D.Materi Pembelajaran
D. Metode/Model/Pendekatan Pembelajaran
Metode : ceramah, diskusi kelompok, tanya jawab, peta konsep
Model : Group Investigation
Pendekatan : sintesis dari tiga pendekatan (pedagogi genre, saintifik, dan
CLIL)
E. Media/Alat/Bahan
Media/alat : buku sumber, LCD, buku fiksi dan nonfiksi
F. Sumber Belajar
Istiqomah, dkk..2016. Buku Siswa Bahasa Indonesia. Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
Kegiatan Pembelajaran
12. Peserta didik mencari informasi tentang buku fiksi dan nonfiksi dari berbagai
sumber (buku atau internet).
13. Peserta didik dalam kelompok mengklasifikasikan buku fiksi dan nonfiksi yang
telah diidentifikasi ke tabel-tabel di papan tulis.
b. Penilaian Pengetahuan
1) Teknik : Tes tertulis
2) Bentuk : Jawaban singkat
3) Instrumen : Terlampir
2. Pertemuan kedua
a. Penilaian Sikap
1) Teknik : Pengamatan sikap dan jurnal
2) Bentuk : Lembar pengamatan dan catatan
3) Instrumen : Contoh terlampir
b. Penilaian Pengetahuan:
1) Teknik : Unjuk kerja dan observasi
2) Bentuk : Skala penilaian dan daftar cek
3) Instrumen : Terlampir
Bati-bati, 2017
Mengetahui, Guru Mata Pelajaran,
Kepala SMA Negeri 1
FIKSI
Salah Satu Jenis Karangan Fiksi
Fiksi adalah suatu karya sastra yang mengungkap realitas kehidupan sehingga mampu
mengembangkan daya imajinasi.
SIFAT FIKSI
UNSUR-UNSUR FIKSI
1. Tema : merupakan pokok persoalan yang menjiwai seluruh cerita. Tema diangkat
dari konflik kehidupan.
2. Plot : dasar cerita; pengembangan cerita.
3. Alur : rangkaian cerita
6. Sudut pandang : yang mendasari tema dan tujuan penulisan. Penghadiran bisa
dengan :
gaya orang pertama ---> penulis terlibat sebagai salah satu tokoh
gaya orang ketiga ---> penulis serba tahu apa yang terjadi tetapi tidak terlibat
di dalam cerita.
2.Pengembangan Ide
Setelah kita mendapatkan ide, make kita harus mampu mengembangkan ide tersebut.
Misal, saya ambil contoh. Kite mendapatkan ide untuk membuat suatu novel tentang
kehidupan seorang anak adopsi. Make kita harus mengembangkan cerita ini.
Bagaimana alur ceritnya, tokoh-tokohnya, karakter tokoh, dan masalah-masalah yang
akan kita tulis dalam setiap babnya.
4.Menuliskan sinopsis
Setelah terbentuk sempurna, gambaran cerita yang akan kita buat, maka kita dapat
menuliskannya menjadi sebuah sinopsis. Sinopsis ini berupa cerita singkat dari cerita
saat hingga akhir (ending).
7.Proses Editing
Ketika cerita kita telah selesai, maka kita perlu mengedit cerita tersebut. Dalam proses
ini kita cukup membaca ulang hasil karya kita, sekaligus membetulkan kata yang
salah ketik, ejaan atau kalimat yang rancu, tanpa harus mengubah alur cerita.
8.Pencarian penerbit
Tentulah kita ingin agar karya kita diterbitkan. Maka kita harus mencari penerbit yang
berminat untuk membantu proses penerbitan karya kita itu. Alamat penerbit dapat kita
peroleh dari beberapa buku yang kita miliki. Lalu catat alamatnya dan kita dapat
melakukan kontak kepada penerbit via telepon.
NON FIKSI
Jenis Karangan Non Fiksi
Nonfiksi adalah karya sastra yang dibuat berdasarkan data data yang otentik saja,
tapi bisa juga data itu dikembangkan menurut imajinasi penulis.
Nonfiksi dibagi menjadi 2 :
Nonfiksi Murni : adalah buku yang berisi pengembangan berdasarkan data data
yang otentik
Nonfiksi Kreatif : berawal dari data yang otentik kemudian pengembangannya
berdasarkan imajinasiyang pada umumnya dalam bentuk novel, puisi, prosa
Menurut tingkat pemakaian, nonfiksi kreatif dibagi menjadi 2 sub pokok :
A. Nonfiksi kreatif yang sering dipakai
B. Nonfiksi kreatif yang jarang dipakai
Esai
Anda mungkin masih ingat tipe esai yang pernah di bicarakan dalam kelas bahasa di
sekolah.Tapi,hanya cenderung di ajarkan sebagai bentuk yang singkat saja.Namun
esai bias menjadi bentuk tulisan non-fiksi yang luar biasa kreatif.Jika kita lihat di
Koran,atau majalah ,kita akan menemukan esai dalam tulisan-tulisan opini para
pakar,kolom para budayawan dan editorial(tajuk rencana) yang di tulis redaksi media
bersangkutan.
Artikel Jurnalistik
Membaca artikel di surat kabar (kecuali dalam rubrik seperti seni atau kehidupan).
Anda akan menemukan kesamaan informasi disusun secara hati-hati dalam struktur
sedemikian sehingga pembaca mendapatkan fakta-fakta utama sesaat setelah
membaca: yakni tentang siapa, apa, kapan, dan dimana; biasanya pada kalimat
pertama. Setelah itu, artikel jurnalistik meluas secara bertahap, menambahkan unsur-
unsur mengapa dan sesuatu terjadi. Ini dilakukan sedemikian rupa sehingga seberapa
banyak pun dipotong agar muat dalam ruang koran, artikel tersebut akan tetap
memuat informasi yang penting.
Tentu saja ada beberapa jenis jurnalisme disamping berita koran. Cerita feature dan
artikel majalah cenderung tidak tersrtruktur secara kaku, dan memberikan ruang bagi
kreativitas. Artinya dan tumpang-tindih antara jurnalisme dan ninfiksi kretif, dan
batasan itu tergantung pada pendapat Anda.
Artikel Ilmiah
Seperti artikel jurnalistik, artikel ilmiah disusun untuk secara efektif menyajikan
informasi. Mirip seperti esai, artikel ilmiah umumnya dibuka dengan ringkasan
tentang apa yang hendak disampaikan, kemudian menyertakan bukti dan argumentasi
atau informasi yang mendukung, yang diakhiri dengan ringkasan dan kesimpulan.
Artikel ilmiah biasanya ditemukan dalam jurnal ilmiah, yang dipublikasikan untuk
kalangan terbatas maupun masyarakat umum. Contohnya, Medika, jurnal kedokteran
di Indonesia. Jurnal seperti ini umumnya diterbitkan oleh asosiasi ilmuwan dan
profesi.
Karena artikel-artikelnya ditujukan untuk pembaca dari kalangan terbatas dan
ditujukan untuk menyampaikan informasi secara spesifik, hanya ada sedikit ruang
untuk kreativitas (meskipun masih memberikan kesempatan untuk tulisan yang baik).
Seperti halnya artikel koran dan breaking news, artikel ilmiah yang kreatif hanya
digunakan untuk mengkomunikasikanisi artikel.
Biografi
Biografi adalah karya tulis tentang kehidupan orang lain ( bukan kehidupan Anda
sendiri, yang dikenal sebagai otobiografi ). Umumnya biografi berisi kisah tentang
orang terkenal, bintang film, tokoh sejarah penting, ilmuwan yang mengubah dunia,
dan sebagainya.
Otobiografi lebih gampang dibuat dalam bentuk nonfiksi kreatif dibandingkan
biografi. Biografi mengandung keterbatasan karena ketersediaan materi, dan bukan
karena bentuknya.
Dalam biografi, mungkin mungkin saja penulis menciptakan adegan dan dialog, itu
artinya penulis menulis novel biografi. Sebuah novel biografi sebenarnya sebuah fiksi
yang berdasarkan materi nonfiksi, bukan sebuah karya nonfiksi yang menggunakan
tehnik penulisan fiksi.
Lampiran 2
Instrumen Penilaian
1. Pertemuan Pertama
Penilaian Sikap
Butir
No Waktu Nama Kejadian/Perilaku Pos/Neg Tindak Lanjut
Sikap
1. 10/5/2017 Ayuniar Tidak mengerjakan tugas Tanggung - Dipanggil untuk
bersama kelompoknya; asyik jawab diberi
bermain HP dan game pemahaman
tentang perilaku
tidak baiknya.
HP ditahan
selama proses
pembelajaran.
Dilakukan
pembinaan.
2. 10/5/2017 Panji Membantu dengan penuh Gotong + Diberikan
semangat rekan-rekannya royong apresiasi/pujian
dalam kegiatan Jumat Bersih; dan
menanam bunga, membuat tanggung
pot dari botol minuman jawab
bekas, dan mengangkat
tanaman dalam pot-pot kecil
dari lt 1 ke lt 4.
dst
Penilaian Pengetahuan
Kisi-kisi
No. Kompetensi Materi Indikator Soal No. Soal Bentuk Soal
Dasar
1. Menerangkan Pengertian, cirri-
2. informasi ciri , unsur-unsur Disajikan tabel-tabel dengan judul 2 Uraian singkat
tentang buku buku fiksi dan/atau masing-masing fiksi dan nonfiksi,
fiksi dan nonfiksi peserta didik mengklasifikasikan
nonfiksi ke dalam tabel-tabel yang telah
disediakan dengan benar.
3. Disajikan tabel-tabel yang berisi 3 Uraian
klasifikasi buku/teks, peserta
didik menganalisis fiksi dan/atau
nonfiksi yang terdapat pada tabel .
Pedoman Penilaian
Jawaban Skor
Mengidentifikasi buku fiksi dan nonfiksi
a. Menemukan 2 atau lebih ciri-ciri buku fiksi/nonfiksi 2
b. Menemukan 1 ciri 1
c. Tidak menemukan cirri fiksi/nonfiksi 0
Jawaban Skor
Mengklasifikasikan kategori kata yang telah diidentifikasi ke dalam tabel-tabel
a. Mengklasifikasikan 2 kategori kata ke tabel yang telah ditentukan dengan benar 2
b. Mengklasifikasikan 1 kategori kata ke tabel yang telah ditentukan dengan benar 1
c. Salah dalam mengklasifikasikan kategori kata dalam tabel 0
Menganalisis kategori kata
a. Tepat dalam menunjukkan kesalahan dan memperbaiki kesalahan 2
b. Tepat dalam menunjukkan kesalahan atau memperbaiki kesalahan 1
c. Tidak melakukan analisis 0
Jumlah Skor 6
Keterangan:
Skor maksimal = banyaknya kriteria x skor tertinggi setiap kriteria.
Pada contoh di atas, skor maksimal = 3 x 2= 6
5
Pada contoh di atas nilai tugas Panji = x 100 = 83
6
2. Pertemuan Kedua
Penilaian Sikap
Butir
No Waktu Nama Kejadian/Perilaku Pos/Neg Tindak Lanjut
Sikap
1. 10/5/2017 Ayuniar Tidak mengerjakan tugas Tanggung - Dipanggil untuk
bersama kelompoknya; jawab diberi pemahaman
asyik bermain HP dan tentang perilaku
game tidak baiknya.
HP ditahan selama
proses pembelajaran.
Dilakukan
pembinaan.
2. 20/5/2017 Panji Membantu dengan penuh Gotong + Diberikan
semangat rekan- royong apresiasi/pujian
rekannya dalam kegiatan dan
Jumat Bersih; menanam tanggung
bunga, membuat pot dari jawab
botol minuman bekas,
dan mengangkat
tanaman dalam pot-pot
kecil dari lt 1 ke lt 4.
dst .. .. ..
Keterangan :
Skor maksimal = jumlah skor tertinggi setiap kriteria
Pada contoh di atas, skor maksimal = 2 + 2= 4
3
Pada contoh di atas nilai unjuk kerja Panji = x 100 = 75
4
Kompetensi Dasar : 4.3 Menggunakan berbagai dalam kalimat secara lisan atau
tertulis
Indikator soal : Peserta didik dapat menulis sebuah analisis buku fiksi dan
nonfiksi yang diberikan
Keterangan :
Skor maksimal = jumlah skor tertinggi setiap kriteria
Pada contoh di atas, skor maksimal = 1 + 2 + 2 = 5
5
Pada contoh di atas nilai unjuk kerja Panji = x 100 = 71
7