Disusun oleh :
Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang atas
berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan yang
berjudul MAKALAH PENGAMATAN SUNGAI AMPAL BALIKPAPAN
dengan baik. Karena tugas ini adalah merupakan salah satu persyaratan untuk
menyelesaikan mata kuliah Teknik Sungai dalam jurusan Teknik Sipil &
Perencanaan. Sehingga tugas ini dapat menunjang nilai penulis dalam
menyelesaikan study semester V ini.
Dalam laporan ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan
baik pada teknis laporan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang
dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis
harapkan demi penyempurnaan pembuatan laporan ini. Dalam laporan ini penulis
menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang
membantu dalam menyelesaikan laporan ini, yang tidak dapat penulis sebutkan
namanya satu per satu.
Akhirnya penulis berharap semoga Tuhan dapat memberikan imbalan
yang setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat
menjadikan semua bantuan ini sebagai pembelajaran bagi penulis. Akhir kata,
semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi setiap orang yang membacanya. Terima
kasih.
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
DAFTAR ISI
iv
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sungai Ampal yang berada di balikpapan merupakan salah satu
sungai yang memiliki arti yang sangat penting bagi penduduk Propinsi daerah
Istimewa Balikpapan khususnya daerah yang dilalui oleh suangi Ampal ini.
Sungai ini dimanfaatkan untuk tempat bermancing dan berenang oleh warga
sekitar yang berada di dekat Sungai Ampal , Balikpapan dan dipergunakan
juga sebagai sumber air minum.
Sungai yang melintang jauh dari Balikpapan baru hingga jalan Beller
ini menjadi sungai yang sangat penting untuk mengendalikan banjir di daerah
terseebut. Tetapi belakangan ini sungai ini seringkali mengalami banjir, ,
sebagai akibat dari hujan yang terjadi di wilayah tersebut. banjir yang dapat
dipastikan akan selalu terjadi apabila hujan yang sangat deras terjadi dan
waktunya sangat panjang, sehingga volume air hujan tersebur tidak dapat di
tampung oleh sungau ampal ini dan mengakibatkan banjir di daerah tersebut.
D. Dasar Teori
Sungai adalah bagian dari muka bumi yang rendah atau miring berupa
alur tempat air tawar mengalir, baik ke laut maupun ke sungai induknya.
Sungai itu terbentuk dengan adanya aliran air dari satu atau beberapa sumber
air yang berada di ketinggian. Misalnya di sebuah puncak bukit atau gunung
yang tinggi, dimana air hujan sangat banyak jatuh di daerah itu, kemudian
terkumpul di bagian yang cekung, lama kelamaan dikarenakan sudah terlalu
penuh, akhirnya mengalir keluar melalui bagian bibir cekungan yang paling
mudah tergerus air, selanjutnya air itu akan mengalir di atas permukaan tanah
yang paling rendah, mungkin mula mula merata, namun karena ada bagian-
bagian di permukaan tanah yang tidak begitu keras.
Pada tahun 1880 seorang geologist berkebangssan Amerika, William
Davis Morris, berpendapat bahwa sungai dan lembahnya ibarat organisme
hidup. Sungai berubah dari waktu ke waktu, mengalami masa muda, dewasa,
dan masa tua. Berdasarkan debit airnya sungai di bagi menjadi :
a) Sungai permanen (tetap)
Adalah sungai yang alirannya tetap sepanjang tahun. Contohnya sungai di
pulau sumatera, Kalimantan, dan Irian Jaya.
b) Sungai periodik (tidak tetap)
Adalah sungai yang aliran airnya tidak tetap sepanjang tahun. Contohnya
sungai-sungai di pulau Jawa dan Nusa Tenggara.
c) Sungai episodik
Adalah sungai yang pada musim kemarau airnya kering dan pada musim
hujan airnya banyak. Contohnya sungai Kalada di Pulau Sumba.
d) Sungai emphemeral
Adalah sungai yang ada airnya hanya saat musim hujan
3
BAB II
HASIL PENGAMATAN
tiba, sungai tersebut kerap kali meluap hingga ke pemukiman warga sekitar
tepi sungai ampal.
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa tanah hasil erosi akan
diendapakan di sungai, waduk, kali, saluran drainase atau badan-badan air
lainnya. Tanah yang diendapkan ini yang disebut dengan sedimen.
Sedimen bergerak di dalam sungai sebagai sedimen
tersuspensi (suspended sediment)dalam air yang mengalir dan sebagai
muatan dasar atau (bed load ) bergeser atau menggelinding sepanjang
dasar saluran serta juga bergerak dalam bentuk loncatan (saltation)yaitu,
gerakan partikel yang kelihatannya melenting di sepanjang dasar saluran.
Kalau bed loaditu transportasi dari partikel-partikel sedimen yang masih
ada kontak dengan dasar saluran sedangkan sedimen tersuspensi itu tidak
melakukan kontak dengan dasar saluran, tapi ikut terlarut bersama air
(larutan). Contohnya Anda lihat air yang keruh ketika banjir, butiran-
butiran tanah sudah terlarut bersama air.
6
sungai dan gradien sungai pun akan semakin besar. Jika gradien sungai
bertambah tentu kecepatan aliran sungai juga bertambah besar.
Suplai sedimen di titik C dan B kecil akibat dari kemampuan
transport sedimen yang besar akibat dari kecepatan aliran sungai yang
besar karena dipengaruhi gradien yang besar pula, sehingga terjadi
degradasi atau gerusan pada dasar sungai.
Konsep dasarnya begini, kalau suplai sedimen besar dari
kemampun transpor maka akan terjadi agradasi. Sedangkan kalau suplai
sedimen lebih kecil dari kemampuan transpor akan terjadi degradasi.
Kemampuan transpor sendiri dipengaruhi oleh debit, kecepatan aliran rata-
rata, kemiringan (slope), tegangan geser dan karakteristik sedimen.
Agar tidak terjadi agradasi dan degradasi harus diciptakan kondisi
seimbang dalam suatu sungai. Kondisi seimbang akan terjadi apabila
suplai sedimen (dominan dari DAS) sama dengan kapasitas transport
sedimen sistem sungai. Ibarat saluran pencernaan, makanan akan tercerna
dengan baik apabila kita mengkonsumsi air yang cukup, jangan sampai
kita makan banyak tapi kurang minum air, sehingga terjadi dehidrasi. (*)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sungai Ampal yang Terletak di Balikpapan adalah sungai yang
memiliki stadia tua, karena bentuk lembah sungai yang berbentuk U dan
erosinya sudah bersifat lateral.
Sungai Ampal merupakan sungai periodic menurut debit airnya.
Karena pada musim hujan debit airnya besar namun berbanding terbalik
saat musim kemarau.
Sungai Ampal juga banyak sekali mengalami agradasi di setiap
tengah sungainya dan itu berjarak tidak jauh di setiap agradasinya. Tetap
sungai Ampal yang saya tinjau tidak di temukan sama sekali kasus
degradasi pada sungai tersebut
B. Saran
Saran penulis adalah marilah kita bersama menjaga ala mini
sebagai karunia dari Tuhan YME yang wajib kita hargai dan kita jaga
kelestariannya.
11
DAFTAR PUSTAKA