PENGENALAN SISTEM GEOTHERMAL

Presented on:
One Day Workshop : Geothermal System and Exploration
Palembang 11 February, 2016

BANGKITKAN ENERGI NEGERI

SAPTO TRIANGGO NURSETO

GEOLOGIST E&E REGION SUMATERA
PT. PERTAMINA GEOTHERMAL ENERGY
 BIODATA
SAPTO TRIANGGO NURSETO
sapto.trianggo@pertamina.com

TEKNIK GEOLOGI UPN Yogyakarta (2002-2007)

GEOLOGIST PT.ANEKA TAMBANG (2007-2009)

BPST PERTAMINA TAHUN 2009

GEOSCIENCE AG SIBAYAK (2010-2012)

GEOLOGIST (2012 Sekarang)

HEAD OFFICE : PT PERTAMINA GEOTHERMAL ENERGY.
Menara Cakrawala, LT.19. Jl. MH Thamrin No. 9, Jakarta, Indonesia.

2
MATERI

1. PENGENALAN SISTEM GEOTHERMAL

2. SUMBER DAYA GEOTHERMAL DI INDONESIA
3. EXPLORASI GEOTHERMAL
GEOLOGI
GEOKIMIA
GEOFISIKA
3. PEMBORAN GEOTHERMAL
4. PEMANFAATAN ENERGI GEOTHERMAL
5. QUIZ

3
PENGENALAN SISTEM GEOTHERMAL

4
Dari bahasa Yunani

GEO : BUMI
THERMOS : PANAS
Energi panas bumi, adalah energi panas yang diekstraksi dari
panas yang tersimpan dalam batuan di bawah permukaan bumi
dan dari fluida yang terkandung didalamnya.

5
 ILUSTRASI ENERGI PANASBUMI
ILUSTRASI SISTEM ENERGI PANASBUMI
Mata Air Panas
Fumarola

UAP AIR 0m

TUTUP CERET BATUAN PENUDUNG

BATUAN PENUDUNG

UAP
R
E

RESERVOIR
S
CERET
CERET E
R
UAP
V
O
AIR I AIR
R
2.500 m 230-330oC

BATUAN PANAS
KOMPOR
KOMPOR BATUAN PANAS

400-500oC

4.000 m

6
Energi Panasbumi
Komponen Utama
sistem Panasbumi:
-Sumber Panas
-Permeabilitas
-Batuan Reservoir
-Fluida
-Batuan Penudung
(dalam sistem tertentu)

7
 Karakteristik Sistem Geothermal

Air meteorik

Fluida meresap ke dalam bumi menuju

batuan reservoir, kemudian mengalami
pemanasan sehingga temperatur dan
tekanan meningkat lalu naik ke permukaan
kembali melalui menuju daerah yang
bertekanan rendah
http://www.geothermal-
energy.org/what_is_geothermal_energy.html
8 8
8
Pada dasarnya sistim panas bumi terbentuk sebagai hasil perpindahan panas dari
suatu sumber panas ke sekelilingnya yang terjadi secara konduksi dan secara
konveksi.

Gambar Perpindahan panas pada sistem panas bumi dan elemen sistem panas bumi

Model sistem panas bumi (White, 1973)

9
Source : IGA website

10
Setting Geologi Sistem Panas Bumi
Dengan demikian jenis keluarnya panas ke permukaan apakah intermiten atau
kontinyu, apakah terkonsentrasi atau menyebar, sangat dipengaruhi kondisi
geologi daerah setempat. Hal ini juga sangat erat kaitannya dengan letak dan posisi
suatu daerah dalam peta tektonik lempengnya.

Secara umum seting geologi yang mengontrol keluarnya panas ke permukaan bumi
adalah sebagai berikut:

1.Sistem Panas Bumi pada Aktif Margin (Active Margin)

2.Sistem Panas Bumi pada Punggungan Tengah Samudra (Mid Oceanic Ridge)
3.Sistem Panas Bumi pada Active Extensive Continental Rifts
4.Sistem Panas Bumi pada Continental Rifts lainnya
5.Sistem Panas Bumi yang berasosiasi dengan busur kepulauan volkanik aktif
(Active Volcanic Islands)
6.Sistem Panas Bumi yang berasosiasi dengan normal atau sedikit lebih tinggi dari
normal heat flux

11
Tektonik Lempeng sebagai pengontrol seting geologi sistem panas bumi

12
12
AKTIFITAS TEKTONIK: (1) penunjaman lempeng samudra ke bawah
lempeng kontinen
(2) pemisahan lempeng samudra oleh arus
konveksi magma

13
 WORLD GEOTHERMAL
ELECTRICITY
Installed capacity MWe 2004 - 2014

Iceland 202
Russia 79
Germany 0.2 Austria 1
USA 2544 Turkey 20
Italy 790 Japan 535
Azores 16
Mexico 953 China 29
Guatemala 33 Ethiopia (7) Thailand 0.3
Guadeloupe 15 Philippines
El Salvador 161
1931
Nicaragua 77
Costa Rica 163 Kenya 127 Papua N Guinea 6
Indonesia 1438

Australia 0.2

USA 2544 MW New Zealand 437

PHILIPPINES 1931 MW
INDONESIA 1438 MW
MEXICO 953 MW
ITALY 790 MW

14
SUMBER DAYA GEOTHERMAL
DI INDONESIA

15
 GEOTHERMAL RESOURCES MAP OF INDONESIA
TOTAL = 28,000 MW

Iboi -Jaboi 10MW

Seul awah Ag am 275MW

Lau Deb uk-Deb uk / Si bay ak 2MW, 38MW

Si pahol on Tar ut u ng 50MW
Sar ul a Si bu al B ual i 6 30MW Su wawa Gor o ntal o 55MW

S. Mer api Sampur ag a 100MW K otamob ag u 140MW

Lah en don g - Tompaso 40 MW, 320MW
G. Tal an g 30MW
Merana 200MW
Muar al ab uh 240MW
Sung ai Pen u h 355MW Jai l ol o 20MW
Lempu r / K eri n ci 20MW

B. Ged ung Hul u L ai s / Tamb ang Sawah 300MW Tul ehu 2 0MW

30

Suoh An tatai G. Seki n cau 390MW

Lum ut B al ai 620MW Raj abasa 120MW
Marg a Bay ur 170MW Tangkub an per ahu 20MW

Ul ub el u 440MW Ij en 40MW
Wai Rat ai 120MW B edu gul 175MW

Citaman G. K ar ang 20MW

At ad ei 10MW
Coso l ok Ci s uk ar ame 180MW Wi l is / Ngebel 120MW
Ok a L ar ant u ka 20MW
Un gar an 180MW
G. Salak 375
3 MW, 120MW
Tel omoy o 50MW Hu u Dah a 30MW Sokor i a Mut ub us a 20MW
G. Pat uh a 500MW
Di en g 60MW, 340MW Wai San o 10MW B ena Matal o ko 20MW
G. Way an g - Wi ndu 110MW, 290MW Ul um bu 36MW
5MW, 110 M
Daraj at 255
12554
W
Kamoj ang 200 MW,120 MW G. Kar ah a G. Tel ag abo das 400MW
SOURCE : DEPT. ESDM, 2010

16
 GEOTHERMAL RESOURCES MAP OF INDONESIA
TOTAL = 28,000 MW

Sumatera

Sibayak 12 MW
Ulubelu 110 MW
Sulawesi
Lahendong 80 MW

Jawa - Bali
Kamojang 235 MW NTT
Darajat 270 MW Ulumbu 10 MW
G. Salak 377 MW Mataloko 2,5 MW
Wayang Windu 227
MW Dimodifikasi dari Suryadarma et al
(2015)
Patuha 55 MW SOURCE ::DEPT. ESDM, 2010
Total Resources : 28 GW ; Installed Capacity 1438 MW
Dieng 60 MW
17
17
 WILAYAH KERJA & OPERASI PT. PGE
EXPLORATION STAGE
EXPLORATION EXPLORATION DEVELOPMENT PRODUCTION AND
SURVEY DRILLING OPERATION

D. AREA PRODUKSI
A. AREA EKSPLORASI
1. MARGABAYUR (SUMSEL) B. PROJECT
C. DEVELOPMENT 13. KAMOJANG (JABAR)
2. BUKIT DAUN (BENGKULU) 7. SUNGAI PENUH (JAMBI)
11. LAHENDONG 4,5,6 14. LAHENDONG (SULUT)
3. IYANG ARGOPURO (JATIM) 8. HULULAIS (BENGKULU)
12. LUMUT BALAI (SUMSEL) 15. SIBAYAK (SUMUT)
4. MASIGIT GUNTUR (JABAR) 9. KARAHA BODAS (JABAR)
16. ULUBELU (LAMPUNG)
5. PAPANDAYAN (JABAR) 10. KOTAMOBAGU (SULUT)
17. KAMOJANG 5
6. SEULAWAH (ACEH)

18 18
EKSPLORASI
GEOTHERMAL

19
Flowchart Pekerjaan Tim Geosains

IL 21

GEOLOGI GEOKIMIA GEOFISIKA

GEOTHERMAL
MODEL
Pada tahap eksplorasi
sumber daya
geothermal, tim geosains
WELLS berperan sangat penting
TARGETTING dalam melokalisir
prospek geothermal dan
memperkirakan
cadangan geothermal
DRILLING yang ada

20
20
 Tahapan Umum Eksplorasi Geothermal Untuk PGE

3.Survei Geologi 7.Pemboran Eksplorasi 9.Uji Sumur 11.Pemboran

1.Studi Pendahuluan (Probable Reserve) (Proven Reserve) Pengembangan
(Reconaissance) 4.Survei Geokimia 1-2 Tahun 1-2 Tahun 2-3 Tahun
<1 Tahun
5.Survei Geofisika

1-2 Tahun

2. Prospect / No 6.Conceptual Model

8. Pre Feasibility Studi 10.Feasibility Report
(Hypothetic Resource) (Possible Reserve) 12.Utilisasi

21
GEOLOGI

22
 Geologi Geothermal membahas aspek-aspek geologi dalam mempelajari panasbumi
Dengan Tujuan Untuk :
Mendapatkan pengetahuan dasar tentang bagaimana menduga kondisi reservoir panas bumi dari data
alterasi batuan
Menyelidiki sistem vulkanis, struktur geologi, umur batuan, jenis dan tipe batuan ubahan dalam
kaitannya dengan sistem panas bumi

Subdisiplin Geothermal Geologi

Petrologi : ilmu tentang batuan

Mineralogi : ilmu tentang mineral
Stratigrafi : ilmu tentang perlapisan batuan
Struktur Geologi : ilmu tentang struktur batuan
Vulkanologi ilmu tentang kegunungapian
Hidrologi : ilmu tentang air di bumi
Geomorfologi : ilmu tentang morfologi bumi
Geokronologi : ilmu tentang menentukan umur batuan
Geokimia batuan : mengetahui komposisi kimia batuan dan interpretasinya
Geokimia fluida : mengetahui komposisi kimia fluida dan interpretasinya
Pemetaan Lapangan : memetakan batuan dan struktur di lapangan
Paleontologi : ilmu tentang fosil pada batuan
Mitigasi Bencana : ilmu tentang penanggulangan bencana

23
Surface Survey
(Survey Permukaan Bumi)

Pemetaan Geologi
Dilakukan untuk mengetahui kondisi, potensi dan melokalisir daerah yang
dianggap prospek
- Pemetaan Regional (Litologi-Stratigrafi)
- Pemetaan Alterasi
- Pemetaan Struktur Geologi
Pengukuran di lapangan dan Analisa Foto Udara/Satelite
- Studi Vulkanik/Volkanostratigrafi
- Geohidrologi Peta Geologi
Detil
Analisis Laboratorium
- Analisis Petrografi/Mineragrafi
- Analisis XRD
- Analisis XRF
- Analisis FI
- Dating

24
Pemetaan Geologi dan Analisa

Alterasi Struktur
Geologi

MIKROSKOP POLARISASI XRD

25
Analisa Struktur Geologi

26
27
 MINERAL DAN ALTERASI
100 200 300 340

Smectite
Illite
Biotite
Chlorite
Prehnite
Opal
Cristobalite
Quartz
Adularia
Hyalophane
Laumontite
Wairakite
Incipient epidote
Epidote type 1
Epidote type 2
Epidote type 3
Clinozoisite
Titanite
Pumpellyite
Actinolite/Tremolite
Dolomite
Anhydrite
Rutile

Kaolinite
Dickite
Pyrophyllite
Illite+Pyrophyllite
Diaspore
Andalusite
Zunyite
Tourmaline
Lazulite

Alterasi atau ubahan merupakan suatu hal penting yang harus dideskripsikan di dalam
pemboran geothermal, dalam pendeskripsian jenis alterasi, terdapat beberapa tipe alterasi :
Unaltered : Tidak Teralterasi
Argylic
Advanced Argylic
Argylic
Argylic/Propylitic
Propylitic
Phylic
28
MINERAL DAN ALTERASI

29
epidote Ca2Al2(Fe3+;Al)(SiO4)(Si2O7)O(OH)

30
 Output Geologi
444.000 mT 445.000 mT 446.000 mT 447.000 mT 448.000 mT 449.000 mT

1250
LEGENDA :
G.PINTAU
359.000 mU

Andesit - Dasit G. Sibayak

2212

Andesit - Dasit G. Pintau

F.6
00 Andesit G. Pratektetkan
20 1250
G.SIBAYAK
F.5
Volkanik klastik Singkut
2090
00 F.4 G.SIMPULANANGIN
20
F.7 Andesit - Dasit Singkut
358.000 mU

0 1437
175 G.PRATEKTEKAN Jatuhan piroklastik Bratagi

1750
1844 Fumarola / Mataair panas
SBY-5

00
15
SBY-3 F1 Patahan
SBY-6
SBY-8
SBY-7 Rim Singkut
357.000 mU

SBY-10 SBY-4 Kluster

LOK-C
SBY-9
LOK-B SBY-1 LOK-A U
Ds.Daulu
LOK-C
Ds.Semangat gunung 0 1 km
F.1
356.000 mU

F.2 F.3 PETA INDEKS

SBY-2
1500 BANDA ACEH

G.SINGKUT
TeleMEDAN
Tele
1680

100Km
355.000 mU

D.Toba

1500
DAERAH SURVEI

MN/2000

PETA GEOLOGI AREA PANASBUMI SIBAYAK, SUMUT

SG/AH-Geologi 1989
C:/MN/Sumur/Sibayak/Sumur/P.Lokasi.PRZ/2000

Output :
Penyebaran batuan di permukaan
Gambaran struktur yang mengontrol aktifitas panasbumi
Penyebaran daerah permeable
Tipe permeabilitas
Tipe batuan reservoir (Batuan beku/piroklastik)

31
GEOKIMIA

32
GEOFISIKA

33
Peranan Geofisika
pada penyelidikan prospek Geothermal

Satu-satunya cara memperoleh informasi struktur bawah permukaan yang

dalam selain pemboran
Biaya penyelidikan geosifika jauh lebih murah dibandingkan dengan pemboran
eksplorasi
Hasilnya dapat diperoleh dalam waktu yang lebih cepat dibandingkan dengan
penyelesaian satu buah pemboran eksplorasi
Survey geofisika dapat dengan mudah meliputi daerah yang luas

Tujuan penyelidikan geofisika

Tujuan utama: evaluasi dimensi reservoir

Dalam beberapa kasus dapat memberikan informasi struktur reservoir dan

indikasi bagian produktif dari reservoir tersebut

34
Metode Geofisika
yang biasa digunakan dalam Panasbumi

Direct Current (DC) resistivity method

Transient ElectroMagnetics & Magnetotellurics
GRAVITY METHOD
MAGNETIC METHOD
REPEAT MICRO-GRAVITY SURVEYS
MICRO EARTHQUAKE

35
 Magnetotelluric (MT)
Skema Disain Survai MT/AMT Sumber-Alam dengan Remote Reference

Merupakan Salah satu metode geosfisika

yang digunakan untuk penelitian sumber
panas (heat source)
Penelitian MT ini digunakan dengan
menggunakan sumber sounding dari
gelombang alami kemudian alat akan
membaca dalam bentuk nilai resistivitas
batuan.
Sensor medan listrik

36
Magnetotelluric (MT)

37
 Magnetotelluric (MT)

Model 3D

38
 Micro Earth Quake (MEQ)
Merupakan Salah satu metode geosfisika yang
digunakan untuk pengamatan reservoir panasbumi
yaitu dengan cara pemetaan episenter dan
hiposenter gempa mikro dengan skala kegempaan
< 3 skala richter.
Dengan memetakan distribusi hiposenter dan
episenter gempa mikro tersebut, maka perubahan
fisik, control reservoir dan pola distribusi hidrologi
yang terjadi di reservoir dapat diidentifikasi.

39
Micro Earth Quake (MEQ)

40
 Output Geologi
Acid Sulphate
Fumarole Chloride
Spring
Unaltered
y
Cla
ctite
e
Sm
Basin
Clays
Propylitic
Alteration in
Fractured
Geothermal
Reservoir

Heat and Gas Isotherms

from Magma 1 KM
1:1

41
PEMBORAN
GEOTHERMAL

42
 Surface Fluid geochemistry
MODEL KONSEPTUAL SISTEM
exploration
Geological mapping
Volcanic history
GEOTHERMAL
Tectonic structures
Geothermal activity

Source:Hjalti Fransson et al. (2010)

Menggambarkan prospek geothermal di

Geophysical exploration
bawah permukaan berdasarkan kondisi
fisik dari batuan (direcord dari Resistivity
permukaan). Magneto Telluric
Gravity
Magnetic
???

Source:Hjalti Fransson et al. (2010)

Source:Hjalti Fransson et al. (2010)

43
Most of geothermal wells are deviated
Well siting
Fault targets
Directional wells
Total depth
Surface and subsurface
structure correlation

44
BOREHOLE GEOLOGY Depth
(mKU)
LITOLOGI
INTENSITAS
ALTERASI
Distribusi Mineral
C l C h SQ E C Py IO
COMPOSITE LOG SUMUR UBL-29 (H4)
TIPE
ALTERASI
ZONA
PERMEABEL
Tf, T MWD, Tin-out, & MBT

TEMP (C) & % SMECTITE

0 0 50 100 0 50 100 150 200 250 300 350
0 0
100
100
200
200
300
TLC = 19 BPM 300 Csg. 20"
400 (0 - 350) m
ARGILIK 400
500

Tujuan utama...
500 500
600
600
700
700
800
800
900
900
1000 TRANSISI Csg. 13"
1000 1000 (0 - 998) m
1100
1100 3.0 3.1 kali (T MWD)
3.3 3.6 kali (mud T out)

DEPTH (MKU)
1200 1 st epidote
1200
1300 PROPILITIK
1300
1400
1400

Selama pemboran: 1500

INTERMITTENT
1500 RETURN 1500
1600 (TLC)
RATE LOSS = 1600
1700 9-19 BPM
1700 Liner 10-3/4"
@ 1202
TLCMKU/

Formasi batuan (porositas/permeabilitas).

1800 (956-1800) m
1105 MKT 1800
1900
1900
2000
2000 2000 Liner 8-5/8"
2100 (1760-2068) m
2100

(Alteration) temperatur
2200 MBT TEMP.MWD

TEMP.IN (DRILLING) TEMP.OUT (DRILLING)

TEMP. (Pemanasan 47 Hari)

Kedalaman casing (produksi)

Legenda :

: BTT (Breksi Tufa Terubah) : Tidak ada cutting / No return : Tipe alterasi Argilik
: BAT (Breksi Andesit Terubah) : PLC (Partial Loss Circulation) : Tipe alterasi Transisi (Silika - Kloritisasi)
: ABT (Andesit Basaltik Terubah) : TLC (Total Loss Circulation) : Tipe alterasi Propilitik

Kondisi Sumur
: TT (Tufa Terubah) : Tipe alterasi Oksidasi
: AT Andesit Terubah

BP/DAL/SBTI Page 17

Geothermal system Reservoir model

Struktur geologi bawah permukaan
Hubungan antara kondisi geologi dengan permeabilitas
Alterasi hydrothermal (bentuk dari sistem, evolusi dan
present state.

45
 CUTTING CHART
Field : Wellsite Geologist :
Well no. :
Well pad :
Depth range : Sheet no. :
Notes Depth (MD) Lithology Description

10

20

30

40

50

60

70

80

90

00

WELLSITE GEOLOGY
ACTIVITY
46
47
48
49
PEMANFAATAN ENERGI
GEOTHERMAL

50
51
Indirect Use

direct Use

52
SCHEMATIC DIAGRAM OF GEOTHERMAL ENERGY UTILIZATION

53
54
SCHEMATIC DIAGRAM OF DIRECT USE OF GEOTHERMAL
ENERGY

55
 DIRECT USE GEOTHERMAL ENERGY AT PGE
INCUBATOR COCONUT DRYING BY USING
GEOTHERMAL ENEGY
Autoclave

Steam Generator

AFTER 1 WEEK CONVENTIONAL COCONUT DRYING

MUSHROOM PRODUCTIVITY

56
GREEN HOUSE BATHING
57
REKREASI & KESEHATAN MASYARAKAT

58
QUIZ
1. Sebutkan nama mineral penunjuk adanya
permeabilitas
2. Sebutkan nama mineral penunjuk adanya
temperature tinggi
3. Sebutkan 3 macam manifestasi panasbumi
4. Sebutkan metode geofisika yang digunakan dalam
eksplorasi panasbumi

59
60