NIM : F44130028
PRAKTIKUM 3
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Kehidupan sangat tergantung dengan air. Air yang diperlukan oleh
manusia dialirkan melalui saluran. Saluran terdiri dari saluran terbuka dan
saluran tertutup. Saluran tertutup biasanya seperti pipa. Air PDAM yang
digunakan manusia dialirkan melalui saluran tertutup yang dipengaruhi
tekanan hidrolik. Untuk kebutuhan pangan juga diperlukan air. Untuk
tanaman pertanian dengan saluran terbuka yaitu dengan saluran irigasi.
Saluran terbuka yaitu dimana air yang sedang mengalir pada saluran tersebut
tidak sepenuhnya tertutup oleh batas yang kukuh, permukaan bebas terbuka
terhadap tekanan atmosfer (Raju 1999).
Saluran terbuka terdiri dari saluran alami dan saluran buatan. Saluran
alami seperti saluran yang secara alamiah dibumi mulai dari anak selokan
kecil di pegunungan, sampai muara sungai. Saluran alami sifat hidroliknya
tidak menentu. Saluran alami dengan penampang melintang atau kemiringan
melintang yang berubah-ubah (non prismatic channel) contohnya sungai,
paluh, muara. Sedangkan saluran buatan merupakan saluran yang dibuat
manusia untuk tujuan dan kepentingan tertentu. Penampang pada saluran
buatan ini teratur. Saluran buatan biasanya penampang atau kemiringannya
konstan (prismatic channel) contohnya saluran irigasi (Harianja dan
Gunawan 2007).
Aliran pada saluran non prismatic biasanya akibat bangunan lain,
sambungan dua penampang berbeda, penyempitan saluran serta penyebab
perubahan penampang(non prismatic) yang lain. Perubahan ini
mengakibatkan perubahan ketinggian, kecepatan, dan perilaku aliran yang
lain. Seperti pada penyempitan saluran akan terjadi perubahan ketinggian ,
kecepatan dan energi pada aliran berubah (Suteja 1998).
1.2 Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui besarnya energi spesifik suatu
penampang saluran yang diukur dari dasar saluran dengan kedalaman yang
berubah-ubah. Besar energi spesifik yang diminta pada aplikasi Quick Basic
adalah energi spesifik yang nilainya paling kecil pada kedalaman tertentu.
Kodingan di simpan
250
200
Kedalaman (Y)
150
100
50
0
0.000 500.000 1000.000 1500.000 2000.000 2500.000
Energi Spesifik (E)
Kedalaman (Y)
60
50
40
30
20
10
0
114.000 114.200 114.400 114.600 114.800 115.000 115.200 115.400 115.600 115.800
Energi Spesifik (E)
IV. PENUTUP
4.1 Simpulan
Perubahan kedalaman menyebabkan perubahan energi spesifik. Energi
spesifik minimum dapat dicari sedetail-detailnya. Energi spesifik minimum
terletak disekitar pertengahan kedalaman aliran, sehingga hubungan antara
energi spesifik dan kedalaman aliran tidak berbanding lurus ataupun
berbanding terbalik. kedalaman 10 sampai 200 Aliran kritisnya terjadi pada
kedalaman 80mm dengan nilai energi spesifiknya 114.469. sedangkan pada
kedalaman 70 sampai 85 , aliran kritis terjadi pada kedalaman yaitu 76mm
dengan nilai energi spesifiknya 114.193.
4.2 Saran
Penjelasan praktikum sudah jelas. Penentuan energi spesifik minimum
menggunakan aplikasi ini belum dibuktikan secara langsung.
Daftar Pustaka
Haliday PRR. 1996. Mekanika Fluida dan Hidrolika edisi Kedua. Jakarta(ID):
Erlangga
Harianja JA, Gunawan S. 2007. Tinjauan energi spesifik akibat penyempitan pada
saluran terbuka. Majalah Ilmiah. 12(1): 30-46
Pudyono S. 2013. Penentuan Kedalaman dan Pola Gerusan Akibat Aliran Superkritik
di Hilir Pintu Air Menggunakan End Sill dan Buffle Block dengan Simulasi
Model Integrasi Numerik. Jurnal Rekayasa Sipil. 7(2):118