Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

FARMASETIKA 2

KROMOFOR

Disusun oleh : 1. Indah Setya Rahmawati

2. Lina Laelatul Maulidiyah

3. Siti Mastiah

Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri Bojonegoro

2016/2017
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena anugerah dari-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah tentang "Kromofor" ini. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada
junjungan besar kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita jalan
yang lurus berupa ajaran agama Islam yang sempurna dan menjadi anugerah serta rahmat
bagi seluruh alam semesta.

Penulis sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah yang menjadi tugas
Farmasetika 2 dengan judul "Kromofor". Disamping itu, kami mengucapkan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami selama pembuatan makalah ini
berlangsung sehingga terealisasikanlah makalah ini.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini bisa bermanfaat dan jangan lupa
ajukan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya bisa diperbaiki.

Bojonegoro, 8 Mei 2017

Penulis
BAB I : Pendahuluan

Dasar Teori

Kromofor (chromophore) adalah bagian dari pigmen yang paling sensitif terhadap
rangsangan cahaya. Kromofor berfungsi sebagai antena, alat penangkap gelombang
elektromagnetik pada panjang gelombang tertentu. Suatu panjang gelombang spektrum
tertentu dapat merangsang perubahan struktur molekul kromofor karena molekul itu
"tereksitasi". Perubahan struktur ini mengakibatkan pelepasan energi/elektron. Energi atau
elektron yang terlepas ini lalu ditangkap oleh sistem pembawa signal(signaling) yang pada
akhirnya memicu dihasilkannya sejumlah enzim bagi suatu proses biokimia tertentu.
Pada tumbuhan, kromofor selalu merupakan molekul dengan kerangka heme, seperti
padafitokrom dan klorofil.

Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari kromofor
BAB II : Pembahasan

Kromofor adalah suatu gugus fungsi, tidak terhubung dengan gugus lain, yang
menampakkan spektrum absorbsi dan merupakan senyawa organik yang memiliki ikatan
rangkap yang terkonjugasi. Jika beberapa kromofor berhubungan maka absorbsi menjadi
lebih kuat dan berpindah kepanjang gelombang yang lebih panjang.
Contoh : Kromofor tunggal, antara lain : asetilen, aldehid, azo, karbonol, sulfoksida, benzena,
etilen
Ada 3 jenis kromofor :
1. Ikatan ganda antara 2 atom yang tidak memiliki pasangan elektron bebas.
Contoh : C = C
2. Ikatan ganda antara 2 atom yang memiliki pasangan elektron bebas.
Contoh : C = O
3. Cincin Benzena
Gugus kromofor gugus fungsional yang mengabsorpsi radiasi ultraviolet dan tampak,
jika mereka diikat oleh senyawa-senyawa bukan pengabsorbsi (auksokrom).

Kromofor yang mempunyai ikatan rangkap berkonjugasi ( diena(C=C-C=C), dienon(C=C-


C=O) , benzen dll.

Contoh kromofor tunggal


Kromofor Ikatan maks(nm) maks

Asetilen -C=C- 175-180 6 000

Aldehid -C=O 210 Sangat besar


280-300 11-18
Amin -NH2 195 2 800

Azo -N=N- 285-400 3-25

Bromida -Br 208 300

Karbonil C=O 195 1 000


270-285 18-30
Karboksil -COOH 200-210 50-70
Disulfida -S-S- 194 5 500
255 400
Ester -COOR 205 50

Etilen -C=C- 190 8 000

Iodida -I 260 400

Nitrat -NO2 270 12

Nitroso -NO 302 100

Sulfon -SO2 - 180 ......

Sulfoksida S=O 210 1 500

Benzen 184 46 700


204 6 900
BAB III : Penutup

Kesimpulan

1. Kromofor (chromophore) adalah bagian dari pigmen yang paling sensitif terhadap
rangsangan cahaya. Kromofor berfungsi sebagai antena, alat penangkap gelombang
elektromagnetik pada panjang gelombang tertentu.

2. Kromofor adalah suatu gugus fungsi, tidak terhubung dengan gugus lain, yang
menampakkan spektrum absorbsi dan merupakan senyawa organik yang memiliki
ikatan rangkap yang terkonjugasi.

3. Gugus kromofor gugus fungsional yang mengabsorpsi radiasi ultraviolet dan


tampak, jika mereka diikat oleh senyawa-senyawa bukan pengabsorbsi (auksokrom).
DAFTAR PUSTAKA

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kromofor

http://staff.ui.ac.id/system/files/users/harmita/material/anfiskimspektroskopidr.harmita.pdf

Anda mungkin juga menyukai