Anda di halaman 1dari 25

MODUL PRATIKUM

Oleh:

NATALIA KRISTIANI LASE, M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

IKIP GUNUNGSITOLI

2016
Daftar Isi

Daftar Isi............................................................................................................. 2
Tata Tertib Praktikum ........................................................................................ 3
Petunjuk Pembuatan Laporan ............................................................................ 5
Praktikum 1. Pengamatan Sel Pada Manusia ..................................................... 7
Praktikum 2. Tipe Sidik Jari (Sistem Integumen) .............................................. 9
Praktikum 3. Homeostasis.................................................................................. 11
Praktikum 4. Menentukan Golongan Darah ...................................................... 13
Praktikum 5. Denyut Nadi ................................................................................. 15
Praktikum 6. Uji Urine ....................................................................................... 17
Praktikum 7. Pengamatan Persendian Pada Manusia ........................................ 19
Praktikum 8. Kapasitas Pernafasan Paru-paru ................................................... 21
Praktikum 9. Model Penyaringan Darah ............................................................ 23
Daftar Pustaka .................................................................................................... 25

2
Modul Praktikum Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia
TATA TERTIB PRAKTIKUM

Sebelum Praktikum:
1. Praktikan datang 10 menit SEBELUM praktikum dimulai, menunggu di pintu
Laboratorium sebelum dipersilahkan masuk.
2. Sebelum melakukan praktikum, ketua kelompok harus mengecek perlengkapan
dan kebutuhan alat. Bilamana ada alat yang rusak ataupun tidak lengkap, harap
mahasiswa melaporkan pada asisten.
3. Setiap kali praktikum, praktikan mengenakan jas praktikum dan membawa
buku petunjuk praktikum serta peralatan tulis (pensil, penggaris, ballpoint,
penghapus).
4. Sebelum masuk laboratorium, praktikan sudah membaca dan memahami, latar
belakang, permasalahan, tujuan dan metode topic praktikum pada hari
tersebut.
5. Topi, tas, jaket dan sebagainya tidak diletakkan di atas meja praktikum.

Selama dan Sesudah Praktikum:


1. Setiap kegiatan praktikum akan dipimpin oleh seorang dosen dan didampingi
oleh beberapa asisten mahasiswa. Asisten membimbing praktikan dalam
memahami materi, metode penelitian, pelaporan dan presentasi hasil
praktikum. Perihal yang belum jelas dapat ditanyakan pada Dosen/Asisten.
2. Setelah praktikum selesai setiap mahasiswa wajib merapikan meja kursi dan
peralatan lainnya.
3. Asisten akan memeriksa kebersihan, keutuhan dan kelengkapan alat-alat
setelah digunakan. Alat-alat yang sudah selesai dipakai harus bibersihkan
dan dikeringkan, kemudian disusun rapi pada tempatnya.
4. Jika ada kerusakan alat maupun hilangnya alat-alat akibat kecerobohan
praktikan, maka praktikan diwajibkan menggantinya berupa alat-alat/ uang
yang ditentukan dalam waktu satu minggu setelah kejadian. Penggantian
tersebut dapat ditanggung oleh suatu kelompok atau perorangan.
5. Bilamana penggantian alat-alat yang rusak akibat kecerobohan praktikan lewat
batas yang ditentukan, maka praktikan dikenakan sangsi atau denda yang
ditentukan.
6. Sampah harus dibuang ketempat sampah yang telah disediakan, jangan
membuang sampah dibak cucian, yang boleh dibuang dibak cucian hanyalah
zat-zat yang bersifat cair.
7. Mahasiswa yang tidak dapat mengikuti praktikum harus membuat surat
sebelumnya atau segera setelah absen dan diserahkan kepada dosen
penanggungjawab praktikum.

Mahasiswa DILARANG:
1. Mengaktifkan alat komunikasi (HP, Ipad, I-pod dll.) selama praktikum
2. Makan atau minum, gaduh, memakai sandal serta kaos oblong selama
praktikum.
3. Tidak diperkenankan mengganggu percobaan milik orang lain, baik merusak
maupun menulis keterangan-keterangan orang yang tidak benar.
4. Hilir mudik dalam laboratorium tidak dibenarkan.

3
Modul Praktikum Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia
Nilai Praktikum:
1. Nilai praktikum akan digabungkan dengan nilai tugas dan termasuk dalam
penentuan nilai akhir semester.
2. Nilai praktikum diambil dari:
a. Laporan, quis, dan keseriusan dalam melakukan praktikum
b. Ujian akhir praktikum.
3. Bagi praktikan yang tidak mengumpulkan laporan, akan diberikan nilai NOL
untuk praktikum yang bersangkutan.
4. Tidak dibenarkan membuat laporan tanpa mengikuti praktikum.
5. Laporan harus dikumpulkan tepat waktunya yang telah ditentukan oleh
asisten/ dosen. Keterlambatan dalam mengumpulkan dapat mengurangi nilai
laporan.
6. Bagi praktikan yang tidak mengikuti seluruh praktikum tidak diperbolehkan
mengikuti ujian akhir praktikum. Jika sudah terlanjur mengikuti, maka hasil
ujiannya dinyatakan batal.

Laporan:
1. Laporan kegiatan praktikum ditulis dalam Lembar Kegiatan Mahasiswa
(LKM)
2. Setiap satu judul percobaan dilaporkan dalam satu laporan praktikum.
3. Setiap peserta praktikum membuat satu laporan.
4. Sesama praktikan bisa berdiskusi untuk membuat laporan tetapi tidak boleh
ada dua atau lebih laporan yang isinya sama. Bila ditemukan ada laporan yang
mirip maka laporannya tidak akan diperiksa atau harus membuat laporan yang
baru.
5. Setelah semua topik praktikum dilakukan mahasiswa diminta membuat
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM yang memuat semua topik praktikum
(Praktikum pertama sampai terakhir)
6. Bentuk penulisan laporan :
a. Ukuran kertas A4, jangan memakai buku tulis.
b. Laporan harus diketik rapi dengan menggunakan mesin ketik atau
komputer
c. Dihalaman luar harus dituliskan :
d. Nama praktikan (di sudut kanan atas)
e. Judul laporan (ditulis ditengah)
f. Nama dan nomor stambuk anggota kelompok saudara, jika praktikum
dilakukan berkelompok (dibawah)
7. Isi laporan meliputi :
a. Tanggal percobaan
b. Pendahuluan: Maksudnya adalah memberikan suatu orientasi kepada
pembaca, yang menjelaskan pandangan, tujuan, dan sifat umum
percobaan.
c. Hasil dan pembahasan, didalam bab ini dapat ditambahkan jawaban-
jawaban pertanyaan
d. Kesimpulan.
e. Daftar pustaka.

4
Modul Praktikum Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia
PETUNJUK PEMBUATAN LAPORAN:
Pembuatan laporan praktikum biologi bertujuan selain melaporkan
pelaksanaan dan hasil percobaan, juga untuk melatih mahasiswa membiasakan
diri membuat laporan ilmiah tertulis yang baik dan benar, sehingga dapat
diharapkan pada waktu membuat laporan praktikum dalam mata pelajaran di
semester lanjut dan pada waktu membuat karya ilmiah tingkat akhir mahasiswa
tidak terlalu mengalami kesukaran.
1. Pendahuluan
Pendahuluan berisi latar belakang percobaan yang dilakukan dan tujuan yang
hendak dicapai. Bagaimana sifat percobaan tersebut, apakah dilakukan
dilaboratorium atau dilapangan. Apakah data diperoleh dari pengamatan
sendiri (data primer) atau data hasil pengamatan orang lain (data sekunder).
Pada beberapa percobaan juga diminta mengemukakan suatu hipotesis.
Pada umumnya isi pendahuluan untuk setiap percobaan sudah terdapat dalam
Modul Praktikum Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia, hanya tinggal mengubah
kalimatnya, sehingga bukan lagi kalimat-kalimat perintah. Untuk percobaan
yang tidak ada pendahuluannya dalam pedoman, mahasiswa bisa
mendiskusikan dengan mahasiswa lain dalam kelompoknya dan dengan
asistennya, atau mencari dalam buku-buku yang berhubungan dengan
percobaan tersebut di perpustakaan atau internet.
2. Alat, Bahan dan Metode/Prosedur Kerja
Yang dimaksud dengan bahan adalah semua bahan dan alat yang
dipergunakan dalam percobaan, oleh karena itu tulis semua alat dan bahan
tersebut secara terperinci jangan sampai ada yang terlupakan. Sedangkan yang
dimaksud dengan metode adalah cara kerja atau prosedur kerja atau prosedur
percobaan yang dilakukan. Pada umumnya bahan dan metode setiap
percobaan sudah termuat dalam pedoman dan bisa dicocokkan pada waktu
percobaan dilakukan, yang perlu dicatat dalam bab ini adalah bahasa yang
digunakan jangan menggunakan kalimat seperti dalam pedoman ini yaitu
kalimat perintah, tetapi menggunakan kalimat aktif atau positif. Karena
pembuatan laporan tentunya tidak hendak menyuruh pembacanya melakukan
apa yang ia lakukan dalam percobaan tersebut, tetapi memberi tahu bagaimana
itu dilakukan.
Contoh Kalimat Perintah: Nyalakan lampu dan amatilah pangkal ranting itu.
Kalimat seperti ini tidak boleh digunakan dalam laporan praktikum.
Untuk memperjelas cara kerja atau prosedur percobaan kadang-kadang perlu
juga dicantumkan gambar rangkaian alat-alat atau gambar bahan lainnya.
3. Hasil dan Pengamatan
Semua hasil baik yang menunjang maupun yang menolak anggapan atau
hipotesis harus dikemukakan atau dibahas. Hasil bisa dikemukakan dalam
bentuk daftar tabel, atau gambar, dengan maksud memudahkan sipembaca
untuk memahami. Pembahasan hasil percobaan sedapat mungkin dihubungkan
dengan jawaban atas pertanyaan berupa kalimat lengkap dan alangkah baiknya
nomor pertanyaan tidak lagi dicantumkan.
4. Kesimpulan
Dari hasil percoban yang mahasiswa lakukan atau yang dibahas, buatlah
kesimpulan atau kalau mungkin dengan tidak melupakan tujuan, latar
belakang, dan hipotesis yang anda kemukakan dalam pendahuluan. Jika dalam
5
Modul Praktikum Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia
percobaan untuk kesimpulan terdapat pertanyaan, sehingga merupakan
kalimat yang lengkap dan tidak perlu mencantumkan nomor pertanyaan lagi.
5. Daftar Pustaka
Daftar pustaka berisi daftar rujukan/referensi yang digunakan dalam
pembahasan dan analisis data. Daftar pustaka berasal dari buku teks, jurnal
ataupun website yang jelas dan dapat ditelusuri. Hindari penggunaan daftar
rujukan berupa blog.
Dari bentuk dan isi laporan praktikum biologi tersebut diatas diharapkan
jika seseorang membaca suatu laporan praktikum biologi, orang tersebut akan
membayangkan bagaimana percobaan itu dilakukan dan bisa mengerti tanpa perlu
menanyakan lagi kepada si pembuat laporan, sehingga kalau ia ingin melakukan
percobaan yang sama bisa mengulanginya. Oleh karena itu usahakan mengikuti
petunjuk diatas dan gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Gunungsitoli, September 2016


Dosen Praktikum

Natalia Kristiani Lase, M.Pd


NIDN.0119128503

6
Modul Praktikum Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia
Praktikum 1

PENGAMATAN SEL PADA MANUSIA

Tujuan:
1. Mahasiswa berlatih menggambarkan bentuk sel pada manusia
2. Mahasiswa dapat menjelaskan struktur sel pada manusia

Tinjauan Teoritis:
Mahluk hidup merupakan objek biologi yang selalu berinteraksi dengan
lingkungannya. Tiap makhluk hidup tersusun oleh sel, baik satu
(monoseluler/uniseluler) maupun banyak (multiseluler atau metaseluler). Sel
mengandung protoplasma. Sekumpulan sel dapat membentuk jaringan.
Sekumpulan jaringan dapat membentuk organ, sedangkan berbagai organ dapat
membentuk suatu system organ yang akhirnya membentuk organisme.
Sel adalah unit struktural dan fungsional pengusun tubuh Mahluk Hidup.
Mahluk hidup seluler baik yang bersel tunggal (unicellular) maupun yang bersel
banyak (multicellular) berdasarkan pada beberapa sifatnya, antara lain ada
tidaknya system endomembran, dikelompokkan dalam dua tipe sel, yaitu sel
prokariotik dan sel eukariotik.
Dari segi evolusi maka kelompok prokaryota merupakan kelompok
dengan struktur yang lebih sederhana dan ditemukan hanya pada bakteria dan
semua bacteria adalah sel prokayota. Sementara organisme lainnya seperti
protista, fungi, tumbuhan dan hewan (termasuk Manusia) merupakan struktur
yang lebih kompleks, termasuk kedalam kelompok sel eukaryota. Struktur sel
eukariot terdiri dari beberapa bagian yaitu bagian yang paling luar adalah dinding
sel (pada sel tumbuhan) diikuti dengan membran plasma, kedua sitoplasma, ketiga
adalah inti.

Alat dan bahan:


Alat : Bahan :
1. Pipet tetes 1. Ephitelium rongga mulut
2. Skalpel 2. Alkohol 70%
3. Silet/Cutter 3. Kapas
4. Jarum/Lanset 4. Kertas isap
5. Pinset 5. Pewarna (Eosin atau
6. Gelas objek Metilen Blue)
7. Gelas penutup
8. Mikroskop
9. Cawan petri
10. Tusuk Gigi

7
Modul Praktikum Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia
Prosedur Kerja:
1. Pengamatan Strukur Sel Selaput Rongga Mulut, Sebagai Gambaran Sel
Hewan
a. Dengan menggunakan ujung tumpul skalpel atau ujung jari atau sebuah
tusuk gigi, keruklah epitel pada bagian dalam dinding pipi anda
b. Tebarkan epitel yang diperoleh ke dalam setetes air pada kaca objek
c. Tutup sediaan tersebut dengan kaca penutup.
d. Teteskan metilen biru secara hati-hati pada salah satu tepi gelas penutup
e. Hisaplah metilen biru dengan menggunakan kertas hisap (tissue) melalui
sisi yang berlawanan dengan tempat meneteskan metilen biru.
f. Amatilah preparat tersebut dibawah mikroskop yang dimulai dengan
pembesaran lemah (10 x), kemudian pembesaran kuat (40 x).
g. Gambarlah struktur sel epitel rongga mulut.

2. Pengamatan Darah Manusia, Sebagai Gambaran Sel Hewan


a. Sediakan kaca objek dengan kaca penutup yang telah dibersihkan
b. Rendaman lanset dengan alkohol 70% dalam kaca arloji, bersihkan jari
telunjuk anda dengan alkohol 70%, dengan menggunakan lanset tusukan
jari telunjuk dengan hati-hati dan oleskan darah tersebut pada kaca objek
dengan membuang tetesan darah yang pertama.
c. Amati sediaan apusan darah tersebut dibawah mikroskop yang dimulai
dengan perbesaran lemah kemudian perbesaran kuat.
d. Perhatikan dan gambar sel darah (eritrosit limposit, eosinofil, neutrofil,
dan basofil).

8
Modul Praktikum Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia
Praktikum 2
TIPE SIDIK JARI (SISTEM INTEGUMEN)

Tujuan:
Mahasiswa berlatih untuk mengetahui tipe sidik jari
Tinjauan Teoritis:
Sidik jari merupakan gambaran khas dari tonjolan dan lekukan pada
permukaan kulit telapak ujung jari tangan dan kaki. Sidik jari bersifat genetik,
tetapi juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan pada trimester pertama kehamilan.
Telah terbentuk pada janin ketika epidermis berkembang menyesuaikan diri
dengan perkembangan tonjolan papila dermis. Pada telapak tangan dan jari
terdapat kelenjar keringat yang bermuara pada tonjolan epidermis pada jari.
Pembentukannya terjadi selama masa embrio dan tidak pernah berubah dalam
hidup kecuali diubah secara kebetulan akibat luka-luka, terbakar, penyakit atau
penyebab lain yang tidak wajar pada jari dan telapak tangan (Elvayandri, 2002).
Pola sidik jari dapat digunakan untuk mengidentifikasi orang-orang
dengan predisposisi genetik untuk perkembangan penyakit tertentu. Karena sidik
jari diturunkan secara genetik dan tidak dipengaruhi lingkungan eksternal setelah
lahir seperti geografi, ekonomi, dan lain-lain, sidik jari memiliki ciri yang paling
bermanfaat untuk menentukan hubungan mendasar dalam kehidupan. Berikut
disajikan gambar bentuk sidik jari :

Alat dan bahan:


- Alat: tinta stempel, bak stempel, kertas HVS
- Bahan: jari tangan kiri dan kanan
9
Modul Praktikum Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia
Prosedur kerja:
1. Letakan jari-jari tangan pada bak stempel yang telah diberi tinta.
2. Tempelkan masing-masing jari tangan pada kertas HVS untuk setiap
orangnya.
3. Identifikasi bentuk tipe sidik jari setiap dari seluruh anggota kelompok
pada data pengamatan tersebut berdasarkan gambar tipe sidik jari di atas.

Hasil Pengamatan:
Jari
Jempol Ibu jari Jari tengah Jari manis
kelingking

Tangan
kanan

Tangan
kiri

Pertanyaan:
1. Tipe sidik jari jenis apa yang paling dominan pada pada mahasiswa di
kelas kamu ?
2. Mengapa tipe sidik jari tiap orang berbeda?
3. Bagaimana tahap pembentukan sidik ditinjau dari segi ilmu embriologi
dan genetika?
4. Mengapa catatan sidik jari diperlukan sebagai catatan identitas, seperti
pada KTP, SIM dll coba jelaskan !

10
Modul Praktikum Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia
Praktikum 3

HOMEOSTASIS

Tujuan:
1. Mahasiswa dapat mengamati adanya koordinasi aktivitas system organ
pernafasan dan system transportasi / sirkulasi pada saat tubuh bekerja
keras
2. Mahasiswa dapat menunjukkan bentuk koordinasi yang terjadi antara
kedua system organ tersebut
3. mahasiswa dapat mengamati / merasakan gejala perkeringatan sebagai
bagian mekanisme regulasi suhu tubuh.
4. Mahasiswa dapat menjelaskan mekanisme pengaturan suhu tubuh

Tinjauan Teoritis:
Di dalam tubuh organisme (tingkat individu) pasti ada mekanisme regulasi
untuk mencapai keadaan yang homeostatic. Homeostatik pada dasarnya
merupakan suatu upaya mempertahankan atau menciptakan kondisi yang stabil
dinamis (steady state) yang menjamin optimalisasi berbagai proses fisiologis
dalam tubuh. Untuk mencapai keadaan tersebut, tubuh melakukan berbagai
aktivitas regulasi, sebagai mekanisme untuk mencapai homeostatik yang
diharapkan.
Regulasi dilakukan dalam banayak bentuk, misalnya regulasi untuk
mempertahankan cairan tubuh, osmolaritas tubuh, keasaman, suhu, kadar lemak,
gula dan protein darah, dsb. Pada tubuh manusia, regulasi diperankan oleh antara
lain adalah syaraf dan hormon. Kedua komponen merupakan pengendali utama
dalam proses regulasi dalam tubuh.
Proses regulasi melibatkan pemacu (promotor) dan penghambat (inhibitor)
dalam suatu tingkat keseimbangan tertentu. Beberapa komponen regulator dalam
tubuh ada yang bekerja secara antagonis atau sinergis. Regulator antagonis
ditunjukkan antara lain oleh kerja syaraf simpatis dan parasimpatis, hormon
insulin dan adrenalin. Pada upaya tubuh melakukan regulasi dan homeostatik suhu
tubuh (thermoregulasi), juga melibatkan syaraf simpatis dan parasimpatis, hormon
insulin dan adrenalin, kelenjar keringat, darah dan pembuluh darah, dalam suatu
koordinasi tertentu. Adanya regulasi memungkinkan terjaminnya koordinasi
aktivitas dalam tubuh.

Alat dan Bahan :


- Alat : Termometer badan, stopwatch, tally counter
- Bahan : Tubuh kita

Prosedur Kerja :
1. Kita bandingkan laju bernafas dan denyut nadi antara saat duduk tenang
dengan saat bekerja keras. Amati pula gejala lain yang menyertai yaitu :
perubahan suhu tubuh dan pengeluaran keringat. Pengamatan saat tubuh

11
Modul Praktikum Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia
bekerja keras diambil segera setelah kita berlari naik turun tangga selama
3-5 menit.
Cara Pengukuran :
a. Laju bernafas : Lakukan pengukuran laju bernafas tiap menit dengan
cara menghitung banyaknya hembusan udara paru-paru melalui hidung
permenit
b. Laju denyut nadi : Hitung jumlah denyut nadi (jantung) tiap menit,
dengan cara: Letakkan lengan tangan kiri dengan posisi tengadah pada
telapak tangan kanan saudara. Letakkan ujung jari tengah dan jari manis
ujung tulang lengan. Tekanlah sampai menemukan denyut nadinya
Hitunglah frekuensi denyut nadi selama 1menit. Ulangi pengukuran.
c. Suhu tubuh : diukur dengan termometer badan.
2. Lakukan pengamatan / pengukuran suhu tubuh, laju bernafas dan laju
denyut nadi pada keadaan tenang
3. Lakukan olah raga dengan cara berlari naik-turun tangga selama 3 5
menit. Segera setelah itu lakukan pengukuran seperti pada point 1
4. Setelah istirahat 10 menit dan tubuh tenang kembali, lakukanlah
pengamatan lagi seperti poin 1 dan 2 di atas.

Hasil Pengamatan:
Tahap Frek. nafas Frek. denyut Suhu tubuh Keringat
amatan
Saat tenang
Saat
beraktivitas
Setelah
istirahat
(tenang lagi)

Pertanyaan:
1. Adakah perbedaan frekuensi bernafas dan denyut jantung antara saat santai
dan beraktivitas? Bagaimanakah perubahan tersebut, meningkat ataukah
menurun? Jelaskan mengapa hal itu terjadi ?
2. Adakah hubungan antara perubahan tingkat aktivitas tubuh dengan suhu
tubuh ? Jika ada, bagaimana hubungan keduanya ?
3. Jelaskan mengapa ada hubungan antara tingkat aktivitas dengan suhu
tubuh? Mengapa suhu tubuh menjadi meningkat ?
4. Bagaimana hubungan antara panas tubuh dengan keluarnya keringat ?
5. Adakah pengaturan (koordinasi/ regulasi) antara aktivitas dari sistem
pernafasan dengan sirkulasi darah ? Jelaskan bagaimana kaitan keduanya
6. Jelaskan bagaimana mekanisme regulasi kedua sistem alat tersebut ?
7. Jelaskan bagaimana mekanisme regulasi suhu tubuh dan factor-faktor yang
terlibat di dalamnya

12
Modul Praktikum Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia
Praktikum 4

MENENTUKAN GOLONGAN DARAH

Tujuan: Mempelajari dan memahami Golongan darah

Tinjauan Teoritis:
Darah dibagi dalam berbagai golongan berdasarkan tipe antigen yang
terdapat di dalam sel. Membran eritorsit mengandung dua antigen, yaitu tipe-A
dan tipe-B. Antigen ini disebut Aglutinogen. Sebaliknya antibodi yang terdapat
dalam plasma akan bereaksi spesifik terhadap antigen yang dapat menyebabkan
aglutinasi (penggumpalan) eritrosit. Antibodi plasma yang menyebabkan
penggumpalan aglutinogen disebut aglutinin. Ada dua macam aglutinin, yaitu
aglutinin-a (Zat anti-A) dan aglutinin-b (zat anti-B). Berdasarkan ada atau tidak
adanya aglutinogen, golongan darah dikelompokkan menjadi golongan darah A,
B, AB, dan O.
- Golongan darah A, yaitu Jika eritrosit mengandung Aglutinogen-A dan
aglutinin-b dalam plasma darah.
- Golongan draah B, yaitu jika eritrosit mengandung Aglutinogen-B dan
aglutinin-a dalam plasma darahnya.
- Golongan darag AB, yaitu jika eritrosit mengandung Aglutinogen-A dan
B, dan plasma darah tidak memiliki aglutinin.
- Golongan darah O, yaitu jika eritrosit tidak memiliki aglutinogen-A dan
B, dan plasma darah memiliki aglutinin-a dan b

Alat dan bahan:


1. Kaca objek
2. Lanset
3. Kapas
4. Spidol
5. Tusuk gigi
6. Pipet
7. Alkohol 70%
8. Serum anti-A dan anti-B

Prosedur Kerja:
1. Pilih salah seorang dari kelompokmu untuk diambil darahnya.
2. Bersihkan ujung jari tengah temanmu dengan menggunakan kapas yang
telah diberi alkohol. Tusukkan lanset kemudian teteskan darahnya pada
kaca objek lingkaran A dan B)
3. Berilah setetes serum anti-A pada tetes darah di lingkaran A, dan serum
anti-B pada darah di lingkaran B.
4. Aduk darah yang telah diberi anti serum dengan menggunakan tusuk gigi
(satu tusuk gigi setiap satu jenis serum)
5. Amati setelah lima menit. Apakah terjadi penggumpalan atau tidak ?
13
Modul Praktikum Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia
6. Tentukan golongan darah temanmu.
- Jika darah di lingkaran A menggumpal dan di B tidak, golongan darahnya
adalah A.
- Jika darah di lingkaran A tidak menggumpal dan di B menggumpal,
golongan darahnya adalah B.
- Jika darah di lingkaran A dan B menggumpal, golongan darahnya adalah
AB.
- Jika darah di lingkaran A dan B tidak menggumpal, golongan darahnya
adalah O (nol).

Hasil Pengamatan:
Golongan Darah
No Nama
A B AB O

1.

2.

3.

4.

5.

Pertanyaan:
1. Antigen apa yang terkandung pada sel darah temanmu?
2. Golongan darah apa yang dimiliki temanmu ?
3. Tentukan jenis Aglutinogen (Antigen) dan aglutinin yang terdapat dalam
golongan darah A, B, AB, dan O.
4. Jelaskan ketentuan golongan darah yang dapat ditransfusi.

14
Modul Praktikum Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia
Praktikum 5

DENYUT NADI

Tujuan: Menghitung frekuensi denyut nadi tiap menit dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya.

Tinjauan Teoritis:
Denyut nadi adalah denyutan arteri dari gelombang darah yang mengalir
melalui pembuluh darah sebagai akibat dari denyutan jantung. Denyut nadi sering
diambil di pergelangan tangan untuk memperkirakan denyut jantung. Denyut nadi
dapat dengan mudah diperiksa dengan jari tangan atau dengan cara palpasi,
disamping itu dapat pula ditentukan dengan menggunakan peralatan elektronik
yang sederhana maupun yang modern. Denyut nadi dan tekanan darah merupakan
faktor-faktor yang dipakai sebagai indikator untuk menilai sistem kardiovaskuler
seseorang.
Otot jantung dapat berkontraksi sehingga jantung dapat mengembang dan
mengempis. Mengembang dan mengempisnya serambi dan bilik terjadi secara
bergantian. Kontraksi jantung menimbulkan denyutan yang dapat dirasakan pada
pembuluh nadi di beberapa tempat. Kecepatan denyut jantung pada setiap orang
berbeda-beda tergantung pada kondisi setiap orang. Misalnya usia, berat badan,
jenis kelamin, kesehatan, dan aktivitas seseorang. Pada saat duduk, denyut nadi
seseorang adalah 72 kali permenit, tetapi pada saat berdiri, denyut nadi dapat
mencapai 83 kali per menit. Pada anak-anak, denyut nadinya lebih cepat
dibandingkan dengan orang dewasa. Orang yang terkejut denyut nadinya lebih
cepat.
Tekanan darah dapat diukur dengan alat pengukur tekanan darah yang
disebut Tensimeter atau Sphigmomanometer. Tekanan darah pada saat bilik
jantung mengembang disebut tekanan diastol, dan tekanan darah pada saat bilik
jantung mengempis disebut tekanan sistol. Jadi sistol merupanan tekanan darah
karena jantung memompa darah keluar, dan diastol merupakan tekanan darah
karena jantung memasukkan darah.Tekanan darah merupakan indikator yang
baik untuk mengetahui kekuatan jantung memompa darah, serta indikator untuk
mengetahui kondisi kesehatan seseorang. Tekanan darah orang dewasa normal
120/80 mmHg (milimeter air raksa). Nilai 120 menunjukkan tekanan sistol
sedangkan 80 menunjukkan tekanan diastol.
Tempat meraba denyut nadi adalah: pergelangan tangan bagian depan
sebelah atas pangkal ibu jari tangan (Arteri radialis) , dileher sebelah kiri/kanan
depan otot sterno cleido mastoidues (Arteri carolis), dada sebelah kiri tepat diapex
jantung (Arteri temparalis) dan di pelipis (Muffichatum, 2006). Faktor-faktor yang
mempengaruhi denyut nadi adalah usia, jenis kelamin, keadaan kesehatan, riwayat
kesehatan, intensitas dan lama kerja, sikap kerja, faktor fisik dan kondisi psikis
(Muffichatum, 2006).

15
Modul Praktikum Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia
Alat dan bahan: Stopwatch / arloji

Prosedur Kerja :
1. Tempelkan jari telunjuk dan jari tengah kalian pada pergelangan tangan
sebelah dalam sedemikian sehingga terasa adanya denyut nadi. Tekan
sedikit sampai denyutan semakin terasa.
2. Hitunglah berapa kali denyut nadi selama satu menit, dan catat.
3. Berlari-lari ditempat selama 2 menit, kemudian hitunglah lagi denyut
nadimu selama 1 menit, catat.
4. Bandingkan hasil pengamatanmu dengan teman sekelompok, masukkan
data dalam tabel berikut.
5. Penghitungan yang serupa dapat pula dilakukan dengan meraba atau
sedikit menekan nadi yang ada dipelipis, sedikit diatas telinga dan
dibelakang mata.

Hasil Pengamatan:
Tabel Frekuensi denyut Nadi berdasarkan aktivitas.
Laki- Frek.denyut nadi/menit
No Nama Mahasiswa
laki/Perempuan Sebelum lari Sesudah lari
1
2
3
4
5

Pertanyaan:
1. Berapakah frekuensi denyut nadi rata-rata setiap menit dalam kelompok
kalian
2. Mengapa frekuensi denyut nadi dalam keadaan istirahat/sebelum berlari-
lari berbeda dengan setelah berlari-lari.
3. Samakah frekuensi rata-rata denyut nadi setiap orang? Faktor-faktor
apakah yang mempengaruhi frekuensi denyut nadi seseorang.
4. Simpulkan hasil kegiatan kalian.

16
Modul Praktikum Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia
Praktikum 6

UJI URINE

Tujuan : Untuk mengetahui pH urine serta kandungan berbagai zat (protein


dan gula) dalam urine

Tinjauan Teori:
Proses pembentukan urine dalam ginjal dapat dibagi menjadi 3 tahap,
yaitu filtrasi, reasorpsi, dan augmentasi.Salah satu gangguan pada ginjal antara
lain diabetes melitus yang disebabkan karena pankreas tidak menghasilkan sedikit
sekali insulin. Insulin adalah hormon yang mampu mengubah glukosa menjadi
glikogen sehingga mengurangi kadar gula dalam darah. Kadar glukosa di urine
dan darah penderita diabetes melitus sangat tinggi. Ini yang menyebabkan sering
buang air kecil, cepat haus, dan lapar, serta menimbulkan masalah pada
metabolisme lemak dan protein.

Alat dan Bahan:


1. Tabung reaksi 4 buah 8. Larutan biuret
2. Rak tabung reaksi 9. Larutan benedict
3. Penjepit tabung reaksi 10. Urine (tiap siswa)
4. Gelas ukur 100 mL 11. Korek api
5. Indikator universal 12. Tissue
6. Pembakar spirtus 13. Masker
7. Larutan AgNO3 5%

Prosedur Kerja:
a. Mengukur pH urine
1. Sediakanlah 1-2 mL urine kemudian masukkan dalam tabung reaksi
2. Ujilah pH urine dengan menggunakan indicator universal, kemudian
cocokkan warnanya dengan standar pH dan catat hasilnya
b. Uji kandungan protein dalam urine
1. Isilah tabung reaksi dengan urine setinggi 2 mL
2. Masukkanlah 5 tetes larutan biuret dalam tabung tersebut dan biarkan
bercampur kira-kira 5 menit
3. Amati perubahan yang terjadi pada tabung tersebut dan catat hasilnya!
c. Uji Kandungan glukosa dalam urine
1. Isilah tabung reaksi dengan urine setinggi 2 mL
2. Masukkanlah 5 tetes larutan benedict dalam tabung tersebut
3. Panaskanlah tabung tersebut dengan pembakar spirtus selama 2 menit
4. Amati perubahan yang terjadi pada tabung tersebut dan catat hasilnya!
d. Uji Kandungan klorida dalam urine
1. Isilah tabung reaksi dengan urine setinggi 2 mL
2. Masukkanlah kedalam tabung tersebut 5 tetes AgNO3 5%

17
Modul Praktikum Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia
3. Amati perubahan yang terjadi pada tabung tersebut dan catatlah hasilnya

Hasil Pengamatan :

PH Urine Perubahan warna urine


Uji Protein Uji Glukosa Uji Klorida

Pertanyaan:
1. Perubahan warna apakah yang terlihat pada urin sebelum dipanasi dengan
sesudah dipanasi di atas lampu bunsen ? Mengapa demikian ?
2. Jika pada sampel urin yang kalian uji ternyata ditemukan adanya endapan
berwarna merah bata, jelaskan artinya.
3. Bagaimana perubahan urine setelah ditetesi biuret? Apa arti perubahan
tersebut
4. Bagaimana perubahan urine setelah ditetesi benedict? Apa arti perubahan
tersebut!
5. Bagaimana perubahan urine setelah ditetesi dengan AgNO3 5%? Apa arti
perubahan tersebut!
6. Apa arti angka pada pH urine!
7. Apa sebenarnya yang terjadi pada tubuh seseorang seandainya setelah diuji
dengan langkah kerja diatas urinnya ternyata menunjukkan adanya
endapan warna merah bata? Selanjutnya, langkah-langkah apa yang perlu
dilakukan oleh orang tersebut agar tubuhnya kembali sehat.

18
Modul Praktikum Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia
Praktikum 7

PENGAMATAN PERSENDIAN PADA MANUSIA

Tujuan: Memahami berbagai macam persendian dan fungsinya

Tinjauan Teoritis:

Hubungan antar tulang disebut artikulasi. Agar artikulasi dapat bergerak,


diperlukan struktur khusus yang disebut sendi. Terbentuknya sendi dimulai dari
kartilago di daerah sendi. Mula-mula kartilago akan membesar lalu kedua
ujungnya akan diliputi jaringan ikat. Kemudian kedua ujung kartilago membentuk
sel-sel tulang, keduanya diselaputi oleh selaput sendi (membran sinovial) yang liat
dan menghasilkan minyak pelumas tulang yang disebut cairan sinovial. Di dalam
sistem rangka manusia terdapat tiga jenis hubungan antartulang, yaitu sinartrosis,
amfiartrosis, dan diartrosis.

Alat Dan Bahan : Model Kerangka Manusia dan gambar kerangka manusia

Prosedur Kerja

1. Amatilah bagian kepala. Benarkah tengkorak manusia tersusun oleh beberapa


bagian tulang? Amatilah pada bagian yang berhubungan. Bagaimana bentuk
hubugannya?
2. Apakah pada bagian tersebut dimungkinkan adanya suatu gerakan?
3. Tersusun dari bahan apakah sehingga hubungan tersebut tidak memungkinkan
adanya gerak?
4. Amati hubungan tulang antara kepala dengan badan (bagian leher); antara
lengan dengan badan (bahu); siku; serta pergelangan tangan dan jari.
5. Lanjutkan dibagian antar kaki dan badan (pinggul), lutut, dan pergelangan
kaki.
6. Pada setiap bagian yang kamu amati, perhatikanlah arah geraknya. Ada berapa
gerak yang dimungkinkan? Carilah informasi tentang bahan penyusun
persendian ini. Catat dan masukkan dalam tabel.

Hasil Pengamatan

No. Bagian tulang yang Nama Arah Jumlah gerakan yang


saling berhubungan sendi gerak dimungkinkan

1 Antartulang kepala

2 Ruas-ruas tulang leher

19
Modul Praktikum Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia
3 Bahu

4 Siku

5 Pergelangan

6 Jari

7 Panggul

8 Lutut

9 Pergelangan kaki

Pertanyaan

1. Hubungan antartulang tengkorak yang tidak memungkinkan adanya gerak


disebut ............... tersusun dari bahan ................

2. Diartrosis artinya .................

Contohnya ........................

3. Arti dari istilah-istilah berikut adalah:

a. Artristis sika c. Rematik

b. Artristis eksudatif d. Nekrosa

4. Apa perbedaan persendian antara tulang paha dan tulang gelang panggul ?

5. Apa perbedaan antara sendi engsel dengan sendi kaku?

20
Modul Praktikum Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia
Praktikum 8

KAPASITAS PENAFASAN PARU-PARU

Tujuan: Mengetahui kapasitas pernafasan paru-paru

Tinjauan Teori:
Dalam keadaan normal, volume udara inspirasi dan ekspirasi sekitar 500
ml dan disebut sebagai udara pernafasan atau volume tidal. Volume tidak dapat
berubah tergantung aktivitas tubuh. Dari 500 ml udara tersebut pada umumnya
350 ml dampai di paru-paru, sedangkan 150 ml hanya sampai di saluran
pernafasan. Dengan menarik nafas dalam-dalam, dapat menambah udara
cadangan inspirasi (udara komplementer) menjadi sekitar 1.500 ml dan
menambah cadangan ekspirasi (suplementer) menjadi sekitar 1.500 ml. Sementara
itu, 1000 ml udara sisa yang selalu berada dalam paru-paru tidak dapat
diekspirasikan, disebut udara residu. Inilah yang diebut kapasitas vital paru-paru.
Kapasitas seeorang tidak sama, ada yang mencapai 4000 ml karena dapat
menambah udara cadangan ekspirasi hingga 2000 ml, tergantung dari kondisi
tubuh dan latihan pernafasan. Kapasitas vital paru-paru ditambah udara residu
disebut kapasitas total. Kapasitas vital seorang laki-laki sehat rata-rata 3,5 iter.

Alat dan bahan:


1. Ember atau tong air besar
2. Stoples yang bervolume 5 liter.
3. Selang plastik 50 cm
4. Gelas ukur
5. Timbangan badan
6. Air secukupnya
7. Spidol besar

Prosedur Kerja:
1. Letakkan botol bervolume 5 liter dan isi dengan air sebanyak 100 cm3
secara bertaha hingga penuh, sambil dibuat skala denan spidol.
2. Balikkan botol berskala yang telah berisi air tersebut pada tong atau ember
sambil dipasang selang karet pada bagian tutup stoples.
3. Hiruplah napas dalam-dalam dan embuskan napas sekuat-kuatnya lewat
mulut ke dalam botol/stoples berskala melalui slang plastik/selangkaret.
4. Amati beberapa volume air yang turun (volume air yang turun berarti
kapasitas udara pernafasan kita)
5. Timbanglah berat badan siswa yang mengembuskan napas tersebut
6. Bandingkan dengan kawan-kawan yang memiliki berat badan berbeda.
7. Catat hasil penamatanmu dalam tabel di bawah ini.
8. Lakukan pula pengukuran kapasitas pernafasan paru-paru setelah berlari-
lari di tempat.

21
Modul Praktikum Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia
Hasil Pengamatan

Nama Berat badan dan Kapasitas pernafasan


umur Sebelum lari Sesudah lari
1.
2.
3.
4.

PERTANYAAN:
1. Mengapa bisa terjadi perbedaan kapasitas vitas paru-paru seseorang
dengan yang lain.
2. Buat kesimpulan berdasarkan hasil percobaan.

22
Modul Praktikum Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia
Praktikum 9

MODEL PENYARINGAN DARAH DALAM GINJAL

Tujuan: Memahami proses penyarinan darah yang terjadi dalam ginjal.

Tinjauan Teoritis
Ginjal tersusun atas sekitar 1 juta alat penyaring atau nefron, nafron
merupakan suatu struktural atau fungsional ginjal. Sebuah nefron terdiri atas
sebuah komponen penyaring atau badan malphigi yang dilanjutkan oleh saluran-
saluran atau tubulus. Setiap badan malphigi mengandung gulungan kapiler darah
yang disebut kapiler darah yang disebut glomerulus yang berada dalam kapsul
bowman. Pada bagian inilah proses penyaringan darah dimulai
Medula (sum-sum ginjal) tersusun atas saluran-saluran yang merupakan
kelanjutan dari badan malphigi dan saluran yang ada dibagian korteks. Saluran-
saluran itu adalah tubulus kontortus proksimal, tubulus kontortus distal, tubulus
pengumpul dan lengkung henle yang terdapat pada medula. Lengkung henle
adalah bagian saluan ginjal yang melengkung pada daerah medula dan
berhubungan dengan tubulus proksimal dan tubulus distal di daerah korteks.

Alat dan bahan:


1. Pengaduk
2. Gelas kimia
3. Corong
4. Kertas saring
5. Air
6. Tepung terigu

Prosedur Kerja :
1. Buatlah campuran dari terigu dan air membentuk suatu larutan dengan
perbandingan air dengan tepung 2:1
2. Susunlah alat-alat
3. Tuangkan secara hati-hati sebagai larutan yang telah dibuat diatas kertas
saring
4. Amatilah larutan yang terbentuk , bandinkan larutan yang belum disaring
(terlihat apa yang membedakannya)
Hasil Pengamatan

Gambar Keterangan

23
Modul Praktikum Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia
Pertanyaan:
1. Bagaimana perbedaan air dari lautan hasil penyaringan dan bahan awal
sebelum disaring. Apa yang meyebabkan perbedaan?
2. Bila rangkaian percobaan diumpamakan sebagai badan malphigi, maka :
Corong dan kertas saring diumpamakan sebagai apa pada malphigi
Gelas kimia diumpamakan sebagai apa pada abadan malphigi.

24
Modul Praktikum Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia
DAFTAR PUSTAKA

Campbell, A.N, Reece, B.J, dan Mictchel, G.L. (2002). Biologi Edisi 10 Jilid 1.
Jakarta: Erlangga

Kimball, J. W. (1999). Biologi Umum. Jakarta : Erlangga

Muslimin & Sihabudin. (2013). Penuntun Praktikum Biologi Umum Fakultas


Kehutanan.

Tim Dosen. (2013). Panduan Praktikum Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia.


Puslab : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

25
Modul Praktikum Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia

Anda mungkin juga menyukai