 2012.
Febryani, Yoeyhan. 2012. Guru Abad 21. (Online).
(http://yoeyhanfebryani.blogspot.com/2012/11/guru-abad-21.html). diakses 15 Desember
2012.
0
Tambahkan komentar
Memuat
Template Dynamic Views. Gambar template oleh loops7. Diberdayakan oleh Blogger.
SAPS
E-GAJI
APDM
SPS
E-SPLG
E-PROFIL
I-NILAM
E-PANGKAT
E-GTUKAR
CiKGUHAiLMi
Blog cikgu Sains dan Kimia yang fanatik dengan Sofbol dan Drama
UTAMA
PBS SAINS
SAINS
KIMIA
SOFBOL
VIDEO PENDEK
INOVASI
HAL PENDIDIKAN
MISC
CIKGU HAILMI
Bulan April dah mula menjengah. Maka bermulalah juga Bulan Sains dan Matematik di sekolah saya.
Banyak juga aktiviti yang dah dirancangkan. Jom saya kongsikan sket cadangan 21 Aktiviti menarik
bagi Bulan Sains dan Matematik. Mudah-mudahan dapat membantu rakan guru di luar sana dalam
mencari idea untuk diadakan di sekolah masing-masing.
Pertandingan fotografi ini adalah seperti pertandingan fotografi yang lain. Janji gambar nampak
cantik di mata cikgu, maka cikgu dah boleh isytiharkan siapa pemenangnya. Bagi pertandingan ini,
subjek dan temanya mesti lah ada kena mengena dengan Sains. Sebagai contohnya, tumbuhan
berbunga atau tumbuhan tidak berbunga.
Penggunaan kamera bergantung kepada cikgu sendiri, sama ada nak sediakan banyak-banyak
kamera, atau pun benarkan pelajar menggunakan kamera sendiri. Pertandingan ini sebenarnya saya
dah kongsikan secara detail dalam entri yang terdahulu.
2. Pameran Sains
Ini adalah aktiviti yang agak biasa dijalankan di mana-mana sekolah. Bezanya mungkin bergantung
kepada apa benda yang nak dipamerkan. Jika ada bahan pameran yang menarik dan boleh
membuatkan pelajar rasa teruja nak melihat dan membelek bahan pameran anda, maka
dipersilakan. Jika bahan pameran adalah biasa-biasa sahaja, maka saya rasa aktiviti ini agak
membosankan.
Pertandingan Telur Kebal ini adalah pertandingan mencipta bahan sokongan bagi telur, supaya tak
pecah jika dijatuhkan daripada tempat yang tinggi. Kalau tak pecah, maka kebal lah telur itu. Pelajar
boleh menggunakan kaedah masing-masing sekreatif mungkin, tetapi masih berpandukan kepada
syarat-syarat yang telah ditetapkan.
Semakin ketat peraturan yang cikgu tetapkan, maka semakin kreatif lah hasil daripada pelajar nanti.
Aktiviti ini agak menarik dan cukup menghiburkan. Jangan terkejut dengan kreativiti anak murid
cikgu dalam menghasilkan produk mereka!
Ini juga adalah aktiviti turun temurun dan menjadi kebiasaan kepada hampir semua sekolah. Namun,
rakan guru boleh mengkreatifkan kuiz ini dalam bentuk yang lebih terkini. Sebagai contoh, dengan
menggunakan Makmal Komputer bagi menjawab soalan yang sudah diselaraskan. Minta bantuan
daripada rakan guru yang mahir dalam menetapkan penggunaan ICT, inshaAllah aktiviti kuiz ini juga
boleh jadi aktiviti yang menarik.
5. POPKUIZ Sains
Aktiviti kuiz yang berbentuk seperti POPKUIZ ini juga dapat menarik minat pelajar untuk mengikuti
aktiviti Bulan Sains dan Matematik dengan jayanya. Adakan kumpulan daripada setiap kelas yang
terdiri daripada 2 / 3 orang dalam satu kumpulan.
Beberapa pusingan boleh diadakan bergantung kepada kreativiti cikgu. Mungkin pusingan pertama
memberi peluang kepada setiap kumpulan untuk memilih soalan, diikuti pusingan kedua yang
memberi peluang kepada kumpulan yang paling pantas menjawab soalan.
6. Pertandingan Amali
Pemarkahan boleh dinilai pada hasil akhir eksperimen, kemahiran menjalankan eksperimen dan
perkara-perkara yang berkaitan dengan nilai semasa menjalankan eksperimen.
7. Drama Sains
Aktiviti ini juga merupakan aktiviti yang menarik. Ada kelainannya. Setiap kumpulan diberikan masa
10 minit bagi mempersembahkan drama yang berunsurkan Sains. Kreativiti adalah bergantung
kepada pelajar sama ada mahu menggunakan konsep sketsa, puisi dan lagu, atau apa-apa seni
persembahan lain.
Pemarkahan diberi pada kandungan Sains yang dinyatakan dalam drama, kreativiti dan penggunaan
bahan yang sesuai. Jika ada faktor lain yang boleh dinilai, seperti mutu lakonan dan persembahan,
maka mungkin rakan guru boleh berikan markah bonus.
8. Pertandingan Video
Jika sekolah anda mempunyai budaya 'video' yang bagus, maka saya sarankan diadakan
pertandingan mencipta video berunsurkan Sains. Jika tak ada pun, masih rakan guru boleh teruskan
aktiviti ini dengan seringkas mungkin.
Pelajar menghasilkan video pendek, dalam jangka masa 2 - 5 minit yang menerangkan mengenai
apa-apa yang berkaitan dengan Sains. Video boleh dirakam terus dengan menggunakan apa jua jenis
kamera (termasuk kamera telefon), dan boleh juga dalam bentuk yang sudah di-edit.
9. Membina model
Pertandingan ini juga dapat membina kreativiti pelajar anda. Guru-guru boleh tetapkan syarat dan
juga peraturan yang perlu dipatuhi pelajar. Sebagai contohnya, wajib menggunakan bahan terpakai.
Tujuan model dibina juga boleh dipelbagaikan dengan menetapkan tema perhiasan rumah, tema
projek alam sekitar, tema barang pelbagai-guna dan macam-macam lagi.
Pertandingan ini saya dapat idea semasa menjalankan pdp dalam kelas. Pelajar sangat teruja mahu
siapkan memasang model dengan masa yang paling pendek. Maka saya anjurkan pertandingan
memasang model paling cepat.
Pertandingan ini dicedok daripada pertandingan Explorace yang popular suatu ketika dahulu.
Konsepnya lebih kurang sama, iaitu ditetapkan beberapa stesyen, dengan setiap stesyen mempunyai
tugasan tertentu yang perlu diselesaikan. Kumpulan yang paling awal menamatkan cabaran, akan
dikira sebagai pemenang.
Aktiviti Menarik Bulan Sains dan Matematik Explorace Sains / Saintis Muda
Bagi setiap stesyen, banyak aktiviti atau tugasan yang boleh ditetapkan. Kalau cikgu mahu lebih
menarik, jalankan aktiviti ini di luar daripada kelas dan juga makmal. Tentu meriah melihat kumpulan
pelajar terkejar-kejar ke sana ke sini bagi mendapatkan jawapan!
12. G-Math
Ini adalah pertandingan yang mirip kepada permainan sahibba. Bezanya permainan ini memerlukan
kemahiran asas mengira + - / x dalam menghasilkan sesuatu persamaan matematik itu.
Bagi yang belum pernah mencuba, mungkin agak sukar. Namun jika sudah mula bermain, G-Math ini
pasti menyeronokkan.
Tak sahlah kalau permainan ini tak dimasukkan dalam senarai aktiviti bulan Sains dan Matematik.
Permainan Sudoku ini agak menarik dan mencabar kemampuan pelajar untuk berfikir dengan pantas
dan tepat.
Aktiviti Menarik Bulan Sains dan Matematik Pertandingan Sudoku
Mungkin rakan guru boleh kreatif kan lagi permainan ini dengan mengadakan perlumbaan siapa
yang dapat selesaikan masalah Sudoku ini dengan lebih pantas! Adakan dalam beberapa pusingan,
dengan setiap pusingan menyaksikan sebilangan pelajar akan tersingkir. Tentu lebih menarik!
Ini juga pertandingan yang agak menarik. Guru boleh meletakkan apa-apa barang dalam balang
besar / akuarium dan kemudiannya menyuruh pelajar untuk meneka bilangan atau pun berat barang
tersebut. Guru-guru boleh gunakan guli, biji kacang hijau, biji getah dan apa-apa yang difikirkan
sesuai.
Aktiviti Menarik Bulan Sains dan Matematik Pertandingan Teka berat / teka bilangan
Sediakan borang kecil yang mencatatkan maklumat peneka dan terus sediakan kotak pertandingan.
Letakkan juga balang besar / akuarium tersebut di tempat laluan yang strategik. Tentu banyak
sambutan. Sekurang-kurangnya pelajar juga dapat menggunakan kemahiran menganggar dengan
logik dan bijak.
Setiap kelas di sekolah diminta untuk menghias sudut matapelajaran 'Sains'. Bahan yang dilekatkan
perlulah bahan yang berkualiti dan dengan persembahan yang menarik dan ceria.
Bagi memudahkan penilaian dari kelas ke kelas, rakan guru boleh menetapkan tema bagi sudut Sains
tersebut. Contohnya, tema angkasa, tema hidupan air, keseimbangan ekosistem dan lain-lain
perkara yang berkaitan dengan Sains.
Jika ditetapkan penggunaan saiz A4 serta bahan yang digunakan, mungkin juga artikel Sains yang
dihasilkan oleh pelajar dalam pertandingan tersebut dapat di-laminate dan dijadikan bahan hias
sekitar sekolah. Bahan info Sains yang menarik!
Penghasilan buku skrap Sains juga merupakan aktiviti yang menyeronokkan. Tema yang ditentukan
kepada pelajar boleh datang dalam bentuk yang pelbagai. Sebagai contohnya senarai tumbuhan
yang terdapat dalam kawasan sekolah. Bagi menambahkan lagi cabaran, guru boleh tetapkan juga
nama saintifik bagi setiap tumbuhan yang dimasukkan dalam buku skrap.
Aktiviti Menarik Bulan Sains dan Matematik Pertandingan buku skrap sains
Selain daripada cadangan tema di atas, guru juga boleh tetapkan tema lain seperti senarai tumbuhan
berbunga dan tidak berbunga, monokotiledon dan dikotiledon serta serangga yang wujud dalam
kawasan sekolah.
Roket air juga merupakan aktiviti Bulan Sains yang boleh memberi kelainan kepada pelajar.
Pertandingan sebegini sudah tentu merangsang kreativiti pelajar dalam menghasilkan roket air
dengan inovasi yang tersendiri.
Mana tahu dengan lawatan tersebut menyebabkan pelajar akan lebih berminat untuk mendalami
Sains. Selain daripada agensi / Pusat Sains, antara tempat lain yang anda boleh adakan lawatan
sambil belajar adalah institusi seperti universiti, Pusat Kimia, kilang industri, pusat rawatan air, pusat
pelupusan sampah, empangan hidroelektrik dan apa-apa yang berkaitan dengan Sains.
Ini lagi satu aktiviti yang agak membosankan untuk diadakan di Bulan Sains dan Matematik. Namun
aktiviti zaman berzaman ini kalau nak diadakan jugak, boleh disegarkan dengan ceramah atau
bengkel oleh individu yang lebih berpengaruh (artis, tokoh). Pokok pangkalnya mestilah ceramah
atau bengkel yang berkaitan dengan Sains.
Selain daripada individu, pihak sekolah juga boleh memohon pihak universiti atau mana-mana
institusi yang berkaitan dengan Sains untuk datang memberi ceramah di sekolah. Semoga terhibur..
;)
Bagi sekolah yang mempunyai peralatan yang mencukupi, pihak sekolah boleh juga mengadakan sesi
mencerap bintang di langit. Saya rasa aktiviti ini menarik dan sangat bersesuaian dengan bulan Sains
dan Matematik.
Walaubagaimanapun beberapa perkara perlu diambil kira. Terutamanya yang berkaitan dengan
perjalanan pelajar pada malam hari serta kesediaan guru untuk meluangkan masa malam di sekolah
bersama pelajar, sambil melihat bintang yang berkerlipan.
Inilah antara beberapa cadangan aktiviti menarik yang boleh dianjurkan sepanjang Bulan Sains dan
Matematik. Hampir kebanyakan daripada aktiviti di atas ada dan pernah dianjurkan di sekolah saya.
Ada yang mendapat sambutan hangat dan ada yang mendapat sambutan suam-suam kuku.
Semuanya bergantung kepada kreativiti cikgu dalam melaksanakan pertandingan dan aktiviti
tersebut.
Jika sekiranya cikgu-cikgu mempunyai cadangan aktiviti lain, boleh lah kongsikan juga di ruangan
komen supaya boleh diambil manfaat oleh rakan guru yang lain. Selamat mencuba!