KELOMPO
K7
Magdalena
Masitah Sagala
Liza Elvina
Laura Jesiska
Sitorus
Lely Nurvita
Sari
MATERI
6. HUKUM
1. DEFENISI
MENDEL
GENETIK
2. MEKANISME 5. SINTESIS
A
GENETIKA PROTEIN
2) Metafase II.
Spindel menghubungkan
sentromer dengan kutub
pembelahan dan Kromatid tertarik
ke bidang ekuator.
3) Anafase II
Seluruh isi sel serta benang-benang
spindel dari gelendong bertambah
panjang. Bersamaan dengan itu
sentromer membelah menjadi dua.
Kromatid yang berpasangan saling
berpisah dan masing-masing kromatid
bergerak ke arah kutub yang berlawanan.
4) Telofase II
Benang-benang kromatid yang telah
sampai di kutub berubah menjadi
benang-benang kromatin, Karioteka dan
nukleus terbentuk kembali.
Pada bidang pembelahan terbentuk sekat
yang membagi sitoplasma menjadi dua
bagian.
Terbentuk 4 sel baru dengan jumlah
kromosom 1/2
Gambar pembelahan meoisis
3. Meiosis pada Hewan
Hewan mengadakan reproduksi seksual mempunyai organ kelamin
(gonad) yaitu ovarium dan testis. Pembentukan sel telur dalam indung
telur disebut oogenesis dan pembetukan sel sperma pada testis disebut
spematogenesis. Kedua prosesnya hampir sama, perbedaannya terletak
pada tahap telofase I dan telofase II pada oogenesis.
Pada pembelahan selaput sel menghasilkan sel-sel yang tidak sama
besar yaitu 1 ovum yang besar dan 3 badan polar yang kecil dan tidak
berfungsi. Perbedaan ukuran ini disebabkan oleh penyebaran
sitoplasma yang tak sama banyaknya dalam keempat sel anak,
sedangkan jumlah kromosom sama, yaitu n (haploid).
Spermatogenesis menghasilkan 4 spermatid haploid yang sama
besar yang kemudian bermetamorfosis menjadi sel sperma. Sel kelamin
jantan berukuran lebih kecil dan sangat aktif dibandingkan dengan sel
telur yang besar dan pasif.
4. Fertilisasi pada Hewan
Dari sekian banyaknya sel sperma yang
mengelilingi sel telur, biasanya hanya satu yang
dapat menembus selaput sel telur yang di ikuti
oleh peleburan inti dari kedua sel kelamin itu
yang menghasilkan suatu sel dengan kromosom
2n yang disebut zigot. Melalui pembelahan
mitosis, yaitu pembelahan sel yang menghasilkan
sel anak dengan kromosom yang jumlahnya tetap
2n zigot kemudian berkembang menjadi embrio.
5. Meiosis pada Tumbuhan
Tingkat Tinggi
Pada tumbuhan terjadi :
a.Pembentukan sel kelamin jantan
(Mikrosporogenesis)
Mikrosporogenesis yaitu gametogenesis
yang berlangsung dibagian jantan dari
bunga yang disebut dengan kepala sari
(antera) yang menghasilkan serbuk sari
(pollen). Mikrosporogenesis menghasilkan 4
spora yang haploid. Setiap spora
mengalami diferensiasi menjadi serbuk sari.
b. Pembentukan Sel Kelamin
Betina (Megaspora)
Megasporogenesis adalah
gametogenesis pada ovarium atau
bakal buah yang menghasilkan
kandungan lembaga. Terjadi dalam
pistil dan menghasilkan satu
megaspora yang haploid, setelah
mengalami beberapa kali pembelahan
mitosis dan spesialisasi, terbentuklah
sel telur.
6. Fertilisasi pada
Tumbuhan
Bila sebutir serbuk sari jatuh diatas
stigma dari pistil, maka tumbuhlah tabung
sari kebawah menuju ke sel telur yang
terdapat didalam kantung embrio. Kedua
inti sperma melalui tabung sari menuju ke
kantong embrio, inti yang satu membuahi
inti sel telur untuk membentuk embrio (2n),
sedangkan inti yang lain lagi bersatu
dengan kedua polar yang kemudian
membentuk jaringan endosperma (3n).
7. Kromosom dan Gen
KROMOSOM
Merupakan benang-benang halus yang berfungsi
sebagai pembawa informasi genetis kepada
keturunannya. Jika sel yang sedang aktif untuk
membelah dilihat di bawah mikroskop biasa, maka
akan terlihat benang-benang kromatin. Benang
tersebut memendek, menebal, dan mudah menyerap
zat warna sehingga tampak seperti benang halus.
a. Jenis-Jenis Kromosom
1) Kromosom homolog
Kromosom yang berpasangan, mempunyai bentuk, panjang,
letak sentromer, dan struktur yang hampir sama.
2) Kromosom diploid (2n)
Kromosom diploid terjadi karena kromosom selalu
berpasangan (homolog), maka di dalam setiap inti sel tubuh
terdapat dua perangkat kromosom (diploid).
3) Kromosom haploid (n)
kromosom yang tidak memiliki pasangan atau hanya
memiliki seperangkat kromosom. Pada waktu pembentukan sel
kelamin, sel induk kelamin membelah secara meiosis sehingga
sel kelamin mengandung kromosom setengah dari jumlah
kromosom sel induknya. Jadi, kromosom sel kelamin manusia
tetap mengandung 23 kromosom tetapi tidak berpasangan.
b. Sentromer
Sentromer adalah sebuah bagian pada untaian DNA
yang bertanggungjawab atas pergerakkan kromosom
yang tereplikasi dan setiap kromosom memiliki 1 buah
kromosom.
Jenis-jenis kromosom berdasarkan letak sentromernya,
yaitu :
Metasentrik : jika kedua lengannya hampir sama
(sentromer berada di tengah kromosom)
Submetasentrik : jika kedua lengannya tidak sama
panjang (sentromer tidak berada di tengah)
Akrosentrik : jika satu lengan sangat pendek
dibangdingkan dengan yang lain (sentromer lebih dekat
dengan ujung kromosom)
Telosentrik : jika hanya ada satu lengan (sentromer
berada diujung kromosom)
Gambar jenis kromosom berdasarkan
letak sentrosomnya
Kromosom pada manusia dan
makhluk hidup yang berkembang
biak secara seksual dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu :
a. Autosom yaitu kromosom yang
mengatur sifat-sifat tubuh selain
jenis kelamin. Kromosom tubuh
(autosom) manusia ada 22 pasang
atau berjumlah 44 buah.
b. Gonosom atau kromosom seks,
yaitu kromosom yang khusus
menentukan jenis kelamin.
Kromosom seks manusia
berjumlah satu pasang atau 2
buah. Seorang laki-laki
mempunyai kromosom XY,
sedangkan seorang wanita
GEN
Gen pertama kali dikemukakan oleh W.Johansen
yaitu unit terkecil dari suatu makhluk hidup yang
mengandung substansi hereditas, terdapat di dalam
lokus gen. Gen terdiri dari protein dan asam nukleat
(DNA dan RNA), berukuran antara 4 8 m (mikron).
Sifat-sifat gen antara lain yaitu:
a. Mengandung informasi genetik yang tugas dan
fungsi berbeda-beda .
b. Pada waktu pembelahan mitosis dan meiosis
dapat mengadakan duplikasi.
c. Ditentukan oleh susunan kombinasi basa nitrogen.
d. Sebagai zarah yang terdapat dalam kromosom.
Fungsi gen terdiri atas :
a. Menyampaikan informasi
kepada generasi berikutnya.
b. Sebagai penentu sifat yang
diturunkan.
c. Mengatur perkembangan dan
metabolisme.
8. Struktur Kimia
Materi Genetik
Pada waktu Gregor Mendel (1822-
1844) menganalisis pewarisan sifat
pada Pisum sativum, belum terfikirkan
olehnya apa itu struktur, lokus, sifat
kimiawi serta cara kerja gen. Tetapi
penelitian dan pengamatan ilmuwan-
ilmuwan sesudahnya, yang
menemukan bahwa gen-gen terletak
pada kromosom, menyebabkan
mereka mempelajari komposisi
Dua kebutuhan utama materi genetik
yang harus dipenuhi :
Tahapan :
Enzim polimerasi menempel pada kodon permulaan,
umumnya kodon untuk asam amino mentionin.
Ikatan hidrogen di bagian DNA yang disalin terbuka.
Satu pita DNA disalin oleh pasangan basa
ribonukleotida dan membentuk sebuah pita mRNA.
Rangkaian basa mRNA berkomplementer dengan pita
sense DNA.
mRNA menuju sitoplasma dan melekat pada ribosom.
Gambar Transkripsi RNA
b. Translasi
Translasi merupakan proses penerjemahan kode genetik
(yang dibawa mRNA) oleh tRNA ke dalam urutan asam
amino.
Tahapan :
Kode pada mRNA akan terbaca oleh ribosom dengan
dibantu oleh tRNA yang terdapat di dalam sitoplasma.
tRNA akan datang untuk membawa asam amino yang
sesuai dengan kode yang dibawa mRNA tersebut.
tRNA akan bergabung dengan mRNA yang sesuai dengan
kode pasangan basa.
Bagian pada tRNA yang terlibat ini disebut antikodon, yang
berhubungan dengan tiga basa pada pita mRNA yang
disebut dengan kodon.
Terbentuk protein yang berfungsi sebagai enzim, dalam
mengatur metabolisme sel dan reproduksi.
Proses translasi terdiri atas
tiga tahap, yaitu :
A. Inisiasi
Inisiasi dalah proses
menempelnya unit kecil
ribosom pada bagian ujung
mRNA.
Ribosom mengikat diri
dengan tempat spesifik pada
mRNA (disebut tempat inisiasi)
yang merupakan permulaan
dari pesan. Kemudian
datanglah tRNA inisiator yang
mengikat diri pada kodon AUG
yang mengawali setiap pesan.
Tempat pada ribosom disebut
P site (peptidyl binding site),
B. Elongasi (Pemanjangan)
Elongasi adalah proese penyusunan polipeptida
yang dibawa oleh tRNA.
Datang tRNA dapat berpasangan dengan kodon
mRNA berikutnya dan mengikatkan diri pada A site
(aminoacyl binding site). Antara asam amino yang
pertama (metionin) dan kedua terjadi ikatan
peptida, kemudian tRNA inisiator dilepaskan dari P
site. Sekarang ribosom melangkah satu kodon ke
arah 5` 3` dan A site: dibebaskan karena tRNA ke-
2 telah dipindahkan ke P site. A site yang bebas
tadi menerima tRNA yang baru, yang cocok dengan
kodon ke-3. Proses ini berlangsung terus hingga
ribosom sampai pada kodon yang terakhir pada
mRNA dan polipeptida sudah siap dilepas.
Gambar translasi elongasi
C.Terminasi
Terminasi merupakan proses pelepasan rantai polipeptida
dari ribosom.