Anda di halaman 1dari 17

digunakan yaitu ujung akar bawang merah

(Allium cepa L.),


larutan HCl, akuades dan pewarna asetokarmin.Metode yangdigunakan yaitu ujung akar
bawang merahdipotong sepanjang lebih kurang0,5cm.Kemudian potongan ujung akartersebut
diletakkan pada
object glass.
Setelahitu preparat ditetesi larutan HCl hingga basah dan didiamkan selama 5 menit.Setelah5
menit, larutan HCl diserap dengan tissuedan dibilas dengan akuades sebanyak
3kali.Kemudian preparat ditetesi dengan pewarna asetokarmin dan didiamkan selama3 menit
agar pewarna diserap oleh sel-sel pada preparat.Setelah 3 menit pewarnadiserap kembali
dengan tissue.Kemudian preparat ditutup dengan
cover glass
danditekan hingga pipih.Preparat kemudiandiamati dengan menggunakan mikroskopdan
dibandingkan dengan pustaka.
III.

Hasil dan PembahasanA.

Hasil
Tabel 1.
Hasil pengamatan sel ujung akar bawang merah
(Allium cepa L.)
No. Fase Pembelahan Gambar Praktikum Gambar Pustaka1. Profase2. Metafase3. Anafase
(Dok. Pribadi, 2014) (Anonim, 2010)(Anonim, 2010)(Gonzales, 2013)(Dok. Pribadi,
2014)(Dok. Pribadi, 2014)

B.

Pembahasan
Pada praktikum, preparat diberikanHCl untuk melunakkan dinding sel agarmudah dipejet
(squash) dan diberi pewarnaasetokarmin agar dapat diserap oleh
benang- benang kromatin.Berdasarkan hasil pengamatan, tahap profase pada hasil praktikum
tidak terlalu jelas diakibatkankekurangan pengamat sendiri dalammengamati preparat (
human error)
.Padagambar pustaka, tahap profase ini benang- benang kromatin
akan memadat membentukkromatid .Benang-benang kromatin mulaimemendek dan menebal.
Pada tahap tersebut benang spindle akan terbentuk, membraninti mulai menghilang hingga
akhir profase,nukleolus mulai menghilang dan kromatidakan bergerak menuju
bidangekuator(Sastrosumarjo,2006). Pada tahapmetaphase, pada hasil pengamatan
terlihatkromatid yang terbentuk mulai bergerak
ke bidang ekuator dan mulai terikat oleh benang-
benang spindle.Pada gambar pustaka, kromosom mulai berkumpul pada bidang ekuator pemb
elahan. Pada tahapinisentromer dari setiap
kromosom berkumpul pada bagian tengah spindel pada bidang equator. Pada tempat-
tempat ini,sentromer-sentromer diikat oleh benang- benang spindel yang
terpisah, dimana setiapkromatid dilekatkan pada kutub-kutubspindel yang berbeda. Kadang-
kadang benang-benang spindel tidak berasosiasidengan kromosom dan merentang
secaralangsung dari satu kutub ke kutub yang lain.Pada saat metafase, sentromer-
sentromerdiduplikasi dan setiap kromatid menjadikromosom yang berdiri sendiri
atauindependen (Jai,2011).Pada tahap anafase, hasil pengamatanmenunjukkan kromosom
anak
(sisterchromatid)
yang sudah terbentuk mulaitertarik kearah kutub-kutub
yang berlawanan.Hal tersebut juga dapat dilihat pada gambar pustaka. Pada tahap anafasedua
sister chromatid
(kromosom) bergerakke arah kutub berlawanan. Sentromernyatertarik karena kontraksi dari
benanggelendong. Selain itu mungkin ada gayatolak menolak dari pembelahan sentromeritu.
Terjadi penyebaran kromosom dan DNAyang seragam di dalam sel. Pada akhiranafase sekat
sel mulai terbentuk (Rahma,2011).Pada tahap telofase, hasil pengamatanmenunjukkan kedua
sel mulai terpisahdimana sel anak sudah memiliki kromosomsendiri.Penggambaran tersebut
juga sesuai pada gambar pustaka.Pada tahap telofasenampak adanya dinding pemisah
yang berupa sekat yang belum sempurna yangmemisahkan kromosom-kromosom yangtelah
mencapai kutub (gambar hasil pengamatan dan pustaka). Sekat belumsempurna dan sel
belum benar-benarterpisah tetapi tanda akan terbentuknya duasel sudah mulai tampak.
Penampakankembali nukleus, merupakan tanda bahwamitosis sudah berakhir.Sitokinesis
pada sel
(Dok. Pribadi, 2014)(Anonim, 2010)

tumbuhan berbeda dengan sel hewan, padasel tumbuhan tidak terbentuk lekukcleavage. Hal
ini disebabkan karena adanyadinding sel yang kaku. Sitokinesis padadinding sel tumbuhan
tinggi melibatkanvesikula-vesikula yang berasal dari badangolgi dan mikrotubul-miktotubul
yangtersusun paralel dan disebut fragmoplas.Vesikula-vesikula yang berasal dari badangolgi
berasosiasi dengan mikrotubulafragmoplas dan ditranslokasikan sepanjangmikrotubula
ke arah equator. Vesikula-vesikula tersebut selanjutnya terakumulasi pada daerah dimana
mikrotubula fragmoplasmengalami overlap. Kemudian berfusi satusama lain membentuk
lempeng sel (cell plate). Lempeng sel meluas secara lateralhingga mencapai membran
plasma, dan duasel baru terpisah secara sempurna denganterbentuknya dinding sel baru
(Schultz-Schaeffer, 1980).
IV.

Kesimpulan
Sel sebagai unit fungsional memiliki kemampuan bereproduksi yang pada umumnya
dikenaldengan Mitosis dan Meiosis.Mitosis berfungsi dalam pertambahan jumlah sel yang
terdapat
pada jaringan meristematik seperti ujung akar bawang.Preparat diberikan HCl untuk melunak
kandinding sel dan diberi pewarna agar benang-benang kromatin terlihat jelas.Pada
pembelahanmitosis terdiri dari lima tahap yaitu profase, metafase, anafase dan telofase. Pada
mitosis tidakterjadi proses pindah silang seperti pada meiosis tetapi kromoson dari induk
akan diturunkansecara identik kepada sel anak. Hasil dari mitosis berupa dua sel anak yang
memiliki kromosomyang identik dengan induknya.Hasil pengamatan pada mikroskop
menunjukkan hasil yang miripdengan gambar pustaka untuk tahap metafase, anafase dan
telofase.
V.

Daftar Pustaka
Anonim
1
http://www.uaz.edu.mx/2010/histo/Pics2/1_25_50.jpg
diakses tanggal 08 Oktober 2014Anonim
2
http://www.generasibiologi.com/2012/08/pembuatan-preparat-mitosis-dengan.html
diakses tanggal 13 Oktober 2014Campbell, Neil A.,Reece, Mitchell.2004.
BIOLOGI
Edisi Kelima Jilid 1.Jakarta:Erlangga.Gerking, Shelby.1969.
BIOLOGICAL SYSTEMS
.Arizona: Arizona State University Press.Gonzales,A.M.2013. BOTANICA
.
Argentina:Universidad nacional del nordeste.
http://www.biologia.edu.ar/botanica/tema9/9-2mitosis.htm
diakses pada 12 Oktober 2014Jai.2011.
Analisis Mitosis pada Ujung Akar Bawang Merah Bawang Bombai dan Aglonema
.Bogor:IPB Press.
http://jai.staff.ipb.ac.id/2011/02/04/analisis-mitosis-pada-ujung-akar-bawang-merah-
bawang-bombay-dan-aglaonema/
diakses pada 12 Oktober 2014Rahma,F.2011.ModulMateriPembelahanSel.Cirebon: Institut
Agama Islam Negeri Syekh Sudjati.
http://www.academia.edu/6035548/MODULMATERI_PEMBELAHAN_SEL
diaskses tanggal7 Oktober 2014Sastrosumarjo, S.2006.
Panduan Laboratorium
.Bogor:IPB PressSchulz-Schaeffer, J. 1980.Cytogenetics : Plants, Animals, Humans.
Springer-Verlag.New York,Heidelberg, Berlin

.
LAPORAN PRAKTIKUM
GENETIKA TUMBUHAN

ACARA I
PENGAMATAN KROMOSOM

Oleh:
Nama :
Nim :
Rombongan : II

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL


UNIVERSITAS JENERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
LABORATORIUM GENETIKA
PURWOKERTO
2008

ACARA I

: Pengamatan Kromosom.
Hari, Tanggal Prak. : Minggu, 30 November 2008
Nama Praktikan : Lucy D. Susanty
Rombongan : II
Asisten Jaga : Anthika Paramita
Nama Lab./Fakultas/Universitas : Genetika/Pertanian/Jenderal Soedirman

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Teori sel menyatakan bahwa setiap sel penyusun makhluk hidup berasal dari sel
sebelumnya. Proses terjadinya sel baru dari sel induknya disebut dengan pembelahan
sel, yang berdasarkan beberapa perbedaan pokoknya dikelompokkan menjadi mitosis
dan meiosis.
Mitosis adalah peristiwa pembelahan sel yang terjadi pada sel-sel somatis
(sangat aktif pada jaringan meristem) yang menghasilkan dua sel anak dengan
komponen yang sama dan identik dengan komponen induknya.
Pada saat sel aktif membelah, kromosom akan relative mudah diamati dengan
hanya memperlakukan sel-sel tersebut dengan metode fiksasi dan pewarnaan yang
sederhana.
Bahan standar yang biasa digunakan dalam pengamatan mitosis adalah sel-sel
ujung bawang merah (Allium ascalonicum), sedangkan untuk pengamatan meiosis
seringkali digunakan kotak sari atau bakal biji tanaman Lily. Kelebihan dari bahan-
bahan tersebut adalah selain komposisi dinding selnya yang tersusun atas lapisan
senyawa-senyawa yang relatif mudah ditembus oleh larutan fiksatif dan pewarna juga
jumlah kromosomnya tidak terlalu banyak, sehingga pengamatan terhadap masing-
masing fase yang sedang berlangsung relatif mudah dilakukan.
Sel merupakan unit terkecil penyusun tubuh makhluk hidup yang dapat
mengalami perkembangan dan pertumbuhan. Perkembangbiakan sel (reproduksi sel)
ada dua macam, yaitu secara mitosis dan meiosis. Reproduksi sel merupakan salah
satu ciri utama makhluk hidup. Pada makhluk hidup bersel satu atau uniseluler, proses
ini bertujuan sama seperti tujuan perkembangbiakan, yaitu menghindari kepunahan.
Adapun pada makhluk hidup bersel banyak atau multiseluler, reproduksi sel bertujuan
untuk memperbaiki jaringan tubuh yang rusak, pertumbuhan, dan perkembangan sel.
Semua aktifitas makhluk hidup termasuk reproduksi sel, selalu membutuhkan energi.
Energi ini diperolehdari proses oksidasi zat-zat makanan yang akan menghasilkan
adenosin tri-phosphat (ATP). ATP tersebut dihasilkan selama proses glikolisis dan
daur krebs.
Setiap organisme berupaya agar jenisnya tetap lestari dengan cara melakukan
reproduksi. Tubuh makhluk hidup dapat menjadi besar karena ada penambahan
jumlah sel di dalam tubuhnya. Sel-sel hasil penambahan tersebut berasal dari
reproduksi sel. Sel baru tersebut terbentuk dengan diawali oleh pembelahan inti lebih
dahulu yang dapat dilihat dari perubahan kedudukan kromosomnya.
B. Tujuan
Praktikum pengamatan kromosom bertujuan agar praktikan dapat mengamati
dan memahami fase-fase pembelahan mitosis.

II. TINAJUAN PUSTAKA

Setiap sel berasal dari sel sebelumnya. Proses yang menyangkut terbentuknya
sel-sel anak baru dari induknya disebut pembelahan sel. Pada sel-sel jaringan tubuh
(sel somatis), suatu sel induk akan membelah menjadi dua sel anak yang komponen-
komponennya sama dan identik dengan sel induk, peristiwa pembelahan sel somatis
semacam ini disebut sebagai mitosis. Mitosis adalah pembelahan sel dimana
berlangsung pembelahan dan pembagian nukleus beserta kromosom-kromosom di
dalamnya (Suryo, 1995).
Mitosis mempertahankan pasangan kromosom yang sama melalui pembelahan
inti dari sel somatis secara berturut-turut. Proses ini terjadi bersama-sama dengan
pembelahan sitoplasma dan bahan-bahan di luar inti sel (sitokinesis). Proses ini
mempunyai peranan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan pada hampir
semua organisme (Crowder, 1988).
Mitosis berlaku pada pembelahan inti sedangkan pembelahan sitoplasma
disebut sitokinesis. Pembelahan inti terdapat pada embrio seluruh jaringan
(Yatim,1983).
Semua sel somatik dalam suatu organisme multiselular berasal dari satu sel,
yaitu zigot, melalui proses pembelahan yang disebut mitosis. Fungsi mitosis mula-
mula membentuk salinan yang sama dari tiap kromosom dan kemudian melalui
pembelahan sel induk (asal), mendistribusikan suatu set kromosom yang identik
kepada kedua sel anak ( Stansfield, W.D, 1991)
Sel dari spesies dan individu tumbuhan yang berbeda mempunyai komponen
yang berbeda. Keadaan ini menuntut perlakuan yang berbeda terhadap sel-sel
tersebut agar kromosom dapat diamati. Bahan standar yang bisa digunakan dalam
pengamaatn mitosis adalah sel-sel ujung bawang merah karena komposisi dinding
selnya tersusun atas lapisan senyawa-senyawa yang mudah ditembus oleh larutan
fiksatif dan pewarna. Pada saat sel aktif membelah, kromosom relatif mudah diamati
hanya dengan memperlakukan sel-sel tersebut dengan metode fiksasi dan
pewarnaan yang sederhana(Andersoon, 2006).

III. ALAT DAN BAHAN

A. Alat
Dalam praktikum kali ini, alat-alat yang digunakan antara lain :
1. Pipet tetes,
2. Pinset,
3. Cawan Petridis,
4. Pembakar Bunsen,
5. Kaca preparat,
6. Cover glass,
7. Cutter,
8. Botol maserasi,
9. Jarum besi,
10. Mikroskop,
11. Becker glss,
12. Termometer,
13. Tisu,
14. Lembar pengamatan, dan
15. Alat tulis.
B. Bahan
Dalam praktikum kali ini, bahan-bahan yang digunakan antara lain :
1. Ujung akar bawang merah,
2. Larutan 0,02 M-Hydroxychinolin,
3. Asam asetat 45 %,
4. Aarutan HCl, dan
5. Aseto orcein.

IV. PROSEDUR KERJA

1. Bahan dan alat disiapkan.


2. Ujung akar bawang merah yang masih segar dan lurus dipotong sepanjang 0,5
sampai 1 cm dengan cutter, dan dimasukkan ke dalam larutan 0,02 M 8-
Hydroxychinolin. Kemudian disimpan diruangan gelap selama 1 jam dengan suhu
ruang.
3. Difiksasi ujung akar bawang merah menggunakan larutan 45% asam asetat selama
10 menit pada suhu ruang.
4. Maserasi ujung akar bawang merah dengan menggunakan larutan asam asetat dan
HCl dengan perbandingan 3:1 pada suhu 60 C selama 2 3 menit.
o

5. Diambil ujung akar bawang merah dengan menggunakan jarum besi. Kemudian
meletakkannya di atas gelas preparat dan menghancurkan ujung akar dengan ujung
jarum besi, kemudian menetesinya dengan aseto orcein atau aseto carmin (larutan
staining).
6. Menutup dengan gelas penutup (cover glass). Diusahakan agar udara tidak masuk,
untuk menghindari timbulnya gelembung-gelembung udara.
7. Kemudian dibalutnya dengan tissue, selanjutnya squashing dilakukan.
8. Kertas tissue dibukadan preparat dilewatkan di atas nyala api bunsen sebanyak 3
kali. Kemudian preparat diamati di bawah mikroskop.
VI. HASIL PENGMATAN

Nama Preparat : Ujung Akar Bawang Merah (Allium ascalonicum)

1. Profase 2. Telofase awal


3. Metafase 4. Anafase

5. Telofase akhir 6. Interfase

Keterangan :
1. Dinding sel.
2. Sitoplasma.
3. Inti sel.
4. Kromatid.
1. Profase
Kromosom masih belum terlihat jelas, masih berupa benang-benang gelendong.
2. Telofase awal
Sel mulai siap membelah menjadi dua sel anakan yang identik.
3. Metafase
Kromosom terlihat jela, kromosom berada bidang ekuator.
4. Anafase
Kromosom mulai bergerak dan membelah pada sentromer kemudian bergerak
menuju kutub.
5. Telofase akhir
Sel sudah membelah menjadi dua sel anakan yang identik
6. Interfase
Sel sudah membelah menjadi dua sel anakan yang identik.

VI. PEMBAHASAN

Inti sel, di dalamnya terdapat benang-benang kromatin, yaitu benang-benang


yang dapat menyerap zat pewarna lebih banyak sehingga bila diamati di bawah
mikroskop tampak lebih jelas. Ketika sel akan membelah diri, benang-benang
kromatin ini menebal dan memendek, yang kemudian disebut kromosom. Penelitian
lebih lanjut menunjukan bahwa kromosom merupakan benang pembawa sifat yang di
dalamnya terdapat gen.
Pembelahan sel merupakan proses terjadinya sel baru dari sel induknya, yang
berdasarkan beberapa perbedaan pokoknya dikelompokkan menjadi mitosis dan
meiosis. Mitosis adalah peristiwa pembelahan sel yang terjadi pada sel-sel yang
somatis ( sangat aktif pada jaringan meristem) yang menghasilkan dua sel anak yang
memiliki genotipe sama dan identik dengan sel induknya.
Pada pembelahan mitosis, satu sel induk membelah menjadi dua sel anak yang
mewarisi semua sifat sel induk. Jika sel induk memiliki 2n kromosom, maka setiap sel
anak akan memiliki 2n kromosom pula. Tujuan pembelahan mitosis adalah
mewariskan semua sifat induk kepada kedua sel anaknya. Pewarisan sifat induk pada
kedua sel anaknya terjadi secara bertahap, fase demi fase.
Pembelahan mitosis disebut juga pembelahan biasa (pembelahan yang lazim).
Prinsip mitosis adalah terletak pada tingkah laku kromosom selama sel berkembang
biak. Kromosom adalah benda-benda di dalam inti sel yang hanya dapat terlihat
pada waktu sel membelah diri karena kromosom dapat mengikat zat warna tertentu.
Kromosom mempunyai kemampuan menduplikasi diri. Oleh karena itu,
kromosom dapat menghasilkan kromosom baru yang serupa dengan kromosom
semula dari bahan-bahan yang terdapat dalam protoplasma.
Tabel Jumlah Kromosom pada Tumbuhan.
Tumbuhan Jumlah Kromosom Tubuh
(2n)
Jagung 20
Padi 24
Tebu 86
Tembakau 48
Kubis 18
Pepaya 18
Kentang 48
Gandum 20
Tomat 24
Bawang merah 16
Mawar 28

Berikut adalah tahapan-tahapan dalam pembelahan mitosis :


1. Profase
Nukleus menghilang, kromosom mempersiapkan diri untuk proses pembelahan,
dengan jalan melakukan penebalan dan pemendekan kromosom. Kromatid menebal,
memendek dan menybar memenuhi inti.Benang spindel dan mikrotubula terbentuk
dalam sitoplasma ( pada awal profase dua pasang sentriol dikelilingi aster. Kedua
pasang sentriol bermigrasi ke arah yang berlawanan.
2. Metafase
Tahap ini di awali dengan prometafase dalam hal ini memberan inti menghilang
sempurna. Metafase membutuhkan 2 6 menit. Ciri-ciri metafase sebagai berikut,
yaitu Kromatid menuju bidang ekuatorial dan tersusun di bidang ekuator. Kromosom
besar di pusat dan kecil di perifer. Terdapat gelendong pembelahan (benang-benang
spidel) yang menghubungkan sentromer dengan kutub pembelahan.
3. Anafase
Sentromer membelah dan kedua kromatid memeisahkan diri, bergerak pada
serabut gelendong menuju ke kutub-kutub sel terdekatnya dengan sentromer yang
memimpin pergerakan tersebut. Tiap kromatid hasil pembelahan itu memiliki sifat
keturunan yang sama. Mulai saat ini kromatid dipandang sebagai kromosom-
kromosom yang baru.
4. Telofase
Telofase membutuhkan waktu 30 - 60 menit, adapun yang terjadi pada tahap ini
adalah kromosom baru telah menyelesaikan pergerakannya menuju kutub dan mulai
menyebar di dalam membran nukleus. Pada tiap kutub sel terbentuk sel kromosom
yang identik. Serabut gelendong inti lenyap dan dinding inti terbentuk lagi. Kemudian
plasma sel terbagi menjadi dua bagian, proses ini disebut sitokinese. Pada sel
tumbuhan sitokinese ditandai dengan terbentuknya dinding sel pemisah di antara dua
nukleus baru.
Dalam proses pembelahan mitosis ini, setiap fase membutuhkan waktu yang
tidak

sama.Secara keseluruhan proses mitosis digambarkan pada skema dibawah ini:

Interfase Profase (permulaan) Profase


(pertengahan)
Profase Metafase Anafase

Telifase Dua sel anakan

Penggunaan ujung akar bawang merah dalam praktikum pengamatan kromosom


memiliki beberapa kelebihan antara lain : komposisi dinding selnya yang tersusun atas
senyawa-senyawa yang relatif mudah ditembus oleh larutan fiksatif dan pewarna, juga
jumlah kromosomnya tidak terlalu banyak (jumlah kromosom 8 pasang). Penggunaan
larutan 8-Hidroxichinolin 0,02 M yaitu sebagai penghenti aktivitas sel, sehingga dalam
pengamatan kromosom dapat diketahui fase pembelahan sel.
Larutan asam asetat 45% digunakan sebagai larutan fiksasi, yaitu larutan yang
nantinya dapat masuk kedalam sel dan meluruhkan organel sel yang ada pada
sitoplasma sehingga pengamatan kromosom dapat dilakukan dengan mudah. Saat
maserasi digunakan larutan larutan asam asete dan larutan HCl dengan
perbandingan 3 : 1, larutan yang berfungsi untuk melunakkan jaringan ini harus
dikombinasikan pada suhu 60 C selama 2-3 menit agar maserasi berjalan dengan
0

baik.
Pengamatan kromosom menggunakan suatu pewarna yang digunakan untuk
mewarnai kromosom, karena kromosom menyerap warna sehingga dalam
pengamatan kromosom pengamat dapat dengan mudah mengamati tiap fase
pembelahan mitosis. Larutan pewarna yang digunakan adalah larutan aseto orcein.
VII. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
1. Mitosis merupakan peristiwa pembelahan sel yang terjadi pada sel somatis (sangat
aktif pada jaringan meristem) yang menghasilkan dua sel anak yang sifatnya identik
dengan induknya.
2. Siklus mitotik dari sebuah sel dapat dibedakan atas dua stadia, yaitu stadium istirahat
(interfase) dan stadium pembelahan (mitosis). Pada stadium mitosis terbagi menjadi
beberapa fase yaitu :
a. Profase
b. Metafase
c. Anafase
d. Telofase
3. Dalam praktikum kali ini, yaitu pengamatan kromosom menggunakan ujung akar
bawang merah, karena jumlah kromosomya tidak terlalu banyak yakni 16.
B. Saran
Sebaiknya dalam melakukan praktikum, baik asisten maupun praktikan tidak
ngobrol sendiri. Karna jika ngobrol maka praktikan tidak fikus dalam melakukan
praktikum.

DAFTAR PUSTAKA

Ali, iqbal. 2007. Fase Mitosis Akar Bawang. (on-line). http///iqbalali.com. Diakses tanggal 6
Desember 2008

Andersoon. 2006. Cell Division and the cell cycle. University of Albert : America. (on-
line). http:///Biologic Sel. Excellence on meiosis. Histo.story. Akses tanggal 6
Desember 2008.

Anonim. 2008. Mitosis Pada Akar Bawang. (on-line). http///bio-cyber.com. Diakses tanggal 6
Desember 2008

Crowder, L.V. 1988. Genetika Tumbuhan. Gadjah Mada University Press,


Yogyakarta.

Stansfield, W.D. 1991. Genetika Edisi Kedua. Erlangga, Jakarta.

Suryo. 1995. Sitogenetika. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Yatim, W. 1983. Genetika. Tarsito, Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai