2. Hukum kedua : Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di
langit di atas, atau yang ada dibumi dibawah, atau yang ada di dalam air dibawah bumi.
Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku Tuhan
Allahmu adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-
anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci
Aku. Tetapi aku menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang
mengasihi Aku dan berpegang pada perintah-perintahKu.
Aplikasinya yaitu :
Kita sebagai orang percaya tidak boleh menyembah kepada benda benda buatan manusia
dan melakukan kebaktian denga cara yang salah.Misalnya seseorang yang pergi
beribadah dan selalu sibuk dengan barang-barang yang dimilikinya misalnya:
handphone,dan tidak focus pada ibadahnya, sesunggunya dia telah menganggap
handphone tersebut sebagai segala-galanya dan melupakan Tuhan atau menyembah
buatan manusia.
3. Hukum ketiga : Jangan menyebut nama Tuhan Allahmu dengan sembarangan, sebab Tuhan
akan memandang bersalah orang yang menyebut namaNya dengan sembarangan
Aplikasinya yaitu :
Kita sebagai makluk ciptaan Tuhan tidak selayaknya menyebut nama Tuhan dengan
sembarangan misalnya : kita bersumpah demi nama Tuhan untuk hal-hal yang remeh atau
kita menyebut tentang Tuhan, tetapi kita tidak mengenal Dia.Kita menyebut nama Tuhan
dengan sembarangan jika kita menyebutkan nama Tuhan tanpa mengerti karakter yang
dimiliki Tuhanm dan tanpa hati yang mengenal seperti apa Tuhan. Orang yang kenal siapa
Tuhan, dia tidak akan sembarangan menyebut nama ini. Karena dia tahu dibalik nama ini
ada pengertian yang sangat dalam, yang menuntut segenap hormat untuk boleh
disebutkan. Karena itu kita harus mengerti dulu waktu Alkitab menyatakan nama Tuhan,
ini adalah nama yang Tuhan pakai untuk memperkenalkan diriNya sendiri.
4. Hukum keempat : Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat; enam hari lamanya engkau akan
bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu, tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat Tuhan,
Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau
anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu,
atau orang asing yang di tempat kediamanmu. Sebab enam hari lamanya Tuhan menjadikan
langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya
Tuhan memberkati hari sabat dan menguduskannya.
Aplikasinya yaitu :
Kita harus Menyediakan waktu untuk merenungkan makna dan tujuan hidup kita di
hadapan Tuhan agar kita dapat menemukan rancangan/rencana Tuhan didalamnya dengan
cara pergi ke gereja dan benar-benar melaksanakan Ibadah di gereja,karena kebanyakan
orang biasanya saat Ibadah berlangsung mereka sangat sibuk dengan hal-hal dunia,
misalnya bermain Hp saat Ibadah sehingga mereka tidak focus pada Ibadah yang mereka
laksanakan itu tidak sesuai dengan hukum keempat. Jadi, jika kita pergi beribadah kita
harus benar-benar focus pada Ibadah kita.
5. Hukum kelima : Hormatilah ayah dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang di
berikan Tuhan Allahmu kepadamu.
Aplikasinya yaitu :
Kita harus menghormati orang tua kita,sebab Sesama yang pertama untuk kita hormati
adalah orang tua kita, karena mereka adalah orang yang pertama kali mempunyai hubungan
dengan kita dan mereka jugalah yang merawat kita, jadi kita sangat berdosa jika kita tidak
menghargai orang tua kita. Selain itu, kita juga harus menghormati orang yang lebih tua
dari kita, seperti tokoh agama, guru, pemerintah, atasan kita, dan lainnya.Sepanjang mereka
melakukan tugas sesuai dengan kehendak Allah, kita harus mengikuti dan menaatinya
dengan sungguh-sungguh. Karena tugas penting orang tua adalah meneruskan kisah karya
penyelamatan Allah kepada anaknya (ulangan 6:4-9).
10. Hukum kesepuluh : Jangan mengingini rumah sesamamu; jangan mengingini isterinya, atau
hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya, atau keledainya, atau apa
pun yang di punyai sesamamu.
Aplikasinya yaitu :
Kita sebagai orang percaya tidak boleh menginginkan apalagi mengambil milik sesama kita
baik dalam pikiran maupun perbuatan, karena seseorang yang dalam pikirannya
meninginkan milik orang lain walaupun tidak mengambilnya, sebenarnya dia telah berdosa
di hadapan Tuhan.