Anda di halaman 1dari 5

1.

Para ahli menemukan dalam literature Yunani bahwa lelang telah dikenal sejak
kuranglebih,tahun? 450 tahun sebelum masehi
2. Lelang internet dipraktekan pertama kali di Jepang dengan system yang disebut AUCNET.
Perintisnya adalah ? Masatakan Fujisaki
3. Pada saat perang saudara (civil war) di USA dekenal lelang yang disebut : Colonel Auction
4. Bebarapa Hukum Positif di Indonesia yang di dalamnya mengamatkan lelang :
5. Berikut ini ketentuan umum yang mengamanatkan lelang kecuali ?
6. Beberapa ketentuan khusus yang mengatur lelang antara lain,kecuali :
a. Peraturan lelang (vendu reglement) stbl 1908 No. 189
b. Instruksi lelang (vendu instructive) stbl 1908 No. 190
c. PP No. 1 Tahun 2013 (jenis dan tariff PNBP pada kementrian keuangan)
d. Peraturan pelaksanaannya :
PMK No. 27/PMK.06/2016 (petunjuk pelaksanaan lelang)
PMK No. 174/PMK.06/2010 (PL Kelas I)
PMK No. 175/PMK.06/2010 (PL Kelas II)
PMK No. 176/PMK.06/2010 (Balai Lelang)
PMK No.45/PMK.06/2013 (PMPJ)
PerDirjen No. 03/KN/2010 (Juknis Pelaksanaan Lelang)

7. Bahwa lelang mempunyai fungsi public, tercermin dari hal-hal berikut :


Mengamankan asset yang dimiliki/dikuasai Negara untuk meningkatkan efisiensi dan tertib
administrasi dari pengelolaan asset tersebut.
Pelayanan penjualan barang dalam ranga mewujudkan law enforcement yang
mencerminkan keadilan, keamanan, dan kepastian hukum seperti penjualan barang sitaan
pengadilan, kejaksaan, pajak dsb.

8. Pengertian lelang adalah :


Penjualan barang yang terbuka untuk umum dengan penawaran harga secara tertulis dan/atau
lisan yang semakin meningkat atau menurun untuk mencapai harga tertinggi, yang didahului
dengan pengumuman lelang.

9. Pengertian lelang noneksekusi wajib adalah :


Lelang untuk melaksanakan penjualan barang yang oleh peraturan perundang-undangan
diharuskan dijual secara lelang.

10. Persamaan antara lelang dengan tender, kecuali :


persamaan lelang :
1. Sama dilakukan dimuka umum
2. Didahului dengan pengumuman

Perbedaan lelang dengan tender :

1. Tender adalah pembelian/pengadaan barang atau pembelian jasa pemborongan pekerjaan,


sedangkan lelang adalah penjualan barang.
2. Tender tidak dipimpin oleh pejabat lelang
3. Penawaran dalam tender hanya dilakukan secara tertulis
4. Dalam tender, penjual banyak dan calon pembelihanya satu. Sedangkan dalam lelang adalah
sebaliknya.

11. Dalam setiap pelaksanaan lelang, penjual bertanggungjawab terhadap , kecuali:


a. Penjual bertanggung jawab terhadap :
Keabsahankepemilikan barang
Keabsahan dokumen persyaratan lelang
Penyerahan barang bergerak dan/atau barang tidak bergerak
Penyerahan dokumen kepemilikan kepada pembeli
Penetapan nilai limit
b. Penjual bertanggung jawab terhadap gugatan perdata dan/atau tuntutan pidana yang timbul
akibat tidak dipenuhinya peraturan perundang-undangan di bidang lelang oleh penjual
c. Penjual bertanggung jawab atas tuntutan ganti rugi terhadap kerugian yang timbul, dalam
hal tidak memenuhi tanggung jawab sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
d. Penjual harus menguasai fisik barang bergerak yang akan dilelang, kecuali barang tak
berwujud, antara lain hak tagih, hak cipta, merek, dan /atau hak paten
e. Penjual dapat menggunakan balai lelang untuk memberikan jasa pralelang dan/atau jasa
pasca lelang.

12. Berikut ini penetapan nilai limit lelang yang wajib berdasarkan Laporan Penilaian
Pasal 44
a. Penjual menetapkan nilai limit,berdasarkan :
Penilaian oleh Penilai; atau
Penaksiran oleh Penaksir.
b. Penilai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a merupakan pihak yang melakukan
penialaian secara independen berdasarkan kompetensi yang dimilikinya.
c. Penaksiran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b merupakan pihak yang berasal dari
penjual, yang melakukan penaksiran berdasarberdasarkan metode yang dapat
dipertanggungjawabkan oleh penjual, termasuk curator untuk benda seni dan benda antic
atau kuno
d. Penetapan nilai limit sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak menjadi tanggung jawab
KPKNL atau Pejabat Lelang Kelas II.

Pasal 45

Nilai limit ditetapkan oleh penjual harus berdasarkan hasil penialaian dari penilai dalam hal :

a. Lelang Noneksekusi Sukarela atas barang berupatanah dan/atau bangunan dengan nilai limit
paling sedikit Rp.1.000.000.000,- (satu milyar rupiah).

Pasal 46

a. Nilai limit bersifat tidak rahasia


b. Untuk lelang eksekusi, lelang noneksekusi wajib, dan lelang noneksekusi sukarela atas
barang tidak bergerak , nilai limit harus dicantumkan dalam pengumuman lelang.
c. Untuk lelang kayu dan hasil hutan lainnya dari tangan pertama serta lelang noneksekusi
sukarela barang bergerak, Nilai Limit dapat tidak dicantumkan dalam pengumuman lelang.
Pasal 47

Dalam hal pelaksanaan Lelang Ulang, Nilai Limit dapat diubah oleh Penjual dengan ketentuan :

a. Menunjukan hasil penialaian yang masih berlaku, dalam hal nilai limit pada lelang
sebelumnya didasarkan pada penilaian oleh penilai; atau
b. Menunjukan hasil penaksiran yang masi berlaku, dalam hal Nilai Limit pada lelang
sebelumnya didasarkan pada penaksiran oleh Penaksir.

Pasal 48

Nilai limit dibuat secara tertulis dan diserahkan oleh penjual kepada pejabat lelang paling lambat
sebelum pengumuman lelang, atau sebelum lelang dimulai dalam hal nilai limit tidak
dicantumkan dalam pengumuman lelang.

13. Penjual lelang mempunyai beberapa hak/kewenangan dalam setiap pelaksanaan lelang. Berikut
ini beberapa hak/kewenangan penjual lelang,kecuali :
a. Menetapkan syarat-syarat lelang tambahan sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perUU (pasal 19 PMK No.27/PMK.06/2016)
b. Memilih cara penawaran lelang (Pasal 64 PMK No.27/PMK.06/2016)
c. Pembayaran pelunasan hasil lelang (Pasal 79 PMK No.27/PMK.06/2016)
d. Menerima salinan risalah lelang (Pasal 94 PMK No. 27 /PMK.06/2016)

14. Berdasarkan pasal 77 peraturan menteri keuangan nomor 27/PMK.06/2016 tentang petunjuk
pelaksanaan lelang, pihak-pihak yang dilarang mengikuti lelang, kecuali :
a. Pejabat lelang dan keluarga sedarah dalam garis lurus ke atas dan ke bawah derajat pertama
b. Suami atau istri serta saudara sekandung pejabat lelang
c. Pejabat penjual
d. Pemandu lelang
e. Hakim
f. Jaksa
g. Panitera
h. Juru sita
i. Pengacara/advocate
j. Notaris
k. Pejabat pembuat akta tanah
l. Penilai
m. Pegawai DJKN
n. Pegawai balai lelang
o. Pegawai kantor pejabat lelang kelas II, yang terkait langsung dengan proses lelang.

15. Sebelum pelaksanaan lelang, maka harus didahului dengan penerbitan pengumuman lelang.
Dalam prosedur lelang, penerbitan pengumuman lelang merupakan kewajiban dari : Penjual
(Pasal 51 ayat 1 PMK No.27/PMK.06/2016)

16. Pada prinsipnya bahwa pengumuman lelang melalui media surat kabar harian, harus diterbitkan:
pengumuman lelang dilaksanakan melalui surat kabar harian yang terbit dan/atau beredar di
kota / kabupaten tempat barang berada.
Dalam hal tidak ada surat kabar harian, pengumuman lelang diumumkan dalam surat kabar
harian,pengumuman lelang diumumkan dalam surat kabar harian yang terbit di
kota/kabupaten terdekat atau di ibukota propinsi atau ibukota Negara dan beradar di wilayah
kerja KPKNL atau wilayah jabatan Pejabat Lelang Kelas II tempat barang akan dilelang.
Pengumuman lelang melalui surat kabar harian harus mempunyai tiras/oplah :
a. Paling rendah 5.000 eksemplar, jika dilakukan dengan surat kabar harian yangterbit di
kota /kabupaten; atau
b. Paling rendah 15.000 eks, jika dilakukan dengan surat kabar harian yang terbit di ibukota
propinsi, atau
c. Paling rendah 20.000 eks,jika dilakukan dengan surat kabar harian yang terbit di ibukota
negara.
Dalam hal di suatu daerah tidak terdapat surat kabar harian yang memenuhi kriteria,
Pengumuman Lelang dilakukan pada surat kabar harian yang diperkirakan mempunyai
tiras/oplah paling tinggi.
Pengumuman lelang harus dicantumkan dalam halaman utama/regular dan tidak dapat
dicantumkan pada halaman suplemen/tambahan/khusus.
Penjual dapat menambah Pengumuman Lelang pada media lainnya guna mendapatkan
peminat lelang seluas luasnya.

17. Bagaimana pengaturan penerbitan pengumuman lelang, apabila objek-objek yang akan dilelang
tersebar di 5 (lima) kota yang berbeda :

18. Jika objek yang akan dilelang berupa tanah dan/atau bagunan, maka hal-hal yang harus dimuat
dalam pengumuman lelang adalah :

Lokasi, luas tanah, jenis ha katas tanah, dan ada/tidak adanya bangunan khusus untuk barang
tidak bergerak berupa tanah dan/atau bangunan

Essay :

1. Dalam setiap pelaksanaan lelang, apa saja yang menjadi tanggung jawab penjual ?
a. Penjual bertanggung jawab terhadap :
Keabsahankepemilikan barang
Keabsahan dokumen persyaratan lelang
Penyerahan barang bergerak dan/atau barang tidak bergerak
Penyerahan dokumen kepemilikan kepada pembeli
Penetapan nilai limit
b. Penjual bertanggung jawab terhadap gugatan perdata dan/atau tuntutan pidana yang timbul
akibat tidak dipenuhinya peraturan perundang-undangan di bidang lelang oleh penjual
c. Penjual bertanggung jawab atas tuntutan ganti rugi terhadap kerugian yang timbul, dalam
hal tidak memenuhi tanggung jawab sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
d. Penjual harus menguasai fisik barang bergerak yang akan dilelang, kecuali barang tak
berwujud, antara lain hak tagih, hak cipta, merek, dan /atau hak paten
e. Penjual dapat menggunakan balai lelang untuk memberikan jasa pralelang dan/atau jasa
pasca lelang.
2. Apa saja yang menjadi persamaan dan perbedaan antara lelang dengan tender ?
persamaan lelang :
a. Sama dilakukan dimuka umum
b. Didahului dengan pengumuman

Perbedaan lelang dengan tender :

a. Tender adalah pembelian/pengadaan barang atau pembelian jasa pemborongan pekerjaan,


sedangkan lelang adalah penjualan barang.
b. Tender tidak dipimpin oleh pejabat lelang
c. Penawaran dalam tender hanya dilakukan secara tertulis
d. Dalam tender, penjual banyak dan calon pembelihanya satu. Sedangkan dalam lelang adalah
sebaliknya.

3. Sebut dan jelaskan 3 tiga macam fungsi lelang?


Fungsi Publik :
a. Mendukung law enforcement di bidang hokum perdata, hokum pidana, hokum perpajakan dll
yaitu sebagai bagian eksekusi suatu putusan,termasuk hak tanggungan
b. Mendukung tertib administrasi dan efisiensi pengelolaan dan pengurusan asset yang dimiliki
atau dikuasai Negara/mengamankan penjualan dan pemindahtanganan barang yang
dimiliki/dikuasai Negara.

Fungsi Privat :

Sebagai saran transaksi jual beli barang yang memperlancar arus lalu lintas perdagangan barang

Fungsi Budgeter :

Mengumpulkan penerimaan Negara dalam bentuk bea lelang PPH dan BPHTB guna membiayai
tugas-tugas pemerintah dan pembangunan

Anda mungkin juga menyukai