Twin 80 PDF
Twin 80 PDF
1, 2014
ABSTRACT
The solubilization of dextromethorphan hydrobromide using Tween 80 and Span 80 has been studied. CMCs
value of Tween 80 and Span 80 are determined by surface tension method using Du Nouy Tensiometer and refractive
index method using ABBE refractometer. The solubility of dextromethorphan hydrobromide using Tween 80 and
Span 80 was evaluated at concentrations below the CMC point, above the CMC point and at CMC point. CMCs value
of Tween 80 and Span 80 respectively are 5,9 g/mL and 6,3g/mL. The solubility of dextromethorphan
hydrobromide using Tween 80 was greater than Span 80 at concentration above the CMCs value.
ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian tentang solubilisasi dekstrometorfan hidrobromida menggunakan Tween 80 dan
Span 80. Nilai CMC dari Tween 80 dan Span 80 ini ditentukan dengan metoda tegangan permukaan yaitu
menggunakan Du Nouy Tensiometer dan metoda indeks bias yaitu menggunakan Refraktometer ABBE. Kelarutan
dekstrometorfan hidrobromida diteliti dengan menggunakan Tween 80 dan Span 80 pada konsentrasi di bawah titik
CMC, pada titik CMC dan di atas titik CMC. Nilai CMC dari Tween 80 dan Span 80 berturut turut adalah 5,9g/mL
dan 6,3 g/mL. Kelarutan dekstrometorfan hidrobromida dengan Tween 80 lebih besar dibanding dengan Span 80
pada konsentrasi surfaktan di atas nilai CMC.
1
Jurnal Farmasi Higea, Vol. 6, No. 1, 2014
2
Jurnal Farmasi Higea, Vol. 6, No. 1, 2014
larutan kedalam erlenmeyer bertutup dan Didapatkan konsentrasi larutan induk 1000
diaduk dengan Magnetic Stirrer dengan mg/mL. Larutan induk ini dipipet sebanyak
kecepatan pada skala 3. Setelah 5 menit, 10 mL, masukkan kedalam labu ukur 100
pengadukan dihentikan dan larutan dipipet mL, lalu cukupkan dengan aquadest sampai
sebanyak 5 mL, diganti dengan aquadest 5 tanda batas. Kemudian dibuat larutan
mL, larutan yang dipipet ini disaring, dan dengan kosentrasi masing- masing larutan
hasil saringan dipipet lagi 1 mL dan 2,3,4,5,6,7,8,9,10 dan 11 g/mL.
diencerkan dengan pelarut dalam labu ukur Kemudian diukur tegangan permukaannya
100 mL, lalu pipet lagi 2 mL dan diencerkan menggunakan Du Nouy Tensiometer.
dengan pelarut 10 mL. Kemudian diukur Untuk masing-masing konsentrasi
serapan Dekstrometorfan HBr dan dihitung dilakukan pengukuran sebanyak 5 kali.
kadar Dekstrometorfan HBr yang terlarut Dari harga tegangan permukaan yang
pada panjang gelombang maksimum. didapat, dibuat kurva kalibrasi hubungan
Demikian seterusnya dilakukan untuk lama konsentrasi surfaktan dan tegangan
pengadukan 10, 15, 20, 25, 30, 35 dan 40 permukaan sehingga didapat dua
menit. persamaan garis lurus yang berpotongan.
Titik perpotongan tersebut merupakan nilai
c. Penentuan Nilai CMC Surfaktan CMC. Dihitung dengan rumus :
Metode Tegangan Permukaan
=
2
1. Tegangan Permukaan Tween 80
Ket : F = tenaga yang dibutuhkan untuk
Nilai CMC ini ditentukan dengan cara
merubah lapisan film
menimbang Tween 80 sebanyak 100 mg,
= tegangan permukaan
kemudian dilarutkan dengan aquadest dalam
L = panjang bagian yang dapat
labu ukur 100 mL, volumenya dicukupkan
bergerak
hingga tanda batas. Didapatkan konsentrasi
FK= faktor koreksi
larutan induk 1000 mg/mL. Larutan induk
Standarisasi alat (kalibrasi alat), biasanya
ini dipipet sebanyak 10 mL, masukkan
dikalibrasi dengan aqua bidest dengan
kedalam labu ukur 100 mL, lalu cukupkan
tegangan muka () = 72,9 dyne pada 200C.
dengan aquadest sampai tanda batas.
Apabila diukur tegangan muka air bukan 72,9
Kemudian dibuat larutan dengan kosentrasi
dyne, melainkan 69,5 dyne, maka faktor
masing- masing larutan 2,3,4,5,6,7,8,9,10
koreksi adalah 72,9/69,5 = 1,05
dan 11 g/mL. Kemudian diukur tegangan
permukaannya menggunakan Du Nouy
Metode Indeks Bias
Tensiometer. Untuk masing-masing
1. Indek Bias Tween 80
konsentrasi dilakukan pengukuran sebanyak
Penentuan nilai CMC dengan metode indeks
5 kali.
bias diteliti dengan cara membuat larutan
surfaktan Tween 80 dengan cara menimbang
Tween 80 sebanyak 100 mg,kemudian
dilarutkan dengan aquadest dalam labu 100
2. Tegangan Permukaan Span 80
mL, volumenya dicukupkan hingga tanda
Nilai CMC ini ditentukan dengan cara
batas. Didapatkan konsentrasi 1000 g/mL.
menimbang span 80 sebanyak 100 mg,
dari larutan induk dibuat larutan dengan
kemudian dilarutkan dengan aquadest
konsentrasi 2,3,4,5,6,7,8,9,10, dan 11 g/mL.
dalam labu ukur 100 mL, volumenya
Alat yang digunakan adalah refraktometer
dicukupkan hingga tanda batas.
ABBE. Larutan yang diuji kemudian
3
Jurnal Farmasi Higea, Vol. 6, No. 1, 2014
diteteskan kepada prisma bawah alat Larutan Tween 80 dibuat dalam beberapa
refraktometer. Mikrometer diputar perlahan konsentrasi untuk penentuan kelarutan
sampai pada medan penglihatan diteloskop, Dekstrometorfan HBr pada, di bawah dan di
batas antara gelap dan terang berada pada atas nilai CMC.
titik potong kedua garis halus yang Pada 100 mL larutan yang mengandung
bersilangan. Skala yang tertera pada alat Tween 80 sesuai dengan konsentrasi yang
dibaca, demikian seterusnya pada masing- diperoleh yaitu 4,5,6,7dan 8g ditambahkan
masing konsentrasi dilakukan pengukuran 2 g Dekstrometorfan HBr. Aduk dengan
sebanyak 5 kali. magnetic stirrer dengan kecepatan pada skala
3 selama 23,6 menit. Larutan kemudian
2. Indek bias Span 80 disaring dan di pipet sebanyak 1 mL
Penentuan nilai CMC dengan metode indeks diencerkan dengan air suling dalam labu ukur
bias diteliti dengan cara membuat larutan 100 mL. Diukur serapan pada panjang
surfaktan Span 80 dengan cara menimbang gelombang maksimum. Kemudian percobaan
Span 80 sebanyak 100 mg,kemudian dilanjutkan dengan cara yang sama pada
dilarutkan dengan aquadest dalam labu konsentrasi Tween 80 yang lain. Prosedur
100ml, volumenya dicukupkan hingga tanda yang sama dilakukan juga pada Span 80
batas. Didapatkan konsentrasi 1000 g/mL. dengan konsentrasi yang diperoleh yaitu
Dari larutan induk dibuat larutan dengan 5,6,7,8,dan 9g.
konsentrasi 2,3,4,5,6,7,8,9,10, dan 11 g/mL.
Alat yang digunakan adalah refraktometer
ABBE. Larutan yang diuji kemudian
diteteskan kepada prisma bawah alat
refraktometer. Mikrometer diputar perlahan
sampai pada medan penglihatan diteloskop,
batas antara gelap dan terang berada pada
titik potong kedua garis halus yang
bersilangan. Skala yang tertera pada alat
dibaca, demikian seterusnya pada masing-
masing konsentrasi dilakukan pengukuran
sebanyak 5 kali. Dari hasil penentuan indeks
bias tersebut dapat dibuat kurva hubungan
antara konsentrasi surfaktan dengan indeks
bias sehingga didapat garis lurus yang
berpotongan pada nilai konsentrasi misel
kritis (CMC).
d. Penentuan Kelarutan
Dekstrometorfan HBr diatas,
dibawah dan pada Nilai CMC
HASIL DAN PEMBAHASAN
Surfaktan
4
Jurnal Farmasi Higea, Vol. 6, No. 1, 2014
Gambar 1. Panjang gelombang () analisis dekstrometorfan HBr dalam aquadest 280,0 nm.
Pengukuran serapan untuk pembuatan kurva kalibrasi dalam pelarut aquadest menghasilkan
persamaan regresi linier y = 0,005 + 0,009 x dengan nilai koefisien korelasinya (r) = 0,9987
b. Kurva hubungan konsentrasi dengan waktu larut Dekstrometorfan HBr
0.3
0.25
0.2
Absorban
0.15
0.1
0.05
0
0 10 20 30 40 50
Waktu
5
Jurnal Farmasi Higea, Vol. 6, No. 1, 2014
68,000
66,000
65,000
64,000
63,000
62,000
0 2 4 6 8 10 12
Konsentrasi (g/mL)
59,000
58,000
Tegangan Permukaan (dyne/cm )
57,000
56,000
55,000
54,000
53,000
0 2 4 6 8 10 12
Konsentrasi (g/mL)
6
Jurnal Farmasi Higea, Vol. 6, No. 1, 2014
133,240
133,220
Indeks Bias
133,200
133,180
133,160
133,140
133,120
133,100
0 2 4 6 8 10 12
Konsentrasi (g/mL)
133,240
133,220
133,200
Indeks Bias
133,180
133,160
133,140
133,120
133,100
0 2 4 6 8 10 12
Konsentrasi (g/mL)
e. Hasil Pengukuran Kelarutan Dekstrometorfan HBr diatas, dibawah dan pada Nilai CMC
Surfaktan dengan Tween 80
7
Jurnal Farmasi Higea, Vol. 6, No. 1, 2014
f. Hasil Pengukuran Kelarutan Dekstrometorfan HBr diatas, dibawah dan pada Nilai CMC
Surfaktan dengan Span 80
Kadar Dekstrometorfan
Konsentrasi Span Kelarutan Dekstro-metorfan
Absorban HBr dengan Span 80
80 (g/mL) HBr (g/100mL)
(%)
5 0,202 1,563 81,2
6 0,209 1,679 83,9
7 0,213 1,710 85,5
8 0,217 1,740 87,0
9 0,220 1,763 88,1
8
Jurnal Farmasi Higea, Vol. 6, No. 1, 2014
persamaan garis lurus yang berpotongan pada g/mL yaitu 1,694 g/100 mL (84,7%) dan
nilai CMC. Ini didasarkan bahwa pada saat kadar dekstrometorfan HBr yang terlarut
tercapainya nilai CMC maka pembentukan dalam sediaan pada konsentrasi span 80 pada
misel akan berlansung sangat cepat sehingga nilai CMC 7 g/mL dan sedikit diatas nilai
akan terjadi perubahan-perubahan sifat fisika CMC 8 g/mL berturut-turut adalah 1,710
seperti perub ahan kecepatan larut surfaktan g/100 mL (85,5%) dan 1,740 g/100 mL
yang jauh berbeda dibanding dengan sebelum (87,0%), lebih besar dibanding sediaan
mencapai titik CMC dan akan menyebabkan dengan konsentrasi surfaktan dibawah nilai
perubahan indek bias (Martin, et al., 1983). CMC 6 g/mL, yaitu 1,679 g/100 mL
Dari metode kedua tersebut terlihat nilai (83,9%).
CMC tween 80 adalah 5,7 g/mL, lebih besar
daripada nilai CMC span 80, yaitu 6,8 KESIMPULAN
g/mL.
Lamanya pengadukan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan
dekstrometorfan HBr dalam air sampai dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
diperoleh larutan jenuh perlu ditentukan 1. Dekstrometorfan HBr bisa
untuk mengetahui lamanya waktu yang diformulasikan dalam bentuk
dibutuhkan untuk setiap percobaan, sehingga solubilisasi dengan menggunakan
selama pengadukan setelah dicapainya surfaktan Tween 80 dan Span 80, karena
larutan jenuh tidak mempengaruhi penentuan keduan surfaktan tersebut dapat
selanjutnya. Harga ini dapat diperoleh meningkatkan kelarutan
dengan membuat dua persamaan dua garis dekstrometorfan HBr
lurus yang berpotongan dalam waktu 23,6 2. Kelarutan dekstrometorfan HBr
menit. Terlihat bahwa pada menit 30, 35 dan tertinggi dicapai pada surfaktan Tween
40 mempunyai absorban yang hampir sama. 80 diatas nilai CMC yaitu 93,5 %,
Konsentrasi surfaktan memberikan hubungan sedangkan pada nilai CMC yang sama
yang linear dengan peningkatan kelarutan. kelarutan Span 80 adalah 88,1 %.
Dari lampiran 1 tabel IX dan X dapat dilihat 3. Nilai CMC Tween 80 lebih kecil dari
peningkatan kelarutan dekstrometorfan HBr nilai CMC Span 80.
pada konsentrasi diatas nilai CMC, dengan
kata lain peningkatan konsentrasi surfaktan DAFTAR PUSTAKA
sebanding dengan peningkatan kelarutan.
Penambahan surfaktan pada konsentrasi Alvarez-Nunez, F. A., Yakowsky, S. H.
surfaktan pada nilai CMC dan sedikit diatas (2000). Relationship between
nilai CMC dapat meningkatkan kelarutan polysor-bate 80 solubilization
dari sediaan, disebabkan karena diameter descriptors and octanol-water
misel dalam larutan akan semakin besar partition co-efficient of drugs. Int J
dengan meningkatnya konsentrasi surfaktan Pharm, 200, 217-222
(Rosen 1989). Hal ini dapat dilihat dari kadar
dekstrometorfan HBr terlarut dalam sediaan Ansel, H.C. (1989). Pengantar Bentuk
pada konsentrasi tween 80 pada nilai CMC 6 Sediaan Farmasi. (Edisi IV).
g/mL dan sedikit diatas titik CMC 7 g/mL Penerjemah: Farida Ibrahim. Jakarta:
berturut-turut adalah 1,725 g/100 mL Universitas Indonesia.
(86,2%) dan 1,748 g/100 mL (87,4%), lebih
besar dibandingkan dengan sediaan dengan Attwood, D. & Florence, A. T. (1983).
konsentrasi surfaktan dibawah nilai CMC 5 Surfactan systems: Their chemistry
9
Jurnal Farmasi Higea, Vol. 6, No. 1, 2014
10