Anda di halaman 1dari 26

SNI 13-6607-2001

Standar Nasional Indonesia

Penyusunan laporan teknik


pengeboran air bawah tanah

ICS 73.020 Badan Standardisasi Nasional BSN


DAFTAR ISI

1 Ruang l i n g k u p .......................................................................................................... 1
2 Acuan................................................................................................. 1
3 Istilah dan definisi................................................................................. 1

4 Sistematika pelaporan ............................................................................ 4


5 Materi pelaporan ...................................................................................... 5
5.1 Bab I Pendahuluan........................................................................... 5
5.2 Bab II Keadaan umum...................................................................... 5
5.2.1 Lokasi pengeboran............................................................................ 5
5.2.2 Bentang alam........................................................................................ 6
5.2.3 Geologi.......................................................................................6
5.2.4 Hidrogeologi...................................................................................
6
5.3 Bab III Kegiatan pengeboran.................................. ................................. 6
5.3.1 Persiapan........................................................................................ 6
5.3.2 Pembuatan lubang bor..................................................................... 7
5.3.3 Logging sumur............................................................................. 7
5.3.4 Pemasangan konstruksi sumur.. 7
5.3.5 Pengernbangan sumur (well development)........................................... ... 8
5.3.6 Uji pemompaan dan uji pemulihan....... ................... ......................... 8
5.3.7 Analisis fisika dan kimia air bawah tanah................................................... 8
5.3.8 Pemulihan lokasi pengeboran................................................................ 9
5.4 Kesimpulan dan saran........................................................................... 9
5.5 Daftar pustaka.................................................................................... 9
5.6 Lampiran................................................................................................... 9
6 Format Pengetikan Laporan..................................................................... 10

Larnpiran A Contoh peta lokasi perusahaan skala 1 : 50.000.............................11


Lampiran B Contoh peta situasi lokasi sumur bor 1 : 10.000.... ............... 12
Larnpiran C Simbol litologi atau batuan.......................................................... 13
Lampiran D Contoh penarnpang kecepatan pengeboran, potensial diri resistivitas,
litologi, dan konstruksi sumur bor...............................................16
Lampiran E Formulir data uji pemompaan dan uji pemulihan..................... . .... 17
Lampiran F s.vst/t1 dalam kertas grafik semi log............................................ 23
Lampiran G Hasil analisis fisika dan kimia percontoh air bawah tanah..24

i
Penyusunan Laporan Teknik Pengeboran Air Bawah Tanah

1 Ruang lingkup

Standar penyusunan laporan teknik pengeboran air bawah tanah meliputi


ketentuan umum, sitematika, materi pelaporan, dan format pengetikan yang
harus dipenuhi oleh pemegang surat izin perusahaan pengeboran air bawah
tanah dalam penyusunan laporan teknik pengeboran air bawah tanah.

Standar penyusunan laporan teknik pengeboran air bawah tanah ini


dimaksudkan sebagai ketentuan umum dan acuan dalam penyusunan laporan
teknik pengeboran air bawah tanah.

Tujuan standar penyusunan laporan teknik pengeboran air bawah tanah adalah
untuk mendapatkan data dan informasi kondisi geologi dan hidrogeologi agar
dapat dimanfaatkan untuk konservasi air bawah tanah.

2 Acuan

Acuan yang dipakai dalarn standar penyusunan laporan teknik pengeboran


air bawah tanah adalah :
SNI 03-2527-1991, Metode pengujian karakteristik akuifer tertekan
dengan uji pemompaan Jacob I.
SNI 03-2817-1992, Metode pengujian akuifer tertekan dengan
pemompaan Papadopoulus Cooper.
SNI 03-3641-1994, Metode pengeboran air bawah tanah dengan alat bor
putar sistim sirkulasi langqung.
SNI 03-3970-1995, Metode pengukuran tinggi muka airtanah bebas di sumur.
SNI 13-4687-1998, Spesifikasi konstruksi sumur pantau.
SNI 13-4729-1998, Legenda umum peta hidrogeologi indonesia skala 1 :
250.000.

3 Istilah dan definisi

Beberapa pengertian yang berkaitan dengan standar penyusunan laporan


teknik pengeboran air bawah tanah ini adalah sebagai berikut :

3.1

pengeboran air bawah tanah

rangkaian kegiatan yang meliputi ; persiapan, pembuatan lubang bor, logging


sumur, pemasangan konstruksi, pengembangan sumur, uji pemompaan dan
uji pemulihan, analisis fisika dan kimia air bawah tanah, serta pemulihan lokasi

1 dari 24
3.2
muka air bawah tanah
permukaan air bawah tanah di dalam sumur bor dihitung dari muka tanah
setempat dan muka laut

3.3
surat izin perusahaan pengeboran air bawah tanah (SIPPAT)
surat izin yang diberikan oleh kepala daerah yang berwenang kepada
badan usaha yang bergerak dalam bidang usaha pengeboran air bawah
tanah

3.4
surat izin pengeboran (SIP) air bawah tanah
surat izin yang diberikan oleh kepala daerah yang berwenang kepada instansi
atau lembaga pemerintah atau badan usaha dalam rangka pembuatan
sumur bor produksi air bawah tanah
3.5
log potensial diri (self potential)
jenis log listrik yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya porositas
dan cairan (fluida) yang dikandung oleh jenis batuan
3.6
log resistivitas (resistivity)
jenis log listrik yang digunakan untuk mengetahui keadaan resistivitas
batuan sehingga dapat mernbedakan jenis batuannya

3.7
log sinar gama (gamma ray)
jenis log radioaktivitas yang digunakan untuk mengetahui intensitas
radioaktivitas batuan sehingga dapat digunakan untuk memisahkan jenis
batuannya
3.8
sumur bor produksi air bawah tanah
sumur bor yang dibuat untuk mengambil air bawah tanah pada satu atau
lebih akuifer;
3.9
pipa lindung (casing pipe)
pipa yang dipasang di dalam lubang bor untuk menahan dinding lubang bor
agar tidak runtuh
3.10
konstruksi sumur bor
instalasi sumur bor yang terpasang setelah proses pembuatan sumur
selesai, yang terdiri atas pipa jambang, saringan, pipa naik, pembalut
kerikil, penyekat lempung

2 dari 24
dan penyekat semen

3.11
pipa jambang
susunan pipa dengan diameter tertentu pada bangunan konstruksi sumur bor
mulai dari permukaan tanah sampai kedalaman tertentu yang berfungsi untuk
menampung air bawah tanah dan penempatan pompa
3.12
pipa naik
susunan pipa dengan diameter tertentu pada bangunan konstruksi sumur bor
yang terletak di bawah pipa jambang, berfungsi sebagai sarana air bawah
tanah naik sampai ke pipa jambang

3.13
saringan
pipa yang berlubang dengan diameter tertentu di bagian dindingnya untuk
memungkinkan masuknya air bawah tanah

3.14
pembalut kerikil
pembalut yang terbentuk dari kerikil yang diisikan ke dalam ruang antara
dinding lubang bor dan saringan, berfungsi menahan butiran batuan lepas yang
akan masuk kedalam sumurbor

3.15
penyekat lempung
penyekat yang terbentuk dari lurnpur penyekat yang diinjeksikan ke dalam
ruang antara dinding lubang bor dan pipa naik

3.16
penyekat semen
penyekat yang terbentuk dari bubur semen yang diinjeksikan ke dalam ruang
antara dinding lubang bor dan pipa jambang atau pipa naik, berfungsi
mencegah tercemarnya air bawah tanah

3.17
pipa pisometer
pipa terbuka, yang ditempatkan di dalam atau dekat lubang bor setelah
dilakukan pengeboran sampai kedalaman yang diinginkan untuk pemantauan
muka air bawah tanah

3.18
peta situasi lokasi sumur bor
bentuk ungkapan yang menggambarkan titik lokasi pengeboran serta sebaran
sumur bor yang berada pada suatu perusahaan

3 dari 24
3.19
peta topografi atau peta rupa bumi
bentuk ungkapan data dan informasi rnenyeluruh secara umum baik unsur
alam maupun buatan, dan planimetris keadaan muka bumi dengan batas an
sesuai s kala dan proyeksi

3.20
peta geologi
bentuk ungkapan sebaran, satuan batuan, struktur geologi dan stratigrafi
suatu daerah yang disajikan dengan warna, tanda-tanda tertentu sehingga
dapat memberikan gambaran 3 dimensi tentang kondisi geologi daerah
seternpat

3.21
peta hidrogeologi
bentuk ungkapan pelamparan akuifer bersama-sama dengan kondisi
geologi, hidrogeologi, curah hujan, dan tampilan air permukaan urituk
memahami rezim air bawah tanah suatu daerah atau wilayah atau kawasan

3.22
logging sumur (well logging)
pengukuran parameter fisik pada setiap kedalaman secara tepat dan
menerus dari urutan lapisan batuan yang telah ditembus pengeboran;

3.23
pengembangan sumur (well development)
kegiatan penyelesaian akhir konstruksi sumur yang pada dasarnya
rnerupakan pekerjaan pembersihan sumur agar bersih dari sisa lumpur
pengeboran terutama pada saringan sehingga sumur bor mempunyai
kemampuan menyadap airtanah secara optimum
Pengertian yang belum tercantum dapat dilihat pada acuan yang dipakai
dalam penyusunan standar ini

4 Sistematika pelaporan

Penulisan laporan teknik pengeboran air bawah tanah disusun dengan tata
urutan (sistematika) sebagai berikut :
Bab I : Pendahuluan
Bab II : Keadaan umum
2.1. Lokasi pengeboran
2.2. Bentang alam
2.3. Geologi
2.4. Hidrogeologi

4 dari 24
Bab III : Kegiatan pengeboran
3.1. Persiapan
3.2. Pembuatan lubang bor
3.3. Logging sumur
3.4. Pemasangan konstruksi sumur
3.5. Pengembangan sumur
3.6. Uji pemompaan dan uji pemulihan
3.7. Analisis fisika dan kimia air bawah tanah
3.8. Pemulihan lokasi pengeboran
Bab IV : Kesimpulan dan saran
Daftar pustaka
Lampiran

5 Materi pelaporan

5.1 Bab I Pendahuluan


Uraian secara singkat mengenai latar belakang, maksud dan tujuan,
dilakukannya pengeboran air bawah tanah serta pelaksanaan kegiatan
pengeboran dengan mencantumkan :
a) alasan, rnaksud dan tujuan dilakukannya pengeboran air bawah tanah;
b) waktu (tanggal/bulan/tahun) kegiatan dimulai dan berakhirnya
pengeboran;
c) kesampaian lokasi pengeboran dari kota terdekat;
d) surat izin pengeboran air bawah tanah dari kepala daerah yang
berwenang,
e) SIPPAT, surat tanda instalasi bor, dan surat izin juru bor dari pelaksana
pengeboran;
f) metode dan tahapan pekerjaan;
g) peralatan yang digunakan. .

5.2 Bab II Keadaan umum

5.2.1 Lokasi pengeboran


Uraian secara singkat mengenai lokasi pengeboran,dengan mencantumkan :
a) koordinat titik lokasi sumur bor dalarn UTM global (Global Universal
Transverse Mercator Grid), lokasi sumurbor tersebut berada diplot pada
peta topografi skala 1 : 50.000 (contoh lampiran A);

5 dari 24
b) letak administratif titik lokasi sumur bor yang menyebutkan nama
jalan, kampung, desa atau kelurahan, kecamatan, kabupaten atau
kota dan propinsi. Titik lokasi pengeboran serta sebaran sumur bor
yang telah ada diplot pada peta situasi lokasi sumurbor skala 1 :
10.000 atau lebih besar (contoh lampiran B).

5.2.2 Bentang alam

Uraian singkat mengenai bentuk, sudut lereng, beda tinggi dan panjang dari
bentang alam (morfometri) lokasi pengeboran dikaitkan dengan bentang alam
regional, misalnya kaki gunungapi, dataran, perbukitan.

5.2.3 Geologi
Uraian umum mengenai kondisi geologi setempat mengacu pada peta geologi
yang sudah ada meliputi :
a) jenis, komposisi, sebaran, dan umur dari satuan batuan;
b) struktur geologi.

5.2.4 Hidrogeologi
Uraian umum mengenai kondisi hidrogeologi setempat mengacu pada
hidrogeologi yang sudah ada meliputi :
a) jenis, komposisi batuan pembentuk akuifer, akuiklud dan akuitard;
b) sebaran batuan secara tegak maupun mendatar dikaitkan dengan data
sumur bor yang ada;
c) potensi air bawah tanah meliputi kuantitas dan kualitas air bawah
tanah.
5.3 Bab III Kegiatan pengeboran

5.3.1 Persiapan
Uraian persiapan pengeboran meliputi kegiatan :
a) memilih jenis mesin bor dan perlengkapan didasarkan pada kondisi
geologi dan hidrogeologi di lokasi rencana pengeboran;
b) menyiapkan peralatan pengeboran;
c) menyiapkan lokasi pengeboran :
- menyiapkan sarana jalan masuk.
- mencari sumber air untuk sirkulasi lumpur pengeboran dan
kebutuhan personil
- membuat kolam lumpur pengeboran.
- menyiapkan kantor lapangan, gudang dan bedeng bagi personil.

6 dari 24
d) tanggal, bulan, tahun dilaksanakannya kegiatan tersebut di atas.

5.3.2 Pembuatan lubang bor


Uraian pelaksanaan pembuatan lubang bor mencantumkan :
a) pemilik pekerjaan, disebutkan nama instansi atau lembaga atau
perusahaan atau perorangan yang memberikan pekerjaan pengeboran;
b) pelaksana pekerjaan, disebutkan nama instansi atau lembaga atau
perusahaan atau perorangan yang melaksanakan pekerjaan
pengeboran
c) rincian pencatatan yang perlu disebutkan :
1) tanggal, bulan, tahun mulai dan selesainya pengeboran;
2) mesin bor yang digunakan;
3) mesin pompa yang digunakan;
4) metode pengeboran;
5) juru bor yang melakukan pengeboran;
6) pemerian percontoh batuan dari hasil pengeboran keratan (cutting)
atau pengeboran inti;
Hasil pemerian batuan digambarkan dengan memakai simbol litologi
atau batuan seperti contoh lampiran C, dalam bentuk penampang
litologi dengan skala tertentu (contoh lampiran D).
7) riwayat kedudukan muka air bawah tanah selama pengeboran
berlangsung;
8) kedudukan muka air bawah tanah terakhir setelah pengeboran
selesai.
5.3.3. Logging sumur
Uraian pelaksanaan logging sumur mencantumkan :
a) tanggal, bulan dan tahun dilaksanakannya logging sumur;
b) spesifikasi dari alat yang dipakai meliputi : jenis alat, merk;
c) metode yang digunakan, misalnya log listrik jenis potensial diri (self
potential), log resistivitas (resistivity) atau log radioaktivitas jenis sinar
gamma (gamma ray);
d) gambar logging sumur digambarkan dalam penampang logging sumur
(contoh Lampiran D).
5.3.4 Pemasangan konstruksi sumur
Uraian pelaksanaan pemasangan konstruksi sumur mencantumkan :

7 dari 24
a) tanggal, bulan dan tahun dilaksanakannya pemasangan konstruksi
sumur, dilengkapi berita acara pengawasan yang ditanda tangani
petugas dari instansi yang berwenang;
b) metode yang digunakan;
c) diameter, panjang dan kedudukan dari pipa jambang, saringan, pipa
naik, dan pipa pisometrik sesuai dengan ketentuan teknis dalam SIP
dan hasil logging sumur;
d) ukuran dan letak pemasangan kerikil pembalut, dan semen
penyekat;
e) gambar penampang konstruksi sumur bor berikut bangunan
diatasnya (contoh lampiran C).

5.3.5 Pengembangan sumur (well development)


Uraian pelaksanaan pengembangan sumur mencantumkan :
a) tanggal, bulan dan tahun pelaksanaan pembersihan sumur;
b) metode pengembangan sumur yang dilakukan;
c) peralatan yang dipakai dalam pengembangan sumur.

5.3.6 Uji pemompaan dan uji pemulihan


Uraian pelaksanaan uji pemompaan dan uji pemulihan mencantumkan :
a) tanggal, bulan dan tahun pelaksanaan uji pemompaan dan uji pemulihan
dilengkapi dengan berita acara pengawasan yang ditanda tangani oleh
petugas instansi yang berwenang;
b) peralatan yang dipakai dalam uji pemompaan dan uji pemulihan;
c) metode pengujian yang digunakan (uji surutan dan uji pemulihan serta uji
surutan bertahap);
d) data uji pemompaan dan uji pemulihan serta sifat fisik air bawah
tanah (daya hantar listrik, pH dan suhu) seperti contoh lampiran E;
e) gambar ploting (plotting) data uji pemompaan dan uji pemulihan pada
kertas semi log (contoh lampiran F);
f) metode dan hasil analisis data uji pemompaan serta uji pemulihan.

5.3.7 Analisis fisika dan kimia air bawah tanah


Uraian mengenai analisis fisika dan kimia air bawah tanah mencantumkan :
a) tanggal, bulan, tahun pengambilan percontoh air bawah tanah, pada saat
sebelum dan sesudah pelaksanaan uji pemornpaan;
b) cara pengambilan perconto air bawah tanah;
c) laboratorium rujukan yang menganalisis secara fisika dan kimia
percontoh air bawah tanah;

8 dari 24
d) hasil analisis unsur-unsur fisika dan kimia air bawah tanah minimal untuk
air bawah tanah (contoh lampiran G) sesuai dengan peruntukannya;
e) penjelasan singkat hasil analisis fisika dan kimia air bawah tanah
dibandingkan dengan baku mutu air sesuai peruntukannya.

5.3.8 Pemulihan lokasi pengeboran


Uraian pelaksanaan pemulihan lokasi pengeboran meliputi kegiatan :
a) tanggal, bulan dan tahun pelaksanaan;
b) pemindahan mesin bor berikut perlengkapannya;
c) pemulihan kembali bekas kolam lumpur pengeboran, tempat timbunan
bahan atau material, kantor lapangan, gudang, bedeng personil serta
jalan darurat.

5.4 Kesimpulan dan saran

Uraian mengenai kesimpulan dan saran berdasarkan hasil kegiatan


pengeboran, meliputi :
a) lapisan batuan yang bertindak sebagai akuifer, akuiklud, dan akuitard;
b) kapasitas jenis sumur, transmisivitas, permeabilitas, debit optimum
sumur, dan efisiensi sumur;
c) kedudukan muka air bawah tanah;
d) kualitas air bawah tanah berdasarkan hasil analisis fisika dan kimia
percontoh air bawah tanah;
e) kesimpulan lainnya berdasarkan kejadian spesifik yang terjadi selama
kegiatan pengeboran;
f) saran untuk kegiatan produksi air bawah tanah dari sumur bor dan
saran lainnya yang berkaitan dengan hasil pengeboran.

5.5 Daftar pustaka


Pada bagian ini dicantumkan sumber data dan informasi yang digunakan
pada tulisan dalam laporan serta disajikan dalam suatu daftar pustaka sesuai
dengan cara penulisan yang berlaku, sedangkan yang tidak digunakan
dalam tulisan pada laporan tersebut tidak boleh dicantumkan.

5.6 Lampiran
Dalam lampiran disebutkan bahan-bahan yang dilampirkan meliputi :
a) surat izin pengeboran air bawah tanah;
b) surat izin perusahaan pengeboran air bawah tanah;
c) surat tanda instalasi bor air bawah tanah;

9 dari 24
d) surat izin juru bor air bawah tanah;
e) peta lokasi pengeboran skala 1 : 50.000 atau lebih besar;
f) peta situasi lokasi sumur bor skala 1 : 10.000 atau lebih besar;
g) penampang kecepatan pengeboran, potensial diri, resistivitas,
litologi dan konstruksi sumur bor;
h) data uji pemompaan dan uji pemulihan serta uji surutan bertahap,
i) berita acara pengawasan pelaksanaan pemasangan konstruksi sumur
bor dan uji pemompaan;
j) hasil analisis fisik dan kimia percontoh air bawah tanah;
k) foto-foto kegiatan pengeboran.

6 Format Pengetikan Laporan

a) laporan diketik di atas kertas HVS berukuran A4.


b) judul diketik dengan huruf kapital dan ditebalkan.
c) bab dan subbab diketik dengan huruf yang ditebalkan
d) urutan penggunaan huruf, sebagai berikut:
1) BAB : I, II, III dan seterusnya;
2) Subbab : 1.1, 1.2, 1.3 dan seterusnya;
3) Anak Subbab : 1.1.1, 1.1.2, 1.1,3 dan seterusnya;
e) jarak tulisan : 1.5 (satu koma lima) spasi;
f) halaman di kanan atas.

10dari 24
Lampiran A
Contoh Peta Lokasi Pengeboran

11 dari 24
Lampiran B
Contoh Peta Situasi Lokasi Sumurbor

%
Skala 1 : 10.000

KETERANGAN :
"1 Sumurbor ke l

12 dari 24
Lampiran C

Legenda Litologi atau Batuan

C.1. Batuan sedimen atau volkanik bersifat lepas atau kurang padu
Coarse or poorly consolidated sedimentary of volcanic rock

a. Ragam raster dasar b. Ragam raster campuran


Basic types of pattern Mixed types of pattern

1) lempung, geluh lempungan, lumpur 8) pasir, serpih dan lempung


clay, clayey loam, mud sand, shale and clay

2) lempungan hasil perubahan 9) kerikil dan pasir


clayey-loamy alteration product gravel and sand

3) pasir (dibedakan oleh ragam dari 10) kerikil, pasir dan lempung
ketebalan titik-titik) gravel, sand and clay
sand (distinction by variation of
thickness of point)

4) kerikil (dibedakan oleh ragam dari


pengaturan bulatan)
graveis (distinction by variation of
the arrangement of circles)

5) gambut
peat

6) lignit
lignite

7) rempah gunungapi
pyroclastics

13 dari 24
C.2. Batuan sedimen padu
Mostly consolidated rock

a. Ragam raster dasar b. Ragam raster campuran


Basic types of pattern Mixed types of pattern

11) batulempung, serpih dan lanau 22) batupasir dan lempung


claystone, shale and siltstones sandstone and clay

12) batupasir (dibedakan oleh ukuran) 23) batupasir dan napal


sandstone (distinction by variation sandstone and marl
of size)

13) konglomerat 24) batupasir dan serpih


conglomerat sandstone and shale

14) breksi 25) batugamping dan batupasir


breccia limestone and sandstone

15) batugamping (dibedakan oleh 26) batugamping dan napal


ragam ukuran bidang persegi limestone and marl
panjang)
limestone (distinction by variation
of reclangle size)

16) dolomit (dibedakan oleh ragam 27) batugamping dan lempung


ukuran jajaran genjang) limestone and clay
dolomites (distinction by variation
of parallelogram size)

17) travertine 28) batugamping dan serpih


travetine limestone and shale

18) napal
marl

19) endapan flisch


flysch

20) komplek perubahan dari litologi


yang berbeda-beda
complex alternation of differrent
lithology

21) radiolarit, lydit, lempung kersikan


radiolarite, lydite, siliceous shale

14 dari 24
C.3. Batuan beku dan malihan
Igneous and metamorphic rocks

29) batuan beku asam 38) batuan beku terobosan bersifat


acid igneous rocks asam sampai menengah
acid to intermediate intrusives

30) batuan beku menengah 39 batuan beku terobosan bersifat


intermediate igneous rocks basa
basic intrusives

31) batuan beku basa 40) sabak, filit, sekis mika dll
basic igneous rocks (dibedakan oleh ragam
kerapatan tanda)
slate, philite, mica, schist, etc
(distinction by dense of sign)

32) batuan beku ultra basa 41) genes


ultrabasic igneous rocks gneiss

genes dan granit, tak teruraikan


33) batuan gunungapi muda (leleran 42) gneiss and granite,
lava, lahar, breksi) undifferentiated
young volcanic rocks (lava flows,
lahar, breccia)

marmer
34) batuan gunungapi tak teruraikan 43)
marble
undifferentiated volcanic rocks

kuarsit
35) batuan gunungapi tua 44)
old volcanic rocks quartzite

36) batuan beku leleran bersifat asam 45) batuan ubahan tak teruraikan
sampai menengah (dibedakan oleh metamorphic rocks,
ragam pengaturan tanda silang) undifferentiated
acid to intermediate effusives
(distinction by variation of
arrangement of crosses)

37) batuan beku leleran bersifat basa


basic effusives

15 dari 24

Lampiran D
Contoh Penampang Kecepatan Pengeboran, Potensi Diri,
Resistivitas, Litologi dan Konstruksi Sumurbor

16 dari 24
Lampiran E

17 dari 24
18 dari 24
19 dari 24
20 dari 24
21 dari 24
Catatan : Uji surutan bertahap minimum dilakukan 3 tahap.

22 dari 24
Lampiran F
Contoh grafik semi log

S dan t/t1 dalam grafik semi log

23 dari 24
Lampiran G
Contoh hasil analisis fisika dan kimia percontoh air bawah
tanah
Dikirim oleh :
Berasal dari :
Tanggal :

TANDA CONTOH
Maksimum diperbolehkan Hasil Analisis
UNSUR Satuan (416/MENKES/PER/IX/1990)
Kekeruhan FTU 5
Warna mg/L FtCo 15
Bau - Tidak berbau
Rasa - Tidak berbau
Daya Hantar Listrik m S/cm -
pH unit pH 6,5 8,5
Kesadahan mg/L CaCO3 500.0
Ca2+ (kalsium) mg'L -
Mg2+ (magnesium) mg/L -
3+
Fe (besi)jumlah mg/L 0,3
2+
Mn (mangan) mg/L 0,1
+
K (kalium) mg/L -
+
Na (natrium) mg/L 200
Li+ (litium) mg/L -
2+
C03 (karbonat) mg/L -
HC03+ (bikarbonat) mg/L -
C02 (karboendioksida) mg/L -
CI+ (khlorida) mg/L 250
SO42+ (sulfat) mg/L 400
NO2VN (nilril) mg/L 1,0
NO3+N (nitrit) mg/L 10
Si02 (silika) mg/L -
Zat Organik mg/L KmnO4 10
Zat PadatTerlarut mg/L 1000

Catatan :
..,..20.
Analisis unsur Li+ perlu dilakukan pada
contoh mataair panas ttd

Cap laboratorium

Nama dan jabatan

24 dari 24

Anda mungkin juga menyukai