Anda di halaman 1dari 3

ILMU LINGKUNGAN

TANAMAN LANGKA

OLEH:
LINDA PURBASARI NIM.1513071045

JURUSAN PENDIDIKAN IPA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
JUNI, TAHUN 2017
POHON JAMUJU (Dacrycarpus imbricatus).

Di Indonesia, Jamuju di sebut juga sebagai Kayu Embun (Sumatera), Jamuju, Kipuiri,
atau Kihaji (Jawa), Cidadap atau Cemara Bineh (Madura), dan Tarupanda (Bali). Juga
sebagai Kayu Awama (Sumba), Majangmekar (Lombok), Oh-ru (Flores), dan Kayu Angin
atau Kayu Parang (Sulawesi). Sedangkan dalam bahasa Inggris tumbuhan asli Indonesia
ini dinamai sebagai Java Podocarpus atau Malayan Yellowwood.

Nama latin tumbuhan dari suku Podocarpaceae ini adalah Dacrycarpus imbricatus
(Blume) de Laub. Klasifikasi Ilmiah Jamuju. Kerajaan: Plantae. Divisi: Tracheophyta.
Kelas: Pinopsida. Ordo: Pinales. Famili: Podocarpaceae. Genus: Dacrycarpus. Spesies:
Dacrycarpus imbricatus (Blume) de Laub.

Pohon Jamuju (Dacrycarpus imbricatus) mampu tumbuh hingga setinggi 50 meter.


Diameter batangnya bisa mencapai antara 50-70 cm. Batang bawah lurus dan tidak
bercabang hingga setinggi 20 meter. Tajuk pohonnya kerap membentuk kubah dengan
cabang berlimpah dan menyebarkan. Kulit batang pohon Jamuju kasar dan berlentisel
dengan warna coklat tua atau kehitaman. Sedangkan kulit bagian dalam berwarna pink
hingga coklat kemerahan.

Daun Jamuju tersusun secara spiral, berbentuk lanset dan menyerupai sisik-sisik yang
saling menutupi. Daun mudanya menyebar dan menyerupai kulit. Reseptakel berwarna
merah jika masak. Buah soliter, berdaging, dengan involukrum dari daun yang memanjang
runcing pada bagian pangkal, awalnya berwarna orange kemudian jadi merah atau ungu
dan akhirnya berubah coklat.

Pohon Jamuju ini merupakan pohon tertua koleksi Kebun Raya Bali, pohon ini
diperkirakan berumur 80 tahun, tumbuh sejak awal, sebelum kebun berdiri kebun 15
Juli1959. Cemara pandak merupakan tanaman khas Tabanan, Bali, yang saat ini sudah
langka. Pengawas Anggrek dan Kaktus Kebun Raya Bali Made Rahardja Pendit, kepada
wartawan yang mengakhiri kegiatan lokakarya selama tiga hari dengan kegiatan
kunjungan ke hutan Kebun Raya Bali mengatakan, ketinggian pohon ini sekitar 35 meter
dengan diameter kurang lebih 2 meter. Pohon ini sering menarik perhatian wisatawan, dan
dijadikan tempat berfoto.

Pohon jenis ini termasuk langka karena ditebangi warga Bali. "Diameternya lebar,
kayunya lurus, putih dan kuat sehingga banyak digunakan untuk bahan bangunan dan
furnitur. Di habitat aslinya, pada hutan- hutan yang ada di Bali sudah jarang ditemukan
jenis ini," kata Kepala Jasa dan Informasi Kebun raya Bali, Putu Suendara yang
mendampingi Made. Selain karena ulah manusia, kebakaran hebat di Bukit Tapak tahun
1986, juga menghanguskan spesies cemara pandak.

Tanaman ini pula yang menjadi cikal-bakal berdirinya Kebun Raya seluas 154,5
hektare. Kala itu, tahun 1958, kata Putu, pemerintah sedang mencari lahan untuk reboisasi
berikut tanaman yang cocok ditanam di habitat tersebut. Kemudian ahli-ahli meneliti
tanaman berdaun jarum, kecil dan runcing seperti jarum tangan adalah tumbuhan yang
cocok dibudidayakan di sekitar Bukit Tapak, Bedugul, 70 kilometer dari Bandara Ngurah
Rai, Ddenpasar. "Semula ada 3 pohon cemara pandak yang tumbuh alami di sini, sehingga
dianggap cocok menanam pohon sejenis. Saat ini sudah mati sati, tinggal dua pohon,"
katanya.

Para peneliti LIPI terus berupaya mencari formula terbaik untuk membudidayakan
cemara pandak. Sehingga saat ini sudah dapat dibiakkan sekitar 18 ribu pohon. Tanaman
itu disumbangkan ke hutan- hutan di bawah pengelolaan pemerintah daerah Se-Bali.
Jamuju (Dacrycarpus imbricatus) di sebut juga Kayu Embun. Jamuju yang merupakan
tumbuhan dari famili Podocarpaceae ini merupakan tanaman asli Indonesia. Di samping
itu, Jamuju pun ditetapkan menjadi flora identitas (maskot) Kabupaten Purwakarta, Jawa
Barat. Sayangnya Jamuju yang banyak dimanfaatkan kayunya ini terdaftar dalam Daftar
Merah IUCN dengan status Least Concern.

Sumber:

TRIBUNNEWS.COM, BALI-

www.catalogueoflife.org/col/details/species/id/18158458

www.conifers.org/po/Dacrycarpus_imbricatus.php

Anda mungkin juga menyukai