Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PENGAMATAN

SUNGAI AMPAL BALIKPAPAN


( TEKNIK SUNGAI )

Disusun oleh :

Ari Angga Wijaya (157011026)


Eddu Dimas Samudra (157011028)
Muhammad Wahyu Aprianto (157011109)

FAKULTAS TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN


NAAN
UNIVERSITAS BALIKPAPAN
BALIKPAPAN
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang atas
berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan yang
berjudul MAKALAH PENGAMATAN SUNGAI AMPAL BALIKPAPAN
dengan baik. Karena tugas ini adalah merupakan salah satu persyaratan untuk
menyelesaikan mata kuliah Teknik Sungai dalam jurusan Teknik Sipil &
Perencanaan. Sehingga tugas ini dapat menunjang nilai penulis dalam
menyelesaikan study semester V ini.
Dalam laporan ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan
baik pada teknis laporan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang
dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis
harapkan demi penyempurnaan pembuatan laporan ini. Dalam laporan ini penulis
menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang
membantu dalam menyelesaikan laporan ini, yang tidak dapat penulis sebutkan
namanya satu per satu.
Akhirnya penulis berharap semoga Tuhan dapat memberikan imbalan
yang setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat
menjadikan semua bantuan ini sebagai pembelajaran bagi penulis. Akhir kata,
semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi setiap orang yang membacanya. Terima
kasih.

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Pembangunan Rumah di Pinggir Sungai ...................................... 3


Gambar 2 Erosi Lateral Oleh Sungai Ampal ................................................ 4
Gambar 3 Debit Air Sungai yang Kecil Saat Kemarau ................................. 5
Gambar 4 Agradasi Sungai Ampal ............................................................... 7,6

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i


KATA PENGANTAR ................................................................................. ii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... iii
DAFTAR ISI ............................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Tujuan dan Manfaat ........................................................................ 1
C. Metode Penulisan Laporan .............................................................. 1
D. Dasar Teori ..................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Sungai Ampal Bersetadia Dewasa ................................................... 3
B. Sungai Ampal Adalah Sungai Periodik ........................................... 4
C. Sungai Ampal Agradasi dan Degradasi ........................................... 5
D. Dokumentasi Analisa Sungau........................................................... 9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................... 10
B. Saran ............................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 11
LAMPIRAN

iv
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sungai Ampal yang berada di balikpapan merupakan salah satu
sungai yang memiliki arti yang sangat penting bagi penduduk Propinsi daerah
Istimewa Balikpapan khususnya daerah yang dilalui oleh suangi Ampal ini.
Sungai ini dimanfaatkan untuk tempat bermancing dan berenang oleh warga
sekitar yang berada di dekat Sungai Ampal , Balikpapan dan dipergunakan
juga sebagai sumber air minum.
Sungai yang melintang jauh dari Balikpapan baru hingga jalan Beller
ini menjadi sungai yang sangat penting untuk mengendalikan banjir di daerah
terseebut. Tetapi belakangan ini sungai ini seringkali mengalami banjir, ,
sebagai akibat dari hujan yang terjadi di wilayah tersebut. banjir yang dapat
dipastikan akan selalu terjadi apabila hujan yang sangat deras terjadi dan
waktunya sangat panjang, sehingga volume air hujan tersebur tidak dapat di
tampung oleh sungau ampal ini dan mengakibatkan banjir di daerah tersebut.

B. Tujuan dan Manfaat


Adapun tujuan pembuatan laporan ini adalah :
Mengetahui stadia sungai Ampal
Mengetahui jenis sungai Ampal berdasarkan debit airnya
Mengetahui apakah sungai Ampal mengalami Degradasi dan Agradasi

C. Metode Penulisan Laporan


Metode yang digunakan dalam pembuatan laporan ini adalah metode
pengamatan lapangan. Karna data-data yang diambil berdasarkan keadaan di
lapangan. Selain itu juga berdasarkan study kepustakaan.
2

D. Dasar Teori
Sungai adalah bagian dari muka bumi yang rendah atau miring berupa
alur tempat air tawar mengalir, baik ke laut maupun ke sungai induknya.
Sungai itu terbentuk dengan adanya aliran air dari satu atau beberapa sumber
air yang berada di ketinggian. Misalnya di sebuah puncak bukit atau gunung
yang tinggi, dimana air hujan sangat banyak jatuh di daerah itu, kemudian
terkumpul di bagian yang cekung, lama kelamaan dikarenakan sudah terlalu
penuh, akhirnya mengalir keluar melalui bagian bibir cekungan yang paling
mudah tergerus air, selanjutnya air itu akan mengalir di atas permukaan tanah
yang paling rendah, mungkin mula mula merata, namun karena ada bagian-
bagian di permukaan tanah yang tidak begitu keras.
Pada tahun 1880 seorang geologist berkebangssan Amerika, William
Davis Morris, berpendapat bahwa sungai dan lembahnya ibarat organisme
hidup. Sungai berubah dari waktu ke waktu, mengalami masa muda, dewasa,
dan masa tua. Berdasarkan debit airnya sungai di bagi menjadi :
a) Sungai permanen (tetap)
Adalah sungai yang alirannya tetap sepanjang tahun. Contohnya sungai di
pulau sumatera, Kalimantan, dan Irian Jaya.
b) Sungai periodik (tidak tetap)
Adalah sungai yang aliran airnya tidak tetap sepanjang tahun. Contohnya
sungai-sungai di pulau Jawa dan Nusa Tenggara.
c) Sungai episodik
Adalah sungai yang pada musim kemarau airnya kering dan pada musim
hujan airnya banyak. Contohnya sungai Kalada di Pulau Sumba.
d) Sungai emphemeral
Adalah sungai yang ada airnya hanya saat musim hujan
3

BAB II
HASIL PENGAMATAN

A. Stadia Sungai Ampal


Setelah penulis melakukan pengamatan pada sungai Ampal di
Balikpapan Baru pada hari Minggu, 15 Oktober 2017 pukul 10.00 WIB
sampai 13.00 WITA serta dari data-data yang penulis dapat dari hasil
pengamatan dan wawancara dengan warga sekitar yang sudah cukup lama
tinggal di daerah tersebut dapat penulis simpulkan bahwa sungai Ampal
memiliki stadia tua, namun dikarenakan pengaruh warga sungai Ampal tidak
dapat mengalami peremajaan (Rejuvination). Kesimpulan tersebut berdasarkan
lembah sungai yang berbentuk U serta erosi yang bersifat lateral sehingga
melongsorkan tebing sungai. Namun karena di daerah tersebut dihuni oleh
manusia maka dibangunlah penahan agar tebing sungai tidak mengalami
longsor.

Gambar 2.1 Pembangunan Rumah di Pinggir Sungai


4

Bahkan meskipun tebing sungai sudah dibangun penahan agar tebing


tidak longsor masih saja tetap terjadi longsor. Hal tersebut menunjukan bahwa
erosi sungai tersebut sangat kuat dan bersifat lateral, karena sifat erosi bukan
memperdalam sungai melaikan memperlebar sungai.

Gambar 2.2 Erosi Lateral Oleh Sungai Ampal

B. Sungai Ampal Adalah Sungai Periodik


Pada dasarnya sungai yang ada di Balikpapan pada umumnya adalah
sungai periodic jika di golongkan berdasarkan debit airnya. Begitupun halnya
dengan Sungai Ampal yang menjadi bahan pengamatan penulis. Menurut
keterangan beberapa warga yang sudah cukup lama tinggal di bantaran atau
tepi sungai Ampal, salah satunya adalah bapak Dimas yang sudah Puluhan
tinggal di situ, bahwa sungai ampal akan besar debit airnya ketika musim
hujan tiba dan akan menjadi keci debit airnya ketika tiba musim kemarau
seperti saat penulis melakukan pengamatan ini. Namun sungai ampal tidak
pernah kering airnya.
Sehingga dapat penulis simpulkan bahwa sungai ampal berjenis
sungai periodic berdasarkan debit airnya. Bahkan pada saat musim penghujan
5

tiba, sungai tersebut kerap kali meluap hingga ke pemukiman warga sekitar
tepi sungai ampal.

Gambar 2.3 Debit Air Sungai yang Kecil Saat Kemarau

C. Degradasi dan Agradasi Sungai Ampal

Seperti yang kita ketahui bersama bahwa tanah hasil erosi akan
diendapakan di sungai, waduk, kali, saluran drainase atau badan-badan air
lainnya. Tanah yang diendapkan ini yang disebut dengan sedimen.
Sedimen bergerak di dalam sungai sebagai sedimen
tersuspensi (suspended sediment)dalam air yang mengalir dan sebagai
muatan dasar atau (bed load ) bergeser atau menggelinding sepanjang
dasar saluran serta juga bergerak dalam bentuk loncatan (saltation)yaitu,
gerakan partikel yang kelihatannya melenting di sepanjang dasar saluran.
Kalau bed loaditu transportasi dari partikel-partikel sedimen yang masih
ada kontak dengan dasar saluran sedangkan sedimen tersuspensi itu tidak
melakukan kontak dengan dasar saluran, tapi ikut terlarut bersama air
(larutan). Contohnya Anda lihat air yang keruh ketika banjir, butiran-
butiran tanah sudah terlarut bersama air.
6

Kalau sedimen tersuspensi membuat air menjadi keruh sedangkan


muatan dasar (bed load) sudah kita ketahui bahwa akan terakumulasi dan
membuat saluran air menjadi dangkal. Sedimen ini akan mengendap di
bagian sungai yang landai yang kecepatan aliran airnya lambat. Ini sudah
kita lihat bersama dalam program noramalisasi sungai dimana alat berat
mengeruk sedimen (bed load) agar sungai tidak mengalami pendangkalan.
Kasus seperti itu kita sebut dengan agradasi atau peninggian dasar sungai.
Selain agradasi, ada satu hal lain yang perlu kita ketahui terkait
dengan sedimen yaitu degradasi. Degradasi adalah penurunan dasar sungai
dalam arah memanjang pada suatu bagian sungai. Agar lebih paham Anda
bisa melihat ilustrasinya pada gambar di bawah ini.

Gambar 2.4 Ilustrasi Sedimentasi

Dari A ke B merupakan bagian sungai yang landai sehingga kecepan


aliran air lambat dan sedimen pun mengendap dari titik A ke B.
Akumulasi sedimen dari titik A sampai B membuat dasar sungai semakin
meninggi. Apabila hal ini terjadi tentu akan terjadi perbedaaan tinggi
(elevasi) antara bagian sungai yang satu dengan yang lain, yakni bagian C
dan D. Jika hal ini terjadi akan terbentuk kemiringan (slope ) pada dasar
7

sungai dan gradien sungai pun akan semakin besar. Jika gradien sungai
bertambah tentu kecepatan aliran sungai juga bertambah besar.
Suplai sedimen di titik C dan B kecil akibat dari kemampuan
transport sedimen yang besar akibat dari kecepatan aliran sungai yang
besar karena dipengaruhi gradien yang besar pula, sehingga terjadi
degradasi atau gerusan pada dasar sungai.
Konsep dasarnya begini, kalau suplai sedimen besar dari
kemampun transpor maka akan terjadi agradasi. Sedangkan kalau suplai
sedimen lebih kecil dari kemampuan transpor akan terjadi degradasi.
Kemampuan transpor sendiri dipengaruhi oleh debit, kecepatan aliran rata-
rata, kemiringan (slope), tegangan geser dan karakteristik sedimen.
Agar tidak terjadi agradasi dan degradasi harus diciptakan kondisi
seimbang dalam suatu sungai. Kondisi seimbang akan terjadi apabila
suplai sedimen (dominan dari DAS) sama dengan kapasitas transport
sedimen sistem sungai. Ibarat saluran pencernaan, makanan akan tercerna
dengan baik apabila kita mengkonsumsi air yang cukup, jangan sampai
kita makan banyak tapi kurang minum air, sehingga terjadi dehidrasi. (*)

Berikut contoh gambar kasus degradasi dasar sungai di Sungai Ampal


Balikpapan.

Gambar 2.5 Agradasi Sungai Ampal 1


8

Gambar 2.6 Agradasi Sungai Ampal 2

Gambar 2.7 Agradasi Sungai Ampal 3


9

D. Dokumentasi Analisa Sungai


10

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sungai Ampal yang Terletak di Balikpapan adalah sungai yang
memiliki stadia tua, karena bentuk lembah sungai yang berbentuk U dan
erosinya sudah bersifat lateral.
Sungai Ampal merupakan sungai periodic menurut debit airnya.
Karena pada musim hujan debit airnya besar namun berbanding terbalik
saat musim kemarau.
Sungai Ampal juga banyak sekali mengalami agradasi di setiap
tengah sungainya dan itu berjarak tidak jauh di setiap agradasinya. Tetap
sungai Ampal yang saya tinjau tidak di temukan sama sekali kasus
degradasi pada sungai tersebut

B. Saran
Saran penulis adalah marilah kita bersama menjaga ala mini
sebagai karunia dari Tuhan YME yang wajib kita hargai dan kita jaga
kelestariannya.
11

DAFTAR PUSTAKA

Soetoto. Geomorphology. Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Geologi Universitas


Gajah Mada Yogyakarta, 2011.
http: //www.wikipedia/sungai.com

Anda mungkin juga menyukai