Anda di halaman 1dari 13

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

MATA PELAJARAN : BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


KELAS /SEMESTER : X /GENAP
PROGRAM : IBB
MATERI : MATERI POKOK
PENYUSUN : SARBANI SAID, S.Pd.

DIREKTORAT PEMBINAAN SMA


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2017
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMA NEGERI 1 BATI-BATI


Mata pelajaran : BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Kelas/Semester : X/GENAP
Alokasi Waktu :4 x 45 (2 x pertemuan)

A. Kompetensi Inti (KI)


Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu Menghayati dan
mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Adapun rumusan
Kompetensi Sikap Sosial, yaitu Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia. Kedua kompetensi tersebut dicapai
melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu
keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan
kondisi peserta didik. Penumbuhan dan pengembangan kompetensi
sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan
karakter peserta didik lebih lanjut.

KI3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,


prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


KOMPETENSI DASAR IPK
3.18 Menganalisis isi dari minimal satu 3.18.1 Mengidentifikasi satu buku fiksi
buku fiksi dan satu buku nonfiksi yang dan satu buku nonfiksi yang
sudah dibaca sudah dibaca
3.18.2 Mengklasifikasi unsur-unsur isi
buku fiksi dan nonfiksi yang
sudah dibaca
3.18.3 Menjelaskan perbedaan dan
persamaan buku fiksi dan
nonfiksi yang sudah dibaca
3.18.4 Menganalisis satu buku fiksi dan
nonfiksi

4. 18 Mempresentasikan replikasi isi 4.18.1 Mempresentasikan replikasi isi


buku ilmiah yang dibaca dalam bentuk satu buku fiksi dan/atau nonfiksi
resensi yang dibaca dalam bentuk resensi
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model Group Investigation yang
dipadukan dengan metode peta konsep dengan menggunakan sintesis dari tiga
pendekatan (pedagogi genre, saintifik, dan CLIL) yang menuntut peserta didik untuk
mengamati (membaca) teks untuk mengidentifikasi, mengklasifikasi, menjelaskan,
menganalisis buku fiksi/nonfiksi yang terdapat pada teks. Selain itu, peserta didik
dapat mempresentasikan replika isi buku fiksi dan nonfiksi dengan baik dengan
rasa ingin tahu, disiplin selama proses pembelajaran, kerja keras dalam
menyelesaikan setiap penugasan, pantang menyerah, dan menghargai pendapat
orang lain dalam berdiskusi.

D.Materi Pembelajaran

Fakta : Teks fiksi dan nonfiksi (buku ilmu pengetahuan)


Konsep : 1. Pengertian fiksi dan nonfiksi
2. Ciri-ciri buku fiksi dan nonfiksi
3. Cara menganalisis buku fiksi dan nonfiksi
Prosedur : Langkah-langkah membuat analisis buku sehingga menjadi sebuah
wacana/resensi

D. Metode/Model/Pendekatan Pembelajaran
Metode : ceramah, diskusi kelompok, tanya jawab, peta konsep
Model : Group Investigation
Pendekatan : sintesis dari tiga pendekatan (pedagogi genre, saintifik, dan
CLIL)

E. Media/Alat/Bahan
Media/alat : buku sumber, LCD, buku fiksi dan nonfiksi

F. Sumber Belajar
Istiqomah, dkk..2016. Buku Siswa Bahasa Indonesia. Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.

Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Pertama: (2 x 45 menit)


Pendahuluan (10 menit)
1. Peserta didik merespon salam dari pendidik;
2. Salah seorang peserta didik memimpin doa sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing;
3. Peserta didik dan pendidik melakukan curah pendapat tentang jenis-jenis buku
yang pernah dipelajari di mata pelajaran Bahasa Indonesia sewaktu di SMP;
4. Peserta didik menerima informasi kompetensi, indikator, materi, manfaat, dan
langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan; dan
5. Peserta didik menerima informasi tentang kegiatan yang akan dilakukan.

Inti (70 menit)


6. Guru membagi kelas beberapa kelompok yang heterogen
7. Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok yang harus
dikerjakan.
8. Masing-masing kelompok membahas materi tugas secara kooperatif dalam
kelompok.
9. Setelah selesai, masing-masing kelompok yang diwakili ketua kelompok atau
salah satu anggotanya menyampaikan pembahasannya.
10. Kelompok lain dapat memberikan tanggapan terhadap hasil pembahasannya.
11. Guru memberikan penjelasan singkat (klarifikasi) bila terjadi kesalahan konsep.

Data Processing (pengolahan data)

12. Peserta didik mencari informasi tentang buku fiksi dan nonfiksi dari berbagai
sumber (buku atau internet).
13. Peserta didik dalam kelompok mengklasifikasikan buku fiksi dan nonfiksi yang
telah diidentifikasi ke tabel-tabel di papan tulis.

Penutup (10 menit)


14. Peserta didik menyimpulkan materi yang telah dipelajari dengan penguatan-
penguatan dari pendidik.
15. Peserta didik saling memberikan umpan balik/refleksi hasil pembelajaran yang
telah dicapai.
16. Pendidik menutup pembelajaran dengan salam.

Pertemuan Kedua: (2 x 45 menit)

Pendahuluan (10 menit)


1. Peserta didik merespon salam dari pendidik
2. Salah seorang peserta didik memimpin doa sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing;
3. Peserta didik merespon pertanyaan dari guru yang berhubungan dengan
pembelajaran sebelumnya;, dan
4. Peserta didik menerima informasi kompetensi, indikator, materi, manfaat, dan
langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan.

Inti (70 menit)


Verification (pembuktian)
5. Peserta didik membuat peta konsep berdasarkan data fiksi dan nonfiksi yang
telah diidentifikasi.
6. Peserta didik memajang peta konsep yang telah dibuat di dinding-dinding kelas.
7. Peserta didik menyiapkan dua orang dalam kelompoknya untuk menjadi ahli
yang akan menjelaskan tentang peta konsep yang dipajang dan ditemukan pada
teks.
8. Peserta didik yang lainnya (yang tidak menjadi ahli) berkunjung ke gallery (peta
konsep) yang dipajang oleh kelompok lain.
9. Peserta didik yang menjadi pengunjung dan ahli saling berdiskusi (tanya jawab)
tentang peta konsep yang dipajang.
10. Peserta didik kembali ke kelompoknya masing-masing untuk mendiskusikan
hasil tanya jawab yang telah dilakukan.

Generalisation (penarikan kesimpulan)


11. Setiap kelompok mempresentasikan hasil kesimpulannya tentang kunjungan
gallery kelompok lain
12. Peserta didik berdialog interaktif tentang presentasi yang dilakukan oleh
kelompok dengan penguatan dari pendidik.

Penutup (10 menit)


12. Peserta didik saling memberikan umpan balik/refleksi hasil pembelajaran yang
telah dicapai.
13. Peserta didik menyimak penjelasan kegiatan pada pertemuan berikutnya oleh
pendidik.
14. Pendidik menutup pembelajaran dengan salam.

G. Penilaian Hasil Pembelajaran


1. Pertemuan pertama
a. Penilaian Sikap
1) Teknik : Pengamatan sikap dan jurnal
2) Bentuk : Lembar pengamatan dan catatan
3) Instrumen : Contoh terlampir

b. Penilaian Pengetahuan
1) Teknik : Tes tertulis
2) Bentuk : Jawaban singkat
3) Instrumen : Terlampir

2. Pertemuan kedua
a. Penilaian Sikap
1) Teknik : Pengamatan sikap dan jurnal
2) Bentuk : Lembar pengamatan dan catatan
3) Instrumen : Contoh terlampir

b. Penilaian Pengetahuan:
1) Teknik : Unjuk kerja dan observasi
2) Bentuk : Skala penilaian dan daftar cek
3) Instrumen : Terlampir

Bati-bati, 2017
Mengetahui, Guru Mata Pelajaran,
Kepala SMA Negeri 1

Drs. H. M. Yusransyah, M. Pd. Birhasani, S. Pd.


NIP.19651208 199303 1 001 NIP.19791120 200801 1 016
Lampiran 1

FIKSI dan NONFIKSI

Perbedaan Karya FIKSI dan NONFIKSI

FIKSI
Salah Satu Jenis Karangan Fiksi

Cerpen Salah Satu Jenis Karangan Fiksi

Fiksi adalah suatu karya sastra yang mengungkap realitas kehidupan sehingga mampu
mengembangkan daya imajinasi.

Ada 2 macam fiksi :


1. Fiksi imajinatif ---> berdasarkan imajinasi
2. Fiksi ilmiah ---> berdasarkan analisa ilmiah

SIFAT FIKSI

Segala sesuatu yang diungkapkan tidak dapat dibuktikan kebenarannya dalam


kehidupan sehari-hari, merupakan hasil rekaan.
Semua tokoh, setting dan pokok persoalan adalah realitas imajinatif bukan
obyektif.
Kebenaran yang terjadi di dalam fiksi adalah bukan kebenaran obyektif
melainkan kebenaran logis yaitu kebenaran yang ada dalam penalaran.
Manusia2 yang hidup dalam kenyataan sehari-hari yang terlibat dalam seluruh
aspek kehidupan penokohan fiksi mampu mempengaruhi & membentuk sifat
dan sikap pembaca, pendengar, pemirsa.
Kebenaran logis fiksi menyebabkan setiap fiksi selalu multi interpretable,
artinya setiap pembaca, pendengar, pemirsa mempunyai tafsiran.

UNSUR-UNSUR FIKSI
1. Tema : merupakan pokok persoalan yang menjiwai seluruh cerita. Tema diangkat
dari konflik kehidupan.
2. Plot : dasar cerita; pengembangan cerita.
3. Alur : rangkaian cerita

Proses alur bisa maju; mundur; atau maju mundur.


Penyelesaian Alur ada alur klimaks dan ada alur anti klimaks.

4. Setting : tempat terjadinya cerita, terbagi menjadi :

setting geografis ----> tempat di mana kejadian berlangsung


setting antropologis ----> kejadian berkaitan dengan situasi masyarakat,
kejiwaan pola pikir, adat-istiadat.5. Penokohan / Pewatakan :
5. Tokoh: digambarkan sebagai tokoh utama (protagonis), tokoh yang bertentangan
(antagonis), maupun tokoh pembantu - tapi ini bukan PRT Penghadiran tokoh bisa
langsung dengan cara melakukan deskripsi, melukiskan pribadi tokoh; atau tidak
langsung dengan cara dialog antar tokoh.
Bidang tokoh harus digambarkan :

Bidang tampak : gesture, mimik, pakaian, milik pribadi, dsb


Bidang yang tidak tampak : motif berupa dorongan / keinginan, psikis berupa
perubahan kejiwaan, perasaan, dan religiusitas.

6. Sudut pandang : yang mendasari tema dan tujuan penulisan. Penghadiran bisa
dengan :

gaya orang pertama ---> penulis terlibat sebagai salah satu tokoh
gaya orang ketiga ---> penulis serba tahu apa yang terjadi tetapi tidak terlibat
di dalam cerita.

7. Suasana : yang mendasari suasana cerita adalah penokohan karena perbedaan


karakter sehingga menimbulkan konflik. Dengan konflik pengarang berhadapan
dengan suasana menyedihkan, mengharukan, menantang, menyenangkan, atau
memberi inspirasi.
Semua point ini harus dihadirkan secara utuh sehingga fiksi baik itu berupa cerpen,
novel, drama, skenario film / sinetron sehingga pembaca, pendengar, pemirsa
mempunyai daya imajinatif; mempunyai tafsiran tentang tokoh, suasana, dsb;
terhadap karya fiksi tersebut. Jangan lupa : tema, plot, alur, dan setting juga harus
jelas sehingga karya fiksi benar2 utuh sebagai karya seni bukan berupa sekadar
curahan hati (seperti diary.

Langkah-Langkah Pembuatan Suatu Karya Fiksi


1.Ide
Tanpa ide kita layaknya balon yang tertiup udara yang entah kan terbang ke mana.
Untuk itu, ide adalah modal saat bagi kita untuk menentukan arah den tujuan ke mana
kita melangkah. Ide dapat kita petik dari berbagai sumber. Baik secara formal maupun
non formal. Baik pengalaman pribadi, teman, atau lingkungan.

2.Pengembangan Ide
Setelah kita mendapatkan ide, make kita harus mampu mengembangkan ide tersebut.
Misal, saya ambil contoh. Kite mendapatkan ide untuk membuat suatu novel tentang
kehidupan seorang anak adopsi. Make kita harus mengembangkan cerita ini.
Bagaimana alur ceritnya, tokoh-tokohnya, karakter tokoh, dan masalah-masalah yang
akan kita tulis dalam setiap babnya.

3.Membangkitkan daya imajinasi


Dalam pengembangan ide ini, kita harus mampu membangkitkan daya imajinasi kita.
Kita dapat berkhayal setinggi mungkin dan menciptakan sesuatu hal yang mungkin
tidak masuk akal ( tetapi dalam karya fiksi, hal ini bisa saja terjadi, contoh Novel
Harry Potter karya J.K.Rowling).

4.Menuliskan sinopsis
Setelah terbentuk sempurna, gambaran cerita yang akan kita buat, maka kita dapat
menuliskannya menjadi sebuah sinopsis. Sinopsis ini berupa cerita singkat dari cerita
saat hingga akhir (ending).

5.Membuat kerangka karangan


Dalam pembuatan kerangka karangan, kits dapat membagi cerita ke dalam beberapa
bab. Misal dalam novel The Power Of First Love (karya Syarifah Aliyyah) terdapat
19 bab dan dalam novel Kawin Kontrak (karya Syarifah Aliyyah) terdapat 12 bab.
Pada setiap bab, terdapat beberapa adegan (scene). Maka kita dapat menuliskan
berapa banyak bab yang akan kita buat. Lalu adegan apa saja yang akan kita
masukkan ke dalam cerita tersebut.

6.Mu1ai mengembangkan cerita


Dalam tahap ini merupakan proses yang amat panjang. Kite harus mampu mengolah
kata, agar menjadi sajian yang hangat bagi para pembaca. Mengembangkan cerita
yang kita inginkan dengan berbagai adegan yang romantis, melankolis, ataupun tragis.

7.Proses Editing
Ketika cerita kita telah selesai, maka kita perlu mengedit cerita tersebut. Dalam proses
ini kita cukup membaca ulang hasil karya kita, sekaligus membetulkan kata yang
salah ketik, ejaan atau kalimat yang rancu, tanpa harus mengubah alur cerita.

8.Pencarian penerbit
Tentulah kita ingin agar karya kita diterbitkan. Maka kita harus mencari penerbit yang
berminat untuk membantu proses penerbitan karya kita itu. Alamat penerbit dapat kita
peroleh dari beberapa buku yang kita miliki. Lalu catat alamatnya dan kita dapat
melakukan kontak kepada penerbit via telepon.

NON FIKSI
Jenis Karangan Non Fiksi
Nonfiksi adalah karya sastra yang dibuat berdasarkan data data yang otentik saja,
tapi bisa juga data itu dikembangkan menurut imajinasi penulis.
Nonfiksi dibagi menjadi 2 :
Nonfiksi Murni : adalah buku yang berisi pengembangan berdasarkan data data
yang otentik
Nonfiksi Kreatif : berawal dari data yang otentik kemudian pengembangannya
berdasarkan imajinasiyang pada umumnya dalam bentuk novel, puisi, prosa
Menurut tingkat pemakaian, nonfiksi kreatif dibagi menjadi 2 sub pokok :
A. Nonfiksi kreatif yang sering dipakai
B. Nonfiksi kreatif yang jarang dipakai

Adapun jenis-jenis karangan nonfiksi adalah sebagai berikut:

Esai

Anda mungkin masih ingat tipe esai yang pernah di bicarakan dalam kelas bahasa di
sekolah.Tapi,hanya cenderung di ajarkan sebagai bentuk yang singkat saja.Namun
esai bias menjadi bentuk tulisan non-fiksi yang luar biasa kreatif.Jika kita lihat di
Koran,atau majalah ,kita akan menemukan esai dalam tulisan-tulisan opini para
pakar,kolom para budayawan dan editorial(tajuk rencana) yang di tulis redaksi media
bersangkutan.
Artikel Jurnalistik

Membaca artikel di surat kabar (kecuali dalam rubrik seperti seni atau kehidupan).
Anda akan menemukan kesamaan informasi disusun secara hati-hati dalam struktur
sedemikian sehingga pembaca mendapatkan fakta-fakta utama sesaat setelah
membaca: yakni tentang siapa, apa, kapan, dan dimana; biasanya pada kalimat
pertama. Setelah itu, artikel jurnalistik meluas secara bertahap, menambahkan unsur-
unsur mengapa dan sesuatu terjadi. Ini dilakukan sedemikian rupa sehingga seberapa
banyak pun dipotong agar muat dalam ruang koran, artikel tersebut akan tetap
memuat informasi yang penting.
Tentu saja ada beberapa jenis jurnalisme disamping berita koran. Cerita feature dan
artikel majalah cenderung tidak tersrtruktur secara kaku, dan memberikan ruang bagi
kreativitas. Artinya dan tumpang-tindih antara jurnalisme dan ninfiksi kretif, dan
batasan itu tergantung pada pendapat Anda.

Artikel Ilmiah

Seperti artikel jurnalistik, artikel ilmiah disusun untuk secara efektif menyajikan
informasi. Mirip seperti esai, artikel ilmiah umumnya dibuka dengan ringkasan
tentang apa yang hendak disampaikan, kemudian menyertakan bukti dan argumentasi
atau informasi yang mendukung, yang diakhiri dengan ringkasan dan kesimpulan.
Artikel ilmiah biasanya ditemukan dalam jurnal ilmiah, yang dipublikasikan untuk
kalangan terbatas maupun masyarakat umum. Contohnya, Medika, jurnal kedokteran
di Indonesia. Jurnal seperti ini umumnya diterbitkan oleh asosiasi ilmuwan dan
profesi.
Karena artikel-artikelnya ditujukan untuk pembaca dari kalangan terbatas dan
ditujukan untuk menyampaikan informasi secara spesifik, hanya ada sedikit ruang
untuk kreativitas (meskipun masih memberikan kesempatan untuk tulisan yang baik).
Seperti halnya artikel koran dan breaking news, artikel ilmiah yang kreatif hanya
digunakan untuk mengkomunikasikanisi artikel.

Biografi

Biografi adalah karya tulis tentang kehidupan orang lain ( bukan kehidupan Anda
sendiri, yang dikenal sebagai otobiografi ). Umumnya biografi berisi kisah tentang
orang terkenal, bintang film, tokoh sejarah penting, ilmuwan yang mengubah dunia,
dan sebagainya.
Otobiografi lebih gampang dibuat dalam bentuk nonfiksi kreatif dibandingkan
biografi. Biografi mengandung keterbatasan karena ketersediaan materi, dan bukan
karena bentuknya.
Dalam biografi, mungkin mungkin saja penulis menciptakan adegan dan dialog, itu
artinya penulis menulis novel biografi. Sebuah novel biografi sebenarnya sebuah fiksi
yang berdasarkan materi nonfiksi, bukan sebuah karya nonfiksi yang menggunakan
tehnik penulisan fiksi.

Lampiran 2
Instrumen Penilaian

1. Pertemuan Pertama
Penilaian Sikap
Butir
No Waktu Nama Kejadian/Perilaku Pos/Neg Tindak Lanjut
Sikap
1. 10/5/2017 Ayuniar Tidak mengerjakan tugas Tanggung - Dipanggil untuk
bersama kelompoknya; asyik jawab diberi
bermain HP dan game pemahaman
tentang perilaku
tidak baiknya.
HP ditahan
selama proses
pembelajaran.
Dilakukan
pembinaan.
2. 10/5/2017 Panji Membantu dengan penuh Gotong + Diberikan
semangat rekan-rekannya royong apresiasi/pujian
dalam kegiatan Jumat Bersih; dan
menanam bunga, membuat tanggung
pot dari botol minuman jawab
bekas, dan mengangkat
tanaman dalam pot-pot kecil
dari lt 1 ke lt 4.
dst

Penilaian Pengetahuan
Kisi-kisi
No. Kompetensi Materi Indikator Soal No. Soal Bentuk Soal
Dasar
1. Menerangkan Pengertian, cirri-
2. informasi ciri , unsur-unsur Disajikan tabel-tabel dengan judul 2 Uraian singkat
tentang buku buku fiksi dan/atau masing-masing fiksi dan nonfiksi,
fiksi dan nonfiksi peserta didik mengklasifikasikan
nonfiksi ke dalam tabel-tabel yang telah
disediakan dengan benar.
3. Disajikan tabel-tabel yang berisi 3 Uraian
klasifikasi buku/teks, peserta
didik menganalisis fiksi dan/atau
nonfiksi yang terdapat pada tabel .

Pedoman Penilaian

Jawaban Skor
Mengidentifikasi buku fiksi dan nonfiksi
a. Menemukan 2 atau lebih ciri-ciri buku fiksi/nonfiksi 2
b. Menemukan 1 ciri 1
c. Tidak menemukan cirri fiksi/nonfiksi 0
Jawaban Skor
Mengklasifikasikan kategori kata yang telah diidentifikasi ke dalam tabel-tabel
a. Mengklasifikasikan 2 kategori kata ke tabel yang telah ditentukan dengan benar 2
b. Mengklasifikasikan 1 kategori kata ke tabel yang telah ditentukan dengan benar 1
c. Salah dalam mengklasifikasikan kategori kata dalam tabel 0
Menganalisis kategori kata
a. Tepat dalam menunjukkan kesalahan dan memperbaiki kesalahan 2
b. Tepat dalam menunjukkan kesalahan atau memperbaiki kesalahan 1
c. Tidak melakukan analisis 0
Jumlah Skor 6

Contoh pengisian hasil penilaian penugasan


Identifikasi Klasifikasi
Menganalisis Jumlah
No Nama kategori kategori Nilai
kategori kata skor
kata kata
1. Panji 2 2 1 5 83
2. .. ..

Keterangan:
Skor maksimal = banyaknya kriteria x skor tertinggi setiap kriteria.
Pada contoh di atas, skor maksimal = 3 x 2= 6

Jumlah soal perolehan


Nilai tugas = x 100
Jumlah skor maksimal

5
Pada contoh di atas nilai tugas Panji = x 100 = 83
6

2. Pertemuan Kedua
Penilaian Sikap
Butir
No Waktu Nama Kejadian/Perilaku Pos/Neg Tindak Lanjut
Sikap
1. 10/5/2017 Ayuniar Tidak mengerjakan tugas Tanggung - Dipanggil untuk
bersama kelompoknya; jawab diberi pemahaman
asyik bermain HP dan tentang perilaku
game tidak baiknya.
HP ditahan selama
proses pembelajaran.
Dilakukan
pembinaan.
2. 20/5/2017 Panji Membantu dengan penuh Gotong + Diberikan
semangat rekan- royong apresiasi/pujian
rekannya dalam kegiatan dan
Jumat Bersih; menanam tanggung
bunga, membuat pot dari jawab
botol minuman bekas,
dan mengangkat
tanaman dalam pot-pot
kecil dari lt 1 ke lt 4.
dst .. .. ..

Contoh Penilaian Unjuk Kerja

Kompetensi Dasar : 3.3 Menerangkan informasi tentang fiksi dan/atau nonfiksi


Indikator soal : Peserta didik dapat membuat peta konsep tentang buku fiksi
dan nonfiksi dengan lengkap dan rinci.

Rubrik Penilaian Unjuk Kerja


Kriteria Skor Indikator
Kelengkapan peta konsep 2 Analisis buku fiksi/nonfiksi yang disajikan
lengkap
1 Analisis yang disajikan kurang lengkap
0 Tidak membuat peta konsep
Kreativitas 2 Sangat kreatif dalam membuat peta konsep
1 Biasa-biasa saja dalam membuat peta konsep
0 Tidak membuat peta konsep

Contoh pengisian format penilaian unjuk kerja


Jumlah
No. Nama Kelengkapan Kreativitas Nilai
Skor
1. Panji 2 1 3 75
2. . . . . .

Keterangan :
Skor maksimal = jumlah skor tertinggi setiap kriteria
Pada contoh di atas, skor maksimal = 2 + 2= 4

Jumlah soal perolehan


Nilai unjuk kerja = x 100
Jumlah skor maksimal

3
Pada contoh di atas nilai unjuk kerja Panji = x 100 = 75
4

Format observasi diskusi kelompok


Nama Kelompok: Chairil Anwar
Kejelasan bahasa yang
Gagasan Kebenaran Konsep
No Nama digunakan
Y T Y T Y T
1. Panji
2. Risma A.
3.
Keterangan :
Diisi tanda cek (); Y = ya/benar/tepat. T = tidak tepat
Hasil observasi ini dimaksudkan untuk melihat kelemahan maupun kekuatan penguasaan
kompetensi pengetahuan dan memperbaiki proses pembelajaran khususnya pada indikator-
indikator yang belum muncul.

Kompetensi Dasar : 4.3 Menggunakan berbagai dalam kalimat secara lisan atau
tertulis
Indikator soal : Peserta didik dapat menulis sebuah analisis buku fiksi dan
nonfiksi yang diberikan

Rubrik penilaian menulis


Kriteria Skor Indikator
Diksi (pilihan kata) 2 a. Pilihan kata yang digunakan tepat
1 b. Pilihan kata yang digunakan kurang tepat
Keefektifan kalimat 2 a. Penggunaan kalimat dalam wacana efektif
1 b. Penggunaan kalimat dalam wacana kurang efektif
Penggunaan PUEBI 3 a. Tidak ada kesalahan penggunaan PUEBI (Pedoman
(Pedoman Umum Ejaan Umum Ejaan Bahasa Indonesia)
Bahasa Indonesia) 2 b. Terdapat 1 sd 5 kesalahan penggunaan PUEBI
(Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia)
c. Terdapat lebih dari 5 kesalahan penggunaan PUEBI
1 (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia)

Contoh pengisian format penilaian menulis


No. Nama Diksi Keefektifan Penggunaan Jumlah Nilai
kalimat PUEBI Skor Akhir
1. Panji 1 2 2 5 71

Keterangan :
Skor maksimal = jumlah skor tertinggi setiap kriteria
Pada contoh di atas, skor maksimal = 1 + 2 + 2 = 5

Jumlah soal perolehan


Nilai unjuk kerja = x 100
Jumlah skor maksimal

5
Pada contoh di atas nilai unjuk kerja Panji = x 100 = 71
7

Anda mungkin juga menyukai