FARMASETIKA 2
KROMOFOR
3. Siti Mastiah
2016/2017
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena anugerah dari-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah tentang "Kromofor" ini. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada
junjungan besar kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita jalan
yang lurus berupa ajaran agama Islam yang sempurna dan menjadi anugerah serta rahmat
bagi seluruh alam semesta.
Penulis sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah yang menjadi tugas
Farmasetika 2 dengan judul "Kromofor". Disamping itu, kami mengucapkan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami selama pembuatan makalah ini
berlangsung sehingga terealisasikanlah makalah ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini bisa bermanfaat dan jangan lupa
ajukan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya bisa diperbaiki.
Penulis
BAB I : Pendahuluan
Dasar Teori
Kromofor (chromophore) adalah bagian dari pigmen yang paling sensitif terhadap
rangsangan cahaya. Kromofor berfungsi sebagai antena, alat penangkap gelombang
elektromagnetik pada panjang gelombang tertentu. Suatu panjang gelombang spektrum
tertentu dapat merangsang perubahan struktur molekul kromofor karena molekul itu
"tereksitasi". Perubahan struktur ini mengakibatkan pelepasan energi/elektron. Energi atau
elektron yang terlepas ini lalu ditangkap oleh sistem pembawa signal(signaling) yang pada
akhirnya memicu dihasilkannya sejumlah enzim bagi suatu proses biokimia tertentu.
Pada tumbuhan, kromofor selalu merupakan molekul dengan kerangka heme, seperti
padafitokrom dan klorofil.
Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari kromofor
BAB II : Pembahasan
Kromofor adalah suatu gugus fungsi, tidak terhubung dengan gugus lain, yang
menampakkan spektrum absorbsi dan merupakan senyawa organik yang memiliki ikatan
rangkap yang terkonjugasi. Jika beberapa kromofor berhubungan maka absorbsi menjadi
lebih kuat dan berpindah kepanjang gelombang yang lebih panjang.
Contoh : Kromofor tunggal, antara lain : asetilen, aldehid, azo, karbonol, sulfoksida, benzena,
etilen
Ada 3 jenis kromofor :
1. Ikatan ganda antara 2 atom yang tidak memiliki pasangan elektron bebas.
Contoh : C = C
2. Ikatan ganda antara 2 atom yang memiliki pasangan elektron bebas.
Contoh : C = O
3. Cincin Benzena
Gugus kromofor gugus fungsional yang mengabsorpsi radiasi ultraviolet dan tampak,
jika mereka diikat oleh senyawa-senyawa bukan pengabsorbsi (auksokrom).
Kesimpulan
1. Kromofor (chromophore) adalah bagian dari pigmen yang paling sensitif terhadap
rangsangan cahaya. Kromofor berfungsi sebagai antena, alat penangkap gelombang
elektromagnetik pada panjang gelombang tertentu.
2. Kromofor adalah suatu gugus fungsi, tidak terhubung dengan gugus lain, yang
menampakkan spektrum absorbsi dan merupakan senyawa organik yang memiliki
ikatan rangkap yang terkonjugasi.
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kromofor
http://staff.ui.ac.id/system/files/users/harmita/material/anfiskimspektroskopidr.harmita.pdf