BAB I
PEMBAHASAN UMUM
1.1. Pendahuluan
Phenol merupakan senyawa kimia organik dan dikenal sebagai bahan baku
dalam proses pembuatan Bakelit (resin sintetik) dengan mengkondensasikannya
dengan formaldehid, menghasilkan Bisphenol-A jika dikondensasikan dengan
Aceton. Phenol juga merupakan bahan baku pembuatan aspirin dan herbisida serta
beberapa pharmaceutical lainnya. Phenol juga pernah digunakan pada saat
2
menghukum mati para napi pada masa kejayaan NAZI, karena penyuntikan phenol ke
jantung dapat menyebabkan kematian langsung. Selain bermanfaat didalam dunia
pembuatan obat-obatan, phenol juga berguna sebagai pelarut dalam penjernihan pada
industri petroleum, sebagai senyawa chemical pada pembuatan nylon6.
Perbedaan antara alkohol dan phenol terletak pada gugus memiliki anion,
dengan muatan negatif yang disebar oleh cincin aromatik yang dimiliki phenol namun
tidak terdapat pada alkohol sehingga mengakibatkan tingkat keasaman dari phenol
jauh lebih tinggi dibandingkan dengan alkohol.Sedangkan gugus hidroksil pada
phenol adalah berfungsi sebagai pengarah orto- dan para pada reaksi substitusi
elektrofilik pada reaksi phenol dengan senyawa-senyawa tertentu (Fessenden dan
Fessenden. 1986. Kimia Organik Jilid 1. Erlangga. Jakarta).
Phenol sintetik pertama kali diproduksi dengan cara sulfonasi benzen dan
hidrolisa sulfonat. Setelah itu, metode lain telah dikembangkan untuk sintesa phenol,
antara lain klorinasi benzen pada fase liquid diikuti hidrolisa fase uap pada
temperatur tinggi. Namun, tak satupun memberikan hasil optimal karena semuanya
3
melibatkan bahan baku kimia yang sangat mahal, resiko korosi dan secara umum
tidak ekonomis untuk industri skala besar.
Proses :
Crude phenol yang dihasilkan dari reaktor kedua ini selanjutnya didinginkan dalam
cooler sebelum dipisahkan dari produk sampingnya untuk memperoleh kemurnian
99,8%, sedangkan yield yang dihasilkan dari proses cumene ini adalah 93%. Proses
pembuatan sederhana dapat dilihat pada Gambar 1.1 :
Phenol
Cumene
Benzene Cumene
Hydroperoxide Proses
Proses Alkilasi Proses Oksidasi
Dekomposisi
Acetone
Proses :
Oksidasi asam benzoat dipopulerkan pada tahun 1962 oleh Dow Chemical
of Canada yang bereaksi pada Asam Benzoat yang mengandung garam copper dan
katalis. Mekanisme reaksi dimulai dari formasi Cupric Benzoat dimana phenil
benzoat atau benzil salisilat terbentuk.
Toluene Udara
Phenol
Oksidasi Destilasi Oksidasi Destilasi
Udara
Steam
Ekstraksi
Air
Tar
Proses :
Proses ini dikenalkan oleh Dow dan Bayer dimana reaksi dimulai dengan
klorinasi Benzen menjadi Monochlorobenzen, HCl dengan katalis FeCl3. Selanjutnya
hidrolisa monochlorobenzen dengan 10 15% larutan soda kaustik pada temperatur
360 390oC dan tekanan 280 300 atm menghasilkan sodium phenat. Produk
samping diphenil eter, -O- dan P- hydroxydiphenil, kemudian sodium phenat
dicampur dengan HCL untuk mendapatkan phenol dan sodium chlorida. Pada proses
ini kemurnian produk mencapai 6 10%. Proses pembuatan sederhana dapat dilihat
pada Gambar 1.3 :
Sodium
Benzene Reaksi Benzene Monochlorobenzene Reaksi Sodium Phenol
Phenolat
dengan katalis Hydrolisa Phenolat dengan
FeCl HCl
Proses :
Oxychlorination Phenol
Benzene Benzene pada Chlorobenzene Hidrolisa dengan
suhu 240 oC katalis Ca3PO4/
(Reaktor SiO2
Fixed Bed) HCl
Proses :
Sodium Salt
Mereaksikan
Phenol Tahap Purif ikasi Phenol
Sodium Salt
Phenol dengan 3
dengan NaOH
tahap Destilasi
(T = 320 - 340oC)
Proses :
Chlorobenzene
Methanol
Phenol
Methyl Chloride