Kelas : HI-A
NPM : 170210160015
Duta besar kolombia pada saat itu menkonfirmasi bahwa Torre diberi suaka
diplomatik sesuai dengan Pasal 2(2) dalam Havana Convention on Asylum pada
tahun 1928. Juga, Kolombia telah mengkualifikasikan Torre sebagai pengungsi
politik sesuai dengan Pasal 2 dalam Montevideo Convention on Political Asylum
pada tahun 1933. Namun, pemerintah Peru menolak keputusan Kolombia dan tidak
setuju untuk menerima penentuan kualifikasi sepihak yang dilakukan oleh
pemerintah Kolombia kepada Torre. Hal tersebut dikarenakan surat perintah
penangkapan yang dikeluar terhadap Torre berhubungan dengan kejahatan
pemberontakan militer untuk menggulingkan pemerintahan Peru pada saat itu.
(Lawz Magazine, 2015)
Kolombia bersikeras bahwa mereka berhak untuk melakukan tindakan yang aman
agar Torre bias meninggalkan Peru. Namun pemerintah Peru tetap bersikukuh
bahwa Torre harus segera diserahkan kepada pihak yang berwenang untuk diadili
atas kejahatan yang telah ia perbuat. Hubungan diplomatik tersebut nampaknya
tidak memberikan solusi terhadap permasalahan ini. Duta besar Kolombia di Peru
pada saat itu memberi tahu pemerintah Peru bahwa negaranya akan setuju untuk
mengajukan penyelidikan sengketa, konsiliasi, arbitrase, proses peradilan, atau
melakukan konferensi konsultatif dari Menteri Luar Negeri Amerika Serikat.
Pemerintah Peru mengusulkan sebuah interpretasi yudisial atas pertanyaan tersebut
dan mengundang pemerintah Kolombia untuk segera memulai perundingan yang
menyampaikan kasus tersebut ke Mahkamah Internasional.
Di Lima pada tanggal 31 Agustus, perwakilan dari kedua negara setuju untuk
menyerahkan sengketa suaka tersebut ke ICJ dengan syarat mengizinkan salah satu
pihak untuk mengambil inisiatif dalam mengajukan kasus ini tanpa menimbulkan
bantahan terhadap pihak yang lain. Pada 15 Oktober 1949, Kolombia melakukan
pendekatan terhadap ICJ untuk sebuah penilaian atas pertanyaan, yaitu: