Anda di halaman 1dari 11

TEORI AKUNTANSI

BAB 1 : Pengertian Teori Akuntansi

NAMA KELOMPOK :
KELAS G

NISA RAHMAWATI 15 312 026


LISKA MUTIARA CHANDEA D 15 312 203
AINUN KUSUMAWATI 15 312 515
RIFDA NAFIESAH LUBIS 15 312 519

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2017/2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini.
Tidak lupa shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang kita
tunggu syafaatnya di yaumul akhir.
Tujuan dan maksud dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah Teori Akuntansi pada semester V. Semoga dengan disusunnya makalah ini
dapat menambah pengetahuan dan wawasan kita dalam mempelajari dan memahami pokok-
pokok bahasan dalam Teori Akuntansi, khususnya mengenai Pengertian Teori Akuntansi.
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih sangat jauh dari sempurna.
Oleh sebab itu, dengan segala kerendahan hati kami mohon kritik dan saran yang bersifat
membangun demi perbaikan dan untuk itu kami ucapkan terima kasih.

Yogyakarta, 9 September 2017

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pemaparan teori akuntansi didasarkan atas orientasi perkembangan


akuntansi positif dan akuntansi normatif. Teori akuntansi positif dijelaskan secara lebih terpirinci
dalam William Scott, sedangkan akuntansi normatif dapat dipelajari dalam Suwardjono. Jika
dikaitkan dengan pendefinisian akuntansi sebagai seni, sains atau teknologi. Teori akuntansi
positif berkaitan erat dengan pendefinisian akuntansi sebagai sains. Jadi akuntansi sebagai sains
dimaknai atas dasar pengamatan empiris, sehingga menjelaskan fenomena seperti apa adanya
dan bebas nilai. Akuntansi positif lebih menekankan pada mendapatkan kebenaran tentang suatu
fenomena dengan menerapkan metode ilmiah, tanpa menggunakan pertimbangan nilai.
Perkembangan akuntansi normatif lebih menekankan atas pernyataan atau penalaran yang
dilandasi oleh pertimbangan nilai. Seperti teori akuntansi positif, jika akuntansi normatif
dihubungkan dengan pendefinisian akuntansi, maka akuntansi sebagai teknologi mempunyai
karakteristik yang paling sesuai dengan konsep teori akuntansi normatif.

Oleh karena akuntansi dipandang sebagai teknologi, maka dalam prosesnya


membutuhkan suatu penalaran logis yang dapat menjelaskan dan memberikan alasan tentang
perlakuan suatu praktek akuntansi tertentu. Proses penalaran logis diwujudkan dalam bentuk
perekayasaan pelapoan keuangan. Perekayasaan pelaporan keuangan tersebut menghasilkan suatu
kerangka konseptual. Sedangkan, fungsi dari kerangka konseptual adalah untuk mengevaluasi,
membenarkan atau mempengaruhi praktek akuntansi sekarang maupun masa akan datang. Dan
juga konsep dasar berfungsi untuk melandasi penalaran pada tingkat perekayasaan akuntansi.

Konsep dasar sangat bermanfaat dalam penyusunan standar, baik prinsip, metode
maupun teknik. Selain itu, perekayasaan akuntansi menghasilkan elemen-elemen yang diwujudkan
dalam statemen keuangan, merepresentasikan realitas kegiatan badan usaha, sehingga orang
tidak perlu datang langsung, cukup hanya memperoleh gambaran yang jelas mengenai realita
operasi perusahaan secara keuangan. Secara umum tujuan ekonomi dan sosial Negara dijabarkan
dalam pelaporan keuangan dengan maksud agar tujuan akuntansi secara tidak langsung juga akan
membantu tercapainya tujuan negara.
BAB II

PEMBAHASAN

Akuntansi yang dipraktikan di suatu negara dirancang dan dikembangkan untuk


mencapai tujuan sosial tertentu. Praktik akuntansi dipengaruhi oleh faktor lingkungan (sosial,
ekonomi, politik). Praktik akuntansi juga mengalami sejarah dan perkembangan sesuai dengan
perkembangan sosial, ekonomi, dan politik. Praktik dan teknik akuntansi yang sehat harus
dilandasi teori yang sehat. Teori akuntansi membahasa berbagai masalah konseptual dan ideal
yang ada di balik praktik akuntansi.

Arti Penting Teori Akuntansi


Teori akuntansi menjadi landasan untuk memecahkan masalah-masalah akuntansi secara
beralasan atau bernalar yang secara etis dan ilmiah dapat dipertanggungjawabkan. Untuk
masalah-masalah yang kompleks dan berimplikasi luas, pemecahan masalah makin bergantung
pada kearifan dan tilikan yang terkandung dalam teori yang sehat. Dengan teori, seseorang dapat
melihat masalah dengan perspektif yang lebih luas dan bebas.
Praktik akuntansi yang baik dan maju tidak akan dapat dicapai tanpa suatu teori yang
baik yang melandasinya. Praktik dan profesi harus dikembangkan atas dasar penalaran. Teori
merupakan unsur yang penting dalam mengembangkan dan memajukan praktik akuntansi.

Pengembangan Akuntansi
Pengetahuan akuntansi dapat dipandang dari dua sisi pengertian yaitu sebagai
pengetahuan profesi yang dipraktikan di dunia nyata dan sebagai suatu disiplin pengetahuan
yang diajarkan di perguruan tinggi. Dari segi profesi, akuntansi dipandang sebagai serangkaian
prosedur, metoda, dan teknik tanpa memperhatikan teori dibalik praktik tersebut. Akuntansi
dipandang sebagai pelaksanaan dan penerapan standar untuk menyusun laporan keuangan.
Dari segi pengetahuan di perguruan tinggi, akademisi memandang akuntansi sebagai dua
bidang kajian yaitu bidang praktik dan teori. Bidang praktik berkepentingan dengan masalah
bagaimana praktik dijalankan sesuai dengan PABU. Bidang teori berkepentingan dengan
penjelasan, deskripsi, dan argumen yang dianggap melandasi praktik akuntansi yang selanjutnya
disebut teori akuntansi. Teori akuntansi memusatkan perhatian pada aspek mengapa (why to
account the way it is or the way it should be). Kebutuhan untuk menjelaskan dan membenarkan
praktik dan fenomena akuntansi yang berjalan telah menumbuhkan gagasan akademik, teori, dan
riset ilmiah di bidang akuntansi yang digunakan untuk mengembangkan dan memperbaiki
praktik akuntansi.

Peran Riset Akuntansi


Penempatan akuntansi sebagai sains membawa konsekuensi bahwa teori akuntansi harus
bebas dari pertimbangan nilai (value-judgement) dan bersifat deskriptif. Kinney menggambarkan
tiga aspek penting yang saling berkaitan yang melandasi pengembangan akuntansi yaitu; riset,
pengajaran/pendidikan, dan praktik.

Pengertian Akuntansi
Teori akuntansi erat kaitannya dengan akuntansi keuangan. Pengertian teori akuntansi
bergantung pada pendefinisian akuntansi sebagai suatu bidang pengetahuan. Kedudukan
akuntansi dalam tatanan (taksonomi) pengetahuan juga akan menentukann pengertian dan
lingkup teori akuntansi. Pengetahuan akuntansi dapat dikategorikan sebagai seni, sains, dan
teknologi.
Sebagai pengetahuan, akuntansi didefinisikan sebagai seperangkat pengetahuan yang
mempelajari perekayasaan penyediaan jasa berupa informasi keuangan kuantitatif unit-unit
oragansisasi dalam suatu lingkungan Negara tertentu dan cara penyampaian informasi tersebut
kepada pihak yang berkepentingan untuk dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan
ekonomik. Dalam arti sempit sebagai proses, fungsi, atau praktik, akuntansi didefinisikan
sebagai proses pengidentifikasian, pengesahan, pengukuran, pengakuan, pengklasifikasian,
penggabungan, peringkasan, dan penyajian daa keuangan dasar yang terjadi dari kejadian-
kejadian, transaksi-transaksi, atau kegiatan operasi suatu unit organisai dengan cara tertentu
untuk menghasilkan informasi yang relevan bagi pihak yang berkepentingan.

Seni, Sains, atau Teknologi


Akuntansi sebagai seni dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa dalam praktiknya
akuntansi melibatkan pertimbangan nilai (value judgment) yang menuntut keahlian dan
pengalamankua yang terbaik. Jika akuntansi dikatakan sebagai seni maksudnya adalah cara
menerapkannya bukan sifatnya sebagai pengetahuan.
Ilmu adalah pengetahuan untuk menjelaskan dan meramalkan gejala alam dan sosial
seperti apa adanya dengan metoda ilmiah. Syarat akuntansi sebagai ilmu adalah bebas nilai
(value-free) yaitu sains tidak dibangun untuk mencapai tujuan ekonomik atau sosial tertentu
sehingga sains tidak adiarahkan untuk menghasilkan kebijakan (policy). Kriteria lain agar
pengetahuan disebut sebagai sains adalah koherensi, korespondensi, keterujian, dan
keuniversalan. Hasil akhir sains adalah penjelasan berupa kumpulan pernyataan beserta
argument yang telah tervalidasi yang secara keseluruhan membentuk teori. Sehingga, akuntansi
tidak dapat diklasifikasikan sebagai sains karena tujuan akuntansi adalah menghasilkan prinsip-
prinsip umum untuk menjustifikasi kebijakan dalam rangka mencapai tujuan tertentu bukan
untuk mendapatkan kebenaran penjelasan.

Akuntansi Sebagai Teknologi


Teknologi adalah seperangkat pengetahuan untuk menghasilkan sesuatu (produk) yang
bermanfaat. Teknologi tidak hanya meliputi teknologi fisik tetapi juga teknologi lunak.
Teknologi merupakan sarana untuk memecahkan masalah nyata yang dihadapi sesuai dengan
budaya dan nilai yang dianut. Selanjutnya ditegaskan bahwa akuntansi tidak mempunyai sifat-
sifat sebagai sains. Karena akuntansi masuk dalam bidang pengetahuan teknologi, akuntansi
dapat didefinisikan sebagai rekayasa informasi dan pengendalian keuangan.

Perekayasaan Pelaporan Keuangan


Perekayasaan adalah proses terencana dan sistematis yang melibatkan pemikiran,
penalaran, dan pertimbangan untuk memilih dan menentukan teori, pengetahuan yang tersedia,
konsep, metode, teknik, serta pendekatan untuk menghasilkan suatu produk. Yang dimaksud
akuntansi dalam perekayasaan adalah akuntansi dalam arti luas yaitu sebagai suatu sistem
pelaporan keuangan umum yang melibatkan kebijakan umum akuntansi. Pelaporan keuangan
adalah struktur dan proses tentang bagaimana informasi keuangan untuk semua unit bisnis usaha
dan pemerintahan harus disediakan dan dilaporkan untuk tujuan pengambilan keputusan
ekonomik. Dalam perekayasaan pelaporan keuangan, akuntansi memanfaatkan pegetahuan dan
sains dari berbagai disiplin ilmu.

Teori Akuntansi Sebagai Sains


Teori diartikan tidak lebih dari peraturan, ketentuan, tata tertib, atau pedoman tentang
bagaimana mengerjakan sesuatu yang ideal. Teori akuntansi diartikan sebagai sekumpulan
prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku dan harus dianut dalam lingkungan tertentu. Menurut
Watts dan immerman taori adalah seperangkat konsep, definisi, dan proposisi yang saling
berkaitan secara sistematis yang diajukan untuk menjelaskan dan memprediksi fenomena atau
fakta. Teori akan berisi pernyataan-pernyataan asumsi dan hipotesis. Tujuan teori adalah
menjelaskan dan memprediksi. Menjelaskan berarti menganalisis dan member alas an mengapa
fenomena atau fakta. Memprediksi berarti memberi keyakinan bahwa kalau asumsi-asumsi atau
syarat- syarat yang diteorikan besar kemungkinan akan terjadi.
Jika teori akuntansi disetarakan dengan sains, apa yang dibahas dan diasilkan oleh teori
ini harus memenuhi kriteri yaitu bebas nilai, koheren, universal, dan dapat diuji/diverifikasi
secara empiris. Kebutuhan untuk memnuhi kriteria ini menjadikan arah teori akuntansi bergeser
dari menghasilkan prinsip dan praktik menuju ke menguji validitas penjelasan suatu fenomena
akuntansi. Banyak ahli yang mengkritisi bahwa akuntansi sebagai sains tidak sesuai yang
nantinya tidak akan meghasilkan jawaban untuk memecahkan masalah akuntansi.

Teori Akuntansi Sebagai Penalaran Logis


Teori berusaha untuk memberikan pembenaran terhadap praktik agar mempunyai
kekuatan untuk dapat dipertahankan atau dipertanggungjawabkan kelayakannya. Penalaran logis
berisi asumsi, dasar pikiran, konsep, dan argument yang saling berkaitan dan yang membentuk
suatu rerangka piker yang logis. Teori akuntansi membahas proses pemikiran untuk menjelaskan
kelayakan prinsip atau praktik akuntansi tertentu yang sudah berjalan atau untuk member
landasan konseptual dalam penentuan standar atau praktik yang baru.
Teori akuntansi merupakan penalaran logis, gagasan-gagasan mendasar, atau gagasan-
gagasan yang berkaitan dan konsisten yang semuanya dapat disebut sebagai penalaran logis.
Proses penalaran logis diwujudkan dalam bentuk perekayasaan pelaporan keuangan yang
menghsailkan suatu rerangka konseptual. Fungsi rerangka konseptual adalah untuk mengevaluasi
atau membenarkan dan untuk mempengaruhi atau mengembangkan praktik akuntansi.

Perspektif Teori Akuntansi


Teori akuntansi berisi pernyataan-pernyataan yang berupa baik penjelasan ataupun
pembenaran tentang suatu fenomena atau perlakuan akuntansi. Selain aspek taksonomi yang
membagi teori akuntansi menjadi penjelasan ilmiah dan justifikasi, teori akuntansi juga
dikelompokkan atas dasar perspektif lain menurut tujuan atau penekanan pembahasan.
Aspek Teori Akuntansi
Aspek sasaran mendasari pembedaan teori akuntansi menjadi teori akuntansi positif dan
normative. Pandangan sains menghasilkan teori akuntansi positif dan pandangan teknologi
menghasilkan teori akuntansi normatif. Teori akuntansi positif menghasilkan penjelasan tentang
apa yang nyatanya terjadi secara objektif tanpa dilandasi oleh pertimbangan nilai. Sedangkan
teori akuntansi normative menghasilkan penjelasan atau penlaran mengapa perlakuan akuntansi
tertentu lebih baik aau lebih efektif faripada perlakuan akuntansi alternative karena tujuan
akuntansi tertentu harus dicapai. Perbedaan teori akuntansi positif dan normative timbul akibat
perbedaan sasaran teori dan bidang masalah yang menjadi perhatian masing-masing teori.

Aspek Tataran Semiotika


Semiotika merupakan bidang kajian yang membahas teori umum tentang tanda-tanda dan
symbol-simbol dalam bidang linguistika. Linguistika merupakan bidang kajian ilmu bahasa yang
membahas fonetik, gramatika, morfologi, dan makna kata. Pemahaman teori akuntansi dapat
dicapai dengan mengidentifikasi teori akuntansi atas dasar tataran semiotika.

Teori Akuntansi Semantik


Teori ini menekankan pembahasan pada masalah penyimbolan dunia nyata atau realitas
ke dalam tanda-tanda bahasa akuntansi agar orang dapat membayangkan kegiatan fisis
perusahaan tanpa harus secara langsung menyaksikan kegiataan tersebut. Teori ini membahas
pendefinisian makna elemen (objek), pengidentifikasian atribut, dan penentuan jumlah rupiah
(pengukuran) elemen sebagai salah satu atribut. Teori akuntansi semantic berkepentingan dengan
pelambangan dan penafsiran objek akuntansi untuk menghasilkan informasi semantik yang
bermakna bagi pemakai laporan. Agar komunikasi akuntansi efektif, penyampaian informasi
semantik (makna suatu objek) tidak dapat dipisahkan dengan informasi sintaktik (struktur
akuntansi).

Teori Akuntansi Sintaktik


Teori akuntansi sintaktik adalah teori yang berorientasi untuk membahas masalah-
masalah tentang bagaimana kegiatan perusahaan yang telah disimbolkan secara semantic dalam
elemen-elemen keuangan dapat diwujudkan dalam bentuk statemen keuangan. Teori ini meliputi
pola hubungan antara unsur-unsur yang membentuk struktur pelaporan keuangan atau struktur
akuntansi yaitu manajemen, entitas pelaporan, pemakai informasi, system akuntansi, dan
pedoman penyusunan laporan. Di dalam teori ini, teori akuntansi berusaha untuk memberi
penjelasan dan penalaran tentang apa yang harus dilaporkan, siapa yang melaporkan, kapan
dilaporkan, dan bagaimana melaporkannya.

Teori Akuntansi Pragmatik


Teori akuntansi pragmatik memusatkan perhatiannya pada pengaruh informasi terhadap
perubahan perilaku pemakia laporan. Teori ini membahas berbagai hal dan masalah yang
berkaitan dengan pengujian kebermanfaatan informasi baik dalam konteks pelaporan keuangan
eksternal maupun manajerial. Teori pragmatik berisi pengujian-pengujian teori tentang hubungan
antara variabel akuntansi dengan ariabel perubahan atau perbedaan perilaku pemakai.

Aspek Pendekatan Penalaran


Penalaran adala proses berpikir logis dan sistematis untuk membentuk dan mengevaluasi
validitas atau kelayakan suatu pernyataan, simpulan, penjelasan, atau prinsip.

Penalaran Deduktif
Penalaran deduktif adalah menurunkan pernyataan, simpulan, penjelasan, atau prinsip
atas dasar konsep umum atau dasar yang disepakati dan dianggap benar.

Penalaran Induktif
Penalaran induktif adalah menurunkan pernyataan, simpulan, penjelasan, atau prinsip
umum atas dasar pengamatan beberapa kasus atau kejadian.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Praktek akuntansi dalam suatu Negara harus selalu berkembang untuk memenuhi
tuntutan perkembangan dunia bisnis. Lebih dari itu, praktik akuntansi juga harus dikembangkan
secara sengaja untuk mencapai tujuan sosial tertentu. Untuk itu, belajar teknik dan praktik
akuntansi saja tidak cukup karena praktik yang sehat harus dilandasi oleh teori yang sehat. Teori
akuntansi mambahas berbagai masalah konseptual dan ideal yang ada dibalik praktik akuntansi.
Teori akuntansi mempunyai peranan penting dalam pengembangan akuntansi yang sehat.
Teori akuntansi erat kaitannya dengan akuntansi keuangan. Pengertian teori
akuntansi bergantung pada pendefinisian akuntansi sebagai suatu bidang pengetahuan.
Kedudukan akuntansi dalam tatanan (taksonomi) pengetahuan juga akan menentukann
pengertian dan lingkup teori akuntansi. Pengetahuan akuntansi dapat dikategorikan sebagai seni,
sains, dan teknologi. Sebagai pengetahuan, akuntansi didefinisikan sebagai seperangkat
pengetahuan yang mempelajari perekayasaan penyediaan jasa berupa informasi keuangan
kuantitatif unit-unit oragansisasi dalam suatu lingkungan Negara tertentu dan cara penyampaian
informasi tersebut kepada pihak yang berkepentingan untuk dijadikan dasar dalam pengambilan
keputusan ekonomik.
Dalam arti sempit sebagai proses, fungsi, atau praktik, akuntansi didefinisikan
sebagai proses pengidentifikasian, pengesahan, pengukuran, pengakuan, pengklasifikasian,
penggabungan, peringkasan, dan penyajian daa keuangan dasar yang terjadi dari kejadian-
kejadian, transaksi-transaksi, atau kegiatan operasi suatu unit organisai dengan cara tertentu
untuk menghasilkan informasi yang relevan bagi pihak yang berkepentingan.

3.2 Saran
Dari uraian pembahasan di atas penulis menyarankan kepada pembaca sekalian
agar manfaat dari pembahasan mengenai Pengertian Teori Akuntansi dapat memberikan
wawasan positif. Dimana sisi positif dari uraian tersebut bisa dijadikan sebagai bahan untuk
menambah pengetahuan tentang Pengertian Teori Akuntansi tersebut dan sisi kurang baiknya
bisa dijadikan sebagai bahan pembelajaran untuk menjadi lebih baik lagi. Untuk itu, penulis
sangat mengharapkan saran dari pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Suwardjono. Teori Akuntansi Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Yogyakarta: BPFE FEB


UGM, 2014.

Anda mungkin juga menyukai