Laporan Pengeboran Air Tanah PDF
Laporan Pengeboran Air Tanah PDF
1 Ruang l i n g k u p .......................................................................................................... 1
2 Acuan................................................................................................. 1
3 Istilah dan definisi................................................................................. 1
i
Penyusunan Laporan Teknik Pengeboran Air Bawah Tanah
1 Ruang lingkup
Tujuan standar penyusunan laporan teknik pengeboran air bawah tanah adalah
untuk mendapatkan data dan informasi kondisi geologi dan hidrogeologi agar
dapat dimanfaatkan untuk konservasi air bawah tanah.
2 Acuan
3.1
1 dari 24
3.2
muka air bawah tanah
permukaan air bawah tanah di dalam sumur bor dihitung dari muka tanah
setempat dan muka laut
3.3
surat izin perusahaan pengeboran air bawah tanah (SIPPAT)
surat izin yang diberikan oleh kepala daerah yang berwenang kepada
badan usaha yang bergerak dalam bidang usaha pengeboran air bawah
tanah
3.4
surat izin pengeboran (SIP) air bawah tanah
surat izin yang diberikan oleh kepala daerah yang berwenang kepada instansi
atau lembaga pemerintah atau badan usaha dalam rangka pembuatan
sumur bor produksi air bawah tanah
3.5
log potensial diri (self potential)
jenis log listrik yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya porositas
dan cairan (fluida) yang dikandung oleh jenis batuan
3.6
log resistivitas (resistivity)
jenis log listrik yang digunakan untuk mengetahui keadaan resistivitas
batuan sehingga dapat mernbedakan jenis batuannya
3.7
log sinar gama (gamma ray)
jenis log radioaktivitas yang digunakan untuk mengetahui intensitas
radioaktivitas batuan sehingga dapat digunakan untuk memisahkan jenis
batuannya
3.8
sumur bor produksi air bawah tanah
sumur bor yang dibuat untuk mengambil air bawah tanah pada satu atau
lebih akuifer;
3.9
pipa lindung (casing pipe)
pipa yang dipasang di dalam lubang bor untuk menahan dinding lubang bor
agar tidak runtuh
3.10
konstruksi sumur bor
instalasi sumur bor yang terpasang setelah proses pembuatan sumur
selesai, yang terdiri atas pipa jambang, saringan, pipa naik, pembalut
kerikil, penyekat lempung
2 dari 24
dan penyekat semen
3.11
pipa jambang
susunan pipa dengan diameter tertentu pada bangunan konstruksi sumur bor
mulai dari permukaan tanah sampai kedalaman tertentu yang berfungsi untuk
menampung air bawah tanah dan penempatan pompa
3.12
pipa naik
susunan pipa dengan diameter tertentu pada bangunan konstruksi sumur bor
yang terletak di bawah pipa jambang, berfungsi sebagai sarana air bawah
tanah naik sampai ke pipa jambang
3.13
saringan
pipa yang berlubang dengan diameter tertentu di bagian dindingnya untuk
memungkinkan masuknya air bawah tanah
3.14
pembalut kerikil
pembalut yang terbentuk dari kerikil yang diisikan ke dalam ruang antara
dinding lubang bor dan saringan, berfungsi menahan butiran batuan lepas yang
akan masuk kedalam sumurbor
3.15
penyekat lempung
penyekat yang terbentuk dari lurnpur penyekat yang diinjeksikan ke dalam
ruang antara dinding lubang bor dan pipa naik
3.16
penyekat semen
penyekat yang terbentuk dari bubur semen yang diinjeksikan ke dalam ruang
antara dinding lubang bor dan pipa jambang atau pipa naik, berfungsi
mencegah tercemarnya air bawah tanah
3.17
pipa pisometer
pipa terbuka, yang ditempatkan di dalam atau dekat lubang bor setelah
dilakukan pengeboran sampai kedalaman yang diinginkan untuk pemantauan
muka air bawah tanah
3.18
peta situasi lokasi sumur bor
bentuk ungkapan yang menggambarkan titik lokasi pengeboran serta sebaran
sumur bor yang berada pada suatu perusahaan
3 dari 24
3.19
peta topografi atau peta rupa bumi
bentuk ungkapan data dan informasi rnenyeluruh secara umum baik unsur
alam maupun buatan, dan planimetris keadaan muka bumi dengan batas an
sesuai s kala dan proyeksi
3.20
peta geologi
bentuk ungkapan sebaran, satuan batuan, struktur geologi dan stratigrafi
suatu daerah yang disajikan dengan warna, tanda-tanda tertentu sehingga
dapat memberikan gambaran 3 dimensi tentang kondisi geologi daerah
seternpat
3.21
peta hidrogeologi
bentuk ungkapan pelamparan akuifer bersama-sama dengan kondisi
geologi, hidrogeologi, curah hujan, dan tampilan air permukaan urituk
memahami rezim air bawah tanah suatu daerah atau wilayah atau kawasan
3.22
logging sumur (well logging)
pengukuran parameter fisik pada setiap kedalaman secara tepat dan
menerus dari urutan lapisan batuan yang telah ditembus pengeboran;
3.23
pengembangan sumur (well development)
kegiatan penyelesaian akhir konstruksi sumur yang pada dasarnya
rnerupakan pekerjaan pembersihan sumur agar bersih dari sisa lumpur
pengeboran terutama pada saringan sehingga sumur bor mempunyai
kemampuan menyadap airtanah secara optimum
Pengertian yang belum tercantum dapat dilihat pada acuan yang dipakai
dalam penyusunan standar ini
4 Sistematika pelaporan
Penulisan laporan teknik pengeboran air bawah tanah disusun dengan tata
urutan (sistematika) sebagai berikut :
Bab I : Pendahuluan
Bab II : Keadaan umum
2.1. Lokasi pengeboran
2.2. Bentang alam
2.3. Geologi
2.4. Hidrogeologi
4 dari 24
Bab III : Kegiatan pengeboran
3.1. Persiapan
3.2. Pembuatan lubang bor
3.3. Logging sumur
3.4. Pemasangan konstruksi sumur
3.5. Pengembangan sumur
3.6. Uji pemompaan dan uji pemulihan
3.7. Analisis fisika dan kimia air bawah tanah
3.8. Pemulihan lokasi pengeboran
Bab IV : Kesimpulan dan saran
Daftar pustaka
Lampiran
5 Materi pelaporan
5 dari 24
b) letak administratif titik lokasi sumur bor yang menyebutkan nama
jalan, kampung, desa atau kelurahan, kecamatan, kabupaten atau
kota dan propinsi. Titik lokasi pengeboran serta sebaran sumur bor
yang telah ada diplot pada peta situasi lokasi sumurbor skala 1 :
10.000 atau lebih besar (contoh lampiran B).
Uraian singkat mengenai bentuk, sudut lereng, beda tinggi dan panjang dari
bentang alam (morfometri) lokasi pengeboran dikaitkan dengan bentang alam
regional, misalnya kaki gunungapi, dataran, perbukitan.
5.2.3 Geologi
Uraian umum mengenai kondisi geologi setempat mengacu pada peta geologi
yang sudah ada meliputi :
a) jenis, komposisi, sebaran, dan umur dari satuan batuan;
b) struktur geologi.
5.2.4 Hidrogeologi
Uraian umum mengenai kondisi hidrogeologi setempat mengacu pada
hidrogeologi yang sudah ada meliputi :
a) jenis, komposisi batuan pembentuk akuifer, akuiklud dan akuitard;
b) sebaran batuan secara tegak maupun mendatar dikaitkan dengan data
sumur bor yang ada;
c) potensi air bawah tanah meliputi kuantitas dan kualitas air bawah
tanah.
5.3 Bab III Kegiatan pengeboran
5.3.1 Persiapan
Uraian persiapan pengeboran meliputi kegiatan :
a) memilih jenis mesin bor dan perlengkapan didasarkan pada kondisi
geologi dan hidrogeologi di lokasi rencana pengeboran;
b) menyiapkan peralatan pengeboran;
c) menyiapkan lokasi pengeboran :
- menyiapkan sarana jalan masuk.
- mencari sumber air untuk sirkulasi lumpur pengeboran dan
kebutuhan personil
- membuat kolam lumpur pengeboran.
- menyiapkan kantor lapangan, gudang dan bedeng bagi personil.
6 dari 24
d) tanggal, bulan, tahun dilaksanakannya kegiatan tersebut di atas.
7 dari 24
a) tanggal, bulan dan tahun dilaksanakannya pemasangan konstruksi
sumur, dilengkapi berita acara pengawasan yang ditanda tangani
petugas dari instansi yang berwenang;
b) metode yang digunakan;
c) diameter, panjang dan kedudukan dari pipa jambang, saringan, pipa
naik, dan pipa pisometrik sesuai dengan ketentuan teknis dalam SIP
dan hasil logging sumur;
d) ukuran dan letak pemasangan kerikil pembalut, dan semen
penyekat;
e) gambar penampang konstruksi sumur bor berikut bangunan
diatasnya (contoh lampiran C).
8 dari 24
d) hasil analisis unsur-unsur fisika dan kimia air bawah tanah minimal untuk
air bawah tanah (contoh lampiran G) sesuai dengan peruntukannya;
e) penjelasan singkat hasil analisis fisika dan kimia air bawah tanah
dibandingkan dengan baku mutu air sesuai peruntukannya.
5.6 Lampiran
Dalam lampiran disebutkan bahan-bahan yang dilampirkan meliputi :
a) surat izin pengeboran air bawah tanah;
b) surat izin perusahaan pengeboran air bawah tanah;
c) surat tanda instalasi bor air bawah tanah;
9 dari 24
d) surat izin juru bor air bawah tanah;
e) peta lokasi pengeboran skala 1 : 50.000 atau lebih besar;
f) peta situasi lokasi sumur bor skala 1 : 10.000 atau lebih besar;
g) penampang kecepatan pengeboran, potensial diri, resistivitas,
litologi dan konstruksi sumur bor;
h) data uji pemompaan dan uji pemulihan serta uji surutan bertahap,
i) berita acara pengawasan pelaksanaan pemasangan konstruksi sumur
bor dan uji pemompaan;
j) hasil analisis fisik dan kimia percontoh air bawah tanah;
k) foto-foto kegiatan pengeboran.
10dari 24
Lampiran A
Contoh Peta Lokasi Pengeboran
11 dari 24
Lampiran B
Contoh Peta Situasi Lokasi Sumurbor
%
Skala 1 : 10.000
KETERANGAN :
"1 Sumurbor ke l
12 dari 24
Lampiran C
C.1. Batuan sedimen atau volkanik bersifat lepas atau kurang padu
Coarse or poorly consolidated sedimentary of volcanic rock
3) pasir (dibedakan oleh ragam dari 10) kerikil, pasir dan lempung
ketebalan titik-titik) gravel, sand and clay
sand (distinction by variation of
thickness of point)
5) gambut
peat
6) lignit
lignite
7) rempah gunungapi
pyroclastics
13 dari 24
C.2. Batuan sedimen padu
Mostly consolidated rock
18) napal
marl
14 dari 24
C.3. Batuan beku dan malihan
Igneous and metamorphic rocks
31) batuan beku basa 40) sabak, filit, sekis mika dll
basic igneous rocks (dibedakan oleh ragam
kerapatan tanda)
slate, philite, mica, schist, etc
(distinction by dense of sign)
marmer
34) batuan gunungapi tak teruraikan 43)
marble
undifferentiated volcanic rocks
kuarsit
35) batuan gunungapi tua 44)
old volcanic rocks quartzite
36) batuan beku leleran bersifat asam 45) batuan ubahan tak teruraikan
sampai menengah (dibedakan oleh metamorphic rocks,
ragam pengaturan tanda silang) undifferentiated
acid to intermediate effusives
(distinction by variation of
arrangement of crosses)
15 dari 24
Lampiran D
Contoh Penampang Kecepatan Pengeboran, Potensi Diri,
Resistivitas, Litologi dan Konstruksi Sumurbor
16 dari 24
Lampiran E
17 dari 24
18 dari 24
19 dari 24
20 dari 24
21 dari 24
Catatan : Uji surutan bertahap minimum dilakukan 3 tahap.
22 dari 24
Lampiran F
Contoh grafik semi log
23 dari 24
Lampiran G
Contoh hasil analisis fisika dan kimia percontoh air bawah
tanah
Dikirim oleh :
Berasal dari :
Tanggal :
TANDA CONTOH
Maksimum diperbolehkan Hasil Analisis
UNSUR Satuan (416/MENKES/PER/IX/1990)
Kekeruhan FTU 5
Warna mg/L FtCo 15
Bau - Tidak berbau
Rasa - Tidak berbau
Daya Hantar Listrik m S/cm -
pH unit pH 6,5 8,5
Kesadahan mg/L CaCO3 500.0
Ca2+ (kalsium) mg'L -
Mg2+ (magnesium) mg/L -
3+
Fe (besi)jumlah mg/L 0,3
2+
Mn (mangan) mg/L 0,1
+
K (kalium) mg/L -
+
Na (natrium) mg/L 200
Li+ (litium) mg/L -
2+
C03 (karbonat) mg/L -
HC03+ (bikarbonat) mg/L -
C02 (karboendioksida) mg/L -
CI+ (khlorida) mg/L 250
SO42+ (sulfat) mg/L 400
NO2VN (nilril) mg/L 1,0
NO3+N (nitrit) mg/L 10
Si02 (silika) mg/L -
Zat Organik mg/L KmnO4 10
Zat PadatTerlarut mg/L 1000
Catatan :
..,..20.
Analisis unsur Li+ perlu dilakukan pada
contoh mataair panas ttd
Cap laboratorium
24 dari 24