Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

DENGAN MASALAH HIPERTENSI DAN DIABETES MELITUS


DI RW III KELURAHAN JABUNGAN KECAMATAN BANYUMANIK SEMARANG
Untuk memenuhi Laporan Praktik Keperawatan Komunitas
Dosen Pembimbing : Ns. Artika Nurrahima, S.Kep., M.Kep
Disusun Oleh :

Navy Dwi Puspitaningrum 2202011721009

Fitriya Irawati 22020117210023

Yaser Woretma 22020117210020

Suryo Prasetyo Aji 22020117210027

Yurongki Donana 22020117210031

Estin Yuliastuti 22020117210005

Mega Fitria 22020117210011

Mayline Angela 22020117210028

M. Fahmi Al Muzaki 22020117210030

Azizah 22020117210029

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS ANGKATAN XXX


DEPARTEMEN KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2017
PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya :


Nama : M. Fahmi Al Muzaki
Tempat/tanggal lahir : Kalirejo, 12 Desember 1994
Domisili : Tembalang
Unit Kerja : RW 3 Kelurahan Gedawang
Alamat : Mulawarman Barat no 23 Tembalang Semarang
No. Telp/Hp : 085669654983
Email : muzakial@ymail.com

Dengan ini menyatakan bahwa sesungguhnya laporan manajemen asuhan


keperawatan komunitas kami bebas dari plagiarisme dan bukan dari hasil karya
orang lain.
Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian dari laporan kami terdapat
indikasi plagiarisme, kami bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Demikian pernyataan ini dibuat dalam keadaan sadar tanpa unsur paksaan dari
siapapun.
Semarang,
Yang membuat pernyataan
Ketua kelompok

M. Fahmi Al Muzaki
22020117210030
Anggota kelompok :
1. Navy Dwi Puspitaningrum 2202011721009
2. Fitriya Irawati 22020117210023
3. Yaser Woretma 22020117210020
4. Suryo Prasetyo Aji 22020117210027
5. Yurongki Donana 22020117210031
6. Estin Yuliastuti 22020117210005
7. Mega Fitria 22020117210011
8. Mayline Angela 22020117210028
9. Azizah 22020117210029
HALAMAN PENGESAHAN

Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Laporan Akhir Manajemen
Asuhan Keperawatan Komunitas di RW III Kelurahan Gedawang

Dipersiapkan dan disusun oleh :

Navy Dwi Puspitaningrum 2202011721009

Fitriya Irawati 22020117210023

Yaser Woretma 220201172100

Suryo Prasetyo Aji 22020117210027

Yurongki Donana 22020117210031

Estin Yuliastuti 22020117210005

Mega Fitria 22020117210011

Mayline Angela 22020117210028

M. Fahmi Al Muzaki 22020117210030

Azizah 22020117210029

Telah dinyatakan memenuhi syarat laporan akhir asuhan keperawatan komunitas

Dosen Pembimbing

Ns. Artika Nurrahima, S.Kep., M.Kep


NIP. 198408242008122002
PENGKAJIAN
Analisa data

A. ANALISA DATA HIPERTENSI


No Tanggal Data Fokus Masalah Etiologi
1. 16 oktober Dimensi Demografi Ketidakefektifan Kurangnya dukungan,
2017 DS : pemeliharaan kesehatan partisipasi dalam
a. Ibu kader mengatakanbanyak warga RW tiga yang terkena di RW III kelurahan pelaksanaan program
hipertensi, bahkan ada yang stroke Gedawang (00099). Kurangnya sosialisasi
b. Ketua RW mengatakan jumlah warga di RW 3 ini yaitu 1039 dan kejelasan program
warga, dengan usia dewasa sebanyak 596 dan usia lansia yang sudah ada.
sebanyak 78 warga
c. Ibu Muirah sebagai perawat Puskesmas Pudakpayung
berkata penyakit terbanyak yang diderita di daerah
Gedawang RW III , biasanya yang terbanyak itu kasus PTM
mba penyakit tidak menular misalnya Hipertensi, dan
Diabetes Melitus (DM). Namun penderita Hipertensi lebih
banyak dibandingkan DM.
DO :
a. Sebanyak 17 dari 39 orang (44%) terdapat di RT 2 yang
banyak warganya memiliki riwayat hipertensi
b. Sebanyak 27 dari 39 orang (69%) berjenis kelamin
perempuan
c. Sebanyak 17 dari 39 orang (44%) terdapat di RT 2 yang
banyak warganya memiliki riwayat hipertensi
d. Sebagian besar warga berdasarkan interaksi penderita
denganwarga ketika ada keluhan hipertensi, yaitu 10 dari 39
orang (26%) mengatakan ikut serta menyelesaikan masalah
keluarga
e. Sebanyak 12,8% (5 orang) memiliki kualitas hidup buruk
pada domain kesehatan fisik, sebanyak 5,1% (2 orang)
memiliki kualitas hidup buruk pada domain kesejahteraan
psikologis, sebanyak 10,3% (4 orang) memiliki kualitas hidup
buruk pada domain sosial, dan sebanyak 15,4% (6 orang)
memiliki kualitas hidup buruk pada domain lingkungan
Dimensi Epidemiologi
DS :
a. Petugas Puskesmas berkata, Puskesmas tidak punya data
warga yang menderita hipertensi atau penyakit terbanyak di
RW 3 Gedawang.
DO :
a. Warga yang didiagnosa hipertensi 6 bulan yang lalu
sebanyak 30 orang (76,9%)
b. Warga yang diperiksa dengan tekanan darah terakhir 140-
150/90-99 mmHg sebanyak 22 orang (56,4%)
c. Warga mempunyai keluhan pusing selama 6 bulan terakhir
selama 1-2 hari sebanyak 25 orang (64,1%)
d. Warga mempunyai keluhan tengkuk nyeri selama 6 bulan
terakhir selama 1-2 hari sebanyak 21 orang (53,8%)
e. Warga mempunyai keluhan jantung berdebar-debar selama
6 bulan terakhir selama 1-2 hari sebanyak 21 orang (53,8%)
f. jumlah penderita memiliki anggota keluarga ada yang
terkena tekanan darah tinggi sebanyak 25 orang (64,1 %)
g. 6 orang (15,4%) menderita jantung, 6 orang (15,4%)
menderita stroke
.
Dimensi Perilaku dan lingkungan
DS : -
DO :
a. 17 penderita (43,6%) jarang kontrol ke fasilitas kesehatan
dan 3 penderita (7,7%) tidak pernah kontrol.
b. Jumlah penderita yang selalu merokok, 9 penderita 23,1 %)
c. Jumlah penderita yang selalu Makan makanan berlemak
(makanan bersantan, mentega, gorengan) 16 penderita
(41%)
d. Jumlah penderita yang selalu mengkonsumsi garam >1
sendok teh sehari untuk memasak 20 penderita (51,3%)
e. Jumlah penderita yang selalu minum kopi 13 penderita
(33,3%)
f. Jumlah penderita Tidak minum obat tekanan darah tinggi
secara teratur 22 penderita (56,4%) dan 7 penderita
(17,9%) tidak pernah minum obat
g. 28 penderita (71,8 %) yang tidak pernah berolah raga
h. Jumlah penderita yang selalu marah-marah yaitu 18
penderita (46,2%)

Dimensi Pengetahuan dan ekologi


DS : -
DO :
a. Tingkat Pengetahuan mengenai penuaan meningkatkan
resiko terjadinya tekanan darah tinggi memiliki jawaban
benar sebanyak 32 orang dan 7 orang menjawab salah.
b. Tingkat Pengetahuan mengenai terkait dengan faktor
keturunan 33 orang menjawab benar dan 6 orang
menjawab salah.
c. Tingkat Pengetahuan mengenai terkait mandi malam 9
orang menjawab benar dan 30 orang menjawab salah.
d. Tingkat Pengetahuan mengenai kegemukan menyebabkan
hipertensi 26 orang menjawab benar dan 13 orang
menjawab salah.
e. Tingkat Pengetahuan mengenai terkait makanan tinggi
garam menyebabkan hipertensi 30 orang menjawab benar
dan 9 orang menjawab salah pada Bulan Oktober 2017
f. Tingkat Pengetahuan terkait kepatuhan minum obat
jawaban benar sebanyak 29 orang dan 10 orang menjawab
salah.
g. Tingkat Pengetahuan mengenai sering stress
menyebabkan 31 orang menjawab benar dan 8 orang
menjawab salah.
h. Tingkat Pengetahuan mengenai olahraga pada hipertensi
29 orang menjawab benar dan 10 orang menjawab salah.
i. Tingkat Pengetahuan mengenai mengkonsumsi daun
singkong 29 orang menjawab benar dan 10 orang
menjawab salah.
j. Tingkat Pengetahuan mengenai kaku leher 32 orang
menjawab benar dan 7 orang menjawab salah
k. Tingkat Pengetahuan terkait sakit kepala memiliki jawaban
benar sebanyak 27 orang dan 12 orang menjawab salah.
l. Tingkat Pengetahuan mengenai mata berkunang-kunang
29 orang menjawab benar dan 10 orang menjawab salah.
m. Tingkat Pengetahuan mengenai kaku sendi 27 orang
menjawab benar dan 12 orang menjawab salah.
n. Tingkat Pengetahuan mengenai nyeri punggung 27 orang
menjawab benar dan 12 orang menjawab salah.
o. Tingkat Pengetahuan mengenai stroke 13 orang menjawab
benar dan 26 orang menjawab salah
p. Tingkat Pengetahuan terkait makan daun bayam memiliki
jawaban benar sebanyak 24 orang dan 15 orang menjawab
salah.
q. Tingkat Pengetahuan mengenai dengan TD meningkatkan
gagal ginjal 22 orang menjawab benar dan 17 orang
menjawab salah.
r. Tingkat Pengetahuan mengenai penderita mengurangi
makanan lemak 18 orang menjawab benar dan 27 orang
menjawab salah.
s. Tingkat Pengetahuan terkait mengkonsumsi mentimun
memiliki jawaban benar sebanyak 34 orang dan 5 orang
menjawab salah.
t. Tingkat Pengetahuan mengenai dengan mengkonsumsi
pisang 26 orang menjawab benar dan 13 orang menjawab
salah.
u. Tingkat Pengetahuan mengenai mengkonsumsi seledri 15
orang menjawab benar dan 24 orang menjawab salah.
v. Tingkat Pengetahuan mengenai mengkonsumsi bawang
14 orang menjawab benar dan 25 orang menjawab salah
w. Tingkat Keyakinan terkait dengan penderita tekanan darah
tinggi yang senang beraktivitas 11 orang menjawab setuju
dan 28 orang menjawab tidak setuju.
x. Tingkat Pengetahuan mengenai terkait tekanan darah
tinggi tidak dapat di sembuhkan 11 orang menjawab setuju
dan 28 orang menjawab tidak setuju.
y. Tingkat Pengetahuan mengenai lebih baik meminum obat
tradisional 11 orang menjawab setuju dan 28 orang
menjawab tidak setuju.
z. Tingkat Pengetahuan mengenai penyakit tekanan darah
tinggi 34 orang menjawab setuju dan 5 orang menjawab
tidak setuju

Dimensi Administrasi dan Kebijakan


DS :
a. Bu RW berkata, Disini belum ada posyandu lansia mbak,
jadi kalau cek hipertensi ya waktu posyandu balita sekalian
periksa.
b. Bu kader berkata : tidak ada program dari puskesmas untuk
warga yang menderita HT, biasanya hanya saat posyandu
untuk warga yang mau di tensi ya datang ke posyandu, untuk
tensi dibawa oleh petugas puskesmas yang datang , untuk
pemantauan tensi juga tidak ada dari pihak puskesmas atau
program dari puskesmas juga tidak ada.
c. Petugas puskesmas berkata Saat ini Program yang ada di
puskesmas Pudakpayung sendiri itu ada setiap hari kamis
minggu ke 4, itu ada program PROLANIS (program eliminasi
hipertensi dan kencing manis), tapi untuk bulan Mei ini jatuh
ke Mei minggu ke 3 karena sekalian kami bekerjasama
dengan lab CITO dan apotek kimia farma. teknis nya pasien
yang cek disini kan yang BPJS nya wilayah Pudakpayung
kan mbak. Nah itu nanti warga yang kena hipertensi dan DM
itu dilakukan pemeriksaan laborat oleh CITO. Kemudian
hasilnya di lihat oleh dokter puskesmas dulu. Setelah itu
dokter meresepkan untuk obatnya. Nah nanti resepnya akan
dimintakan ke apotek kimia farma. Kemudian dari apotek
kimia farma akan meresepkan obat untuk 1 bulan.
d. Selain dari PROLANIS untuk pengendalian permasalahan
kesehatan Hipertensi dan DM ada posyandu Lansia khusus
untuk hipertensi dan DM yang lansia, POSBINDU bisa di
usia dewasa awal namun program dari dinas ini baru
berkembang. Kemudian ada PERKESMAS untuk mencegah
dan menanggulangi tingkat keparahan dari penderita
hipertensi dan DM.
e. Sumber dana dalam pelaksanaan program pengendalian
permasalahan kesehatan hipertensi dan DM yaitu program
Prolanis dari BPJS, Posyandu Lansia, Penyuluhan,
Posbindu dan Perkesmas dari anggaran BOK ( bantuan
Operasional Kesehatan). Dan dana tersebut rutin sehingga
setiap program dapat dilakukan tiap bulan.
f. Bentuk evaluasi nya ya kami menanyakan kepada warga
yang mengikuti program nya, sedang atau tidak dengan
program PROLANIS ini. Kebanyakan warga bilang ya
senang karena mereka bisa diperiksa, terus di cek lab dan
diberi obat untuk 1 bulan itu gratis kan, jadi ya mereka
senang.
g. Program- program tersebut ya melibatkan beberapa teman
sejawat dan interprofesional bisa dari perawat sendiri,
dokter, petugas laboratorium, dan petugas farmasi.
DO :
a. Jarak Tempat Pemeriksaan yang <10 Km ada 9 orang, 1-
10km 17 orang dan >10 Km 13 orang
b. Waktu Jarak Pemeriksaan yang <30 Menit 22 orang dan
memilih 30-60 Menit 17 orang
i. 1 (3%) warga mendapatkan informasi tentang hipertensi
dari media ( tv, koran, internet,) dan 23 (59%) warga
belum pernah mendapatkan informasi tentang hipertensi
B. ANALISA DATA Diabetes Melitus
No Tanggal Data Fokus Masalah Etiologi
1. 16 Oktober Dimensi Epidemiologi Defisiensi kesehatan Tidak adanya program
2017 DS : komunitas di RW III bagi penderita DM
a. Ibu Muirah sebagai perawat Puskesmas Pudakpayung kelurahan Gedawang Kurangnya kesadaran
berkata penyakit terbanyak yang diderita di daerah penderita DM dalam
Gedawang RW III, biasanya yang terbanyak itu kasus PTM perilakunya
mba penyakit tidak menular misalnya Hipertensi, dan
Diabetes Melitus (DM).
b. Puskesmas Pudakpayung tidak mempunyai data lengkap
mengenai penderita Hipertensi dan DM di wilayah Gedawang,
sebagian besar warga Gedawang periksa nya di bidan
terdekat atau puskesmas Padangsari jadi malah jarang ke
puskesmas Pudakpayung.
c. Bu kader berkata tidak ada program bagi penderita DM,
pemantauan gula darah bagi penderita DM
DO :
a. Rentang usia 51 60 tahun sebanyak 5 dari 11 orang
(45,4%)
b. Sebanyak 6 dari 11 orang (54,5%) terdapat di RT 2 yang
banyak warganya memiliki riwayat DM.
c. Tingkat pendidikan terakhir yaitu 5 dari 11 orang (45,4%)
memiliki pendidikan terakhir tamat SMA
d. Sebanyak 54,5% (6 orang) memiliki kualitas hidup sedang
pada domain kesejahteraan psikologis, 45,5% (5 orang)
memiliki kualitas hidup sedang pada domain kesehatan fisik,
sosial, dan lingkungan
Dimensi epidemiologi
DS :
a. Berdarkan hasil wawancara dengan ibu RW terdapat kelas
prenatal akan tetapi peserta yang hadir hanya 1 dari 7 ibu
hamil yang ada di RW VI (14,29%)
DO :
- Sebanyak 9 warga (81,8 %) memiliki keluarga dengan
diabetes melitus, 2 warga (18, 2% ) tidak memiliki keluarga
dengan DM dan 1 warga (0%) tidak tahu
- Warga yang memiliki keluhan dalam 6 bulan terakhir mudah
lapar sebanyak 3 warga (27,%), kesemutan 7 warga (63,6 %)
dan sering kencing 1 warga (9,11%).
- Warga yang menyatakan keluhan muncul sewaktu waktu
sebanyak 4 warga (36,4%), sehabis bekerja sebanyak 5
warga (45.5%), waktu ada masalah 1 warga (9,1%) dan
Istirahat 1 warga (9,1%).
- Warga yang memiliki penyakit lain selain DM berupa gagal
ginjal sebanyak 2 warga (18,2%), hipertensi sebanyak 2
warga (18,2%), jantung sebanyak 1 warga (9,1%), tidak ada
sebanyak 4 waga (36,4%) dan lainnya sebanyak 2 warga
(18,2%).
- Warga yang memiliki lama sakit DM < 6 bulan sebanyak 4
warga (36,4%) dan 6 bulan sebanyak 7 warga (63,6%).
- Warga yang mengalami perubahan berat badan sebanyak 6
warga (54,5%) dan yang tidak mengalami perubahan berat
badan sebanyak 5 warga (45,5%)
- Warga yang tidak memiliki keluarga meninggal akibat DM
sebanyak 7 warga (63,6) dan yang memiliki keluarga
meninggal akibat DM sebanyak 4 warga (36,4%)
Dimensi Perilaku dan lingkungan
- Warga yang memeriksakan gula darah Bulan Oktober 2017
terdapat 3 dari 11 warga (25%) yang <1 bulan sekali
memeriksakan gula darah dan 8 dari 11 warga (66,7%) yang
1 bulan sekali memeriksakan gula darah
- Terdapat 11 dari 11 warga (91,7%) menggunakan gula pasir
yang dikonsumsi setiap hari, sedangkan gula jagung, gula
aren dan gula kelapa tidak dipillih warga untuk dikonsumsi
setiap hari
- Terdapat 3 dari 11 warga (25%) yang mengkonsumsi gula
<3sendok dalam sehari, 3 dari 11 warga (25%) yang
mengkonsumsi gula 3-4 sendok, dan terdapat 5 dari 11 warga
(41,7%) yang mengkonsumsi gula >4 sendok dalam sehari
- terdapat 1 dari 11 warga (8,3%) yang memasak beras untuk
dikonsumsi sebanyak < gelas belimbing setiap harinya, 3
dari 11 warga (25%) yang memasak beras untuk dikonsumsi
sebanyak sampai 2 gelas belimbing setiap harinya dan
terdapat 7 dari 11 warga (58,3%) yang memasak beras untuk
dikonsumsi sebanyak > 2 gelas belimbing setiap harinya
- terdapat 10 dari 11 warga (83,3%) yang minum air putih setiap
harinya sebanyak 8 gelas dan terdapat 1 dari 11 warga
(8,3%) yang minum air putih setiap harinya sebanyak <8 gelas
- terdapat 6 dari 11 warga (50%) yang makan lebih dari 3 kali
dalam sehari dan terdapat 5 dari 11 warga (41,7%) yang tidak
makan lebih dari 3 kali dalam sehari
- terdapat 9 dari 11 warga (75%) makan 1 porsi tiap kali makan,
1 dari 11 warga (8,3%) makan porsi tiap kali makan, dan
terdapat 1 dari 11 warga (8,3%) makan porsi tiap kali
makan
- Terdapat 1 dari 11 warga (8,3%) menu makanan dibedakan
dengan menu makanan keluarga dan terdapat 10 dari 11
warga (83,3%) menu makanan dibedakan dengan menu
makanan keluarga
- terdapat 2 dari 11 warga (16,7%) yang melakukan
perencanaan makan untuk menjaga kadar gula darah tidak
meningkat dan terdapat 9 dari 11 warga (75%) yang tidak
melakukan perencanaan makan untuk menjaga kadar gula
darah tidak meningkat
- terdapat 8 dari 11 warga (66,7%) yang makan sesuka hati
saat gula darah normal dan terdapat 3 dari 11 warga (25%)
yang tidak makan sesuka hati saat gula darah normal
- terdapat 6 dari 11 warga (50%) tidak pernah berolahraga
dalam satu minggu, 4 dari 11 warga (33,3%) 1 kali
berolahraga dalam satu minggu, 1 dari 11 warga (8,3%) 2-3
kali berolahraga dalam satu minggu, dan tidak terdapat warga
yang berolahraga > 3 kali dalam satu minggu
- terdapat 9 dari 11 warga (75%) yang sering terbangun untuk
buang air kecil pada malam hari dan terdapat 2 dari 11 warga
(16,7%) yang sering terbangun untuk buang air kecil pada
malam hari
- terdapat 8 dari 11 warga (66,7%) yang mudah mengalami
merasa stress jika ada masalah dan terdapat 3 dari 11 warga
(25%) yang mudah mengalami merasa stress jika ada
masalah
- terdapat 4 dari 11 warga (33,3%) bosan menjadi alasan tidak
teratur minum obat DM, 5 dari 11 warga (41,7%) harga obat
mahal menjadi alasan tidak teratur minum obat DM, 1 dari 11
warga (8,3%) malas menjadi alasan tidak teratur minum obat
DM, 1 dari 11 warga (8,3%) DM adalah takdir Tuhan menjadi
alasan tidak teratur minum obat DM, dan tidak terdapat warga
yang mempunyai alasan jarak jauh untuk membeli obat serta
nanti akan sembuh sendiri
Dimensi Pendidikan dan Organisasi
DS : -
DO :
- 5 dari 11 warga mengatakan YA bahwa orang yang berat
badannya turun drastis merupakan tanda dari penderita
diabetes mellitus.
- 2 dari 11 warga mengatakan YA, 1 dari 11 warga
mengatakan TIDAK , 8 dari 11 warga mengatakan TIDAK
TAHU bahwa mengonsumsi apel dapat meningkatkan gula
darah.
- 9 warga mengatakan TIDAK TAHU bahwa mengonsumsi
kayu manis dapat meningkatkan gula darah.
- 1 dari 11 warga mengatakan YA, 1 dari 11 warga
mengatakan TIDAK , 9 dari 11 warga mengatakan TIDAK
TAHU bahwa mengonsumsi pare dapat meningkatkan gula
darah.
- 1 dari 11 warga mengatakan YA, 1 dari 11 warga
mengatakan TIDAK , 9 dari 11 warga mengatakan TIDAK
TAHU bahwa mengonsumsi air lemon dapat meningkatkan
gula darah
- 1 dari 11 warga mengatakan sangat setuju, 4 dari 11 warga
mengatakan setuju, 6 dari 11 warga mengatakan tidak
setuju bahwa diabetes melitus tidak dapat disembuhkan.
- 8 dari 11 warga mengatakan setuju bahwa lebih baik
pengobatan tradisional dari pada minum obat DM.
- 9 dari 11 warga mengatakan setuju bahwa saat gula darah
penderita diabetes mellitus terlalu rendah, penderita harus
diberikan air gula
- 3 dari 11 warga mengatakan tidak puas dengan pelayanan
kesehatan karena syaratnya terlalu banyak
Administrasi dan kebijakan
- Sebanyak 6 (55%)warga mendapatkan informasi tentang DM
dari petugas kesehatan sebelum dinyatakan menderita DM,
dan 5 (45%) warga belum pernah mendapatkan informasi
tentang DM
- 4 (36%) warga belum memanfaatkan pengobatan gratis
terkait DM dengan alasan obat dianggap tidak manjur, 3
(27%) warga belum memanfaatkan pengobatan gratis terkait
DM dengan alasan syarat berobat gratis terlalu banyak
- Sebanyak 7 (64%) hadir jika ada penyuluhan oleh petugas,
dan 4 (36%) warga tidak hadir jika ada penyuluhan oleh
petugas kesehatan tentang DM.
I. PRIORITASMASALAH
Keterangan: A : Presentasi Populasi yang Mengalami Masalah
B : Keseriusan Masalah
C : Keefektifasn Intervensi
Kriteria Score Total
No. Masalah Kesehatan Keterangan
A B C (A+2B)x C
1. Ketidakefektifan 7 9 9 169 A:7
pemeliharaan kesehatan Jumlah penderita hipertensi warga RW 3 Gedawang
berhubungan dengan sebanyak 39 orang
Kurangnya dukungan, B :9
partisipasi dalam a. Kedaruratan : Hipertensi dapat mengganggu
pelaksanaan program, aktivitas penderitanya karena gejala yang
Kurangnya sosialisasi dan ditimbulkan, hipertensi juga dapat mengakibatkan
kejelasan program yang berbagai komplikasi
sudah ada. b. Kegawatan: Potensi kehilangan nyawa relatif
besar, karena jika tidak diobati secara benar akan
menyebabkan kematian
c. Kerugian ekonomi: Banyaknya biaya yang
dikeluarkan penderita hipertensi untuk berobat dan
akan semakin bertambah apabila tidak segera
ditangani
d. Keterlibatan risiko lain: Kurangnya menjaga pola
makan dan pola hidup yang sehat, dapat
menyebabkan penyakit ini semakin parah dan
mengakibatkan berbagai masalah.
C:9
a. Memberikan penkes untuk warga mengenai
pengertian, tanda dan gejala, penyebab serta
penatalaksanaan untuk tekanan darah tinggi.
b. Memberikan motivasi kepada warga untuk saling
mendukung penderita tekanan darah tinggi dalam
penatalaksaan dan keberhasilan dalam membuat
program tekanan darah tinggi.
c. Memberikan dan mengajarkan terapi
nonfarmakologis untuk membantu menurunkan
tekanan darah
2. Defisiensi kesehatan 4 8 9 (4+2.8) x 9 A:4
komunitas berhubungan = 148 Sebanyak 11 orang di RW 3 Gedawang menderita DM
dengan Tidak adanya B :8
program bagi penderita a. Kedaruratan : saat kambuh DM sangat
DM,Kurangnya kesadaran mengganggu aktivitas
penderita DM dalam b. Kegawatan: DM berpotensi tinggi pada
perilakunya kehilangan nyawa baik janin maupun ibu yang
sedang mengandung
c. Kerugian ekonomi: dapat menyebabkan
kerugian pada individu, keluarga dan kota. Jika
DM akan berlanjut akan berpengaruh pada
pekerjaan. Selain itu, akan berpotensi pada
terjadinya komplikasi yang membutuhkan biaya
yang mahal jika tidak mempunyai
jaminperaawaan kesehatan
d. Keterlibatan risiko lain: jika DM dibiakan maka
angka kematian meningkat
C:9
a. Memberikan penkes untuk penderita DM
mengenai pengertian tanda dan bahaya DM
serta tindakan pencegahan yang dapat
dilakukan
b. Memberikan motivasi kepada warga untuk
saling mendukung penderita DM dalam
penatalaksaan dan keberhasilan dalam
membuat program DM.
c. Memberikan dan mengajarkan terapi
nonfarmakologis untuk membantu menjaga
stabilnya gula darah

II. INTERVENSI KEPERAWATAN


A. INTERVENSI KEPERAWATAN HIPERTENSI
Tujuan
Diagnosa
Rencana Tindakan
Keperawatan Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Ketidakefektifan Edukasi : Perilaku : Epidemiologi : Health Education
Manajemen Setelah dilakukan Setelah dilakukan Setelah dilakukan 1. Berikan pendidikan
Kesehatan Diri intervensi keperawatan intervensi keperawatan intervensi keperawatan kesehatan mengenai
Penderita selama 3 minggu selama 6 bulan 10x selama 12 bulan 30x pengertian, klasifikasi,
Hipertensi di sebanyak 3x pertemuan pertemuan selama 30 pertemuan selama 30 penyebab, tanda gejala,
RW VI selama 30 menit menit pertemuan menit pertemuan komplikasi, makanan yang
Kelurahan diharapkan pengetahuan diharapkan perilaku diharapkan dapat diperbolehkan dan makanan
Jabungan warga mengenai kesehatan warga menurunkan angka yang dihindari
(00099) hipertensi dapat menunjukkan persebaran hipertensi 2. Ajarkan cara mengontrol
berhubungan meningkat dengan kriteria pemeliharaan yang dengan criteria hasil: tekanan darah dengan
dengan hasil : efektif dengan kriteria 1. Jumlah warga senam
Ketidakmampu 1. Jumlah warga yang hasil : hipertensi yang 3. Ajarkan cara mengontrol
an membuat tidak mengetahui 1. Jumlah warga keluhannya muncul saat tekanan darah dengan
penilaian yang mengenai faktor resiko hipertensi yang ada masalah menurun konsumsi jus mentimun dan
tepat terkait tekanan darah tinggi: tidak pernah dari 9 orang menjadi 4 tomat
perilaku keturunan, menurun berolahraga orang 4. Ajarkan cara mengontrol
mengontrol dari 9 menjadi 3 orang menurun dari 13 2. Jumlah warga tekanan darah dengan
tekanan darah, 2. Jumlah warga yang orang menjadi 8 hipertensi yang memiliki relaksasi otot progresif
serta mengetahui mengenai orang anggota keluarga 5. Ajarkan cara mengontrol
ketidakcukupan tanda gejala tekanan 2. Jumlah warga hipertensi menurun dari tekanan darah dengan
sumber daya darah tinggi: kaku hipertensi yang 16 orang menjadi 10 rendam kaki air hangat
terkait akses sendi, menurun dari selalu orang 6. Ajarkan cara mengontrol
pelayanan 12 menjadi 4 orang mengkonsumsi 3. Jumlah warga tekanan darah dengan pijat
kesehatan ke 3. Jumlah warga yang garam > 1 sdt sehari hipertensi yang memiliki kaki
lingkungan mengetahui mengenai menurun dari 13 memiliki keluhan
komunitas dan tanda gejala tekanan orang menjadi 7 tengkuk berat selama 6
status ekonomi darah tinggi: nyeri orang bulan terakhir menurun
pungung, menurun
dan asuransi dari 14 menjadi 4 3. Jumlah warga dari 13 orang menjadi 7
kesehatan orang hipertensi yang orang.
4. Jumlah warga yang kadang-kadang Sosial :
tidak mengetahui mengkonsumsi Setelah dilakukan
mengenai makanan makanan berlemak intervensi keperawatan
yang dapat dari 11 orang selama 6 bulan 30x
menurunkan tekanan menjadi 6 orang pertemuan selama 30
darah tinggi: pisang, 4. Jumlah warga menit pertemuan
menurun dari 8 hipertensi yang diharapkan status
menjadi 2 orang tidak pernah kesehatan warga
5. Jumlah warga yang mengkonsumsi meningkat dengan kriteria
tidak mengetahui obat hipertensi dari hasil:
mengenai makanan 20 orang menjadi 1. Jumlah warga
yang dapat 10 orang hipertensi di RW VI
menurunkan tekanan menurun dari 30
darah tinggi: bawang, menjadi 20 orang
menurun dari 8 warga hipertensi yang
menjadi 2 orang terkontrol

Kebijakan :
Setelah dilakukan
intervensi keperawatan
selama 2 minggu
sebanyak 2x pertemuan
selama 1 jam, diharapkan
pihak RW ataupun
kelurahan setempat dapat
membuat kebijakan
dengan kriteria hasil :
1. Pihak RW membuat
kebijakan bahwa setiap
diaadakan program
untuk warga yang
terkena tekanan darah
tinggi dapat dihadiri
minimal 60% dari
seluruh penderita
tekanan darah tinggi di
RW VI
B. INTERVENSI KEPERAWATAN IBU HAMIL
Tujuan
Diagnosa
Rencana Tindakan
Keperawatan Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Ketidakefektifan Edukasi : Perilaku : Epidemiologi : Health Education
Manajemen Setelah dilakukan Jangka menengah Setelah dilakukan 1. Berikan
Kesehatan intervensi keperawatan Setelah dilakukan tindakan
intervensi keperawatan pendidikan
Diripada Ibu selama 2 minggu keperawatan selama 6 bulan, selama 6 bulan 30x kesehatan
Hamil di RW VI sebanyak 2x pertemuan perilaku beresiko DM pertemuan selama 30 tentang tanda dan
Kelurahan selama 30 menit berkurang dengan kriteria menit pertemuan bahaya kehamilan
Jabungan diharapkan hasil : diharapkan dapat beresiko
(00099) pengetahuan warga 1. Dari 3 responden menurunkan angka 2. Ajarkan cara
berhubungan mengenai kehamilan meningkat menjadi persebaran ibu hamil pemeriksaan ibu
dengan berisiko dapat 8 responden beresiko dengan criteria hamil beresiko
Ketidamampua meningkat dengan melakukan hasil: (LILA, edema,
n membuat kriteria hasil : pemeriksaan gula 1. Tidak ditemukan ibu anemia)
penilaian yang 1. Jumlah warga darah secara rutin bersalin dengan 3. Ajarkan cara
tepat mengetahui muntah (minimal 1x dalam operasi pencegahan mual
pada usia kehamilan satu bulan) 2. tidak ditemukan dengan
5 minggu menurun 2. Dari 11 responde bersalin dengan akupresure titik
dari 4 menjadi 2 yang kejang perikardium 6
mengkonsumsi
orang 3. tidak ditemukan 4. Ajarkan cara
gula > 3 sdt dalam
2. Jumlah wargayang minumannya, adanya kematian bayi pengurangan rasa
mengetahui berkurang menjadi dalam rahim nyeri kala I
pembengkakan pada 5. 4. jumlah ibu hamil dengan pijat
wajah, kaki dan 3. Dari 5 responden mengatakan kadang- endorphine
tangan pada usia meningkat menjadi kadang merasa tidak 5. Berikan
kehamilan > 20 10 responden tidak nyaman menurun dari pendidikan
minggu tanda bahaya makan > 3 kali/hari 3 orang menjadi 1 kesehatan
kehamilan meningkat 4. Dari 10 responden orang mengenai senam
meningkat menjadi hamil dan ajarkan
13 responden
dari 4 menjadi 6 melakukan 5. Tidak ditemukan ibu cara melakukan
orang pengaturan pola hamil berusia >35 senam hamil
3. Jumlah wargayang makan tahun
mengetahui sesak 5. Dari 8 responden 6. Tidak ditemukan ibu
napas pada usia menjadi 2 hamil memiliki jarak
responden yang
kehamilan > 24 kehamilan <2 tahun
makan sesuka hati
minggu menurun dari saat gula darah 7. Jumlah ibu hamil
5 orang menjadi 2 normal. berpendapat bahwa
orang 6. Dari 6 responden akses jalan merupakan
4. Jumlah wargayang meningkat menjadi hambatan menuju
tidak mengetahui 10 responden fasilitas pelayanan
keluar air ketuban berolahraga kesehatan
dari jalan lahir minimal 1 kali/ menurundari 6 orang
menurun dari 4 orang minggu dalam menjadi 2 orang
menjadi 2 orang durasi 30 menit
5. Jumlah wargayang
tidak
mengetahuijumlah
anak >4 orang adalah
bahaya hamil
menurun 4 orang
menjadi 2 orang
6. Jumlah wargayang
mengetahuikehamila
n dengan LILA >23,5
cm sebagai bahaya
kehamilan menurun 5
orang menajdi 2
orang
7. Jumlah wargayang
mengetahuiminum
tablet tambah darah
hanya saat merasa
lemah dan letih
merupakan
pencegahan bahaya
kehamilan menurun
dari 4 orang menjadi
1 orang
8. Jumlah wargayang
mengetahui tidak
melakukan pekerjaan
yang membahayakan
kehamilan
merupakan tindakan
pencegahan bahaya
kehamilan meningkat
dari 3 0rang menjadi
6 orang
Kebijakan :
Setelah dilakukan
intervensi keperawatan
selama 2 minggu
sebanyak 2x pertemuan
selama 1 jam,
diharapkan pihak RW
ataupun kelurahan
setempat dapat
membuat kebijakan
dengan kriteria hasil :
1. Pihak RW membuat
kebijakan bahwa
setiap diaadakan
kelas prenatal untuk
ibu hamil dapat
dihadiri 60% dari
seluruh ibu hamil di
RW VI

Anda mungkin juga menyukai