Riwayat Perjuangan K H Abdul Halim PDF
Riwayat Perjuangan K H Abdul Halim PDF
K. H. Abdul Halim
Oleh:
Miftahul Falah, S. S.
KATA PENGANTAR
Ketua Umum Masyarakat Sejarawan Indonesia
Cabang Jawa Barat
~v~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Bagian Awal
~ vi ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Bagian Awal
~ vii ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Bagian Awal
~ viii ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Bagian Awal
KATA PENGANTAR
Penulis
~ ix ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Bagian Awal
~x~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Bagian Awal
Miftahul Falah, S. S.
~ xi ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Bagian Awal
~ xii ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Bagian Awal
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR KETUA MSI JABAR v
KATA PENGANTAR PENULIS ix
DAFTAR ISI xiii
I. Dari Majalengka Sampai Ke Mekkah 1
1. Otong Syatori Nama Kecilnya 1
2. Dari Pesantren Ke Pesantren 8
3. Meninggalkan Majalengka Menuju Mekkah 12
II. Berjuang Menggapai Cita-Cita 23
1. Gemuruh Pergerakan Nasional 23
2. Perkembangan Persjarikatan Oelama (PO) 29
3. Pemikiran K. H. Abdul Halim 46
~ xiii ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Bagian Awal
~ xiv ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim;
Dari Majalengka sampai ke Mekkah
I. DARI MAJALENGKA
SAMPAI KE MEKKAH
1. Otong Syatori Nama Kecilnya
Majalengka merupakan sebuah wilayah setingkat
kabupaten yang berada di Propinsi Jawa Barat. Daerah
yang terletak di kaki Gunung Ciremai ini berbatasan
dengan Kabupaten Sumedang di sebelah barat, Kabupa-
ten Indramayu di sebelah utara, Kabupaten Cirebon dan
Kabupaten Kuningan di sebelah timur, serta Kabupaten
Ciamis di sebelah selatan. Kabupaten Majalengka memi-
liki luas wilayah sekitar 1.209 km2 dengan jumlah pen-
duduk sekitar 976.868 jiwa (tahun 1986). Sebagian be-
~1~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim;
Dari Majalengka sampai ke Mekkah
~2~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim;
Dari Majalengka sampai ke Mekkah
~3~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim;
Dari Majalengka sampai ke Mekkah
~4~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim;
Dari Majalengka sampai ke Mekkah
~5~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim;
Dari Majalengka sampai ke Mekkah
~6~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim;
Dari Majalengka sampai ke Mekkah
~7~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim;
Dari Majalengka sampai ke Mekkah
~8~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim;
Dari Majalengka sampai ke Mekkah
~9~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim;
Dari Majalengka sampai ke Mekkah
~ 10 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim;
Dari Majalengka sampai ke Mekkah
~ 11 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim;
Dari Majalengka sampai ke Mekkah
~ 12 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim;
Dari Majalengka sampai ke Mekkah
~ 13 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim;
Dari Majalengka sampai ke Mekkah
Imam Safari
I. Mardiyah
E. Kobtiyah
E. Sodariyah
H. Ilyas
Jubaedi
I. Maesaroh
Hidayat
St. Sadiyah
Otong Syatori/
X St. Murbiyah
K. H. Abdul Halim
Memiliki Anak Tujuh: Moh. Toha A. Halim, Siti Fatimah, Siti Mahriyah,
Abdul Aziz Halim, Siti Halimah Halim, Abdul Karim Halim, dan Toto
Taufik Halim
~ 14 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim;
Dari Majalengka sampai ke Mekkah
~ 15 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim;
Dari Majalengka sampai ke Mekkah
~ 16 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim;
Dari Majalengka sampai ke Mekkah
~ 17 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim;
Dari Majalengka sampai ke Mekkah
~ 18 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim;
Dari Majalengka sampai ke Mekkah
~ 19 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim;
Dari Majalengka sampai ke Mekkah
~ 20 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim;
Dari Majalengka sampai ke Mekkah
~ 21 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim;
Berjuang Menggapai Cita-Cita
II. BERJUANG
MENGGAPAI CITA-CITA
1. Gemuruh Pergerakan Nasional
Ketika H. Abdul Halim pergi ke Mekkah, situasi po-
litik di Indonesia mulai memasuki fase pergerakan na-
sional. Fase ini merupakan bentuk reaksi dan per-
lawanan terhadap penjajah Belanda yang coraknya ber-
beda dengan reaksi dan perlawanan sebelum tahun
1900. Sebelum tahun 1900, reaksi dan perlawanan ra-
kyat Indonesia bersifat lokal, negatif (mengundurkan
diri ke tempat atau daerah yang tidak terjangkau oleh
kekuasaan penjajah dan mencari perlindungan kepada
ilmu gaib), irrasional, dan sporadis. Setelah tahun 1900,
~ 23 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim;
Berjuang Menggapai Cita-Cita
~ 24 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim;
Berjuang Menggapai Cita-Cita
~ 25 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim;
Berjuang Menggapai Cita-Cita
~ 26 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim;
Berjuang Menggapai Cita-Cita
~ 27 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim;
Berjuang Menggapai Cita-Cita
~ 28 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim;
Berjuang Menggapai Cita-Cita
~ 29 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim;
Berjuang Menggapai Cita-Cita
~ 30 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim;
Berjuang Menggapai Cita-Cita
~ 31 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim;
Berjuang Menggapai Cita-Cita
~ 32 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim;
Berjuang Menggapai Cita-Cita
~ 33 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim;
Berjuang Menggapai Cita-Cita
~ 34 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim;
Berjuang Menggapai Cita-Cita
~ 35 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim;
Berjuang Menggapai Cita-Cita
~ 36 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim;
Berjuang Menggapai Cita-Cita
~ 37 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim;
Berjuang Menggapai Cita-Cita
~ 38 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim;
Berjuang Menggapai Cita-Cita
~ 39 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim;
Berjuang Menggapai Cita-Cita
~ 40 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim;
Berjuang Menggapai Cita-Cita
~ 41 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim;
Berjuang Menggapai Cita-Cita
~ 42 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim;
Berjuang Menggapai Cita-Cita
~ 43 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim;
Berjuang Menggapai Cita-Cita
~ 44 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim;
Berjuang Menggapai Cita-Cita
~ 45 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim;
Berjuang Menggapai Cita-Cita
~ 46 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim;
Berjuang Menggapai Cita-Cita
~ 47 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim;
Berjuang Menggapai Cita-Cita
~ 48 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim;
Berjuang Menggapai Cita-Cita
~ 49 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim;
Berjuang Menggapai Cita-Cita
~ 50 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim;
Berjuang Menggapai Cita-Cita
~ 51 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim;
Berjuang Menggapai Cita-Cita
~ 52 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim;
Berjuang Menggapai Cita-Cita
~ 53 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim;
Berjuang Menggapai Cita-Cita
~ 54 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim;
Berjuang Menggapai Cita-Cita
~ 55 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim;
Berjuang Menggapai Cita-Cita
~ 56 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Mendirikan Santi Asromo
~ 57 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Mendirikan Santi Asromo
~ 58 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Mendirikan Santi Asromo
~ 59 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Mendirikan Santi Asromo
~ 60 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Mendirikan Santi Asromo
~ 61 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Mendirikan Santi Asromo
~ 62 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Mendirikan Santi Asromo
~ 63 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Mendirikan Santi Asromo
~ 64 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Mendirikan Santi Asromo
~ 65 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Mendirikan Santi Asromo
~ 66 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Mendirikan Santi Asromo
~ 67 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Mendirikan Santi Asromo
~ 68 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Mendirikan Santi Asromo
~ 69 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Mendirikan Santi Asromo
~ 70 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Mendirikan Santi Asromo
~ 71 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Mendirikan Santi Asromo
~ 72 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Mendirikan Santi Asromo
~ 73 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Mendirikan Santi Asromo
~ 74 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Mendirikan Santi Asromo
~ 75 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Mendirikan Santi Asromo
~ 76 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Mendirikan Santi Asromo
~ 77 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Mendirikan Santi Asromo
~ 78 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Mendirikan Santi Asromo
H. Abdul Halim
Keterangan:
Tulisan K. H. Abdul Halim ini ditulis ulang dua kali oleh Abdul Fatah pada 14
Rajab 1377/3 Pebruari 1958 dan pada 18 Rabiul Awal 1400/23 Pebruari
1980. Pada 16 Syawal 1408/01 Juni 1988, kembali ditulis ulang Dedi Masy-
hudi dengan menggunakan komputer.
~ 79 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Mendirikan Santi Asromo
~ 80 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Mendirikan Santi Asromo
~ 81 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Mendirikan Santi Asromo
~ 82 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Mendirikan Santi Asromo
~ 83 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Mendirikan Santi Asromo
~ 84 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Mendirikan Santi Asromo
~ 85 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Mendirikan Santi Asromo
~ 86 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Mendirikan Santi Asromo
~ 87 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Mendirikan Santi Asromo
~ 88 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Mendirikan Santi Asromo
~ 89 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Mendirikan Santi Asromo
~ 90 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Mendirikan Santi Asromo
~ 91 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Mendirikan Santi Asromo
~ 92 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Mendirikan Santi Asromo
~ 93 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Mendirikan Santi Asromo
~ 94 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Mendirikan Santi Asromo
~ 95 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Mendirikan Santi Asromo
~ 96 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Mendirikan Santi Asromo
~ 97 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Mendirikan Santi Asromo
~ 98 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Mendirikan Santi Asromo
~ 99 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Mendirikan Santi Asromo
~ 100 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Mendirikan Santi Asromo
~ 101 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Mengabdi Kepada Republik
IV. MENGABDI
KEPADA REPUBLIK
1. Berjuang Melawan Matahari Terbit
Pada tanggal 8 Maret 1942, secara resmi Pemerin-
tah Hindia Belanda menyerahkan wilayah jajahannya
kepada Jepang. Sejak saat itu, wilayah Indonesia dikuasai
sepenuhnya oleh Kemaharajaan Jepang yang bercita-cita
hendak membangun sebuah wilayah Kemakmuran Ber-
sama Asia Timur Raya. Terhadap Jepang, sikap K. H. Ab-
dul Halim berbeda dengan sikapnya kepada Pemerintah
Hindia Belanda. K. H. Abdul Halim memilih bersikap
kooperatif dengan penguasa militer Jepang. Sudah
~ 103 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Mengabdi Kepada Republik
~ 104 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Mengabdi Kepada Republik
~ 105 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Mengabdi Kepada Republik
~ 106 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Mengabdi Kepada Republik
~ 107 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Mengabdi Kepada Republik
~ 108 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Mengabdi Kepada Republik
~ 109 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Mengabdi Kepada Republik
~ 110 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Mengabdi Kepada Republik
~ 111 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Mengabdi Kepada Republik
~ 112 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Mengabdi Kepada Republik
~ 113 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Mengabdi Kepada Republik
~ 114 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Mengabdi Kepada Republik
~ 115 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Mengabdi Kepada Republik
~ 116 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Mengabdi Kepada Republik
~ 117 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Mengabdi Kepada Republik
~ 118 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Mengabdi Kepada Republik
~ 119 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Mengabdi Kepada Republik
~ 120 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Mengabdi Kepada Republik
~ 121 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Mengabdi Kepada Republik
~ 122 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Mengabdi Kepada Republik
~ 123 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Mengabdi Kepada Republik
~ 124 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Mengabdi Kepada Republik
2. Proklamasi Kemerdekaan
Pada 16 Agustus 1945, situasi politik di Jakarta
semakin memanas karena adanya perbedaan pendapat
antara kelompok Soekarno-Hatta dan kelompok pemuda
menyangkut teknis pelaksanaan pengumuman prokla-
masi. Soekarno-Hatta menginginkan pengumuman prok-
lamasi dilaksanakan pada tanggal 18 Agustus 1945 di
hadapan sidang PPKI. Sementara itu, kelompok pemuda
menginginkan pengumuman proklamasi harus segera
dilakukan tanpa melibatkan PPKI, karena badan itu ben-
tukan Jepang. Seandainya proklamasi itu dilakukan di
depan PPKI, mereka khawatir kemerdekaan Indonesia
akan dicap sebagai pemberiaan Pemerintah Militer
Jepang. Alasan lain yang dikemukakan para pemuda
adalah sejak tanggal 14 Agustus 1945 Balatentara Jepang
telah menyerah kepada Pasukan Sekutu sehingga tidak
memiliki kekuasaan apa-apa lagi dan dengan sendirinya
kewenangan Jepang untuk memerdekakan Indonesia
pun sudah tidak dimiliki lagi. Perbedaan pendapat terse-
but semakin tajam sehingga terjadilah peristiwa Ren-
gasdengklok yaitu tindakan perwira Peta yang menga-
mankan Soekarno-Hatta dari situasi politik yang tidak
menentu ke Rengasdengklok (Wirasoeminta, 1995).
Setelah mengetahui keberadaan Soekarno-Hatta,
pada sore hari sekitar pukul 15.00 WIB tanggal 16 Agus-
tus 1945, Ahmad Soebardjo berangkat ke Rengas-
~ 125 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Mengabdi Kepada Republik
~ 126 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Mengabdi Kepada Republik
~ 127 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Mengabdi Kepada Republik
Soekarno/Hatta
~ 128 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Mengabdi Kepada Republik
Demikianlah saudara-saudara!
Kita sekarang telah merdeka. Tidak ada satu ikatan
lagi yang mengikat tanah air kita dan bangsa kita!
Mulai saat ini kita menyusun negara kita! Negara
Merdeka, negara Republik Indonesia merdeka,
kekal dan abadi. Insya Allah, Tuhan memberkati
kemerdekaan kita itu (Poesponegoro dan Noto-
susanto, 19906: 93-94).
~ 129 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Mengabdi Kepada Republik
~ 130 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Mengabdi Kepada Republik
~ 131 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Mengabdi Kepada Republik
~ 132 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Mengabdi Kepada Republik
~ 133 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Mengabdi Kepada Republik
3. Mempertahankan NKRI
Kemerdekaan Indonesia ternyata tidak diakui oleh
Pemerintah Kerajaan Belanda. Bahkan sebaliknya
mereka bermaksud menjadikan kembali wilayah Indo-
nesia sebagai bagian dari Kerajaan Belanda. Di lain pi-
hak, bangsa Indonesia sudah bulat hendak memper-
tahankan kemerdekaan sehingga melahirkan apa yang
disebut dengan perang kemerdekaan. Bagi bangsa Indo-
nesia, perang kemerdekaan bukan hanya kisah sentral
dalam sejarah bangsa Indonesia, tetapi juga sebagai un-
sur yang kuat dalam persepsi bangsa Indonesia dalam
mencari identitas diri. Selain itu, perang kemerdekaan
bertujuan juga untuk melengkapi dan menyempurnakan
proses penyatuan dan kebangkitan nasional yang telah
dimulai empat dasawarsa sebelumnya. Di lain pihak,
bagi Belanda, perang kemerdekaan merupakan ajang
penghancuran sebuah negara merdeka yang dipimpin
oleh orang-orang yang bekerja sama dengan Jepang.
~ 134 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Mengabdi Kepada Republik
~ 135 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Mengabdi Kepada Republik
~ 136 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Mengabdi Kepada Republik
~ 137 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Mengabdi Kepada Republik
~ 138 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Mengabdi Kepada Republik
~ 139 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Mengabdi Kepada Republik
~ 140 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Mengabdi Kepada Republik
~ 141 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Mengabdi Kepada Republik
~ 142 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Mengabdi Kepada Republik
~ 143 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Mengabdi Kepada Republik
~ 144 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Mengabdi Kepada Republik
~ 145 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Mengabdi Kepada Republik
~ 146 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim;
Mendirikan Persatuan Umat Islam (PUI)
V. MENDIRIKAN
PERSATUAN UMAT ISLAM (PUI)
Perjuangan K. H. Abdul Halim dilandasi pada upaya
untuk menciptakan persatuan dan kesatuan di kalangan
umat muslimin. Perpecahan yang kerap terjadi di kalan-
gan mereka justru akan merugikan kepentingan kaum
muslimin. Persatuan dan kesatuan akan mengangkat
harkat dan martabat kaum muslimin dari keterpuru-
kannya di bidang ekonomi, sosial, budaya, maupun
politik. Namun demikian, cara mempersatukan umat
yang ditempuh oleh K. H. Abdul Halim tidak dilakukan
dengan cara kekerasan, melainkan dengan cara ishlah.
Strategi ishlah bukan hanya sebatas anjuran, namun se-
~ 147 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim;
Mendirikan Persatuan Umat Islam (PUI)
~ 148 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim;
Mendirikan Persatuan Umat Islam (PUI)
~ 149 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim;
Mendirikan Persatuan Umat Islam (PUI)
~ 150 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim;
Mendirikan Persatuan Umat Islam (PUI)
~ 151 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim;
Mendirikan Persatuan Umat Islam (PUI)
~ 152 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim;
Mendirikan Persatuan Umat Islam (PUI)
~ 153 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim;
Mendirikan Persatuan Umat Islam (PUI)
~ 154 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim;
Mendirikan Persatuan Umat Islam (PUI)
Assalaaualaikum Warohm.
Sajang sekali dalam keadaan saja begini ini (sakit) saja
menulis surat kepada Kakanda tentang soal penting
djuga kiranja. Sejak tanggal 26 bulan jang lalu saja kem-
bali berada di Indonesia, terpaksa disebabkan tergang-
gunja kesehatan saja, sehingga sedatang di Djakarta
djuga tidak lama kemudian saja harus dirawat di Rumah
Sakit. Mudah-mudahan sadja dengan doa Kakanda, Tu-
han akan mengidzinkan kembali saja sembuh segera
supaja dapat kiranja saja menjumbangkan tenaga guna
kepentingan ummat. Soal jang saja hendak kemukakan
kepada Kakanda itu, ialah soal ,, P. U. I. dan ,, P. U. I. I.
(Persatuan Ummat Islam Indonesia).
Kakanda dapat meraba, bagaimana ruwetnja pikiran
dinda setelah tertinggal oleh Almarhum Kiai H. A. Sanusi
(mudah-mudahan Tuhan akan memberi tempat sebaik
mungkin padanja). Waktu beliau masih ada saja mend-
jadi Wakil Ketuanja.
Kakanda dahulu pernah kiranja antara Almarhum Kiai
H. A. Sanusi dengan Kakanda dipertjakapkan setjara be-
~ 155 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim;
Mendirikan Persatuan Umat Islam (PUI)
ttd.
~ 156 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim;
Mendirikan Persatuan Umat Islam (PUI)
~ 157 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim;
Mendirikan Persatuan Umat Islam (PUI)
~ 158 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim;
Mendirikan Persatuan Umat Islam (PUI)
~ 159 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim;
Mendirikan Persatuan Umat Islam (PUI)
PERNYATAAN
~ 160 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim;
Mendirikan Persatuan Umat Islam (PUI)
~ 161 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim;
Mendirikan Persatuan Umat Islam (PUI)
~ 162 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim;
Mendirikan Persatuan Umat Islam (PUI)
~ 163 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim;
Mendirikan Persatuan Umat Islam (PUI)
~ 164 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim;
Mendirikan Persatuan Umat Islam (PUI)
~ 165 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim;
Mendirikan Persatuan Umat Islam (PUI)
~ 166 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Titip Santi Asromo dan PUI
~ 167 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Titip Santi Asromo dan PUI
~ 168 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Titip Santi Asromo dan PUI
~ 169 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Titip Santi Asromo dan PUI
~ 170 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Titip Santi Asromo dan PUI
~ 171 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Titip Santi Asromo dan PUI
~ 172 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Titip Santi Asromo dan PUI
~ 173 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Titip Santi Asromo dan PUI
~ 174 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Titip Santi Asromo dan PUI
~ 175 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Titip Santi Asromo dan PUI
~ 176 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Titip Santi Asromo dan PUI
~ 177 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Titip Santi Asromo dan PUI
~ 178 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Titip Santi Asromo dan PUI
~ 179 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Titip Santi Asromo dan PUI
~ 180 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Titip Santi Asromo dan PUI
~ 181 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Titip Santi Asromo dan PUI
~ 182 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Titip Santi Asromo dan PUI
2. Santi Asromo
Sepeninggalnya K. H. Abdul Halim, keberadaan
Pondok Pesantren Santi Asromo terus berdiri. Konsep
pendidikan yang dikembangkan pun tidak jauh berbeda
dengan konsep pendidikan yang diinginkan oleh pendi-
rinya. Para keturunan dan bekas santrinya, berupaya un-
tuk mempertahankan eksistensi Pondok Pesantren Santi
Asromo karena mereka mendapat amanat dari K. H. Ab-
dul Halim. Para santri yang belajar di pondok pesantren
ini sudah mencapai ratusan untuk berbagai jenjang pen-
didikan. Selain menyelenggarakan pendidikan formal, di
Pondok Pesantren Santi Asromo pun diselenggarakan
berbagai kegiatan keagamaan, seperti Majelis Taklim.
~ 183 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Titip Santi Asromo dan PUI
~ 184 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Titip Santi Asromo dan PUI
Keterangan:
~ 185 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Titip Santi Asromo dan PUI
~ 186 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Titip Santi Asromo dan PUI
~ 187 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Titip Santi Asromo dan PUI
~ 188 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Titip Santi Asromo dan PUI
~ 189 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Titip Santi Asromo dan PUI
~ 190 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Titip Santi Asromo dan PUI
~ 191 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Titip Santi Asromo dan PUI
~ 192 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Titip Santi Asromo dan PUI
~ 193 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Titip Santi Asromo dan PUI
~ 194 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Titip Santi Asromo dan PUI
~ 195 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Titip Santi Asromo dan PUI
~ 196 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Titip Santi Asromo dan PUI
~ 197 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Titip Santi Asromo dan PUI
~ 198 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Titip Santi Asromo dan PUI
~ 199 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Titip Santi Asromo dan PUI
~ 200 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Titip Santi Asromo dan PUI
~ 201 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Titip Santi Asromo dan PUI
~ 202 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Daftar Sumber
DAFTAR SUMBER
Arsip
~ 203 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Daftar Sumber
~ 204 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Daftar Sumber
~ 205 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Daftar Sumber
~ 206 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Daftar Sumber
~ 207 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Daftar Sumber
~ 208 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Daftar Sumber
~ 209 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Daftar Sumber
Media Massa
~ 210 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Daftar Sumber
Internet
Wawancara
~ 211 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Daftar Sumber
~ 212 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Lampiran
Lampiran 1
~ 213 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Lampiran
H. ABDUL HALIM
Disalin dari tulisan asli H. Abdul Halim oleh Abdul Fatah tanggal 23-02-1980 dan oleh
Masyhudi tanggal 01 Juni 1988.
PEMANDANGAN UMUM
~ 214 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Lampiran
~ 215 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Lampiran
~ 216 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Lampiran
Tak ubahnya dengan kerajaan Rum pada zaman dahulu kala yang
sangat kuat dan besar kekuasaannya, lama lama jatuhlah pada tan-
gan sesuatu golongan yang berasal dari tanah pegunungan.
Meskipun mereka penuh dengan kebodohan dan tak pernah me-
makai pakaian yang terbuat oleh golongan yang lain dan tak pernah
pula merasai kenikmatan dan kelezatan hidup di kota-kota yang
besar .
Demikian pula golongan Arab yang sudah termasyhur sifat kebi-
natangannya yang hidup di tanah-tanah pegunungan, setelah Alloh
SWT. Menurunkan Nabi Muhamad SAW. Dari golongan mereka
sendiri dengan diberi suatu WET untuk mengatur keselamatan
manusia di dunia sampai di akherat dan untuk membasmi segala
kedoliman dan kekotoran yang terwujud di muka bumi ini. Dengan
sebentar mereka itu sadar dari pada sifat-sifat kebinatangannya
terutama pula pada hati mereka sifat-sifat kemuliaan dari agama
yang dibawa oleh Nabi Besar Muhamad SAW.
Kemudian mereka bekerja dengan sekuat tenaga untuk membasmi
kezaliman yang meraja lela pada golongan manusia di zaman itu.
Dalam waktu yang pendek sekali, mereka bisa memegang dan
memiliki beberapa kerajaan besar, seperti kerajaan Rum, Parsi dan
lain lainnya yang umumnya kerajaan-kerajaan pada zaman itu men-
jalankan kehendak hawa nafsu dan kezalimannya dengan sesuka
hatinya.
Pada waktu itu pula kita dapatkan di dunia barat (Eropa) beberapa
kerajaan yang sudah beratus ratus tahun lamanya dalam kemajuan
dan kesenangan, sehingga kemajuna itu sudah menjadi buah bibir
tiap tiap manusia yang hidup di bawah langit semasa itu. Akan
tetapi dengan sebab firman Alloh di atas , pada waktu itu mereka
terbukti sudah menentukan pula reelnya dari keadilan kepada
kezaliman dan ketamaan. Nampak dalam sekolah sekolah mereka
sudah penuh dengan pendidikan yang menghilangkan sifat-sifat
kemanusiaan dan menanam benih benih kebencian pada hati
mereka terhadap sesama manusia .
Dengan kejadian kejadian yang telah diriwatatkan oleh tarikh dunia
sebagai di atas, maka terbayanglah bahwa aturan-aturan yang tidak
menurut aturan-aturan yang ditetapkan Alloh SWT. Dan tidak pula
~ 217 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Lampiran
~ 218 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Lampiran
~ 219 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Lampiran
~ 220 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Lampiran
Wassalam
H. Abdul Halim
Santi Asromo Ramadhon 1350 (Januari 1932). Disalin ulang tanggal 3 Pebruari
1958 dan 23 Februari 1980 oleh Abdul Fatah dan tanggal 01 Juni 1988 oleh Dedi
Masyhudi.
~ 221 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Lampiran
Lampiran 2
~ 222 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Lampiran
~ 223 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Lampiran
~ 224 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Lampiran
~ 225 ~
Riwayat Perjuangan K. H. Abdul Halim; Lampiran
~ 226 ~