Anda di halaman 1dari 4

Mengobati Depresi Pada Lansia dengan Metode

Mendengarkan Al Quran
Haris Alwafi

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Innal hamda lillah nahmaduhu wa nastagfiruh wa naudzu billahi minsyuruuru


anfusinaa wa min syaiati amalina. Mayyahdillah fala mudillalah wamayyudlil fala
hadialah. Asyhadu alla ilaha illallah wa asyhadu anna Muhammadarrasulullah.
Allahumma shalli ala Muhammad wa ala alihi Muhammad.

Tidak ada suatu kejadian tanpa ijin Allah, karenanya marilah bersama-sama kita
panjatkan puji dan syukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, atas nikmat iman
dan islam hingga alhamdulillah pada hari ini kita masih dapat hidup dalam keadaan
sehat wal afiyat. Tak lupa shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada
jungjungan kita, suri tauladan kita, Nabi besar kita Muhammad Shallallahu Alaihi
Wasallam, yang telah menunjukkan kita jalan yang benar dan terhindar dari jalan
yang sesat.

Penonton yang InsyaAllah dirahmati Allah

Pada kesempatan yang mulia ini saya akan menyampaikan pidato


"Mengobati Depresi Pada Lansia dengan Metode Mendengarkan Al
Quran. Islam memperlakukan dengan baik para lansia dan mengajarkan supaya
keberadaan mereka tak dianggap sia-sia. Dukungan terhadap para lansia dan
penghormatan terhadap mereka adalah hal yang ditekankan dalam Islam. Hal ini
berdasarkan hadis
Sesungguhnya termasuk pengagungan kepada Allah adalah memuliakan orang
yang sudah beruban lagi muslim (HR. Abu Dawud : 4843)
Kesehatan jiwa masih menjadi permasalahan di dunia kedokteran. Jumlah
penderita depresi di Indonesia adalah sekitar 3,7 persen atau berkisar 9 juta orang.
Pada lansia, jumlah yang mengalami depresi diperkirakan 1-2%, dengan kata lain
golongan lansia adalah kelompok umur yang cukup tinggi mengalami depresi.
Orang yang berusia lanjut sangat rentan terhadap gangguan kesehatan termasuk
depresi yang disebabkan oleh stres dalam menghadapi perubahan-perubahan
kehidupan. Kurangnya aktivitas pun turut menyumbangkan peningkatan angka
depresi di kalangan lansia selain dari hidup menyendiri, rasa kurang dihargai,
penyakit yang mereka miliki, dan sebagainya.

Penonton yang InsyaAllah dikasihi Allah

Depresi sendiri merupakan masalah kejiwaan sehingga obat terbaik untuk


mengatasinya adalah menenteramkan jiwa penderitanya. Metode mendengarkan
murottal Al Quran sebagai pengobatan gangguan mood dilakukan untuk
membantu orang depresi tersebut mencapai tahapan jiwa yang tenang atau nafsu
muthmainah, tenang terhadap jalannya dan tenang terhadap takdir Allah pada
dirinya. Dengan memiliki kualitas nafsu muthmainah harapannya orang yang
mengalami depresi mampu menghadapi stresor kehidupan dan mencapai titik
kesembuhan.

Antidepressan sering menjadi pilihan pengobatan pertama untuk menangani


depresi, terutama pada kalangan lansia. Namun, kondisi patologi golongan lansia,
cenderung membuat mereka mengkonsumsi lebih banyak obat dibandingkan
dengan pasien yang muda sehingga memiliki risiko lebih besar untuk mengalami
efek samping yang merugikan. Kurang maksimalnya pengobatan medis pada lansia,
membuat sebagian masyarakat memilih pengobatan emosional dan spiritual dalam
menghadapi permasalahan depresi. Di lain sisi, pengobatan depresi dengan
berlandaskan spiritual Islam memberikan harapan besar kesembuhan bagi
penderitanya. Hal ini didasarkan dari sebuah hadis:

Hendaklah kamu menggunakan kedua obat-obat: madu dan Alquran (HR. Ibnu
Majah no. 3452)
Penonton yang InsyaAllah dirindukan Allah

Penelitian saat ini banyak yang mengungkapkan efek positif dari mendengarkan
murottal Al Quran terhadap kesehatan mental di kalangan lansia. Dukungan
religius dapat menjadi dorongan kuat untuk memperbaiki kesehatan mental di
kalangan lansia. Lansia yang memiliki tingkat spiritualitas yang tinggi dapat
dikaitkan dengan jumlah penyakit yang lebih rendah dan umur yang lebih panjang.
Saat dihadapkan dengan cedera, lansia yang memiliki orientasi spiritual merespons
dengan lebih baik dalam mengatasi cedera. Meningkatkan kualitas mental dan
spiritual di kalangan lansia adalah cara terpenting untuk mempertahankan sistem
kesehatan yang mereka miliki. Penelitian ini sejalan dengan firman Allah:

Dan Kami telah menurunkan dari Al Quran, suatu yang menjadi penawar (obat)
dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Alquran itu tidaklah menambah
kepada orang-orang yang zalim selain kerugian (QS. Al Isra : 82).

Di pandang dari segi medis yang sudah terbukti, orang yang mendengarkan Al
Quran akan memberikan efek relaksasi, sehingga menimbulkan penurunan denyut
nadi. Terapi murottal Al Quran ketika diperdengarkan pada pasien lansia akan
mendorong otak memproduksi zat neuropeptide. Molekul ini akan mempengaruhi
reseptor di dalam tubuh sehingga menimbulkan rasa nyaman. Dengan adanya efek
penurunan denyut nadi dan timbulnya efek nyaman, diharapkan pembacaan
murattal Al Quran dapat diberikan pada kalangan lanjut usia ketika mereka sedang
mengalami depresi. Sebagaimana telah Allah firmankan di dalam surah Ar Rad:

Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat
Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.(Surat Ar
Ra'd :28).
Penonton yang InsyaAllah dirindukan Allah

Para lansia perlu mendapat perhatian agar dapat mengatasi perubahan yang terjadi,
misalnya perubahan fisik dan keadaan mental yang semakin rentan. Dengan
banyaknya pembuktian medis terhadap manfaat Al Quran untuk mengatasi depresi
di kalangan lansia, maka dianjurkan metode mendenngar Al Quran ini dapat
dipakai untuk memperkuat emosi positif di kalangan lanjut usia yang mengalami
depresi.

Demikianlah pidato yang dapat saya sampaikan, mudah-mudahan bermanfaat bagi


kita semua. Sebuah pantun dari saya untuk menutup pidato

Makan manggis jangan dibuang kulitnya


Semangka merah manis rasanya
Mohon maaf atas salah - salah kata
Semoga kita berjumpa nanti di Jakarta

Billahitaufik wal hidayah, waridha wal inayah wassalamualaikum wa rahmatullahi


wa barakatuh

Anda mungkin juga menyukai