Modul Fisika Modern Listrik Sma6bandung PDF
Modul Fisika Modern Listrik Sma6bandung PDF
FISIKA MODERN
H. SUDJATMOKO
MATERI
I. PENDAHULUAN IV. TEORI KUANTUM
II. BANGUN ATOM DAN RADIO- 1. Spektrum Kontinu
AKTIVITAS ALAM 2. Teori Kuantum Planck
1. Teori Kinetik Gas 3. Efek Foto-listrik
2. Struktur Atom 4. Sinar-X
a. Penemuan elektron 5. Efek Compton
b. Model-model atom
c. Teori hamburan Rutherford V. REAKSI INTI
d. Spektrum atom, 1. Radioaktivitas Buatan
e. Struktur elektron atom 2. Reaksi Inti
3. Radioaktivitas Alam 3. Pembelahan Inti dan Reaksi
a. Hukum peluruhan radioaktivitas Berantai
b. Deret radioaktif
c. Isotop, isobar, isoton dan isomer
III. BANGUN INTI ATOM VI. CARA DETEKSI DAN
1. Sifat Dasar Inti PENGUKURAN RADIASI
a. Muatan inti c. Radius inti 1. Dasar Cara Deteksi
b. Massa inti d. Energi ikat 2. Detektor Isian Gas
2. Model Inti 3. Detektor Sintilasi
4. Detektor Semikonduktor
I. PENDAHULUAN
Konsep atom telah muncul sejak filosof-filosof kuno : ARAB, YUNANI
Struktur Materi : Struktur kontinu : benda atau materi dapat terus dibagi sampai tak berhingga
kecilnya
Struktur diskrit : materi tersusun dari bagian terkecil yang tak terbagi lagi,
disebut ATOM
Pengertian atom secara ilmu pengetahuan baru kemudian dikemukakan oleh DALTON
(1803), dan penyelidikan mengenai struktur materi dan penyusunan dasar-dasar teori atom
dimulai sejak orang mengembangkan ilmu kimia
1803 : J. Dalton mengemukakan bahwa unsur kimia saling bereaksi dalam perbandingan
berat tertentu membentuk atom majemuk (yang kemudian disebut MOLEKUL)
1811 : Avogadro menyatakan bermacam-macam gas dalam volume yang sama
mengandung sejumlah molekul yang sama, apabila suhu dan tekanan sama
1815 : Prout, berdasarkan pengamatan bahwa berat atom unsur mendekati bilangan bulat,
mengajukan hipotesis bahwa atom hidrogen merupakan satuan pembentuk unsur
yang lebih berat
1911 : Perrin dengan teliti menentukan jumlah molekul dalam 1 gramol (bilangan Avogadro):
NA = 6,022 1023 gramol-1
H. SUDJATMOKO 2
1
6/25/2008
Sampai saat itu orang telah dapat menentukan diameter atom, akan tetapi belum
mengetahui struktur atom
STRUKTURNYA APA?
? 1897 : Thomson menemukan elektron orang mulai membuat model atom
1911 : Rutherford atom terdiri dari inti atom yang bermuatan posotof yang di-
kelilingi oleh elektron-elektron yang bermuatan negatif
1 (seperti tata surya)
Partikel Dasar
a. Elektron
1833 : Percobaan elektrolisis Faraday membuktikan bahwa benda bersifat listrik
1874 : Stoney mengemukakan hipotesis bahwa mungkin dalam alam terdapat satuan
listrik, yaitu jumlah listrik yang harus dialirkan melalui larutan untuk dapat
melepaskan pada elektrode satu atom H, atau suatu unsur lain yang ekivalen.
Satuan ini oleh Stoney diberi nama ELEKTRON.
1879 : Sir William Crooks dalam mempelajari sifat-sifat bunga api listrik dalam tabung
hampa menunjukkan adanya suatu sinar yang mengalir dari kutub negatif ke
kutub positif. Sinar ini diberi nama SINAR KATODE
1897 : Sir J.J. Thomson membuktikan bahwa sinar katode terdiri dari partikel
bermuatan negatif sesuai dengan hipotesis Stoney
Thomson memberinya nama ELEKTRON
H. SUDJATMOKO 3
b. Proton
Dari percobaan tabung hampa kemudian ditemukan adanya sinar yang bermuatan positif
yang sering disebut sinar saluran, yang massa dan muatannya bergantung pada sifat dan
jenis gas sisa yang terdapat dalam tabung
Partikel bermuatan satu dengan nilai e/m maksimum didapatkan bila gas sisa adalah hidrogen
Ternyata partikel ini, yang disebut PROTON mempunyai sifat yang sama dengan hidrogen.
Dari percobaan lebih lanjut dapat dibuktikan bahwa proton ini tidak lain adalah inti hidrogen
c. Neutron
Dari kenyataan bahwa dalam inti atom terdapat elektron yang bermuatan negatif dan proton
yang bermuatan positif, menyebabkan Rutherford dalam tahun 1920 meramalkan adanya
partikel netral sebagai akibat penggabungan proton dan elektron.
Partikel ini diberi nama NEUTRON, yang baru kemudian dalam tahun 1932 dapat dibuktikan
kebenarannya oleh Chadwick
Ketiga partikel, elektron, proton dan neutron merupakan partikel yang dikenal sebagai partikel
stabil. Disamping ketiga partikel stabil tersebut, ada lagi beberapa partikel yang tak stabil yang
hanya dapat hidup untuk jangka waktu tertentu saja.
d. Positron
Andersen (1932) dalam penelitiannya dengan sinar kosmik menemukan partikel yang dalam
medan listrik dan medan magnet mempunyai sifat yang berlawanan dengan elektron,
walaupun massanya dapat dibuktikan sama besar. Partikel ini disebutnya POSITRON
H. SUDJATMOKO 4
2
6/25/2008
n/6 n/6
n/6 n/6 Kita ambil sebuah kubus : berisi n buah molekul, masing-masing molekul bergerak acak
Setiap saat : (n/6) buah molekul rata-rata bergerak ke arah salah satu permukaan kubus
Diandaikan semua molekul mempunyai kecepatan v yang sama (pada suhu seragam)
n/6
n/6
H. SUDJATMOKO 6
3
6/25/2008
Tekanan Gas
Ditinjau gerakan ke arah kanan :
mv Dalam 1 detik semua molekul bergerak ke kanan menumbuk dinding dalam
dA satuan luas dA
Jumlah total dari molekul dalam volume tsb yang akan menumbuk satuan
luas dinding = (n/6) v v : kecepatan molekul
v
n : jumlah molekul per satuan volume
Momentumnya = mv (m : massa molekul)
Perubahan momentum = mv (-mv) = 2 mv
Perubahan momentum total = (2 mv) (nv/6) = (n/3) mv2 Gaya yang bekerja
pada satuan luas dinding
b) Untuk : = mn
- persamaan (2-1) dapat ditulis : pV = (1/3) Nmv2
- persamaan keadaan gas : pV = nRT
Karena jumlah molekul n sama dengan jumlah total molekul N dibagi bilangan Avogadro NA : n = N/NA
Maka energi kinetik translasi rata-rata tiap molekul :
mv2 = (3n/2N) RT = (3/2) kT
k = R/NA = konst. Boltzmann = 1,38 10-23 Joule/derajad
R = konst. Gas universal = 8,134 J/mol.K
Akar laju kuadrat rata-rata : vrms = v2 = 3kT/m
H. SUDJATMOKO 8
4
6/25/2008
a. Penemuan elektron
Sejak Faraday menemukan hukum-hukumnya mengenai elektrolisa, orang mulai berpen-
dapat tentang adanya sifat atomistik pada muatan listrik
Ini terlihat bahwa untuk mengendapkan ion-ion monovalen diperlukan muatan listrik
yang sama banyaknya setiap gram ionnya
Maka tiap ion diperkirakan membawa muatan keunsuran listrik dan oleh STONEY
catu keunsuran ini disebut : ELEKTRON
A Proses elektrolisa terjadi jika arus listrik melewati suatu larutan garam inorganik dlm air
+ - Reaksi tsb selalu mengakibatkan oksidasi atau reduksi bahan elektrode dan elektrolit
Faraday menemukan dua hukum yang menentukan jumlah bahan yang terdeposit
selama elektrolisa
Cu++
SO4-
H. SUDJATMOKO 9
Konduksi listrik melalui larutan
HUKUM I : menyatakan bahwa massa m (g) dari setiap bahan yg dibebaskan dari larutan
sebanding dengan kuantitas listrik Q (Coulomb) yang melewati larutan
dimana : adalah konstante ekuivalensi elektrokimia (kg/C)
m = It I adalah arus yang mengalir (ampere)
t adalah waktu (detik)
HUKUM II : menyatakan bahwa massa dari bahan yg dibebaskan oleh kuantitas listrik
yang sama adalah sebanding dengan ekuivalensi kimianya
m1/m2 = E1/E2 untuk Q coulomb
1 mol dari setiap ion monovalen dibebaskan oleh kuantitas listrik yang sama selama elektrolisa dan kuantitas listrik tsb
dinamakan : KONSTANTE FARADAY F
F = 9,648456 104 C/mol
Hukum-hukum Faraday diringkas dalam persamaan :
n = It/Fz dimana : n = jumlah mol yang dibebaskan F = konstante faraday
I = arus (ampere) z = valensi ion yg dibebaskan
F = NA e t = waktu (detik) (jumlah muatan ion)
Sekarang diketahui bahwa konduksi melewati cairan timbul dari adanya ion-ion atom atau grup atom membawa muatan listrik
positif atau negatif
Arus dibawa oleh pergerakan ion-ion yg melewati larutan di bawah pengaruh medan listrik :
- ion-ion tembaga membawa 2 muatan positif : Cu2+
- ion-ion sulfat membawa 2 muatan negatif : SO42-
Dalam larutan CuSO4 menjadi terionisasi : CuSO4 Cu2+ + SO42-
Cu2+ ditarik katode : terdeposit sebagai metal tembaga
SO42- menuju ke anode : SO42- + Cu CuSO4 + 2
H. SUDJATMOKO 10
5
6/25/2008
H. SUDJATMOKO 11
Peralatan yg digunakan oleh Thomson untuk menentukan (e/m) adalah sebuah tabung hampa tinggi yg dilengkapi
dengan elektrode (A dan K)
Ex
+ xxx + Jika pada K dan A dipasang tegangan tinggi V : sinar katode akan dipancarkan dari
K ke A
- Energi kinetik partikel : mv2 = eV
s
- m : massa e : muatan elektron
K A xxx v : kecepatan elektron V : beda potensial
B
Partikel bergerak beraturan dan mengenai dinding di s
l + y Jika lempeng kapasitor di belakang A dipasang tegangan V, maka partikel akan
y mengalami gaya : F = eV/d = eE partikel menyimpang y
d s
dimana : E = V/d : medan listrik
- L Untuk mengembalikan noda fluoresensi pada titik s dipasang medan magnet B,
sehingga : eE = Bev v = E/B
Dengan menggunakan Hukum Newton II : eE = m(d2y/dt2) = ma e/m = 2 yv2/El2
Karena : v = E/B dan y = ly/2L, maka
H. SUDJATMOKO 12
6
6/25/2008
Apabila tegangan listrik ditiadakan tetes akan jatuh dan mengalami gesekan udara
Andaikan kelajuan maksimal = vo menurut Stokes : 6avo = (4/3)a3g( - o) ..(2)
: koefisien viskositas udara
Dengan eliminasi jari-jari tetes a, diperoleh :
Q = (18vod/V)[vo/2g( - o)] ..(3)
Dengan mengadakan pengukuran terhadap berbagai tetes minyak : Millikan memperoleh bermacam-macam
harga q e = 1,591 10-19 Coulomb
Eksperimen selanjutnya dengan metode ini diperoleh : e = 1,602 10-19 Coulomb
2) Tetes minyak tidak setimbang dalam medan listrik, andaikan tetes bergerak mencapai
kelajuan maksimum = vx, menurut Stokes : qV/d = (4/3) a3g( - ) + 6av o x
Persamaan (2) dan (3) memberikan : q/V = 6a(vo + vx)
Untuk menghilangkan jari-jari a dipakai persamaan (2)
H. SUDJATMOKO 13
H. SUDJATMOKO 14
7
6/25/2008
Keping emas
~ 6 10-5 cm Berdasarkan hasil eksperimen tersebut : Rutherford menarik
kesimpulan bahwa :
1) Atom sebagian besar kosong
90o 2) Dalam atom terdapat suatu inti dengan muatan positif yg
dikelilingi oleh-oleh elektron
3) Volume inti << volume atom
e-
e-
datom 1 = 10-8 cm
+Ze 1F
dinti 1 F = 10-13 cm
e-
1
H. SUDJATMOKO 15
Ze
Cacah inti yg datang dalam satuan luas db : dn = (n)(2b.db)
ze
b db = -(k/2 sin2) d
Maka : dn = nk2 cos() d/sin3()
db
H. SUDJATMOKO 16
8
6/25/2008
r d
Luas gelang = (2r sin) r d = 2r2 sin d
foil Kebolehjadian menemukan partikel terhambur pada per detik per
d r r sin satuan luas, pada jarak r : dn/luas = dn/2r2 sin d
Jika : cacah inti yg datang = n
ze cacah inti penghambur = n
tebal lempeng = t
Besarnya kebolehjadian : W() = nt dn/2r2 sin d dan sin = 2 sin() cos()
Jadi : W() = nt.nk2/4r2 sin4()
d. Spektrum Atom
SPEKTRUM ATOM HIDROGEN
Dalam model atom Rutherford : elektron berputer mengelilingi inti (untuk mengatasi gaya Coulomb)
Teori elektromagnet : partikel bermuatan (e-) yang bergerak akan memancarkan gelombang elektromagnet
(Bremstrahlung)
atom tidak stabil orbit elektron berbentuk spiral elektron ditangkap oleh inti
Karena memancarkan gelombang e.m. spektrum kontinyu
Kenyataan : spektrum atom berbentuk diskrit (berupa garis-garis)
- (1859) : Kirchhoff menyatakan bahwa masing-masing unsur memperlihatkan suatu spektrum karakteristik
- (1885) : Balmer dan Rydberg menemukan rumusan distribusi garis dalam suatu spektrum. Rumusan tsb
memperlihatkan bahwa spektrum atom dapat memberikan berbagai informasi tentang struktur atom
- Dalam daerah tampak, spektrum hidrogen diketahui terdiri dari 4 garis utama: merah (656,3 nm), biru
(486,1 nm) dan violet (434,0 dan 410,2 nm), sementara hasil fotografi memperlihatkan ada garis lainnya
mendekati daerah ultra-violet (364,6 nm)
H. SUDJATMOKO 17
486,1 nm
434,0 nm
410,2 nm
397,0 nm
364,6 nm
= 1/ = R[(1/22) (1/n2)] n = 3, 4, 5, .
H H H H H
DERET HIDROGEN :
n=3 n=4 n=5 n=6 n= Lyman : = 1/ = R[(1/12) (1/n2)] n = 2,3,4,
Deret Balmer untuk hidrogen Balmer : = 1/ = R[(1/22) (1/n2)] n = 3,4,5,
Paschen : = 1/ = R[(1/32) (1/n2)] n = 4,5,6,
Brackett : = 1/ = R[(1/42) (1/n2)] n = 5,6,7,
Pfund : = 1/ = R[(1/52) (1/n2)] n = 6,7,8,
a,b = konstante deret utama
Untuk atom-atom unsur alkali (Li, Na, K, ) = 1/ = R[1/(m-a)2 1/(n-b)2] m = bilangan bulat tertentu (tetap)
n = bilangan bulat variabel
POSTULAT BOHR
Bohr dapat memperbaiki model atom Rutherford
(1913) : Neils Bohr mengembangkan model atom yang sesuai dengan data spektroskopi (spektrum hidrogen)
1) Di dalam atom terdapat keadaan stasioner tertentu, dan dalam keadaan tertentu ini atom tidak memancarkan
gelombang elektromagnet : Momentum sudut orbital : L = p = nh/2
2) Bila suatu atom yg berbeda dalam keadaan stasioner tertentu dengan energi En bertransisi ke keadaan stasioner
yg lain dengan energi Em (dimana Em < En) akan dipancarkan glb elektromagnetik dengan frekuensi :
= (En Em)/h
H. SUDJATMOKO 18
9
6/25/2008
e- Gelombang e.m. Frekuensi foton (gelombang e.m.) sama dengan energi yang dibawa foton
dibagi konstante Planck
e-
Ze e- C. MODEL ATOM BOHR
Ditinjau sebuah atom yang terdiri dari :
Inti atom bermuatan +Ze dan massa M
v Sebuah elektron bermuatan e dan massa m
e-
Diandaikan : - elektron berputar dalam orbit lingkaran
r - massa elektron diabaikan terhadap massa inti
+Ze - inti diam
Untuk tingkat dasar (n = 1) dan atom hidrogen Z = 1 ao = r1 = (4o)2/me2 0,5292 : jari-jari Bohr
H. SUDJATMOKO 19
Deret Lyman
(ultra violet)
n=1
H. SUDJATMOKO 20
10
6/25/2008
H. SUDJATMOKO 21
11