Anda di halaman 1dari 1

Sejarah penemuan genetika

Penemuan dalam bidang biologi genetika terus berkembang seiring dengan perkembangan pemikiran
manusia dari jaman ke jaman atas dasar kuriositas. Sejarah perkembangan genetika dimulai pada
tahun 1866 ilmuwan bernama Gregor Mendel melakukan penyilangkan kacang ercis dengan tujuh
sifat berbeda untuk mencari tahu sistem pewarisan sifat-sifat genetik pada tanaman. Pemilihan
kacang ercis oleh mendel disebabkan secara biologis tumbuhan tersebut mudah diamati. Beberapa
kelebihan tumbuhan kacang ercis yaitu memiliki pasangan sifat yang kontras contoh: memiliki biji
keriput dan memiliki biji bulat, fertilisasi dapat dilakukan dengan akurat dan jelas dalam pemilihan
induk jantan dan betina yang dingiinkan, memiliki mahkota bunga yang tidak menarik namun tersusun
sehingga melindungi bunga dari fertilisasi serbuk sari bunga lainnya sehingga bungan kacang ercis
dapat melaukan penyerbukan sendiri dan perkembangbiakan lebih banyak menghasilkan anakan,
dapat menumbuhkan benih dari tanaman yang disilangkan kemudian mengamati dengan karakter
yang sama seperti induk. Dari percobaan ini mendel menetapkan hukum pewarisan sifat yang disebut
hukum mendel I yaitu hukum pemisahan bebas atau segregasi bebas dengan rasio persilangan 3:1.
Hukum tersebut menyatakan pada setiap pembentukan sel gamet, masing-masing gamet akan
mendapatkan gen dari induknya melalui pemisahan pasangan alel yang merupakan kedua gen induk.
Kemudian melakukan percobaan persilangan dua sifat berbeda disebut sebagai hukum asortasi bebas
atau penggabungan sifat bebas. Hukum tersebut menyatakan individu yang memiliki dua atau lebih
sifat, pasangan gen yang mengalami pemisahan atau segregasi dan mengelompok secara bebas
sehingga alel dan gen yang berbeda tidak akan saling mempengaruhi. Pada tahunn 1882, Walther
flemming ilmuwan asal jerman memberikian nama kromatin pada bagian nukleus yang dapat
menyerap zat warna. Kemudian memberikan nama kromosom sebagai bagian halus berbentung
benang-benang pada nukleus. Beliau melakukan penelitian terhadap pembelahan sel dan pembagian
kromosom ke inti yang disebut sebagai proses mitosis. Pada tahun 1883, Eduard Van Beneden
mengamati pembelahan kromosom pada waktu pembelahan inti dan arah pergerakan kromosom.
Pada tahun 1887 beliau menemukan setiap spesies memiliki jumlah kromosom tertentu. August
wismann (1887) mengamati proses pembelahan kromosom dalam pembentukan gamet yang dikenal
dengan nama meiosis. Theodore Boveri (1891) mengemukakan sebuah teori bahwa kromosom dalam
nukleus adalah pembawa bahan genetik. Tahun 1991, montgomery menemukan bentuk dan ukuran
kromosom-kromosom yang berasal dari jantan dan betina dapat dibedakan. 1902, Carl Correns
menyatakan terdapat hubungan yang sangat dekat antara segregasi gen-gen berdasarkan teori
mendel dengan reduksi kromosom pada proses pembentukan gamet. Pada tahun 1903 menggunakan
istilah genitype dan phenotype. pada tahun 1909 beliau menemukan pewarisan sitoplasmik melalui
pengamatan variegata pada daun. Wiliam Bateson (1906) menggunakan istilah genetik untuk pertama
kali, Pada tahun 1909, Wilhem Johannsen menggunakan istilah gen. tahun 1910 william Bateson
menemukan prinsip pautan dimana beberapa faktor bergabung bersama pada setiap kromosom. Pada
tahun 1910, Thomas Hunt Morgan menemukan gen-gen yang berada pada kromosom yang sama tidak
bersama. Pada tahun 1953, James Watson dan Francis Crick menemukan stuktur molekul DNA yang
berbentuk benang ganda anti pararel, berbentuk heliks yang berkomplemen disebut ddouble helix.

Anda mungkin juga menyukai