Anda di halaman 1dari 18

HYMEN IMPERFORATA

PENDAHULUAN

Hymen Imperforata merupakan kelainan yang dijumpai pada wanita usia pubertas
dengan keluhan perut membesar, teraba massa intraabdominal yang disertai rasa sakit
di abdomen secara periodik setiap bulan atau secara progresif terus menerus akibat
akumulasi dari darah menstruasi yang tertahan di dalam cavum uteri (hematometra)
serta di dalam vagina (hematokolpos) yang tidak dapat keluar.1-8

EMBRIOLOGI

Hymen imperforata merupakan suatu malformasi kongenital tetapi dapat juga terjadi
akibat jaringan parut oklusif karena sebelumnya terjadi cedera atau infeksi. Secara
embriologi, hymen merupakan sambungan antara bulbus sinovaginal dengan sinus
urogenital, berbentuk membrane mukosa yang tipis. Hymen berasal dari endoderm
epitel sinus urogenital, dan bukan berasal dari duktus mullerian. Hymen mengalami
perforasi selama masa embrional untuk mempertahankan hubungan antara lumen
vagina dan vestibulum. Hymen merupakan lipatan membrane irregular dengan berbagai
jenis ketebalan yang menutupi sebagian orifisium vagina, terletak mulai dari dinding
bawah uretra sampai ke fossa navikularis.2-8

Gambar 1. Embryologic origin of the hymenal membrane

1
Hymen Imperforata terbentuk karena ada bagian yang persisten dari membran
urogenital dan terjadi ketika mesoderm dari primitive streak yang abnormal terbagi
menjadi bagian urogenital dari membran cloacal. Hymen Imperforata tanpa mukokolpos
yang berasal dari jaringan fibrous dan jaringan lunak antara labium minora sulit
dibedakan dengan tidak adanya vagina. Aplasia dan atresia vagina terjadi karena
kegagalan perkembangan duktus mullerian, sehingga vagina tidak terbentuk dan
lubang vagina hanya berupa lekukan kloaka.1,2

.Pokorny & Kozinetz (1988) menerangkan bahwa secara anatomi, hymen pada wanita
usia prepubertas (anak-anak) dengan masalah organ genitalia, dijumpai konfigurasi
berupa hymen fimbrae, sirkumferensial dan posterior ring.2

DEFINISI

Hymen imperforata/ Atresia hymen merupakan hymen dengan membrane yang solid
tanpa lubang.3,4,5. Hymen imperforata merupakan salah satu dari penyebab
Pseudoamenorrhea / Cryptomenorrhea (haid ada, tetapi darah haid tidak keluar) yang
bersifat kongenital dan abnormalitas ini terjadi pada bagian distal saluran genitalia
wanita.3

INSIDENSI

Insiden terjadinya hymen imperforata adalah sebesar 0.1% dari seluruh wanita usia
pubertas.2

GEJALA KLINIS

Sebagian kelainan ini tidak dikenali sebelum menarche, setelah itu akan terjadi
molimenia menstrualia (nyeri yang siklik tanpa haid), yang dialami setiap bulan.
Sesekali hymen imperforata ditemukan pada neonatus atau anak kecil. Vagina terisi
cairan (sekret) yang disebut hidrokolpos. Bila diketahui sebelum pubertas, dan segera
diberi penanganan asimptomatik, serta dilakukan hymenektomi, maka dari vagina akan
keluar cairan mukoid yang merupakan kumpulan dari sekresi serviks.
Kebanyakan pasien datang berobat pada usia 13-15 tahun, dimana gejala mulai

2
tampak, tetapi menstruasi tidak terjadi. Darah menstruasi dari satu siklus menstruasi
pertama atau kedua yang terkumpul di vagina belum menyebabkan peregangan vagina
dan belum menimbulkan gejala.2,3,4,5

Gambar 2. Hymen Buldging

Darah yang terkumpul di dalam vagina (hematokolpos) menyebabkan hymen tampak


kebiru-biruan dan menonjol (hymen buldging) akibat meregangnya membran mukosa
hymen. Keluahan yang timbul pada pasien adalah rasa nyeri, kram pada perut selama
menstruasi dan haid tidak keluar. Bila keadaan ini dibiarkan berlanjut maka darah haid
akan mengakibatkan over distensi vagina dan kanalis servikalis, sehingga terjadi
dilatasi dan darah haid akan mengisi kavum uteri (Hematometra).3,4,5,6,7

Gambar 3. Hematometra dan Hematokolpos dengan Ultrasonografi

Tekanan intra uterin mengakibatkan darah dari kavum uteri juga dapat memasuki tuba
fallopi dan menyebabkan hemotosalfing karena terbentuknya adhesi (perlengketan)
pada fimbriae dan ujung tuba, sehingga darah tidak masuk atau hanya sedikit yang
dapat masuk ke kavum peritoneum membentuk hematoperitoneum.4,5
3
Gejala yang paling sering terjadi akibat over distensi vagina, diantaranya rasa sakit
perut bagian bawah, nyeri pelvis dan sakit di punggung bagian belakang. Gangguan
buang air kecil terjadi karena penekanan dari vagina yang distensi ke uretra dan
menghambat pengosongan kandung kemih. Rasa sakit pada daerah supra pubik
bersamaan dengan gangguan air kecil menimbulkan disuria, urgensi, inkontinensia
overflow, selain itu juga dapat disertai penekanan pada rectum yang menimbulkan
gangguan defekasi.2,3,4,5

Gejala teraba massa di daerah supra pubik karena terjadinya pembesaran uterus,
hematometra, distensi kandung kemih, hematoperitoneum, bahkan dapat terjadi iritasi
menyebabkan peritonitis.6,7,8

Rock dkk (1997), mengamati 13 pasien hymen imperforata, 10 pasien diantaranya


mengalami distensi uterus dan vagina yang luas, setelah diamati sampai usia dewasa,
seluruh pasien mengalami endometriosis pelvik, diduga akibat menstruasi retrograde
yang terjadi ke dalam rongga abdolmen, saat hymen imperforata belum tertangani.2

PENANGANAN 1-10

PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Pemeriksaan laboratorium yang perlu dilakukan pemeriksaan darah rutin, dan
urinalisa.

PEMERIKSAAN IMAGING

Foto abdomen (BNO-IVP), USG abdomen serta MRI Abdominal dan pelvis dapat
memberikan gambaran imaging untuk uterovaginal anomali.
Dengan USG dapat segera didiagnosis hematokolpos atau hematometrokolpos,
Selain itu, transrectal ultrasonography dalam membantu delineating complex
anatomy. Apabila dengan USG tidak jelas, diperlukan pemeriksaan MRI.
USG dan MRI sebagai pemeriksaan penunjang untuk mengetahui apakah ada
kongenital anomali traktus urinaria yang menyertai.

4
PEMERIKSAAN TAMBAHAN LAIN

Pemeriksaan Invasif tidak perlu dilakukan untuk membantu menegakkan


diagnosis sampai terapi definitif dilakukan, meningat pasien akan merasa
cemas (kebanyak pasien usia muda/usia pubertas).
Laparoskopi direkomendasikan pada beberapa kasus tertentu untuk
mengevakuasi menstruasi retrograde yang memasuki rongga pelvik dan intra-
abdominal. Prosedur ini diharapkan dapat meminimalisir potensi terjadinya
endometriosis sekunder pada usia dewasa.

TINDAKAN PEMBEDAHAN

Apabila hymen imperforata dijumpai sebelum pubertas, membran hymen dilakukan


insisi/ hymenotomi dengan cara sederhana dengan melakukan insisi silang (gambar 1)
atau dilakukan pada posisi 2, 4, 8 dan 10 arah jarum jam disebut insisi stellate
(gambar 2) 2,10.

Pendapat lain mengatakan, bila dijumpai hymen imperforata pada anak kecil/ balita
tanpa menimbulkan gejala, maka keadaan diawasi sampai anak lebih besar dan
keadaan anatomi lebih jelas, dengan demikian dapat diketahui apakah yang terjadi
hymen imperforata atau aplasia vagina.2

Pada insisi silang tidak dilakukan eksisi membrane hymen, sementara pada insisi
stellate setelah insisi dilakukan eksisi pada kuadran hymen dan pinggir mukosa hymen
di aproksimasi dengan jahitan mempergunakan benang delayed-absorbable.2,10.
Tindakan insisi saja tanpa disertai eksisi dapat mengakibatkan membrane hymen
menyatu kembali dan obstruksi membrane hymen terjadi kembali. 3

Untuk mencegah terjadinya jaringan parut dan stenosis yang mengakibatkan


dispareunia, eksisi jaringan jangan dilakukan terlalu dekat dengan mukosa vagina.
Setelah dilakukan insisi akan keluar darah berwarna merah tua kehitaman yang kental.
Sebaiknya posisi pasien dibaringkan dengan posisi fowler. 10

5
Selama 2-3 hari darah tetap akan mengalir, disertai dengan pengecilan vagina dan
uterus. Selain itu, pemberian antibiotik profilaksis juga diperlukan.10

Evaluasi vagina dan uterus perlu dilakukan sampai 4-6 minggu paska pembedahan, bila
uterus tidak mengecil, perlu dilakukan pemeriksaan inspeksi dan dilatasi serviks untuk
memastikan drainase uterus berjalan dengan lancar. Bila hematokolpos belum keluar,
instrumen intrauterine jangan dipergunakan karena bahya perforasi dapat terjadi akibat
peregangan uterus yang berlebihan.10

Insisi Silang Insisi Stellate

Insisi Stellate dilakukan pada posisi arah jam 2, 4, 8 dan 10


Tiap kuadran dieksisi ke arah lateral, tepi dari mukosa hymen dijahit dengan benang delayed
absorbable.10

6
Beberapa Teknik Hymenektomi :

(1) The patient is placed in the dorsal (2) The hymenal tags are grasped by
lithotomy position. The perineum tissue forceps, and a small Metzenbaum
is prepped and draped. The labia scissors is inserted through the opening.
are retracted. Stellate incisions are made to open the
vaginal canal. If mucus is present, it is
gently irrigated away with saline
solution.

(3) As each stellate tag is elevated with


tissue forceps, it is excised at the
introital level, and its base is sutured
with interrupted 3-0 synthetic
absorbable suture.

Atlas of Pelvic Surgery (online edition) Clifford R. Wheeless, Jr., M.D. and Marcella L. Roenneburg, M.D.

7
DAFTAR PUSTAKA

8
STATUS ORANG SAKIT

ANAMNESIS PRIBADI

Nama : Nn. V (virgo)

Umur : 12 Tahun

Pendidikan : SMP

Pekerjaan : Pelajar

Agama : Islam

Suku : Jawa

Alamat : Kec. Medan Marelan

Tgl Masuk : 23 September 2010, Jam: 12.00 WIB (RSPM)

Nomor MR : 65.62.35

I . ANAMNESIS PENYAKIT

KU : Nyeri perut bagian bawah

Telaah : Hal ini dialami os sejak 1 bulan ini. Nyeri dirasakan semakin bertambah sejak 2 minggu
ini. Os juga merasa perutnya semakin membesar sejak 2 minggu ini. Riwayat keluar
darah dari kemaluan (-), riwayat sudah pernah haid sebelumnya (-). Os mengeluh sulit
buang air kecil dan kadang-kadang disertai rasa nyeri saat BAK. Riwayat BAB (+)
normal. Riwayat demam (-). Sebelumnya Os berobat ke bagian urologi dan kemudian
dikonsulkan ke bagian obgin dengan Dx : Hymen Imperforata.

RPT :(-)

RPO :(-)

Riw Haid :(-)

Riw Operasi :(-)

Riw KB :(-)

9
PEMERIKSAAN FISIK

Status Present :

Sensorium : Compos Mentis Anemis : (-)

Tekanan Darah : 100/60 mmHg Ikterus : (-)

Frekwensi Nadi : 98 x/i Cyanosis : (-)

Frekwensi Nafas : 20 x/i Dyspnoe : (-)

Suhu : 36,8 C Edema : (-)

Status Lokalisata:

Kepala : Palpebra inferior : konjungtiva anemis -/-

Leher : Tidak ada kelainan

Thoraks : Pulmo : SP : vesikuler +/+, ST : -

Cor : Bunyi Jantung normal

Abdomen : Membesar, distensi, sulit dinilai, nyeri tekan (+)

Status Ginekologi :

Inspeksi : Tampak hymen menutupi seluruh introitus vagina, hymen buldging (-)

darah (-), Labia mayor : dbn, Labia minor : dbn, klitoris : dbn.

Inspekulo & VT : Tidak diperiksa

RT : Spincter ani ketat, mukosa licin, ampula recti kosong

Uterus, AF > BB, ukuran seperti telur angsa

P/A kanan dan kiri : tegang, sulit dinilai

CD tidak menonjol

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan Laboratorium pada tanggal 23 September 2010 :


Hb : 9,8 g/dl
Hematokrit : 31 %
Leukosit : 11.700/mm3
Trombosit : 367.000/ mm3

10
Pemeriksaan USG (Tanggal 23 September 2010)

- Kandung kemih terisi baik

- Uterus AF > BB, ukuran 87,1 x 72,1 x 64,6 mm

- Tampak gambaran hipoechoic di dalam cavum uteri, kesan : hematometra

- Tampak gambaran hipoechoic pada kanalis servikalis dan vagina,

Kesan : hematokolpos

- Kedua adneksa dalam batas normal

- Tidak tampak cairan bebas

Kesan : Hematometra + Hematokolpos

DIAGNOSIS SEMENTARA :

Hymen Imperforata

RENCANA : - Rawat

- Persiapan untuk tindakan Hymenektomi

Lapor Supv. Poli 8 Dr. SAN, SpOG (K) ACC

Lapor Supv. Ruang IV, Dr. MA, SpOG ACC

11
FOLLOW UP

Tanggal 24 09 2010 25 09 2010 26 09 2010 27 09 2010 28 09 2010

Status Present

Sens CM CM CM CM CM

TD 110 / 60 mmHg 110 / 60 mmHg 110 / 70 mmHg 110 / 70 mmHg 110 / 70 mmHg

Nadi 88 x/i 80 x/i 80 x/i 80 x/i 112 x/i

RR 24 x/i 20 x/i 20 x/i 20 x/i 20x/i

Suhu 37 0C 37 0C 37,0 0C 36,8 0C 36,80C

Status
Lokalisata

Membesar, distensi, Membesar, distensi, Membesar, distensi, Membesar, distensi, Membesar, distensi,
Abdomen
sulit dinilai, nyeri (+) sulit dinilai, nyeri (+) sulit dinilai, nyeri (+) sulit dinilai, nyeri (+) sulit dinilai, nyeri (+)

Pemeriksaan USG
Tampak hymen
(supervisor)
menutupi seluruh
introitus vagina,
-Uterus > BB kes :
darah (-), Labia hematometra
mayor: dbn, Labia -Vagina hypoechoic,
minor : dbn, klitoris : kes :hematokolpos
dbn. -Tebal Hymen 1,2 mm
Kes : Hematometra +
Status Inspekulo & VT: Hematokolpos
Sda Sda sda
Ginekologi Tidak diperiksa RT:
Spincter ani ketat,
Lapor Supv. R IV
mukosa licin, ampula
Dr. MA, SpOG, advis :
kosong,Uterus, AF >
BB, ukuran seperti
Lapor Dr.AA, SpOG.K
telur angsa, P/A
advis : Konsul ke
kanan dan kiri :
Divisi Urogin
tegang, sulit dinilai,
Dr. MRT, SpOG.K
CD tidak menonjol

DIAGNOSIS Hymen Imperforata

RENCANA Hymenectomy

- Diet MB

- IVFD RL 20 gtt/I
TERAPI
- Inj. Cefotaxim 500 mg/12 jam

- As. Mefenamat 3 x 250 mg

12
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Laboratorium

Hb : 10,7 g/dl
Hematokrit : 31,6 %
Leukosit : 11.100/mm3
Trombosit : 377.000/ mm3
SGOT : 15 U/l
SGPT : 12 U/l
Ureum : 11 mg/dl
Kreatinin : 0,7 mg/dl
KGD adr : 115 mg/dl
PT : 14,8
aPTT : 32,8
INR : 1,06
TT : 14
Na/K/Cl : 146 / 4,2 / 109 mEq/L
Kolesterol Tot : 139 mg/dl
TG : 90
HDL : 36
LDL : 85
LED : 23 mm/jam
CT : 7
BT : 3
Urinalisa
Warna : Kuning
Glukosa :-
Bilirubin ;-
Keton :-
Berat Jenis : 1,020
pH : 5,0
Protein :-
Urobilinogen : -
Nitrit :-
Darah :-
Sedimen : dbn
Kristal :-

USG Ginjal & Kandung Kemih


Kes : Tidak tampak kelainan
BNO-IVP
Kes : Tidak tampak kelainan
EKG
Kes : Dalam batas normal
Foto Thoraks
Kes : Tidak tampak kelainan

13
TANGGAL 29 SEPTEMBER 2010

KU : Nyeri perut bagian bawah & perut membesar

PEMERIKSAAN FISIK

Status Present :

Sensorium : Compos Mentis Anemis : (-)

Tekanan Darah : 110/70 mmHg Ikterus : (-)

Frekwensi Nadi : 98 x/i Cyanosis : (-)

Frekwensi Nafas : 20 x/i Dyspnoe : (-)

Suhu : 36,8 C Edema : (-)

Status Lokalisata:

Kepala : Palpebra inferior : konjungtiva anemis -/-

Leher : Tidak ada kelainan

Thoraks : Pulmo : SP : vesikuler +/+, ST : -

Cor : Bunyi Jantung normal

Abdomen : Membesar, distensi, sulit dinilai, nyeri tekan (+)

Status Ginekologi :

Inspeksi : Tampak hymen menutupi seluruh introitus vagina, hymen buldging (-)

darah (-), Labia mayor : dbn, Labia minor : dbn, klitoris : dbn.

Inspekulo & VT : Tidak diperiksa

RT : Spincter ani ketat, mukosa licin, ampula recti kosong

Uterus, AF > BB, ukuran seperti telur angsa

P/A kanan dan kiri : tegang, sulit dinilai

CD tidak menonjol

DIAGNOSIS SEMENTARA :

Hymen Imperforata
14
RENCANA :

Hymenectomy

Lapor Ka.SMF. Obgin, Dr. RUL, SpOG ACC

Konsul ke divisi Uroginek, Dr. MRT, SpOG (K) ACC

Rencana : Penjadwalan Operasi tgl 4 Oktober 2010 di COT

FOLLOW UP

Tanggal 30 09 2010 01 10 2010 02 10 2010 03 10 2010 04 10 2010

Status Present

Sens CM CM CM CM CM
TD 110 / 60 mmHg 110 / 60 mmHg 120 / 70 mmHg 120 / 70 mmHg 120 / 80 mmHg

Nadi 88 x/i 80 x/i 80 x/i 80 x/i 92 x/i


RR 24 x/i 20 x/i 20 x/i 20 x/i 20x/i
Suhu 36,5 0C 37 0C 36.8,0 0C 36,8 0C 36,80C
Status
Lokalisata

Membesar, distensi, Membesar, distensi, Membesar, distensi, Membesar, distensi, Membesar, distensi,
Abdomen
sulit dinilai, nyeri (+) sulit dinilai, nyeri (+) sulit dinilai, nyeri (+) sulit dinilai, nyeri (+) sulit dinilai, nyeri (+)

Tampak hymen
menutupi seluruh
introitus vagina,
darah (-), Labia
mayor: dbn, Labia
minor : dbn, klitoris :
dbn. Dilakukan Operasi

Status Inspekulo & VT: Hymenectomy


Ginekologi Tidak diperiksa RT: Sda Sda sda
Di COT pada pukul
Spincter ani ketat,
mukosa licin, ampula 09.00 wib
kosong,Uterus, AF >
BB, ukuran seperti
telur angsa, P/A
kanan dan kiri :
tegang, sulit dinilai,
CD tidak menonjol
DIAGNOSIS Hymen Imperforata
RENCANA Hymenectomy
- Diet MB
TERAPI - IVFD RL 20 gtt/I
- Inj. Cefotaxim 500 mg/12 jam
- As. Mefenamat 3 x 250 mg

15
LAPORAN HYMENECTOMY Tanggal 4 Oktober 2010 Pukul 09.30 wib

Pasien dibaringkan di atas meja operasi dengan infus dan kateter terpasang baik.

Dibawah anestesi spinal dilakukan vulva hygiene lalu ditutup dengan doek steril kecuali

lapangan operasi.

Identifikasi dengan spuit 10 cc pada hymen keluar darah berwarna merah kecoklatan

kental.

Dilakukan insisi pada septum dimulai dari arah jam 12 ke jam 3, lalu ke arah jam 6,

kemudian ke arah jam 9 lalu berakhir pada arah jam 12.

Keluar darah haid dengan volume + 200 cc

Pinggir septum / hymen diaproksimasi (dilipat keluar) dengan mempergunakan benang

vicryl no.3/0 secara kontinyu interlocking.

Evaluasi perdarahan t.a.a

KU pasien post op : baik

Instruksi : - Awasi tanda vital dan tanda-tanda perdarahan


- Cek darah rutin 2 jam post PSP

Terapi : - IVFD RL 20 gtt/i


- Injeksi Cefotaxim 500 mg/ i.v /12 jam
- Meloxicam Supp I / 8 jam

Pemeriksaan Laboratorium Post Op pada tanggal 4 Oktober 2010 :


Hb : 10,7 gr/dl
Hematokrit : 31,1 %
Leukosit : 10.500/mm3
Trombosit : 320.000/ mm3

16
DIAGNOSIS : Post Hymenectomy a/i Hymen Imperforata + H1
FOLLOW UP

Tanggal 05 10 2010 06 10 2010

Status Present

Sens CM CM

TD 110 / 70 mmHg 120 / 70 mmHg

Nadi 88 x/i 80 x/i

RR 24 x/i 20 x/i

Suhu 36,5 0C 36,5 0C

Status Lokalisata

Abdomen Soepel, ttb massa, nyeri (-) Soepel, ttb massa, nyeri (-)

Tampak luka bekas insisi Tampak luka bekas insisi,


(hymenectomy) (hymenectomy)

Status Ginekologi Jahitan : kering , darah (-), pus (-), Jahitan : kering , darah (-), pus (-),

Labia mayor: dbn, Labia minor : Labia mayor: dbn, Labia minor :
dbn, klitoris : dbn. dbn, klitoris : dbn.

DIAGNOSIS Post Hymenectomy + H2 Post Hymenectomy + H3

Awasi tanda vital dan - PBJ


RENCANA
tanda-tanda perdarahan - Kontrol ke Poli 8 tgl 9/10/2010

- Cefadroksil 3 x 250 mg - Cefadroksil 3 x 250 mg

TERAPI - As. Mefenamat 3 x 250 mg - As. Mefenamat 3 x 250 mg

- Vit B komp 2 x1 tab - Vit B komp 2 x1 tab

17
ANALISA KASUS

Telah dilaporkan suatu kasus, Nn, V, 12 tahun, virgo, pasien masuk ke Poli 8 Ginekologi
pada tanggal 23 September 2010. Merupakan pasien konsul dari bagian urologi dengan
keluhan utama nyeri perut bagian bawah. Setelah melalui beberapa pemeriksaan (USG Ginjal
dan BNO-IVP) dari bagian urologi, os dikonsulkan ke bagian obstetri dan ginekologi dengan
diagnosis : Hymen Imperforata.

Keluhan nyeri perut bagian bawah ini dialami os sejak 1 bulan ini. Nyeri dirasakan
semakin bertambah sejak 2 minggu ini. Os juga merasa perutnya semakin membesar sejak 2
minggu ini. Riwayat keluar darah dari kemaluan (-), riwayat sudah pernah haid sebelumnya (-).
Os mengeluh sulit buang air kecil dan kadang-kadang disertai rasa nyeri saat BAK. Riwayat
BAB (+) normal.

Dari pemeriksaan fisik, tanda vital dalam batas normal, pada status lokalisata abdomen,
dijumpai perut membesar, kesan distensi, sehingga abdomen sulit dinilai. Nyeri tekan dijumpai
pada perut bagian bawah. Dari pemeriksaan status ginekologis, Inspeksi : tampak hymen
menutupi seluruh introitus vagina. Hymen buldging (-), darah (-). Organ genitalia : labia mayor,
labia minor, klitoris dalam batas normal. Pemeriksaan dalam inspekulo dan VT tidak dilakukan,
karena Os virgo. Dari RT dijumpai spincter ani ketat, mukosa licin, ampula kosong, uterus
antefleksi, ukuran lebih besar dari biasa sebesar telur angsa. Parametrium kanan dan kiri
tegang, kedua adnexa sulit dinilai, cavum douglas tidak menonjol. Dari pemeriksaan penunjang
laboratorium, hasilnya dalam batas normal. Dari pemeriksaan USG Ginekologi, dapat
disimpulkan suatu hematometra dan hematokolpos. Pemeriksaan USG Ginjal, BNO-IVP, EKG
dan foto thoraks hasilnya tidak tampak kelainan.

Dari anamnesis riwayat penyakit, Os belum pernah haid sebelumnya, dari pemeriksaan
fisik dan pemeriksaan ginekologis dijumpai hymen menutupi seluruh introitus vagina, dari
pemeriksaan ultrasonografi disimpulkan suatu hematometra dan hematokolpos, maka pasien
didiagnosis Hymen Imperforata dan direncanakan tindakan Hymenectomy pada tgl 4 Oktober
2010.
Durante operasi, dilakukan insisi hymen secara sirkuler dimulai pada arah jam 12, 3, 6,
9 dan berakhir pada arah jam 12. Kemudian keluar darah haid dengan volume + 200 cc.
Pinggirseptum / hymen diaproksimasi (dilipat keluar) dengan mempergunakan benang vicryl
no.3/0 secara kontinyu interlocking. Ku pasien post op baik. Pasien dirawat selama 2 hari post
op. Luka operasi kering, pasien PBJ pada tgl 6 Oktober 2010.

Permasalahan :

1. Apakah penanganan terhadap kasus ini sudah tepat ?


2. Bagaimana teknik operasi yang dilakukan agar tidak terjadi penyatuan hymen
kembali?
3. Bagaimana follow-up selanjutnya terhadap pasien ini?

18

Anda mungkin juga menyukai