5.1. OVERVIEW
Perspektif informasi dalam laporan keuangan bukanlah pendekatan yang mengakui
tanggung jawab individual dalam memprediksi kinerja perusahaan masa depan yang berfokus
kepada pemberian informasi yang berguna. Pendekatan mengakui bahwa pasar akan bereaksi
kepada informasi yang berguna dari suatu sumber, termasuk laporan keuangan.
2
5.2.4. COMPARING RETURNS AND INCOME
Hasil abnormal positif menunjukkan bukti bahwa investor rata-rata bereaksi secara baik
terhadap berita bagus yang tidak diharapkan pada pendapatan. Untuk hasil abnormal negatif
investor bereaksi kurang baik terhadap berita buruk yang tidak diharapkan.
Beberapa komplikasi muncul dalam membandingkan hasil dengan pendapatan,
antara lain:
1. Informasi spesifik lain seringkali muncul disekitar waktu pengumuman pendapatan
perusahaan.
2. Estimasi beta perusahaan, yang diperlukan untuk memisahkan hasil perusahaan-luas dan
perusahaan khusus. Jika estimasi beta berbeda dengan beta yang sesungguhnya, hal ini
akan mempengaruhi kalkulasi hasil abnormal, yang kemungkinan akan membiasakan
hasil penelitian.
Terdapat berbagai ancaman cara untuk menangani masalah komplikasi ini. Sebagai
contoh, tidak mustahil untuk mendapatkan opini kedua dalam beta dengan cara:
1. Mengestimasinya dari informasi laporan keuangan daripada dari data pasar. Sebagai
alternatif, beta dapat diestimasikan dari satu periode setelah pengumuman pendapatan
dan dibandingkan dengan estimasi dari suatu periode sebelum pengumuman.
2. Mengestimasi hasil perusahaan-tertentu dengan perbedaan antara penerimaan saham
perusahaan J selama periode 0 dan hasil rata-rata dalam sahamnya selama beberapa
periode sebelumnya. Atau, kita dapat mengambil perbedaan antara return perusahaan J
selama periode 0 dan hasil dalam portofolio pasar untuk periode yang sama.
Aspek menarik dan penting dalam penelitian Ball dan Brawn adalah bahwa mereka
mengulangi kalkulasi pendapatan pasar saham tidak normal untuk wide windows yang masing-
3
masing terdiri dari 11 bulan sebelumnya dan 6 bulan sesudahnya bulan penerbitan saham (bulan
0).
Kita juga merumuskan hubungan ini dari segi return saham, dengan membagi dengan nilai
perusahaan terbuka:
P Dt
pt t 1
Pt 1
Dari segi pendapatan saham:
1
Pt [(1 R f )( NI t Dt ) at ]
Rf
Ketika kita mengurangi kondisi ideal, masalah menjadi kurang jelas. Oleh karena itu,
menjadi masalah empiris tentang apakah pendapatan atau pendapatan yang tidak diduga
memberikan penjelasan secara lebih baik tentang pendapatan saham atau tidak, seperti
dikemukakan oleh Ohlson dan Shroff (1992) dan Kothari (1992). Masalah ini diuji oleh Easton
dan Harris (1991). Mereka membandingkan tingkat pendapatan bersih yang dilaporkan beserta
perubahan didalam pendapatan bersih yang dilaporkan (dimana perubahan dalam pendapatan
bersih mewakili pendapatan abnormal) untuk menjelaskan hasil sama satu tahun dari sampel
perusahaan selama periode waktu 1969 1986. Dengan menggunakan analisis regresi, maka
mereka mencatat hubungan antara hasil saham dengan perubahan dalam pendapatan bersih.
Terdapat hubungan yang lebih kuat antara pendapatan dengan tingkat pendapatan bersih.
Kedua variabel yang dikombinasi melakukan kinerjanya secara lebih baik dalam menjelaskan
4
hasil dari masing-masing variabel secara parsial. Hasil ini mengemukakan bahwa implikasi
teoritis dari pendapatan sebagai komponen fundamental dari nilai perusahaan dan return
sekuritas mengacu terhadap kondisi yang tidak ideal, setidaknya ketika hasil di ukur melalui
wide window satu tahun.
5
dari ERC yang lebih rendah untuk perusahaan dengan LEVERAG tinggi sudah dilaporkan oleh
penelitian Dhaliwal, Lee, dan Fargher (1991).
Persistence
Persistence merupakan konsep yang cukup menantang dan memiliki manfaat. Satu
alasannya, seperti dikemukakan oleh Ramakrishnan dan Thomas (1991) adalah bahwa
komponen-komponen yang berbeda dari pendapatan bersih bisa memiliki persistence yang
berbeda. Sebagai contoh, anggaplah bahwa dalam tahun yang sama perusahaan berhasil
memperkenalkan produk baru dan perusahaan juga melaporkan keuntungan disposal atas pabrik
dan peralatan. Selanjutnya, persistence pendapatan merupakan rata-rata persistence yang berbeda
dari komponen-komponen pendapatan. Ramakrishnan dan Thomas membedakan tiga tipe
peristiwa pendapatan:
1. Permanen, diekspektasikan akan berlangsung secara tidak terbatas
2. Transitori, yang mempengaruhi pendapatan dalam tahun berjalan namun tidak pada tahun
berikutnya
3. Harga yang tidak relevan, konstan bernilai nol
Earnings Quality
Secara intuitif, kita berharap bahwa semakin tinggi ERC dalam pendapatan dengan
kualitas yang semakin tinggi. Sebagai satu masalah praktis, pengukuran kualitas pendapatan
kurang begitu jelas, ketika kemungkinan sistem informasi tidak secara langsung bisa diamati.
Beberapa pendekatan dapat digunakan, aantara lain:
1. Pendekatan yang terdapat pada Pasal 3.3.2, adalah untuk menduga kualitas pendapatan
dengan subtansi revisi ramalan pendapatan setelah pengumuman pendapatan.
2. Pendekatan yang dilakukan Bandyopadhyay (1994), yang meneliti ERC atas perusahaan
dengan usaha berhasil atau successful effort (SE) dengan bandingkan perusahaan full cost
(FC) yang bergerak di bidang minyak dan gas. Hasilnya adalah:
a. Selama tahun 1982-1985, ERC secara signifikan lebih besar untuk perusahaan SE
selama dua hari penerbitan pengumuman pendapatan triwulan dibandingkan dengan
perusahaan FC.
b. Selama tahun 1986-1990, ERC tidak mengalami perbedaan dan perubahan yang
signifikan.
2. Pendekatan yang dilakukan oleh Lev dan Tiagrajan 91993) (L&T). Pertama, Mereka
mengidentifikasikan 12 dasar yang digunakan oleh para analis didalam mengevaluasi
kualitas pendapatan. Hasilnya adalah:
a. Kelompok dengan higher-quality-earnings cenderung memiliki ERC yang lebih
tinggi.
b. Persistence pendapatan dan kualitas pendapatan berkorelasi positif.
Kedua, mereka menguji hubungan antara kualitas pendapatan dengan persistence
perusahaan sampel dan menemukan bahwa perusahaan dengan persistence yang tinggi
dan kualitas pendapatan yang tinggi memiliki ERC yang rata-rata lebih besar daripada
perusahaan dengan persistence tinggi dan kualitas pendapatwan yang rendah.
Growth Opportunity
GN dan BN dalam penerimaan saat ini dapat mengungkapkan prospek pertumbuhan
masa mendatang bagi perusahaan, dan oleh karena itu juga mengarah pada ERC yang lebih
tinggi. Kita bisa berfikir bahwa pendapatan bersih berdasar biaya historis tidak bisa
mengungkapkan secara jelas tentang pertumbuhan perusahaan ke depan. Diasumsikan bahwa
6
pendapatan bersih sekarang menampakkan profitabilitas tinggi yang tidak terduga bagi beberapa
proyek investasi baru perusahaan. Hal ini bisa mengidikasikan kepada pasar bahwa perusahaan
akan menikmati pertumbuhan yang kuat di waktu mendatang. Salah satu alasannya adalah bahwa
agar profitabilitas yang tinggi tetap berlangsung, profit di masa mendatang akan meningkatkan
aset perusahaan. Selain itu, keberhasilan didalam proyek saat ini dapat mendorong kepada pasar
dimana perusahaan ini juga mampu mengidentifikasi dan mengimplementasikan proyek
tambahan yang berhasil di waktu kedepan, sehingga dapatr dinamakan sebagai perusahaan yang
tengah tumbuh. Perusahaan tersebut dapat dengan mudah menarik modal dan hal ini merupakan
sumber tambahan bagi pertumbuhan, dengan demikian, untuk satu tingkat berita bagus saat ini
dalam pendapatan mengemukakan kesempatan tumbuh, maka ERC akan memiliki nilai tinggi.
The Informativeness of Price
Harga pasar itu sendiri secara parsial merupakan informasi tentang nilai perusahaan di
waktu mendatang. Alasannya adalah bahwa agregat harga pasar semuanya secara publik
mengetahui informasi tentang perusahaan, bukan sekedar informasi akuntansinya saja Sebagai
akibatnya, harga yang semakin informative akan mengakibatkan semakin kecilnya kandungan
informasi atas pendapatan akuntansi berjalan, dimana yang lainnya dianggap tetap.
Indikator untuk daya informasi dari suatu harga adalah ukuran perusahaan, karena
semakin besar perusahaan maka akan semakin banyak berita. Namun demikian, Easton dan
Zmijewski (1989) menemukan bahwa ukuran perusahaan bukanlah variabel penjelas yang
signifikan bagi ERC, alasannya adalah bahwa indikator ukuran perusahaan untuk karakteristik
perusahaan lain, seperti resiko dan pertumbuhan, seperti halnya indikator untuk tingkat
informasi harga saham. Ketika faktor-faktor ini dikontrol, maka beberapa pengaruh ukuran
signifikan terhadap ERC nampaknya akan menghilang. Collins dan Kothari (1989) menyoroti
ukuran dengan mengubah wide window dimana hasil sekuritas diukur lebih awal untuk
perusahaan besar. Hal ini secara substansial memperbaiki hubungan antara perubahan didalam
pendapatan dengan return sekuritas, argumen menunjukkan bahwa pasar mengantisipasi
perubahan dalam earning power lebih cepat untuk perusahaan besar. Ketika hal ini dilakukan,
ukuran kemudian tidak memiliki kekuatan penjelas bagi ERC.
7
5.6. A CAVEAT ABOUT BEST ACCOUNTING POLICY
Kita telah menyatakan bahwa akuntan dapat diarahkan oleh reaksi pasar sekuritas dalam
menentukan kegunaan informasi akuntansi keuangan. Hal ini menarik kesimpulan bahwa
kebijakan akuntansi terbaik adalah salah satu yang menghasilkan respon harga pasar terbesar.
Investor kemungkinan akan menganggap informasi skuntansi sebagai sesuatu yang berguna
meskipun dari sudut pandang masyarakat biaya dari informasi ini lebih banyak daripada manfaat
kepada investor atau pasar modal.
SFAS 33 mewajibkan perusahaan AS untuk melaporkan informasi biaya tambahan, akan
tetapi tahun 1986 hal tersebut tidak dilanjutkan. Alasannya, tidak ditemukan reaksi pasar saham
incremental terhadap informasi biaya secara langsung disamping ini informasi pendapatan bersih
dengan biaya historis (studi Beaver dan Landsman, 1983). Arinya adalah sangat sulit untuk tidak
menyetujui keputusan menghentikan SFAS 33 dimana tidak ada satupun diketahui manfaatnya.