Anda di halaman 1dari 34

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan yang ada di
negara kita yang memiliki peran sangat penting yaitu sebagai penunjang
kegiatan perekonomian nasional. Perbankan dalam operasionalnya adalah
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
selanjutnya disalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk
pinjaman. Melihat peran pokok perbankan yang penting sebagai lembaga
perantara keuangan seperti yang telah dijelaskan, maka hal dasar yang
sangat dibutuhkan oleh pihak perbankan saat ini untuk dapat menjalankan
peran penting tersebut adalah kepercayaan dan keyakinan dari masyarakat
atas dunia perbankan.
Dewasa ini terjadi pergeseran dalam bisnis perbankan yang terlihat
dari peta kekuatan bank pemerintah yang makin disaingi oleh bank
swasta, serta teknologi perbankan yang semakin marak maka sangat
diperlukan adanya inovasi. Inovasi dan pengembangan perbankan
merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat dihindari, karena penilaian
masyarakat terhadap bank tidak hanya terpaku pada masalah kuantitas
seperti bunga yang diberikan oleh bank, tapi sudah berkembang pada
persoalan kualitas, baik itu mengenai produk perbankan yang ditawarkan,
pelayanan bank yang diberikan, maupun citra yang baik dari bank.
Masyarakat sudah semakin kritis terhadap bank, hal ini makin
terbukti dengan makin banyaknya protes berupa tulisan surat pembaca
dimedia masa dan komplain langsung kepada petugas bank atas
pelayanan yang dirasakan kurang memuaskan. Kondisi inilah yang
menyebabkan perlunya pelayanan yang memuaskan kepada nasabah dan
mutlak dilakukan oleh bank agar nasabah makin terkesan, dan citra bank
yang semakin baik dimata nasabah.

1
Kualitas pelayanan (service performance) merupakan atribut
penting dalam industri jasa, seperti perbankan, di samping masalah
keamanan dan kepastian. Pelayanan yang berkualitas tentu saja tidak
sebatas senyum ramah dari petugas teller atau customer service saja
tetapi lebih dari itu.

1.2. Identifikasi Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan-permasalahan
yang muncul diantaranya sebagai berikut.
1. Pelayanan prima yang seperti apakah yang diharapkan oleh nasabah
biasa dan nasabah prioritas di Bank BCA cabang Perniagaan Timur?
2. Bagaimana kinerja Frontliner (Customer service officer dan teller) di
Bank BCA cabang Perniagaan Timur?
3. Sistem atau strategi apa yang di gunakan Bank BCA cabang
Perniagaan Timur untuk meningkatkan kualitas layanan?
4. Bagaimana loyalitas nasabah berpengaruh terhadap penerapan yang
efektif dalam penjualan(Cross Selling) produk ?

1.3. Tujuan dan Manfaat


Tujuan yang di dapat dalam analisa sistem ini adalah :
a. Agar memudahkan pimpinan cabang atau pusat untuk memutuskan
suatu keputusan.
b. Memotivasi pegawai-pegawai agar bekerja dengan baik(dengan
sistem).
c. Sistem bisa di aplikasikan di cabang BCA lainnya.
1.4. Batasan masalah
Agar penulis lebih terfokus dan terarah maka akan diberikan batasan
terhadappermasalahan yang akan penulis bahas, antara lain:
a. Penulis hanya membahas system manajemen database
nasabah di cabang BCA Perniagaan Timur.

2
b. Penulis hanya membahas menganalisa sistem tanpa
membuat rancangan system usulan aplikasi.

1.5. Metode Penelitian


1.5.1. Metode Pengumpulan data
1.5.1.1. Melalui Survei lokasi (Observasi)
Peneliti melakukan survei dan menerapkan sistem tersebut
secara langsung mempraktekannya.Dengan begitu

1.5.1.2. Melalui Interview dan Pengalaman Peneliti


Saya akan menjelaskan bagaimana sistem dan cara sistem
berjalan, selain itu peneliti juga menanyakan pegawai-pegawai
yang bersangkutan dalam sistem tersebut.
1.5.2. Metode analisis Sistem
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode analisa
sistem dengan metode Prototipe, karena metode Prototipe merupakan
suatu metode dalam pengembangan sistem yang menggunakan
pendekatan untuk membuat suatu program dengan cepat dan bertahap
sehingga segera dapat dievaluasi oleh pemakai. Metode Prototipe
dipilih karena metode ini membuat pengembangan sistem informasi
menjadi lebih cepat dan lebih mudah, terutama pada kebutuhan
pemakai sulit untuk diidentifikasi.
1.6. Sistematika Penulisan
Sistematika yang di gunakan dalam penulisan bab per bab nya di
jelaskan secara rinci dan jelas. Peneliti menggunakan bahasa yang mudah
di pahami gunanya agar pembaca lebih memahami masalah yang terjadi
dan bagaimana sistem itu berjalan.

3
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini mengandung penjelasan mengenai latar belakang, identifikasi
masalah, tujuan penulisan, batasan masalah, metodologi penelitian dan
sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI


Bab ini menjelaskan teori-teori dasar mengenai penelitian yang akan
dilakukan atau proyek yang akan dibuat. Dalam bab ini, cukup hal-
hal yang akan dijelaskan di Bab III dan Bab IV saja yang
dimasukan.

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN


Bab ini akan digambarkan sistem yang berjalan. Mahasiswa diwajibkan
untuk menganalisa sistem berjalan kemudian mencari masalah dalam
sistem yang berjalan serta memberikan solusi untuk mengatasi
masalah tersebut. Solusi yang diberikan harus berupa gambaran
sebuah sistem terkomputerisasi baik berupa web, dektop atupun
mobile. Pada bab ini juga harus dibahas tentang gambaran umum
tempat riset yang berisi sejarah, struktur organisasi serta tugas tugas
dan tanggung jawab masing-masing bagian. Untuk menganalisa sistem
berjalan mahasiswa diharuskan menggunakan metode objek oriented.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN


Bab ini akan dijelaskan kesimpulan apa yang diperoleh selama melakukan
penelitian dan saran-saran yang digunakan untuk memperbaiki sistem
yang berjalan ataupun saran untuk penelitian lanjutan.

4
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Teori Umum


2.1.1. Analisa Sistem
a. Pengertian Analisa Sistem
Pengertian analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem
informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan
maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi berbagai
permasalahan, kesempatan dan hambatan yang terjadi dan kebutuhan
yang diharapkan sehingga dapat diusulkan suatu perbaikan-perbaikannya .
(Jogianto, 2008)
Tahap analisis dilakukan setelah tahap perencanaan sistem dan
sebelum tahap desain sistem. Tahap ini merupakan tahap yang kritis dan
sangat penting, karena kesalahan dalam tahap ini menyebabkan kesalahan
pada tahap selanjutnya. Misalnya anda dihadapkan pada suatu sistem
untuk menentukan seberapa jauh sistem tersebut telah mencapai
sasarannya. Jika sistem mempunyai beberapa kelemahan, anda harus
dapat menemukannya. Tugas ini yang disebut sebagaianalisis sistem.
Tugas utama dari menganalisis sistem meliputi :
a. Menentukan lingkup sistem
b. Mengumpulkan fakta
c. Menganalisis fakta
d. Mengkomunikasikan temuan-temuan tersebut melalui
laporan analisis sistem
Fakta merupakan bagian dari informasi yang menunjukkan realita,
situasi dan relasi yang menjamin analisis dan pemodelan.

5
b. Langkah-Langkah Analisis Sistem
Langkah-langkah di dalam Analisis Sistem, Langkah-langkah
dasar yang harus dilakukan oleh analis sistem adalah :
1. Identify, mengidentifikasi masalah
Mengidentiikasi (mengenal) masalah merupakan langkah pertama
yang dilakukan dalam tahap analisis sistem. Masalah (problem) dapat
didefinisikan sebagai suatu pertanyaan yang diinginkan untuk dipecahkan.
Masalah inilah yang menyebabkan sasaran dari sistem tidak dapat dicapai.
Oleh karena itulah pada tahap analisis sistem, langkah pertama yang harus
dilakukan oleh analis sistem adalah mengidentifikasi terlebih dahulu
masalah-masalah yang tetjadi. Tugas-tugas yang harus dilakukannya
adalah sebagai berikut ini:
a. mengidentifikasi penyebab masalah
b. mengidentifikasi titik keputusan
c. mengidentifikasi personil-personil kunci
2. Understand, memahami kerja sistem yang ada
Langkah kedua dari tahap analisis sistem adalah memahami kerja
dan sistem yang ada. Langkah ini dapat dilakukan dengan mempelajari
secara terinci bagaimana sistem yang ada beroperasi. Untuk mempelajari
operasi dari sistem ini diperlukan data yang dapat diperoleh dengan cara
melakukan penelitian. Bila di tahap perencanaan sistem juga pernah
dilakukan penelitian untuk memperoleh data, penelitian ini sifatnya
adalah penelitian pendahuluan (preliminary survey). Sedang pada tahap
analisis sistem, penelitian yang dilakukan adalah penelitian terinci
(detailed survey).
Analis sistem perlu mempelajari apa dan bagaimana operasi dari
sistem yang ada sebelum mencoba untuk menganalisis
permasalahanpermasalahan, kelemahan-kelemahan dan kebutuhan-
kebutuhan pemakai sistem untuk dapat memberikan rekomendasi
pemecahannya. Sejumlah data perlu dikumpulkan menggunakan teknik

6
pengumpulan data yang ada, yaitu wawancara, observasi, daftar
pertanyaan dan pengambilan sampel.

3. Analyze, menganalisis sistem


a. Menganalisis kelemahan sistem
Analisis sistem perlu menganalisis masalah yang terjadi untuk
dapat menentukan jawaban apa penyebab sebenarnya dari masalah yang
timbul tersebut.
b. Menganalisis kebutuhan informasi pemakain / manajemen
Tugas lain dari analis sistem yang masih diperlukan sehubungan
dengan sarana utama sistem informasi, yaitu menyediakan informasi yang
dibutuhkan bagi para pemakainya perlu dianalisis.
4. Report, membuat laporan hasil analisis setelah proses analisis
sistam selesai diakukan, tugas berikutnya dari analis sistem adalah.
membuat laporan hasil analisis yang nantinya akan diserahkan kepada
manajemen. Tujuan utama dari penyerahan laporan ini kepada
manajemen adalah :
a. pelaporan bahwa analisis telah selesai dilakukan.
b. meluruskan mengenai kesalah pengertian mengenai apa yang telah
ditentukan dan dianalisis oleh analis sistem tetapi tidak sesuai
menurut manajemen.
c. meminta pendapat-pendapat dan saran-saran dari pihak
manajemen.
d. meminta kesetujuan kepada pihak manajemen untuk melakukan
tindakan selanjutnya (meneruskan ketahap desain sistem atau
menghentikan proyek bila dipandang tidak layak lagi).

2.1.2. Teknologi Informasi


a. Pengertian Teknologi Informasi
Teknologi Informasi (TI), atau dalam bahasa Inggris dikenal
dengan istilah Information technology (IT) adalah istilah umum yang

7
menjelaskan teknologi apa pun yang membantu manusia dalam membuat,
mengubah, menyimpan, mengomunikasikan dan/atau menyebarkan
informasi. TI menyatukan komputasi dan komunikasi berkecepatan tinggi
untuk data, suara, dan video. Contoh dari Teknologi Informasi bukan
hanya berupa komputer pribadi, tetapi juga telepon, TV, peralatan rumah
tangga elektronik, dan peranti genggam modem (misalnya ponsel)
(id.wikipedia.org, 2012).
Pengolahan, peyimpanan dan penyebaran vokal, informasi
bergambar, teks dan numerik oleh mikroelektronika berbasis kombinasi
komputasi dan telekomunikasi. Istilah dalam pengartian modern pertama
kali muncul dalam sebuah artikel 1958 yang diterbitkan dalam Harvard
Business Review, di mana penulis Leavitt dan Whisler berkomentar
bahwa "teknologi baru belum memiliki nama tunggal yang didirikan. Kita
akan menyebutnya teknologi informasi (TI). Beberapa bidang modern dan
muncul teknologi informasi adalah generasi berikutnya teknologi web,
bio informatika, "Could Computing", sistem infonnasi global, Skala besar
basis pengetahuan dan 1ain-1ain.

b. Perkembangan Teknologi Informasi


Teknologi Infonnasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk
mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun,
menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan
informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat
waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan
dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan.
Teknologi ini menggunakan seperangkat komputer untuk mengolah data,
sistem jaringan untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer
yang lainnya sesuai dengan kebutuhan, dan teknologi telekomunikasi
digunakan agar data dapat disebar dan diakses secara global.
Perkembangan Teknologi Infonnasi memacu suatu cara baru dalam
kehidupan, dari kehidupan dimulai sampai dengan berakhir, kehidupan

8
seperti ini dikenal dengan e-1ife, artinya kehidupan ini sudah dipengaruhi
oleh berbagai kebutuhan secara elektronik. Dan sekarang ini sedang
semarak dengan berbagai huruf yang dimuiai dengan awalan e, seperti e-
commerce, e-government, eeducation, e-library, e-journal, e-medicine, e-
laboratory, e-biodiversitiy, dan yang lainnya lagi yang berbasis
elektronika.

c. Bidang-bidang yang Mengalami Perkembangan TI


1. Dalam Bidang Pemerintahan (e-government)
E-goverment mengacu pada penggunaan teknologi informasi oleh
pemerintahan, seperti menggunakan intranet dan internet, yang
mempunyai kemampuan menghubungkan keperluan penduduk, bisnis,
dan kegiatan lainnya. Bisa merupakan suatu proses transaksi bisnis antara
publik dengan pemerintah melalui sistem otomasi dan jaringan internet,
lebih umum lagi dikenal sebagai world wide web. Pada intinya
egoverment adalah penggunaan teknologi inforinasi yang dapat
meningkatkan hubungan antara pemerintah dan pihak-pihak lain.
Penggunaan teknologi informasi ini kemudian menghasilkan hubungan
bentuk baru seperti: G2C (Goverment to Citizen), G2B (Government to
Business), dan G2G (Government to Government).
2. Bidang Keuangan dan Perbankan
Saat ini telah banyak para pelaku ekonomi, khususnya di kota-kota
besar yang tidak lagi menggunakan uang tunai dalam transaksi
pembayarannya, tetapi telah memanfaatkan layanan perbankan modern.
Layanan perbankan modern yang hanya ada di kota-kota besar ini dapat
dimaklumi karena pertumbuhan ekonomi saat ini yang masih terpusat di
kota-kota besar saja, yang menyebabkan perputaran uang juga terpusat di
kota-kota besar. Sehingga sektor perbankan pun agak lamban dalam
ekspansinya ke daerah-daerah. Hal ini sedikit banyak disebabkan oleh
kondisi infrastruktur saat ini selain aspek geografis Indonesia yang unik
dan luas.

9
Untuk menunjang keberhasilan operasional sebuah lembaga
keuangan/perbankan seperti bank, sudah pasti diperlukan sistem informasi
yang handal yang dapat diakses dengan mudah oleh nasabahnya, yang
pada akhimya akan bergantung pada teknologi informasi online, sebagai
contoh, seorang nasabah dapat menarik uang dimanapun dia berada
selama masih ada layanan ATM dan bank tersebut, atau seorang nasabah
dapat mengecek saldo dan mentransfer uang tersebut ke rekening yang
lain hanya dalam hitungan menit saja, semua transaksi dapat dilakukan.

d. Jenis-jenis Aplikasi Teknologi Informasi


Aplikasi teknologi informasi sangat terkait dengan aplikasi
teknologi komputer dan komunikasi data dalam kehidupan. Hampir
semua bidang kehidupan saat ini dapat memanfatkan teknologi komputer.
Beberapa jenisaplikasi tersebut adalah :
1. Aplikasi di bidang sains Contohnya adalah aplikasi astronomi
(perbintangan).
2. Aplikasi di bidang teknik/rekayasa Contohnya adalah pembuatan
robot dengan menggunakan konsep kecerdasan buatan agar robot
lebih bijak.
3. Aplikasi di bidang bisnis/ekonomi Contohnya adalah e-business,
emarketing, e-commerce dan lain-lain.
4. Aplikasi di bidang administrasi umum Contohnya adalah aplikasi
penjualan/distribusi barang, aplikasi penggajian karyawan, aplikasi
akademik sekolah dan lain-lain.
5. Aplikasi di bidang perbankan Contohnya adalah e-banking, ATM,
dan m-banking.
6. Aplikasi di bidang pendidikan Contohnya adalah e-learning
(distance learning).
7. Aplikasi di bidang pemerintahan Contolhnya adalah e-goverment
dan aplikasi inventarisasi kekayaan milik negara (IKMN).

10
8. Aplikasi di bidang kesehatan/kedokteran Contohnya adalah
pemeriksaan kokar diografi yaitu suatu pemeriksaan non invasif
untuk menegakkan diagnose penyakit jantung. Dengan menggunakan
alat ini aktivitas otot-otot jantung bisa dilihat langsung dilayar
monitor dan laimiya.
9. Apiikasi di bidang industri/manufaktur Contohnya adalah simulasi
komputer untuk uji coba atas rancangan sistem baru.
10. Aplikasi di bidang transportasi Contohnya adalah aplikasi
untuk mengatur jadwal penerbangan pesawat terbang.
11. Aplikasi di bidang pertahanan keamanan Contohnya adalah
aplikasi sistem keamanan data dengan enkripsi.

2.1.3. Konsep Dasar Sistem


a. Pengertian Sistem
Terdapat dua kelompok pendekatan didalam medefinisikan sistem,
yaitu yang menekan pada prosedur dan yang menekan pada komponen
atau elemen. Pendekatan sistem yang lebih menekan pada prosedur
mendefinisikan sistem adalah: Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja
dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-
sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk melakukan suatu
sasaran yang tertentu (Gerry fitz Gerald. 1981,dalam buku Jogiyanto
HM: 1999)
Sedangkan pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen
dan komponennya mendefinisikan sistem sebagai berikut :
Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang saling
berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. (Jogianto HM: 1999).

b. Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu
antara lain sebagai berikut.

11
1. Komponen Sistem (Component)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling
berinteraksi.
Komponen sistem dapat berupa subsistem atau bagian sistem.
2. Batas Sistem (Boundary)
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara satu sistem
dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan luarnya.
3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)
Lingkungan luar sistem dari suatu sistem adalah apapun diluar
batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
4. Penghubung Sistem (Interface)
Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem
dengan subsistem lainnya.
5. Masukan Sistem (Input)
Masukan adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem.
Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan
masukan sinyal
(signal input).
6. Keluaran Sistem (Output)
Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan
menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.
7. Pengolah Sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan
merubah masukan menjadi keluaran.
8. Sasaran Sistem (Objective) atau Tujuan (Goal).
Suatu sistem yang mempunyai sasaran dan tujuan. Sasaran dari
sistem sangat menentukan masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran
yang akan dihasilkan sistem.

12
c. Klasifikasi Sistem
Sistem dapat diklasifikasikan dan beberapa sudut pandang, diantara
lain adalah sebagai berikut.
a. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
Sistem abstrak adalah sistem yang tidak bisa tampak secara fisik
dan berupa pemikiran atau ide-ide. Sistem fisik merupakan sistem yang
ada secara fisik. Contoh dari sistem fisik ini adalah sistem komputer,
sistem akuntansi dan sebagainya.
b. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam.
Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan adalah sistem yang
dirancang oleh manusia.
c. Sistem Tertentu dan Sistem Tak Tentu
Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang dapat
diprediksi. Contoh dari sistem tertentu ini adalah sistem komputer. Sistem
tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat
diprediksi.
d. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka
Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak
berpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem terbuka adalah sistem
yang berhubungan dengan bagian luar sistem.

d. Siklus Hidup Pengembangan Sistem


Siklus hidup sistem (sistem life cycle) merupakan proses yang
diikuti dalam penerapan sistem atau subsistem informasi yang berbasis
komputer. Siklus hidup sistem terdiri dari serangkaian tugas yang
mengikuti langkah-langkah pendekatan system (Jogianto, 2008).

13
Gambar 2.1 Siklus Hidup Pengembangan Sistem

e. Pengembangan Sistem
Pengembangan sistem (systems developmennt) dapat berarti
menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama
secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada. Sistem yang
lama perlu diperbaiki atau diganti disebabkan karena beberapa hal,yaitu
sebagai berikut ini (Jogiyanto HM: 1999):
1. Adanya permasalahan - permasalahan yang timbul disistem yang
lama seperti ketidakberesan, pertumbuhan organisasi.
2. Untuk meraih kesempatan kesempatan. Teknologi informasi telah
berkembang dengan cepatnya,perangkat keras komputer, perangkat
lunak dan teknologi telah begitu cepat berkembang. Organisasi mulai
merasakan bahwa teknologi informasi perlu digunakan untuk
meningkatkan penyediaan informasi sehingga dapat mendukung dalam
proses pengambilan keputusan yang akan dilakukan oleh manajemen.
3. Adanya instruksi-instruksi Penyusunan sistem yang baru dapat
juga terjadi karena adanya instrusi- instruksi dari atas pimpinan atau
dari luarn organisasi, seperti halnya peraturan pemerintah.

14
2.1.4. Konsep Dasar Sistem Informasi
Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di dalam
suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas,
teknologi, media, prosedure-prosedure dan pengendalian yang ditujukan
untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi
rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan lainnya terhadap
kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan
suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan yang cerdik.
(Jogiyanto: 2007)
a. Pengertian Informasi
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih
berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Sumber dari informasi
adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-
kejadian dan kesatuan nyata. kejadian-kejadian adalah sesuatu yang
terjadi pada saat tertentu. (Jogianto HM.1999).
b. Kualitas Informasi
Kualitas suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal yaitu,
informasi harus akurat, tepat waktu dan relevan.
1. Akurat, informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak
bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas
mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber
informasi sampai penerima informasi kemungkinan banyak terjadi
gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.
2. Tepat waktu, informasi yang dapat pada si penerima tidak boleh
terlambat, informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi
karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.
Bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal bagi
organisasi.
3. Relevan, informasi tersebut mempunyai manfaat untuk
pemakainya. Relevansi informasi untuk orang satu dengan yanglain
berbeda, misalnya informasi sebab musabab kerusakan mesin produksi

15
kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan
bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya, informasi
mengenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan informasi
yang kurang relevan, tetapi akan sangat relevan untuk seorang akuntan
perusahaan.

c. Nilai Informasi
Nilai dari informasi ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan
biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila
manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya
(Jogianto, 2008)

2.1.5. Konsep Dasar Sistem Informasi


a. Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi dapat didefenisikan sebagai suatu sistem di dalam
organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas,
teknologi, media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan
untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi
rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya
terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan
menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan
(Jogiyanto, 1999).

INPUT PROSES OUTPUT

Gambar 2.2 Model Umum Suatu Sistem (Jogiyanto,1999)


b. Komponen Sistem Informasi
John Burch dan Gary Grudnitski mengemukakan bahwa sistem
informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut disebutnya
dengan istilah blok bangunan (building blok) yang saling berinteraksi satu

16
sama lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya, yang
terdiri dari (Jogiyanto HM: 2005)
1. Blok Masukan (Input Block), Input mewakili data yang masuk
kedalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan
media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa
dokumendasar.
2. Blok Model (Model Block), Blok ini terdiri dari kombinasi
prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data
input dan data yang tersimpan pada basis data dengan cara yang sudah
tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3. Blok Keluaran (Output Model), Produk sistem informasi adalah
keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi
yang berguna untuk semua tingkatan manajemen dan semua pemakai
sistem.
4. Blok Teknologi (Technology Block), Teknologi digunakan untuk
menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data,
menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian
sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari tiga bagian utama yaitu
teknisi (human/brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat
keras (hardware).
5. Blok Basis Data (Database Block), Basis data merupakan
kumpulan data yang saling berhubungan, tersimpan pada perangkat keras
dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data di dalam
basis data diorganisasikan sedemikain rupa, supaya informasi yang
dihasilkan berkualitas dan untuk efiesiensi kapasitas penyimpannya.
6. Blok Kendali (Control Blok), Beberapa pengendalian perlu
dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan dan bahwa hal-hal yang
dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan
akan dapat langsung cepat diatasi.

17
2.2 Teori Khusus
2.2.1 UML (Unifed Modeling Language)
a. Pengertian UML (Unifed Modeling Language)
UML singkatan dari Unifed Modeling Language yang berarti
bahasa pemodelan standar. Menurut Chonoles dalam Widodo (2014 :
6)mengatakan sebagai bahasa, berarti UML memiliki sintaks dan
semantik. Ketika kita membuat model menggunakan konsep UML ada
aturan-aturan yang harus diikuti. Bagaimana elemen pada model-model
yang kita buat berhubungan satu dengan lainnya harus mengikuti standar
yang ada. UML bukan hanya sekedar diagram, tetapi juga menceritakan
konteksnya. Ketika pelanggan memesan sesuatu dari sistem, bagaimana
transaksinya? Bagaimana sistem mengatasi error yang terjadi? Bagaimana
keamanan terhadap sistem yang kita buat? Dan sebagainya dapat dijawab
dengan UML.
UML diaplikasikan untuk maksud tertentu, biasanya antara lain
untuk:
1. Merancang perangkat lunak
2. Saran komunikasi antara perangkat lunak dengan proses bisnis
3. Menjabarkan sistem secara rinci untuk analisa dan mencari apa yang
diperlukan sistem
4. Mendokumentasikan sistem yang ada, proses-proses dan organisasinya
UML telah diaplikasikan dalam bidang investasi pebankan,
lembaga kesehatan, department pertahanan, sistem terdistribusi, sistem
pendukung alat kerja, retail, sales, supplier.
Blok pembangunan utama UML adalah diagram. Beberapa
diagram ada yang rinci (jenis timing diagram) dan lainnya ada yang
bersifat umum (misalnya diagram kelas). Para pengembang sistem
berorientasi objek menggunakan bahasa model untuk menggambarkan,
membangun dan mendokumentasikan sistem yang mereka rancang.
UMLmemungkinkan para anggota team untuk bekerja sama dengan
18
bahasa model yang sama dalam mengaplikasikan beragam sistem.
Intinya, UML merupakan alat komunikasi yang konsistem dalam
mensupport para pengembangan sistem saat ini. Sebagai perancang
sistem, mau tidak mauu pasti akan menjumpai UML, baik kita sendiri
yang membuat atau sekedar membaca diagram UML buatan orang lain
Menurut Pilone dalam Widodo (2014 : 7)
b. Evolusi UML
Menurut Chonoles dalam Widodo (2014 : 8) menjelaskan bahwa
sebelum ada UML, para pengembang bahasa pemrograman berorientasi
objek sulit untuk berkomunikasi satu sama lain. Ada kira-kira 50 jenis
notasi dan grafik yang menggambarkan bahasa pemrograman berorientasi
objek waktu itu.
Para pengguna notasi yang belainan ini saling berebut pengaruh
agar notasi yang digunakan menjadi notasi standar. Walaupun dijumpai
beberapa notasi yang cukup jelas sangat cocok untuk menyelesaikan
problem pembuatan perangkat lunak Object Oriented Program (OOP),
IBM. Jim Rumbaugh banyak memberi masukan dalam hal pembuatan
notasi dan analisa UML. Gardy Booch merancang secara detail
kapabilitas UMLsedang Ivar Jacobson berusaha membuat UMLcocok
dengan model bisnis dan mencoba mengembangkan use case diagram
lebih lanjut.
Ketiga pengembang UMLtersebut mengalami kesulitan akibat
kompleksnya permasalahan OOP yang ada, namun mereka dibantu oleh
Object Management Group (OMG). OMGadalah gabungan dari kurang
lebih 800 perusahaan pengembang perangkat lunak berorientasi objek.
Setelah perdebatan sengit yang cukup lama, konsensus tentang notasi
berasil dicapai dengan sukses pada bulan November 1997 berkat bantuan
OMG.
Sejak tahun 1997, divisi Revision Task Force (RTF) milik OMG
beberapa kali merevisi UML. Revisi dimaksudkan untuk memperkuat
konsistensi notasi, meningkatkan kekompakan anata user dan

19
pengembang perangkat lunak. Akan tetapi UMLterpaksa mengikuti
perkembangan-perkembangan software berbasis objek yang ada
(misalnya java) dari sisi pendekatan komponen (Component- based
development) dan kemampuan tools software-software tersebut. Setelah
dilakukan perubahan secara sistematik, akhirnya dihasilkan UML2.0 pada
tahun 2003.
c. Diagram-diagram UML
Beberapa literature menyebutkan bahwa UMLmenyediakan
sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada
beberapa diagram yang digabung, misalnya diagram komunikasi, diagram
urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi.
Namun demikian model-model itu dapat dikelompokkan berdasarkan
sifatnya yaitu statis atau dinamis. Jenis diagram itu antara lain:
1. Diagram kelas sifatnya statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan
kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-
relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi
objek. Meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-
kelas aktif.
2. Diagram paket (Package Diagram). Bersifat statis. Diagram ini
memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram
komponen.
3. Diagram Use-Case. Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan
use-case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini
terutama prilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan
pengguna.
4. Diagram interaksi dan Sequence (urutan). Bersifat dinamis. Diagram
urutan adalah diagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan
dalam suatu waktu tertentu.
5. Diagram komunikasi (Comunication Diagram). Bersifat dinamis. Diagram
sebagai pengganti diagram kolaborasi UML 1.4 yang menekankan

20
organisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta mengirim
pesan.
6. Diagram Statechart (Statechart Diagram). Bersifat dinamis. Diagram
status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status
(state), transisi, kejadian serta aktifitas. Diagram ini terutama penting
untuk memperlihatkan sifat dinamis dari antarmuka (interface), kelas,
kolaborasi dan terutama penting pada pemodelan sistem-sistem yang
reaktif.
7. Diagram Aktifitas (Activity Diagram). Bersifat dinamis. Diagram atifitas
adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari
suatu aktifitasi lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting
dalam pemodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan memberi tekanan alira
kendali antar objek.
8. Diagram Komponen (Component Diagram). Bersifat statis. Diagram
komponen ini memperlihatkan organisasi serta ketergantungan sistem /
perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.
Diagram ini berhubungan dengan diagram kelas dimana komponen secara
tipikal dipetakan ke dalam satu atau lebih kelas-kelas, antarmuka-
antarmuka serta kolaborasi-kolaborasi.
9. Diagram Deployment (Deployment Diagram). Bersifat statis. Diagram ini
memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time). Memuat
simpul-simpul beserta komponen-komponen yang ada didalamnya.
Diagram deployment berhubungan erat dengan diagram komponen
dimana diagram ini memuat satu atau lebih komponen-komponen.
Diagram ini sangat berguna saat aplikasi kita berlaku sebagai aplikasi
yang dijalankan pada banyak mesin (distributed computing).
Kesembilan diagram ini tidak mutlak harus digunakan dalam
pengembangan perangkat lunak, semuanya dibuat sesuai dengan
kebutuhan. Pada UMLdimungkinkan kita menggunakan diagram-diagram
lainnya (misalnya Data Flow Diagram, Entity Relationship Diagram dan
sebagainya).

21
2.2.2 Simbol Use Case
Use Case Diagram memiliki beberapa simbol yang akan
ditampilkan dan dijelaskan sebagai berikut:

Sumber : https://www.dumetschool.com
Gambar 2.3 Simbol Use Case Diagram

22
2.2.3 Simbol Activity Diagram
Berikut akan ditampilkan dan dijelaskan simbol-simbol yang
berada pada activity diagram:

Sumber: https://www.codepolitan.com
Gambar 2.4 Simbol Activity Diagram

2.2.4 Metode Analisis Pengembangan


Secara garis besar ada empat tahapan utama dan langkah-
langkah dari setiap masingmasing tahapan SDLC (System Development
Lift Cycle) adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan
b. Analisis
c. Desain
d. Implementasi

23
Langkah-langkah dari setiap tahapan SDLC adalah sebagai
berikut :
a. Perencanaan
Diasumsikan feasibility dalam perusahaan tersebut lengkap, seperti
keabsahan dari perusahaan dalam segi ekonomi, kemajuan perusahaan
dalam segi hukum, struktur organisasi yang ada, visi dan misi perusahaan.
Setelah hal tersebut di penuhi maka masuk ke tahap selanjutnya yaitu
sistem investigasi. Dalam sistem investigasi dapat berupa wawancara.
b. Analisis
Dalam tahap analisa, di bagi menjadi beberapa tahap yaitu:
1. Analisa Teknologi Dalam tahap ini menganalisa teknologi yang akan
di gunakan seperti: software Visual Basic 6.0, Crystal Report.
Memerlukan data pentimpanan secara produk, informasi berita di
gunakan data base seperti Mysql, Microsoft Access.
2. Analisa Informasi Mengenai informasi data yang akan menjadi data
tetap dan data dinamis, katagori informasi data tetap contohnya profile
perusahaan, visi dan misi, sejarah perusahaan, latar belakang
perusahaan.
c. Desain Dalam tahap desain dibagi menjadi beberapa tahap yaitu :
1. Desain informasi Dalam tahap ini dimodelkan informasi link dari
setiap halaman, jika dalam sistem tersebut terdapat database maka di
gunakan tahap model development dan Database desain. Dari
permintaan user di gunakan optimal untuk pencarian dalam aplikasi.
2. Desain Grafik Pada tahap ini merupakan desain yang akan di gunakan
dalam sistem informasi. Desain yang akan di rancang pada akhirnya
harus terlihat baik dan mudah dalam navigasi (jelajah) kesesuain
warna teks dan latar belakang menjadi nilai tambah sendiri dalam
desain.
3. Model Development Merupakan tahap untuk memodelkan seluruh
proses yang ada, seperti proses penyimpanan data, Update biaya,
menampilkan data dari database dan lain-lain. Alat dan teknik yang di

24
gunakan diantaranya: ERD (entity RelationShip diagram), DFD
(Diagram Flow Data), Kamus Data.

d. Implementasi
Tahapan selanjutnya tahap implementasi, yang terdiri dari
beberapa tahap yaitu sebagai berikut:
1. Tahap Coding Merupakan tahap penulisan program yang telah di
analisa dan di desain semua maka program yang digunakan adalah
Bahasa Pemrograman Visual Basic 6.0 dan Database yang digunakan
Microsoft Access.
2. Tahap Debuging Tahap pencarian kesalahan-kesalahan program dan
memperbaiki sehingga program yang disusun menjadi baik dan benar.
3. Tahap Dokumentasi Berisi petunjuk mengenai penggunaan program
agar mudah dijalankan oleh pihak yang berkepentingan.

25
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Gambaran Umum

Pada sub bab ini akan dibahas gambaran umum BCA Perniagaan Timur dan
menjelaskan pembahasan dari analisis yang dilakukan terhadap sistem informasi
pendaftaran yang berada di BCA Perniagaan Timur.

3.1.1 Sejarah Instansi


PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (IDX: BBCA) adalah bank swasta
terbesar di Indonesia. Bank ini didirikan pada 21 Februari 1957 dengan nama
Bank Central Asia NV dan pernah menjadi bagian penting dari Salim Group.
Sekarang bank ini dimiliki oleh salah satu grup perusahaan rokok terbesar di
dunia, Djarum. BCA secara resmi berdiri pada tanggal 21 Februari 1957 dengan
nama Bank Central Asia NV.
Selanjutnya, BCA mengambil langkah besar dengan menjadi perusahaan
publik. Penawaran Saham Perdana berlangsung pada tahun 2000, dengan menjual
saham sebesar 22,55% yang berasal dari divestasi BPPN. Setelah Penawaran
Saham Perdana itu, BPPN masih menguasai 70,30% dari seluruh saham BCA.
Penawaran saham kedua dilaksanakan di bulan Juni dan Juli 2001, dengan BPPN
mendivestasikan 10% lagi dari saham miliknya di BCA.
Dalam tahun 2002, BPPN melepas 51% dari sahamnya di BCA melalui
tender penempatan privat yang strategis. Farindo Investment, Ltd., yang berbasis
di Mauritius, memenangkan tender tersebut. Saat ini, BCA terus memperkokoh
tradisi tata kelola perusahaan yang baik, kepatuhan penuh pada regulasi,
pengelolaan risiko secara baik dan komitmen pada nasabahnya baik sebagai bank
transaksional maupun sebagai lembaga intermediasi finansial.

26
3.1.2 Struktur Organisasi

Gambar 3.1 Struktur Organisasi


BCA Perniagaan Timur

3.1.2.1 Pimpinan

Adalah orang yang bertanggung jawab dalam cabang tersebut. Dia


memiliki kendali untuk pengambilan keputusan-keputusan penting dalam
cabang tersebut, seperti : Overide Teller atau CSO, tambah dan hapus user
ID, merotasi jabatan pegawai di bawahnya dan lain sebagainya.

27
3.1.2.2 Supervisior CSO dan Teller

Adalah orang yang secara langsung memperoleh perintah dari


pimpinan untuk menjalankan program-program dari pimpinan langsung.
Selain itu supervisior bertanggung jawab terhadap Teller atau CSO di
bawahnya.

3.1.2.3 CSO

Adalah karyawan frontliner yang melayani transaksi non cash


seperti pembukaan rekening dan lain sebagainya.

3.1.2.4 Teller
Adalah karyawan frontliner yang melayani transaksi cash seperti
setor tarik uang, pencairan bilyet giro, deposito dan lain sebagainya.

3.1.2.5 CSO/Teller Penginputan


Adalah karyawan frontlinerCSO atau Teller tertentu yang bertugas
untuk melakukan penginputan dan pembaruan data nasabah dalam cabang
tersebut pada sore hari setelah akhir layanan.

3.1.3 VISI dan MISI

Kenyamanan, keamanan, dan keandalan adalah prioritas utama kami saat


memberikan layanan finansial bagi seluruh nasabah BCA. Kami bertekad untuk
terus menjadi pemimpin di industri perbankan nasional yang berkontribusi besar
bagi perekonomian Indonesia.

1. VISI
Bank pilihan utama andalan masyarakat, yang berperan sebagai pilar
penting perekonomian Indonesia.
2. MISI
Membangun institusi yang unggul di bidang penyelesaian pembayaran dan
solusi keuangan bagi nasabah bisnis dan perseorangan.Memahami beragam

28
kebutuhan nasabah dan memberikan layanan finansial yang tepat demi
tercapainya kepuasan optimal bagi nasabah.Meningkatkan nilai francais dan nilai
stakeholder BCA.

3.2 Analisa Sistem

Di dalam sub bab ini akan dijelaskan tentang sistem pendaftaran yang
dijalankan di BCA Perniagaan Timur, dari gambaran berjalannya sistem, proses
awal berjalannya sistem, proses akhir dari sistem yang dijalankan dan data-data
lainnya.
3.2.1 Gambaran Sistem

Analisa sistem yang sedang berjalan pada sistem informasi database Nasabah
pada BCAcabang Perniagaan timur, bertujuan untuk mengetahui lebih jelas
bagaimana cara kerja sistem tersebut dan masalah yang di hadapi sistem tersebut
untuk dijadikan sistem yang baru agar terkomputerisasi, analisis sistem yang
sedang berjalan yang di lakukan berdasarkan urutan kejadian yang ada dan dari
urutan kejadian tersebut dapat di buat diagram aliran dokumen ( flowmap),
prosedur sistem informasi nasabah pada BCA Perniagaan Timur di deskripsikan
sebagai berikut :
a. Nasabah WIC(Walk In Custumer) adalah nasabah yang memiliki rekening
BCA ataupun tidak memiliki rekening BCA sebagai perantara atau yang
membawa transaksi untuk orang lain.
b. Nasabah biasa yaitu nasabah yang bersangkutan yang ingin melakukan
transaksi finansial.
c. Nasabah Prioritas yaitu nasabah yang memiliki dana mengendap di BCA >
Rp. 500.000.000,- maka dia memiliki fasilitas ruangan khusus yang relatif
tidak mengantri sehingga lebih cepat pelayanannya.

29
3.2.2 Proses Bisnis yang Berjalan
a. Proses Pendaftaran Nasabah
Data nasabah yang ingin di input ataupun di perbarui datanya di input secara
manual di satu komputer khusus.
b. Proses Pembaruan Database nasabah

Data nasabah yang ingin di perbarui di dapat berdasarkan data dari rekan-
rekan teller ataupun CSO.

3.3 UML (Unified Modelling Languange)

Dalam menganalisa sistem yang sedang berjalan, penulis menggunakan


UML untuk Menggambarkan prosedur yang diterapkan dalam sistem pendaftaran
pasien di Puskesmas.

3.3.1 Use Case Diagram


Use Case DiagramPenginputan data

Gambar 3.2 Use Case Diagram


Penginputan data pada cabang BCA Perniagaan Timur

30
3.3.2 Activity Diagram
a. Activity Diagramtransaksi pada bank BCA Perniagaan Timur

Gambar 3.3Activity Diagram


Penginputan data pada cabang BCA Perniagaan Timur

3.4 Masalah Yang Di Hadapi

Berdasarkan analisa sistem yang sudah dilakukan, permasalah yang dihadapi


antara lain:
a) Sistem kurang praktis dalam arti tidak bisa di gunakan secara fleksibel.
b) Perlu adanya instalasi program tertentu di layar monitor masing-
masing komputer teller ataupun Custumer Service agar memudahkan
untuk menawarkan atau pun menambah fasilitas nasabah.
c) Proses pembaruan data agak ribet karena di input di luar jam kerja,
selain itu bisa rawan tidak terupdate.

31
3.5 Pemecahan Masalah
Dari masalah yang dihadapi dalam proses penginputan database
nasabah, maka perusahaan ataupun cabang tersebut perlu melakukan
Pembaruan dalam sistem tersebut. Di antaranya bisa saja menggunakan
sistem yang sudah terpasang di setiap komputer, sehingga proses
pembaruan data lebih fleksibel dan akurat.
Dengan pembaruan data nasabah yang benar dan akurat tersebut
dapat memudahkan teller ataupun CSO (Custumer Service) untuk
melakukan penawaran produk dan solusi yang di butuhkan nasabah.
Proses pelayanan pun tidak terganggu, karena proses penginputan data
tidak mengganggu p

32
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian dan analisis dari pembahasan sub bab sebelumnya


pada BCA cabang Perniagaan timur mengenai sistem database nasabah cabang
dapat disimpulkan sebagai berikut :

a. Dalam sistem penginputan dan pendaftaran di tugaskan pada satu orang


b. Data yang ingin di perbarui berdasarkan data dari masing-masing teller
dan CSO sehingga pada sore hari data harus di berikan pada petugas
penginputan data
c. Data yang sudah di input dan di perbarui bisa langsung di print

4.2 Saran

Dari hasil pembahasan dan kesimpulan yang penulis buat, maka penulis
memberikan saran sebagai berikut :

a. Penulis ingin memberikan masukan agar sistem database ini di pasang di


masing-masing komputer teller dan CSO sehingga data bisa langsung di
input di masing-masing komputer hasilnya data terdata dengan baik tidak
perlu menggunakan print out kertas.
b. Dengan adanya sistem ini, teller dan CSO dapat dengan mudah
menawarkan produk ataupun solusi kebutuhan nasabah dengan cukup
baik.
c. Hemat pemakaian kertas karena data tidak perlu di print lagi, semua data
ada di tampilan monitor masing-masing teller dan CSO.

33
Proses pelayanan. Karena relatif lebih mudah dan cepat, karena di
kerjakan oleh banyak orang di banding dengan sistem lama di input oleh
satu orang, sehingga data hanya di andalkan oleh perkiraan atau ingatan
dan biasanya cenderung untuk tidak di perbaharui database tersebut.

34

Anda mungkin juga menyukai