Anda di halaman 1dari 19

PENURUNAN SIFAT

( MENDELISME), ANALISIS
KROMOSOM DAN SITOGNETIK
Oleh Kelompok 6
 Fauzia Berani
 Ema Susanti
 Nilawati
 Eka Liawati
 Neni Lesanti
Latar Belakang Teori Mendel
.

Gregor Mendel, seorang pendeta dan juga ahli botani dari Austria. Mendel mulai
meneliti tentang pewarisan sifat pada tahun 1856 dan mencatat hasil
temuannya pada Natural Science Societyof Brunn, Austria pada tahun 1866.
Mendel menggunakan kacang kapri/Ercisse bagai obyek penelitiannya karena
kacang kapri memiliki pasangan sifat yang kontras, dapat melakukan
penyerbukan sendiri,mudah dilakukan penyerbukan silang, mempunyai daur
hidup yang relatif pendek, dan menghasilkan keturunan dalam jumlah banyak.
Mendel juga orang yang dikenal pertamakali memperkenalkan teori penurunan
sifat. Teorinya dikenal dengan Hukum Mendel
Hukum Mendel I (Segregasi)

)
SEGREGRASI =
Pemisahan alel pada waktu
pembentukan gamet
Pasangan-pasangan
homolog saling berpisah
dan terjadi pemisahan alel-
alel suatu gen secara bebas
dari diploid menjadi haploid
(setiap gamet hanya
mengandung 1 gen dari
alelnya
Cara Persilangan yang dilakukan Mendel
HUKUM MENDEL II
(HukumAsortasi/ Independent Assortment )
Salah satu percobaannya yang terkenal adalah
persilangan antara kacang ercis biji bulat warna
kuning dengan tanaman kacang ercis bentuk biji
keriput warna hijau. Berdasarkan pengamatan yang
telah dilakukan sebelumnya Mendel menetapkan
genotip untuk berbiji bulat dan berwarna kuning
dengan genotip BBKK(dominan) dan kacang kapri
berbiji kisut dan berwarna hijau dengan genotip
bbkk(resesif). segregasi, setiap gen dapat berpisah
secara bebas, dan menghasilkan gamet (sel sperma
dan sel ovum) dengan pasangan gen BK dan bk.
Keturunan pertama semua bergenotip BbKk
sehingga semua kacang kapri berbiji bulat dan
berwana kuning. Selanjutnya Mendel melakukan
persilangan kedua antar sesama keturunan pertama
(BbKk><BbKk)
Pengertian Sitogenetika

• cytology adalah cabang ilmu biologi yang


membicarakan tentang besar (ukuran), struktur dan
riwayat hidup kromosom, sedangkan cytogenetics
adalah studi tentang struktur kromosom dan tingkah
laku kromosom selama proses mitosis dan meiosis.
Teori kromosom.

• Istilah kromosom diberikan untuk pertama kalinya


oleh Weyder pada tahun 1882 untuk benda-benda
halus berbentuk benang panjang atau pendek yang
dapat dilihat di dalam nukleus
Gambar Nomenklatur dan morfologi suatu kromosom, (Levan et al., 1983; Darnell
et al., 1990).
Pembagian bentuk kromosom menurut
posisi sentromer
Tipe kromosom berdasar letak sentromer
• Identifikasi kromosom dapat dilakukan antara lain
berdasarkan: klasifikasi/tipe kromosom
(Metasentris, telosentris, akrosentris) dan ukuran,
diurutkan dari kromosom terbesar diikuti kromosom
kecil di bawahnya dan banding patterns/pola khas
kromosom kelamin
Fungsi analisis kromosom

• Sebagai petunjuk proses evolusi. Ikan yang memiliki


kesamaan jumlah kromosom memiliki kedekatan yang
lebih besar dari ikan yang jumlah kromosomnya
berbeda.
• Identifikasi spesies
• Identifikasi stok (populasi) untuk tujuan manajemen
(keragaman kromosom antar spesies pada ikan nila
sebagai contoh. Bisa digunakan untuk menghasilkan
monosex dari perkawinan T. nilotica (XX) dengan T.
hornorum jantan (ZZ).
• Dalam suatu spesies ikan yang sama, bisa memiliki
jumlah kromosom yang berbeda. Derajat kesamaan
kromosom dan kesamaan morfologi dapat digunakan
untuk mengestimasi hubungan antar spesies dari
tingkat genus sampai ordo.
• Taksonomi modern dikembangkan berdasarkan
sekuensing kromosom
• Variasi dalam populasi menunjukkan keragaman
genetik suatu spesies.
• Variasi antar populasi dapat digunakan untuk
memperkirakan hubungan dalam proses evolusi
(menentukan tingkatan kedekatan dalam taksonomi).
Kriteria umum analisis kromosom
• Dalam banyak kasus, yang diukur adalah jumlah
kromosom dan struktur fisik. Dapat juga menggunakan
parameter lain misalnya kandungan DNA, rasio basa, dsb..
Persyaratan untuk memperoleh data: kromosom harus
dalam keadaan kondens (condensed state), harus dalam
susunan dua dimensi (two dimensional array), harus
dalam fase yang sama dari siklus sel dan harus bisa diamati
(must be able to see them). Ketiga syarat pertama
diperoleh dengan menggunakan jaringan yang cepat
membelah (rapidly dividing tissue).
•  
Teknik pembuatan preparat kromosom
• Teknik pembuatan preparat yang telah dikenal luas
ada dua cara yakni: pembuatan preparat kromosom
langsung dari sel-sel organ yang diambil dari tubuh
organisme yang masih muda (kebanyakan larva atau
anakan dari organisme tersebut), dan melakukan
kultur jaringan atau kultur sel.
Pembuatan slide preparat

• Pembuatan slide preparat bertujuan mengoptimalkan


kromosom sehingga mudah dilihat di bawah
mikroskop. Sel diolesi di atas slide dan diwarnai
dengan mencelupkannya ke dalam larutan giemsa. Hal
penting yang perlu diperhatikan adalah tidak boleh
menggerakkan cover slip karena akan merusak sel.
Pemotretan dan pengukuran mikrometri

• Pemotretan bertujuan mendapatkan gambar


kromosom untuk selanjutnya diukur. Pemotretan
dengan menggunakan kamera digital lebih baik dari
pada pemotretan secara manual karena dapat
difokuskan pada spesimen sehingga bisa jelas
mengenali kromosom serta menyediakan secara
representatif semua hal yang diamati pada spesimen
tersebut.
Metode analisis kromosom
• Metode penentuan • Metode penyusunan
jumlah kromosom kariotipe kromosom.
diploid (2n). • Metode penyusunan
• Metode analisis genom kromosom.
karakteristik
kromosom.

Anda mungkin juga menyukai